Anda di halaman 1dari 7

SEGMENTASI WARNA UNTUK EKSTRAKSI SIMBOL DAN KARAKTER PADA CITRA

RAMBU LALU LINTAS

Aryuanto1, F. Yudi Limpraptono1, dan Koichi Yamada2


1
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Jalan
Karanglo KM.2 Kampus 2 ITN, Malang, 65145, Indonesia
2
Department of Management Information Systems Science, Nagaoka University of Technology, Niigata,
940-2188, Japan

E-mail: aryuanto@fti.itn.ac.id

Abstrak

Penelitian ini membahas teknik segmentasi warna berbasis RGB Chromaticity Diagram
ternormalisasi, untuk ekstraksi simbol dan karakter pada citra rambu lalu lintas. Teknik yang
diusulkan adalah memisahkan warna biru pada latar belakang rambu petunjuk lalu lintas. Hal tersebut
dilakukan dengan memanfaatkan histogram yang dikembangkan pada diagram kromatisitas untuk
penentuan nilai ambang segmentasi secara otomatis. Selain itu, teknik morfologi citra dan proyeksi
histogram digunakan untuk ekstraksi simbol dan karakter. Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa
teknik yang diusulkan dapat mengekstrak simbol dan karakter dengan rata-rata ekstraksi 97.3%.

Kata Kunci: citra rambu lalu lintas, ekstrasi objek, RGB chromaticity diagram, segmentasi warna

Abstract

This research describes a normalized color segmentation technique based on RGB Chromaticity
Diagram, for the extraction of symbols and characters in the image of the traffic signs. The proposed
technique is to separate the blue color of the background traffic signs. This is done by using a
histogram that was developed in the chromaticity diagram for the determination of the threshold value
segmentation automatically. In addition, the image morphology technique and projection histogram
are used for the extraction of symbols and characters. From the experimental results obtained that the
proposed technique can extract symbols and characters with an average extraction is 97.3%.

Keywords: color segmentation, image traffic signs, object extraction, RGB chromaticity diagram

1. Pendahuluan jalan, dan lain-lain); c) rambu petunjuk (rambu


petunjuk jalan dan informasi rute jalan, dan lain-
Dewasa ini teknik pengolahan citra digital lain). Setiap jenis rambu tersebut dinyatakan
berkembang pesat dengan aplikasi yang cukup secara spesifik oleh bentuk, warna, dan simbol
luas di berbagai bidang. Salah satu bidang aplikasi atau karakter di dalamnya. Pada rambu pengatur
adalah sistem berbasis citra yang digunakan untuk dan rambu peringatan, informasi yang terdapat di
mendeteksi dan mengenali rambu-rambu lalu dalamnya dapat diperoleh dengan melakukan
lintas secara otomatis. Sistem ini merupakan pencocokan pola dengan rambu-rambu rujukan.
bagian dari sistem pemandu pengendara atau Umumnya simbol dan karakter yang digunakan
Driver Assistance System (DAS) yang dirancang tidak terlalu banyak dan mempunyai bentuk atau
untuk membantu pengendara mengenali rambu- pola standar. Sedangkan untuk rambu petunjuk,
rambu lalu lintas ketika mengendarai kendaraan di proses interpretasi informasinya lebih kompleks
jalan raya. karena bentuk simbol yang tidak umum dan
Rambu-rambu lalu lintas umumnya karakter yang bervariasi.
mempunyai warna yang kontras dengan Langkah awal untuk mengekstrak informasi
lingkungan sekitarnya, sehingga mudah dilihat yang terdapat dalam suatu citra adalah dengan
dan menarik perhatian pengendara. Rambu-rambu melakukan segmentasi citra. Teknik segmentasi
lalu lintas dibedakan menjadi beberapa jenis, citra pada dasarnya adalah untuk membagi suatu
seperti: a) rambu pengatur (rambu batas citra menjadi daerah-daerah yang tidak saling
kecepatan, rambu dilarang masuk, dan lain-lain); tumpang tindih (overlapping) [1]. Daerah tersebut
b) rambu peringatan (rambu peringatan ada adalah suatu kumpulan piksel yang mempunyai
pekerjaan jalan, rambu peringatan perlintasan ciri khusus yang sama seperti warna, tingkat

