PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
1
2
Kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan kanker perempuan tertinggi
di Indonesia. Kedua kanker di atas menjadi salah satu masalah utama pada
kesehatan. Tujuan aksi ini ialah untuk menurunkan jutaan kematian yang dapat
dicegah setiap tahun dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang
kanker, dan mendorong lintas sektor lainnya di luar bidang kesehatan serta
individu dan masyarakat di seluruh indonesia untuk berperan dalam mencegah
kanker.
Disisi lain, untuk meratakan pencapaian skrining IVA Test pada tingkat
kabupaten, pemerintah daerah berupaya melakukan pergeseran prioritas
pembinaan kecamatan yang diproyeksikan mampu menggerakkan akselerasi
pencapaian pelaksanaan IVA Test sehingga kecamatan Siak Kecil mengalami
kemunduran kemampuannya untuk mempertahankan kinerjanya dalam
pencapaian skrining IVA Test sampai sekarang (tahun 2018-2020).
Tabel 1. Skema Pendanaan Pelaksanaan IVA Test menurut Permenkes 34 Tahun 2015
NO SUMBER PEMBIAYAAN TUJUAN PEMBIAYAAN
TOT
Advokasi
Sosialisasi
Bimbingan Teknis
Jejaring
Surveilans
Sosialisasi
Bimbingan Teknis
Jejaring
Surveilans
Dari dimulainya kampanye skrining IVA Test pada tahun 2015 sampai
sekarang alokasi anggaran khusus untuk operasional dan pengadaan alkes dan
bahan habis pakai untuk skrining IVA Test belum pernah tersedia baik APBN,
maupun APBD. Puskesmas dianjurkan untuk mengelola DAK BOK dan dana
APBD untuk program serta dana kapitasi BPJS. Sesuai dengan Permenkes Nomor
34 Tahun 2015 tentang pendanaan skrining IVA Test tidak dapat ditagih karena
ternyata target skrining bukan peserta BPJS atau penunggak iuran.
SWADAYA
APBN ADA ADA MASYARAKAT ADA
APBD BPJS SWASTA
/BOK /TDK /TDK DAN /TDK
LINTAS SEKTOR
Tabel 3. Data Target dan Cakupan Skrining IVA Test Puskesmas Lubuk Muda
Tahun 2015-2020
CAKUPAN CAKUPAN
TARGET 10%
TAHUN s/d 2018/
SASARAN/TAHUN
2020
N Mei
NAMA DESA
O 2015 Jan- -
TOT.
S/D 2019 2020 2015 2016 2017 Apr. Des. 2019 2020
2018
2018 2018 201
8
1 Lubuk Muda 176 44 44 20 11 32 95 15 110 15 10 173/198
2 Tanjung Belit 116 29 29 4 3 36 42 10 52 20 5 95/120
3 Sungai Siput 55 14 14 4 5 38 52 10 62 21 4 109/134
² Sepotong 66 16 16 10 2 2 73 12 85 25 0 99/124
5 Lubuk Garam 94 24 24 0 0 0 1 8 9 2 0 9/11
6 Langkat 79 20 20 1 1 11 2 2 4 0 2 17/19
7 Tanjung Datuk 44 11 11 0 3 16 3 2 5 0 5 24/29
8 Liang Banir 32 8 8 0 1 19 1 1 2 0 2 22/24
9 Koto Raja 94 24 24 1 2 14 58 14 72 21 1 89/111
PUSKESMAS 756 190 190 40 28 168 327 74 401 104 29 673/745
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Lubuk Muda Tahun 2015-2020
2. Penurunan Tren Cakupan Skrining IVA Test
pencapaian cakupan skrining IVA Test di Kecamatan Siak Kecil dan signifikan
meningkatkan trenpencapaian dikecamatan lain. Hal ini dapat terlihat pada
table tren dibawah ini.
I. 3. TUJUAN RESIDENSI4
I. 4. MANFAAT RESIDENSI
I. 4. 1. Bagi Mahasiswa
9
10
Kebijakan atau kajian kebijakan dapat pula merujuk pada proses pembuatan
keputusan-keputusan penting organisasi, termasuk identifikasi berbagai alternatif
seperti prioritas program atau pengeluaran, dan pemilihannya berdasarkan
dampaknya. Kebijakan juga dapat diartikan sebagai mekanisme politis,
manajemen, finansial, atau administratif untuk mencapai suatu tujuan eksplisit.
