INDIKATOR SASARAN
NO KESELAMATAN TARGET
PASIEN
1. Dilakukan dengan mencocokan 100%
Ketepatan identifikasi
nama, tempat tanggal lahir,
pasien
dan nomor rekam medis.
2 Pelaporan kondisi pasien 100%
Peningkatan kmunikasi
dengan menggunakan metode
efektif
SBAR.
3 Penyimpanan obat LASA dan 100%
Peningkatan keamanan
Hight Alert menggunakan
obat yang harus di
stiker dan dipisah lokasi
waspadai
penempatannya
4 • Proses verifikasi sebelum 100%
dilakukan tindakan
Ketepatan
• Penandaan sisi yang akan
pasien,prosedur,dan
dilakukan tindakan
lokasi saat tindakan
• Time out yang dilakukan
medis
segera sebelum mulainya
prosedur
5 Mengurangi risiko Dilakukan cuci tangan lima 90%
infeksi terkait momen dengan metode enam
pelayanan kesehatan langkah cuci tangan.
6 Mengurangi risiko Dilakukan dengan pengkajian 90%
pasien jatuh resiko jatuh pada setiap pasien.
Tabel 1.Indikator sasaran keselamatan pasien
SASARAN II :
PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Elemen Penilaian SKP II
1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil
pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah
2. Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil pemeriksaan dibacakan
kembali secara lengkap oleh penerima perintah.
3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah
atau yang menyampaikan hasil pemeriksaan
4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi
keakuratan komunikasi lisan atau melalui telepon secara konsisten.
SASARAN III :
PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH
ALERT)
Elemen Penilaian SKP III
1. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat proses
identifikasi, menetapkan lokasi, pemberian label, dan penyimpanan
elektrolit konsentrat.
2. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan.
3. Elektrolit konsentrat tidak boleh disimpan di unit pelayanan pasien
kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk
mencegah pemberian yang kurang hati-hati di area tersebut sesuai
kebijakan.
4. Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit pelayanan pasien harus
diberi label yang jelas, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat
(restrict access).
SASARAN IV :
KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR, TEPAT-PASIEN
OPERASI
Elemen Penilaian SKP IV
1. Menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat dimengerti untuk
identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses
penandaan.
2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk
memverifikasi saat praoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia,
tepat, dan fungsional.
3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur
"sebelum insisi / time-out" tepat sebelum dimulainya suatu prosedur /
tindakan pembedahan.
4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung
keseragaman proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur,
dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatan
gigi / dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi.
SASARAN V :
PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN
KESEHATAN
Elemen Penilaian SKP V
1. Puskesmas mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene
terbaru yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum (al.dari WH
Patient Safety).
2. Puskesmas menerapkan program hand hygiene yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan
pengurangan secara berkelanjutan risiko infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan.
SASARAN VI :
PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH
Elemen Penilaian SKP VI
1. Puskesmas menerapkan proses asesmen awal risiko pasien jatuh dan
melakukan asesmen ulang bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi
atau pengobatan.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka
yang pada hasil asesmen dianggap berisiko
3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan pengurangan
cedera akibat jatuh maupun dampak yang berkaitan secara tidak
disengaja.
4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan
pengurangan berkelanjutan risiko pasien cedera akibat jatuh di
puskesmas.