X1-MIPA-2
DISUSUN OLEH:
(05) Aurellia Kheisya Putri
(14) Faradina Nasywa Umami
(24) Nadhira Alifia Nuranisya
(25) Najla Amelia Hernanda
(29) Rachma Selinda Cahyaningrum
(33) Shintya Citra Andini
(39) Khansa Kineta Nirwasita
KEGIATAN BELAJAR 2
Setelah anda belajar kegiatan 1 lanjutkan kegiatan 2 berikut ini. Bacalah buku refrensi dan
pengantar di bawah ini!
Ayok Bereksperimen!
Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat menyebutkan menunjukkan berbagai macam struktur jaringan pada hewan
Cara Kerja :
1. Siapkan irisan melintang organ hewan . Usahakan irisan setipis mungkin.
2. Letakkan irisan tadi di atas objek glass dan tetesi dengan Iodin, kemudian tutuplah
dengan kaca penutup.
3. Amatilah di bawah mikroskop.
4. Gambarlah sel lengkap dari hasil pengamatan Anda ini.
5. Tentukan jaringan-jaringan yang Menyusun organ hewan.
6. Tulislah ciri-ciri masing-masing jaringan tersebut dan jelaskan fungsinya masing-masing.
7. Konsultasikan hasil pengamatan Anda pada guru pengampu pelajaran Biologi
Pembahasan:
JARINGAN PENYUSUN ORGAN pada HEWAN
Jaringan hewan digolongkan ke dalam 4 kategori utama, yaitu:
a. Jaringan epitel
b. Jaringan ikat
c. Jaringan otot
d. Jaringan saraf
1. Jaringan epitel
Jaringan epitel tersusun atas sel-sel yang saling terikatoleh zat pengikat yang kuat sehingga
hamper tidak ada ruang antar sel. Jaringa epitel merupakan jaringan penutup permukaan
tubuh, baik permukaan tubuh sebelah luar maupun sebelah dalam. Permukaan tubuh
bagian luar memiliki jaringan epitel, yaitu kulit. Sementara itu, permukaan sebelah dalam
tubuh yang tersusun atas jaringan epitel antara lain permukaan dalam usus dan pembuluh
darah.
Fungsi jaringan epitel:
a. Jaringan epitel yang terletak di permukaan luar tubuh berfungsi sebagai
pelindung tubuh dari luka akibat gangguan mekanis,serangan
mikroorganisme patogen, dan kehilangan cairan.
b. Jaringan epitel yang teletak di permukaan dalam organ tubuh berfungsi
dalam proses absorpsi dan proteksi.
c. Sebagian jaringan epitel berfungsi sebagai kelenjar.
Jaringan epitel dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel serta
berdasar struktur dan fungsinya.
Jaringan epitel simpleks tersusun atas satu lapis sel. Perhatikan jenis-jenis jaringan epitel
simpleks beserta ciri-ciri, fungsi, dan letaknya pada tabel berikut.
• Ruang jantung
• Selaput bagian
dalam telinga
• Sel ekskresi
kecil
pada Sebagian
besar kelenjar
Jaringan epitel kompleks tersusun atas beberapa lapisan sel. Lapisan sel terbawah yang
selalu membelah untuk mengganti sel-sel permukaan yang rusak disebut lapisan
germinativa. Jenis-jenis jaringan epitel kompleks beserta ciri-ciri, fungsi, dan letaknya
dijelaskan dalam tabel berikut.
2. Jaringan pengikat
a. Matriks
Matriks tersusun atas serabut-serabut dan bahan dasar. Serabut dibedakan
menjadi serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut retikuler.
1) Serabut kolagen mempunyai ciri-ciri berwarna putih, bersifat sangat liat
dan ulet, serta paling banyak ditemukan dalam tubuh. Contohnya pada
tendon.
2) Serabut elastis mempunyai ciri-ciri berwarna kuning, lebih halus dari
serabut kolagen, dan bersifat elastis. Contohnya pada bantalan lemak,
pembuluh darah, dan ligamen.
3) Serabut retikuler merupakan serabut paling halus dan bercabang-cabang
membentuk jala. Contohnya pada jaringan saraf.
