Spo Peralatan Compress
Spo Peralatan Compress
1
PROSEDUR PEMELIHARAAN ALAT MEDIS ( LOGAM)
SPO (STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL) dr. Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
Mayor Ckm NRP 11010008320974
Melaksanakan pemeliharaan peralatan perawatan dan kedokteran
dengan cara membersihkan, mendesinfeksi atau mensterilkan serta
PENGERTIAN penyimpanannya
2
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
01 1/2
3
PROSEDUR setiap alat
4. Pengguna alat menandatangani laporan kerja sesuai
dengan kondisi pada saat itu
Pengemasan sebelum meninggalkan lokasi alat,
lakukan pengemasan supaya tidak ada barang yang
tertinggal .Pengemasan dilakukan terhadap:
1. Alat kerja, alat ukur sesuaikan dengan catatan supaya
tidak ada barang yang tertinggal/ hilang
2. Dokuman teknis penyerta, dirapikan dan disusun
dengan baik
3. Kembalikan alat kerja, alat ukut dan dokumen teknis
penyerta kepada petugas IPSRS
4. Bersihkan lokasi pemeliharaan barang-barang bekas
dari tumpahan oli atau grease
Pelaporan
1. Laporkan pemeriksaan alat kepada unit kerja
pengguna alat atau pemberi tugas.Gunakan
formulir pemeliharaan yang sudah baku dan
serahkan alat yang telah dilakukan pemeliharaan
2. Apabila hasil pemeliharaan, alat tidak dapat
difungsikan berikan saran tindak lanjut
Ruang perawatan
UNIT TERKAIT
Semua unit pelayanan
4
Kepala Rumah Sakit TK.IV 01.07.02
SPO
( STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
Mayor Ckm NRP 11010008320973
Revisi
No Dokumen
Halaman
RUMAH SAKIT TK.
01 1 /2
IV 01.07.02 BINJAI
5
Kepala Rumah Sakit TK.IV 01.07.02
SPO
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
Mayor Ckm NRP 11010008320973
Monitor saturasi oksigen merupakan teknik monitoring non invasive
untuk mengukur saturasi oksigen arteri dan fungsi hemoglobin, nilai
PENGERTIAN
normal 96-99%
Diagnostik :
1. Menilai data dasr saturasi oksigen yang merupakan bagian
pengkajian oksigenasi
2. Deteksi dini terhadap perubahan saturasi yang sering berubah
TUJUAN
terutama pada keadaan kritis
3. Mengevaluasi respon pasien terhadap aktivitas oksigenasi
pasien seperti suctio reposisi, merubah konsentrasi O2
Revisi
No Dokumen
Halaman
RUMAH SAKIT TK.
01 2/2
IV 01.07.02 BINJAI
6
a. Sensor klip ditempatkan pada jari telunjuk tangan atau telinga
b. Sensor lepeng ditempatkan pada jari-jari, ibu jari kaki, hidung
Revisi
No Dokumen
Halaman
RUMAH SAKIT TK.
01 1 /2
IV 01.07.02 BINJAI
Revisi
No Dokumen
Halaman
RUMAH SAKIT TK.
01 2/2
IV 01.07.02 BINJAI
EXTUBASI
Revisi
No Dokumen
Halaman
RUMAH SAKIT TK.
01 1 /3
IV 01.07.02 BINJAI
9
mengeluarkan sputum
Indikasi :
1. Pasien sudah kompos mentis dan kooperatif
2. Tensi nadi pernafasan normal
3. Suhu badan tidak panas karena bila sebelum panas
kebutuhan oksigen meningkat dan metabolisme naik
4. Bisa batuk secara efektif
5. Hasil thorax foto terakhir keadaannya bersih,tidak ada retensi
sputum
6. Tidak ada gejala hypoxia, hiperkarbi dan tachikardi
7. Tidal volume cukup
8. Hasil AGD normal individual
Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses
KEBIJAKAN
penyembuhan
EXTUBASI
Revisi
No Dokumen
Halaman
RUMAH SAKIT TK.
01 2/3
IV 01.07.02 BINJAI
10
suction katheter bekas untuk membersihkan mulut
9. Selesai pengangkatan tube pasang NRM
10. Satu jam kemudian periksa AGD ulang
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Terutama keadaan umum pasien
2. Ukur tensi, nadi dan pernafasan, kesadaran
3. Perhatikan apakah ada stridor dan kelainan pernfasan lain
EXTUBASI
Revisi
No Dokumen
Halaman
RUMAH SAKIT TK.
01 3 /3
IV 01.07.02 BINJAI
1. Instalasi farmasi
UNIT TERKAIT
2. Laboratorium
11
INHALASI
Revisi
No Dokumen
Halaman
RUMAH SAKIT TK.
01 1 /3
IV 01.07.02 BINJAI
12
INHALASI
Revisi
No Dokumen
Halaman
RUMAH SAKIT TK.
01 2 /2
IV 01.07.02 BINJAI
BAGING
( AIR VIVA/ AMBU BAG )
13
Revisi
No Dokumen
Halaman
01 1 /2
RUMAH SAKIT TK.
IV 01.07.02 BINJAI
Kepala Rumah Sakit TK.IV 01.07.02
SPO
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
Mayor Ckm NRP 11010008320973
PENGERTIAN Suatu tindakan memberikan oksigen dlam jumlah dan konsentrasi
tinggi dengan cara memompakan oksigen kedalam paru-paru melalui
ETT/TT / Face mask dengan bantuan air viva/ ambu bag.