18
Aryuanto.,dkk, Segmentasi Warna untuk Ekstraksi Simbol 19

keabuan, tekstur, dan lain-lain. Teknik segmentasi masing kanal warna RGB. Selanjutnya tepi-tepi
warna merupakan teknik segmentasi citra yang yang dihasilkan digabungkan untuk mendapatkan
memisahkan objek-objek sesuai dengan citra tepi akhir.
warnanya. Setelah objek-objek dipisahkan dengan Pada teknik berbasis daerah, piksel
segmentasi warna, proses berikutnya seperti dikelompokkan sesuai dengan kriteria
pengenalan objek dapat dilakukan untuk keseragaman. Contoh dari teknik ini adalah
mengekstrak informasi yang berguna dari suatu pertumbuhan daerah (region growing) serta teknik
citra. Teknik segmentasi warna banyak digunakan pemisahan, dan penggabungan (split and merge).
untuk memahami suatu citra, seperti pada robot Pada teknik pertumbuhan daerah, dilakukan
interaktif [2-4], pemrosesan video [5], dan pengelompokkan piksel-piksel menjadi daerah
pengenalan rambu lalu lintas [6-8]. yang lebih besar berdasarkan kriteria yang sudah
Untuk aplikasi di luar ruangan dengan ditentukan [9]. Teknik ini dimulai dari satu set
intensitas cahaya selalu berubah-ubah, teknik titik-titik awal dan selanjutnya menumbuhkan
segmentasi warna harus dapat mengatasi daerah-daerah dengan menambahkan setiap piksel
permasalahan perubahan intensitas cahaya tetangga dari titik-titik awal di atas yang
tersebut. Selain itu untuk dapat mempunyai kesamaan ciri, seperti nilai keabuan
diimplementasikan secara waktu nyata, algoritma atau warna. Teknik pemisahan dan penggabungan
segmentasi harus cukup cepat proses diawali dengan membagi suatu citra menjadi
komputasinya. Dari kenyataan di atas, segmentasi beberapa daerah dan selanjutnya menggabungkan
warna masih menjadi topik yang menantang untuk dan atau memisahkan daerah-daerah untuk
diteliti dan memungkinkan adanya ruang terbuka memenuhi kriteria yang sudah ditentukan [9].
untuk perbaikan dan pengembangan algoritma Teknik berbasis daerah ini memiliki dua
yang ada. kelemahan utama [1]. Teknik pertumbuhan
Penelitian ini membahas suatu teknik baru daerah, serta pemisahan dan penggabungan sangat
untuk segmentasi warna berbasis diagram tergantung pada kriteria global yang ditentukan di
kromatisitas RGB ternormalisasi (normalized awal. Sementara itu, teknik pertumbuhan daerah
RGB chromaticity diagram). Teknik segmentasi tergantung juga pada segmen awal, yaitu segmen
warna yang diusulkan merupakan teknik yang atau piksel-piksel awal yang digunakan dan urutan
sederhana dan efektif untuk memisahkan warna dari proses yang dilakukan.
