Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN MAGANG KERJA

STUDI SNI DAN ISO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM


INFORMASI KALENDER TANAM TERPADU

Oleh:

Hafidz Achmad Mahsa Pradipta

195040207111051

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG KERJA

Judul Kegiatan Magang : Implementasi SNI dan ISO dalam


Pengembangan Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu

Nama Mahasiswa : Hafidz Achmad Mahsa Pradipta

NIM : 195040207111051

Program Studi : Agroekoteknologi

Disetujui Oleh :

Pembimbing Lapang Magang Dosen Pembimbing Utama

Farida Oktavia, SP. Sisca Fajriani, SP., MP.

Mengetahui,

Ketua Jurusan Budidaya Pertanian

Dr. Noer Rahmi Ardriani, SP., M.Si


NIP. 1970111181997022001
KATA PENGANTAR

Pertama, penulis ingin mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, ata
s limpahan rahmat dan karunianya, yang memberikan penulis kekuatan dan kelanc
aran dalam menyelesaikan Laporan Magang Kerja dengan judul “Implementasi
SNI dan ISO Dalam Pengembangan Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu”.
Penulis mengucapkan rasa hormat dan terimakasih kepada pihak pihak yang telah
berperan dalam penulisan

1. Kedua orangtua yaitu Bapak Moh.Aris dan Ibu Dhany Sevitasari yang telah
memberi dukungan material serta semangat dalam kegiatan magang serta
penyusunan laporan ini

2. Ibu Sisca Fajriani, SP., MP selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
saran dan arahan, semangat, dan ilmu pengetahuan kepada penulis dalam pembuat
an laporan ini