Oleh karena itu suatu kebijaksanaan harus memuat 3 (tiga) elemen, yaitu :
Kebijakan atau kajian kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi
pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan,
dan cara bertindak yang merujuk pada proses pembuatan keputusan-keputusan
penting organisasi, termasuk identifikasi berbagai alternatif seperti prioritas
program atau pengeluaran, dan pemilihannya berdasarkan dampaknya Istilah ini
dapat diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta
individu dan dapat juga diartikan sebagai mekanisme politis, manajemen,
finansial, atau administratif untuk mencapai suatu tujuan eksplisit.
W.N.Dunn5
Robert Eyestone15
Irfan Islami9
Amara Raksasataya23
Salah satu esensi kehadiran kebijakan publik (public policy) adalah memecahkan
masalah yang berkembang di masyarakat secara benar. Meskipun demikian,
kegagalan sering terjadi karena kita memecahkan masalah secara tidak benar. Jadi
analisis kebijakan publik (public policy analysis) merupakan upaya untuk
mencegah kegagalan dalam pemecahan masalah melalui kebijakan publik.
Oleh karena itu, kehadiran analisis kebijakan berada pada setiap tahapan dalam
proses kebijakan publik (public policy process).
Kebijakan yang diambil akan mempunyai biaya dan manfaat sosial tertentu.
Analisis kebijakan publik mempunyai tujuan yang bersifat penandaan
(designative) dengan pendekatan empiris (berdasarkan fakta), bersifat penilaian
dengan pendekatan evaluatif dan bersifat anjuran dengan pendekatan normatif.
Nugroho10
Menurut Hoogerwerf, 1982 (dalam Tri Efriandi, 2010)17, tujuan dari analisis
kebijakan publik yaitu:
Berdasarkan berbagai definisi para ahli kebijakan publik, kebijakan publik adalah
kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sebagai pembuat kebijakan
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu di masyarakat di mana dalam
penyusunannya melalui berbagai tahapan.
Penyusunan Agenda
Agenda setting adalah sebuah fase dan proses yang sangat strategis dalam realitas
kebijakan publik. Dalam proses inilah memiliki ruang untuk memaknai apa yang
disebut sebagai masalah publik dan prioritas dalam agenda publik dipertarungkan.
Jika sebuah isu berhasil mendapatkan status sebagai masalah publik, dan
mendapatkan prioritas dalam agenda publik, maka isu tersebut berhak
mendapatkan alokasi sumber daya publik yang lebih daripada isu lain.
Dalam agenda setting juga sangat penting untuk menentukan suatu isu publik
yang akan diangkat dalam suatu agenda pemerintah. Issue kebijakan (policy
issues) sering disebut juga sebagai masalah kebijakan (policy problem). Policy
issues biasanya muncul karena telah terjadi silang pendapat di antara para aktor
mengenai arah tindakan yang telah atau akan ditempuh, atau pertentangan
pandangan mengenai karakter permasalahan tersebut.
Formulasi Kebijakan
Masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para
pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari
pemecahan masalah yang terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari
berbagai alternatif atau pilihan kebijakan yang ada.
Sama halnya dengan perjuangan suatu masalah untuk masuk dalam agenda
kebijakan, dalam tahap perumusan kebijakan masing-masing slternatif bersaing
untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil untuk memecahkan masalah.
16
Dukungan untuk rezim cenderung berdifusi. Cadangan dari sikap baik dan niat
baik terhadap tindakan pemerintah yang membantu anggota mentolerir
pemerintahan.Legitimasi dapat dikelola melalui manipulasi simbol-simbol
tertentu. Di mana melalui proses ini orang belajar untuk mendukung pemerintah.
Artinya, evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap akhir saja,
melainkan dilakukan dalam seluruh proses kebijakan. Dengan demikian, evaluasi
kebijakan bisa meliputi tahap perumusan masalh-masalah kebijakan, program-
program yang diusulkan untuk menyelesaikan masalah kebijakan, implementasi,
maupun tahap dampak kebijakan.