biru yang terdapat pada latar belakang rambu Jaringan syaraf tiruan yang
petunjuk lalu lintas. Selanjutnya teknik morfologi mengimplementasikan multilayer perceptron
citra digunakan untuk mengekstrak simbol dan (MLP) dapat digunakan untuk segmentasi warna
karakter dari citra rambu petunjuk lalu lintas. secara adaptif [10]. Teknik ini menggunakan
Tinjauan pustaka dilakukan untuk fungsi multisigmoid untuk aktivasi proses
mendukung penelitian ini. Didapatkan bahwa segmentasi. Jumlah nilai ambang pada fungsi
teknik segmentasi warna dapat diklasifikasikan aktivasi tergantung dari jumlah kelompok pada
menjadi beberapa macam, yakni berbasis citra yang ditentukan secara otomatis dari turunan
histogram (histogram-based), batas (boundary- orde pertama dari histogram saturasi dan
based), daerah (region-based), dan kecerdasan intensitas pada bidang warna HSV. Logika
buatan (artificial intelligent-based). tersamar yang menirukan intuisi manusia
Teknik berbasis histogram umumnya digunakan untuk klasifikasi warna seperti yang
digunakan untuk segmentasi citra abu-abu. diusulkan di [11]. Teknik dengan logika tersamar
Karena citra berwarna biasanya dinyatakan ini mendefinisikan himpunan tersamar pada
dengan tiga dimensi warna (RGB). Segmentasi komponen H (hue), S (saturation), dan V (value)
berbasis histogram dilakukan dengan dari bidang warna HSV dan membagi bidang
menggabungkan tiga ambang (threshold) yang warna menjadi segmen-segmen berdasarkan
diperoleh dari setiap kanal warna. Pada [5], teknik kaidah linguistik. Aturan logika tersamar
pengambangan dilakukan di setiap komponen R didefinisikan berdasarkan hasil observasi manusia
(Red), G (Green), dan B (Blue) untuk untuk mengklasifikasikan warna yang dihasilkan
menghasilkan nilai-nilai ambang untuk dari ketiga komponen bidang warna HSV.
segmentasi video dengan suatu proses Pada [12], algoritma genetika digunakan
unsupervised clustering. untuk optimasi segmentasi warna. Pada teknik ini,
Pada teknik berbasis batas, sebuah detektor proses berevolusi terdiri dari suatu urutan
tepi digunakan untuk mencari batas suatu objek. langkah-langkah. Pada setiap langkah, algoritma
Teknik ini berdasarkan kenyataan bahwa genetika mengoptimasi hasil segmentasi yang
intensitas piksel akan berubah dengan cepat pada diperoleh pada proses sebelumnya sampai hasil
batas dua daerah. Untuk segmentasi warna, segmentasi yang diinginkan tercapai. Algoritma
pertama-tama dilakukan deteksi tepi pada masing- genetika dimulai dari populasi acak N buah
20 Jurnal Ilmu Komputer dan Informasi, Volume 3, Nomor 1, Februari 2010

