Anda di halaman 1dari 5

Camera Anterior dan Posterior Bulbi

Gambar 2.1 Anatomi Bulbus Oculi (Gray,2012)


Camera anterior bulbi merupakan daerah langsung di posterior dari cornea dan anterior dari
bagian berwarna oculus (iris). Lubang central pada iris adalah pupil. Posterior dari iris dan
anterior dari lensa ada camera posterior bulbi yang lebih kecil. Camera anterior dan posterior
bulbi saling berkelanjutan melalui lubang pupil. Camera ini dipenuhi oleh cairan (humor
aquosus), yang disekresikan ke dalam camera posterior bulbi, mengalir ke camera anterior bulbi
melalui pupil, dan diserap ke dalam sinus venosus sclerae (canalis dari Schlemm), yang
merupakan saluran vena sirkuler pada pertemuan antara cornea dan iris. Humor aquosus
menyuplai nutrisi pada cornea dan lensa yang avaskuler, dan mempertahankan tekanan
intraoculare. Jika siklus produksi dan absorbsinya yang normal ini terganggu, sehingga jumlah
cairan meningkat, maka tekanan intraoculare akan meningkat. (Gray,2012)
Lensa
Gambar 2.2 Camera anterior dan posterior (Gray,2012)
Lensa memisahkan 1/5 anterior bulbus oculi dari 4/5 bagian posterior. Lensa bersifat transparan
yang berbentuk seperti cakram elastis bikonveks yang melekat secara melingkar pada musculi
yang berhubungan dengan dinding luar bulbus oculi. Perlekatan lateral ini menyebabkan lensa
mampu mengubah kemampuan refraksinya dalam mempertahankan ketajaman penglihatan.
(Gray,2012)
Tunika fibrosa bulbus okuli

Gambar 2.3 Camera anterior dan posterior (Netter,2014)


Terdiri atas 2 komponen yaitu sklera pada posterior dan lateral sekitar 5/6 permukaan dan kornea
menutupi bagian anterior sekitar 1/6 permukaan.
Sklera
Sklera merupakan lapisan keruh dari jaringan ikat padat yang dapat dilihat di anterior melalui
tunika conjunctiva. Sklera ditembus oleh beberapa pembuluh darah dan nervus termasuk
n.optikus di posterior dan menyediakan perlekatan berbagai muskulus. (Gray,2012)
Kornea
Lanjutan dari sklera di anterior yang bersifat transparan. Kornea menutupi 1/6 permukaan
anterior bulbus oculi (Gray,2012). Pada kornea tidak didapatkan pembuluh darah. Pembuluh
darah hanya berhenti pada tepi kornea. (Sudibjo, 2016)
Uvea Anterior
Yang membatasi camera anterior dan posterior dan di tengah – tengah terdapat suatu lubang
kecil yang disebut pupil. Terdiri atas koroid, corpus siliare, dan iris. (Sudibjo, 2016)
Koroid
Berada di posterior dan mewakili 2/3 uvea. Lapisan ini sangat vaskuler dan merupakan lapisan
berpigmen dan melekat erat pada retina di sisi internal dan terikat longgar pada sklera di sisi
eksternal. (Gray,2012)
Corpus siliare
Membentang dari tepi anterior koroid. Memiliki stuktur segitiga, terletak di anterior koroid dan
iris, serta membentuk cincin sempurna di sekeliling bulbus okuli. Corpus siliare di bagi menjadi
muskulus dan processus siliare. (Gray,2012)
Muskulus siliare teridiri atas sabut – sabut otot polos yang tersusun longitudinal, sirkuler, dan
radial. Mendapat persarafan dari N. occulomotorius (III) yang dimana saat berkontraksi akan
memperkecil ukuran cincin yang dibentuk oleh corpus siliare. (Gray,2012)
Processus siliare merupakan rigi longitudinal dari permukaan dalam corpus siliare. Terdapat
struktur fibrae zonulares yang meekat pada lensa dan menahan lensa pada posisi yang sesuai.
Processus siliare juga berkontribusi pada pembentukan humor aquosus. (Gray,2012)
Iris
Bagian paling anterior dari uvea. Pada tepi luar melekat daerah peralihan sclera-cornea (sclero-
corneal junction) dan membentuk sudut dengan kornea yang dusebut angulus irido-cornealis
yang pada sudut ini juga terletak canalis schlem. Mempunyai struktur sirkuler, terproyeksi keluar
dari corpus siliare dan merupakan bagian yang berwarna pada oculus dengan celah centralis
(pupil). Pengaturan ukuran pupil dikendalikan oleh sabut – sabut otot iris sirkuler (musculus
sphincter pupillae) yang dipersarafi parasimpatis (N.occulomotorius ,jika berkontraksi akan
menyebabkan konstriksi celah pupil dan sabut – sabut otot iris radial (musculus dilator pupillae)
yang dipersarafi simpatis (ganglion cervicalis), jika berkontraksi akan menyebabkan dilatasi
celah pupil. (Gray,2012)
Aliran Arteri dan Vena

Gambar 2.4 Aliran arteri dan vena pada mata (Netter,2014)


Arteri
Pembuluh darah yang memelihara bloa mata adalah cabang – cabang a.ophthalmica yang masuk
cavum orbitae melalui foramen opticus, Bersama dengan n.opticus. (Sudibjo, 2016)
A. Centralis Retinae, beberapa mm. di belakang oculi menembus n. opticus dan mencapai retina
setelah mjncul di tengah – tengah discus opticus. Dan langsung bercabang untuk memberi makan
retina. (Sudibjo, 2016)
Aa. Ciliares Posterior, terdapat 2 yaitu brevis dan longus yang sama – sama menembus
permukaan belakang sklera. Setelah menembus sklera berjalan dalam lapisan koroid. A. ciliaris
posterior brevis di daam lapisan choroidea pecah menjadi cabang dan memberi makanan pada
koroid sedangkan A. ciliaris posterior longus tidak bercabang namun baru akan bercabang di
corpus ciliare dan iris. (Sudibjo, 2016)
A. Ciliaris Anterior, tidak menembus sklera di belakang, namun pada daerah sclero-corneal
junction akan bercabang untuk memberikan suplai darah kepada corpus ciliare, iris dan
konjungtiva. (Sudibjo, 2016)
Drainase Vena
Gambar 2.4 Drainase Vena pada cavum orbita (Netter, 2014)
Drainase vena pada oculi berhubungan dengan drainase plexus choroideus. Yang dimana empat
vena besar (vena vorticose) terlibat dalam proses drainase. Venae ini keluar melalui sklera dari
tiap kuadran posterior dan memasuki vena ophthalmica superior dan inferior. Juga terdapat vena
centralis retinae yang berjalan menyertai a. centralis retinae (Gray, 2012)

Drake, R.L., Vogl, A.W., Mitchell, A.W.M., 2014. Gray Dasar-Dasar Anatomi. Singapura:
Elsevier

Netter, Frank H. 2014. ATLAS OF HUMAN ANATOMY 25th Edition. Jakarta: EGC

Sudibjo, H., Subagjo, Santoso, H.A., Alimsardjono, H., dan Kalanjati, V.P., 2016. Anatomi 3.
Surabaya: Departemen Anatomi dan Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Anda mungkin juga menyukai