Anda di halaman 1dari 5

CONTOH MENYUSUN HARGA SATUAN

PEKERJAAN KONTRUKSI BAJA


Ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan, sebelum membuat harga satuan pekerjaan
konstruksi baja. Persiapan-persiapan tersebut adalah:

1. Menyiapkan Daftar Upah

Daftar upah adalah rincian biaya yang kita perlukan untuk gaji para tenaga kerja yang terlibat
dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja. Besar upah tenaga kerja yang terlibat dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja, klasifikasi menjadi 7 tingkatan, yaitu: Pekerja
(Buruh), Tukang besi, Tukang las, Tukang cat, Tukang erection, Kepala tukang dan Mandor.
Contoh besar upah tenaga kerja dapat kita lihat pada tabel analisa ini.

Koefisie Harga Satuan Jumlah Harga


No Uraian Kode Satuan n (Rp) (Rp)
A TENAGA KERJA
1 pekerja L.01 OH 0.100 88.000.00 8.800.00
2 Tukang Besi L.04 OH 0.100 105.000,00 10.500,00
3 Kepala Tukang L.16 OH 0.001 100.000,00 100.00
4 Mandor L.17 OH 0.005 105.000,00 525.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 19.925,00
B BAHAN
1 Solar (industri) M.545 Liter 1.000 12.900,00 12.900,00
2 Minyak pelumas M.552 Liter 0.100 2.740,00 2.740,00
Jumlah Harga Bahan 15.640,00
C PERALATAN
1 Sewa Alat Las E.61 Hari 0.800 25.000,00 20.000,00
Jumlah Harga Alat 20.000,00

D Jumlah (A+B+C) Harga per 100kg 55.565,00


E Harga per kg 555.65
F Overhead & Profit 10% x E 55.57
G Harga Satuan Pekerjaan Erection (D+E) 611.22

Gambar tabel analisa,cara menghitung harga satuan pekerjaan erection

2. Menyiapkan Daftar Harga Bahan


Daftar harga bahan adalah rincian harga yang keluar untuk membiayai pembelian masing-
masing bahan, yang kita perlukan untuk pekerjaan konstruksi baja. Harga bahan dapat kita
peroleh melalui update harga di toko-toko besi atau distributor baja.

Nominal harga bahan yang kita gunakan dalam sebuah pekerjaan konstruksi baja, dapat kita
bedakan berdasarkan jenis-jenis bahan, yaitu terdiri dari: Besi beton, Baja profil, Baja plat,
Angkur, Mur baut, Menie besi dan cat. Contoh harga bahan dapat kita lihat dalam gambar
sebelumnya, ada tertera jenis bahan adalah solar dan minyak pelumas.

3. Menyiapkan Daftar Alat

Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja selain membutuhkan tenaga kerja dan bahan,
juga membutuhkan alat kerja. Daftar alat penting kita siapkan untuk mengetahui jumlah dan
jenis alat yang kita butuhkan. Ada bermacam-macam jenis alat yang kita butuhkan dalam
pekerjaan konstruksi baja, misalnya bor, mesin mesin potong, mesin las, kuas dan seterusnya.
Namun untuk pembuatan harga satuan pekerjaan, alat-alat tersebut tidak semua masuk dalam
analisa. Lihat pada gambar tersebut, jenis alat kerja yang masuk hanya alat las (sewa).

4. Memahami istilah-istilah dalam Harga Satuan

Sebelum membuat harga satuan pekerjaan, ada beberapa istilah yang perlu kita pahami
terlebih dahulu. Tujuannya agar harga satuan yang kita buat bisa tepat dan kompetitif, artinya
tidak terlalu murah dan tidak terlalu mahal. Adapun istilah-istilah tersebut adalah:

OH = Orang Hari, yaitu satuan yang berguna untuk penghitungan upah per hari
tenaga kerja konstruksi. Dalam harga satuan pekerjaan biaya upah tentukan per hari, walau
pada praktek pelaksanaan pekerjaan kadang dengan sistem borong.

KOEFISIEN = Adalah sebuah parameter atau faktor perkalian yang bersifat baku,
berguna untuk mendapatkan biaya upah, bahan dan alat.

OVERHEAD = Adalah biaya ekstra yang harus kita keluarkan dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi,

PROFIT = Artinya keuntungan (Margin) yang hendak kita peroleh dari hasil
pelaksanaan pekerjaan. Umumnya Overhead dan Profit gabung dalam 1 pos/item, yaitu
berkisar 5% sampai 10% dari total nilai pekerjaan.

