Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 6

“Penentuan harga pokok


berdasarkan proses ( process costing)

1. Rista Amelia Mawarina B.131.19.0128


2. Masruroh Fitri Cahyawati B.131.19.0182
3. Gabriele Putri Joan B.131.19.0186
4. Dwiana Yuniar Agatha B.131.19.0193
5. Merina Ayu Natasia B.141.19.0028
6. Lukmanul Aziz B.141.19.0030
7. Louisa Evina Prasetya B.141.19.0034
PENGERTIAN METODE PROCESS COSTING

Process Costing adalah suatu metode penentuan harga pokok produk


yang dikeluarkan perusahaan yang memproduksi produk yang sama
secara kontinu dengan perhitungan harga pokok tersebut dilakukan
setiap periode (misalnya sebulan).

Tujuan dari metode harga pokok proses adalah menentukan harga


pokok atau biaya per-unit dengan membagi total biaya yang masuk ke
pusat biaya dengan jumlah unit yang diproduksi.
Tujuan Dari Perhitungan Biaya
Tujuan utama dari process costing atau sistem perhitungan biaya berdasarkan proses
adalah membuat laporan biaya pokok produksi disetiap produk departemen perusahaan
dengan melakukan pengumpulan dan pengikhtisaran total biaya yang terjadi disetiap akhir
periode.

Manfaat Perhitungan Biaya


Manfaat perhitungan biaya berdasarkan proses akan didapatkan oleh perusahaan yang
selalu melakukan kegiatan produksi sehari-hari. Setiap akhir periode, departemen diharuskan
membuat laporan total biaya yang terjadi dan jumlah produk yang dihasilkan masing-masing
departemen dalam laporan biaya pokok produksi.
Contoh Penerapan Process Costing
Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi
Pada PT. Conbloc Indonesia Raya
Pada awal dekade 1970, yaitu pada tahun 1974, Conbloc
didirikan dijakarta. Merupakan perusahaan yang merintis serta
memperkanalkan produk paving beton untuk konstruksi jalan
yang dapat dipakai sebagai alternatif perkerasan jalan dengan
tingkat pemeliharaan lebih mudah serta biaya lebih
kecil. Tanpa hal itu tidaklah mungkin kami dapat bertahan di
dalam persaingan usaha. Sejauh ini, Conbloc telah menjadi
perintis sekaligus telah berada pada posisi terdepan dalam
dunia usaha manfaktur paving beton dan produk beton
lain. Sebagai cabang dari perusahaan manufaktur yang
mempunyai sertifikat ISO 9001:2000 untuk system manajemen
mutu, PT. Conbloc Indonesia Surya didirikan pada bulan juni
2004 di Bitung, Sulawesi Utara. Selain manajemen dan sumber
daya yang solid, kelengkapan bidang usaha ini didukung oleh
mesin penghasil paving beton yang berteknologi tinggi.
Biaya Produksi Pada PT. Conbloc
Indonesia Surya

1. Biaya bahan baku


Berikut merupakan penyajian
langsung yang ditampilkan dalam
bentuk tabel.
Biaya Bahan Baku Untuk Memproduksi Paving Bulan November 2015

Untuk 559.000 buah paving

No Jenis bahan baku Jumlah Harga (Rp) Total Harga (Rp)

1 Semen 4.800 sak 58.000 278.400.000

2 Pasir halus 24 dam 180.000 4.320.000

3 Pasir kasar 120 dam 140.000 16.800.000

4 Abu batu 72 dam 1.050.000 75.600.000

5 Split 1/5 50 dam 875.000 42.000.000

Total 417.120.000
Biaya Tenaga Kerja

Berikut adalah ketentuan mengenai biaya tenaga kerja langsung pada


PT. Conbloc Indonesia Surya :
a. Gaji pokok untuk tenaga kerja langsung Rp. 86.000 per hari.
b. Tunjangan-tunjangan yang diberikan untuk setiap karyawan adalah
sebagai berikut.
1. Tunjangan asuransi sebesar Rp. 35.000 per bulan.
2. Tunjangan transportasi dan makan sebesar Rp. 20.000 per hari.
b. Sehingga dapat dihitung biaya tenaga kerja langsung pada PT.
Conbloc Indonesia Surya untuk bulan November 2015 adalah sebagai
berikut  (Slide Berikutnya)
Biaya Tenaga Kerja Langsung (26 orang)
a. Gaji pokok @Rp. 86.000 (25 hari)
Rp. 86.000 x 26 orang x 25 hari Rp. 55.900.000
b. Tunjangan asuransi
Rp. 35.000 x 26 orang Rp. 910.000
c. Tunjangan transportasi dan makan
Rp. 20.000 x 26 orang x 25 hari Rp. 13.000.000

