SKRIPSI
Oleh
Saeffy Nurhidayat
NIM 12208241081
karena tidak ada orang yang membantumu jika kamu tidak berusaha”
v
PERSEMBAHAN
1. Nuraeni (ibunda)
2. Tajudin (ayahanda)
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Alah SWT Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang. Berkat rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat
Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
terimakasih kepada:
1. Dr. Kun Setyaning Astuti, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
2. Penonton musik J-Pop, selaku narasumber dalam penelitian ini yang telah
dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
Penulis menyadari bahwa dalam menulis skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan
penulis. Oleh karena itu, saran dan kritikan sangat diharapkan penulis guna
menjadikan penulisan karya ilmiah selanjutnya menjadi lebih baik lagi. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khusunya dan pembaca pada umumnya.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... ii
MOTTO ..................................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL......................................................................................... xi
ABSTRAK .................................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 3
C. Rumusan Masalah............................................................................ 3
D. Tujuan Penelitian............................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian........................................................................... 5
F. Batasan Istilah.................................................................................. 5
KAJIAN PUSTAKA..................................................................................... 7
A. Deskripsi Teori ................................................................................ 7
ix
1. Pengertian Peranan...................................................................... 7
2. Bunkasai...................................................................................... 7
3. Chanoyu ...................................................................................... 8
4. Cosplay........................................................................................ 8
5. Yosakoi ........................................................................................ 9
6. Musik J-Pop ................................................................................ 10
B. Penelitian Relevan ........................................................................... 12
C. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 12
D. Pertanyaan Penelitian ...................................................................... 13
x
b. Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 51
B. Pembahasan ..................................................................................... 53
1. Aspek Minat Penonton .............................................................. 53
2. Aspek Kemeriahan Acara.......................................................... 54
3. Aspek Kualitas Acara ................................................................ 54
4. Aspek Penampil......................................................................... 55
BAB V. PENUTUP...................................................................................... 56
A. Simpulan.......................................................................................... 56
B. Saran ............................................................................................... 57
LAMPIRAN ............................................................................................... 60
xi
DAFTAR TABEL
xii
Tabel 26. Pertanyaan 19................................................................................ 44
Tabel 27. Pertanyaan 20................................................................................ 45
Tabel 28. Pertanyaan 21................................................................................ 46
Tabel 29. Pertanyaan 22................................................................................ 46
Tabel 30. Pertanyaan 23................................................................................ 47
Tabel 31. Pertanyaan 24................................................................................ 47
Tabel 32. Pertanyaan 25................................................................................ 48
Tabel 33. Pertanyaan 26................................................................................ 49
Tabel 34. Pertanyaan 27................................................................................ 49
Tabel 35. Pertanyaan 28................................................................................ 50
Tabel 36. Pertanyaan 29................................................................................ 50
Tabel 37. Pertanyaan 30................................................................................ 51
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
PERANAN MUSIK J-POP TERHADAP MINAT PENONTON DALAM
ACARA BUNKASAI DI YOGYAKARTA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) peranan musik J-Pop untuk
memeriahkan acara bunkasai di Yogyakarta; 2) peran musik J-Pop terhadap minat
penonton dalam acara bunkasai; 3) keberhasilan musik J-Pop dalam mensukseskan
acara bunkasai. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini berupa bagaimanakah
peran musik J-Pop, dan pengaruh musik J-Pop terhadap minat penonton. Hal ini
dilatarbelakangi oleh maraknya pengunjung yang datang pada acara bunkasai
sehingga penulis ingin mengetahui peranan musik J-Pop terhadap minat penonton
dalam acara bunkasai di Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian
ini adalah penonton event budaya Jepang di Yogyakarta menggunakan kuisioner.
Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif. Instrument penelitian ini
berupa angket yang terdiri dari aspek minat penonton, aspek kemeriahan acara,
aspek kualitas acara, dan aspek penampil.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa: 1) peranan musik
J-Pop untuk memeriahkan acara bunkasai di Yogyakarta; 2) peran musik J-Pop
terhadap minat penonton dalam acara bunkasai; 3) keberhasilan musik J-Pop dalam
mensukseskan acara bunkasai dengan menggunakan angket kuisioner tentang
peranan musik J-Pop terhadap minat penonton dalam acara bunkasai di Yogyakarta.
Penonton berminat untuk menyaksikan acara tersebut, hal ini dapat dilihat dari
persentase minat penonton sebesar 53,33% orang masuk kategori setuju oleh 30
sampel penonton. Acara tersebut juga dapat dikatakan meriah karena memiliki
persentase 61,11% setuju dari 30 responden. Kualitas tempat acara juga dapat
dikatakan berkualitas karena memiliki persentase 54% setuju dari 30 responden.