TUJUAN Memenuhi kebutuhan adekuat baik jumlah dan konsentrasinya
KEBIJAKAN Dilakukan oleh perawat yang terlatih
Persiapan alat :
1. Oksigen sentral/ tabung
2. 1 set ambu bag/ air viva
3. 1 buah selang oksigen one way
4. 2 buah gudel
5. Face mask ( bila pasien tidak menggunakan ETT/TT )
Prosedur :
1. Mendekatkan alat-alat kedekat pasien
2. Memberitahu pasien bila pasien dalam keadaan
PROSEDUR sadar
3. Menghubungkan selang oksigen oneway dan air
viva kesumber suply oksigen
4. Melakukan baging pada :
- Pasien tanpa ETT/ TT :
Memasang gudel kemulut pasien
Menyambungkan face mask ke ambu bag
Memasang / menyungkupkan face mask menutupi mulut dan
hidung pasien
BAGING
( AIR VIVA/ AMBU BAG )
Revisi
No Dokumen Halaman
RUMAH SAKIT TK.
01 2/2
IV 01.07.02 BINJAI
PROSEDUR Memberikan oksigen anatara 10-15 liter / menit
Melakukan baging / air viva saat inspirasi sesuai irama
pernafasan pasien ( 15-20 kali/ menit ) atau sesuai kebutuhan
14
( hiperventilasi )
SUCTIONING
Revisi
No Dokumen
Halaman
RUMAH SAKIT TK.
01 1 /3
IV 01.07.02 BINJAI
15
Suctioning merupakan tindakan mengangkat sekresi yang terdapat
pada dinding bronchus atau trachea. Tindkan ini dilakukan pada
PENGERTIAN
pasien yang terpasang ET,TT
Persiapan alat :
1. Peralatan oksigenesi : air, viva, oksigen + selang,
2. Peralatan suction yang lengkap : suction dinding, selang suction,
tubing / kateter suction steril yang sesuai dengan usia dan
PROSEDUR nomor
3. Sarung tangan steril atau pinset steril
4. Ember yang berisi larutan savlon untuk tempat suction kath
bekas
5. Handuk untuk alas dada
SUCTIONING
Revisi
No Dokumen
Halaman
RUMAH SAKIT TK.
01 2/3
IV 01.07.02 BINJAI
SUCTIONING
Revisi
No Dokumen
Halaman
RUMAH SAKIT TK.
01 3/3
IV 01.07.02 BINJAI
17
PEMAKAIAN SYRINGE DAN INFUS PUMP
Revisi
No Dokumen
Halaman
RUMAH SAKIT TK.
01 1 /4
IV 01.07.02 BINJAI
18
KEBIJAKAN Pemenuhan kebutuhan nutrisi, keseimbangan cairan dan elektrolit
Revisi
No Dokumen Halaman
RUMAH SAKIT TK.
2 /4
IV 01.07.02 BINJAI 01
19
infus set ( gunakan infuse set / travix khusus untuk infus pump,
masukan chamber drop ( bilik tetesan dari infus set ) kedalam
sensor tetesan dari infus pump ( khusus untuk infusomat braun )
Revisi
No Dokumen
RUMAH SAKIT TK. Halaman
IV 01.07.02 BINJAI 01 3 /4
20
PEMAKAIAN SYRINGE DAN INFUS PUMP
Revisi
No Dokumen
Halaman
RUMAH SAKIT TK.
01 4 /4
IV 01.07.02 BINJAI
DC SHOCK
( DEFIBLATOR CARDIAC SHOCK )
21
Revisi
No Dokumen
Halaman
01 1 /2
RUMAH SAKIT TK.
IV 01.07.02 BINJAI
Kepala Rumah Sakit TK.IV 01.07.02
SPO
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
Mayor Ckm NRP 11010008320973
Tindakan mengembalikan gangguan irama jantung : ventrikel fibrilasi,
PENGERTIAN atrial fibrilasi maupun vertikel tachicardi tanpa nadi menggunakan
suatu alat yang dapat menimbulkan kejut shock
TUJUAN Menghilangkan spesifik arithmia
DC SHOCK
( DEFIBLATOR CARDIAC SHOCK )
22
Revisi
No Dokumen
Halaman
01 2/2
RUMAH SAKIT TK.
IV 01.07.02 BINJAI
23
Revisi
No Dokumen
Halaman
01 1 /4
RUMAH SAKIT TK.
IV 01.07.02 BINJAI
Kepala Rumah Sakit TK.IV 01.07.02
SPO
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
Mayor Ckm NRP 11010008320973
Suatu alat yang mampu mengambil alih semua atau sebagian fungsi
PENGERTIAN pernafasan pasien untuk mempertahankan hidup.
Pesiapan alat :
1. 1 buah alat bantu nafas ( ventilator ) siap pakai
2. 1 botol aqua untuk humidifier
3. Test lung
4. Sumber udara tekan dan oksigen
5. Respirometer
6. Cuff inflator
PROSEDUR
1. Menghubungkan kabel supply kesumber listrik
2. Menghidupkan ventilator dengan menekan tombol ON
3. Menghubungkan selang oksigen dan udara tekan kesumbernya
4. Mengisi aqua kedalam humidifier
5. Menghubungkan test lung kepertemuan tubing to patient dan
from patien
Revisi
No Dokumen
Halaman
RUMAH SAKIT TK.
01 2 /4
IV 01.07.02 BINJAI
24
6. Set Mode : Volume control
A. Volume control
- Mode/pola : Volume control
- Tidal volume : 8-10 cc/kgbb
- Minute volume : Tidal volume x RR yang
dikehendaki
- Sensitifity : -2
- Lower Alarm limit : -20 % dari mimute volume
- Upper Alarm limit : -25 % dari minute volume
- Respirasi rate : 12-20 x/ mnt sesuai kebutuhan
- Konsentrasi Oksigen : Sesuai kebutuhan ( maksimal
100%)
- Pause time : 10%
PROSEDUR - Inspirasi time : 25%
- I : E ratio : 1: 2 s/d 1:3
B. Mode assisted / control
Pengesetan sama dengan point ( a), namun sensitifity menyala
dan menandakan bahwa pasien tersebut telah berusaha untuk
bernafas
C. Mode assisted
Setiap kali pasien bernafas lampu sensitifity menyala
D. SIM V : SIM V dapat dilakukan apabila dibawah ini terpenuhi
- AGD baik ( normal )
- Tanda-tanda vital baik/normal
- Konsentrasi oksigen pada ventilator rendah
- Pernafasan pasien assisted
Revisi
No Dokumen
Halaman
RUMAH SAKIT TK.