individu kemudian dilakukan N segmentasi dari citra asal, dan Inew adalah intensitas citra hasil
citra sesuai dengan parameter yang dikodekan transformasi. Dengan transformasi ini, simbol dan
pada setiap individu. Setelah itu dilakukan karakter dapat diekstrak relatif stabil dengan
evaluasi dari setiap citra hasil segmentasi dan menggunakan satu nilai ambang pada berbagai
operator genetika (seleksi, kawin silang, dan kondisi cahaya. Teknik transformasi ini juga
mutasi) dioperasikan pada parameter-parameter digunakan pada [7].
dari individu-individu sampai nilai kecocokan
(fitness) tidak melebihi batas ambang tertentu atau
 I org  I min
jumlah maksimum iterasi tercapai. 255 if I min  I org  I max (1)
Contoh rambu petunjuk lalu lintas yang I new   I max  I min
 0,
digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh  lainnya
gambar 1. Rambu petunjuk ini mempunyai ciri-
ciri khusus, yaitu bentuknya persegi panjang
dengan warna latar belakang biru dan putih pada Setelah proses transformasi citra, dilakukan
tulisan simbol dan karakter. Karena warna deteksi tepi dan morfologi citra untuk mengisi
mengandung informasi yang sangat berguna bagi lubang-lubang yang ada. Karena simbol (anak
penglihatan manusia, para peneliti pada umumnya panah) umumnya mempunyai luas area yang
menggunakan segmentasi warna untuk besar, maka simbol dipisahkan dari karakter
mengekstrak simbol dan karakter dari citra rambu dengan menggunakan informasi banyaknya
lalu lintas [6-8]. piksel. Daerah atau posisi karakter ditentukan dari
Pada [6], segmentasi warna biru proyeksi ke sumbu vertikal untuk menghasilkan
menggunakan bidang warna LUV (L adalah histogram. Puncak-puncak yang dominan pada
luminans, U dan V adalah komponen krominans) histogram menandakan posisi vertikal dari
digunakan untuk mengekstrak warna biru dari karakter-karakter pada rambu petunjuk.
citra dan selanjutnya menggunakan tepi dari Pada [8], komponen H (hue) dari bidang
bentuk persegi panjang untuk mengidentifikasi warna HSI digunakan untuk pemodelan warna
rambu petunjuk. Untuk mengatasi masalah dan algoritma, sedangkan k-mean digunakan
perubahan intensitas cahaya digunakan teknik untuk pengelompokan warna. Dengan teknik ini
dengan banyak ambang. Ambang-ambang ini semua piksel berwarna merah akan
ditentukan dengan menganalisis data distribusi dikelompokkan dalam satu kelompok, demikian
aktual dalam bidang warna LUV yang diambil juga untuk warna biru, hijau, dan kuning.
dari citra dengan berbagai variasi kondisi cuaca Selanjutnya untuk mengekstrak teks di rambu,
dan cahaya. digunakan teknik dengan pemodelan warna latar
belakang dan latar depan (teks).
Penelitian lain yang berhubungan dengan
ekstraksi karakter dilakukan pada [12] untuk
mencari karakter dari citra, dan pada [13] untuk
membantu orang dengan gangguan penglihatan
mengenali rambu-rambu. Teknik pengelompokan
berbasis pada bidang warna RGB ternomalisasi
digunakan untuk memisahkan warna menjadi
lapisan-lapisan warna yang homogen [12].
Selanjutnya dilakukan analisis pada komponen
terhubung di semua lapisan warna dan dilakukan
penentuan kotak pembatas komponen. Identifikasi
karakter dilakukan dengan pendekatan heuristik.
Gambar 1. Contoh rambu petunjuk lalu lintas (latar belakang Teknik pengambangan Otsu yang diterapkan
berwarna biru dan informasi berwarna putih). pada ketiga kanal warna digunakan pada [13]
untuk mengekstrak karakter dari citra. Untuk
Rambu petunjuk yang terdeteksi dengan
menghilangkan kesalahan deteksi, digunakan
proses di atas mempunyai dua warna (biru dan
aturan seleksi berdasarkan pada posisi relatif dari
putih) yang akan menghasilkan dua kelompok
komponen-komponen yang terhubung.
dengan nilai tertinggi pada histogramnya.
Selanjutnya dilakukan transformasi citra dengan
2. Metodologi
menggunakan persamaan 1.
Pada Persamaan 1, Imin dan Imax adalah
Pada penelitian sebelumnya [14][15],
intensitas minimum dan maksimum dari
peneliti mengusulkan segmentasi warna berbasis
kelompok pada histogram. Iorg adalah intensitas
diagram kromatisitas RGB ternormalisasi untuk
Aryuanto.,dkk, Segmentasi Warna untuk Ekstraksi Simbol 21

