Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU 2

ANALISIS ISU KONTEMPORER

Disusun oleh
ULFA RADRYA PUTRI, S.KM.
NIP. 19951121 202204 2 002
NDH : 38

PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III


ANGKATAN LXXI
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2022
ANALISIS ISU KONTEMPORER

1. Identifikasi Isu yang diangkat


Unit Kerja :
UPT Puskesmas Banyuglugur
Jabatan :
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Isu-isu aktual yang dapat ditemukan di Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat di UPT Puskesmas Banyuglugur adalah sebagai berikut :
1. Tidak lengkapnya pencacatan Sistem Informasi Posyandu (SIP) di Posyandu
2. Belum maksimalnya capaian rumah tangga sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS
3. Belum maksimalnya capaian institusi pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator
(Klasifikasi IV)
4. Belum adanya website seksi promkes untuk penyebaran informasi kesehatan
5. Belum optimalnya penyuluhan di dalam gedung

2. Identifikasi Isu
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan perkembangan
yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi penyuluh kesehatan masyarakat, perlu
ditentukan prioritas yang akan ditangani. Isu-isu tersebut dianalisis menggunakan metode
yang paling dominan. Analisis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1. Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL


No Isu A K P L Total
1 Tidak lengkapnya pencacatan Sistem 5 4 5 5 19
Informasi Posyandu (SIP)
2 Belum maksimalnya capaian institusi pendidikan 3 3 3 4 13
yang memenuhi 7-8 indikator (Klasifikasi IV)
3 Belum maksimalnya capaian rumah tangga sehat 5 4 4 3 16
yang memenuhi 10 indikator PHBS
4 Belum adanya website seksi promkes untuk 3 3 2 3 11
penyebaran informasi kesehatan
5 3 3 2 2 10
Belum optimalnya penyuluhan di dalam gedung
Kriteria penetapan :
Aktual
1 : pernah benar-benar terjadi
2 : benar-benar terjadi
3 : benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4 : benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaraan
5 : benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Khalayak
1 : tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 : sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 : cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 : menyangkut hajat hidup orang banyak
5 : sangat menyangkut hidup orang banyak
Problematik

1 : masalah sederhana
2 : masalah kurang kompleks
3 : masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4 : masalah kompleks
5 : masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan
1 : masuk akal
2 : realistis
3 : cukup masuk akal dan realistis
4 : masuk akal dan realistis
5 : masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Kemudian dari lima isu tersebut dipilih tiga isu yang mempunyai nilai tertinggi dan
kembali diidentifikasi menggunakan metode USG yaitu U (Urgency), S (Seriousness) dan G
(Growth).
Metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth) digunakan untuk menentukan 1 dari
3 isu teratas. Metode USG dilakukan dengan menetapkan rentang penilaian (1-5). Urgency
tentang seberapa mendesak atau seberapa penting suatu isu harus dibahas, dianalis serta
ditindaklanjuti, sedangkan Seriousness tentang seberapa serius isu harus dibahas dan
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Dan, Growth tentang seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak segera diatasi.

Tabel 2. Seleksi Isu Menggunakan Metode USG


No Isu U S G Total
1 Tidak lengkapnya pencacatan Sistem 5 4 5 14
Informasi Posyandu (SIP)
2 Belum maksimalnya capaian rumah tangga 4 3 3 10
sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS
3 Belum maksimalnya capaian institusi 4 3 4 11
pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator
(Klasifikasi IV)

Kriteria Penetapan :
Urgency

1 : Tidak penting

2 : Kurang penting

3 : Cukup penting

4 : Penting

5 : Sangat penting

Seriousness

1 : Akibat yang di timbulkan tidak serius

2 : Akibat yang di timbulkan kurang serius

3 : Akibat yang di timbulkan cukup serius

4 : Akibat yang di timbulkan serius

5 : Akibat yang di timbulkan sangat serius

Growth

1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang

3 : Cukup berkembang

4 : Berkembang

5 : Sangat berkembang

Berdasarkan pendekatan analisis teknik USG tersebut, maka kesimpulan yang diperoleh
mengarah pada isu : “Tidak lengkapnya pencacatan Sistem Informasi Posyandu (SIP)”

3. Penetapan Isu
Berdasarkan hasil uji dengan tekhnik USG maka dapat disimpulkan bahwa “Tidak
lengkapnya pencacatan Sistem Informasi Posyandu (SIP)” merupakan isu strategis yang
harus segera dicari solusinya. Isu tersebut sangat perlu diambil solusinya karena berdasarkan
data dari UPT Puskesmas Banyuglugur bahwa masih adanya strata Posyandu Pratama,
dimana ini mengisyaratkan bahwa salah satu penyebabnya ketidaklengkapan pencacatan SIP.
Penulis mengabil isu “Tidak lengkapnya pencacatan Sistem Informasi Posyandu (SIP)”
dengan alasan sebagai berikut :
1. Kader sering berganti-ganti
2. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman kader dalam pencatatan SIP (Sistem Informasi
posyandu).
3. Kurangnya motivasi dari kader dalam pencatatan SIP (Sistem Informasi posyandu).
4. Mencari Penyebab Masalah dari Tidak lengkapnya Sistem Informasi Posyandu (SIP)
dengan Diagram Fishbone

LINGKUNGAN METODE
Kurangnya motivasi dari kader
dalam pencatatan SIP (Sistem Kurangnya pelatihan tentang pencacatan
Informasi posyandu). Sistem Informasi Posyandu (SIP)

Tidak adanya media


Rata-rata tingkat pendidikan pembelajaran yang mudah
yang rendah diakses oleh kader
Tidak
lengkapnya
pencacatan
Sistem Informasi
Sulitnya pencairan anggaran Posyandu (SIP)
operasional dana posyandu

Tidak ada anggaran dana untuk


media pembelajaran yang mudah
Kader sering berganti-ganti diakses oleh kader

SDM MATERIAL/DANA

5. Gagasan Pemecahan Isu


Berdasarkan permasalahan diatas, penulis mengambil judul “Peningkatan Pengetahuan
Kader tentang Pencacatan Sistem Informasi Posyandu (SIP) di Posyandu strata
Pratama Wilayah Kerja UPT Puskesmas Banyuglugur”. Untuk mewujudkan gagasan
tersebut, maka dibutuhkan rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar
di tempat kerja, berikut adalah rangkaian aktualisasi nilai-nilai dasar :
1) Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor rancangan aktualisasi yang dibuat
2) Melakukan konsultasi atau pembimbingan dengan coach terkait rancangan aktualisasi\
3) Menyusun soal pretest dan postest
4) Menyiapkan media penyuluhan
5) Membagikan soal pretest kemudian melakukan penyuluhan dan membagikan soal posttest
6) Evaluasi hasil kinerja
7) Membuat laporan akhir

Anda mungkin juga menyukai