Dalam segi penampil atau performer termasuk kedalam kategori baik atau bagus
dikarenakan memiliki persentase 60% pada kategori setuju dari 30 responden. Dari
pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh dari
aspek minat penonton, aspek kemeriahan acara, aspek kualitas tempat acara, dan
aspek penampil termasuk dalam kategori setuju, sehingga dapat dikatakan bahwa
musik J-Pop berperan positif terhadap minat penonton sehingga dapat dikatakan
berhasil menaikan jumlah pengunjung khususnya bagi pecinta musik J-Pop dalam
acara bunkasai di Yogyakarta.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak sekali anggapan orang-orang mengenai hal musik, itu karena dapat
membuat suasana menjadi sedih, senang, teringat akan masa lalu, dan banyak kenangan
yang muncul. Suatu pesta rakyat atau event dengan tidak adanya musik adalah hampir
tidak mungkin, tiap event yang tidak diiringi musik biasanya tidak meriah. Musik
adalah suatu hal yang serius dalam sebuah acara karena dapat memberikan peran untuk
membawakan suasana yang gembira. Musik dapat dijumpai di berbagai belahan dunia
karena musik sudah menjadi hal yang sangat amat dekat dengan kehidupan sekitar
karena siapa yang tidak kenal dengan musik. Musik merupakan kebutuhan manusia
secara universal yang tidak pernah berdiri sendiri lepas dari masyarakat. Dengan kata
lain, dalam kehidupan sehari-hari baik disadari atau tidak, musik selalu mengiringi
dimanapun masyarakat berada. Ada beragam genre musik yang dapat dinikmati mulai
dari yang beraliran keras seperti aliran Rock, Metal, atau bahkan yang beraliran pelan
seperti Jazz, dan Pop. Ada salah satu jenis musik di negara Jepang yang sangat terkenal,
sehingga digandrungi banyak penggemar mulai dari usia anak-anak, remaja, hingga
Japanese Populer (J-Pop) adalah salah satu dari sekian banyak jenis musik
yang ada di dunia. J-Pop adalah istilah yang digunakan untuk musik populer jepang
1
2
yang memasuki arus utama musik jepang pada tahun 1990-an, dan istilah J-Pop itu
sendiri pertama kali digunakan oleh sebuah stasiun radio FM di Tokyo yang bernama
J-Wave . Istilah J-Pop diciptakan media massa Jepang untuk membedakannya dengan
musik asing, dan sangat populernya istilah ini merujuk pada hampir semua musik
populer di Jepang. Selain J-Pop, ada istilah lain seperti J-Rap, J-Rock, Visualkey, Idol
Group, yang merujuk kepada sebuah aliran musik jepang secara spesifik, meskipun
begitu aliran-aliran tersebut tetap dianggap sebagai bagian dari musik J-Pop (Hena,
2012:2).
konser, musik J-Pop ini sering dimainkan juga pada sebuah acara bertemakan festival
budaya Jepang atau biasa disebut dengan bunkasai (文化祭) untuk meramaikan suasana
pada acara tersebut. Acara budaya Jepang ini berisikan tentang konser musik J-Pop,
cosplay atau singkatan dari costume play yang mana para pengunjung acara
mengenakan pakaian dari salah satu karakter kartun jepang (anime) atau game, stand
berbagai komunitas dan makanan khas Jepang, lomba cabaret atau teater berdurasi 5-
10 menit perkelompok setiap penampil, dan lomba adu cepat makan makanan khas
Jepang. Lalu pengertian budaya menurut Koentjaraningrat (1990: 137) adalah suatu
sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam
kehidupannya di masyarakat.
3
Acara bunkasai (festival budaya Jepang) ini berkembang sangat pesat hingga
sampai ke berbagai negara salah satunya Indonesia. Yogyakarta adalah salah satu kota
besar di Indonesia yang mana di kota ini kebudayaan masih sangat kental dengan
masyarakat mulai dari budaya tradisional asli Indonesia maupun budaya asing dari luar
komunitas budaya jepang mulai dari komunitas musik Jepang, cosplay, dan lain-lain.
Melihat dari permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti tentang “Peranan
B. Identifikasi Masalah
masalah bahwa:
1. Suksesnya sebuah acara ialah dapat dilihat salah satunya dari banyaknya
2. Kurangnya minat penonton yang hadir apabila pengisi musik J-Pop di acara
C. Rumusan Masalah
masalah pada peranan musik J-Pop terhadap minat penonton dalam acara bunkasai di
Yogyakarta?
3. Apakah keberhasilan musik J-Pop berperan terhadap minat penonton dalam acara
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah di uraikan, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui peran musik J-Pop terhadap minat penonton dalam acara
bunkasai
bunkasai.
E. Manfaat Penelitian
yang dapat diambil dari penelitian ini. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
musik J-Pop.
5
b. Bagi masyarakat luas khususnya pecinta acara budaya Jepang dapat dijadikan
2. Manfaat Praktis
a. Bagi mahasiswa pendidikan seni musik FBS UNY dapat dijadikan sebagai
alat evaluasi dalam proses mengetahui peranan musik J-Pop terhadap minat
Yogyakarta.
F. Batasan Istilah
suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa
identitas tertentu (Koentjaraningrat, 1986:146). Manusia adalah jenis mahluk yang juga
gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan
6
masyarakat.
2. Musik J-Pop
Menurut Dennis McQuail ciri utama budaya populer ialah orisinilitas yang
yang beraneka ragam dalam wujud bahasa, busana, musik tatacara dan sebagainya
(Ibrahim, 2004:xxi). Musik merupakan kebutuhan manusia secara universal yang tidak
pernah berdiri sendiri lepas dari masyarakat. Dapat dikatakan pula bahwa produksi
massa telah menghasilkan budaya massa yang telah menjadi budaya populer (Graeme
Burton, 1999:39). Japanese Populer (J-Pop) adalah salah satu dari sekian banyak jenis
musik yang ada di dunia. J-Pop adalah istilah yang digunakan untuk musik populer
jepang yang memasuki arus utama musik jepang pada tahun 1990-an.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Peranan
Menurut Stuart dalam Hafied Cangara (2002:163) “Pengaruh atau efek ialah
perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum
“Pengaruh adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang sangat penting untuk
sebuah perubahan setelah mendapatkan suatu informasi dari sang pengirim informasi
atau pemateri tersebut. Dalam hal ini peranan merupakan pengaruh external kepada
2. Minat
Minat adalah dorongan untuk melakukan suatu hal pada suatu kegiatan tertentu.