mendeteksi warna merah pada rambu lalu lintas Dari gambar 2 terlihat bahwa warna biru
[14] dan mendeteksi warna kulit manusia [15]. dapat dipisahkan dengan aturan berikut.
Pada penelitian ini, peneliti mengembangkan
teknik segmentasi warna tersebut untuk If g  r  TB then pixel is BLUE (5)
mendeteksi warna biru pada rambu petunjuk lalu
lintas sebagai tahapan awal untuk ekstraksi simbol
dan karakter dari citra rambu lalu lintas.

TB

Gambar 3. Histogram g_neg.

Rambu petunjuk lalu lintas yang digunakan


dalam penelitian ini (seperti contoh pada gambar
1) mempunyai tiga komponen informasi,
diantaranya simbol yang menandakan struktur
Gambar 2. Diagram kromatisitas RGB ternormalisasi.
jalan (digambarkan dengan anak panah), karakter
(huruf Kanji dan atau Alfabet) yang menunjukkan
Gambar 2 memperlihatkan diagram nama kota atau lokasi, dan angka yang
kromatisitas RGB ternormalisasi, di mana menyatakan nomor rute yang ditulis di dalam
koordinat kromatisitas r dan g didefinisikan oleh kotak kecil. Dibandingkan dengan penelitian [6],
persamaan 2 dan persamaan 3. pada penelitian ini, peneliti mengekstrak ketiga
informasi tersebut. Pada [6] hanya dua macam
R informasi yang diekstrak, yaitu karakter dan
r (2)
RGB simbol (gabungan struktur jalan dan nomor rute).
Tahap pertama adalah ekstraksi nomor rute.
Dengan melakukan pengamatan pada gambar 1,
G
g (3) diperoleh bahwa angka nomor rute ditulis dalam
RGB kotak kecil dengan latar belakang warna biru dan
warna pembatas kotak berwarna putih. Jika
Garis diagonal untuk mengekstrak warna dilakukan segmentasi warna biru pada citra rambu
biru diperlihatkan pada gambar dengan garis tebal petunjuk lalu lintas, kemudian dilakukan
yang ditentukan dengan persamaan 4. pelabelan setiap komponen terhubung, maka akan
diperoleh dua macam objek yang berlatar
g  r  TB (4) belakang biru, yaitu latar belakang rambu
keseluruhan, dan latar belakang dari setiap kotak
TB pada persamaan 4 adalah titik potong kecil yang berisi nomor rute. Dengan demikian,
dengan koordinat-g. TB dihitung secara otomatis kotak kecil berisi nomor rute dapat dipisahkan
dengan melakukan analisis puncak dari histogram dengan menghitung jumlah piksel yang harus
g_neg yang dibuat dengan menghitung piksel berada pada batasan tertentu. Pada penelitian ini,
dengan nilai yang diperoleh dari penjumlahan ukuran citra asal dinormalkan menjadi 640×480
nilai g dan r (g + r). Histogram yang dihasilkan piksel, sehingga jika jumlah piksel dari komponen
mempunyai puncak atau lembah yang jelas terhubung hasil segmentasi warna biru lebih besar
sehingga memudahkan penentuan nilai ambang dari 500 dan kurang dari 5000, maka objek
[14]. Dengan cara ini, garis diagonal untuk tersebut merupakan kotak nomor rute. Untuk
memisahkan warna biru dapat ditemukan dari mendapatkan daerah yang utuh dari nomor rute
analisis histogram tersebut. Gambar 3 dilakukan operasi morfologi dilation dan
memperlihatkan tipikal dari histogram g_neg, di pengisian lubang. Gambar 5 memperlihatkan
mana nilai TB ditunjukkan pada gambar. proses ekstraksi nomor rute dari citra rambu pada
gambar 1. Gambar 5(a) adalah citra hitam putih
22 Jurnal Ilmu Komputer dan Informasi, Volume 3, Nomor 1, Februari 2010