01 3 /4
IV 01.07.02 BINJAI
Revisi
No Dokumen
Halaman
RUMAH SAKIT TK.
01 4/4
IV 01.07.02 BINJAI
c. Assisted
Setiap kali pasien bernafas lampu sensitifity menyala
d. Pressure Support
Mode/ pola ventilator dirubah ke pressure support
e. Spontan
PROSEDUR Mode/ pola ventilator dirubah ke Spontan
8. PEEP ( Pressure and expiration positive)
Memberikan tekanan pada akhir ekspirasi
PEEP dapat dilakukan pada pasien Oedema pulmonal, decomp
cordis, tenggelam dan atelektasis
26
AUTOCLAVE
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
01 1/2
RUMAH SAKIT TK. IV
01.07.02 BINJAI
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) dr. Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
Mayor Ckm NRP 11010008320973
27
3. Tromol dalam keadaan pori-pori terbuka
4. Air bersih
B. Cara pemakaian
1. Tuangkan air bersih sebanyak 4-5 liter kedalam autoclave,
sebelumnya tutup kran autoclave, masukan barang-
barang yang akan disterilkan, masukkan dengan rapi,
sebelumnya tempelkan autoclave tape pada barang yang
akan disterilkan
2. Semua pori-pori tromol dalam keadaan terbuka
3. Tutup kembali autoclave dan kunci klep-klep secara
bersilang hingga rapat betul, putar timer ke angka 30 pada
lingkaran sebelah dalam
4. Buka klep udara (uap ) berlawanan dengan arah jarum
jam
AUTOCLAVE
C. Cara Pemeliharaan :
1. Setiap hari autoclave dibersihkan
2. Apabila ada kerusakan dilaporkan kebagian IPS- RS
3. Dilakukan kalibrasi secara berkala
UNIT TERKAIT Ruang sterilisasi
SPO
( STANDAR
14/02/2014
PROSEDUR
Dr. Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
OPERASIONAL )
Mayor Ckm. NRP.11010008320973
29
1.1. Kencangkan baud-baud dan naple yang kendor dengan
kunci pass yang tepat.
1.2. Periksa setiap sambungan penyaluran, apakah tidak
bocor?, kalau Ya !, tutup kran botol oxygen » beri celotip
pada setiap Naple penyambung dan kencangkan.
1.3. Periksa meter tekanan input; angka harus menunjukkan
1500 KpA, apabila kurang, ganti tabung oxygen dengan
yang baru.
2. Perbaikan.
2.1. Ganti setiap Naple Joint (conector) yang sudah lama (rusak)
dengan ukuran dan bahan yang sama dengan aslinya.
K3/169/II/2014 01 3/4
PROSEDUR 2.2. Apabila baud dan naple sulit dibuka, jangan dipaksa atau
dipukul, gunakan kunci pas atau tracker pembantu.
Membuka naple atau conector, botol-botol oksigen harus
dalam keadan kosong atau kran primer (utama)-nya telah
ditutup rapat.
2.1. Pada saat perbaikan, pintu ruangan oksigen harus terbuka,
gunakan pelindung muka, dan beritahu user akan ada
perbaikan, agar yang bersangkutan dapat menyiapkan botol
cadangan.
2.2. Menggulung pipa-pipa penyalur disusahakandalam kondisi
lengkung teratur, jangan patah 90°, karena akan menjadi
sumber kebocoran.
2.3. lakukan spooling pipa-pipa setahun sekali.Meter tekanan
harus dikalibrasi minimal setahun sekali.
31
1.1. Kencangkan baud dan Naple yang kendor dengan kunci
pas yang tepat.
1.2. Bersihkan saluran yang mampet dengan kawat baja.
1.3. Bersihkan tangki humidifier dari karat, lumut dan kotoran
dengan air sabun panas » gosok dengan kuas atau sikat
keras.
1.4. Cuci tangki humidifier dan masker dengan cairan lysol
2½ % atau alkohol 77 %.
2. Perbaikan.
2.1. Ganti setiap Naple Joint (conector) yang sudah lama
(rusak) dengan ukuran dan bahan yang sama dengan
aslinya.
2.2. Membuka dan memasang baud, naple atau conector
dengan menggunakan kunci pass, apabila macet
gunakan tracker pembantu. Kran primer harus dalam
keadaan tertutup.
2.3. Ganti tabung flow meter yang pecah dengan ukuran
yang sama.
32
2.4. Cuci saluran pipa-pipa penghubung dan gelas dengan
air sabun panas, sikat agak kuat, bilas dengan air bersih,
dan keringkan di bawah sinar matahari, sinar ultraviolet,
atau dilap dengan lap kering-bersih.
Catat kegiatan perawatan atau perbaikan alat pada kartu
dan buku pemeliharaan.
- User.
- Operator.
UNIT TERKAIT
- Pemegang inventaris.
- Teknisi alkes.
Tanggal terbit :
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
OPERASIONAL )
Mayor Ckm NRP 11010008320973
33
1.3. Kencangkan mur-baud yang kendor dengan obeng atau
kunci pass yang tepat.
1.4. Periksa saluran input listrik, oksigen dan air pelembab
dengan teliti.
1.5. Atur tombol setting suhu sesuai dengan derajat suhu Ibu
(suhu normal manusia).
1.6. Penempatan Unit Inkubator harus mudah diawasi oleh
Dokter / Perawat pengguna.
- User.
- Operator.
UNIT TERKAIT
- Pemegang inventaris.
- Teknisi alkes.
35
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN SUCTION PUMP PORTABLE
Tanggal terbit :
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
OPERASIONAL )
Mayor Ckm NRP 11010008320973
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN SUCTION PUMP PORTABLE
3. Perbaikan.
2.1. Bila alat mati, periksa aliran listrik saluran daya, dan switch
power, apabila semua baik, maka motor harus digulung
ulang.