ASUMSI = Usaha mendapatkan nilai harga sebuah item pekerjaan degan cara taksir
atau perkiraan, yang mana nilai harga asumsi sifatnya tidak mengikat (fleksibel),

ANALISA = Usaha melakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai harga yang baku
dari sebuah item pekerjaan,

KODE = Adalah indeks (penandaan) pada analisa tertentu, misalnya perhitungan


biaya upah, bahan dan alat pada sebuah pekerjaan konstruksi.
CARA MEMBUAT ANALISA HARGA SATUAN

PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA

1. Contoh analisa Harga Satuan per 1 Kg pekerjaan Baja Plat

Langkah 1: Menghitung Biaya Upah, yaitu Gaji Tenaga Kerja dikali dengan Koefisien

Upah pekerja (buruh) = Rp 88.000,-/Hr x 0,060 = Rp 5.280,-

Tukang las = Rp 100.000,-/Hr x 0,060 = Rp 6.000,-

Kepala tukang = Rp 100.000,-/Hr x 0,006 = Rp 600,-

Mandor = Rp 105.000,-/Hr x 0,003 = Rp 315,-

Langkah 2: Melakukan Perhitungan Biaya Bahan, yaitu Harga Bahan dikali dengan Koefisien

Baja plat eyzer = Rp 13.120,-/Kg x 1,15 = Rp 15.088,-

Langkah 3: Menjumlah Biaya Upah dan Biaya Bahan

= Rp 5.280 + Rp 6.000 + Rp 600 + Rp 315 + Rp 15.088 = Rp 27.283,-

Langkah 4: Menambah biaya Overhead dan Profit, yakni sebesar 10%

= (10% x Rp 27.283) + Rp 27.283,- = Rp 2.728 + Rp 27.283,- = Rp 30.011,-/Kg, adalah


harga satuan per 1 Kg pekerjaan baja plat.

Dari contoh analisa ini terlihat besar gaji tenaga kerja berbeda-beda, namun besar gaji
tersebut berlaku (baku) untuk item-item pekerjaan yang lain. Misalnya untuk membuat
analisa harga satuan per 1 Kg pekerjaan baja profil IWF dengan pekerjaan baja profil CNP,
besar gaji tenaga kerja sama. Yang berbeda hanya harga/biaya pembelian bahan saja,
sementara Koefisien-nya juga tetap. Perhatikan contoh ke-2 analisa berikut ini:

2. Contoh analisa Harga Satuan per 1 Kg pekerjaan Baja Profil IWF

Langkah 1: Menghitung Biaya Upah, yaitu Gaji Tenaga Kerja dikali dengan Koefisien

Pekerja (buruh) = Rp 88.000,-/Hr x 0,060 = Rp 5.280,-


Tukang las = Rp 100.000,-/Hr x 0,060 = Rp 6.000,-

Kepala tukang = Rp 100.000,-/Hr x 0,006 = Rp 600,-

Mandor = Rp 105.000,-/Hr x 0,003 = Rp 315,-

Langkah 2: Perhitungan Biaya Bahan, yaitu Harga Bahan dikali dengan Koefisien

Baja plat eyzer = Rp 10.230,-/Kg x 1,15 = Rp 11.765,-

Langkah 3: Menjumlah Biaya Upah dan Biaya Bahan

= Rp 5.280 + Rp 6.000 + Rp 600 + Rp 315 + Rp 11.765 = Rp 23.960,-

Langkah 4: Menambah biaya Overhead dan Profit, yakni sebesar 10%

= (10% x Rp 23.960) + Rp 23.960,- = Rp 2.396 + Rp 23.960,- = Rp 26.356,-/Kg, adalah


harga satuan per 1 Kg pekerjaan baja profil IWF

3. Contoh analisa Harga Satuan per 1 M² pekerjaan Menie Besi

Langkah 1: Menghitung Biaya Upah, yaitu Gaji Tenaga Kerja kita kali dengan Koefisien

Upah pekerja (buruh) = Rp 88.000,-/Hr x 0,020 = Rp 1.760,-

Tukang cat = Rp 100.000,-/Hr x 0,200 = Rp 20.000,-

Kepala tukang = Rp 100.000,-/Hr x 0,020 = Rp 2.000,-

Mandor = Rp 105.000,-/Hr x 0,003 = Rp 315,-

Langkah 2: Melakukan Perhitungan Biaya Bahan, yaitu Harga Bahan kali dengan Koefisien

Menie besi = Rp 27.200,-/Kg x 0,100 = Rp 2.720,-

Kuas 3” = Rp 20.000,-/Bh x 0,010 = Rp 100,-

Ampelas = Rp 3.400,-/Lbr x 0,200 = Rp 680,-

Langkah 3: Menjumlah Biaya Upah dan Biaya Bahan

= Rp 1.760 + Rp 20.000 + Rp 2.000 + Rp 315 + Rp 2.720 + Rp 100 + Rp 680 = Rp 27.575,-


Langkah 4: Menambah biaya Overhead dan Profit, yakni sebesar 10%

= (10% x Rp 27.575) + Rp 27.575,- = Rp 2.758 + Rp 27.575,- = Rp 30.333,-/Kg, adalah


harga satuan per 1 M² pekerjaan menie besi.

Anda mungkin juga menyukai