Anda di halaman 1dari 21

MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI

A. Pengertian Harga Pokok Produksi


Pengertian harga pokok produksi menurut susilawati (2009) adalah
akumulasi biaya yang dibebankan ke produk atau jasa.
Harga pokok produksi menurut Supriyono (2013) mendifinisikan
bahwa harga perolehan atau harga pokok adalah jumlah yang dapat
diukur dalam satuan uang dalam bentuk kas yang dibayarkan, atau nilai
aktiva lainnya yag dapat diserahkan atau dikorbankan, atau jasa yang
diserahkan atau dikorbanan, atau hutang yang timbul atau tambahan
modal dalam rangka pemilikan barang atau jasa yang diperlukan
perusahaan, baik dari masalalu (harga perolehan yang telah terjadi)
ataupun pada masa yang akan datang (harga perolehan yang akan terjadi).
Berdasarkan uraian diatas, dapat diartikan bahwa harga pokok
produksi adalah akumulasi dari biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
menghasilkan produk dan kemudian dibebankan pada produk.

B. Unsur – Unsur Harga Pokok Produksi


Unsur-unsur harga pokok produksi Menurut Carter (2009) unsur-
unsur harga pokok produksi mecakup tiga hal yaitu :
1. Biaya bahan baku langsung (direct material cost)
Pengertian biaya bahan baku langsung adalah biaya untuk
bahan-bahan yang dengan langsung dan mudah diidentifikasikan
dengna barang jadi. Contohnya seperti temabakau bagi perusahaan
rokok dan kayu bagi perusahaan mebel.
2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost)
Pengertian biaya tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja
yang mengerjakan secara langusng proses produksi atau yang bisa
diidentifikasikan langsung dengan barang jadi. Contohnya seperti
buruh langsung yaitu tukang pelinting rokok dalam perusahaan rokok
dan tukang kayu dalam perusahaan mebel.
3. Biaya overhead pabrik (factory overhead)
Pengertian biaya overhead adalah biaya pabrik selain dari bahan
baku dan tenaga kerja langsung. Biaya ini tidak dapat diidentifikasi
secara langsung dengan barang yang dihasilkan perusahaan.
Contoh :
a. Bahan pembantu atau bahan tidak langsung (indirect materials)
seperti, perlengkapan pabrik, cat, mesin ukir pada perusahaan
mebel.
b. Tenaga kerja tidak langsung (indirect labour) adalah tenaga kerja
yang tidak bisa dikaitkan langsung dengan barang yang dihasilkan,
seperti gaji mandor.
c. Perbaikan dan pemeliharaan (repair dan maintance).
d. Biaya listrik, telpon dan air.

Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi


Metode harga pokok produksi menurut Daljono (2011) menjelaskan
bahwa ada dua jenis utama dalam membebankan biaya ke produk. Kedua jenis
tersebut adalah :
1. Metode penentuan harga pokok pesanan
Pada metode penentuan harga pokok pesanan ini yang menjadi
objek biaya adalah unit produk individual, bacth atau kelompok produk
dalam satu job. Metode ini umumnya merupakan produk pesanan dan
produk tersebut memiliki spesifikasi yang berbeda.
Perhitungan harga pokok penjualan per satuan :

2. Metode penentuan harga pokok proses


Pada metode harga pokok proses yang menjadi objek biaya adalah
produk yang bersifat massa dimana tiap unitnya identik.
Metode harga pokok produksi menurut Supriyono
(2013) menyatakan bahwa pengumpulan harga pokok dapat
dikelompokkan menjadi dua metode yaitu :
1. Metode harga pokok pesanan (job order cost method)
Metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan
harga pokok produk di mana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan
atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak
dapat dipisahkan identitasnya.
2. Metode harga pokok proses (process cost method)
Metode harga pokok adalah metode pengumpulan harga pokok
di mana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu.

Metode Penenetuan Harga Pokok Produksi


Menurut Daljono (2011) terdapat dua metode dalam menentukan
harga pokok yaitu sebagai berikut:
1. Full costing
Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produk
dengan memasukkan semua biaya yang bersifat variabel maupun yang
bersifat tetap terhadap produk. Metode full costing digambarkan sebagai
berikut:

Biaya bahan baku xxx


Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik variabel xxx
Biaya overhead pabrik tetap xxx
Harga pokok produksi xxx
2. Variabel Costing
Variabel costing merupakan perhitungan harga pokok produk yang
hanya memasukkan biaya produksi variabel. Biaya yang bersifat tetap
terhadap produk (BOP tidak tetap) dimasukkan sebagai biaya periode.
Metode variabel costing dapat digambarkan sebagai berikut :

Biaya bahan baku xxx


Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik variabel xxx
Harga pokok produksi xxx

Contoh Perhitungan Metode Harga Pokok Produksi


1. Metode full costing

Biaya bahan baku


Harga Total
Keterangan Jumlah
Satuan Harga
Plat stainless hairline 33 700.000 23.100.000
Hollo Stainless Star
21 250.000 5.250.000
40×40
Pipa Bulat Steinless
15 92.000 1.380.000
3/4
Pipa Bulat Steinless
6 60.000 360.000
1/2
Roda 32 50.000 1.600.000
Total Bahan Baku
31.690.000
Langsung

