Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AKUNTANSI BIAYA

(RINCIAN BIAYA-BIAYA SUATU PERUSAHAAN)

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
ANGGOTA :
ADILAH NURUL UMNIYYAH (210901502135)
WITA MAULISKA (210901502136)
TRISNA PEBRI (210901502139)
1. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
UKM harus mempunyai strategi bersaing diantaranya adalah keunggulan mutu
produk terlihat dari penggunaan bahan baku yang berkualitas serta harga jual produk yang
tetap dapat bersaing di pasar. Kedua hal tersebut mengacu kepada perhitungan harga pokok
produksi yang harus dibuat seakurat mungkin supaya hasil laporan harga pokok produksi
benar-benar menggambarkan biaya yang sesungguhnya. terjadi dalam (Rachmayanti:2012).
proses produksi
Harga pokok produksi merupakan dasar dalam menentukan harga jual produk. Harga
pokok produksi merupakan bagian terbesar dari biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan. Perusahaan harus cermat dan rinci dalam membuat laporan keuangan terutama
yang berkaitan dengan biaya produksi agar tidak terjadi penyimpangan - penyimpangan serta
efisiensi biaya (Rachmayanti:2012). Ketepatan dalam menentukan harga pokok produksi
yang efektif akan memudahkan dalam memperkirakan struktur biaya produksi serta sebagai
sarana pengendalian biaya untuk tujuan efisiensi biaya. Kesalahan dalam menentukan harga
pokok poduksi yang dihasilkan menyebabkan harga jual yang ditetapkan terlalu rendah atau
terlalu tinggi. Hal ini berdampak pada salah atau tidak sesuainya keuntungan yang
diharapkan dengan keuntungan yang sebenarnya di peroleh.
Perhitungan harga pokok produksi menjadi masalah yang harus dilakukan oleh IKM
untuk memberikan penentuan harga jual yang tepat sehingga dapat menghasilkan laba yang
optimal. Harga pokok produksi sangat menentukan laba rugi perusahaan. Dengan demikian
apabila perusahaan salah atau kurang teliti dalam penentuan harga pokok produksi, maka akan
mengakibatkan kesalahan dalam menentukan laba rugi yang diperoleh perusahaan. Mengingat
arti pentingnya harga pokok produksi yang memerlukan ketepatan dan ketelitian, apalagi dalam
persaingan tajam di industri seperti saat ini memacu perusahaan yang satu bersaing dengan
perusahaan yang lain, dalam menghasilkan produk sejenis maupun produk subtitusi.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1) Bagaimana perhitungan harga pokok yang dilakukan ibu endang
2) Bagaimana perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing
3) Bagaimana perbedaan antara metode fullcosting dengan metode yang dilakukan oleh ibu
endang.

1.3. TUJUAN PENELITIAN


Untuk menganalisis perbedaan perhitungan harga pokok produksi antara metode
perusahaan dengan metode full coting dalam menetapkan harga jual.

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. LANDASAN TEORI
2.1.1. Konsep dan pengertian biaya
Menurut Horngren (2006) biaya adalah sumber daya yang dikorbankan atau
dilepaskan untuk mencapai tujuan tertentu. Hansen dan Mowen (2004)
mendefinisikan biaya sebagai kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa
datang bagi organisasi.
Dalam arti sempit, definisi biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi untuk
memperoleh aktiva, sedangkan dalam arti luas, definisi biaya merupakan pengorbanan
sumber ekonomi yang dapat diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau secara
potensial akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
2.1.2. Harga pokok produksi
Menurut Hansen dan Mowen (2009), harga pokok produksi mewakili jumlah biaya
barang yang diselesaikan pada periode tertentu. Menurut Bustami dan Nurlela (2006),
harga pokok produksi adalah kumpulan biaya yang terdiri dari bahan baku langsung..
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan prosuk dalam
proses awal dan dikurang persediaan produk dalam proses akhir.
2.1.3. Metode pengumpulan biaya
1) Job costing
Untuk menghitung secara efektif biaya berdasarkan pesanan, pesanan harus dapat
diidentifikasi secara terpisah.
2) Process Costing
Harga pokok proses berkaitan dengan alokasi biaya produksi pada suatu
departemen terhadap suatu barang yang diproses pada departemen tersebut. Dalam
sistem ini, bahan baku diproses menjadi produk jadi yang terdiri dari unit-unit
Produk atau jasa yang identik atau mirip dalam jumlah besar.
2.1.4. Metode penentuan biaya produksi
Metode penentuan biaya produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur ke
dalam kos produksi (Mulyadi, 2005). Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke
dalam kos produksi, terdapat dua pendekatan yaitu:
1) Full costing
Metode penentuan biaya produksi yang memperhitungkan semua unsur
biaya produksi ke dalam biaya produksi. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (baik yang bersifat
tetap maupun yang bersifat variabel). Dengan demikian biaya produksi menurut
metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi sebagai berikut:
Biaya bahan baku XX
Biaya tenaga kerja langsung XX
Biaya overhead pabrik variable XX
Biaya overhead pabrik tetap XX
Biaya produksi XX
2) Variable costing
Metode penentuan biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya

produksi yang hanya berperilaku variabel ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. variabel
(Mulyadi, 2005). Dengan demikian biaya produksi menurut metode variabel
costing terdiri dari unsur-unsur biaya produksi berikut ini:
biaya bahan baku XX
biaya tenaga kerja langsung XX
biaya overhead pabrik variable XX
biaya produksi XX
3. ANALISIS DATA
3.1. PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MENURUT PERUSAHAAN
KEBUTUHAN PER BIAYA PER SATUAN
NO KETERANGAN BULAN (Rp) JUMLAH
TEPUNG
1 TERIGU 35 KG 9.000/kg 315.000
2 TELUR AYAM 5 RAK 40.000/rak 200.000
MINYAK
3 GORENG 15 LITER 25.000/liter 375.000
4 WORTEL 10 KG 10.000/kg 100.000
5 KENTANG 10 KG 32.000/kg 320.000
6 TAUGE 5 KG 24.000/kg 120.000
BAWANG
7 MERAH 15 KG 36.000/kg 540.000
BAWANG
8 PUTIH 15 KG 30.000/kg 450.000
9 MERICA 5 KG 65.000/kg 325.000
10 CABE RAWIT 10 KG 70.000/kg 700.000
11 CABE MERAH 10 KG 34.000/kg 340.000
12 LAKSA 20 BKS 8.000/bks 160.000
13 GARAM 10 BKS 5.000/bks 50.000
14 KEMASAN 500 10.000/25 lembar 200.000
15 GAS ELPIJI 30 kg 19.000/3kg 190.000
16 TENAGA KERJA 1.000.000
Estimasi Perusahaan
17 LISTRIK 1.000.000
Total Biaya 6.385.000
Jumlah Produksi Sebulan 3.500
Harga pokok Produksi 1.824

Harga jual :

KETERANGAN TOTAL BIAYA (Rp)


Biaya Produksi 6.385.000
Laba yang Diharapkan (15%) 957.750
Jumlah 7.342.750
Jumlah produksi sebulan
(unit) 3.500
harga jual 2.098
dibulatkan 2.100
3.2. PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MENURUT FULL
COSTING
KETERANGAN TOTAL BIAYA (Rp)
Bahan Baku Langsung 3.995.000
Biaya tenaga Kerja Langsung 1.000.000
Biaya Overhead Pabrik 2.390.000
JUMLAH 7.385.000
JUMLAH PRODUKSI 3.500
HARGA POKOK
PRODUKSI 2.110
PEMBULATAN 2.100

4. KESIMPULAN
1) IKM nasi kuning ibu ending dalam perhitungan harga pokok produksi masih menggunakan
cara sederhana yaitu dengan mengumpulkan biaya-biaya yang digunakan selama produksi dan
masih ada beberapa komponen biaya yang belum dimasukkan dalam perhitungan.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan penulis, total biaya sebulan menurut
perhitungan IKM adalah Rp 6.385.000,00 dengan produksi sebulan 3.500 jalangkote
diperoleh harga jual sebesar Rp 2.098 atau dibulatkan Rp. 2.100
2) Hasil perhitungan mrtode full costing yang dilakukan oleh kami adalah Rp 7.385.000,00
untuk total biaya sebualan dengan jumlah produksi sebulan 3.500 jalangkote dan memperoleh
harga jual Rp 2.110 atau dibulatkan Rp. 2100. Harga pokok produksi yang didapat lebih tinggi
karena metode full costing lebih rinci memasukkan komponen-komponen biaya yang
digunakan dalam proses produksi

Anda mungkin juga menyukai