TOTAL Rp. 69.810.000


3. Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik Untuk Memproduksi Paving Bulan November 2015 Dalam
(Rp) Untuk 559.000 buah paving
No Jenis Biaya Overhead Total harga (Rp)
1 Biaya tenaga kerja tidak langsung 30,750,000
2 Biaya perlengkapan pabrik 10,800,000
3 Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin 5,000,000
4 Penyusutan Gedung 7,500,000
5 Penyusutan mesin 7,500,000
6 Listrik dan telepon 5,500,000
7 Biaya operasional 126,576,000

Total 193,626,000
Penetapan Harga Pokok Produksi:
Berikut akan disajikan metode perhitungan yaitu metode variable
costing dalam laporan harga pokok produksi paving. Laporan
perhitungan harga pokok produksi paving bulan November 2015.
Biaya bahan baku 417.120.000
Biaya tenaga kerja langsung 69.810.000
Biaya overhead pabrik 193.626.000+
Total biaya produksi 680.556.000
Jadi, harga pokok per unit adalah : HPP = 680.556.000/559.000 =
Rp 1.217,452 yang dibulatkan menjadi Rp 1.250/buah
CREDITS: This presentation template was created by

 Penetapan Harga Jual Paving


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories

Harga Jual = Total Biaya per Unit + Laba Yang


Diharapkan
Berdasarkan informasi, harga pokok produk yang
diperoleh dari perusahaan, maka perhitungan harga jual
paving pada PT. Conbloc Indonesia Surya dapat dihitung
sebagai berikut.
Biaya per unit = 680.556.000/559.000 = Rp 1.217.452 yang
di bulatkan menjadi Rp 1.250/buah.
Laba yang di harapkan 40% x Rp 1.250 = Rp 500
Harga jual per unit = 1.250 + Rp 500 = Rp 1.750
Pembahasan Penerapan Metode Process Costing
dalam Penentuan Harga Pokok Produksi
Penentuan harga pokok produksi pada PT. Conbloc Indonesia Surya adalah dengan
metode process Costing, dimana harga pokok per unit diperoleh dengan membagi
semua biaya produksi dengan jumlah unit produksi, untuk harga pokok produksi per
unit perusahaan membagi seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi paving dengan jumlah paving yang diproduksi. Pada bulan November
2015, perusahaan membuat paving sebanyak 559.000 unit paving (13.000 m3 ),
pada akhir November produk selesai yang ditransfer ke gudang sebanyak 473.000
unit paving (11.000 m3 ), sedangkan yang 86.000 unit paving (2000 m3 ) masih
dalam proses dengan tingkat penyerapan biaya bahan baku 100%, biaya tenaga
kerja 75%, dan biaya overhead pabrik 80%. Keterangan (1m3 = 43 buah paving)
Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat dilihat perhitungan harga pokok
produksi pada table  Slide Berikutnya
PT. Conbloc Indonesia Surya Laporan Biaya
Produksi Untuk bulan November 2015
Skedul Kuantitas
Produk masuk proses 559.000 unit
Produk selesai 473.000 unit
Produk dalam proses (100% Bahan baku, 75% Tenaga kerja, 80% BOP 86.000 unit 559.000 unit