2. Biaya tenaga kerja


Biaya tenaga kerja dihitung berdasarkan sistem upah harian, dimana
para pekerja mulai bekerja dari pukul 08.00 s/d 16.00 dengan upah
Rp.75.000/hari. Perincian untuk menghitung satu tenaga kerja yaitu 75.000 x
27hari = 2.025.000,-. Usaha Kana Jaya mempekerjakan 4 orang karyawan
bagian produksi sehingga 2.025.000 x 4orang = 8.100.000/bulan.
Dalam menghitung proporsi biaya tenaga kerja terhadap pesanan pintu
lipat stainless, terlebih dahulu menghitung total pesanan pada bulan Oktober
2013 adalah sebagai berikut:
 Tabel Total pesanan pada bulan Oktober 2013
Harga jual pesanan
No Keterangan
(Rp.)
1. Pintu Lipat Stainless 43.630.500
2. Rilling Tangga 43.630.500
3. Kolom/Pilar 20.000.000
Total Nilai pesanan bulan Oktober
94.630.500
2013
Dari tabel tersebut total pesanan pada bulan Oktober adalah Rp. 94.630.500 ,
maka proporsi untuk pintu lipat stainless adalah:

3. Biaya overhead pabrik


Pemerintah menetapkan aturan tentang penyusutan barang milik
negara berupa asset tetap melalui peraturan Menteri keuangan republic
Indonesia nomer 1/PMK.06/2013, bahwa umur ekonomis untuk peraltan
produksi adalah selama 8 tahun dan alat angkutan darat bermotor selama 7
tahun.

Perhitungan biaya penyusutan mesin


Harga Umur
Nilai
Peroleha Ekonom Total Harga
Sisa
Aktiva n is
Tetap Per Per
(Rp.) (Tahun) (Rp.) Tahun Bulan
(Rp.) (Rp.)
Las 5.500.00 1.250.00 531.25 44.270,8
8
Listrik 0 0 0 5
Gerindr
400.000 8 100.000 37.500 3.125
a
2.000.00 150.00
Cut off 8 800.000 12.500
0 0
Hand
700.000 8 300.000 50.000 4.166,67
Bor
Bor 1.500.00 125.00 10.416,6
8 500.000
Duduk 0 0 7
893.75 74.479,1
Total Biaya Penyusutan Mesin
0 7

Perhitungan biaya penyusutan kendaraan


Aktiv Harga Umur Nilai Total Harga Per
a Peroleha Ekonom Sisa
Tetap n is
(Rp.) (Tahun) (Rp.) Tahun Bulan
(Rp.) (Rp.)
Mobil 30.000.00 7 10.250.00 2.821.428,5 235.119,05
Pick 0 0 71
Up
Total Biaya Penyusutan Kendaraan 2.821.428,5 235.119,0
71 5

Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Pintu Lipat Stainless


Keteranga Jumlah Harga Pembeban Total
n Satuan an (%) (Rp.)
(Rp.)
Biaya Bahan Pembantu
Kawat Las 1,070 65.000 69.000
Kg
Gas Argon 1 250.000 250.000
Tabung
Skrup dan 200 Biji 1.000 200.000
Ring
Total Biaya Bahan Pembantu 519.000
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Pimpinan 1 3.500.00 46 % 1.610.000
Karyaw 0
an
Administra 1.350.00 46 % 621.000
si 0
Total Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung 2.231.000
Biaya
Lain-lain
Biaya 1 bulan 100.000 46 % 46.000
Telepon
Biaya 1 bulan 49.000 46 % 22.540
Internet
Biaya 1 bulan 250.000 46 % 115.000
Listrik
Biaya – 100.000 100.000
Angkut
Biaya 4 orang 75.000 300.000
Pemasanga
n
Biaya 4 orang 10.000 40.000
Makan
Total Biaya Lain-lain 623.540
Biaya
Penyusuta
n
Biaya 1 bulan 74.479,1 46 % 34.260,42
Penyusuta 7
n Mesin
Biaya 1 bulan 235.119, 46 % 34.260,42
Penyusuta 05
n
Kendaraan
Total Biaya Penyusutan 142.415,18
Total Biaya Overhead Pabrik 2.915.955,
18
Setelah menghitum jumlah biaya overhead pabrik sesungguhnya, langkah
selanjutnya adalah menghitung besar tarif presentase biaya overhead pabrik.
Dasarnya yang dipakai untuk membebankan overhead pabrik adalah atas dasar
total biaya bahan baku pintu lipat pada bulan oktober 2013 sehingga didapat
besarnya tarif BOP sebagai berikut:
Berdasarkan tarif BOP tersebut seharusnya untuk pintu lipat yaitu:
Perkiraan BOP =  Tarif BOP x Proporsi x Biaya Bahan Baku
= 9,20% x 46% x 31.690.000
= 1. 341.120,8

Selisih BOP   = Perkiraan BOP – BOP sesungguhnya


= 1. 341.120,8 – 3.786.008,68
= (2.444.887,88)

Hasil selisih BOP diatas adalah selisih yang merugikan karena nilai biaya
perkiraan lebih sedikit dibandingkan dengan BOP yang sesungguhnya.
Langkah selanjutnya adalah menghitung harga pokok produksi menurut
harga pokok pesanan untuk pesan pintu lipat ukuran.