Minat terdapat 2 faktor, yang pertama ialah faktor internal dan yang kedua ialah faktor
external. Dalam hal ini yang dimaksud dengan faktor internal ialah sebuah keinginan
yang berasal dari dirinya sendiri untuk melakukan seuatu kegiatan, sedangkan faktor
7
3. Bunkasai (festival budaya Jepang)
Menurut Dennis McQuail ciri utama budaya populer ialah orisinilitas yang
yang beraneka ragam dalam wujud bahasa, busana, musik tatacara dan sebagainya
(Ibrahim, 2004:xxi). Budaya massa adalah suatu kebudayaan yang memiliki tantangan
dan rangsangan intelektual, lebih pada penggambaran fantasi tanpa beban dan pelarian
(Strinati, 2007:16). Reymond Williams menyebut budaya sebagai “satu dari dua atau
tiga kata yang paling rumit dalam bahasa Inggris” (Storey, 2003:2). Dapat dikatakan
pula bahwa produksi massa telah menghasilkan budaya massa yang telah menjadi
8
9
4. Chanoyu
Chanoyu dalam Bahasa Indonesia artinya ialah sebuah ritual minum teh,
Chanoyu ini merupakan salah satu budaya Jepang yang masih dilestarikan hingga
kehidupan dan benda. Upacara ini dilakukan untuk mengidealisir lingkungan hidup;
untuk menciptakan kehidupan yang sempurna; keadaan yang tenang dan keselarasan;
dan untuk menghargai orang lain dan benda-benda dengan memperhatikan kebrsihan
tersebut dipertunjukan bagaimana ritual teh tersebut dilakukan dan dicontohkan oleh
orang yang berpengalaman khusus seperti orang asli Jepang yang sedang bekerja
5. Cosplay
Cosplay ialah singkatan dari costume (busana/kostum) dan play (bermain), jadi
cosplay itu sendiri ialah seni bermain kostum dengan mengenakan pakaian suatu
karakter dalam serial anime, manga, kartun, tokusatsu, atau bahkan game online.
Orang yang mengenakan pakaian suatu karakter biasa disebut dengan cosplayer.
Para cosplayer ini biasa mengenakan pakaian suatu karakter dalam acara
budaya Jepang yang digelar di berbagai negara seperti Amerika, Eropa, dan Asia
10
event kota-kota besar salah satunya ialah kota Yogyakarta. Di Yogyakarta aktifitas
cosplay bukanlah merupakan sesuatu hal yang aneh karena cosplayer di Yogyakarta
sudah termasuk yang diakui atau berprestasi, salah satu contohnya ialah juara World
Cosplay Summit 2013 yang diadakan di Jepang meraih juara 3 tingkat dunia, dan pada
tahun 2018 team cosplay wakil Indonesia berhasil meraih juara 2 Tingkat dunia.
6. Yosakoi
adalah festival yang lahir di Kochi, pulau Shikoku, Jepang. Kegiatan ini adalah simbol
bahwa setiap orang berhak untuk bergembira dan bergabung bersama untuk menari di
sepanjang jalan kota utama, dan Yosakoi mempunyai arti “silakan datang pada malam
7. Musik J-Pop
Musik J-Pop adalah salah satu dari sekian banyak jenis musik yang ada di
dunia. J-Pop adalah istilah yang digunakan untuk musik populer jepang yang
memasuki arus utama musik jepang pada tahun 1990-an, dan istilah J-Pop itu sendiri
pertama kali dipakai oleh sebuah stasiun radio FM di Tokyo yang bernama J-Wave .
Istilah J-Pop diciptakan media massa Jepang untuk membedakannya dengan musik
asing, dan sangat populernya istilah ini merujuk pada hampir semua musik populer di
11
Jepang. Musik J-Pop ada beberapa aliran seperti J-Rock, Idol Group, Visual Kei, dan
lain-lain.
Musik J-Rock adalah bagian dari musik J-Pop yang mana aliran musik ini
sangat digandrungi oleh para remaja pada saat ini dan mempunyai dampak besar pada
sebuah event budaya Jepang di Yogyakarta, salah satu band J-Rock yang terkenal ialah
band One Ok Rock. One Ok Rock pertama kali dibentuk Toru Yamashita ketika masih
duduk di bangku SMA untuk membentuk sebuah band, Nama One Oke Rock ini
diambil dari pelafalan “One O‚Clock” atau jam 1 siang yang merupakan waktu latihan
para anggota band yang dilakukan tiap akhir minggu. Namun karena pengucapan
Bahasa dan lidah orang Jepang yang sedikit susah melafalkan huruf “L” dan “R”, maka
pelafalannya menjadi Ok Rock. Band One Ok Rock ini beranggotakan empat orang
personil yaitu Toru Yamashita sebagai gitaris, Morita Takahiro sebagai vokalis, Kanki
Tomoya sebagai pemain drum, dan Kohama Ryota sebagai bassist. Beberapa lagu lagu
dari One Ok Rock banyak yang digunakan sebagai lagu tema untuk acara program
televisi atau soundtrack sebuah film seperti lagu “The Beginning”, yang dijadikan
sebagai soundtrack film adaptasi anime terpopuler Rurounin Kenshin (Samurai X Live
Action Movie).