Biaya Dibebankan
Elemen Biaya Total Biaya Biaya Per Unit
Bahan Baku Rp. 417.120.000 Rp. 746,189
Tenaga Kerja Rp. 69.810.000 Rp. 129,879
Overhaed Pabrik Rp. 193.626.000 Rp. 357,375
Total biaya yang harus dipertanggungjawabkan Rp. 680.556.000 Rp. 1.233,443
PT. Conbloc Indonesia Surya Laporan Biaya
Produksi Untuk bulan November 2015
Pertanggungjawaban
Biaya Biaya produk selesai (473.000 x 1.233,443) Rp. 583.413.809
Produk dalam proses:
Bahan baku (86.000 x 100% x 746,189) Rp. 64.172.254
Tenaga kerja (86.000 x 75% x 129,879) Rp. 8.377.196
Overhead pabrik (86.000 x 80% x 357,375) Rp. 24.587.400 Rp. 97.136.850
Total biaya yang dipertanggungjawabkan Rp. 680.556.000
Perhitungan Tambahan:
Unit ekuivalen: Bahan baku = 473.000 + (86.000 x 100%) = 559.000
Tenaga kerja = 473.000 + (86.000 x 75%) = 537.500
Overhead pabrik = 473.000 + (86.000 x 80%) = 541.800
Biaya per unit: Bahan baku = Rp. 417.120.000 : 559.000 = Rp. 746,189
Tenaga kerja = Rp. 69.810.000 : 537.500 = Rp. 129,879
Overhead pabrik = Rp. 193.626.000 : 541.800 = Rp. 357.375
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories
Sesuai perhitungan metode proses costing dalam penentuan
harga pokok produksi dalam PT. Conbloc Indonesia Surya dapat
dilihat bahwa total biaya bahan baku yang dibebankan pruduk
dalam proses adalah Rp. 64.172.254, didapat dari jumlah unit
produksi produk dalam proses dikali dengan total presentase
atau tingkat penyerapan yang dibebankan dikali dengan biaya
per unit. Sedangkan biaya tenaga kerja produk dalam proses
adalah Rp. 8.377.196, dan biaya overhead pabrik produk
dalam proses adalah Rp. 24.587.400.
Total biaya produksi produk dalam proses adalah sebesar Rp.
97.136.850, didapat dari jumlah biaya bahan baku dalam proses
ditambah biaya tenaga kerja langsung dalam proses ditambah dengan
biaya overhead pabrik dalam proses.

Setelah menghitung biaya produksi produk dalam proses, kita


menentukan biaya per unit dengan menggunakan perhitungan metode
process costing. Untuk unit ekuivalen produksi biaya bahan baku adalah
produk selesai (473.000 unit) ditambah dengan hasil dari produk dalam
proses (86.000 unit) dikali dengan tingkat penyelesaian bahan baku
(100%). Jadi hasil perhitungan unit ekuivalen produksi bahan baku
adalah 559.000 unit. Sedangkan unit ekuivalen produksi tenaga kerja
adalah 537.500 unit, dan unit ekuivalen overhead pabrik adalah 541.800
unit.
Setelah menentukan unit ekuivalen pada setiap elemen
biaya, kita menghitung biaya per unit pada setiap elemen
biaya. Biaya per unit bahan baku adalah total biaya bahan
baku (Rp. 417.120.000) dibagi dengan unit ekuivalen biaya
bahan baku (559.000 unit). Jadi hasil perhitungan biaya per
unit pada bahan baku adalah Rp. 746,189. Sedangkan biaya
per unit tenaga kerja adalah Rp. 129,879, dan biaya per unit
overhead pabrik adalah Rp. 357,375.
Maka total biaya per unit adalah sebesar Rp. 1.233,443,
didapat dari jumlah biaya per unit bahan baku ditambah
biaya per unit tenaga kerja ditambah biaya per unit
overhead pabrik.
Berdasar data-data yang diperoleh dari
perusahaan maka biaya produksi yang termasuk
dalam harga pokok produksi dengan metode
process costing adalah:

1. Biaya bahan baku

2. Biaya tenaga kerja langsung

3. Biaya overhead pabrik


 
Perbandingan Perhitungan CREDITS:
HargaThis Pokok Produksi
presentation dengan
template was created by
Menggunakan Metode Variabel Costing
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories
dan Metode Process Costing
Setelah menghitung harga pokok produksi dengan metode harga pokok proses , dapat
dibandingkan dengan metode perhitungan harga pokok produksi yang digunakan oleh
PT. Persamaan dari metode variabel costing dan process costing yaitu sama-sama bertujuan
biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik ke produk dan mekanisme
menentukan harga pokok perunit.
Perbedaannya yaitu cara perhitungan dalam menentukan harga pokok produksi. Sedangkan
menggunakan perhitungan metode harga pokok proses berbeda dengan metode variabel costing
dimana metode sebelumnya menghitung harga pokok perunit menjumlahkan biaya produksi
kemudian dibagi dengan jumlah unit produksi tanpa memandang produk dalam proses atau
produk yang belum selesai diproduksi.
Jika menghitung dengan menggunakan metode process costing seluruh biaya tidak
langsung dibagi dengan jumlah unit produk yang akan diproduksi, karena akan ada produk
selesai dan produk dalam proses. Metode ini menggunakan perhitungan tambahan (unit
ekuivalen), unit ekuivalen adalah penyetaraan produk dalam proses tersebut menjadi produk
jadi.
Unit ekuivalen produksi = Produk selesai + (Produk dalam proses x Tingkat penyelesaian)
CREDITS: This presentation template was created by
Does anyone have any
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories
questions?

THANKS
!

Anda mungkin juga menyukai