Harga Pokok Pesanan Pintu Lipat


Keterangan Total harga (Rp.)
Biaya Bahan Baku 31.690.000
Biaya Tenaga Kerja 3.276.000
Biaya Overhead Pabrik 2.915.955.18
Total Harga Pokok Pesanan 38.331.955.18
Selisih Biaya Overhead Pabrik 2.444.887.88
Hpp Disesuaikan 35.887.067,3

Perhitungan Harga Penjualan Pintu Lipat


 Laba Yang Diinginkan = Hpp Disesuaikan x Ketetapan Laba
= 887.067,3 x 20%
= 7.177.413,46

Harga Jual = Hpp Disesuaikan + Laba Yang Diinginkan


= 887.067,3 + 7.177.413,
= 46.064.480,76

ANALISIS PEMASARAN PRODUK


BAB II
LANDASAN TEORI

1.      Pasar
Pada dasarnya pasar dapat diartikan sebagai tempat pertemuan antara
penjual dan pembeli atau kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran yang
saling bertemu untuk membentuk suatu harga. Pendapat lain mengatakan bahwa
pasar merupakan kelompok orang yang diorganisasikan untuk melakukan
tawar-menawar sehingga terbentuk  harga.[1]
            Pada pokoknya, pasar dapat dikelompokkan kedalam empat golongan,
yakni: (1) pasar konsumen, (2) pasar industry, (3) pasar penjual, dan (4) pasar
pemerintah.
a. Pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang
untuk dikonsumsikan, bukanya dijual atau diproses lebih lanjut. Termasuk
dalam pasar konsumen ini adalah pembeli-pembeli individual dan/atau
pembeli rumah tangga (non-bisnis). Barang yang dibeli adalah barang
konsumsi.
b. Pasar industry adalah pasar yang terdiri atas individu-individu dan lembaga
atau organisasi yang membeli barang-barang untuk dipakai lagi, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dalam memproduksi barang lain yang
kemudian dijual. Barang yang dibeli adalah barang industry.
c. Pasar penjual adalah suatu pasar yang terdiri atas individu-individu dan
organisasi yang membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual lagi
atau disewakan agar mendapatkan laba.
d. Pasar pemerintah adalah pasar dimana terdapat lembaga-lembaga
pemerintah, seperti : departemen-departemen, direktorat, kantor-kantor
dinas, dan instansi lain.[2]

2.      Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara mempertukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain (Philip Kotler,2002:9)
American Marketing Association 1960, yang menyatakan pemasaran
adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya
barang dan jasa dari produsen samapai ke konsumen. Pandangan yang sempit
dalam pengertian pemasaran menyebabkan banyak pengusaha atau dunia usaha
masih berorientasi pada produksi atau berfikir dari segi produksi. Mereka
menekankan produk apa yang dapat dihasilkan, dan bukan produk apa
yang dapat dipasarkan.
Pengertian lain menyatakan bahwa pemasaran sebagai usaha untuk
menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-
orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi
dan komunikasi yang tepat. Pengertian atau definisi ini membetikan suatu
gagasan kegiatan tertentu yang dilakukan oleh para tenaga pemasaran. Akan
tetapi pengertian ini yernyata gagal menentukan kegiatan pemasaran secara
luas, yang mencakup tidak hanya barang dan jasa yang terbatas. Oleh karena itu
terdapat pengertian atau definisi lain yang lebih luas tentang pemasaran yaitu
sebagai usaha untuk menciptakan dan menyerahkan suatu standar
kehidupan[3]. 
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang
kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan
kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran.
Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman
barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang
bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki
pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran
dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak
konsumen yang dituju.  

3.      Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran (marketing concept) merupakan falsafah perusahaan
yang menyatakan bahwa pemasaran keinginan pembeli adalah syarat utama
bagi kelangsungan hidup perusahaan. Segala kegiatan perusahaan di bidang
produksi, teknik, keuangan, dan pemasaran diarahkan pada usaha untuk
mengetahui keinginan pembeli dan kemudian memuaskan keinginan tersebut
dengan mendapatkan laba. Jadi, bagian pemasaran mempunyai peranan aktif
sejak dimulainya proses produksi. Semua kegiatan perusahaan untuk
menghasilkan dan menjual barang didasarkan pada masalah pemasaran.
Perusahaan yang menganut konsep pemasaran ini tidak hanya sekedar
menjual barang saja, tetapi lebih dari itu, dimana perusahaan harus
memperhatikan konsumen beserta kebutuhannya. 
a.       Konsep Pemasaran Berdasarkan STP
1. Segmentasi (Segmentation)
Segmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk meningkatkan
ketepatan perusahaan. Segmen pasar terdiri dari kelompok besar yang
dapat diidentifikasi dalam sebuah pasar dengan keinginan, dayabeli,
lokasi geografis, perilaku pembelian, dan kebiasaan pembelian serupa. [4]
Segmentasi adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilah-
milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini
bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau
bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk.
Segmentasi dapat dibentuk dengan banyak cara. Salah satunya
adalah dengan mengidentifikasi segmenpreferensi. Misalkan pembeli es
krim ditaanyai seberapa besar mereka menghargai rasa manis dan
kandungan krim sebagai atribut produk. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi segmen preferensi yang berbeda-beda. Tiga pola yang
berbeda dapat timbul adalah:  Pertama, preferensi homogen. Yaitu
tentang kondisi pasar dimana semua pelanggan secara kasar memilki
preferensi yang sama. Kedua, preferensi tersabar. Yaitu tentang situasi
dan kondisi pasar yang berbeda dimana preferensi pelanggan tersebar
diseluruh ruangan. Ketiga, preferensi terkelompok-kelompok. Yaitu
tentang kondisi pasar yang menunjukkan kelompok-kelompok preferensi
yang terpisah-pisah, yang biasa kita sebut dengan segmen pasar alami[5].

2. Targeting
Market targeting/target pasar yang dimaksud dengan target
marketing adalah keputusan pasar yang akan dituju oleh perusahaan yang
terdiri dari sejumlah pembeli yang memiliki kebutuhan dan karakteristik
seperti yang dimaksudkan perusahaan[6].

3. Positioning :
Market Positioning, adalah cara pandang konsumen terhadap
produk tersebut pada atribut yang paling penting. Yang pada akhirnya
akan menghasilkan citra positif atau citra negative dari konsumen
terhadap suatu produk. Penetapan posisi produk dipandang sebagai salah
satu elemen yang sangat penting dalam strategi pemasaran perusahaan,
karena mengarahkan seluruh bauran pemasaran perusahaan. Laporan
penetapan posisi yang jelas dan tepat menentukan penentu arah aktifitas
promosi. Dalam melaksanakan positioning produk, bisa ditetakan melalui
salah satu dari empat pendekatan sebagai berikut:
a. Ciri produk
b. Harga dan kualitas
c. Penggunaan
d. Pengguna produk
Sedangkan dalam rangka menetapkan posisi, pemasar dapat
menerapkan beberapa strategi sebagai berikut:
a. Penetapan posisi berdasarkan ciri khas produk.
b. Penetapan posisi berdasarkan manfaat produk.
c. Penetapan posisi berdasarkan penggunaan sesuai dengan event.
d. Penetapan posisi berdasarkan tingkat pengguna tertentu.
e. Penetapan posisi berdasarkan pembandingan langsung dengan
produk pesaing.
f. Penetapan produk berdasarkan perbedaan kategori produk[7].
       
b.      Konsep Pemasaran Berdasarkan 4P
1. Produk (Products)
Pemilihan yang saksama akan produk merupakan bagian yang
penting. Pembeli baru mau membeli suatu produk kalau memang merasa
tepat untuk membeli produk yang bersangkutan. Artinya produklah yang
menyesuaikan diri terhadap pembeli, bukan pembeli yang menyesuaikan
diri terhadap produk[8]
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
kepada pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.[9] Sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa produk yang ditawarkan produsen
kepada pasar yaitu untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan,
atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan
pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi
barang fisik, jasa, tempat, organisasi  dan ide. Jadi, produk bisa berupa
manfaat tangible maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan.
Pengembangan produk meliputi penetapan manfaat
yang dikomunikasikan dan disampaikan melalui kualitas, design, ciri,
merk, dan kemasan. Keputusan tentang sifat-sifat produk ini sangat
mempengaruhi reaksi konsumen terhadap suatu produk.

a.    Klasifikasi Produk
Produk diklasifikasikan dalam dua kategori: produk konsumen dan produk
perusahaan atau industry.
 Produk Konsumen
Produk konsumen ialah produk yang dibuat untuk keperluan rumah
tangga konsumen. Klasifikasi produk konsumen yaitu suatu produk yang
tersedia di berbagai took dan dapat diperoleh dengan mudah dengan
harga terjangkau, seperti rokok, susu, pasta gigi, bahan
makanan/minuman dan sebagainya dengan berbagai merk. Produk
tersebut dikategorikan sebagai convenience products.
Produk ini pada umumnya dikemas sederhana dan dapat dibeli
secara eceran dengan harga relative murah. Produk convenience selalu
tersedia ketika permintaan meningkat sehingga jangkauan distribusinya
harus luas. Tetapi karena took eceran pada umumnya hanya menjual
dalam volume kecil, perusahaan tidak menjualnya secara langsung ke
took pengecer. Perusahaan lebih memilih menjual produknya kepada
grosir, yang kemudian meneruskannya ke toko-toko pengecer.
Sebelum memutuskan alternative dalam membeli suatu produk
konsumen terlebih dahulu membandingkan kualitas, harga, dan bentuk di
beberapa toko. Pencarian ini berlangsung selama konsumen menyadari
bahwa perbandingan beberapa produk memerlukan waktu dan upaya.
Produk yang pembeliannya memerlukan berbagai pertimbangan seperti
ini disebut shopping product.Misalnya, kulkas, mobil, mebel,
perlengkapan rumah tangga, dan sebagainya.
Disamping dua kategori produk tersebut diatas, barang seperti
perlengkapan fotografi, sound system stereo, home theater, pakaian
dengan merek terkenal, dan sebagainya yang dibutuhkan oleh kelompok
konsumen tertentu dikategorikan sebagai specialty products. Untuk
membeli produk kategori ini diperlukan pertimbangan dan upaya tertentu.