Idol group merupakan cabang dari musik J-Pop yang mana menjadi sebuah
wadah bagi para gadis remaja yang ingin menjadi idola, mereka dikumpulkan dengan
cara recruitmen yang diadakan oleh agency musik. Member idol group ini akan dilatih
dalam hal menyanyi, menari, dan acting untuk kebutuhan penampilan di atas
12
panggung, mereka akan tampil secara bersama-sama dalam sebuah kelompok dan bagi
member yang sudah siap dengan untuk memasuki dunia hiburan secara individual akan
dinyatakan lulus dan digantikan dengan generasi selanjutnya. Fenomena idol atau
aidoru gensho di Jepang dimulai pada awal tahun 1970-an, pada masa ini gadis-gadis
Jepang yang sebagian besar berusia 14-16 tahun mulai tertarik untuk meraih
masyarakat Jepang juga memiliki sudut pandang yang berubah dari masa ke masa
mengenai konsep idol tersebut (Galbraith,2012:2). Beberapa idol yang terkenal pada
masa 1970-an diantaranya adalah : Momoe Yamaguchi, Sayuri Yoshinaga, dan Mitsuo
Hamada. Ketiganya dikenal dengan sebutan Seishun Eiga Star atau bintang film remaja
karena pada masa itu mereka termasuk bintang film muda ternama.. pada periode tahun
1980-an fenomena idol mulai bertambah besar dan pada masa inilah dikenal dengan
Visuel Kei merupakan pernggabungan dari kata Visual dan Kei yang berarti
gaya visual, Visual Kei mengacu pada sebuah gerakan yang populer pada sekitar tahun
1990-an. Gerakan ini ditandai dengan band yang mengenakan pakaian yang dramatis
guna memperoleh banyak perhatian dari penonton dan menjadi sebuah daya Tarik
tersendiri. Anggota band Visual Kei sering menggunakan make up yang mencolok,
berpakaian feminim dan gaya rambut yang tidak biasa, band Visual Kei yang terkenal
dan sudah banyak penggemarnya seperti Dir en Grey, Versailles, The Gazzete, dan X-
Japan.
13
B. Penelitian Relevan
secara kuisioner dan dokumentasi terhadap komunitas pecinta budaya populer Jepang
juga sangat berperan terhadap munculnya para komunitas pecinta budaya Jepang
tersebut dan khususnya pecinta J-Pop sangat antusias sekali dengan adanya acara
tersebut dikarenakan sebagai tempat atau wadah dimana mereka dapat menikmati
C. Kerangka Pemikiran
kriteria sukses atau tidaknya sebuah acara ialah dapat dilihat dari banyak atau tidaknya
penonton yang datang pada acara tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa peranan musik
J-Pop dalam sebuah acara budaya Jepang sangatlah kuat dan ini mempunyai peranan
yang sangat penting untuk memeriahkan sebuah acara Bunkasai (festival budaya
Jepang). Mengetahui hal tersebut, maka peranan musik J-Pop dalam acara Bunkasai di
Yogyakarta akan berperan penting pada suksesnya acara tersebut yang mana dalam
penelitian ini ditunjukan oleh minatnya penonton yang akan hadir dalam acara festival
budaya Jepang tersebut. Peranan musik J-Pop mempunyai andil dalam penjualan tiket
pada suatu acara Bunkasai dikarenakan maraknya penggemar musik J-Pop itu sendiri
14
dan tergolong masih aktif hadir sebagai penonton dalam acara tersebut, padahal acara
Bunkasai itu sendiri berisi tidak hanya musik J-Pop saja melainkan ada penampilan
seperti kompetisi costume play (cosplay), sebuah tontonan cabaret cosplay (drama
D. Pertanyaan Penelitian
diajukan pertanyaan sebagai berikut: “terdapat hubungan peran positif antara musik J-
Pop dengan minat hadirnya penonton pada sebuah acara Bunkasai di Yogyakarta?”.
Hal ini berarti apabila semakin banyak atau besar nama pengisi acara atau performer
musik J-Pop pada acara Bunkasai di Yogyakarta, maka semakin banyak pula penonton
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
penelitian yang digunakan untuk meneliti sebuah frekuensi data yang diambil pada
sebuah populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian kuantitatif menurut Punch
adalah penelitian dimana data-datanya dalam bentuk sesuatu yang dapat dihitung.
Penelitian ini apabila dilihat dari data dan anilisisnya termasuk dalam
penelitian metode pendekatan kuantitatif yang meneliti antara variable terikat dan
variable bebas, data informasi diwujudkan dalam bentuk angka dan diolah
menggunakan analisis statistik. Hasil dari data ini menunjukan peranan musik J-Pop
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan pada penonton yang hadir dalam acara Bunkasai
GAMBARIMASU!
15
16
Center (JEC) dan acara Monogatari UTY yang diselenggarakan oleh Universitas
Teknologi Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
dikenai generalisasi hasil penelitian. Populasi juga diartikan sebagai kumpulan dari
seluruh elemen sejenis tetapi dapat dibedaan satu sama lain karena karakteristiknya.