3. Ibu Farida Oktavia, SP selaku pembimbing lapang magang yang telah


memmberikan ilmu serta bimbingan dalam pelaksanaan keigiatan magang

3. Ibu Dr. Noer Rahmi Ardiarini, SP., M.Si selaku ketua jurusan budidaya pertani
an fakultas

4. Seluruh rekan yang telah memberikan semangat dan dukungan moral kepada pe
nulis dalam pembuatan laporan magang kerja ini yang tidak bisa disebutkan satu
persatu
DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN.....................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.................................................................................................5
1.2 Tujuan...............................................................................................................5
2. TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................7
2.1 Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu.......................................................7
2.2 Standarisasi............................................................................................................7
2.3 SNI dan ISO............................................................................................................8
2.3.1 SNI....................................................................................................................8
2.3.2 ISO....................................................................................................................8
3. BAHAN DAN METODE.............................................................................................9
3.1 Tempat dan Waktu................................................................................................9
3.2 Alat dan Bahan.......................................................................................................9
3.3 Metode Pelaksanaan..............................................................................................9
3.4 Timeline Kegiatan Magang.................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................21
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan sistem informasi saat ini dapat dikatakan sebagai tuntutan dan
kebutuhan bagi instansi pemerintahan. Teknologi informasi dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam menciptakan layanan yang berkualitas bagi
masyarakat luas. Pada tahun 2011, Kementerian Pertanian telah merilis Sistem
Informasi Kalender Tanam Terpadu (SI KATAM Terpadu). SI KATAM Terpadu
dapat digunakan sebagai pedoman atau alat bantu yang memberikan informasi
tentang prediksi iklim, estimasi waktu dan potensi luas tanam, potensi kerusakan
akibat banjir, kekeringan, dan organisme pengganggu tanaman (OPT),
rekomendasi varietas, rekomendasi pemupukan, neraca alat dan mesin pertanian,
dan potensi paka ternak, serta sistem pemantauannya berdasarkan kondisi prediksi
iklim dan tipologi lahan hingga ke level kecamatan. SI KATAM terpadu
merupakan pengembangan dari Atlas Kalender Tanam yang disusun sejak tahun
2007 dan bersifat statis.
SI KATAM Terpadu diharapkan dapat meminimalisir gagal panen yang dipicu
oleh perubahan iklim global. Perubahan iklim sendiri berdampak negatif terhadap
pola tanam dan produktivitas tanaman , perubahan iklim ini ditandai dengan
perubahan pola dan distribusi curah hujan, peningkatan suhu udara, dan
peningkatan muka air laut. Yang mempengaruhi pergeseran awal dan akhir musim
tanam yang berdampak negatif terhadap pola tanam serta produktivitas tanaman
Karena SI KATAM ini merupakan salah satu layanan system informasi maka
upaya perbaikan kualitas sistem informasi perlu ditingkatkan untuk menjamin
keakuratan data yang disampaikan. Jaminan kualitas dapat diukur dari
penggunaan standar baku yang diakui pada level nasional (SNI) maupun
internasional (ISO). Untuk itu perlu dilakukan studi SNI dan ISO sebagai bahan
kajian dan evaluasi.
1.2 Tujuan
1. Mempelajari komponen data penunjang dalam Sistem Informasi Kalender
Tanam terpadu
2. Mempelajari kaidah standarisasi untuk menghasilkan sistem informasi
berkualitas
3. Mempelajari dokumen ISO dan SNI yang berhubungan dengan Sistem
Informasi Kalender Tanam Terpadu
4. Melakukan evaluasi dan mengukur tingkat keberterimaan Sistem Informasi
Kalender Tanam Terpadu
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu
kalender tanam merupakan jadwal penanaman tanaman tertentu selama set
ahun di suatu wilayah, yang meliputi masa persiapan tanah, penanaman, dan pane
n. Manfaat dari penentuan waktu tanam ini sangat bervariasi. Setiap atlas kalende
r tanam berisi informasi estimasi awal waktu tanam dan potensi luas tanam tanam
an padi setiap musim Estimasi dilakukan berdasarkan kondisi curah hujan pada sa
at berlebih , normal, ataupun kurang (Runtunuwu dan Syahbuddin, 2011).
Pada perkembangannya, kalender tanam dinamik selanjutnya dilengkapi m
enjadi kalender tanam terpadu. Selain membutuhkan informasi awal waktu tanam
pada setiap level kecamatan, pengguna membutuhkan informasi mengenai wilaya
h rawan terkena bencana kekeringan, banjir dan serangan organisme pengganggu t
anaman,dan informasi rekomendasi teknologi berupa pupuk, varietas, serta kebutu
han benih yang perlu disiapkan pengguna sebelum masuk periode musim tanam b
erikutnya.

