Secara umum, menurut catatan PBB, populasi lansia juga meningkat dua kali lipat hanya dalam tempo 25 tahun. Saat ini, PBB memprediksikan jumlah kaum manula mencapai 600 juta jiwa di seluruh dunia, atau setara dengan 8% total populasi penduduk dunia dan terus meningkat hingga 1,1 miliar atau 13% di tahun 2035. Uniknya, fenomena tersebut tidak hanya terjadi di negara-negara maju yang notabene menghadapi sindrom less population, karena Amerika Serikat (AS) dan China yang dikenal sebagai negara dengan populasi yang terbesar juga menghadapi permasalahan yang sama. Di AS, dengan tingkat kelahiran yang begitu besar, harus menanggung 44 lansia berbanding 100 penduduk, sementara di China populasi lansia meningkat dari 15 menjadi 36 per 100 orang penduduk usia produktif. Jika sebelumnya dianggap sebagai mesin pertumbuhan, beberapa pengamat kemudian manganalogikan kaum lansia ini sebagai faktor yang dominan menurunkan laju pertumbuhan ekonomi dunia. 2. Jumlah lansia di RT sekitar kita Jumlah lansia di RT (n) berjumlah sebanyak 3 orang 3. Masalah kesehatan lansia disekitar kita Permasalahan yang dialami oleh lanjut usia khususnya di Indonesia menurut Deputi Pemberdayaan Disabilitas dan Lansia Kementrian Koordiantor Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (2017) ada tiga yaitu : a. Masalah kesehatan. Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018, penyakit tidak menular terbanyak yang dialami oleh lanjut usia di Indonesia adalah hipertensi, masalah gigi, penyakit sendi, masalah mulut, jantung dan stroke. Penyakit menular antara lain seperti inpeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan peneumonia. b. Menurunya produktivitas ekonomi, c. Masalah sosial 4. Program yang telah dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan lansia tersebut Program perlindungan pemerintah pusat yang digulirkan saat ini melalui Kementerian Sosial menyelenggarakan dua program bantuan sosial bagi lansia, yaitu : a. Program Bantuan Bertujuan Lanjut Usia (Bantu LU). Program ini bertujuan unuk memberikan rehabilitasi sosial, pendampingan, dukungan teknis, dan dukungan aksesibiltas bagi lansia agar dapat memulihkan dan mengembangkan fungsi sosialnya. Sasaran dari progam ini yaitu lansia yang tinggal sendiri, bersama pasangan, baik yang potensial maupun yang tidak potensial. Program ini diberikan bukan pada lansia penerima PKH. Pada tahun 2019, besaran bantuan ini untuk setiap lansia yaitu Rp. 2.400.000 per tahun yang disalurkan melalui rekening milik lansia itu sendiri atau wali yang telah ditunjuk. b. PKH Komponen Lansia. Program Keluarga Harapan (PKH) sejak tahun 2016 memasukan lansia sebagai komponen penerima manfaat. Setiap KPM PKH yang memiliki anggota keluarga lansia mendapatkan tambahan bantuan dana. Lansia penerima manfaat program PKH diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup. Ada beberapa kewajiban yang harus dilakukan lansia sebagai penerima manfaat PKH diantaranya yaitu, minimal satu kali dalam satu tahun memeriksakan kesehatan, mengakses layanan home care dan day care.