Latar belakang: Perubahan warna gigi diatasi dengan perawatan bleaching. Perawatan
bleaching menggunakan bahan kimia menyebabkan beberapa efek samping. Iritasi jaringan
lunak merupakan salah satu efek samping yang dapat ditimbulkan oleh bahan kimia
bleaching. Belimbing manis dapat digunakan sebagai bahan alternatif bleaching karena
mengandung asam oksalat yang mampu memutihkan gigi.
Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bleaching
dengan ekstrak buah belimbing manis terhadap derajat perubahan warna gigi.
Metode penelitian : Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris secara in-vitro. Sampel
terdiri dari 15 gigi premolar, semua gigi direndam di dalam larutan teh selama 12 hari untuk
menimbulkan efek diskolorasi, selanjutnya warna gigi diukur dengan Spectrophotometer.
Sampel dibagi menjadi 3 kelompok uji, masing-masing kelompok 5 gigi. Kelompok pertama
direndam dengan ekstrak belimbing manis 100%, kelompok kedua direndam dengan
karbamid peroksida sebagai kontrol positif, dan kelompok ketiga direndam dengan akuades
sebagai kontrol negatif. Gigi direndam selama 126 jam. Warna gigi diukur kembali
menggunakan Spectrophotometer. Analisis data menggunakan uji t-test berpasangan, One
Way Anova, dan LSD (Least Significance Diffence).
Hasil : Hasil uji t-test berpasangan menunjukkan nilai p= 0,000 pada ekstrak belimbing
manis 100% dan karbamid peroksida 10%, p=0,001 pada akuades (p<0,05) berarti ekstrak
belimbing manis 100%, karbamid peroksida 10%, dan akuades mempunyai pengaruh untuk
membuat gigi menjadi lebih putih. Hasil uji One Way Anova menunjukkan nilai p= 0,000
(p<0,05) pada yang berarti terdapat pengaruh pada ketiga bahan yang digunakan terhadap
perubahan warna gigi. Hasil uji LSD menunjukkan adanya perbedaan perubahan warna gigi
yang bermakna antar kelompok bahan yang digunakan.
Kesimpulan : Terdapat pengaruh ekstrak buah belimbing manis terhadap derajat perubahan
warna gigi pada proses bleaching.
PENDAHULUAN
Estetika menjadi faktor terpenting diri2. Terdapat beberapa faktor yang dapat
Susunan gigi yang rapi serta warna gigi Gigi dapat mengalami perubahan
yang putih merupakan faktor yang warna atau diskolorasi. Perubahan warna
orang merasa lebih cantik dan percaya Faktor eksternal dapat disebabkan oleh
1
noda teh, noda kopi, kebiasaan merokok, bleaching dilakukan dengan aplikasi
hingga obat kumur dengan kandungan bahan kimia untuk mengubah pigmentasi
Contoh perubahan warna internal adalah berbagai macam bahan. Bahan kimia yang
noda yang berasal dari dalam email dan dapat digunakan sebagai bahan bleaching
Gigi yang mengalami perubahan warna diperkenalkan oleh Chapple pada tahun
dapat dirawat dengan perawatan 18778. Pada tahun 1864 berbagai macam
dilakukan dengan dua teknik yaitu Hidrogen peroksida adalah salah satu
pemutihan gigi secara internal dan contoh bahan kimia untuk memutihkan
eksternal. Contoh teknik bleaching secara gigi yang mempunyai efek samping
internal adalah walking bleach dan apabila berkontak dengan jaringan tubuh
dilakukan dengan teknik abrasi pumis- Hidrogen peroksida juga mempunyai efek
asam dan mouthguard bleaching6. membuat gigi sensitif dan iritasi pada
Perubahan warna ekstrinsik juga dapat gingiva9. Efek samping lain yang
diperbaiki dengan cara scaling. Pada gigi disebabkan oleh bahan pemutih kimia
yang mengalami perubahan warna intrinsik adalah dapat menurunkan kekerasan email,
atau ekstrinsik yang sulit dihilangkan resorpsi akar gigi dan mempunyai efek
2
salah satu solusi karena bahan alami dengan akar utuh, tidak atrisi maupun
mempunyai kandungan yang lebih aman abrasi. Buah belimbing manis yang dipilih
bagi tubuh dibandingkan dengan bahan juga harus sudah matang. Ekstrak buah
kimia. Buah belimbing manis merupakan belimbing manis yang digunakan untuk
buah asli Indonesia yang kaya manfaat. merendam harus masih segar. Kriteria
Kandungan gizi pada buah belimbing eksklusi pada penelitian ini gigi premolar
manis (Averrhoa Carambola) diantaranya karies, gigi premolar karies, gigi premolar
kalsium, fosfor, serat pektin,besi, vitamin belimbing manis yang sudah busuk.