Berikut ini merupakan respon masyarakat terhadap kebijakan publik yang dibuat
oleh pemerintah.
Respon Positif
Menyampaikan usul dan saran kepada Pemerintah/Daerah ataupun DPR/D
dengan rancangan peraturan tersebut
Mendukung terselenggaranya proses penyusunan peraturan perundang-
undangan
17
Tipe Pertama
Evaluasi kebijakan dipahami sebagai kegiatan fungsional.
Bila evaluasi kebijakan di pahami sebagai kegiatan sebagai kegiatan
fungsional , maka evaluasi kebijakan dipandang sebagai kegiatan yang
sama pentingnya dengan kebijakan itu sendiri.
Tipe Kedua
18
Tipe Ketiga
Tipe ini secara komparatif masih dianggap baru, tetapi akhir-akhir ini telah
mendapat perhatian yang meningkat dari para peminat kebijakan publik. Evaluasi
sistematis melihat secara obyektif program-program kebijakan yang dijalankan
untuk mengukur dampaknya bagi masyarakat dan melihat sejauh mana tujuan-
tujuan yang telah dinyatakan tersebut tercapai.
Evaluasi Semu
Evaluasi Formal
Jadi dapat disimpulkan bahwa Analisis Kebijakan Publik adalah : Ilmu tentang
cara yang menghasilkan informasi yang relevan dengan kebijakan publik dalam
upaya untuk mencegah kegagalan dalam pemecahan masalah melalui kebijakan
publik yang menghasilkan produk nasehat yang berhubungan dengan perbaikan
atau bahkan perobahan kebijakan dan mempunyai konsekuensi biaya dan manfaat
sosial tertentu .
Pasal 1
2. Kanker Leher Rahim adalah keganasan yang terjadi pada leher rahim yang
merupakan bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang
senggama.
Pasal 3
Pasal 16
5. Kriteria dan syarat tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat 4 ditetapkan oleh
Menteri.
Pasal 17
a. bimbingan teknis/pendampingan;
c. supervisi/pengawasan melekat;
d. konsultasi; dan
Kegiatan pelaksanaan deteksi dini dini kanker leher rahim dan kanker
payudara dilaksanakan secara berkesinambungan sampai tahun 2019 (Buku
Panduan Program Nasional Gerakan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher
Rahim dan Kanker Payudara, Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Direktorat Pengendalian
Penyakit Tidak Menular 2015. Halaman 7 dan 8)
c. Pembiayaan hanya dapat dilakukan kepada peserta BPJS Kesehatan yang masih
aktif.
Sesuai Permenkes No. 34/2015 skema pembiayaan skrining IVA Test adalah
sebagai berikut (Tabel 1) :
Advokasi
Sosialisasi
Bimbingan Teknis
Jejaring
24
Surveilans
Sosialisasi
Bimbingan Teknis
Jejaring
Surveilans
Pada tahun 2016 terjadi 1 (satu) kasus kematian akibat Kanker Mulut Rahim dan
1 (satu) kasus pada tahun 2017.
tubuh. Peningkatan hormone dalam tubuh ini semakin lama akan semakin tidak
terkontrol sehingga dapat memicu pertumbuhan sel secara tidak normal yang
dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Menurut Muthiah (2009)25 ada pengaruh
pemakaian alat kontrasepsi kombinasi progesterone dan estrogen terhadap
kejadian kanker leher Rahim biasanya mengonsumsi Diethylstilbestrol (DES).
DES merupakan obat hormonal yang diberikan pada wanita untuk mencegah
keguguran. Ibu hamil yang mengonsumsi obat ini memiliki risiko lebih besar
untuk terkena kanker serviks. Obat ini juga dapat meningkatkan risiko kanker
serviks pada janin perempuan yang dikandungnya
Menyusui Anak
Seriousness
Seberapa serius isu perlu dibahas dan dihubungkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu
tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah lain kalau masalah penyebab
isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama,
suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila
dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri, yakni dengan
melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh
terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
Growth
Adapun keterangan pemberian skor dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Diagram Fishbone dari Ishikawa (Purba, H.H. 2008, hal. 25 dan Tague, 2005, p.
