Oleh:
195040207111051
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG KERJA
NIM : 195040207111051
Disetujui Oleh :
Mengetahui,
Pertama, penulis ingin mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, ata
s limpahan rahmat dan karunianya, yang memberikan penulis kekuatan dan kelanc
aran dalam menyelesaikan Laporan Magang Kerja dengan judul “Implementasi
SNI dan ISO Dalam Pengembangan Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu”.
Penulis mengucapkan rasa hormat dan terimakasih kepada pihak pihak yang telah
berperan dalam penulisan
1. Kedua orangtua yaitu Bapak Moh.Aris dan Ibu Dhany Sevitasari yang telah
memberi dukungan material serta semangat dalam kegiatan magang serta
penyusunan laporan ini
2. Ibu Sisca Fajriani, SP., MP selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
saran dan arahan, semangat, dan ilmu pengetahuan kepada penulis dalam pembuat
an laporan ini
3. Ibu Dr. Noer Rahmi Ardiarini, SP., M.Si selaku ketua jurusan budidaya pertani
an fakultas
4. Seluruh rekan yang telah memberikan semangat dan dukungan moral kepada pe
nulis dalam pembuatan laporan magang kerja ini yang tidak bisa disebutkan satu
persatu
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN.....................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.................................................................................................5
1.2 Tujuan...............................................................................................................5
2. TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................7
2.1 Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu.......................................................7
2.2 Standarisasi............................................................................................................7
2.3 SNI dan ISO............................................................................................................8
2.3.1 SNI....................................................................................................................8
2.3.2 ISO....................................................................................................................8
3. BAHAN DAN METODE.............................................................................................9
3.1 Tempat dan Waktu................................................................................................9
3.2 Alat dan Bahan.......................................................................................................9
3.3 Metode Pelaksanaan..............................................................................................9
3.4 Timeline Kegiatan Magang.................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................21
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan sistem informasi saat ini dapat dikatakan sebagai tuntutan dan
kebutuhan bagi instansi pemerintahan. Teknologi informasi dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam menciptakan layanan yang berkualitas bagi
masyarakat luas. Pada tahun 2011, Kementerian Pertanian telah merilis Sistem
Informasi Kalender Tanam Terpadu (SI KATAM Terpadu). SI KATAM Terpadu
dapat digunakan sebagai pedoman atau alat bantu yang memberikan informasi
tentang prediksi iklim, estimasi waktu dan potensi luas tanam, potensi kerusakan
akibat banjir, kekeringan, dan organisme pengganggu tanaman (OPT),
rekomendasi varietas, rekomendasi pemupukan, neraca alat dan mesin pertanian,
dan potensi paka ternak, serta sistem pemantauannya berdasarkan kondisi prediksi
iklim dan tipologi lahan hingga ke level kecamatan. SI KATAM terpadu
merupakan pengembangan dari Atlas Kalender Tanam yang disusun sejak tahun
2007 dan bersifat statis.
SI KATAM Terpadu diharapkan dapat meminimalisir gagal panen yang dipicu
oleh perubahan iklim global. Perubahan iklim sendiri berdampak negatif terhadap
pola tanam dan produktivitas tanaman , perubahan iklim ini ditandai dengan
perubahan pola dan distribusi curah hujan, peningkatan suhu udara, dan
peningkatan muka air laut. Yang mempengaruhi pergeseran awal dan akhir musim
tanam yang berdampak negatif terhadap pola tanam serta produktivitas tanaman
Karena SI KATAM ini merupakan salah satu layanan system informasi maka
upaya perbaikan kualitas sistem informasi perlu ditingkatkan untuk menjamin
keakuratan data yang disampaikan. Jaminan kualitas dapat diukur dari
penggunaan standar baku yang diakui pada level nasional (SNI) maupun
internasional (ISO). Untuk itu perlu dilakukan studi SNI dan ISO sebagai bahan
kajian dan evaluasi.
1.2 Tujuan
1. Mempelajari komponen data penunjang dalam Sistem Informasi Kalender
Tanam terpadu
2. Mempelajari kaidah standarisasi untuk menghasilkan sistem informasi
berkualitas
3. Mempelajari dokumen ISO dan SNI yang berhubungan dengan Sistem
Informasi Kalender Tanam Terpadu
4. Melakukan evaluasi dan mengukur tingkat keberterimaan Sistem Informasi
Kalender Tanam Terpadu
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu
kalender tanam merupakan jadwal penanaman tanaman tertentu selama set
ahun di suatu wilayah, yang meliputi masa persiapan tanah, penanaman, dan pane
n. Manfaat dari penentuan waktu tanam ini sangat bervariasi. Setiap atlas kalende
r tanam berisi informasi estimasi awal waktu tanam dan potensi luas tanam tanam
an padi setiap musim Estimasi dilakukan berdasarkan kondisi curah hujan pada sa
at berlebih , normal, ataupun kurang (Runtunuwu dan Syahbuddin, 2011).
Pada perkembangannya, kalender tanam dinamik selanjutnya dilengkapi m
enjadi kalender tanam terpadu. Selain membutuhkan informasi awal waktu tanam
pada setiap level kecamatan, pengguna membutuhkan informasi mengenai wilaya
h rawan terkena bencana kekeringan, banjir dan serangan organisme pengganggu t
anaman,dan informasi rekomendasi teknologi berupa pupuk, varietas, serta kebutu
han benih yang perlu disiapkan pengguna sebelum masuk periode musim tanam b
erikutnya.
2.2 Standarisasi
Sebagaimana yang telah dimuat dalam UU No.20 tahun 2014 standar
merupakan persrataan teknis yang termasuk tata cara serta metode yang disusun
oleh semua pihak/pemerintah/keputusan internasional terkait dengan
memperhatikan syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengalaman, serta perkembangan
masa kini dan masa depan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
Sementara standardisasi merupakan proses merumuskan, menetapkan,
menerapkan, memelihara, memberlakukan, dan mengawasi standar yang
dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan semua Pemangku
Kepentingan.
Dalam proses standardisasi, baik standardisasi produk , jasa, maupun
personal BSN telah menetapkan bahwa Standar Nasional Indonesia sebagai
standar yang berlaku di wilayah kesatuan republic Indonesia. Sementara SNI
sendiri juga beracuan pada ISO yang merupakan Lembaga standarisasi
internasional
Mengacu pada BSN (2014), proses pengembangan SNI ini terdapat tiga tahapan
yaitu, proses perencanaan, perumusan SNI, dan proses pengembangan SNI yang
dilakukan oleh BSN melalui komite teknis. Pelaku Komite teknis ini tersusun atas
pemerintah, pelaku usaha atau asosiasi terkait, konsumen atau asosiasi terkait,
serta pakar dan/atau akademisi.
2.3 SNI dan ISO
2.3.1 SNI
Sni merupakan suatu dokumen yang ditetapkan oleh BSN dan disusun sec
ara konsensus dengan meliputi empat unsur stakeholder, yakni regulator industri,
konsumen, dan pakar. SNI mengatur berbagai pedoman dan persyaratan teknis utn
uk mengatur standardisasi suatu proses maupun produk dari suatu objek pengukur
an. SNI akan dikaji ulang setiap periode tertentu agar dapat digunakan secara terus
menerus oleh berbagai pihak (Akbar,2015)
2.3.2 ISO
ISO merupakan organisasi internasional yang bertanggung jawab dalam pe
nyusunan standar baru ataupun revisi ISO standar yang telah ada. Standar yang di
keluarkan oleh ISO, dipersiapkan oleh Technical Committee yang mewakili organ
isasi serta kalangan industri. ISO membawahi sejumlah badan sertifikasi nasional
yang terdiri dari 135 negara atau lebih di seluruh dunia. Pada umumnya, ISO terka
it dengan mutu produk maupun jasa, standar-standar yang telah ditetapkan akan di
tinjau kembali dalam kurun waktu 5 s/d 6 tahun untuk memastikan standar tersebu
t masih relevan dengan perkembangan dunia usaha. Standar yang ditetapkan oleh
ISO tidak bersifat teknis pelaksanaan, tetapi merupakan persyaratan yang harus di
penuhi oleh perusahaan dalam penerapannya (Silaban, 2011).
3. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu
Lokasi kegiatan magang bertempat di Balai Agroklimat dan Hidrologi yang berlo
kasi di Jalan Tentara Pelajar No. 1A, Ciwaringin, Bogor Tengah, RT.07/RW.15,
Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111. Kegiatan magang dila
ksanakan pada awal bulan Juli hingga September.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam kegiatan magang ini adalah SI KATAM
Terpadu yang dapat diakses melalui website dan aplikasi, serta dokumen
penunjang berupa kumpulan ISO dan SNI sebagai acuan untuk standarisasi
Agustus September
Juli 2022 2022 2022
Rencana Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Terkait kebutuhan air untuk komoditas tanaman pangan sendiri juga telah diatur
oleh dokumen FAO berupa :
b.
Usia
26-30 tahun 31-35 tahun 36-40 tahun 41-45 tahun 46-50 tahun
17% 13%
17%
13%
42%
Pendidikan Terakhir
SMA S1 S2 S3
4%
12%
36%
48%
Pekerjaan
Petani ASN Peneliti
Penyuluh pertanian Karyawan swasta Wiraswasta
8%
4%
36%
20%
12%
20%
17%
25%
58%
7% 3%
17%
55%
17%
Melalui data informasi dalam SI KATAM yang paling disukai, responden berhak
memilih lebih dari satu macam informasi yang akhirnya jika dilihat keseluruhan
total poin yang didapatkan yaitu berjumlah 29 yang mana jadwal tanam
merupakan informasi yang paling banyak disukai oleh responden yang
mendapatkan 16 poin dengan persentase 55% sementara potensi tanaman per
komoditas dan rekomendasi pemupukan mendapat poin yang sama yaitu masing-
masing berjumlah lima sebesar 17% informasi lainnya yang hanya mendapatkan
poin sedikit yaitu prediksi OPT yang hanya mendapatkan dua poin yang memiliki
persentase 7% dan Alsintan yang hanya mendapatkan satu poin dengan persentase
4%. Berdasarkan hasil jawaban saran responden yang terdapat pada kuisioner.
Responden menyebutkan bahwa
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Runtunuwu, E., dan H, Syahbuddin. 2011. Atlas kalender tanam tanaman pangan
nasional untuk menyikapi variabilitas dan perubahan iklim. Jurnal Sumber
daya Lahan 5(1):1-10.