2.2. Hisapan kurang kuat atau tidak ada sama sekali: periksa
slang penghisap, tutup botol, apabila semua baik, bongkar
klep penghisap pada kepala pompa, bersihkan, atur
PROSEDUR kecepatan, dan ganti ceel dengan yang baru.
2.3. Motor hidup, hisapan tidak ada, terdengar bunyi ngelitik
keras, kerusakan pada stang piston patah, maka bongkar,
dan bilas.
2.4. Body karatan: gosok dengan amplas, dan cat ulang.
2.5. Ganti oli pelumas setiap 6 bulan sekali.
2.6. Catat kegiatan pemeliharaan pada kartu dan buku
perbaikan.
- User.
- Operator.
UNIT TERKAIT - Pemegang inventaris.
- Teknisi alkes.
37
EKG
Tanggal terbit :
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) dr. Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
Mayor Ckm NRP 11010008320973
38
sadapan pada ektrimitas yang benar
5. Diperlukan kontak listrik yang baik antara elektroda
dan kulit. Dan ini dimungkinkan dengan melumuri jelly
elektroda pada kulit atau beberapa alat
EKG
39
PENGGUNAAN ALAT RONTGEN
Tanggal terbit :
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
OPERASIONAL )
Mayor Ckm NRP 11010008320973
40
MESIN ANESTESI MERK
Kamar Bedah
UNIT TERKAIT
41
TEMPAT TIDUR BERSALIN
42
TEMPAT TIDUR FLEXIBEL
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
B. Cara pemakaian :
1. Untuk meninggikan kepala pasien, putar handle nomor 1 ke
arah kanan
2. Untuk menurunkan kepala pasien, putar handle nomor 1 ke
arah kiri
3. Untuk meninggikan tempat tidur, putar handle nomor 2
kearah kanan
4. Untuk menurunkan tempat tidur, putar handle nomor 2
kearah kiri
5. Untuk meninggikan kaki pasien, putar handle nomor 3
kearah kanan
PROSEDUR
6. Untuk menurunkan kaki pasien, putar handle nomor 3
kearah kiri
7. Untuk memberi penghalang disebelah kiri daj kanan pasien,
angkat penghalang kearah atas. apabila penghalang tidak
diperlukan lagi penghalang diturunkan kebawah dan kaitkan
pengaitnya.
C. Cara pemeliharaan :
1. Bila selesai dipergunakan tempat tidur dibersihkan dengan
kain lap teruama dibagian sela – selanya.
2. Pasang laken dan perlengkapan lainnya agar tempat tidur
siap dipergunakan kembali.
3. Apabila ada kerusakan dilaporkan ke bagian IPS-RS
43
MEJA GYNECOLOGIE
Tanggal terbit :
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
dr. Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
OPERASIONAL )
Mayor Ckm NRP 11010008320973
B. Cara Pemakaian:
1. Pasien diberitahu
2. Pasien dipersilahkan membuka pakaian bagian bawah dan
celana dalam
3. Pasien naik kemeja Gyneologie, bokong/pantat diletakan
diatas meja yang sudah tersedia dengan posisi pasien
PROSEDUR menghadap kearah pemeriksa
4. Kemudian pasien disuruh tidur, kepala diatas bantal yang
tersedia, yang bisa diatur sesuai dengan tinggi rendahnya
badan pasien.
5. Kedua kaki diletakan ditempat sandaran kaki dan
meregangkan kedua paha yang bisa diatur sesuai dengan
kebutuhan (sesuai dengan gemuk/kurus pasien dan
panjang/pendek kaki )
44
MEJA GYNECOLOGIE
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
PROSEDUR penampung
10. Setelah selesai pemeriksaan, kaki diturunkan dari
sandaran kemudian pasien dipersilahkan turun dari meja
C. Cara Pemeliharaan
1. Dibersihkan setiap hari dengan kain lap
2. Bila ada kerusakan dilaporkan kebagian IPS-RS
3. Bak tempat kotoran, serta slang dan ember penampungnya
dibersihkan dan dikembalikan ketempat semula setiap
selesai pelayanan.
45
KOTAK PENGHANGAT CAIRAN INFUS
Tanggal terbit :
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
OPERASIONAL )
Mayor Ckm NRP 11010008320973
C. Cara pemeliharaan
1. Setiap hari dibersihkan dengan lap
2. Apabila ada kerusakan laporkan kebagian IPS-RS
IGD, IPS-RS
UNIT TERKAIT
46
TIMBANGAN BAYI
Tanggal terbit :
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
OPERASIONAL )
Mayor Ckm NRP 11010008320973
47
TIMBANGAN BERAT BADAN
Tanggal terbit :
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
OPERASIONAL )
Mayor Ckm NRP 11010008320973
C. Cara pemakaian
1. Penunjukan angka dalam timbangan dalam posisi 0 ( nol )
2. Pasien diberitahukan untuk membuka sepatu/ barang lain
PROSEDUR 3. Persilahkan untuk naik ke atas timbangan dan menghadap
ke arah penunjukan angka
4. Baca angka yang tertera di penunjuk dan di catat
5. Pasien dipersilahkan turun
D. Cara pemeliharaan
1. Dibersihkan setiap hari dengan kain lap
2. Bila ada kerusakan laporkan kebagian IPS-RS
48
TIMBANGAN BERAT BADAN & PENGUKUR TINGGI BADAN
Tanggal terbit :
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
OPERASIONAL )
Mayor Ckm NRP 11010008320973
01 2/2
RUMAH SAKIT TK. IV
01.07.02 BINJAI
E. Pemeliharaan
1. Dibersihkan setiap hari dengan kain lap