(Supranto, 2008: 22). Pada penelitian ini populasinya adalah penonton atau
2. Sampel
Sugiyono ( 2015:118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiiki oleh populasi tersebut. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Sample Random Sampling. Sampel dikatakan random (acak) jika dan hanya jika
sampel yang bersangkutan . Secara teknis, prosedur pengambilan sampel secara acak
sembarang titik dalam ruang sampel akan sama dengan probabilitas yang dimiliki
pertimbangan waktu dan biaya. Mengenai besarnya sampel tidak ada ketentuan yang
baku atau rumus yang pasti, sebab keabsyahan sampel terletak pada sifat dan
Misalnya setetes darah dari ujung ibu jari untuk menentukan golongan darah manusia
sudah dianggap cukup memadai. Ada pendapat yang dapat dijadikan pegangan
sekalipun bukan aturan yang pasti, yaitu sampel minimal 30 subyek (Wahyu,
dalamnya peneliti sudah memiliki akses atas nama-nama dalam populasi dan dapat
mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang sampel tersebut, sampel disusun
instrumen. Pada penelitian ini metode atau teknik pengumpulan data menggunakan
18
skala. Skala adalah seperangkat nilai angka yang ditetapkan kepada subjek, objek,
atau tingkah laku dengan tujuan mengukur sifat (Nurul Zuriah, 2009: 188). Pada
penelitian ini peneliti menggunakan angket yang dibagikan kepada pengunjung pada
kepada pengunjung guna mengetahui respon tentang peranan musik J-Pop terhadap
tertulis untuk dijawab oleh responden. Angket tersebut lalu dikumpulkan kembali
oleh peneliti untuk diolah dari pernyataan tersebut diubah menjadi angka kuantitatif.
Metode pengumpulan data dari kuisioner atau angket digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden. Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung acara
bunkasai di Yogyakarta.
E. Instrumen Penelitian
lembaran angket atau sarana yang dipakai dalam mengumpulkan sejumlah data agar
hasil dari penelitian ini dapat diolah dengan mudah oleh peneliti. Ada tahapan dalam
tersebut di konsultasikan pada ahli lalu diperbaiki, diberi arahan lalu disempurnakan
kembali.
yang akan digunakan untuk mengetahui respon pengunjung terhadap peranan musik
J-Pop terhadap minat penonton dalam acara bunkasai di Yogyakarta oleh peneliti.
Respon pengunjung terhadap peranan musik J-Pop tersebut terdiri dari berbagai
aspek penilaian yaitu minat penonton untuk hadir pada acara bunkasai, kemeriahan
acara bunkasai, peranan pengisi acara musik J-Pop dalam acara bunkasai, dan
kualitas acara bunkasai. Kisi-kisi instrumen penilaian pengunjung dapat dilihat pada
Penilaian skor pada instrumen menggunakan skala Likert yang terdiri atas 4
(empat) alternative jawaban yaitu, Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat
Tidak Setuju. Data yang diperoleh akan diubah menjadi data kuantitatif dengan
No Kategori Skor
2 Setuju (S) 3
berada dalam rentang angka 0,00 sampai 1,00. Semakin koefisen reliabilitas
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik” (Suharsimi Arikunto, 2010 : 221). Apabila reliabilitas mendekati
angka 1,00 maka instrument tersebut semakin reliabel, minimal paling tidak 0,60
maka dapat dinyatakan reliabel. Rumus yang digunakan untuk mencari realibilitas
instrumen adalah rumus Alpha Cronbach menggunakan bantuan SPSS versi 25.00
For Windows. Skala reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.
21
pada suatu instrument, semakin tinggi tingkat instrument yang valid maka semakin
tinggi pula tingkat keabsyahannya begitu juga sebaliknya. Validitas dilakukan untuk
instrumen yang dapat mengukur suatu variabel yang diteliti secara tepat. Pada
penelitian ini ahli yang akan terlibat untuk menguji validasi adalah dosen dari
uji validasi tersebeut makan peneliti akan mendapatkan instrumen yang valid
berlangsungnya pengambilan data melalui angket atau kuisioner. Analisis data yang
deskriptif:
kelengkapannya.
Pada bab ini dideskripsikan bahwa keberadaaan obyek dan hasil penelitian
langsung kedalam acara festival budaya Jepang tersebut. Penelitian dimulai pada
informasi tentang peranan musik j-pop terhadap minat penonton dalam acara
cara pengisian angket, dan dokumentasi. Hasil penelitian mengenai peranan musik
j-pop terhadap minat penonton dalam acara bunkasai akan dideskripsikan menurut
dalam peranan musik j-pop terhadap minat penonton dalam acara bunkasai
memiliki 4 aspek yaitu minat penonton, kemeriahan acara, kualitas tempat acara,
dan penampil. Dalam aspek minat penonton mempunyai 2 indikator dan 6 butir
yang di dalamnya memiliki 5 butir pertanyaan, dan yang terakhir aspek penampil
pengisian angket ini terdapat 4 jawab alternatif yang terdiri dari Sangat Setuju (SS),
23
24
Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Penelitian ini
a. Hasil angket
Berdasarkan data yang diperoleh pada bagian aspek minat penonton yang
terdiri atas 2 indikator yang terdiri dari 6 butir pertanyaan dengan jumlah responden
30 orang pengunjung, maka diperoleh data peranan musik J-Pop terhadap minat
penonton dalam acara bunkasai di Yogyakarta. Data yang diperoleh antara lain skor
Sangat Tidak 1 0 0
Setuju
Total 180/6=30 100%
33%
54%
13%
18
16
14
12
10
8
Jumlah rata-rata pemilih
6
0
Sangat Setuju Tidak Sangat
Setuju Setuju Tidak
Setuju
bagian aspek minat penonton hasilnya ialah mayoritas memilih kolom Setuju.