247)15 dipakai untuk mengidentifikasi faktor penyebab problem/masalah. Diagram
“tulang ikan” ini dikenal dengan cause and effect diagram.
Diagram Ishikawa disebut dengan “tulang ikan karena kerangka analisis diagram
Fishbone bentuknya ada kemiripan dengan ikan, dimana ada :
Bagian kepala (sebagai effect) dan
Bagian tubuh ikan berupa rangka serta duri-durinya digambarkan sebagai
penyebab (cause) suatu permasalahan yang timbul.
Faktor penyebab problem antara lain terdiri dari :
Material/bahan baku,
Mesin,
Manusia dan
Metode/cara.
Semua yang berhubungan dengan material, mesin, manusia, dan dituliskan dan
dianalisa faktor mana yang terindikasi menyimpang dan berpotensi terjadi
problem.
Plan-P
Tentukan gol dan target
Tentukan cara/metode mencapai gol
2. Do-D
Terlibat dalam pendidikan dan pelatihan
Implementasi pekerjaan
3. Check-C
Cek akibat dari implementasi
4. Act-A
Mengambil tindakan yang sesuai
31
32
Penulisan laporan dilakukan secara bertahap dimulai dari Bab I sampai Bab IX
dengan beberapa konsultasi dengan Pembimbing Akademik dan Pembimbing
Lapangan, wawancara, observasi, pengamatan lapangan dan penelusuran
dokumen terkait dilakukan beberapa kali untuk melengkapi laporan residensi.
Penulisan laporan residensi mengikuti Buku Panduan Residensi Program Studi
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Kesehatan Hang Tuah
Pekanbaru TA 2020/20214. Laporan kegiatan ini nantinya diharapkan dapat
mencapai target sesuai dengan tujuan residensi. Laporan residensi yang sudah
selesai dibuat selanjutnya akan diseminarkan setelah mendapat persetujuan dari
pembimbing lapangan dan pembimbing akademik.
UPT Puskesmas Dinas kesehatan Kecamatan Siak Kecil terdiri dari 9 Desa :
1. Desa Lubuk Muda
2. Desa Liang Banir
3. Desa Tanjung Datuk
4. Desa Tanjung Belit
5. Desa Sungai Siput
6. Desa Koto Raja
7. Desa Sepotong
8. Desa Langkat
9. Desa Lubuk Garam
IV. 1. 1. Keadaan Geografis
Kecamatan Siak Kecil yang ibukotanya Lubuk Muda merupakan salah
satu kecamatan yang termasuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Bengkalis
yang berada di Pulau Sumatera, yang memiliki batas-batas wilayah :
1. Sebelah Utara Berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu
2. Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kecamatan Sabak Auh
Kabupaten Siak
3. Sebelah Barat Berbatasan dengan Kecamatan Mandau dan
Kecamatan Pinggir
4. Sebelah Timur Berbatasan dengan Kecamatan Merbau(
Kab.Meranti ) posisi Selat Padang
5. Sedangkan letak wilayahnya adalah :
6. 1°15' Lintang Utara s/d 1°36'6" Lintang Utara
7. 102°00' Bujur Timur s/d 102°3'29'' Bujur Timur
34
35
Luas Wilayah kecamatan Siak Kecil sebesar 742.21 km2. Sedangkan wilayah
UPT Puskesmas Lubuk Muda Kecamatan Siak kecil sebesar 285,6 km2. Wilayah
administrasi yang memiliki luas wilayah terbesar di UPT Puskesmas Lubuk
Muda Kecamatan Siak Kecil adalah desa Langkat seluas 87 km2 sedangkan desa
Tanjung Datuk merupakan desa dengan luas terkecil yaitu 8 km2.
Jarak terjauh antara kantor desa dengan ibukota kecamatan adalah Desa Langkat
dengan jarak 15 km2, sedangkan yang terdekat dengan Ibukota Kecamatan Siak
Kecil adalah desa Tanjung Belit 3 km2 dan desa tanjung datuk yang hanya
berjarak 3 km2.