PROSEDUR
2. Bila ada kerusakan laporkan ke abgian IPS –RS
Kepala Rumkit
Kepala Rumah Sakit TK.IV 01.07.02
Tanggal terbit :
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
Mayor Ckm NRP 11010008320973
A. Persiapan alat
- Lampu pembaca rontgen
B. Cara pemakaian
1. Masukkan steker kedalam stop kontak listrik
2. Letakkan hasil rontgen
3. Tekan tombol ke posisi ON
PROSEDUR 4. Bila pembacaan / pemeriksaan foto sudah selesai, tekan
tombol ke arah OFF kemudian hasil foto diambil
5. Cabut steker dari stop kontak
C. Cara pemeliharaan
1. Dibersihkan setiap hari dengan kain lap
2. Bila ada kerusakan laporkan kebagian IPS –RS
51
LAMPU SOROT
01 1
RUMAH SAKIT TK. IV
01.07.02 BINJAI
Kepala Rumah Sakit TK.IV 01.07.02
Tanggal terbit :
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
Mayor Ckm NRP 11010008320973
B. Cara pemakaian
1. Pasien disiapkan, lalu tusukan steker ke stop kontak
listrik
2. Tekan tombol ke posisi ON dan atur jarak lampu
dengan pasien sesuai kebutuhan
PROSEDUR
3. Setelah selesai pemeriksaan tekan tombol ke posisi
OFF
4. Cabut steker dari stop kontak, dan kabel dirapikan
kembali
C. Cara pemeliharaan
1. Dibersihkan setiap hari dengan kain lap
2. Bila ada kerusakan laporkan ke bagian IPS –RS
52
EMERGENCY LAMP
Tanggal terbit :
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
OPERASIONAL )
Mayor Ckm NRP 11010008320973
B. Cara pemakaian
1. Masukkan steker ke sumber listrik terdekat
PROSEDUR 2. Steker selalu dalam keadaan terpasang distop kontak
3. Lampu dalam keadaan ON
C. Cara pemeliharaan
1. Dibersihkan setiap hari
2. Apabila ada kerusakan dilaporkan kebagian IPS -RS
Perawatan, IGD,IPS-RS
UNIT TERKAIT
53
SET HEACTING
01 1/2
RUMAH SAKIT TK. IV
01.07.02 BINJAI
Kepala Rumah Sakit Tk.IV 01.07.02
Tanggal terbit :
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) dr. Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
Mayor Ckm NRP 11010008320973
B. Cara pemakaian
1. Bokong pasien dialasi dengan duk steril
2. Untuk menjahit subcutis deigunakan jarum otot dengan
benang cat gut
3. Untuk menjahit kulit digunakan jarum kulit dengan
benang zyde
4. Selesai dijahit luka ditutup denagn kin kssa yng dibsahi
54
etdine
SET HEACTING
01 2/2
RUMAH SAKIT TK. IV
01.07.02 BINJAI
C. Cara pemeliharaan
1. Setiap selesai dipergunakan alat-alat dibersihkan
2. Di set kemabali dan serilkan diruang CSSD
PROSEDUR
3. Apabila ada kerusakan dilaporkan ke Karu untuk
diganti
55
BLUE LIGHT
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
01 ½
RUMAH SAKIT TK. IV
01.07.02 BINJAI
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 01.07.02
SPO
( STANDAR Tanggal terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Rahmawan Budiaji, Sp. Rad Mayor
Ckm NRP 11010008320973
56
BLUE LIGHT
C. Cara penggunaan
1. Tekan saklar kearah ON
PROSEDUR
2. Bila sudah selesai tekan saklar kea rah OFF, bayi
dikeluarkan
D. Pemeliharaan
1. Bersihkan setiap hari dengan lap
2. Ganti lampu TL setiap 500 jam pemakaian
57
INCUBATOR SEDERHANA
01 1
RUMAH SAKIT TK. IV
01.07.02 BINJAI
B. Cara pemakaian :
1. Hubungkan kabel dengan listrik
C. Cara pemeliharaan :
1. Perhatikan suhu cove
2. Ganti lampu bila ada yang mati
3. Bersihkan dengan salvon bila habis dipakai
Perinatalogi
UNIT TERKAIT
58
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
01 1 dari 3
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Rahmawan Budiaji, Sp. Rad Mayor
Ckm NRP 11010008320973
- Prosedur kerja :
1. Persiapan alat :
a. Probe yang dipakai yang linean dan sector
b. Jelly
c. Tissue
PROSEDUR 2.Persiapan pasien :
1. Pasien diberikan persiapan seperti puass atau banyak
minum air putih sesuai dengan diagnosa yang diberikan
oleh dokter pengirim
59
PROTAP USG
B.Pelaksanaan
1. Petugas yang akan melakukan usg melakukan prosedur
mencuci tangan
2. Pasien diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Lihat voltage alat dan sabilizer sudah sesuai dengan voltage
yang dikehendaki
4. Hidupkan stabilizer, kemudian alat usg dan selanjutnya printer
5. Tunggu sampai terlihat gambar dimonitor
6. Mengatur posisi pasien dan menginstruksikan pasien untuk
membuka pakaiannya
7. Daerah yang akan diperiksa diberi jelly
8. Kemudian dilakukan pemeriksaan pada daerah yang diberi
PROSEDUR jelly
9. Setelah pemeriksaan selesai, perut pasien dibersihkan dari
jelly, kemudian pasien dianjurkan buang air kecil apabila
pasien tersebut diberi persiapan banyak minum air putih
10. Hasil usg ducetak, tekan print akan tercetak hasil
11. Matikan alat printer, kemudian alat usg terakhir stabilizer,
tutup kembali alat Usg dengan tutup yang ada.
