Anda di halaman 1dari 37

Diseminasi Hasil Surveilans Gizi

Kota Yogya 2021

drg Yudiria Amelia


Target
<21,1%
Target < 21,1%
Target
<7,8%
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA
Pelayanan 8000 HPK Terintegrasi
Anak Pertengahan (5-9 3 4 Remaja Awal (10-
Th) TK, s.d SD kelas 14 Th)  SD kelas
3 4 dan SMP
2-5 Tahun  2 5 Remaja Akhir (15-19
Posyandu, Daycare, Th)
KB, PAUD  SMA dan
1000 HPK 1 6 Karangtaruna
Pemuda (20 Tahun)
 Masyarakat
8000 Termasuk Pelayanan
Pada Disabilitas
HPK
Peraturan Walikota Yogyakarta No 41 tahun
2021 Tentang RAD Program 8000 HPK
• Perlu 8000 hari seorang anak berkembang menjadi dewasa
• Perhatian pada 1000 HPK sangat penting, sama pentingnya untuk
memperhatikan 7000 hari berikutnya
• Tetapi juga penting memperhatian kelompok usia berikut:
– 5-9 tahun: infeksi dan kurang gizi tetap menjadi hambatan untuk perkembangan fisik dan
mental. Selain itu angka kematian usia ini lebih tinggi dari diperkirakan.
– 10 – 14 tahun: perumbuhan pesat secara fisik dan perubahan psikologis terkait dengan
masa pubertasnya.
– 15 – 19 tahun: pertumbuhan otak yang lebih terstruktur terkait dengan perilaku yang
ekspoloratif dan perilaku coba-coba
• Disain intervensi kesehatan pada usia 5-19 tahun dapat meningkatkan secara
bermakna investasi pada pendidikan dan pendidikan yang dirancang dengan
baik akan memberikan tingkat lkesehatan mereka yang lebih baik.
• Penting untuk memberikan focus pelayanan kesehatan pada bayi, anak dan
remaja dengan memperhatikan tahapan fisiologis dan psikologis dalam 8000
hari pertama kehidupan.
MEMBANGUN
GENERASI UNGGUL
DENGAN KEMANTREN

PENDEKATAN 8000
HPK TUJUAN DP3AP2KB BIDANG BAPPEDA
KESMAS
BPJS
JKN
LSM
KESI BIDANG
SEKRETARIATAN
8000 P2P
D. PENDIDIKAN
PKK HPK
DPUPKP SARANA
KESEHATAN
DINSOSNAKE
BIDANG RTRANS
REGULASI
DINAS
BIDANG
PEMUDA &
YANKES
OLAHRAGA

DINAS
PERTANIAN &
MASYARAKAT
PANGAN
KETERLIBATAN PROGRAM PADA 8000 HPK
Surveilans & SIK
1. Membuat sitem
pendataan berbasis NIK
2. Sistem data yang Farmasi, Alkes & Manmin
terintegrasi mendukung
8000 HPK 1. Obat , obatan, TTD
PTM & JIWA 2. Reagent Keuangan
3. Alat Kesehatan, USG, EKG
01 1. Skrening untuk 1. Dukungan Keuangan
mendukung Program 2. Pertanggungjawaban
Pengembangan SDMK
8000 HPK SPJ
2. Sekrening Anak
03 1. Pelatihan Teknis USG 05
2. Penyusunan Anjab Baru Umpeg
sekolah, Remaja
3. Posbindu Remaja 1. Mendukung
Regulasi fasilitas umum
P2PM
1. Penegakan Aturan Perencanaan
1. Skrining Penyakit 2. Sanksi Bagi Yang
Menular. 1. Penganggaran ,
Melanggar SOP
2. Imunisasi perencanaan 8000 HPK
Pelayanan