Secara Geografis sebagian besar desa di Kecamatan Siak kecil merupakan daerah
dataran, karena tidak berbatasan langsung dengan garis pantai. Sebagian Kecil
desa saja yang berbatasan dengan garis pantai.yang berupa pesisir. Sedangkan
berdasarkan topografi, kecamatan siak kecil secara umum letaknya berada pada
posisi datar didominasi oleh kemiringan antara 0-3 %.
IV. 1 2. Kependudukan
Penduduk merupakan modal pembangunan tetapi juga beban dalam
pembangunan, karena itu pembangunan sumber daya manusia perlu diarahkan
agar mempunyai ciri dan karakteristik yang mendukung pembangunan.
Tabel 7. Jumlah Penduduk, Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Lubuk Muda Kec. Siak Kecil
JUMLAH RUMAH KEPADATAN
NO DESA JUMLAH PENDUDUK
TANGGA PENDUDUK per km2
1 2 7 8 10
1 LUBUK MUDA 2375 660 67,00
2 LIANG BANIR 776 152 41,50
3 TANJUNG DATUK 557 218 93,13
4 TANJUNG BELIT 1.871 481 34,16
5 SUNGAI SIPUT 853 216 40,64
6 KOTO RAJA 1.564 365 120,15
7 SEPOTONG 1.098 310 52,54
8 LANGKAT 1.319 353 14,13
9 LUBUK GARAM 1.292 312 40,50
IV. 2. Visi, Misi, Strategi dan Motto UPT Puskesmas Lubuk Muda
UPT Puskesmas Lubuk Muda Kecamatan Siak Kecil adalah Puskesmas Rawat
Inap memiliki Visi dan Misi pembangunan kesehatan yang ingin dicapai ialah :
“TERWUJUDNYA PELAYANAN KESEHATAN YANG BERKUALITAS
MENUJU SIAK KECIL SEHAT 2024”.
Untuk mewujudkan Visi tersebut ditetapkan MISI UPT Puskesmas Lubuk Muda
Kecamatan Siak Kecil yaitu “
1. Mendorong peran serta masyarakat dalam pemeliharaan dan peningkatan
derajat kesehatan
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, aman,
memuaskan dan professional.
3. Meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan profesionalisme Sumber Daya
Manusia
IV. 2. 2. Strategi
Adapun Strategi dari UPT Puskesmas Lubuk Muda Kecamatan Siak Kecil :
1. Membuat perencanaan program sasaran, target, dan indicator kinerja staff
2. Menciptakan suasana kerja yang kondusif
a. Adanya profesionalisme dalam melaksanakan tugas
b. Membentuk team work
c, Adanya Standar Prosedur Kerja ( SOP)
d. Mengadakan recepcionist.
3. Mengembangkan sasaran dan prasarana
4. Meningkatkan pelayanan secara optimal
5. Menyediakan kotak kritik dan saran
IV. 2. 3. Motto dan Tata Nilai
MOTTO “ Bekerja dengan CEPAT ( Ceria, Pasti, Tuntas) dengan pelayanan
BER-ADAB ( Akuntabel, Dedikasi, Aseptabel, Branded)”
TATA NILAI “ CERIA ‘ ( Cermat, Empati, Ramah, Inisiatif, Amanah )
37
IV. 2. 4. Tujuan Unit Kerja dan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
1. Tujuan Umum
Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan
keluarganya untuk atau mempercepat pencapaian target Pembangunan
Kesehatan Indonesia yaitu Indonesia Sehat 2024, serta meningkatnya derajat
kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
2. Tujuan Khusus
d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
ibu menyusui, bayi dan anak balita.