A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, dan Variabel dalam penelitian ini diantaranya
tertarik untuk mengetahui pengaruh yaitu warna gigi, variabel terkendali yaitu
ekstrak belimbing manis (Averrhoa gigi premolar, waktu 126 jam, volume
warna gigi pada proses bleaching. ekstrak belimbing manis 100%, volume
demak kunir segar yang diekstrak di LPTT corong buncher, tabung plastik, alat tulis,
UGM. Kriteria inklusi antara lain gigi dan lakban hitam. Bahan yang digunakan
premolar permanen rahang atas dan bawah dalam penelitian ini adalah ekstrak buah
3
belimbing manis 100%, karbamid dengan akuades sebagai kontrol negatif.
peroksida 10%, akuades, gigi, larutan teh, Gigi direndam selama 126 jam. Warna gigi
Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah mada test berpasangan, One Way Anova, dan
Penelitian terdiri dari tahap sebelum dan sesudah perendaman. Uji One
persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap Way Anova dilakukan untuk menguji data
persiapan dimulai dengan pembuatan tidak berpasangan yang lebih dari dua
ekstrak belimbing manis 100% di LPPT kelompok. Uji Post Hoc berupa LSD
pada larutan teh selama 12 hari untuk untuk mengetahui bahan yang memiliki
5 gigi. Kelompok pertama direndam nilai warna (dE*ab) yang diukur dengan
4
Tabel 1. Data nilai warna (dE*ab) sebelum dan sesudah perendaman
5
PEMBAHASAN Bahan yang digunakan untuk
Tujuan penelitian ini adalah untuk bleaching dapat berupa reduktor dan
derajat perubahan warna gigi. Teknik merupakan salah satu bahan oksidator9.
penelitian ini adalah teknik pemutihan gigi oksalat sehingga dapat merubah warna gigi
gigi. Penelitian ini menggunakan gigi (Oksigen dan asam oksalat menjadi
terlihat pada saat orang tersenyum11. Gigi Gambar 1. Perubahan asam oksalat
direndam dengan ekstrak belimbing manis dengan cara melepas oksigen sebagai
100%, kelompok kedua direndam dengan radikal bebas12. Oksigen akan memecah
dengan akuades sebagai kontrol negatif. molekul sederhana yang tidak berwarna14.
6
H2O2 H2O + O+ selisih nilai warna (dE*ab) sebelum dan
nilai warna (dE*ab) sebelum dan sesudah ketiga bahan yang digunakan terhadap
signifikansi pada kelompok ekstrak penelitian ini yaitu uji LSD (Least
positif (karbamid peroksida 10%) p=0,000, signifikansi perbedaan selisih nilai warna
pada kontrol negatif (akuades) p=0,001. (dE*ab) sebelum dan sesudah perendaman
p<0,05 yang berarti terdapat perbedaan dengan akuades, akuades dengan karbamid
rata-rata nilai warna (dE*ab) yang peroksida 10%, dan karbamid peroksida
signifikan sebelum dan sesudah 126 jam dengan ekstrak belimbing manis 100%.
pengaruh terhadap perubahan warna gigi terhadap akuades adalah 4.11400 dengan
7
daripada akuades. Perbedaan rata-rata adalah akuades. Belimbing manis matang
adalah -6.08200 dengan nilai p<0,05 yaitu 1,04% dari berat total15. Kandungan
sebesar 0,000 yang dapat diinterpretasikan tersebut dinilai jauh lebih kecil
rata karbamid peroksida 10% terhadap perendaman yaitu sebesar 10%. Ekstrak
ekstrak belimbing manis 10% adalah belimbing manis 100% yang digunakan
0,000 yang dapat diinterpretasikan bahwa dalamnya namun kandungan asam oksalat
karbamid peroksida 10% lebih efektif dari hanya sebesar 1,04% dari berat total,
efektifitas paling tinggi dalam memutihkan nilai. Air mengandung fluor yang
gigi jika dibandingkan dengan ekstrak mempunyai peran mengurangi plak dengan
belimbing manis 100% dan akuades. cara menurunkan energi permukaan pada
perbandingan ketiga bahan perendaman pada gigi bisa terlepas sehingga gigi
Hasil uji statistik menunjukkan tarik menarik antar elektron dan mengikat
karbamid peroksida 10% paling efektif kotoran dari benda padat (gigi) sehingga
memutihkan gigi disusul dengan ekstrak kotoran yang menempel pada gigi akan
belimbing manis 100% dan yang terakhir terlepas. Gigi menjadi lebih bersih
8
walaupun sebenarnya akuades tidak konsentrasi, waktu perendaman,
yang dapat menjadi alternatif untuk sehingga dapat terlihat lebih jelas
Spectrophotometer , sampel gigi pada yang lebih lama terhadap gigi dan
9
on Dental Plaque Accumulation and 10. Suwarto, A. 9 Buah dan Sayur Sakti
Tooth Discoloration. J Med Oral Patol Tangkal Penyakit. Yogyakarta:
Oral Cir Buccal. 2008. 1,13(4), E266- Liberplus. 2010.
9. 11. Jones, W. dan Ventre, E.
4. Odell, E. W. Clinical Problem Solving
in Dentistry. Philadelpia, USA: Biomechanics and Esthetics Strategies
Elsevier's Health Science Right in Clinical Orthodontics. UK: Elseiver
Departement. 2004. Inc. 2005.
5. Ascheim KW, Dale BG. Esthetic
12. Meizarini, A. & Rianti, D. Bahan
Dentistry A Clinical Approach to
Pemutih Gigi dengan Sertifikat
Techniques and Materials 2nd Ed. St
ADA/ISO. DENT. J, 2005 73-76.
Luouis, Missouri: Mosby, Inc. 2001.
6. Walton, R. dan Torabinejad. Prinsip 13. Rohman, A. dan Gandjar, I. G. Kimia
dan Praktik Ilmu Endodontik. Edisi Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka
ketiga. (N. Sumawinata, penerjemah). Pelajar. 2007.
Jakarta: EGC. 2008.
7. Garg, N., dan Garg, A. Textbook of 14. Brenna, F., Breschi, L., Cavalli, G.,
Endodontics. Malaysia: Unipress Devoto, W., Orologio, G. D., Ferrari,
Publishing.Brenna, F. B. (2012). P. Restorative Dentistry. St. Louis,
Restorative Dentistry. St. Louis, Mo.: Mo.: Elseiver/Mosby. 2012.
Elseiver/Moby. 2008.
8. Kwon, S. R., Ko, S. H., & Greenwall, 15. Patil, A. P. Physical and Chemical
W. B. Tooth Whitening in Esthetic Characteristic of Carambola (Averrhoa
Dentistry: Principles and Techniques. Carambola L.) Fruit at Three Stages of
UK: Quintessence Publishing Co, Ltd. Maturity. IJABPT. 2010. 624-629.
2009. 16. Anusavice, K.J. Phillips science of
dental material. 10th ed. Alih Bahasa
9. Greenwall, L. Bleaching Techniques In Budiman JA, Purwoko S. Jakarta:
Restorative Dentistry. UK: Martin EGC. 2004.
Dunitz Ltd. 2001.
10