2.2 Standarisasi
Sebagaimana yang telah dimuat dalam UU No.20 tahun 2014 standar
merupakan persrataan teknis yang termasuk tata cara serta metode yang disusun
oleh semua pihak/pemerintah/keputusan internasional terkait dengan
memperhatikan syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengalaman, serta perkembangan
masa kini dan masa depan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
Sementara standardisasi merupakan proses merumuskan, menetapkan,
menerapkan, memelihara, memberlakukan, dan mengawasi standar yang
dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan semua Pemangku
Kepentingan.
Dalam proses standardisasi, baik standardisasi produk , jasa, maupun
personal BSN telah menetapkan bahwa Standar Nasional Indonesia sebagai
standar yang berlaku di wilayah kesatuan republic Indonesia. Sementara SNI
sendiri juga beracuan pada ISO yang merupakan Lembaga standarisasi
internasional
Mengacu pada BSN (2014), proses pengembangan SNI ini terdapat tiga tahapan
yaitu, proses perencanaan, perumusan SNI, dan proses pengembangan SNI yang
dilakukan oleh BSN melalui komite teknis. Pelaku Komite teknis ini tersusun atas
pemerintah, pelaku usaha atau asosiasi terkait, konsumen atau asosiasi terkait,
serta pakar dan/atau akademisi.
2.3 SNI dan ISO
2.3.1 SNI
Sni merupakan suatu dokumen yang ditetapkan oleh BSN dan disusun sec
ara konsensus dengan meliputi empat unsur stakeholder, yakni regulator industri,
konsumen, dan pakar. SNI mengatur berbagai pedoman dan persyaratan teknis utn
uk mengatur standardisasi suatu proses maupun produk dari suatu objek pengukur
an. SNI akan dikaji ulang setiap periode tertentu agar dapat digunakan secara terus
menerus oleh berbagai pihak (Akbar,2015)
2.3.2 ISO
ISO merupakan organisasi internasional yang bertanggung jawab dalam pe
nyusunan standar baru ataupun revisi ISO standar yang telah ada. Standar yang di
keluarkan oleh ISO, dipersiapkan oleh Technical Committee yang mewakili organ
isasi serta kalangan industri. ISO membawahi sejumlah badan sertifikasi nasional
yang terdiri dari 135 negara atau lebih di seluruh dunia. Pada umumnya, ISO terka
it dengan mutu produk maupun jasa, standar-standar yang telah ditetapkan akan di
tinjau kembali dalam kurun waktu 5 s/d 6 tahun untuk memastikan standar tersebu
t masih relevan dengan perkembangan dunia usaha. Standar yang ditetapkan oleh
ISO tidak bersifat teknis pelaksanaan, tetapi merupakan persyaratan yang harus di
penuhi oleh perusahaan dalam penerapannya (Silaban, 2011).
3. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu
Lokasi kegiatan magang bertempat di Balai Agroklimat dan Hidrologi yang berlo
kasi di Jalan Tentara Pelajar No. 1A, Ciwaringin, Bogor Tengah, RT.07/RW.15,
Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111. Kegiatan magang dila
ksanakan pada awal bulan Juli hingga September.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam kegiatan magang ini adalah SI KATAM
Terpadu yang dapat diakses melalui website dan aplikasi, serta dokumen
penunjang berupa kumpulan ISO dan SNI sebagai acuan untuk standarisasi

3.3 Metode Pelaksanaan


A. Pembelajaran Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu
Sistem informasi kalender tanam terpadu ini dapat diakses melalui website
SI KATAM Terpadu maupun dari aplikasi yang mana berfungsi untuk
mengetahui komponen apa saja yang terdapat dalam SI KATAM sehingga
dapat ditemukan ISO dan SNI yang terkait dengan komponen tersebut.
B. Diskusi terkait penumpulan dokumen serta informasi SNI ISO serta dokumen
lainnya yang dibutuhkan untuk SI KATAM Terpadu
Diskusi ini dilakukan denan melibatkan maasiswa serta pembimbing
magang yang merupakan tenaga kerja dari Balai Agroklimat dan Hidrologi.
Diskusi dilakukan secara daring maupun secara langsung. Diskusi berisi
tentang petunjuk dari pembimbing lapang terkait dokumen apa saja yang harus
dicari
C. Studi Pustaka
Studi Pustaka dilakukan dengan mempelejari literatur Pustaka yang dapat
diakses melalui jurnal maupun literatur resmi lainnya mengenai dokumen SNI
ISO yang berfungsi untuk stadarisasi SI KATAM Terpadu
D. Pembuatan Kuisioner
Pembuatan kuisioner disusun melalui google form dan disebarkan kepada
responden, Kriteria target responden ini berupa pihak-pihak yang
berkepentingan dengan adanya Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu,
seperti petani, penyuluh pertanian, pengusaha dibidang pertanian, dinas
terkait, peneliti, dan akademisi. Kuisioner ini bertujuan untuk mengukur
keberterimaan Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu oleh pihak-pihak
terkait sehingga dapat menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan layanan
dan penyusunan standar.
3.4 Timeline Kegiatan Magang

Agustus September
Juli 2022 2022 2022
Rencana Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Presentasi Proposal Kegiatan


