Sebagian besar jenis sirosis diklasifikasikan secara etiologis dan morfologis menjadi
alkoholik, kriptogenik dan post hepatitis (postnekrotik), biliaris, kardiak, dan
metabolik,keturunan, dan terkait obat [2]
Faktor Risiko
1. Jenis Kelamin
Dalam sebuah studi mengatakan, bahwa laki – laki memiliki faktor
risiko independent yang kuat untuk terjadi sirosis. Namun, beberaa penelitian
menunjukan bahwa risiko lanjut bahwa wanita lebih tinggi daripada pria.[1]
2. Usia
Didapatkan usia menjadi faktor risiko terjadinya sirosis. Pasien dengan
umur >60 tahun memiliki risiko besar termasuk penyakit bawaan seperti
hipertensi, obesitas, diabetes militus dan hiperlipidemia. Namun hubungan
antara usia dan terjadinya sirosis mungkin saja terkait dengan Riwayat
penyakit daripada usia itu sendiri. [1]
3. Genetik
Faktor genetik dipercaya berkontribusi 30-50% dengan risiko
prevalensi tinggi seperti obesitas, diabetes militus, penyakit kardiovaskular,
dan sirosis. [1]
4. Metabolik
Beberapa penelitian menunjukan bahwa diabetes adalah faktor
perkembangan metabolik terkuat. Penyakit metabolic lainnya seperti
hipertensi, obesitas dan hipertensi juga ikut dalam faktor risiko tinggi
metabolik. [1]
5. Histologi
Hasil penelitian menyebutkan bahwa, insiden steatohepatitis
nonalkoholik, akan berkembang menjadi sirosis jika di bandingkan dengan
nonalkoholik fatty liver. [1]
Daftar Pustaka
1. Li B, Zhang C, Zhan YT. Nonalcoholic Fatty Liver Disease Cirrhosis: A Review of Its
Epidemiology, Risk Factors, Clinical Presentation, Diagnosis, Management, and
Prognosis. Can J Gastroenterol Hepatol. 2018;2018.
2. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, K. MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2012