Melalui diskusi/ video / praktek dan Setelah proses pembelajaran di harapkan siswa mampu
:
Pengetahuan
3.3.1. mengidentifikasi jenis timbangan berdasarkan cara penggunaanya dengan tepat
3.3.2. Menjelaskan cara pengoperasian alat timbangan pakan ternak dengan benar
3.3.3. Mengurutkan prosedur penimbangan bahan pakan ternak dengan benar
3.3.4. Menyimpulkan prosedur penimbangan bahan pakan ternak unggas dengan benar
Keterampilan
4.4.1 melaksanakan penimbangan (dosing) bahan pakan ternak unggas dengan tepat
4.4.2 mempraktekan penimbangan (dosing) bahan pakan ternak ungags dengan benar
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Mengenal bagian-bagian timbangan
2. Mengkaliberasi alat timbangan
3. Mengoperasi-kan alat timbangan
4. Menimbang bahan pakan ternak
Media, alat, dan sumber pembelajaran
Media : video, buku modul,power poin, . LKPD
Alat : timbangan Laptop, LCD ,papan tulis dan ATK
D. SUMBER BELAJAR
1. Agus Ali. 2007. Membuat Pakan Ternak Secara Mandiri.
Yogyakarta. PT. Citra Aji Parama.
2. Amrullah. I.K. dan Suryahadi. 1992. Kumpulan Bahan
Penuntun Praktikum Ilmu Makanan Ternak. Bogor.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat jenderal
Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut
Pertanian Bogor.
3. Caturto P. N. Tutik Nuryati, Satya Gunawan, Sunarno, 2002.
Pembuatan Pakan Pellet Sapi (Modul). Cianjur. Departemen
Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah. PPPG Pertanian,.
4. Hartadi. H.. S. Reksohadiprodjo, dan A. D. Tillman. 2005.
Tabel Komposisi Pakan Untuk Indonesia. Yogyakarta. Gadjah
Mada University Press.
5. https://psmk.kemdikbud.go.id
Kelas : .........................
Materi : ..........................
Sub Materi :...........................
Tanggal Pengamatan : .........................
Pertemuan ke : ..........................
Tabel 1. Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap
Nama Tanggung Nilai Mata
No Disiplin Jujur Santun
Siswa Jawab Pelajaran
1. Siswa A 3 3 3 4 3
2. Siswa B 3 4 4 4 4
3. Siswa C 3 3 3 2 3 (perlu pembinaan
berkelanjutan untuk
sikap)
Keterangan:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Disiplin
a. Mengikuti Tata tertib Sekolah dan instruksi kerja
b. Mengerjakan dan mengumpulkan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan diluar ketentuan yang telah ditetapkan
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
c. Tidak mencontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Tanggung Jawab
a. Pelaksanaan tugas piket secara teratur.
b. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
c. Mengajukan usul pemecahan masalah.
d. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
Santun
a. Berinteraksi dengan teman secara ramah
b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
d. Berperilaku sopan
Nilai akhir sikap diperoleh dari modus (skor yang paling sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
a. Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 4
b. Baik jika memperoleh nilai akhir 3
c. Cukup jika memperoleh nilai akhir 2
d. Kurang jika memperoleh nilai akhir 1
Penilain Siswa Aspek Sikap dalam Pembelajaran
1. Penilaian Diri (sikap santun)
LEMBAR PENILAIAN DIRI
Kelas : ………………….
Tanggal : ………………….
KETERANGAN :
N Pernyataan Penilaian
o STS TS S SS
1 Saya menghormati orang yang lebih tua
2 Saya tidak berkata kata kotor, kasar dan takabur
3 Saya tidak menyela pembicaraan
4 Saya mengucapkan terima kasih saat menerima bantuan dari
orang lain
5 Saya tersenyum, menyapa, memberi salam kepada orang
yang ada di sekitar kita
Keterangan nilai :
STS (Sangat tidak setuju) = 1
TS (Tidak setuju) =2
S (Setuju) =3
SS (Sangat setuju) =4
Nilai akhir sikap diperoleh dari modus (skor yang paling sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
a) Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 4
b) Baik jika memperoleh nilai akhir 3
c) Cukup jika memperoleh nilai akhir 2
d) Kurang jika memperoleh nilai akhir 1
2. Antar Peserta Didik (Disiplin)
Nama penilai : Tidak diisi
Kelas : ...............
Skor
No Sikap yang diamati
1 2 3 4
Jumlah
Petunjuk Penskoran :
Nilai akhir sikap diperoleh dari modus (skor yang paling sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
a) Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 4
b) Baik jika memperoleh nilai akhir 3
c) Cukup jika memperoleh nilai akhir 2
d) Kurang jika memperoleh nilai akhir 1
1. Jurnal
JURNAL
2. Mata pelajaran :
3. KD :
4. Kelas :
5. Tahun Pelajaran :
2.PENILAIAN PENGETAHUAN
a. Tes Tertulis
Jenis
Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal Soal
Soal
Kunci jawaban
1.identifikasi kan alat timbangan pakan ternak berdasarkan jenisnya?