Magang

Pembelajaran SI KATAM Terpadu

Kegiatan diskusi dengan


pembimbing lapang

Studi Pustaka dokumen penunjang


standarisasi

Pembuatan serta pengumpulan data


Kuisioner

Presentasi Hasil Kegiatan Magang


3.5 Struktur Organisasi Balitklimat

Dr. Ir. Rahmawati, M.M


Kepala Balai

Anik Dwihastuti, S.P,M.M


Ka Sub Bag. Tata Usaha

Dr. Kharmila, S.Si, M.Si Adang Hamdani, S.P, M.Si


Ka Sie Jasa Penelitian Sub koor Pelayanan Teknis

Kelompok Jabatan Fungsional Peneliti

Dr. Ir. Woro Estiningtyas M.Si Setyono Hari Adi, S.Kom,


M.Sc, Ph.D
Ketua Kelti Hidrologi
Ketua Kelti Hidrologi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sistem Informasi Kalender Tamam Terpadu

Berdasarkan pembelajaran yang dilakukan selama di Balai Agroklimat dan


Hidrologi. Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu ini memuat berbagai
macam komponen yang dikemas dalam sebuah layanan system informasi. Seperti
yang diketahui bahwa SI KATAM merupakan salah satu bagian dari layanan
system informasi iklim. Menurut Aldrian (2016), Sistem informasi iklim ini meru
pakan produk sistem informasi yang berupa olahan data yang disediakan ke pengg
una dan penggunanya sendiri diberi fasilitias agar dapat merubah cara pengolahan
dan analisa sesuai keinginan dari pengguna. Data dan produk ini terhubung antara
pengguna dan penyedia secara online melalui jaringan system IT yang terkoneksi
dan selalu tersinkronisasi antar kedua Lembaga. Keuntungan system ini adalah dat
a yang terkoneksi selalu terupdate secara otomatis, sementara kerugian dari produ
k ini yaitu harus selalu dijaga system keamanan dan kelancarannya. Oleh karena
itu dalam penerapannya diperlukan adanya standarisasi yang mengatur mengenai
system informasi. Selain itu, pemanfaatan informasi iklim dan perubahannya pada
sektor pertanian ini berfungsi sebagai bahan pertimbangan dalam membuat rencan
a dalam kegiatan pertanian baik dalam jangka menengah ataupun jangka Panjang.
Penerapan tersebut dapat berfungsi sebagai perencanaan pola tanam, tataguna laha
n, penentuan varietas, serta langkah antisipasi

4.2 Standardisasi Sistem Informasi


Standar ISO 27001 adalah standar yang diharapkan dapat digunakan untuk
membantu terutama pihak manajemen dalam merencanakan dan menerapkan
keamanan informasi sesuai aturan. Menurut Kristanto (2019), ISO 27001:2005
merupakan standar keamanan informasi berupa persyaratan yang harus
dilakukan dalam membangun Sistem Manajemen Keamanan Informasi
(SMKI), Standar ISO 27001:2005 bersifat independen terhadap produk dari
teknologi informasi dan dirancang untuk melindungi asset informasi dari
berbagai ancaman atau resiko dari pihak yang tidak bertanggungjawab
Sistem manajemen keamanan informasi (SMKI) telah diakui baik dalam nege
ri maupun mancanegara. ISO/IEC 27001 menetapkan poin kontrol keamanan info
rmasi yang akan dibahas dalam penelitian ini.ISO/IEC 27001:2013 menyajikan st
andar yang diperbarui dan memberi panduan untuk evaluasi kinerja. ISO/IEC 270
01 menyediakan bentuk kerangka kerja, untuk menjaga normalnya kegiatan meng
gunakan teknologi, sistem, manajemen yang dapat memungkinkan perusahaan ata
u sebuah organisasi memastikan pengukuran keefektifan keamanan informasi, me
nyimpan keamanan informasi yang rahasia, melindungi perusahaan dan organisasi
melindungi aset, Pertukaran informasi yang aman, mengelola dan meminimalisir
eksposur terhadap resiko. Keamanan informasi ISO//IEC 27001 adalah kewajiban
instansi yang merupakan kebutuhan organisasi untuk menjaga keamanan informas
i.
4.3 Inventarisasi SNI dan ISO Komponen Penunjang
Setelah mempelajari isi serta komponen yang terdapat pada Sistem Informasi
Kalender Tanam Terpadu, untuk menunjang standarisasi SI KATAM ini
diperlukan dokumen standarisasi baik nasional maupun internasional yang
nantinya akan dijadikan acuan untuk standarisasi satu produk berupa SI KATAM
itu sendiri. Dokumen standarisasi pada tingkat nasional dapat berupa standar
nasional Indonesia (SNI) sementara dokumen pada tingkat internasional dapat
berupa international standardization organization (ISO) dan dokumen penunjang
dari Food and Agriculture Organization (FAO)
4.3.1 Dokumen Penunjang SNI
Salah satu dokumen utama dalam proses standarisasi SI KATAM yaitu
SNI oleh komite teknis 07-01 informasi geografis/geomatika. Komite teknis 07-01
ini juga mengacu pada ISO/TC 211 tentang geographic information. Hal ini
dikarenakan informasi pada SI KATAM memuat layanan system informasi
geografis yang pemetaan beberapa informasi pada SI KATAM.

