Anda di halaman 1dari 3

TIMUN MAS

Pada zaman dahulu, di sebuah desa dekat hutan tinggallah sepasang petani yang telah lama
belum dikarunia anak. Mereka setiap hari memohon kepada Tuhan agar diberi anak. Dan pada suatu
hari, doa mereka didengar oleh seorang raksasa. Sang raksasa pun menawarkan bantuan kepada
sepasang petani tersebut kalau mereka akan memperoleh seorang anak dari buah timun yang
mereka tanam di ladang mereka. Tetapi sang raksasa mengajukan syarat, apabila mereka anak
mereka telah berusia 17 tahun, mereka harus menyerahkannya kepada sang raksasa. Sepasang
petani itu pun menyetujuinya tanpa pikir panjang. Sang anak pun diberi nama Timun Mas.

Mereka pun hidup berbahagia hingga ketika Timun Mas berumur 17 tahun, sang raksasa datang
menagih janjinya. Sepasang petani itu melupakan janjinya dan ketakutan. Mereka menyuruh Timun
Mas menyelamatkan diri dengan membawa 4 benda ajaib, yaitu biji timun, jarum, garam, dan terasi.

Timun Mas menyebarkan biji timun yang kemudian berubah menjadi ladang timun. Sang raksasa
berhenti untuk memakan timun kesukaannya. Setelah kenyang, ia mengejar Timun Mas lagi. Ketika
sang raksasa mendekat, Timun Mas menyebar jarum yang kemudian berubah menjadi hutan bambu
berduri yang lebat. Ketika hampir tersusul kembali, Timun Mas menyebar garam yang seketika
berubah menjadi lautan. Sang raksasa dapat berenang dan mengejar Timun Mas hingga akhirnya
Timun Mas menyebarkan terasi yang berubah menjadi lumpur. Sang raksasa yang telah kelelahan
akhirnya tenggelam ke dalam lumpur. 

Akhirnya Timun Mas kembali ke rumah orang tuanya dengan selamat dan karena kecantikannya
dipersunting oleh seorang pangeran.

Menganalisis ajaran Subha Karma dan Asubha Karma cerita Timun Mas
 Ajaran Subha Karma :
1.Timun Emas memiliki sifat polos,baik hati,cerdas ,suka menolong dan sabar.
2. Jangan mudah menyerah.
Hal ini dibuktikan ketika Timun Mas berusaha melarikan diri dari raksasa hingga raksasanya
menyerah
3.Tidak pernah lelah memohon kepada Tuhan.
Hal ini dibuktikan dengan kedua orang tua Timun Mas yang selalu memohon diberikan anak
4.Timun emas selalu bersabar menghadapi sifat raksasa yang jahat dan serakah itu.

 Ajaran Asubha Karma :


1.Raksasa memiliki sifat yang mempunyai niat jahat dan serakah.
2.Sifat raksasa kian hari semakin tidak terkendali sejak timun mas menginjak usia 17 tahun
Ia selalu mendatangi timun mas kerumahnya.
3.Ibu Timun Mas tidak menepati janjinya untuk memberikan anaknya ketika berusia 17 tahun.
4. Akibat dari raksasa yang amat serakah menyebapkan dirinya masuk keperangkap jebakannya
Timun Mas.
MALIN KUNDANG

Dahulu kala, hiduplah sebuah keluarga kecil berasal dari daerah pesisir pulau Sumatera. Mereka
memiliki seorang anak laki-laki yang sangat baik dan ramah, dia bernama Malin Kundang. Karena
kondisi keluarga mereka sangat mengkhawatirkan, jangankan membeli pakaian baru, untuk sekedar
makan setiap hari saja mereka sulit. Itulah alasan utama Ayahnya untuk mencari pekerjaan ke
daerah lain.

Harapan terbesar mereka adalah Ayahnya pulang dengan selamat dan membawa pakaian baru,
uang yang banyak, dan bisa memperbaiki rumah tuanya yang surah rapuh dimakan rayap. Setelah
berbulan-bulan Ayahnya merantau, jangankan surat, kabar keberadaanya pun tidak ada, Malin
Kundang dan ibunya sangat kecewa dan sedih.