12. Film dan jawaban Usg dilampirkan dan dimasukkan kedalam
amplop u ntuk diberikan kepada pasien
A.Cara pemeliharaan :
1. Karena alat USG ini sangat peka, maka alat ini
jangan dipindah – pindah untuk menghindari getaran
Untuk menghindari konseling harus dipasang arde
60
PROTAP USG
1. Unit Radilologi
2. Rawat inap
UNIT TERKAIT
3. Rawat jalan
61
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
Tanggal terbit :
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) dr. Rahmawan Budiaji, Sp. Rad Mayor
Ckm NRP 11010008320973
62
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
01 2/2
RUMAH SAKIT TK. IV
01.07.02 BINJAI
PROSEDUR B. Pemeliharaannya :
1. Tensimeter dikalibrasi dibagian farmasi 3 bulan satu
kali
2. Bila ada kerusakan, penggantian suku cadang
hubungi bagian farmasi sesuai prosedur
IRIGATOR
63
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
01 ½
SPO
( STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL )
64
IRIGATOR
C. Cara pemeliharaan
1. Canule dilepas dari selang irigator
dibersihkan dari feces, lalu rendam dalam larutan lysol
PROSEDUR 2 % selama 2 jam
2. Lap dan simpan kembali
65
PESAWAT RONTGENT MOBILE
03 1 dari 2
RUMAH SAKIT TK. IV
01.07.02 BINJAI
Tanggal terbit : Kepala Rumah Sakit Tk. IV 01.07.02
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) dr. Rahmawan Budiaji, Sp. Rad Mayor
Ckm NRP 11010008320973
66
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
03 2 dari 2
67
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
1 dari 2
RAD/ 128 /I/ 2014 03
PENGERTIAN Suatu alat radiologi yang digunakan untuk memproses foto rontgen
menjadi foto Radionostik sesuai permintaan dokter yang mengirim.
TUJUAN Untuk mendapatkan gambar atau kelainan yang ada pada pasien
sehingga dapat menegakkan diagnosa secara akurat
68
PROSEDUR 6. Tekan tombol X- Ray setengah untuk persiapan lalu tombol
ditekan full sampai waktu expose berakhir
7. Selesai pemeriksaan kondisi kv dan Mas diturunkan
sampai batas terendah lalu saklar diturunkan
8. Film yang sudah jadi kemudian diberikan kepada dokter
Sp.Rad untuk di expertise
69
dr. Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
Mayor Ckm NRP 11010008320973
PENGERTIAN Suatu alat yang diperguankan dengan system komputerize
tomografi untuk menegakkan diagnosa dalam bidang radiologi
TUJUAN Menegakkan diagnose
KEBIJAKAN Pemeriksaan dibawah pengawasan radiologi
PROSEDUR A. Persiapan Alat :
Ct. Scan Hitachi ( ECLOS)
B. Cara Menghidupkan Alat :
1. Saklar dinaikkan, tunggu ¼ jam sampai muncul sinyal
gambar dimonitor FlexScan S1921
2. Tekan CPU, tunggu 3 menit
3. Tekan GENTRY, tunggu 3 menit
4. Klik Warm-up , klik confirm, tekan star tunggu sampai 7
menit 50 detik sampai proses warm up selesai
5. Klik Air Calibration, klik confirm, tekan star
6. Tunggu sampai 5 menit
7. Selesai semuanya posisi select mode
NB: Warm –Up khusus pagi saja saat memulai
C. Pengoperasian Alat Ct-Scan
1. Pelaksanaan Penyinaran :
A. Petugas pakai film badge
B. Atur posisi pasien
C. Isi data/ identitas pasien, klik proceed, klik confirm star
tunggu sampai keluar gambar Scanogram
D. Atur select slice ( potongan gambar ) yang mau diambil
E. Tekan Move yang pertama
70
dimonitor please turn off
3. Tekan Gentry
4. Tekan CPU (tekan terus sampai monitor computer mati).
NB: Apabila sudah dimatikanct-scan jangan dinyalakan
langsung tunggu selama 8-10 menit.
E. Kondisi Darurat:
1. Tekan emergency / stop (tombol merah)
2. Turunkan saklar listrik
3. Hubungi petugas teknisi / piket
F. Cara Pemeliharaan Alat:
1. Dibersihkan setiap hari dengan kain lap
Bila ada kerusakan segera laporkan ke bagian IPS-RS
1. IPS RS
UNIT TERKAIT 2. Unit Radiologi
3. Teknisi
1. IPS RS
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Radiologi
72
PENGGUNAAN ALAT MAGNETIC RESONANCE IMAGING
73
PROSEDUR PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
01 1/2
RUMAH SAKIT TK.
IV 01.07.02 BINJAI
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 01.07.02
SPO Tanggal terbit :
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
74
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
01 2/2
RONTGEN
75
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
1/2
01
Suatu alat radio diagnostic yang terdiri dari rangkaian listrik yang
PENGERTIAN
mempunyai gelombang elektromagnetik yang paling kecil (sinar x)
Untuk membuat gambaran radiodiagnostik untuk mendiagnosa
TUJUAN
patologis atau kelainan yang diderita oleh pasien
Dapat diopersaikan oleh ahli madya rontgen dan tenaga terlatih
KEBIJAKAN
RONTGEN
76
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
2/2
01
77
PENGGUNAAN ALAT X-RAY MOBILE UNIT
Alat rontgen mobile unit adalah alat / pesawat rontgen yang bisa
PENGERTIAN dipindah-pindah untuk pemeriksaan rontgen di ruang perawatan
umumnya khususnya ruang ICU
1. Memperkecil resiko yang bisa terjadi dalam transpotasi ke
Radiologi
TUJUAN
2. Untuk mendapatkan gambaran radio diagnotik. Sehingga
diagnose pasien dapat terdeteksi
78
PENGGUNAAN ALAT PANORAMIK
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
Mayor Ckm NRP 11010008320973
1. Ruang Inap
UNIT TERKAIT 2. Ruang IGD
3. Rawat Jalan
79
TREADMILL TEST
Persiapan
PROSEDUR
1. Defbribrilstor
2. Oksigen
3. Obat-obatan untuk mengatasi keadaan emergensi jantung
4. Tredmill test
5. Tensi meter
Persiapan pasien
1. Pasien diintrusikan tidak makan, minum atau merokok 2 jam
sbelum test
2. Anamnesis rtwayat medis, obat-obatan yang dikonsumsi
3. Pemeriksaan fisik
4. Informed consent
80
TREADMILL TEST
Pelaksanaan:
Perawat mencuci tangan
Pasien diberi tahu tindakan yang akan dilakukan
PROSEDUR Alat-alat didekaikan
1. Perawatan
UNIT TERKAIT 2. Rawat inap
3. Rawat jalan
81
SPO Tanggal terbit : Kepala Rumah Sakit TK.IV 01.07.02
( STANDAR
PROSEDUR 10-02-1014
OPERASIONAL )
A. Persiapan reagensia
1. Cara memasukkan reagent Beckman (posisi standby)
a. Reagensia di stabilkan pada suhu kamar
b. Sebelum memasukkan reagen kealat, dilihat terlebih dahulu
PROSEDUR
cara preparasi reagensia. (sesuai dengan protap reagensia)
c. Tekan tombol F2 (Reagent load) kemudian select
d. Tekan tombol F1 (Auto load) kemudian enter
2. Cara memasukkan reagent Beckman (posisi running)
a. Reagensia di stabilkan pada suhu kamar
b. Sebelum memasukkan reagen ke alat, dilihat terlebih dahulu
cara preparasi reagent. (sesuai dengan protap reagent)
c. Tekan tombol F2 (Reagent load) kemudian select
d. Tekan tombol Fl (auto load)
e. Tunggu hingga keluar perintah "Reagent load ready”.
