Anda di halaman 1dari 5

GENDER ANALYSIS PATHWAY (GAP)

PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK


KABUPATEN BINTAN TA. 2018

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9

Pilih Kebijakan/ Data Pembuka Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Program/ Wawasan
Kegiatan yang Faktor Sebab Sebab Reformulasi Aksi Data Dasar Indikator Gender
akan dianalisis Kesenjangan Kesenjangan Kesenjangan Tujuan (Base-line)
Internal (SKPD) Eksternal

1. Program : Posyandu Akses : Anggapan Kurangnya Terlaksananya Workshop kader 1. Data terpilh Meningkatnya
merupakan salah bahwa kegiatan dukungan kegiatan di posyandu yang jumlah kader di pelaksanaan,
Pembinaan Gizi satu bentuk upaya Kurangnya akses posyandu adalah lingkungan posyandu yang mengikutkan Kabupaten pembinaan dan
dan Kesehatan kesehatan berbasis laki-laki menjadi tugas terhadap laki-laki berkualitas kader laki-laki dan Bintan tahun
Keluarga kader posyandu, pengembangan
masyarakat perempuan, menjadi kader. didukung oleh calon kader laki- 2017 adalah
(UKBM) yang karena kurangnya terbatasnya meningkatkan laki. 1458 terdiri program
Kegiatan : dikelola dan dukungan dan waktu waktu Masih kentalnya akses laki-laki dari posyandu dengan
dislenggarakan dianggap tugas bagi laki-laki budaya partiakhi untuk dapat perempuan melibatkan kader
Revialisasi kader di posyandu
Operasional dari, oleh dan untuk kegiatan di yang menjadi kader 1453 (99,66%) perempuan dn
untuk masyarakat adalah tugas posyandu posyandu. dan kader laki- kader laki-laki.
Posyandu dan menganggap
dalam perempuan laki 5 orang
Pengembangan laki-laki hanya
TOGA/UPGK penyelenggaraan Terbatasnya (0.33%).
Partisipasi : pantas berkiprah
pembangunan dana yang dapat
Tujuan : kesehatan. Partisipasi laki-laki diberikan kepada di urusan 2. Jumlah
Kegiatan di kader (yang mencari nafkah Posyandu di
dalam mengikuti Kabupaten
Terlaksananya posyandu sosialisasi atau dianggap sementara
kegiatan dilaksanakan oleh sebagai insentif) urusan-urusan Bintan tahun
kegiatan lain 2018 adalah
posyandu yang kader posyandu. sebagai sumber serta untuk lainnya adalah
berkualitas Jumlah kader kegiatan rutin 165. Jumlah
informasi kadang tugas perempuan Posyandu
posyandu di terkendala kalau posyandu.
Output : sehingga, yang memiliki
Kabupaten Bintan kegiatan diadakan
tahun 2017 adalah Persepsi yang mengakibatkan kader
Terlatihnya pagi hari karena posyandu laki-
1458 terdiri dari belum sama ttg kurangnya
kader osyandu kesibukan laki adalah 3
1453 orang tugas/bekerja atau kebijakan yang dukungan laki-
melalui kegiatan org (2%).
perempuan dan 5 jauh dari tempat responsif gender laki pada
workshop Sedangkan
di tingkat kegiatan di
posyandu. orang laki-laki. tinggal. pengambilan posyandu. 162 posyandu
keputusan dan (98%) seluruh
Dari pengamatan Kontrol : komponen kadernya
dan monitoring perencana perempuan.
dapat dilihat baha Kapasitas kader
ada kegiatan- perempuan
kegiatan yang terhadap beberapa
membutuhkan kegiatan di
tenaga laki-laki posyandu lebih
sementara sedikit dibanding
sebagian besar dengan kader laki-
kader adalah laki karena IKM laki
perempuan laki lebih kuat dan
sehingga luas mobilitasnya.
menyebabkan
kegiatan-kegiatan Manfaat :
di posyandu belum Pelaksanaan
maksimal. kegiatan posyandu
yang maksimal
sangat bermanfaat
untuk
meningkatkan
kesehatan
masyarakat.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BINTAN

dr. H.GAMA A.F ISNAENI, Sp.A


NIP. 19671017 199703 1 003
GENDER BUDGET STATEMENT
(Pernyataan Anggaran Gender)
Nama SKPD Dinas Kesehatan

Nama Organisasi Kabupaten Bintan

Unit Penanggung jawab Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan

Tahun Anggaran 2018

1 Program : Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan : Peningkatan Pelayanan Kesehatan Remaja


Revitalisasi Operasional Posyandu dan Pengembangan TOGA/UPGK
2 Jumlah Dana Rp. 1.811.657.000, - (Revitalisasi Operasional Posyandu dan
Pengembangan TOGA/UPGK)

3 Kode Rekening 1.02.02.1.02.20.07 (Pembinaan Gizi Masyarakat di Posyandu)

4 Analisa situasi Jumlah kader posyandu di Kabupaten Bintan tahun 2018 adalah 1458
terdiri dari 1453 orang perempuan dan 5 orang laki-laki.
Berikut beberapa Faktor kesenjangan pelaksanaan Program Bina Gizi di
Kabupaten Bintan antara lain:

Segi Akses :
- Kurangnya akses laki-laki menjadi kader posyandu

Segi Partisipasi :
- Partisipasi laki-laki dalam mengikuti sosialisasi atau kegiatan lain
sebagai sumber informasi kadang terkendala kalau kegiatan
diadakan pagi hari karena kesibukan tugas/bekerja atau jauh dari
tempat tinggal
Segi Kontrol :
Kontrol lebih banyak dilakukan oleh perempuan
Segi Manfaat :
- Pelaksanaan kegiatan posyandu yang maksimal sangat
bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Isu Gender Sebab Kesenjangan Internal
- Anggapan bahwa kegiatan posyandu adalah tugas perempuan,
terbatasnya waktu waktu bagi laki-laki untuk kegiatan di posyandu

Isu Gender Sebab Kesenjangan Eksternal


- Kurangnya dukungan lingkungan terhadap laki-laki menjadi kader.

5 Rencana Aksi Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak


Kegiatan

Tujuan Terlaksananya kegiatan posyandu


yang berkualitas

Aktivitas 1 1.

Aktivitas 2 2. Melaksanakan KESPRO di


sekolah SD/ SLTP / SLTA
Aktivitas 3 3. Workshop kader posyandu yang
mengikutkan kader laki-laki dan
calon kader laki-laki.

Output 1. Meningkatnya pelaksanaan,


Kegiatan pembinaan dan pengembangan
program posyandu dengan
melibatkan kader perempuan dn
kader laki-laki.

6 Alokasi Anggaran Keg. (Jumlah anggaran (Rp. 1.811.657.000,-) yang dialokasikan untuk
mencapai suatu Output kegiatan)

7 Dampak/hasil Output • Meningkatnya Anggaran yang Responsif Gender


Kegiatan

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BINTAN

dr. H.GAMA A.F ISNAENI, Sp.A, M.Sc


NIP. 19671017 199703 1 003

Anda mungkin juga menyukai