Kini Malin kecil sudah tumbuh dewasa, ia menjadi pemuda yang tampan dan gagah. Malin
Kundang berpikir mencari pekerjaan di daerah lain, mengingat sulitnya mencari pekerjaan yang
layah di daerahnya, tentunya dengan harapan yang sama, bahwa ketika dia kembali ke kampung
halamannya, bisa menjadi orang kaya.

Akhirnya Malin Kundang pun ikut berlayar bersama dengan seorang pembuat kapal dagang
yang sukses di kampungnya. Sementara di kapal, Malin Kundang yang serba ingin tahu, terus
bertanya dan mempelajari ilmu pelayaran dari teman-temannya. Malin Kundang belajar dengan
tekun tentang pembuatan kapal, dan akhirnya dia sangat mahir dalam ilmu itu.

Lebih dari 10 pulau sudah dia kunjungi, namun sayangnya hari naaspun datang, tiba-tiba kapal
yang dinaiki Malin diserang oleh bajak laut. Semua harta benda itu disita, beberapa anak buah kapal
dibunuh oleh bajak laut. Malin yang sudah hafal seluk beluk kapal, dia bersembunyi sampai tidak asa
satu orang pun yang menemukannya, dia pun selamat.

Kapal itu dihancurkan para perompak, Malin Kundang terombang ambing di tengah laut tanpa
tahu arah. Nasib baik masih berpihak kepada Malin, dia terdampar di pantai. Tubuh yang lemah
tidak makan siang dan malam, Malin Kundang berusaha berjalan ke desa terdekat dari pantai itu.
Malin dibantu oleh warga desa itu, setelah menjelaskan apa yang sudah menimpanya.

Betapa terkejutnya dia ketika melihat desa yang subur, berbeda dengan deta tempat
kelahirannya yang gersang dan susah air. Warganya yang ramah, menerima Malin dengan baik,
dengan keuletan dan ketekunannya di desa itu, Malin berhasil menjadi orang kaya. Ini memiliki
banyak kapal dagang dengan, lebih dari 100 orang yang bekerja padanya.

Karena merasa sudah sukses dan kaya, Malin menikahi seorang gadis, dia dan istrinya
berlayar ke seluruh dunia untuk berbulan madu. Akhirnya dia tiba di sebuah pulau di mana dia
dilahirkan. Semua orang yang mengenalnya, menyampaikan kabar baik kepulangan Malin Kundang
kepada ibunya.

Dengan hati yang sangat bahagia, ibunya membawa makanan kesukaan Malin Kundang,
tetapi sayangnya dia tidak mengenali ibunya. Dia berpura-pura, karena dia malu, Ibunya datang
dengan pakaikan jelek.
“Malin Kundang anak durhaka,” begitu warga menyebutnya. Kecewa dengan kelakuan putranya
ibunya mengutuk Malin ke batu. Malin Kundang yang gagah dan kaya raya itu pun akhirnya perlahan
tubunya menjadi batu. Malin berusaha untuk meminta maaf, namu sayang Ibunya tidak bisa menarik
kutukan itu sampai seluruh tubuhnya berubah menjadi batu seutuhnya.

Menganalisis Ajaran Subha Karma dan Asubha Karma dalam cerita Malin Kundang
 Ajaran Subha Karma :
1. Ibu Malin kundang memiliki sifat yang sabar dan rendah hati.
2. Malin Kundang memliki sifat pantang menyerah dalam hal apapun.
3. Malin Kundang bekerja dilautan dengan sangat giat sehingga dia menjadi orang kaya.
4. Kekayaan didapat dengan bekerja keras.

 Ajaran Asubha Karma :


1. Malin Kundang memiliki sifat yang serakah dan sombong setelah menjadi orang
Kaya.
2. Berubahnya Malin menjadi batu
adalah sebuah hukuman atas sikap durhaka, sombong dan angkuh terhadap sang ibu.
3. Kita sebagai seorang anak harus menghormati orang yang lebih tua.
4. Berbohong juga angkuh adalah sifat yang harus dijauhi.
5. Dalam kondisi apapun kita harus hormat dan berbakti pada orangtua
6. utamanya Ibu, baik dalam susah maupun senang.

Anda mungkin juga menyukai