f. Tekan tombol Prey Screen
g. Kemudian masukkan reagent kerja dalam plat
dengan melihat sensor Beckman
82
b. Tekan Fl (Man Cup Assignmant)
c. Isi sector dan cup
d. Ketik nama calibrasi
e. Tekan tombol Prey Screen (kembali ke menu awal)
01 1
83
SPO Tanggal terbit : Kepala Rumah Sakit TK.IV 01.07.02
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk pemeriksaan kadar HbA1C dalam darah
1. Petugas laboratorium
UNIT TERKAIT
2. Tekhnisi alat
00 1
RUMAH SAKIT TK.
IV 01.07.02 BINJAI
84
dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
Mayor Ckm NRP 11010008320973
TUJUAN Untuk inkubasi sampel pada pemeriksaan yang digunakan pada suhu
dan waktu tertentu
KEBIJAKAN Penggunaan alat secara benar dan tepat
A Operasional alat :
PROSEDUR 1. Masukkan stop kontak
2. Tekan tombol "ON" (ditandai dengan lampu menyala
merah)
3. Tunggu beberapa saat sampai suhu alat mencapai stabil (37°
C)
Masukkan sampel atau bahan pemeriksaan kedalam oven dan
atur waktu yang akan digunakan.
1. Petugas laboratorium
UNIT TERKAIT
2. Tekhnisi alat
00 1
RUMAH SAKIT TK.
IV 01.07.02 BINJAI
85
SPO Tanggal terbit : Kepala Rumah Sakit TK.IV 01.07.02
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
00 1
RUMAH SAKIT TK.
IV 01.07.02 BINJAI
86
dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
Mayor Ckm NRP 11010008320973
00 1
RUMAH SAKIT TK.
IV 01.07.02 BINJAI
87
semi automatic
TUJUAN Untuk pemeriksaan kimia darah secara semi automatic
KEBIJAKAN Penggunaan alat secara benar dan tepat
A. Operasional slat :
1. Pasang botol pembuangan dan sambungkan selang sesuai
dengan warns
2. Pasang kabel power kesumber listrik
3. Angkat (tegakkan LCD) kemudian tekan tombol ON/OFF
dan tunggu selama ± 15 menit agar suhu stabil pada 37°C
4. Pada monitor akan tertera menu Fl (run test). F2 (Program), F3
(Worklist). dan F4 (Tools)
5. Tekan Fl kemudian pilih nomor test yang akan diperiksa
PROSEDUR
kemudian ENTER
6. Alat akan menanyakn apakah menu program lieu. dicetak atau
tidak, tekan F4 untuk Yes atau F3 untuk No
7. Kemudian alat akan menanyakan apakah mau menggunakan
blanko lama atau baru (pilih Yes or No
8. Alat akan menanyakan apakah mau menggunakan standart
lama atau baru pilihan sama seperti diatas
9. Apabila kita menggunakan standart lama, maka alat akan
menanyakan apakah kurve nya mau dicetak apa tidak
10. Alat akan meminta blank, standart (apabila menggunakan
standart atau blank baru) kemudian sampel dan seterusnya,
masukkan sesuai permintaan slat dengan Para memasukkan
sampel pada selang flowcell kemudian masukkan jari kesensor
penghisap
11. Jika sampel sudah di hisap maka hasil secara otomatis akan
tercetak pada printer
Unit terkait Laboratorium
00 1
RUMAH SAKIT TK.
IV 01.07.02 BINJAI
88
A. Operasional slat :
1. Pastikan instrument KX - 21 dalam keadaa
PROSEDUR
"Ready"
2. Masukkan data pasien dengan menekan tomboi "Sampel No'
3. Isikan No Identitas sampel yang akan diperiksa, kemudian
tekan tombol Enter
4. Letakkan darah pasien dibawah aspiration probe
5. Tekan tombol Start (warns hijau)
6. Hasil pemeriksaan akan tertampil dilayardan 1
tercetak pada print out.
1. Petugas laboratorium
Unit terkait
2. Tekhnisi alat
89
PROSEDUR PEMELHIARAAN ALAT HEMOSTASIS
SYSMTEX CA - 50
90
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
00 2/2
1. Petugas laboratorium
Unit terkait
2. Tekhnisi alat
91
PEMELIHARAAN ALAT CENTRIFUGE
EPPENDORF
92
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
00 2/2
93
PEMELIHARAAN ALAT MIKROSKOP OLYMPUS CX21
00 1/2
RUMAH SAKIT TK.
IV 01.07.02 BINJAI
Ditetapkan,
SPO Tanggal terbit : Kepala Rumah Sakit TK.IV 01.07.02
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
94
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
00 2/2
1. Petugas laboratorium
UNIT TERKAIT
2. Tekhnisi alat
95
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
00 1/2
00 2/2
RUMAH SAKIT TK.