Hal ini dapat dilihat dari tabel diatas bahwa kategori Sangat Setuju (SS) dengan
skor 4 meraih 33,33%, kategori Setuju (S) dengan skor 3 meraih 53,33%, dan
kategori Tidak Setuju (TS) dengan skor 2 meraih 13,33%, dan kategori Sangat
Tidak Setuju (STS) dengan skor 1 hasilnya 0. Jadi dapat disimpulkan bahwa
hasil penelitian pada bagian aspek minat penonton hasilnya setuju atau dapat
diartikan bahwa mendapat respon yang positif dari responden mengenai aspek
penonton pada peranan musik J-Pop terhadap penonton dalam acara bunkasai
di Yogyakarta. Berikut adalah tabel rincian dari pengisi angket pada bagian
Tabel 5. Pertanyaan 1
p1
Cumulative
Valid Frequency Percent Valid Percent
Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek minat penonton dengan hasil 4
orang memilih Tidak Setuju (TS) dengan skala Likert 13,3%, 23 orang
27
memilih Setuju (S) dengan skala Likert 76,7%, dan 3 orang memilih Sangat
Tabel 6. Pertanyaan 2
p2
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
2 yang diajukan kepada responden terkait aspek minat penonton dengan hasil
12 orang memilih Setuju (S) dengan sekala Likert 40%, dan 18 orang memilih
Tabel 7. Pertanyaan 3
p3
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
3 yang diajukan kepada responden terkait aspek minat penonton dengan hasil
3 orang memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 10%, 16 orang
memilih Setuju (S) dengan sekala Likert 53,3%, dan 11 orang memilih Sangat
Tabel 8. Pertanyaan 4
p4
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
diajukan kepada responden terkait aspek minat penonton dengan hasil 7 orang
memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 23,3%, 19 orang memilih Setuju
(S) dengan sekala Likert 63,3%, dan 4 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan
Tabel 9. Pertanyaan 5
p5
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
diajukan kepada responden terkait aspek minat penonton dengan hasil 1 orang
memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 3,3%, 15 orang memilih Setuju
(S) dengan sekala Likert 50%, dan 14 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek minat penonton dengan hasil 2
orang memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 6,7%, 17 orang memilih
Setuju (S) dengan sekala Likert 56,7%, dan 11 orang memilih Sangat Setuju (SS)
Berdasarkan data yang diperoleh pada bagian aspek kemeriahan acara yang
terdiri atas 2 indikator yang terdiri dari 6 butir pertanyaan dengan jumlah responden
30 orang pengunjung, maka diperoleh data peranan musik J-Pop terhadap minat
penonton dalam acara bunkasai di Yogyakarta. Data yang diperoleh antara lain skor
Sangat Tidak 1 0 0
Setuju
Total 180/6=30 100%
28%
61%
11%
20
18
16
14
12
10
8 Jumlah rata-rata pemilih
6
4
2
0
Sangat Setuju Tidak Sangat
Setuju Setuju Tidak
Setuju
Setuju (S). Hal ini dapat dilihat dari tabel diatas bahwa kategori Sangat
Setuju (SS) dengan skor 4 meraih 28,33%, kategori Setuju (S) dengan skor
3 meraih 61,11%, dan kategori Tidak Setuju (TS) dengan skor 2 meraih
10,55%, dan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1 hasilnya 0.
respon yang positif dari responden mengenai aspek kemeriahan acara pada
Yogyakarta. Berikut adalah tabel rincian dari pengisi angket pada bagian
p7
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
diajukan kepada responden terkait aspek kemeriahan acara dengan hasil 2 orang
33
memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 6,7%, 23 orang memilih Setuju
(S) 76,7%, dan 5 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan sekala Likert 16,7%.
p8
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
diajukan kepada responden terkait aspek kemeriahan acara dengan hasil 3 orang
memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 10%, 22 orang memilih Setuju (S)
dengan sekala Likert 73,3%, dan 5 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan sekala
Likert 16,7%.
p9
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
diajukan kepada responden terkait aspek kemeriahan acara dengan hasil 3 orang
memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 10%, 18 orang memilih Setuju (S)
dengan sekala Likert 60%, dan 9 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan sekala
Likert 30%.
p10
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek kemeriahan acara dengan hasil 4
orang memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 13,3%, 17 orang memilih
Setuju (S) dengan sekala Likert 56,7%, dan 9 orang memilih Sangat Setuju (SS)
p11
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek kemeriahan acara dengan hasil 4
orang memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 13,3%, 15 orang memilih
Setuju (S) dengan sekala Likert 50%, dan 11 orang memilih Sangat Setuju (SS)
p12
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek kemeriahan acara dengan hasil 3
orang memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 10%, 15 orang memilih
36
Setuju (S) dengan sekala Likert 50%, dan 12 orang memilih Sangat Setuju (SS)
acara yang terdiri atas 2 indikator yang terdiri dari 5 butir pertanyaan dengan
yang diperoleh antara lain skor tertinggi (maksimum) 54% , skor terendah
(minimum) 2%.
