Anda di halaman 1dari 2

DIARE

Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air
besar dengan kondisi tinja yang encer atau berair. Diare umumnya terjadi akibat
mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau
parasit.

Diare biasanya berlangsung tidak lebih dari 14 hari (diare akut). Namun, pada sebagian
kasus, diare dapat berlanjut hingga lebih dari 14 hari (diare kronis).
Umumnya, diare tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi,
diare yang tidak kunjung membaik atau memburuk dapat menyebabkan komplikasi
yang fatal, jika tidak ditangani dengan tepat.
Patut diketahui, diare juga dapat menjadi salah satu gejala COVID-19. Jika Anda
atau anak Anda mengalami diare, terutama jika disertai dengan demam, sakit
kepala, atau hilang penciuman, lakukan pemeriksaan ke dokter untuk
memastikan kondisi tersebut.
Klik tautan di bawah ini agar Anda dapat diarahkan ke pemeriksaan COVID-19
terdekat:

 Rapid Test Antibodi


 Swab Antigen (Rapid Test Antigen)
 PCR

Gejala dan Penyebab Diare


Gejala diare bervariasi. Namun, gejala yang paling sering dialami oleh penderita diare
adalah:

 Perut mulas
 Buang air besar cair (tinja encer) atau bahkan berdarah
 Sulit menahan buang air besar
 Pusing, lemas, dan kulit terasa kering

Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di usus besar yang
berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Namun, diare yang berlangsung
lama dapat terjadi akibat peradangan di saluran pencernaan.

Pengobatan dan Pencegahan Diare


Pengobatan utama diare adalah untuk mencegah dehidrasi. Penderita dapat meminum
cairan elektrolit, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare. Selain itu,
konsumsi makanan lunak, suplemen probiotik, dan obat antidiare yang bisa didapatkan
di apotek, juga disarankan untuk mempercepat pemulihan diare.

Anda mungkin juga menyukai