 Produk Perusahaan/Industri
Produk perusahaan ialah barang yang dimaksudkan terutama untuk
membuat produk lain atau untuk penyediaan jasa dalam perusahaan.
Klasifikasi produk industri yaitu meliputi ; bahan mentah, bahan
manufaktur dan bagiannya, instalasi, perlengkapan operasi, alat bantu.
[10]
Suatu produk dapat dibedakan dari produk lainnya dari segi merk
(brand). Merk tersebut dapat dipakai sebagai alat untuk menciptakan
pandangan tertentu dari para pembeli baik melalui periklanan maupun
melalui kegiatan promosi yang lain.
Produk menurut tingkat pemakaian dan kekongkritannya juga
digolongkan menjadi dua yaitu produk tahan lama dan produk tidak tahan
lama.
Produk tahan lama ( durable goods) merupakan barang –barang
yang secara normal dapat dipakai berkali-kali; jadi dapat dipakaiuntuk
jangka waktu yang relative lama.
Produk tidak tahan lama (nondurable goods) merupakan barang-
barang yang secara normal hanya dapat dipakai satu kali atau beberapa
kali saja. Artinya sekali barang itu dipakai akan habis, rusak atau tidak
dapat dipakai lagi.
2. Harga (Price)
Harga bagi sebagian besar masyarakat masih menduduki tempat
teratas, sebelum ia membeli barang atau jasa. Bagi penjual yang penting
bagaimana menetapkan harga yang pantas, terjangkau oleh masyarakat
dan tidak merugikan perusahaan.[11]
Harga merupakan elemen bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan. Harga juga merupakan elemen bauran pemasaran yang
paling fleksibel, karena harga dapat diubah dengan cepat, beda halnya
dengan feature produk atau distribusi. Penetapan harga yang berlaku
berbeda-beda tergantung pada besar kecilnya perusahaan. Pada
perusahaan kecil harga ditetapkan oleh manajemen puncak bukan oleh
bagian pemasaran atau penjualan. Sedangkan pada perusahaan besar
penetapan  harga ditangani oleh manajer divisi dan liniproduk. 
Dalam istilah harga, dapat diuaraikan beberapa konsep yang saling
berhubungan yaitu harga,nilai, dan manfaat.
Harga adalah nilai yang dinyatak dalam bentuk uang. Nilai adalah
tolok ukur kuantitatif  manfaat suatu produk dalam pertukaran dengan
produk lain. Manfaat adalah sifat produk atau barang yang memberikan
kepuasan pada suatu keinginan.
Harga suatu produk merupakan factor penentu permintaan pasar pada
suatu barang atau produk. Harga berpengaruh terhadap posisi kompetitif
perusahaan dan pasarnya.karena itu harga menentukan pendapatan perusahaan
dan laba bersih. Penetapan harga dipengaruhi oleh berbagai factor, baik factor
internal maupun factor eksternal.

3. Tempat (Place)
Elemen lain dalam marketing mix adalah place atau disebut juga
saluran distribusi. Sebagian besar produsen tidak langsung menjual
produknya ke konsumen. Mereka menggunakan perantara.
Distribusi merupakan bagian dari proses pertukaran dalam
pemasaran dan melibatkan perpindahan secara fisik atas barang dan jasa
dari produsen ke konsumen serta melibatkan perantara yang memiliki
peran penting dalam rantai saluran. Melalui kegiatan distribusi, akan
terjalin ikatan antara suplier, perantara, dan pelanggan.
Fungsi distribusi dalam bauran pemasaran adalah membawa
produk ke pasar sasaran. Membawaproduk ke pasar memerlukan
serangkaian aktivitas, yang terpenting dari aktivitas tersebut adalah
penjualan dari produsen ke konsumen akhir. Fungsi lainnya adalah
mempromosikan produk,menyimpannya, dan menanggung resiko selama
proses distribusi.

4. Promosi (Promotion)
Suatu barang baru tidak selalu langsung dikenal oleh konsumen.
Mungkin juga barang sudah lama tetapi sudah mulai dilupakan orang.
Oleh sebab itu perlu dilakukan promosi karena promosi itu kegiatannya
memperkenalkan dan mengingatkan kembali akan suatu produk,
penjualnya maupun pembuatnya.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam pemasaran harus ditunjang
dengan berhasilnya memilih produk yang tepat, harga yang pantas,
saluran distribusi yang baik dan promosi yang efaktif. Keempat P tersebut
harus berfungsi secara terpadu[12].
Promosi merupakan upaya untuk memberi informasi produk atau
jasa kepada masyarakat agar dikenal dan ujung-ujungnya dibeli
dan membantu pemasar menemukan pelanggannya. Dalam mengevalusai
program ini, metode yang paling umum dilakukan adalah
membandingkan penjualan sebelum, selama, dan sesudah promosi. Oleh
karena itu perusahaan harus berusaha mempengaruhi para konsumen,
untuk dapat menciptakan permintaan atas produk atau jasa yang
dihasilkan. Promosi melibatkan komunikasi informasi untuk membantu
orang menemukan produk, dan membantu pemasar menemukan
pelanggannya. Promosi juga dilakukan untuk
menciptakan positioning dan citra produk.
Keuntungan dari kegiatan promosi adalah;
(1) menciptakan citra merek,
(2) mengkomunikasikan keunggulan produk dan jasa
(3) menciptakan perhatian atas produk baru
(4) menjaga kepopuleran produk dan jasa
(5) menciptakan kesetiaan konsumen.

