A. Latar Belakang
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam sistem pendidikan. Guru
memegang peranan yang sangat vital dalam proses pendidikan. Agar pendidikan
terselenggara dengan baik, selain harus memenuhi kualifikasi tertentu, guru dituntut untuk
memiliki sejumlah kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kompetensi-
kompetensi itu tercakup di dalam 4 (empat) kelompok kompetensi utama, yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Hal ini
sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Perubahan kondisi sosial masyarakat akibat dari perubahan teknologi dan
pemanfaatan teknologi harus direspon dengan baik. Perubahan yang terjadi berdampak
kepada perubahan strategi pendidikan sehingga guru diharapkan mampu beradaptasi
terhadap perubahan tersebut. Tugas besar seorang guru adalah mampu untuk mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, dan melatih siswanya untuk mampu terjun ke dalam
masyarakat dan menguasai teknologi yang digunakan oleh masyarakat tersebut.
Pengembangan diri merupakan upaya-upaya yang dilakukan oleh seorang guru dalam
rangka meningkatkan profesionalismenya. Kegiatan pengembangan diri ini dimaksudkan
agar guru mampu mencapai atau meningkatkan kompetensi guru yang mencakup
kompetensi kepribadian, sosial, pedagogis dan profesional, sebagaimana yang diamanatkan
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dengan
demikian guru diharapkan dapat melaksanakan tugas pokok dan kewajibannya dalam
pembelajaran/ pembimbingan, termasuk pula dalam melaksanakan tugas-tugas tambahan
yang relevan dengan fungsi sekolah secara profesional. Kegiatan pengembangan diri dapat
berbentuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional atau mengikuti kegiatan
kolektif guru. Diklat fungsional adalah kegiatan guru dalam mengikuti pendidikan atau latihan
yang bertujuan untuk mencapai standar kompetensi profesi yang ditetapkan dan/atau
meningkatkan keprofesian untuk memiliki kompetensi di atas standar kompetensi profesi.
Guru SMK, terutama guru muatan produktif/kejuruan, memiliki peran penting dalam
mendidik siswa agar kompeten di bidang kejuruannya. Hal tersebut dikarenakan setelah
menuntaskan pendidikan di SMK, lulusan SMK harus dinyatakan siap untuk bekerja. Untuk
itu, perubahan teknologi dan pemanfaatan teknologi di dunia usaha dan industri menjadi
sesuatu yang urgen untuk diketahui dan dikuasai oleh guru SMK, sehingga materi serta
metode pembelajaran yang diterapkan guru akan sesuai dengan kebutuhan, tren, dan
prediksi masa depan.
Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mendukung peningkatan dan pemerataan
kompetensi guru kejuruan SMK Bidang Pertanian, maka pada tahun 2022 BBPPMPV
Pertanian menyelenggarakan program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Upskilling dan
Reskilling Guru Produktif Angkatan 1 yang salah satu tahapannya adalah melaksanakan
magang industri guna penguatan Kompetensi Keahlian dan Uji Kompetensi Keahlian
berbasis industri.