Anda di halaman 1dari 5

Nama : Zulnofri

Nim : 211211980

TREN DAN ISSUE KEPERAWATAN


A.   Definisi Trend 

Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa,


tren juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang
terjadi pada saat ini yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat.
Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta
B.   Definisi Issu.
Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau
tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter,
sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat,
kematian, ataupun tentang krisis.
Issu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas
faktannya atau buktinya
C.   Definisi Trend dan Issu Keperawatan
Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang d.bicarakan banyak
orang tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta
ataupun tidak, trend dan issu keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek
legal dan etis keperawatan.
Saat ini trend dan issu keperawatan yang sedang banynak dibicarakan orang
adalah Aborsi, Eutanasia dan Transplantasi organ manusia, tentunya semua issu
tersebut menyangkut keterkaitan dengan aspek legal dan etis dalam
keperawatan.
D. Tend Keperawatan dan Implikasinya di Indonesia
Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalam
berbagai bidang yang meliputi:
1.Definisi
a. Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh)
Menurut Martono, telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh)
adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan
keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik
yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat.
Keuntungan dari teknologi ini yaitu mengurangi biaya kesehatan, jangkauan
tanpa batas akan layanan kesehatan, mengurangi kunjungan dan masa hari
rawat, meningkatkan pelayanan pasien sakit kronis, mengembangkan model
pendidikan keperawatan berbasis multimedia (Britton, Keehner, Still & Walden
1999). Tetapi sistem ini justru akan mengurangi intensitas interaksi antara
perawat dan klien dalam menjalin hubungan terapieutik sehingga konsep
perawatan secara holistik akan sedikit tersentuh oleh ners. Sistem ini baru
diterapkan dibeberapa rumah sakit di Indonesia, seperti di Rumah Sakit
Internasional. Hal ini disebabkan karena kurang meratanya penguasaan teknik
informasi oleh tenaga keperawatan serta sarana prasarana yang masih belum
memadai.
b. Bagaimana aplikasi dan keuntungan telenursing
Aplikasi telenursing tersedia di rumah, rumah sakit,
melalui telenursing centre  dan melalui unit mobile. Telepon triage dan home
care saat ini merupakan aplikasi yang tumbuh yang paling cepat. Perawat home
care menggunakan sistem yang memberikan ijin untuk melakukan monitoring
parameter fisiologi di rumah, seperti tekanan darah, glukosa darah, pernapasan,
dan menimbang berat badan, via internet. Melalui sistem video interaktif, pasien
menghubungi perawat bertugas dan menyusun suatu konsultasi melalui video
untuk menunjukkan permasalahan yang dihadapi; sebagai contoh, bagaimana
cara mengganti balutan luka, memberi suntikan hormon insulin atau
mendiskusikan peningkatan nafas pendek (sesak nafas). Hal ini sangat
membantu orang dewasa dan anak-anak dengan kondisi-kondisi kronis dan
macam-macam penyakit yang melemahkan, terutama sekali mereka yang
mempunyai cardiopulmonary diseases.
Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam
perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu
memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat
waktu dan memberikan dukungan secara langsung ( online). Kesinambungan
pelayanan ditingkatkan dengan memberi kesempatan kontak yang sering antara
penyedia pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga merek
Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait
dengan beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak
kasus penyakit kronik dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di
daerah terpencil, rural, dan daerah yang penyebaran pelayanan kesehatan
belum merata. Dan keuntungannya, telenursing dapat menjadi jalan keluar
kurangnya jumlah perawat (terutama di negara maju), mengurangi jarak
tempuh, menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi
jumlah hari rawat dan jumlah pasien di RS, serta menghambat infeksi
nosokomial. 5)
Sama seperti telemedicine yang saat ini berkembang sangat luas yang telah
diaplikasikan di Amerika, Yunani, Israel, Jepang, Italia, Denmark , Belanda,
Norwegia, Jordania dan India bahkan Malaysia. 7). Telenursing telah lama
diaplikasikan di Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Inggris. Di Amerika
Serikat sendiri ANA (American Nurses Association) dalam dialog nasional
telemedicine/telehealth Agustus 1999, telah menganjurkan pengembangan
analisa komprehensif penggunaaan telehealth/telemedicine termasuk
didalamnya telenursing.
Di Amerika Serikat 36% peningkatan kebutuhan perawat home care dalam 7
tahun mendatang, dapat ditanggulangi oleh telenursing. Sedangkan di Inggris
sendiri 15% pasien yang dirawat di rumah (home care) dilaporkan memerlukan
tehnologi telekomunikasi, dan sejumlah studi di Eropa memperlihatkan sejumlah
besar pasien mendapatkan pelayanan telekomunikasi di rumah dengan
telenursing 4). Pasien tirah baring, pasien dengan penyakit kronik seperti
COPD/PPOM, DM, gagal jantung kongestif, cacat bawaan, penyakit degeneratif
persyarafan (Parkinson, Alzheimer, Amyothropic lateral sclerosis) dll, yang
dirawat di rumah dapat berkunjung dan dirawat secara rutin oleh perawat
melalui videoconference, internet, videophone, dsb. Atau pasien post op yang
memerlukan perawatan luka, ostomi, dan pasien keterbelakangan mental. Yang
dalam keadaan normal seorang perawat home care hanya dapat berkunjung
maksimal 5 – 7 pasien perhari, maka dengan menggunakan telenursing dapat
ditingkatkan menjadi 12 – 16 pasien seharinya 5).
Telenursing dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari rawat di RS,
peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih
luas dan merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home
care). Aplikasi telenursing di Denmark pada perawat yang bekerja di poliklinik
(OPD – outpatient) yang mempertahankan kontak dengan pasien melalui
telepon, maka jumlah kunjungan ke RS, dan hari rawat berkurang setengahnya.
Di Islandia, dengan penduduk yang terpencar, pelayanan asuhan keperawatan
berbasis telepon dapat mensuport ibu yang kelelahan dan stress merawat
bayinya. Dan beberapa program telenursing dapat membantu mengurangi
hipertensi pada ibu bersalin dengan eklamsia. Bahkan di Irlandia utara
telenursing untuk perawatan luka diabetik telah menjadi alternatif pelayanan
keperawatan untuk pasien penderita diabetik ulcer. 4)
Aplikasi telenursing juga dapat diterapkan dalam model hotline/call centre yang
dikelola organisasi keperawatan, untuk melakukan triage pasien, dengan
memberikan informasi dan konseling dalam mengatur kunjungan RS dan
mengurangi kedatangan pasien di ruang gawat darurat. Telenursing juga dapat
digunakan dalam aktifitas penyuluhan kesehatan, telekonsultasi keperawatan,
pemeriksaan hasil lab dan uji diagnostik, dan membantu dokter dalam
mengimplementasikan protokol penanganan medis.8.)
Telenursing melalui telepon triage dan home care merupakan bentuk aplikasi
yang berkembang pesat saat ini. Dalam perawatan pasien di rumah, maka
perawat dapat memonitor tanda-tanda vital pasien seperti tekanan darah, gula
darah, berat badan, peak flow pernapasan pasien melalui internet. Dengan
melakukan video conference, pasien dapat berkonsultasi dalam perawatan luka,
injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas. Pada akhirnya telenursing
dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga, terutama dalam
manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat
dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat
dan pasien yang tidak terbatas.
Telenursing dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari rawat di RS,
peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih
luas dan merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah
(home care).

Anda mungkin juga menyukai