Anda di halaman 1dari 3

BAB II

GAMBARAN UMUM PENGEMBANGAN PROYEK (TEACHING FACTORY)

A. Perencanaan Produk

Seorang pendidik harus memahami konsep PjBL dan Teaching Factory (Tefa) agar
dapat mengimplementasi kedua model tersebut untuk memfasilitasi kegiatan
pembelajaran kepada peserta didik. Project Based Learning merupakan kegiatan
Teaching Factory yang real/nyata yang tujuannya adalah produk dan didalamnya terdapat
pembelajaran.
Untuk implementasi pembelajaran Project Based Learning (PjBL) atau Teaching
Factory (Tefa) dalam mendukung proses pembelajaran dan meningkatkan mutu belajar
peserta diklat / peserta didik dibuat rancangan kegiatan pembelajaran terlebih dahulu.
Rancangan kegiatan yang ingin dikembangkan adalah “Produk Tanaman Melon
Secara Hidroponik Dengan Sistem Dutch Bucket”.
Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu komoditas buah semusim yang
bernilai ekonomi tinggi. Melon juga menjadi buah yang dapat diandalkan untuk
memenuhi kebutuhan pasokan buah perkotaan, karena dapat berbuah/ dibudidayakan
sepanjang tahun dengan umur tanaman yang relatif singkat (2-3 bulan) (Direktorat Buah
Dan Florikultura Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, 2021).
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan peningkatan kompetensi
upskilling dan reskilling guru produktif angkatan 1 pada tanggal 13 Juli sampai dengan 10
Agustus 2022. Kegiatan teaching factory ini dilaksanakan di BBPPMPV Pertanian Cianjur
dengan green house berukuran 15 m x 25 m dengan populasi 40 tanaman.
Sasaran kegiatan ini adalah guru produktif program keahlian agribisnis tanaman
berjumlah 13 orang, bertujuan untuk meningkatkan kompetensi professional terkait teknis
kejuruan, dengan cara mengembangkan budidaya tanaman melon secara hidroponik
menggunakan sistem dutch bucket.
B. Pemilihan Proses Produksi

Budidaya melon kini tidak hanya dilakukan secara konvensional di lahan terbuka,


tetapi bisa dengan menerapkan sistem pertanian pintar. Salah satunya budidaya melon
secara hidroponik di dalam greenhouse.
Hidroponik menjadi solusi bagi masyarakat perkotaan yang tidak memiliki lahan
yang cukup luas dan tanah yang subur untuk bercocok tanam. Melalui hidroponik,
keterbatasan tersebut dapat diatasi cukup dengan menyediakan instalasi, air, nutrisi, dan
bibit tanaman. Menanam tanaman dengan cara hidroponik memudahkan dalam budidaya
tanaman. Budidaya hidroponik dapat dilakukan di perkarangan yang sempit dan tidak
membutuhkan banyak ruang dan tempat.
Dalam kegiatan budidaya tanaman melon secara hidroponik ini system yang
digunakan adalah Dutch Bucket. System ini merupakan teknik hidroponik yang menekan
udara dan nutrisi yang disirkulasikan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu,
menggunakan listrik dan pompa yang stabil untuk mensirkulasikan solusi nutrisi ke dalam
media tanam. Aliran nutrisi yang diatur sesuai waktu yang dibutuhkan timer dan agar
nutrisi lebih cepat diserap oleh akar tanaman maka dibutuhkan aerator yang juga bekerja
sebagai penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh tanaman akar.
Media tanam yang bisa digunakan pada Dutch Bucket System adalah cocopeat.
Sistem hidroponik Dutch bucket ini cocok untuk jenis tanaman dengan perakaran dalam
seperti melon. Menanam melon dengan system hidroponik jauh lebih mudah dan aman
dibandingkan menanam dengan menggunakan media tanah.

C. Pemanfaatan Hasil
Melalui pelaksanaan pengembangan Produk Tanaman Melon Secara Hidroponik
Dengan Sistem Dutch Bucket diharapkan agar hasil kegiatan dapat memberikan manfaat
bagi peserta diklat/peserta didik.
Hasil dari pengembangan produk tersebut adalah :
1. Pembelajaran bagi peserta diklat / peserta didik sebagai bekal untuk meningkatnya
kompetensi profesional, terkait teknis kejuruan sesuai bidang keahlian yang
terstandar, dan terbarukan sesuai kebutuhan Dunia Kerja
2. Hasil produk berupa buah melon yang dapat dikonsumsi sendiri tentunya memiliki
kandungan gizi yang baik untuk tubuh
3. Hasil produk berupa buah melon dapat dipasarkan apabila telah memenuhi syarat
tingkat kemanisan yang diinginkan sehingga dapat memperoleh pendapatan dari
penjualan yang dilakukan.
D. Uraian Dampak Dari Kegiatan

Kegiatan budidya tanaman melon secara hidroponik ini diharapkan dapat


memberikan dampak positif bagi peserta diklat maupun peserta didik. Dampak positif
yang diharapkan adalah perubahan karakter peningkatan soft skill dan meningkatkan
kompetensi keahlian sesuai dengan standar DUDI.
Pelaksanaan Pengembangan model Pembelajaran Teaching Factory memerlukan
upaya yang sungguh-sunguh serta terus menerus berusaha untuk mentansfomasikan
budaya, standar, posedur, dan kinerja pembelajaran menjadi memiliki performance
seperti yang terjadi dan diterapkan di DUDI.

Anda mungkin juga menyukai