IV 01.07.02 BINJAI
96
g. Apa bila nilai nya belum tercapai berarti lampu kurang center,
geserlah lampu dengan memutar vertical screw untuk naik
turun) atau horizontal screw (untuk kekiri dan kekanan )
PROSEDUR
sampai lampu center (focus)
h. Lakukan kembali diagnostic mengecek filter voltage
4. Service pumptpenghisapan
a. Apabila pump mace (tidak menghisap) buka cover kemudian
lepaskan selang dari valve(penjepit)
b. Unit bagian selang yang terjepit kemudin lakukan purge
dengan menggunakan aquadest sampai mengalir dengan baik
c. Apabila sudah mengalir dengan baik pasang kembali kembali
selang pada valve
d. Tutuplah dah kembali cover dan pasang cover screw
01 1/2
RUMAH SAKIT TK.
IV 01.07.02 BINJAI
97
dr.Rahmawan Budiaji, Sp. Rad
Mayor Ckm NRP 11010008320973
00 2/2
RUMAH SAKIT TK.
IV 01.07.02 BINJAI
98
KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA
LABORATORIUM
99
laboratorium ialah keamanan kerja, tata ruang dan fasilitas peralatan
kerja dan prosedur yang digunakan untuk keamanan bagi
tenaga kerja laboratorium mangacu kepada keamanan laboratorium
mikrobiologi, biomedis dan pedoman lain yang berlaku.
1.Laboratorium
UNIT TERKAIT
2. Bagian Umum dan Pemeliharaan
100
STERILISATOR
00 1
RUMAH SAKIT TK.
IV 01.07.02 BINJAI
101
B Cara pemakaian
1. Pasang masing- masing rak di ruang ozon bagian atas dan
ruang stern bagian bawah
2. Masukan barang-barang yang akan diozonisasi dan
disterilisasi
3. Tekan tombol " stern " untuk memulai proses sterilisasi, proses
sterilisasi memeriukan waktu ± 10-15 mend
4. Tekan tombol " ozon " untuk memulai proses ozonisasi, proses
ozonisasi memeriukan waktu ±10-15 menit
5. Setelah semua proses selesai tekan tombol " stop "
6. Diamkan selama ±15-20 menit untuk penetralan / pendinginan
7. Keluarkan barang-barang dan siap digunakan
UNIT TERKAIT Poli Gigi
102
STETOSCOP DEWASA
01 1
RUMAH SAKIT TK. IV
01.07.02 BINJAI
Tanggal terbit :
Kepala Rumah Sakit Tk.IV 01.07.02
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
B. Pemakaian :
1. Letakkan tangkai stetoscope ke telinga
2. Tempelkan bagian yang mempunyai membran ke
bagian tubuh pasien yang akan diperiksa
C. Cara pemeliharaan :
1. Dibersihkan setiap hari denga kain lap
2. Bila ada kerusakan aporkan kebagian IPS RS
103
IDENTIFIKASI PENGUNJUNG
1/1
RUMAH SAKIT TK.
IV 01.07.02 BINJAI
PENGERTIAN
Orang-orang yang datang berkunjung disuatu tempat sebagai
pengunjung yang terdiri dart beberapa orang dengan bermacam-
macam motivasi kunjungan.
TUJUAN
Terciptanya suasana yang mendukung rasa aman dan nyaman bagi
pasien dan Iingkungan RS
KEBIJAKAN
Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. IV 01.07.02 Nomor Kep / 176 /
III / 2015 tentang Pedoman Manajemen Fasilitas dan Keselamatan.
PROSEDUR
1. Mengingatkan batas-batas waktu berkunjung
2. Memberikan ID Card pada pengujung agar dapat bergantian
3. Meningatkan pengunjung agar selalu menjaga kenyamanan
pasien
1.Urpam
UNIT TERKAIT 2. Staf RS
3. Pengunjung
104
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
PENGERTIAN
Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana gedung,
halaman / ground dan peralatan rumahsakit tidak menimbulkan
bahaya atau resiko bagi pasien, staf dan pengunjung
TUJUAN
Untuk mengurangi kerugian, kehilangan bahkan dampak yang lebih
fatal baik pada pasien, keluarganya, karyawan RS maupun pihak
outsourcing akibat potensi masalah pada fasilitas rumah sakit. Dan
meningkatkan keselamatan mereka dengan menyiapkan lingkungan
fisik rumah sakit yang aman
KEBIJAKAN
Tindakan awal menentukan kondisi berikutnya untuk itu SOP upaya
tindakan awal perlu dipelajari dan dilaksanakan agar tidak timbul
keadaan yang Iebih membahayakan.
PROSEDUR
1. Memonitor dan mengamankan area yang diidentifikasi bagal
resiko keamanan
2. Pe!aksanaan pemberian identitas kepada staf,pasien.
dan pengujung vendor area beresiko
3. Melaksanankan program keselamatan dan keamanan selama
masa pembangunan dan renovasi.
105
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
1 2/2
106
PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN PADA MASA
RENOVASI
TUJUAN
Memberikan arah dan sasaran dalam menciptakan kenyamanaN,,
keselamatan serta meitindungi bagi pasien, keluarga,petugas dan
pengunjung dari debu,kebisingan dan pencemaran air bersih dari
dampak bangunan yang sedang dilaksanakan di lingkungan rumah
sakit sesuai persyaratan yang beriaku.
KEBIJAKAN
Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. IV 01.07.02 Nomor Kep / 176 /
III / 2015 tentang Pedoman Manajemen Fasilitas dan Keselamatan.
4. Melibatkan Tim Pengendafi Infeksi Rumah sakit, K3RS dan Unit
PROSEDUR
Kesling dalam perencanaan untuk rekontruksi / renovasi
bangunan rumah sakit dari tahap awal/perencanaan (design),
proses dan sampai selesai, sesuai stand K3RS dan PPI
107
PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN PADA MASA
RENOVASI
108