a. timbangan manual
b. timbngan digital
3. jika menimbang vitamin timbangan apa yang harus di gunakan? Adalah timbangan digital
yang mempuyai tingkat ketelitian yang lebih akurat karena vitamin yang kita gunakan harus
tepat sesui dengan kebutuhan ternak
Materi
Peralatan Dosing
Untuk memperoleh komposisi campuran bahan pakan yang benar, perlu dilakukan dosing
(pengukuran dosis) setiap bahan pakan yang akan digunakan sesuai dengan formula yang
telah dibuat sebelumnya. Pengukuran dosis bahan pakan dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu gravimetric dan volumetric.
a. Gravimetric (Penimbangan)
Gravimetric adalah pengukuran kuantitas bahan pakan dengan cara penimbangan,
menggunakan alat yang disebut timbangan. Dengan kata lain timbangan merupakan alat
untuk mengukur massa bahan pakan yang akan digunakan. Untuk mendapatkan hasil
penimbangan yang akurat perlu memilih jenis timbangan yang tepat sesuai dengan
peruntukannya.
1) Tipe Timbangan
Pengukuran dosis dengan cara penimbangan dapat dibedakan berdasarkan mekanisme
penimbangannya, yaitu sistem mekanik dan sistem elektronik. Perbedaan mekanisme
penimbangan ini tergantung pada tipe timbangan yang digunakan.
a) Sistem mekanik/Manual
Pada sistem mekanik ada dua macam sistem.
(1) Sistem pertama, timbangan yang bekerja secara mekanis, berat bahan ditimbang pada
salah satu ujung tangkai penimbang, pada sisi lainnya ditempatkan pemberat yang dapat
diatur. Posisi pemberat tersebut menunjukkan berat bahan.
Sumber : http://www.timbanganjaya.com/welcome-web1.htm
Gambar 8. Timbangan Manual/dengan lengan-lengan
(2) Sistem kedua, timbangan yang bekerja secara mekanis dengan sistem pegas. Bahan
ditempatkan pada posisi yang berhubungan dengan roda yang dapat berputar karena
pengaruh berat bahan. Perputaran roda dihubungkan dengan jarum yang dapat berputar
pada porosnya dan membentuk sudut pada bidang putarnya yang telah berskala. Derajat
putaran tersebut menunjukkan berat bahan.
Agribisnis Pakan Ternak Unggas 2
Sumber : http://timbangannagata.indonetwork.co.id
Gambar 9. Timbangan manual sistem pegas
b) Sistem elektronik
Timbangan digital /elektronik adalah timbangan dengan tekhnologi digital, merupakan
pengembangan dari jenis timbangan yang menggunakan pembanding atau batu timbang
maupun timbangan yang menggunakan jarum penunjuk berat (timbangan pegas).
Timbangan ini dikembangkan dengan teknologi elektronik, meggunakan cell penghantar
arus kecil di di bawah timbangan tersebut, atau lebih dikenal dengan Loadcell. Arus kecil
tersebut di konversikan oleh indikator menjadi angka, sehingga kita lebih mengenal
timbangan tersebut dengan Timbangan Digital.
Timbangan digital dikenal mempunyai akurasi yang tinggi, bekerja secara elektronis
dengan tenaga listrik. Penimbangan dilakukan dengan cara bahan ditempatkan pada
Load cells. Pada load cells di pasang kabel baja kecil yang dialiri arus listrik. Tahanan
elektrik kawat akan berubah dengan berubahnya bentuk load cells akibat tekanan berat
bahan. Perubahan ini diukur dan ditransfer menjadi indikasi berat.
Sebelum melakukan penimbangan perlu diperhatikan beberapa hal yang dapat
mempengaruhi akurasi penimbangan, antara lain perbedaan temperatur, vibrasi, dan
perpindahan udara (angin). Secara reguler timbangan perlu dikalibrasi.
Sumber : http://timbangannagata.indonetwork.co.id
Gambar 10. Timbangan manual sistem pegas
b) Sistem Hybrid
Pada kenyataannya tidak semua lokasi penimbangan tersedia aliran listrik, sehingga
untuk menanggulanginya jenis timbangan sistem elektrik dikembangkan lagi,
diantaranya adalah timbangan Hybrid, yaitu timbangan yang cara kerjanya merupakan
perpaduan antara timbangan manual dan digital. Timbangan Hybrid menggunakan
display digital tetapi bagian paltform menggunakan plat mekanik.
Sumber : http://rajatimbangan.co.id/2011/03/mechanical-scales-002/
Gambar 11. Timbangan Hibrid
2) Kualitas Timbangan
Untuk mendapatkan hasil penimbangan sesuai dengan komposisi bahan pakan yang
diinginkan perlu mempertimbangkan tingkat kualitas alat penimbangan (timbangan).
Kualitas timbangan berbeda-beda, dalam hal ini berkaitan dengan spesifikasi timbangan,
antara lain: a) Kapasity, kemungkinan berat terbesar pada skala. b) Graduation,
pembagian skala untuk membaca berat hasil penimbangan c) Sensitivity, jumlah berat
terkecil yang dikehendaki untuk merubah keterbacaan skala. d) Accuracy, penyimpangan
maksimum dari berat nyata.