54%
28%
18
16
14
12
10
8
Jumlah rata-rata pemilih
6
0
Sangat Setuju Tidak Sangat
Setuju Setuju Tidak
Setuju
bagian aspek minat penonton hasilnya ialah mayoritas memilih kolom Setuju
38
(S). Hal ini dapat dilihat dari tabel diatas bahwa kategori Sangat Setuju (SS)
dengan skor 4 meraih 16%, kategori Setuju (S) dengan skor 3 meraih
54%,kategori Tidak Setuju (TS) dengan skor 2 meraih 28%, dan kategori
Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1 meraih 2%. Jadi dapat disimpulkan
bahwa hasil penelitian pada bagian aspek kualitas tempat acara hasilnya setuju
atau dapat diartikan bahwa mendapat respon yang positif dari responden
mengenai aspek kualitas tempat acara pada peranan musik J-Pop terhadap
dari pengisi angket pada bagian aspek kualitas tempat acara sebanyak 5 butir
pertanyaan :
p13
Valid
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek kualitas tempat acara dengan
hasil 1 orang memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 3,3%, 17 orang
memilih Setuju (S) dengan sekala Likert 56,7%, dan 12 orang memilih Sangat
p14
Valid
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek kualitas tempat acara dengan hasil 5
orang memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 16,7%, 23 orang memilih
Setuju (S) dengan sekala Likert 76,7%, dan 2 orang memilih Sangat Setuju (SS)
p15
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek kualitas tempat acara dengan hasil
16 orang memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 53,3%, 11 orang memilih
40
Setuju (S) dengan sekala Likert 36,7%, dan 3 orang memilih Sangat Setuju (SS)
p16
Valid
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek kualitas tempat acara dengan hasil 1
orang memilih Sangat Tidak Setju (STS) dengan sekala Likert 3,3%, 11 orang
memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 36,7%, 14 orang memilih Setuju
(S) dengan sekala Likert 46,7%, dan 4 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan
p17
Valid
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek kualitas tempat acara dengan hasil 2
orang memilih Sangat Tidak Setuju (STS) dengan sekala Likert 6,7%, 9 orang
memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 30%, 16 orang memilih Setuju (S)
dengan sekala Likert 53,3%, dan 3 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan sekala
Likert 10%.
4) Aspek Penampil
Berdasarkan data yang diperoleh pada bagian aspek penampil yang terdiri atas
2 indikator yang terdiri dari 13 butir pertanyaan dengan jumlah responden 30 orang
pengunjung, maka diperoleh data peranan musik J-Pop terhadap minat penonton
dalam acara bunkasai di Yogyakarta. Data yang diperoleh antara lain skor tertinggi
Aspek Penampil
0%
24%
60%
16%
20
18
16
14
12
10
8 Jumlah rata-rata pemilih
6
4
2
0
Sangat Setuju Tidak Sangat
Setuju Setuju Tidak
Setuju
aspek penampil hasilnya ialah mayoritas memilih kolom Setuju (S). Hal ini
dapat dilihat dari tabel diatas bahwa kategori Sangat Setuju (SS) dengan skor
4 meraih 23.58%, kategori Setuju (S) dengan skor 3 meraih 60%, kategori
Tidak Setuju (TS) dengan skor 2 meraih 15,89%, dan kategori Sangat Tidak
Setuju (STS) dengan skor 1 meraih 0,51%. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil
penelitian pada bagian aspek penampil hasilnya setuju atau dapat diartikan
bahwa mendapat respon yang positif dari responden mengenai aspek penampil
Yogyakarta. Berikut adalah tabel rincian dari pengisi angket pada bagian aspek
p18
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek penampil dengan hasil 1 orang
memilih Sangat Tidak Setuju (STS) dengan sekala Likert 3,3%, 6 orang memilih
Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 20%, 19 orang memilih Setuju (S) dengan
sekala Likert 63,3%, dan 4 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan sekala Likert
13,3%.
p19
Valid
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek penampil dengan hasil 1 orang
memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 3,3%, 17 orang memilih Setuju
(S) dengan sekala Likert 56,7%, dan 12 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan
p20
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek penampil dengan hasil 1 orang
memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 3,3%, 16 orang memilih Setuju
(S) dengan sekala Likert 53,3%, dan 13 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan
p21
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek penampil dengan hasil 3 orang
memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 10%, 17 orang memilih Setuju (S)
dengan sekala Likert 56,7%, dan 10 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan
p22
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek penampil dengan hasil 1 orang
memilih Sangat Tidak Setuju (STS) dengan sekala Likert 3,3%, 12 orang memilih
Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 40%, 12 orang memilih Setuju (S) dengan
47
sekala Likert 40%, dan 5 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan sekala Likert
16,7%.
p23
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek penampil dengan hasil 7 orang
memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 23,3%, 17 orang memilih Setuju
(S) dengan sekala Likert 56,7%, dan 6 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan
p24
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek penampil dengan hasil 2 orang
memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 6,7%, 24 orang memilih Setuju
(S) dengan sekala Likert 80%, dan 4 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan
p25
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek penampil dengan hasil 6 orang
memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 20%, 19 orang memilih Setuju (S)
dengan sekala Likert 63,3%, dan 5 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan sekala
Likert 16,7%.