Kotler menyebutkan beberapa elemen dalam Promotion Mix yaitu :


1. Penjualan personal, lebih efektif untuk menjaga hubungan pribadi dengan
konsumennya..
2. Promosi penjualan, seperti promosi atau beli satu dapat gratis satu. Contoh
lainnya seperti pemberian kupon, aksesoris gratis, penawaran dengan harga
perkenalan, pertunjukan dan pameran. Pameran bermanfaat memperkenalkan
produk baru ke pasar. Dengan pameran konsumen mendapat manfaat berupa
harga yang lebih murah, sedangkan bagi produsen adalah pengenalan produk
baru atau juga memperbarui citra produk lama.
3. Hubungan masyarakat, meliputi kegiatan menjaga hubungan dan saling
pengertian antara produsen dengan masyarakat (pelanggan, pemilik
perusahaan, karyawan, pemerintah, buruh dan masyarakat lokal). Kegiatan
ini selain dimaksudkan untuk menjaga citra jangka panjang bagi perusahaan
juga untuk mendidik publik tentang tujuan sasaran perusahaan, produk baru
dan membantu memperkenalkan upaya penjualan. Contoh kegiatan humas
antara lain bantuan kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan, sponsorship tim
olah raga dan penyebaran informasi melalui pameran.
4. Pemasaran langsung, katalog, telepon, fax dan e-mail kepada konsumen
potensial yang diketahui berdasarkan data yang telah dihimpun oleh
perusahaan.
5. Iklan, adalah harga untuk komunikasi. Iklan digunakan untuk membangun
citra serta menyebarluaskan informasi agar mendapat tanggapan dari pasar
atau konsumen. Media iklan seperti media cetak (surat kabar, poster,
majalah, tabloid), media elektronik (televisi, radio, internet)

BAB III
METODE  PENELITIAN

A.    Tahapan Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penelitian pada UMKM “Verocookies Catering”
milik ibu Shofiatun, penulis melakukan beberapa kegiatan.
1.      Penulis melakukan survey lokasi, hal ini dilakukan dengan tujuan mengetahui
secara langsung apa saja yang terjadi di UMKM, mengetahui potensi yang
dimiliki UMKM dan permasalahan yang sedang dihadapi dalam upaya
pengembangan usaha.
2.      Membuat konsep desain label untuk setiap kemasan produk dimana dalam
label tersebut berisi nama usaha dan merk produk.
3.      Membuat sebuh brosur dan mempromosikan produk ke luar daerah Dukuhseti
agar produk semakin dikenal dan daerah pemasaran produk semakin luas.

B.     Hasil Kegiatan
Hasil dari kegiatan di UMKM “Verocookies Catering” milik ibu
Shofiatun tepatnya di Desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati
adalah sebagai berikut:
1.      Adanya merk diharapkan mampu menumbuhkan citra merk usaha dan
menambah kepercayaan pelanggan untuk mengkonsumsi produk “Verocookies
Catering”.
2.      Adanya promosi tehadap produk diharapkan bisa mengenalkan produk-
produk “Verocookies Catering” agar lebih dikenal oleh masyarakat luas dan
memperluas daerah pemasaran produk, sehingga dapat meningkatkan jumlah
penjualan dan pendapatan.
C.    Hambatan Yang Dihadapi
Dalam pelaksanaan penelitian di UMKM “Verocookies Catering”,
penulis mengalami hambatan di antaranya pemasaran produk dan promosi
produk terkendala dengan waktu pemasaran yang sangat sedikit, sehingga
promosi dan pemasaran kurang maksimal.

D.    Alternatif Pemecahan Masalah


Dengan hambatan yang dihadapi pada saat pelaksanaan penelitian,.
Pemasaran dilakukan di daerah peneliti untuk menghemat waktu.

BAB IV
PEMBAHASAN
ANALISIS PENELITIAN

A.    Sejarah UMKM
UMKM “Verocookies Catering” didirikan oleh ibu Shofiatun sebagai pelaku
usaha itu sendiri pada tahun 2007 dengan alamat usaha di Desa Ngagel, Kec.
Dukuhseti, Kab. Pati. Sebelum mendirikan usaha catering ibu Shofiatun
sebenarnya sudah pernah mendirikan usaha kripik singkong, namun usaha
kripik singkong ibu Shofiatun tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang
lama dikarenakan bahan baku di daerah tersebut semakin lama semakin sulit
dijumpai. Dengan kendala bahan baku singkong yang semakin sulit didapat dan
harganya yang kemudian relatif menjadi mahal, serta kurangnya relasi kerja
pada pedagang singkong, maka ibu Shofiatun menutup usaha kripik
singkongnya, kemudian beralihlah pada usaha catering.  Dengan bekal ilmu dari
hasil membaca-baca resep makanan dan aneka kue, kemudian ibu Shofiatun
mulai mencoba untuk berjualan makanan ringan seperti; kuping gajah, pastel
kering, kacang sembunyi, gurita, rangin, kue kacang kering, kue dahlia kering,
dan masih banyak lagi jenis jajanan yang ditawarkan. Selain itu, ibu shofiatun
juga menerima pesanan snack kue-kue seperti kue lapis, sosis, pokies, lumpia,
pudhu ayu, donat, kue tart, kue bolu, pastel basah, dadar gulung, dan lain
sebagainya. Ibu Sofiatun tidak menjualkan produknya di pasar, beliau berjualan
di rumah, dan nanti ada pelanggan (pengecer) yang membeli produk itu secara
banyak dengan tujuan untuk dijual lagi kepasar. Pengecer tersebut secara tidak
langsung telah menjadi distributor dari produk ibu Sofiatun. Ia mendistribusikan
ke took-toko dan perumahan.
Ternyata kue-kue ibu Sofiatun banyak diminati oleh orang-orang dipasaran,
selain karena harganya yang murah juga rasanya yang enak. Nah dari sinilah ibu
Shofiatun  mulai memiliki banyak pelanggan dan mulai banyak menerima
pesanan. Sekarang tidak hanya pesanan kue-kue dan snack tapi juga banyak
menerima pesanan untuk acara-acara pernikahan dan acara-acara dalam partai
besar untuk instansi sekolah dan perkantoran. Daerah pemasaranya kini mulai
dari ruang lingkup Kec. Dukuhseti, yang meliputi daerah Ngagel,
Grogolan,Alasdowo, Kembang, Wedusan, dan Puncel. Serta mulai  merambah
ke Kec. Tayu yang meliputi daerah Kalikalong, dan Tayu Kulon. Namun pada
saat bulan Ramadhan, perluasan produksi ibu Shofiatun bisa sampai pada
daerah Juwana, Batangan, dan Kaliori. Hal itu disebabkan karena permintaan
akan jajanan disaat bulan Ramadhan menjelang Lebaran sangat meningkat
tajam, dan ibu Shofiatun mempunyai pelanggan tetap dari daerah
tersebut,  sehingga produknya bisa tersebar luas. Meskipun banyak usaha
sejenis tapi usaha ibu Shofiatun tidak kalah bersaing karena beliau ingin
mengembangkan usahanya kedepan lebih ke arah bakeri dan ingin menciptakan
produk unggulan sebagai ciri khas dari “Veroocookies Catering” yang bermutu
dan terjangkau oleh masyarakat.

B.     Jumlah dan Kualitas Tenaga Kerja


Dalam menjalankan usahanya UMKM “Verocookies Catering” memiliki
tiga orang karyawan perempuan tetap dengan klasifikasi kerja sebagai berikut;
dua orang perempuan sebagai ahli pembuat produk kue dan makanan ringan,
serta satu orang perempuan yang melakukan packing . Jika ada pesanan catering
dalam jumlah besar  misalkan pesanan nasi kotak untuk acara pernikahan maka
“Verocookies Catering” sering mengambil tenaga kerja pembantu di daerah
sekitar  sebanyak lima orang untuk memenuhi pesanan.
C.    Fokus Bidang Usaha
UMKM “Verocookies Catering” merupakan unit usaha yang bergerak dalam
bidang kuliner yang berproduksi berdasarkan pesanan. “Verocookies Catering”
menerima pesanan snack, aneka kue, bolu hantaran, nasi kotak,dan parcel. Jika
tidak ada pesanan “Verocookies Catering”  hanya memproduksi makanan
ringan gurita dan kacang sembunyi untuk dijual di took-toko terdekat.

D.    Daftar Makanan dan Harga


Dalam menjalalankan usahanya, UMKM “Verocookies Catering”
membandrol harga dari setiap makanan seperti data yang tersaji dalam Tabel
sebagai berikut:
Tabel
Daftar Makanan dan Harga Verocookies Catering
No. Jenis Makanan Satuan Harga
1. Semprit 1 Kg Rp. 35.000,00
2. Kue kacang kering 1 Kg Rp. 35.000,00
3. Kue bunga dahlia 1 Kg Rp. 35.000,00
4. Rangin 1 Kg Rp. 35.000,00
5. Nting-nting 1 Kg Rp. 35.000,00
6. Kue apel kering 1 Kg Rp. 35.000,00
7. Kue keranjang 1 Kg Rp. 35.000,00
8. Kaoya 1 Kg Rp. 35.000,00
9. Keciput 1 Kg Rp. 35.000,00
10. Kacang sembunyi 1 Kg Rp. 33.000,00
11. Gurita 1 Kg Rp. 33.000,00
12. Pastel 1 Kg Rp. 33.000,00
13. Orok-orok 1 Kg Rp. 33.000,00
14. Kerang 1 Kg Rp. 33.000,00
15. Gendu 1 Kg Rp. 33.000,00
16. Kuping gajah 1 Kg Rp. 33.000,00
17. Madu mongso 1 Kg Rp. 35.000,00
18. Kacang gangsir 1 Kg Rp. 30.000,00
19. Dahlia caramel 1 Kg Rp. 35.000,00
20. Bolu lapis 1 loyang kecil Rp. 11.000,00
1 loyang besar Rp. 35.000,00
21. Bolu gulung 1 gulung besar Rp. 13.000,00
22. Bolu ban 1 loyang kecil Rp. 25.000,00
1 loyang besar Rp. 40.000,00
1 loyang Rp. 6.000,00
kajatan
23. Kue tart 1 biji Rp. 50.000,00
sampai
Rp. 70.000,00
24. Caramel 1 loyang Rp. 30.000,00
25. Nasi kotak; ayam 1 kardus Rp. 10.000,00
goring + lapapan
26. Nasi kotak; daging 1 kardus Rp. 15.000
sapi + lodeh
27. Nasi kotak; buat 1 kardus Rp. 25.000,00
kajatan
28. Snack resepsi 1 kardus Rp. 5.000,00
29. Pudhu ayu 1 biji Rp. 1.000,00
30. Dadar gulung 1 biji Rp. 1.000,00
31. Resoles 1 biji Rp. 1.000,00
32. Lumpia 1 biji Rp. 1.000,00
33. Martabak kotak kecil 1 biji Rp. 1.000,00
34. Sosis ayam 1 biji Rp. 1.000,00
35. Kue lapis 1 biji Rp. 1.000,00

            Sumber Data: UMKM Verocookies Catering Ibu Shofiatun

E.     Omset
Berdasarkan wawancara yang telah saya lakukan kepada pemilik UMKM
“Verocookies Catering” bahwa rata-rata omset per bulan mencapai kurang lebih
Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah). Dengan demikian “Verocookies” ingin
mengembangkan lagi usahanya, namun “Verocookies” masih mengalami
kendala pada masalah modal yang terbatas.

F.     Analisis STP pada UMKM “Verocookies Catering”


1.      Segmentasi Pasar
Berdasarkan wawancara yang telah saya lakukan kepada ibu Shofiatun
selaku pemilik UMKM “Verocookies Catering” dapat diketahui bahwa
sengmentasi pasar  untuk produk Verocookies ditujukan pada golongan
ekonomi kelas menegah kebawah dan produk bisa dikonsumsi untuk segala
jenis usia. Namun persebarannya kurang meluas karena terkendala produksi
yang lumayan terbatas, modal yang relative minim, dan pendapatan hanya
mengandalkan pesanan dari pelanggan serta dari penjualan pada saat bulan
Ramadhan. Jadi beberapa faktor yang menyebabkan segmentasi pasar
“Verocookies” masih dalam ruang lingkup yang sempit.
Wilayah pemasaran  produk “Verocookies Catering” meliputi seluruh daerah
yang ada di Kec. Dukuhseti, untuk luar kota produk belum dikenal.

2.      Target
Berdasarkan wawancara terhadap pemilik UMKM “Verocookies Catering”,
bahwa ekspektasi pemilik usaha tersebut yaitu memberikan produk dengan
kualitas baik, sehingga menarik minat pembeli untuk membeli produk tersebut
dan memberikan kepuasan pada pelanggan atas produk yang diciptakan.

3.      Positioning
Setelah memiliki target seperti yang tersebut diatas maka “UMKM
Verocookies” ingin menciptakan citra baik terhadap setiap barang yang
dikonsumsi, yaitu dengan memberikan kualitas seperti; produk akan dikemas
dalam kemasan yang bersih serta dengan komposisi bahan makanan yang
menyehatkan, tidak mengandung pengawet maupun zat-zat yang berbahaya.

G.    Analisis 4P pada UMKM “Verocookies Catering”


1.      Produk
Produk dalam UMKM “Verocookies Catering” yaitu ada dua macam, ada yang
tahan lama dan tidak tahan lama.
Produk yang tidak tahan lama biasanya tidak diproduksi secara banyak,
“Verocookies” memproduksi produk yang seperti itu hanya pada saat mendapat
pesanan. Sedangkan produk yang tahan lama, “Verocookies” berani
memproduksi dengan jumlah yang banyak, karena kadaluarsa dari produksi
“Verocookies” terhadap produk yang tahan lama kurang lebih selama 3 bulan.
Karena tidak mengandung pengawet, maka produk tersebut hanya mampu
kurang lebihnya 3 bulan.
Selain itu, “Verocookies” juga menciptakan produk makanan dengan cita rasa
yang lezat serta dalam penampilan yang menarik. Sehingga menggiurkan, dan
menarik pembeli atas produk tersebut.
2.      Place
UMKM “Verocookies” terletak di desa Ngagel Rt.06/Rw.04, Kecamatan
Dukuhseti, Kabupaten Pati, sehingga distribusi pemasarannya hanya pada ruang
lingkup kecamatan tersebut. Sedang saluran distribusinya UMKM
“Verocookies” yaitu menggunakan saluran kedua yaitu saluran distribusi
langsung. Disini, pengecer besar langsung melakukan pembelian pada
produsen.
3.      Price
“Verocookies menetapkan harga sesuai dengan harga bahan baku dan upah
tenaga kerja. Harga yang diciptakan “Verocookies” pun relative murah untuk
masyarakat menengah kebawah. Sehingga menarik pembeli untuk membeli
produk dari “Verocookies”
4.      Promotion
Dalam strategi promosi , “Verocookies” menggunakan WOM ( Word of Mouth)
yaitu promosi dari mulut ke mulut. Untuk mengembangkannya maka
“Verocookies” merencanakan ingin segera membuat brosur supaya pemasaran
produknya bisa lebih meluas.
KESIMPULAN
Dari kegiatan Penelitian di UMKM “Verocookies Catering” Ibu Shofiatun
dapat ditarik simpulan bahwa Segmentasi pemasaran produknya adalah untuk
kalangan ekonomi menengah ke bawah serta baik untuk dikonsumsi oleh
berbagai kalangan usia. Pemasaran “Verocookies” pun masih dalam ruang
lingkup yang sempit, sehingga diharapkan upaya untuk dapat memperluasn
daerah pemasaran. Target yang ingin dicapai “Verocookies” yaitu mampu
memberikan kualitas produk yang unggul dan mampu menciptakan kepuasan
pelanggan supaya usaha tersebut dapat bertahan dalam jangka waktu yang
panjang. Setelah terciptanya kepuasan untuk pelanggan, maka citra baik atas
produk itupun akan tercipta. Produk yang diciptakan “Verocookies” yaitu
seluruhnya mengandung bahan-bahan yang menyehatkan dan tidak
mengandung bahan pengawet sama sekali ataupun zat-zat kimia lainnya.
Dengan tidak adanya bahan pengawet dalam produk “Verocookies”, maka
untuk produk yang tahan lama akan kadaluarsa setelah 3 bulan dari tanggal
produksi. Harga yang ditetapkan “Verocookies” relative murah, namun saluran
distribusinya hanya meliputi daerah pada kecamatan Dukuhseti , sehingga
diperlukan perluasan. Setelah “Verocookies” memiliki merk diharapkan mampu
meningkatkan kualitas produk dan memilki ciri khas tersendiri, sehingga
membantu meningkatkan volume penjualan.

Anda mungkin juga menyukai