Regulasi & Sekretariat


P2P SDK
Pelayanan Kesehatan
Kesehatan Masyarakat
Promkes Pemberdayaan
Yankes Primer &
Masyarakat
Rujukan
1. Penguatan pelayanan 1. Penguatan Kesi
8000 HPK di Puskesmas 2. Penguatan RW Siaga,
2. Sistem rujukan 04 Dasawisma
3. Promosi
02 Penjaminan & PLKK
Peningkatan Mutu 1. Pengawasan kualitas Air Bersih
Kesehatan dan air minum
1. Membuat sistem jaminan 2. Penyehatan lingkungan
program 8000 HPK ( Dana Kesga Gizi
APBD) yang tidak terkafer 1. Penanggung Jawab Program 8000
BPJS HPK
FAKTOR PENDORONG
• Pendampingan pemantauan pertumbuhan oleh petugas
darbin
• Sarana dan prasarana yang memadai (alat antropometri
yang sesuai standar)
• Pelaksanaan mobile posyandu dan posyandu
konvensional dengan kedatangan balita terjadwal
• Validasi data oleh petugas
• Pemeriksaan kesehatan balita stunting oleh puskesmas
untuk memastikan faktor determinan penyebab stunting
• Edukasi online
• Peran dari tokoh masyarakat, PKK, pejabat wilayah
setempat
PEMERIKSAAN KESEHATAN BALITA
STUNTING OLEH PUSKESMAS
Identifikasi red flag

I. Kenaikan Berat badan tidak adekuat walau asupan


Kalori Cukup :
 Infeksi Saluran nafas : TBC, pneumonia, astma, bronchitis
 Infeksi gastrointestinal : Kecacingan, diare,
 Infeksi saluran kemih ; uretritis,
 Infeksi kronis lainnya : scabies,
 Keterlambatan Perkembangan
 Kelainan Jantung/organomegali/edema, dll
II. Pola makan  kurangnya konsumsi protein ( Fe,
protein)
III. Pola asuh :
a. PMBA : ukuran, frekuensi,jumlah, tekstur, variasi,
kebersihan, responsif
b. Mengelola waktu pemberian makan
c. Perhatian pada anak
d. Pengasuhan selain ibu (nenek, tetangga, ART, daycare)
e. Dukungan keluarga dan lingkungan yang kurang
IV. Psikoekonomi dan sosial :
a. Keluarga yang tidak harmonis (divorce, KDRT,
cekcok)
b. Rumah yang dihuni > 2 KK
c. Rumah tidak layak huni : luas, udara,
pencahayaan, sumber air, MCK
d. Pendapatan keluarga dibawah UMK
PERMASALAHAN
• Ada beberapa posyandu yang tidak melaksanakan
pemantauan pertumbuhan baik posyandu
konvensional maupun mobile posyandu berkaitan
dengan kenaikan kasus covid di wilayah tersebut
• Pemantauan pertumbuhan mandiri belum bisa
dilakukan oleh semua ibu balita karena tidak adanya
alat timbang dan alat ukur
• Pemantauan mandiri oleh ibu/pengasuh  alat yang
digunakan berbeda-beda dan teknis pengukuran yang
kurang tepat resiko hasil yang kurang valid
• Belum semua posyandu didampingi oleh petugas
darbin
RENCANA TINDAK LANJUT

• Koordinasi dan advokasi dengan forkompimca terkait


dengan pelaksanaan posyandu di saat pandemi
• Koordinasi dan advokasi intern puskesmas dalam
menggerakkan petugas daerah binaan
• Mendorong pemegang program di puskesmas untuk
melakukan edukasi secara online
• Pemeriksaan kesehatan balita stunting (kerjasama
lintas program) untuk memastikan faktor determinan
penyebab stunting agar intervensi tepat sasaran
UPAYA PENCAPAIAN SPM PELAYANAN PADA
LANJUT USIA Terima
Kasih
• Mengoptimalkan Hari Layanan lansia untuk
melakukan skrining Pada Lansia yang datang
ke Puskesmas
• Mengundang Lansia yang ada di Kelompok /
Posyandu Lansia untuk dilakukan skrining

Anda mungkin juga menyukai