Bahan dasar matriks terdiri atas asam mukopolisakarida. Komponen utama asam
mukopolisakarida, yaitu asam hialuronat dan sulfat (kondroitin sulfat). Jika
kandungan asam hialuronat dalam matriks makin banyak, matriks akan makin
lentur. Sementara itu, jika kandungan sulfat dalam matriks makin meningkat,
matriks menjadi makin kaku.
3) Jaringan darah
Jaringan darah terdiri atas substansi cair dan substansi padat. Substansi
cair disebut plasma darah, sedangkan substansi padat berupa sel-sel
darah. Tipe sel-sel darah dibedakan menjadi sel darah merah (eritrosit),
sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Secara umum
sel-sel darah dibentuk di dalam sumsum tulang, kecuali sel darah putih
(limfosit dan monosit) dibentuk di dalam kelenjar limfa. Substansi
jaringan darah tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut.
4) Jaringan Limfa
Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan
dan kembali kealiran darah. Komponen seluler dalam cairan limfa berupa
limfosit dan granulosit (neutrofil, eosinofil, dan basofil). Cairan dalam
limfa mengalir dalam saluran yang disebut pembuluh limfa yang berada
sejajar dengan pembuluh vena darah. Limfa berfungsi mengangkut cairan
jaringan, protein, lemak, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem
peredaran darah.
3. Jaringan otot
Jaringan otot adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel otot Panjang yang dapat
berkontraksi saat dirangsang oleh impuls saraf. Jaringan otot memiliki kemampuan
berkontraksi sehingga berfungsi melakukan pergerakan pada organ tubuh/ bagian
tubuh. Jaringan otot dapat berkontraksi karena adanya serabut kontraktil yg tersusun
atas filamen aktin dan myosin.jaringan otot dibagi menjadi 3 jenis :
- Otot polos
- Otot lurik (rangka)
- Otot jantung
N Nama jaringan Karakteristik Cara kerja Letak
o
1. Otot polos •Bentuk sel seperti Secara Alat-alat
gelendong dengan involunter tubuh
bagian tengah besar (diluar bagian
dan ujung runcing. kehendak) Dalam
•Memiliki inti sel misalnya:
satu dan terletak di saluran
tengah sel. pencernaan,
•Kontraksi lambat saluran
dan lama, serta pernapasan,
tidak mudah lelah. kandung
•Tidak memiliki kemih, dan
diskus interkalaris. pembuluh
limfa.
2. Otot lurik •Bentuk sel silindris Secara Melekat
atau serabut volunter (di pada rangka,
panjang. bawah bibir, lidah,
•Memiliki inti sel kehendak) dan
berjumlah banyak kelopak
dan terletak di tepi mata.
sel.
•Kontraksi cepat,
tidak teratur, dan
mudah lelah.
•Tidak memiliki
diskus interkalaris.
4. Jaringan saraf
Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron berfungsi
merespons perubahan lingkungan, membawa impuls-impuls saraf ke pusat saraf
atau sebaliknya, dan bereaksi aktif terhadap rangsang. Neuron mendapat suplai
makanan melalui sel neuroglia yang menyelubunginya. Neuron terdiri atas badan
sel saraf, neurit, dan dendrit.
a. Badan sel saraf mengandung inti sel dan neuroplasma.
b. Neurit atau akson berfungsi membawa impuls meninggalkan badan sel saraf.
c. Dendrit berfungsi membawa impuls ke badan sel saraf.
Akson dikelilingi oleh sel Schwann. Akson diselubungi oleh selaput neurilema.
Sebelah dalam neurilema terdapat selubung mielin yang mengandung fosfolipid.
Bagian akson yang tidak tertutup oleh selubung mielin disebut nodus Ranvier. Titik
pertemuan antara ujung akson yang satu dengan ujung akson yang lain disebut
sinapsis. Sinapsis berfungsi meneruskan rangsang ke sel saraf yang lain dengan cara
mengeluarkan neurotransmiter.
Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga, yaitu neuron aferen,
interneuron, dan neuron eferen. Perbedaan ketiga neuron tersebut disajikan dalam
tabel berikut.