4.3.2 Dokumen Penunjang ISO

ISO/TC 211 terkait Geographic Information

ISO/TC 9126 terkait

ISO/TC 134 terkait Fertilizers, soil conditioners and beneficial substances

ISO/TC 23 terkait Tractors and machinery for agriculture and forestry

4.3.3 Dokumen Penunjang FAO

Terkait kebutuhan air untuk komoditas tanaman pangan sendiri juga telah diatur
oleh dokumen FAO berupa :

a. Irriagtion Water Management : Irrigation Water Needs training Manual no.3.


Pada dokumen tersebut

b.

4.4 Evaluasi dan Keberterimaan SI KATAM Terpadu


4.4.1 Karakterisitik Responden
A. Usia Responden

Usia
26-30 tahun 31-35 tahun 36-40 tahun 41-45 tahun 46-50 tahun

17% 13%

17%
13%

42%

Sumber : Data form evaluasi keberterimaan SI KATAM, 2022


Berdasarkan hasil kuisioner yang memuat 25 responden menunjukkan bahwa
responden berusia 36-40 tahun memiliki jumlah lebih banyak diantara
responden lain yaitu berjumlah 10 dengan persentase 42%. Sementara
responden berusia 26-30 tahun dan 41-45 tahun masing-masing berjumlah
tiga dengan persentase sebesar 12% dan sisanya yaitu responden berusia 31-
35 tahun dan 46-50 tahun masing-masing berjumlah empat dengan persentase
17%.
B. Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir
SMA S1 S2 S3

4%
12%

36%

48%

Sumber : Data Evaluasi Keberterimaan SI KATAM, 2022


Dari data Pendidikan terakhir yang berhasil diperoleh, dari total 25
responden, responden dengan pendidika terakhir terbanyak yaitu S1 yang
berjumlah 12 dengan persentase 48%. Terbanyak kedua yaitu responden
dengan Pendidikan terakhir sma berjumlah 9 dengan persentase 36% dan
yang terakhir yaitu responden dengan Pendidikan terakhir S2 berjumlah tiga
orang dengan persentase 12% dan Pendidikan terakhir S3 yang hanya satu
orang dengan persentase 4%.
C. Pekerjaan

Pekerjaan
Petani ASN Peneliti
Penyuluh pertanian Karyawan swasta Wiraswasta

8%
4%

36%
20%

12%
20%

Sumber : Data form evaluasi keberterimaan SI KATAM, 2022


Berdasarkan data pekerjaan dari 25 responden diatas responden dengan
pekerjaan petani memiliki jumlah terbanyak yaitu Sembilan dengan
persentase 36%, untuk responden dengan pekerjaan asn dan penyuluh
pertanian memiliki jumlah masing-masing yang sama yaitu berjumlah lima
dengan persentase masing-masing 20%, untuk responden dengan pekerjaan
peneliti memiliki jumlah tiga dengan persentase 12%, sementara sisa lainnya
yaitu responden dengan pekerjaan wiraswasta berjumlah dua dengan
persentase 8% dan satu responden yang bekerja sebagai karyawan swasta
dengan persentase 4%.
D. Komoditas yang Ditanam Oleh Responden
Komoditas
Hortikultura Pangan Perkebunan