hasil segmentasi warna biru. Hasil proses 3. Hasil dan Pembahasan


pelabelan dari objek-objek berwarna biru
digambarkan dengan warna putih dan abu-abu Pengujian terhadap algoritma yang diusulkan
pada gambar 5(b). Sedangkan gambar 5(c) dilakukan dengan menggunakan MATLAB yang
memperlihatkan hasil ekstraksi daerah nomor rute dijalankan pada Personal Computer (PC). Citra
yang digambarkan dengan objek berwarna hitam. rambu petunjuk lalu lintas diambil dengan kamera
Tahap kedua adalah ekstraksi simbol yang digital dari 15 lokasi yang berbeda.
menyatakan struktur jalan (anak panah). Dari Selain pengujian dari algoritma yang
gambar 1 terlihat bahwa simbol anak panah diusulkan, dilakukan juga pengujian dari teknik
digambar dengan warna putih dan mempunyai yang diusulkan pada [6] sebagai pembanding.
ukuran yang relatif besar dibanding tulisan putih Tabel I memperlihatkan hasil pengujian tersebut.
lainnya (karakter Kanji, Alfabet, angka, dan kotak Karena pada teknik [6] tidak melakukan ekstraksi
batas nomor rute). Sehingga seperti [6], simbol nomor rute, maka untuk rata-rata keseluruhan dari
dapat diekstrak menggunakan informasi jumlah pada teknik [6] hanya menggunakan rata-rata
piksel dari komponen terhubung. Akan tetapi ekstraksi simbol dan karakter.
karakter pada citra hasil segmentasi sering Rata-rata ekstraksi nomor rute diperoleh dari
terhubung dengan karakter yang berdekatan jumlah total daerah nomor rute yang diekstrak
sehingga akan membentuk komponen terhubung dibagi dengan jumlah total nomor rute. Rata-rata
dengan jumlah piksel yang besar. Demikian juga ekstraksi simbol diperoleh dari jumlah total
dengan kotak pembatas nomor rute seringkali simbol yang diekstrak dibagi dengan jumlah total
terhubung dengan simbol anak panah, yang akan simbol. Rata-rata ekstraksi karakter diperoleh dari
menghasilkan simbol yang menyatu dengan jumlah baris daerah yang berisi karakter dibagi
nomor rute. Untuk mengatasi masalah-masalah dengan jumlah total baris. Masing-masih karakter
tersebut, dilakukan operasi morfologi erosi yang Kanji dan Alfabet dihitung sebagai baris yang
akan menghilangkan objek-objek selain simbol berbeda.
panah, seperti terlihat pada gambar 6(a). Dari ekperimen diperoleh bahwa kesalahan
Selanjutnya simbol dapat diekstrak jika jumlah ektsraksi karakter pada umumnya disebabkan oleh
piksel pada komponen terhubung lebih dari 1000. susunan karakter yang menempati baris yang
Gambar 6(b) memperlihatkan hasil ekstraksi tumpang tindih seperti terlihat pada gambar 4.
simbol. Dengan susunan karakter seperti ini, dua baris
Kedua tahap di atas akan menyisakan karakter akan menghasilkan satu puncak pada
karakter yang terdiri dari huruf Kanji dan Alfabet proyeksi histogramnya, sehingga hanya diekstrak
seperti diperlihatkan pada gambar 6(c). Tahap sebagai satu baris. Kesalahan ekstraksi karakter
selanjutnya adalah mengekstrak huruf Kanji dan pada teknik [6] juga diakibatkan oleh kesalahan
Alfabet. Untuk menentukan daerah yang berisi ekstraksi simbol yang menyebabkan kesalahan
karakter Kanji dan Alfabet digunakan teknik dalam analisis proyeksi histogram.
proyeksi histogram seperti pada [6]. Jika citra
pada gambar 6(c) diproyeksikan ke sumbu TABEL I
vertikal, akan diperoleh histogram dengan HASIL PENGUJIAN
puncak-puncak yang menyatakan posisi vertikal Teknik yang Teknik
diusulkan pada [6]
dari karakter-karakter pada rambu seperti terlihat Rata-rata ekstraksi nomor rute 100% -
pada gambar 7(a). Gambar 7(b) memperlihatkan Rata-rata ekstraksi simbol 100% 87%
daerah-daerah hasil ekstraksi karakter Kanji dan Rata-rata ekstraksi karakter 92% 78%
Alfabet. Rata-rata keseluruhan 97.3% 82.5%

Gambar 4. Karakter dengan posisi baris tumpang tindih.


Aryuanto.,dkk, Segmentasi Warna untuk Ekstraksi Simbol 23

(a) (b) (c)

Gambar 5. (a). Hasil segmentasi warna biru, (b) Hasil pelabelan, dan (c) Hasil ekstraksi daerah nomor rute.

(a) (b) (c)

Gambar 6. (a) Hasil morfologi erosi, (b) Hasil ekstraksi simbol, dan (c) Karakter kanji dan alfabet.

