Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Latar Belakang

Sektor pertanian berperan penting dalam perkonomian di setiap negara berkembang. Sektor
ini memiliki peran sebagai penyumbang devisa negara. Salah satu tanaman yang memiliki
nilai ekonomi yang tinggi yaitu komoditas hortikultura. Komoditas ini berupa sayur , buah ,
tanaman hias, dan tanaman obat – obatan. Selain memiliki nilai ekonomi tinggi komoditas ini
berperan penting bagi pangan masyarakat dalam menyediakan kebutuhan gizi berupa
vitamin, protein, mineral, dan karbohidrat. Salah satu kota penghasil komoditas buah maupun
sayuran yaitu Kota Batu yang terletak di Jawa Timur.

Kota Batu terkenal akan produksi jeruk dan apelnya. Apel (Malus sylvestris L.) merupakan
salah satu buah yang banyak diminati oleh masyarakat di Indonesia, karena memiliki rasa
yang enak dan banyak mengandung vitamin yang bermanfaat baik bagi kesehatan tubuh.
Menurut Sunarto (2011) tanaman apel merupakan tanaman buah sub tropis yang ditanam di
wilayah tropis seperti halnya di Indonesia, dapat berbuah dengan teratur melalui perampasan
daun, karena tanaman apel tersebut berasal dari daerah sub-tropis, dimana perontokan daun
yang disusul pembentuan bunga dan buah di daerah asalnya terjadi secara alamiah sehingga
sepanjang tahun akan dijumpai apel di pasaran. Jenis-jenis buah apel yang biasa dijumpai di
Kota Batu berupa manalagi, Anna, dan romebeauty. Tanaman apel di wilayah Kota Batu
ditemukan mulai ketinggian sekitar 900 m dpl (Desa Tlekung Kecamatan Junrejo) hingga
sekitar 1900 m dpl (Sumber Brantas), tetapi kawasan sentra produksi utama di wilayah Desa
Tulungrejo, Sumbergondo, Bulukerto, dan Bumiaji terletak pada ketinggian sekiar 1000 –
1400 mdpl. Desa Tulungrejo merupakan kawasan sentra produksi di ketinggian 1400 – 1250
m dpl yang didominasi apel varietas Manalagi dan Anna. Dibandingkan tanaman apel di
kawasan lain, kondisi tanaman di wilayah Tulungrejo relatif lebih baik karena selain
memiliki ketinggian tempat lebih tinggi juga tanah untuk usaha tanaman apel didominasi oleh
tanah yang kesuburannya lebih baik.

Menurut Kominfo Jawa Timur (2021), masalah utama yang terjadi di masa sekarang yaitu,
penurunan mutu lahan, harga buah apel yang tidak menentu dan akses permodalan bagi
petani kecil masih sulit, serta peran kelembagaan petani belum maksimal. Dalam
pengelolaannya biaya yang dikeluarkan petani meliputi pembelian pestisida, tenaga kerja,
pupuk dan biaya lainnya.

1.2 Tujuan
Bibliography
Imama, I. Hidayatai, I, N. (2018). ANALISA PENDAPATAN USAHA TANIAPEL (Malus Sylvester Mill) DI
KABUPATEN PASURUAN (Studi Kasus Desa Andonosari Kecamatan Tutur Kabupaten
Pasuruan). J.Agromix Vol.8, 18 - 26.

Dinas Kominfo Jawa Timur. (2021, April 19). Kebun Apel Kota Batu Perlukan Revitalisasi. Surabaya,
Jawa Timur, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai