Anda di halaman 1dari 5

Tugas Individu : Identifikasi isu LATSAR

1. Identifikasikan Isu permasalahan di instansi yang memungkinkan untuk diangkat


sebagai isu kegiatan aktualisasi (minimal 5 Isu).
Berdasarkan hasil pengamatan penulis yang dilakukan pada instansi UPTD
Puskesmas Damai, khususnya bagian Perawat, terdapat beberapa isu sebagai berikut:
1. Belum optimalnya peningkatan sasaran angka cakupan kesehatan lansia di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Damai.
Alasan:
Terjadinya penurunan sasaran jumlah ini sebagian besar terjadi karena banyak
lansia yang khawatir adanya kerumunan pada saat pelaksanaan. Selain itu, lansia
juga takut mengunjungi puskesmas karena diketahui terdapat banyak pasien
positif covid-19. Beberapa juga terdapat lansia yang mengalami keterbatasan
mobilitas fisik.
Adapun tujuan kegiatan skrining kesehatan lansia adalah meningkatkan derajaht
kesehatan pada lansia untuk memelihara kesehatan sendiri, meningkatkan
kemampuan dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam mengatasi
kesehatan lansia, meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan lansia serta
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan lansia.

2. Belum optimalnya informasi kepada lansia mengenai pentingnya menjaga


kesehatan lansia dengan menjaga pola hidup yang sehat di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Damai.
Alasan:
Informasi yang belum optimal disebabkan karena keterbatasan media informasi
yang didapatkan oleh lansia. Kurangnya intensitas kunjungan lansia juga menjadi
faktor pengetahuan lansia karena jarang memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan
yang berakibat berkurangnya informasi kesehatan yang didapatkan. Semakin
sering lansia untuk memeriksakan kesehatan dirinya, maka informasi terkait
kesehatan lansia akan semakin banyak diperoleh.

3. Belum Optimalnya pelaksanaan skrining lansia di wilayah kerja UPTD


Puskesmas Damai.
Alasan:
Belum optimalnya pelaksanaan skrining lansia di fasilitas kesehatan dipengaruhi
oleh kurangnya kegiatan pelaksanaan pelayanan khusus lansia, kurangnya
intensitas kehadiran lansia untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk
mengetahui kondisi kesehatannya, kurangnya informasi yang didapat oleh lansia
mengenai pentingnya menjaga kesehatan, serta rendahnya mobilitas lansia
untuk pergi ke fasilitas kesehatan.
Adapun program yang akan dilaksanakan adalah pengadaan posyandu lansia
yang bertujuan agar memudahkan lansia dalam proses skrining atau
pemeriksaan kesehatan dengan jarak tempuh yang tidak jauh dari tempat
tinggalnya.

4. Belum optimalnya pembinaan pengetahuan terhadap kader Posyandu Lansia


di wilayah kerja UPTD Puskesmas Damai.
Alasan:
Belum optimalnya pembinaan pengetahuan terhadap kader dikarenakan
kurangnya koordinasi antara petugas puskesmas dengan kader yang
mengakibatkan kurang aktifnya peran kader dalam memonitor warga sekitar.
Pembinaan kader posyandu lansia merupakan peran penting dalam
menghidupkan kesejahteraan kesehatan lansia karena posyandu lansia
merupakan salah satu fasilitas yang dapat membantu lansia untuk dapat
melakukan pemeriksaan kesehatannya tanpa harus menempuh jarak yang lebih
jauh ke fasilitas kesehatan.

5. Belum optimalnya tingkat kunjungan lansia ke Posyandu Lansia di wilayah


kerja UPTD Puskesmas Damai.
Alasan:
Pendidikan, pengetahuan, jarak dan alat transportasi, dukungan keluarga dan
peran kader memiliki hubungan yang signifikan dengan rendahnya kunjungan
lansia dalam memeriksakan kesehatannya.
Berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia
dengan mengadakan posyandu lansia untuk melakukan penyuluhan kesehatan
terhadap lansia, melibatkan anggota keluarga lansia agar dapat berperan aktif
dalam memantau kesehatan lansia, dan meningkatkan peran kader dengan cara
kunjungan rumah agar lansia dapat berperan aktif dalam menjaga kesehatannya.
2. Dari problem/isu yang sudah dikumpulkan, pastikan memenuhi APKL dan buat
pemeringkatan problem/isu prioritas dengan menggunakan Teknik USG.
Isu-isu yang sudah dikumpulkan pada bagian nomor 1, kemudian dianalisis
menggunakan Teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan).

a. Aktual (A)
Isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang.
b. Problematik (P)
Isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan
kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya.
c. Kekhalayakan (K)
Isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan
bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang.
d. Layak (L)
Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan
tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu
yang prioritas.

Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Analisis APKL


Kriteria
No. Identifikasi Isu Keterangan
A P K L
Belum optimalnya peningkatan sasaran angka
1. cakupan kesehatan lansia di wilayah kerja UPTD + + + + Memenuhi
Puskesmas Damai.
Belum optimalnya informasi kepada lansia mengenai
2. pentingnya menjaga kesehatan lansia dengan + + + + Memenuhi
menjaga pola hidup yang sehat di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Damai.
Belum Optimalnya pelaksanaan skrining lansia di
3. wilayah kerja UPTD Puskesmas Damai. + + + + Memenuhi
Belum optimalnya pembinaan pengetahuan terhadap
4. kader Posyandu Lansia di wilayah kerja UPTD + + + + Memenuhi
Puskesmas Damai.
Belum optimalnya tingkat kunjungan lansia ke Tidak
5. Posyandu Lansia di wilayah kerja UPTD Puskesmas + + + -
Memenuhi
Damai.

Dalam penetapan isu yang akan dipecahkan harus memiliki mekanisme ilmiah yang
dapat dipertanggungjawabkan secara terukur. Beberapa metode dapat digunakan untuk
menentukan isu/masalah yang diproritaskan untuk diselesaikan, namun dalam hal ini
penulis menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, and Growth).
 Urgency : Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dan dihubungkan
dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tuntuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu tersebut.
 Seriousness : Seberapa serius isu perlu dibahas dan dihubungkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
akibat yang menimbulkan masalah lain bila masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat
menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah
lain yang berdiri sendiri.
 Growth : Seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk bila
diabaikan.

Metode USG adalah salah satu metode untuk menyusun urutan prioritas isu / masalah
yang harus diselesaikan dengan cara menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan
perkembangan isu menggunakan skala skor 1 sampai 5. Adapun penentuan skor dalam
metode USG ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel Analisis Isu dengan USG


No. Isu/Masalah U S G Total Ranking
1 Belum optimalnya peningkatan sasaran angka
cakupan kesehatan lansia di wilayah kerja UPTD 4 5 5 14 2
Puskesmas Damai.
2 Belum optimalnya informasi kepada lansia
mengenai pentingnya menjaga kesehatan lansia
5 4 4 13 3
dengan menjaga pola hidup yang sehat di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Damai.
3 Belum Optimalnya pelaksanaan skrining lansia di
5 5 5 15 1
wilayah kerja UPTD Puskesmas Damai.
4 Belum optimalnya pembinaan pengetahuan
terhadap kader Posyandu Lansia di wilayah kerja 4 4 4 12 4
UPTD Puskesmas Damai.

Berdasarkan analisis APKL dan USG, isu yang dinilai dapat diteruskan ke tahap
rancangan aktualisasi adalah “Belum Optimalnya pelaksanaan skrining lansia di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Damai”. Jika isu tersebut tidak ditangani sesegera mungkin,
dapat berpengaruh terhadap penurunan derajat kesehatan pada lansia di wilayah
UPTD Puskesmas Damai Balikpapan.

Anda mungkin juga menyukai