49
p26
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek penampil dengan hasil 5 orang
memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 16,7%, 19 orang memilih Setuju
(S) dengan sekala Likert 63,3%, dan 6 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan
p27
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek penampil dengan hasil 7 orang
memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 23,3%, 14 orang memilih Setuju
50
(S) dengan sekala Likert 46,7%, dan 9 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan
p28
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek penampil dengan hasil 5 orang
memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 16,7%, 20 orang memilih Setuju
(S) dengan sekala Likert 66,7%, dan 5 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan
p29
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek penampil dengan hasil 5 orang
51
memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 16,7%, 21 orang memilih Setuju
(S) dengan sekala Likert 70%, dan 4 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan
p30
Cumulative
Valid
Frequency Percent Valid Percent Percent
yang diajukan kepada responden terkait aspek penampil dengan hasil 2 orang
memilih Tidak Setuju (TS) dengan sekala Likert 6,7%, 19 orang memilih Setuju
(S) dengan sekala Likert 63,3%, dan 9 orang memilih Sangat Setuju (SS) dengan
penelitian dikatakan berkualitas jika sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya. Uji
dalam suatu variable penelitian. Kuisioner dikatan reliabel jika nilai Cronbach
Reliability Statistics
.837 30
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
nilai Cronbach Alpha mencapai angka 0,837 yang berarti lebih besar dari angka 0,6
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan musik J-Pop terhadap
minat penonton dalam acara bunkasai di Yogyakarta yang ditinjau dari segi
menggunakan angket kuisioner dari 4 bentuk jenis aspek yaitu aspek minat
penonton, aspek kemeriahan acara, aspek kualitas tempat acara, dan aspek penampil
yaitu kategori sangat setuju dengan skor 4, kategori setuju dengan skor 3, kategori
tidak setuju dengan skor 2, dan kategori sangat tidak setuju dengan kategori 1. Hasil
54
sangat setuju, 53,33% orang masuk kategori setuju, 13,33% orang masuk kategori
tidak setuju, dan 0% orang untuk kategori sangat tidak setuju. Jadi dapat
disimpulkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh, pada bagian aspek minat
penonton hasilnya termasuk dalam kategori setuju bahwa musik J-Pop berperan
kategori yaitu kategori sangat setuju dengan skor 4, kategori setuju dengan skor 3,
kategori tidak setuju dengan skor 2, dan kategori sangat tidak setuju dengan
masuk kategori sangat setuju, 61,11% orang masuk kategori setuju, 10,55% orang
masuk kategori tidak setuju, dan 0% orang untuk kategori sangat tidak setuju. Jadi
dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh, pada bagian aspek
kemeriahan acara hasilnya termasuk dalam kategori setuju bahwa musik J-Pop
kategori yaitu kategori sangat setuju dengan skor 4, kategori setuju dengan skor 3,
kategori tidak setuju dengan skor 2, dan kategori sangat tidak setuju dengan
masuk kategori sangat setuju, 54% orang masuk kategori setuju, 28% orang masuk
kategori tidak setuju, dan 2% orang untuk kategori sangat tidak setuju. Jadi dapat
disimpulkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh, pada bagian aspek kualitas
55
tempat acara hasilnya termasuk dalam kategori setuju bahwa musik J-Pop berperan
4. Aspek Penampil
Berdasarkan penelitian menurut aspek penampil terdiri dari 4 kategori yaitu
kategori sangat setuju dengan skor 4, kategori setuju dengan skor 3, kategori tidak
setuju dengan skor 2, dan kategori sangat tidak setuju dengan kategori 1. Hasil
sangat setuju, 60% orang masuk kategori setuju, 15,89% orang masuk kategori
tidak setuju, dan 0,51% orang untuk kategori sangat tidak setuju. Jadi dapat
disimpulkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh, pada bagian aspek penampil
hasilnya termasuk dalam kategori setuju bahwa musik J-Pop berperan positif
A. Simpulan
peranan musik J-Pop untuk memeriahkan acara bunkasai dikatakan meriah karena
hasil aspek kemeriahan acara memiliki persentase 61.11%; 2) peran musik J-Pop
terhadap minat penonton dalam acara bunkasai dikatakan menarik karena aspek minat
mensukseskan acara bunkasai dikatakan berhasil dilihat dari aspek kualitas tempat
acara dengan persentase 54% dan aspek penampil dengan persentase 60%.
Dari pernyataan tersebut, maka dapat diketahui bahwa hasil penelitian yang
diperoleh pada bagian aspek minat penonton, aspek kemeriahan acara, aspek kualitas
tempat acara, dan aspek penampil termasuk dalam kategori baik atau positif terhadap
B. Saran
1 Bagi pengisi acara, untuk lebih menekankan pada kualitas sound dihasilkan dan
2 Untuk event organizer atau sebuah tim pembuat sebuah acara, pada segi rundown
56
57
menunggu terlalu lama untuk menikmati penampilan musik J-Pop dalam acara
Bunkasai di Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
58
59
60
61
Gambar 9. Cosplay
(Sumber: repro Monogatari UTY, 2019)
62
Gambar13.
Gambar 14. Band J-Pop Yogyakarta mengusung lagu soundtrack anime “2n2
Project”
(Sumber: repro GAMBARIMASU !, 2018)
66
No. Kode :
ANGKET
(Responden Pengunjung)
IDENTITAS RESPONDEN
a. Berilah tanda check (√) pada kolom yang telah tersedia, dengan memilih
alternatif jawaban.
Contoh:
Jawaban
No
Butir Penilaian SS S TS ST
.
S
1 Ukuran teks yang digunakan sudah √
proposional
b. Jika terdapat kesalahan dalam mengisi angket berilah tanda (=) pada kolom
yang terdapat jawaban salah, selanjutnya beri tanda check (√) pada kolom
jawaban yang sesuai.
Contoh;
Jawaban
No
Butir Penilaian SS S TS ST
.
S
1 Ukuran teks yang digunakan sudah √ √
proposional
70
Aspek Penampil
Yogyakarta,................2019
Responden
............................................