Tugas pokok :
Fungsi :
Pelayanan Antenatal
Pertolongan Persalinan
Deteksi Dini Ibu Hamil Beresiko
Pelayanan Neonatal
Pencegahan Penyakit Menular Pada Ibu
Penanganan Penyakit Tidak Menular Pada Ibu
KEPALA
PUSKESMAS
TURSINI, SKM
PENANGGUNGJAWAB
UKM
Ns. FITRAWATI, SKep
BIDAN KORDINATOR
PELAKSANA KIA, GSI/PKK
SRI RAHAYU SALI, STr.Keb
Sarana dan Prasarana Kesehatan yang tersedia di UPT Puskesmas Lubuk Muda
ialah:
IV. 6. 1. Puskesmas
Puskesmas di UPT Puskesmas Lubuk Muda Kecamatan Siak Kecil tahun
2019 berjumlah 1 buah, terdiri dari 1 Puskesmas Rawat Inap dan 4
Puskesmas Pembantu,
IV. 6. 2. Puskesmas Pembantu (Pustu)
Puskesmas pembantu di UPT Puskesmas Lubuk Muda Kecamatan Siak
Kecil tahun 2019 berjumlah 4 buah, yaitu :
Pustu Tanjung Belit
Pustu Koto Raja
Pustu Langkat
Pustu Lubuk Garam
41
V. 1. FUNGSI MANAJEMEN13
Dalam upaya kebijakan dinas kesehatan dalam penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) di Kabupaten Bengkalis menjadi tugas dan fungsi dari Bidan Kordinator
Unit Pelayanan KIA,yang akan dibahas yaitu mengenai fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang di peroleh dari temuan
berupa data-data yang ada, hasil dari wawancara yang serta observasi dilakukan
V. 1. 1. Fungsi Perencanaan
Bidan Kordinator Unit Pelayanan KIA UPT Puskesmas Lubuk Muda. sudah
membuat Rencana Kegiatan Tahunan serta Rencana Stategis KIA untuk
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Kecamatan Siak Kecil, tetapi dalam hal
anggaran tidak semua rencana kegiatan program tersebut disetujui dan
dilaksanakan karena terbatasnya dana.
Stuktur Organisasi
Struktur organisasi khusus untuk upaya dalam penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) di UPT Puskesmas Lubuk berada langsung pada Program KIA. Merupakan
upaya bidang kesehatan meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
43
dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir dengan
komplikasi, bayi dan balita serta anak prasekolah.
44
45
Uraian Tugas
V. 1. 2. Fungsi Pengarahan
Motivasi Kerja
Motivasi kerja yang dilakukan oleh Bidan Kordinator kepada nakes sebagai
pelaku memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat mampu meningkatkan
kualitas kinerja petugas kesehatan. Beban kerja yang tinggi diimbangi dengan
tenaga yang cukup menjadikan motivasi kerja sangat kuat dan mempengaruhi
kinerja tenaga kesehatan untuk dapat melakukan tugasnya.
Pendelegasian wewenang
Supervisi
Manajemen Konflik
Dari hasil wawancara mendalam, observasi dan telusur dokumen dalam upaya
kebijakan dinas kesehatan dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di
Kabupaten Bengkalis dapat digambarkan melalui alur proses kegiatan dibawah
ini.
KEPALA PUSKESMAS
AUDIT INTERNAL
KENDALI MUTU
PETUGAS PELAKSANA
IVA TEST
TEAM WORK
PELAKSANA
UPT Puskesmas Lubuk Muda bersama semua stake holder Kecamatan Siak
Kecil secara mengejutkan berhasil menjadi Juara 1 tingkat Kabupaten Bengkalis
sebagai pelaksana Skrining IVA Test terbaik dengan mengalahkan 10 Kecamatan
lain di Kabupaten Bengkalis pada tahun 2018 meskipun 3(tiga) tahun sebelumnya
aktivitas skrining ini berjalan apa adanya.
Berawal dari pergantian Camat Kecamatan Siak Kecil pada bulan Januari
2017 dimana Camat yang baru pada awal masa kedinasannya bertugas sebagai
PNS di salah satu Puskesmas dan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Siak
Kecil seorang Bidan PNS senior yang dalam Rapat Kordinasi Kecamatan
meminta kepada Kepala UPT Puskesmas Lubuk Muda untuk segera
mempersiapkan rencana yang komprehensif untuk memenangkan Kecamatan
Terbaik dalam pelaksanaan Skrining Kanker Mulut Rahim dengan Metode IVA
Test pada tahun 2018.
