STRATEGI BLUM-KULKA
Ella Wulandari
19016018/2019
Gambar 1
Shoshana Blum-Kulka
2
Menurutnya, konsep budaya saling terkait dalam menentukan sifat dari masing-
masing parameter tersebut, sehingga memengaruhi pemahaman sosial tentang
kesantunan pada berbagai masyarakat di dunia. Motivasi sosial mengacu pada alasan
mengapa orang bersikap sopan, yaitu alasan fungsi kesantunan; mode ekspresif (modes
of expression) mengacu pada berbagai bentuk linguistik yang digunakan untuk
menunjukkan kesantunan; perbedaan sosial mengacu pada parameter penilaian
situasional yang berperan dalam kesantunan; dan makna sosial mengacu pada nilai
kesantunan ungkapan kebahasaan tertentu dalam konteks situasi tertentu. Blum-Kulka
mengemukakan strategi bertutur atas tiga yaitu strategi bertutur langsung, strategi
bertutur tidak langsung, dan strategi bertutur menggunakan isyarat.
3
3. Strategi Bertutur Menggunakan Isyarat
Strategi bertutur dengan tanda (dalam Darmawanti, dkk, 2014) adalah tuturan
yang isinya tidak ada relevansinya dengan maksud tuturan. Contoh pidato, 'Oh, betapa
indahnya bunga yang satu itu, Bu?. Bagaimana kalau pindah ke rumah saya?' Kalimat
tersebut diucapkan oleh seorang pemuda yang menginginkan sekuntum bunga yang
tumbuh di pekarangan seorang ibu dan kini mekar indah milik orang tua dari sahabat
gadis muda tersebut. Secara harfiah, tuturan berarti pujian yang disertai dengan
keinginan penutur untuk memiliki bunga milik lawan bicara. Secara kontekstual,
penutur seorang pemuda dan mitra tutur seorang ibu yang memiliki anak perempuan
terlibat dalam tuturan yang berarti permintaan dari penutur. Permintaannya adalah
penutur meminta kepada penutur untuk memberikan putrinya sebagai calon istri dan
menjadikannya menantunya.
Bagan 1
Strategi Bertutur Blum-Kulka
4
DAFTAR PUSTAKA