17%
25%

58%

Sumber : Data form evaluasi keberterimaan SI KATAM, 2022

Melalui hasil responden yang tersedia, didapatkan data bahwa sejumlah 12


responden baik yang petani maupun non petani yang menanam berbagai macam
komoditas. Komoditas yang paling banyak ditanam yaitu dari tanaman pangan
yang dibudidayakan oleh 7 responden dengan persentase terbsesar yaitu 58%,
untuk komoditas lain yaitu tanaman perkebunan yang ditanam oleh 2 responden
dan tanaman hortikultura yang ditanam oleh 3 responden.
4.4.2 Data Keberterimaan Responden
Melalui data pengenalan SI KATAM menunjukkan bahwa terdapat 17
responden yang sudah mengenal SI KATAM yang berarti 68% dari total
responden yaitu 25 sudah mengenal SI KATAM sementara yang belum mengenal
berjumlah delapan responden yang memiliki persentase 32%.
Melalui hasil respon kuisioner menunjukkan bahwa para responden
mengenal SI KATAM melalui PPL, teman, bimtek/pelatiha, dan social media.
Kesan 24 responden setelah melihat SI KATAM ini menuai 21 kesan positif yang
berisi bahwa responden menilai bahwa SI KATAM mudah digunakan dimana
saja, sesuai dengan informasi yang diharapkan, serta tertarik menggunakan.
Sementara tiga responden lain menuai kesan negative yang dimana tidak tertarik
untuk menggunakannya. Melalui hasil kuisioner respon negative ini beralasan
bahwa tidak sesuai dengan komoditas yang dibudidayakan, serta belum tertarik
dikarenakan bukan petani yang membudidayakan tanaman.
Informasi yang paling disukai
Jadwal Tanam Potensi tanaman per komoditas
Rekomendasi pemupukan Prediksi OPT
Alsintan

7% 3%

17%
55%

17%

Sumber : Data form evaluasi keberterimaan SI KATAM, 2022

Melalui data informasi dalam SI KATAM yang paling disukai, responden berhak
memilih lebih dari satu macam informasi yang akhirnya jika dilihat keseluruhan
total poin yang didapatkan yaitu berjumlah 29 yang mana jadwal tanam
merupakan informasi yang paling banyak disukai oleh responden yang
mendapatkan 16 poin dengan persentase 55% sementara potensi tanaman per
komoditas dan rekomendasi pemupukan mendapat poin yang sama yaitu masing-
masing berjumlah lima sebesar 17% informasi lainnya yang hanya mendapatkan
poin sedikit yaitu prediksi OPT yang hanya mendapatkan dua poin yang memiliki
persentase 7% dan Alsintan yang hanya mendapatkan satu poin dengan persentase
4%. Berdasarkan hasil jawaban saran responden yang terdapat pada kuisioner.
Responden menyebutkan bahwa
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, H. 2015. PENINGKATAN PENERAPAN SNI GUNA


MENINGKATKAN DAYA SAING INDONESIA MENGHADAPI AEC
(ASEAN ECONOMIC COMMUNITY) 2015. Jurnal Media Teknologi, 11
8-128.

Aldrian, Edvin.2016. Sistem Peringatan Dini Menghadapi Iklim Ekstrem. Jurnal


Sumberdaya Lahan, 79-90.

Runtunuwu, E., dan H, Syahbuddin. 2011. Atlas kalender tanam tanaman pangan
nasional untuk menyikapi variabilitas dan perubahan iklim. Jurnal Sumber
daya Lahan 5(1):1-10.

Silaban, Adanan. 2011. “Pengaruh Multidimensi Komitmen Profesional


terhadap Perilaku Audit Disfungsional”. Jurnal Akuntansi dan Auditing. 8,
(1), 1-94.

Anda mungkin juga menyukai