Anda di halaman 1dari 3

1691 /menkes/per/viii/2011Tentang 1.

Perintah lengkap secara lisan dan yang


Keselamatan Pasien Klinik melalui telepon atau hasil pemeriksaan
dituliskan secara lengkap oleh penerima
SASARAN I : KETEPATAN IDENTIFIKASI perintah.
PASIEN 2. Perintah lengkap secara lisan dan yang
melalui telepon atau hasil pemeriksaan
Standar SKP I Klinik mengembangkan dibacakan secara lengkap oleh penerima
pendekatan untuk memperbaiki/ meningkatkan perintah.
ketelitian identifikasi pasien 3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi
oleh pemberi perintah atau yang
Elemen Penilaian Sasaran I : mcnyampaikan hasil pemeriksaan.
4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan
1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua pelaksanaan verifikasi keakuratan
identitas pasien, tidak boleh menggunakan komunikasi lisan atau melalui telepon secara
nomor kamar atau lokasi pasien. konsisten.
2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat,
darah atau produk darah. SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN
3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah 0I3AT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH
dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis. ALERT)
4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian
pcngobatan dan tindakan/prosedur. Standar SKP III Klinik mengembangkan suatu
pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-
SASARAN II : PEN1NGKATAN obat yang perlu diwaspadai (high alert).
KOMUNIKASI EFEKTIF
Elemen Penilaian Sasaran III :
Standar SKP II Klinik mengembangkan
pendekatan untuk meningkatkan efcktifitas 1. Kebijakan dan atau prosedur dikembangkan
komunikasi antar para pemberi pelayanan. agar memuat proses identifikasi, menetapkan
lokasi, pemberian label dan penyimpanan
Elemen Penilaian Sasaran II : elektrolit konsentrat.
2. Implementasi kebijakan dan prosedur. SASARAN V : PENGURANGAN RESIKO
3. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit INFEKSI TERKAIT PELAYANAN
pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan KESEHATAN
secara klinis dan tindakan diambil untuk
mencegah pemberian yang kurang hati-hati di Standar SKP V Klinik mengembangkan suatu
area tersebut sesuai kebijakan. pendekatan untuk mengurangi resiko infeksi yang
terkait pelayanan keseharian.
SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI,
TEPAT-PROSEDUR,TEPAT-PASIEN OPERASI Elemen Penilaian Sasaran V :

Standar SKP IV Klinik mengernbangkan suatu 1. Rumah sakit mengadopsi atau


pendekatan untuk mernastikan tepat-lokasi, tepat- mengadaptasi pedoman hand hygiene
prosedur dan tepat-pasien. terbaru yang diterbitkan dan sudah
diterima secara umum (a.l dari WHO
Elemen Penilaian Sasaran IV : Guidelines on Patient Safety).
2. Rumah sakit menerapkan program hand
1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang hygiene yang efektif.
jelas dan dimengerti untuk identifikasi lokasi 3. Kebijakan dan atau prosedur
operasi dan melibatkan pasien didalam proses dikembangkan untuk mengarahkan
penandaan. pengurangan secara berkelanjutan resiko
2. Rumah sakit menggunakan suatu cheklist atau dari infeksi yang terkait pelayanan
proses lain untuk memverifikasi saat pre kesehatan.
operasi tepat-lokasi, tepat-prosedur, dan tepat-
pasien dan semua dokumen serta peratatan
yang diperlukan tersedia, tepat dan fungsional.
3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan
mencatat prosedur sebelum "incisi/time out"
tepat sebelum dimulainya suatu prosedur
tindakan pembedahan.
4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk
mendukung suatu proses yang seragam untuk
memastikan tepat lokasi, tepat-prosedur, dan
tepat-pasien, tennasuk prosedur medis dan
dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi.
SASARAN VI : PENGURANGAN RESIKO
PASIEN JATUH

Standar SKP VI Klinik mengembangkan suatu


pendekatan untuk mengurangi resiko pasien dari
cidera karena jatuh.

Elemen Penilaian Sasaran VI :

1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal


atas pasien terhadap resiko jatuh dan
melakukan asesmen ulang bila pasien
diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau
pengobatan dan lain-lain.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi
resiko jatuh bagi mereka yang pada hasil
asesmen dianggap beresiko jatuh.
3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik
keberhasilan, pengurangan cedera akibat jatuh
dan dampak dari kejadian yang tidak
diharapkan.
4. Kebijakan dan atau prosedur dikembangkan
untuk mengarahkan pengurangan berkelanjutan
resiko pasien cedera akibat jatuh di rumah
sakit.

Anda mungkin juga menyukai