Anda di halaman 1dari 4

HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

LATAR BELAKANG DAN SEJARAH

HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Disusun oleh :

Abdul Rahman (L1A018002)

Dosen Pengampu :

Dr. Muhammad Sood, SH. MH.

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

UNIVERSITAS MATARAM

2020
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam dunia internasional, terlebih lagi hubungan internsional, perdagangan
menjadi salah satu yang seringkali mendominasi. Perdagangan internasional menjadi
salah satu unsur yang sangat vital bagi perekonomian suatu negara. Sehingga, setiap
negara berlomba-lomba untuk mengembangkan sektor perdagangannya, terlebih lagi
dalam perdagangan internasional.
Perdagangan internasional ini sendiri dapat diartikan sebagai pertukaran
barang, jasa, dan modal antar penduduk suatu negara dengan penduduk negara
lainnya. Perdagangan internasional juga dapat dikatakan sebagai kegiatan-kegiatan
perniagaan dari suatu negara tujuan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
melakukan perpindahan barang, jasa, modal, tenaga kerja, teknologi (yang berasal dari
pabrik), dan juga merk dagang. Dengan kata lain, perdagangan internasional
merupakan perdagangan dari suatu negara ke negara lainnya di luar dari perbatasan
negara yang meliputi dua kegiatan pokok. Dua kegiatan yang dimaksud disini
merupakan kegiatan ekspor dan impor. Lalu kemudian, kegiatan ekspor dan impor ini
yang dijadikan sebagai perdagangan internasional bagi seluruh negara.
Dalam berlangsungnya suatu perdagangan terlebih lagi dalam perdagangan
internasional, pasti akan ada aturan-aturan dan juga regulasi-regulasi yang dibuat.
Aturan-aturan dan juga regulasi-regulasi inilah yang kemudian dituangkan dalam
hukum perdagangan internasional. Dalam hukum perdagangan itu sendiri, tidak hanya
melibatkan negara saja, namun melibatkan juga organisasi-organisasi internasional
yang berfokus pada perdagangan internasional. Selain itu, ada berbagai pihak juga
yang terlibat dalam perdagangan internasional. Oleh karena itu, ruang lingkup dalalm
hukum publik internasional (Public International Law), juga dapat dikaji dari aspek
hukum privat internasional (Private International Law). Lalu kemudian muncul
pertanyaan bagaimana sebenarnya awal mula munculnya hukum internasional? Oleh
karena itu, dalam tulisan ini akan dibahas mengenai latar belakang dan juga sejarah
terbentuk hukum perdagangan internasional?

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang hukum perdagangan internasional?
2. Bagaimana sejarah terbentuknya hukum perdagangan internasional?
PEMBAHASAN

1. Latar Belakang Hukum Perdagangan Internasional


Istilah hukum ekonomi pertama kali dikenal di wilayah Eropa Barat, terutama
di wilayah Inggris dan Perancis, yang terjadi sekitar abad ke-18. Sebelum terjadinya
Revolusi Inggris, hukum perdagangan mengacu pada hukum feodal, yang merupakan
hukum yang lahir dari pemerintahan kerajaan yang absolut. Sehingga perdagangan
hanya terpusat kepada kerajaan saja, dengan raja yang mengatur perdagangan dan
bersifat absolut. Raja ingin negerinya menjadi negeri yang kuat, cara yang ia lakukan
adalah dengan melakukan kebijaksanaan restriksi dalam perdagangan logam mulia,
monopoli perdagangan, dan juga perluasan wilayah kolonial. Pada masa itu pula,
negara-negara di Eropa membatasi masuknya produk-produk impor, sehingga hal ini
menimbulkan hambatan dalam lalu lintas barang, jasa, dan modal antarnegara di
Eropa. Hal inilah yang membuat adanya pertentangan terhadap hukum feodal.
Dengan menguatnya tentangan terhadap hukum feodal di Eropa, segala bentuk
campur tangan pemerintah akan ditentang karena adanya intervensi yang sangat kuat.
Mereka menganggap pemerintah seharusnya menjadi pengawas, bukan memegang
kendali ekonomi sepenuhnya. Hal ini sesuai dengan paham liberalisme, dimana
adanya kebebasan dalam berkontrak antara pemegang saham dan buruh. Namun, hal
inilah yang kemudian menimbulkan kesenjangan sosial antara yang miskin dan kaya.
Kemudian muncullah teori dari Adam Smith yang disebut teori keunggulan
absolut, yang mengatakan bahwa setiap negara masing-masing memiliki keunggulan
absolut yang tidak dimiliki oleh mitranya. Dengan demikian setiap negara memiliki
produk-produk yang memiliki keunggulan mutlak terhadap mitranya, begitu pula
sebaliknya. Jadi, dapat dikatakan ada produk yang dimiliki suatu negara tetapi tidak
dimiliki oleh negara lainnya. Namun, yang masih sama yaitu kesenjangan sosial
antara yang miskin dan kaya masih tetap ada.
Usaha untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ketidakadilan ini pun timbul
dari seorang ekonomi bernama Robertn Owen yang mengajukan protes terhadap
pemerintah. Ia pun berhasil memunculkan beberapa norma hukum di sektor industri.
Yang mana ini merupakan peraturan norma hukum pertama yang memberikan hak
kepada pemerintah untuk ikut terlibat dalam kegiatan ekonomi. Kemudian, muncullah
Revolusi Perancis, yang diikuti oleh Revolusi Industri.
Perkembangan terhadap hukum perdata dan hukum dagang melahirkan sebuah
hukum yang bernama hukum ekonomi atau hukum bisnis. Hukum ekonomi diartikan
sebagai kaidah-kaidah hukum perdata dan hukum dagang oleh kaidah hukum
administrasi negara, berpangkal pada konsepsi negara kesejahteraan, yang
mewajibkan negara secara aktif menyelenggarakan kepentingan umum, dan tidak
yang menyerahkan pada warga negara sendiri untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dan kepentingannya. Kaidah-kaidah hukum perdagangan kemudian berkembang pesat
setelah perang dunia II, hingga akhirnya terbentuklah World Trade Organization
(WTO). WTO ini berfungsi untuk menjadi wadah dan pengayom guna tercapainya
suatu perdagangan dunia yang lebih adil.

Anda mungkin juga menyukai