Anda di halaman 1dari 2

Penyebab Insomnia

Biasanya, jenis insomnia yang dialami seseorang banyak berkaitan dengan penyebab
insomnia yang mendasarinya. Ada dua jenis insomnia, yakni insomnia akut dan kronis.
Nah, beberapa kemungkinan penyebab insomnia akut, antara lain: 

 Mengalami stress.
 Mengingat peristiwa yang traumatis.
 Terjadinya perubahan kebiasaan tidur, seperti tinggal di rumah baru.
 Mengalami jet lag atau mabuk setelah naik pesawat.
 Mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Di sisi lain, insomnia kronis dapat terjadi dengan sendirinya atau sebagai akibat dari:

 Kondisi nyeri kronis, seperti radang sendi atau nyeri punggung. 


 Masalah psikologis, seperti kecemasan, depresi, atau gangguan penggunaan
zat.
 Mengalami sleep apnea dan gangguan tidur lainnya.
 Mengidap kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, kanker, penyakit refluks
gastroesofagus (GERD), atau penyakit kardiovaskular. 

Insomnia yang kronis dapat berlangsung paling tidak selama 3 bulan dan dapat bersifat
primer atau sekunder. Sejauh ini, gangguan tidur dengan jenis primer tidak diketahui
penyebabnya. Namun pada tipe sekunder, kondisi lain yang dapat terjadi, seperti
pengaruh kondisi medis, masalah psikologis, penggunaan zat tertentu, serta mengidap
diabetes.

Faktor Risiko Insomnia


Faktanya, insomnia dapat terjadi pada semua rentang usia dan lebih rentan terjadi pada
wanita dibandingkan pria, serta seseorang yang sudah lanjut usia. Beberapa faktor
lainnya yang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami masalah tidur ini,
antara lain:

 Masalah mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, hingga gangguan stres


pasca trauma (PTSD).
 Bekerja shift, pekerjaan seperti ini bisa mengubah jam biologis tubuh.
 Jenis kelamin,ketika menstruasi tubuh akan mengalami perubahan hormon,
kondisi ini menimbulkan gejala hot flashes atau keringat di malam hari, sehingga
menyebabkan gangguan tidur.
 Usia, insomnia meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
 Perjalanan jauh, melakukan perjalanan jauh atau jet lag karena melintasi
beberapa zona waktu juga bisa memicu insomnia.

Selain itu, mengidap kondisi medis tertentu, seperti obesitas dan penyakit
kardiovaskuler juga dapat menyebabkan seseorang mengalami insomnia. Masa
menopause disebut juga dapat mengakibatkan terjadinya gangguan yang membuat
sulit tidur ini. 

Gejala Insomnia
Seseorang yang mengalami insomnia sangat sulit untuk merasakan ngantuk, sehingga
menentukan ukuran tidur normal karena kebutuhan tidur berbeda-beda bagi setiap
orang. Hal tersebut dipengaruhi oleh usia, gaya hidup, lingkungan, dan pola makan.
Gejala-gejala gangguan tidur tersebut yang paling umum, di antaranya:

 Sulit untuk merasakan ngantuk dan tidak bisa tertidur.


 Terbangun pada malam hari atau dini hari dan tidak bisa tidur kembali.
 Merasa lelah, emosional, sulit berkonsentrasi, dan tidak bisa melakukan aktivitas
secara baik pada siang hari.
 Tidak bisa tidur siang, meskipun tubuh terasa lelah. 

Anda mungkin juga menyukai