Dalam rapat staf Puskesmas Lubuk Muda yang diadakan untuk menanggapi
permintaan Camat, terungkap beberapa hal yang menjadi kelemahan dalam
melaksanakan skrining kanker mulut Rahim dengan metode IVA Test sebagai
berikut:
48
49
Tim advokasi segera dibentuk dan segera dilakukan pertemuan dengan Camat
serta Ketua TP PKK Kecamatan dan Camat serta Ketua TP PKK
menyanggupi untuk mengupayakan Pendanaan Operasional dan Penyediaan
Logistik yang diperlukan serta menugaskan Puskesmas untuk segera
memberikan Rencana Aksi.
Tim skrining IVA Test Puskesmas Lubuk Muda segera melakukan On The
Job Training dan mengikut sertakan nakes yang belum terlatih mengikuti
pelatihan dengan di biayai oleh Satgas Skrining IVA Test Kecamatan Siak
Kecil, sehingga dalam waktu singkat semua Bidan dan Dokter Umum yang
ada di Puskesmas Lubuk Muda semua terlatih dan memiliki sertifikat sebagai
pelaksana skrining IVA Test.
langsung oleh Camat dan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Siak Kecil
yang ditandai dengan Acara Pencanangan dimulainya Skrining IVA Test
Kecamatan Siak Kecil.
Prioritas masalah :
PENURUNAN
CAKUPAN
SKRINING
LINGKUNGAN IVA TEST
ALKES MATERIAL
TIDAK
TERSEDIA
SOSIAL
BUDAYA DAN
TRADISI
52
53
54
BAB IX
PENUTUP
Rekomendasi
55
Daftar Pustaka
2. Budi Winarno 2012, Kebijakan publik: Teori dan proses dan studi kasus
Yogyakarta: Media Pressindo
3. Buku Panduan Program Nasional Gerakan Pencegahan dan Deteksi Dini
Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara, Kementerian Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
13. Profil Tahun 2016-2021 UPT Puskesmas Lubuk Muda Kecamatan Siak Kecil
56
14. Public Health: Administration and Practice. George Eastman Pickett, John
Joseph Hanlon. Times Mirror/Mosby College Pub., 1990, Medical 583
15. Purba, H. H. (2008, September 25). Diagram fishbone dari Ishikawa.
Retrieved from http://hardipurba.com/2008/09/25/diagram fishbone dari
Ishikawa. html
16. Robert Eyestone (1971). The Threads of Policy: A study in Policy Leadership.
Indianapolis: Bobbs-Merril,hlm.18
18. Tri Efriandi, FISIP UI, 2010. Evaluasi kebijakan, Ilmu Pemerintahan, Jakarta:
Erlangga.
22.
57
http://p2ptm.kemkes.go.id › uploads › 2018/02 › Pand...
4 Feb 2018 — Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency for
Research on ... Rangkaian kegiatan peringatan Hari Kanker
Sedunia 2018 dilaksanakan ... Deteksi dini kanker serviks (dengan Inspeksi
Visual Asam Asetat (IVA) dan
24. Pencegahan Kanker Serviks
iccc.id › Kanker_serviks_Nutrisi_Pasien_kanker
Imam Rasjidi, Sp.OG. (K), Onk ... Indonesia. ➢ Peringkat pertama dari
seluruh kanker di Indonesia (34.4% dari kanker pada
perempuan)1 ... Yayasan Kanker Indonesia. Kanker di ... Int J Gynecol
Cancer 2009;19:1166-76 ... Cervical cancer: ESMO clinical practice
guidelines for diagnosis, treatment and follow up. Ann Oncol .
27. Pengetahuan, Deteksi Dini dan Vaksinasi HPV sebagai Faktor ...
journal.unnes.ac.id › index.php › kemas › article › view
Faktor Risiko Karakteristik dan Perilaku Seksual Terhadap Kejadian Kanker
Serviks. ... Pratiwi, Muthiah Rissa. 2009. Pengaruh pemakaian alat
kontrasepsi kombinasi progesteron estrogen terhadap kejadian kanker
58
30. Situasi Penyakit Kanker - Pusdatin Kemkes - Kementerian
https://pusdatin.kemkes.go.id › download › buletin-kan...
Oleh: Mugi Wahidin, SKM, M.Epid ... Pada Peringatan Hari Kanker
Sedunia Tahun 2015, Menteri Kesehatan telah mencanangkan
59