(a)

(b)

Gambar 7. (a) Proyeksi histogram pada sumbu vertikal dan (b) Daerah hasil ekstraksi Kanji dan Alfabet.
24 Jurnal Ilmu Komputer dan Informasi, Volume 3, Nomor 1, Februari 2010

4. Kesimpulan [7] J.H. Lee & K.H. Jo, “Traffic Sign


Recognition by Division of Characters and
Pada penelitian ini diusulkan teknik Symbols Regions” In Proceeding of the 7th
segmentasi warna untuk ekstraksi simbol dan Korea-Russia International Symposium, pp.
karakter pada rambu lalu lintas. Teknik yang 342-348, 2003.
diusulkan berbasis pada diagram kromatisitas [8] W. Wu, X. Chen, & J. Yang, “Incremental
RGB ternormalisasi. Hasil dari ekperimen yang Detection of Text on Road Signs from Video
dilakukan menunjukkan bahwa teknik yang with Application to a Driving Assistant
diusulkan cukup efektif untuk mengekstrak System” In Proceeding of ACM Multimedia
simbol dan warna. 2004, pp. 852-859, 2004.
Penelitian yang sudah dilakukan akan [9] R.C. Gonzalez & R.E. Woods, Digital Image
diperluas pada proses pengenalan dan interpretasi Processing, Prentice Hall, New Jersey, 2002.
simbol dan karakter yang sudah diekstrak. Lebih [10] G.N. Shinde & K.S. Deshmukh, “An
jauh, akan dilakukan pengembangan untuk Adaptive Color Image Segmentation,”
implementasi nyata. Electronic Letter on Computer Vision and
Image Analysis, vol. 5, pp. 12-23, 2005.
Referensi [11] L. Shamir, “Human Perception-based Color
Segmentation Using Fuzzy Logic” In
[1] E. Navon, O. Millier, & A. Averbuch, “Color Proceeding of International Conference on
Image Segmentation Based on Adapative Image Processing, Computer Vision and
Local Thresholds,” Image and Vision Pattern Recognition (IPCV 2006), pp. 496-
Computing, vol. 23, pp. 69-85, 2005. 505, 2006.
[2] J. Bruce, T. Balch, & M. Veloso, “Fast and [12] K. Wang & J.A. Kangas, “Character
Inexpensive Color Image Segmentation for Location in Scene Images from Digital
Interactive Robots” In Proceeding of Camera,” Pattern Recognition, vol. 36, pp.
International Conference on Intelligent 2287-2299, 2003.
Robots and System, pp. 2061-2066, 2000. [13] N. Ezaki, K. Kiyota, B.T. Minh, M. Bulacu,
[3] B. Browning & M. Veloso, “Real-time, & L. Schomaker, “Improved Text-Detection
Adaptive Color-based Robot Vision” In Methods for a Camera-based Text Reading
Proceeding of International Conference on System for Blind Persons” In Proceeding of
Intelligent Robots and System, pp. 3871- 8th International Conference on Document
3876, 2005. Analysis and Recognition (ICDAR’05), pp.
[4] B. Li, H. Hu, & L. Spacek, “An Adaptive 257-261, 2005.
Color Segmentation Algorithm for Sony [14] A. Soetedjo & K. Yamada, “A New
Legged Robots” In Proceeding of the 21st Approach on Red Color Thresholding for
IASTED International Conference Applied Traffic Sign Recognition System,” Journal
Informatics, pp. 126 -131, 2003. of Japan Society for Fuzzy Theory and
[5] Y.Z. Du, C. Chein-I, & T.P. David, Intelligent Informatics, vol. 19, pp. 457-465,
“Unsupervised Approach to Color Video 2007.
Thresholding,” Optical Engineering, vol. 43, [15] A. Soetedjo & K. Yamada, “Skin Color
pp. 282-289, 2004. Segmentation Using Coarse-to-Fine Region
[6] J. Miura, T. Kanda, & Y. Shirai, “An Active on Normalized RGB Chromaticity Diagram
Vision for Real Time Traffic Recognition” In for Face Detection,” IEICE Trans. On
Proceeding of IEEE Conference on Information and Systems, vol. E91-D, pp.
Intelligent Transportation Systems, pp. 52- 2493-2502, 2008.
57, 2000.

Anda mungkin juga menyukai