VOLUME I
NOMOR 1
HALAMAN 1 - 95
EDISI AGUSTUS 2012
Deskripsi
Pembaca
Editor
Petunjuk Penulisan
DESKRIPSI
Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan
Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian
dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif,
original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini
meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat.
Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi,
farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat,
teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman
serta evaluasi klinik obat.
PEMBACA
Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika,
farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia
dan statistika
EDITOR
Penanggungjawab : Dr.rer.nat. I M.A.G. Wirasuta, M.Si., Apt
Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm, M.Si., Apt
Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt
Anggota
Ni Nyoman Wahyu Udayani, S.Farm., M.Sc., Apt
Ni Made Widi Astuti, S.Farm., M.Si.
Mitra Bestari:
Ketua : Drs. I N.K. Widjaja , M.Si., Apt
Wakil Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt
Anggota:
a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)
b. Ni Putu Ayu Dewi Wijayanti, S.Farm., M.Si., Apt (Teknologi Farmasi)
c. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi)
d. Rasmaya Niruri, S.Si., M.Farm.Klin., Apt (Biomedik dan Farmakologi)
e. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)
EMAIL
jurnalfarmasiudayana@gmail.com
PENDAHULUAN
Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)
topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2)
artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di
jurnal lain atau media publikasi yang lain.
Tipe artikel
Review article
Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata),
pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih,
daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai
kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan
1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus
diberi halaman 1.
Conflict of interest
Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi
pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun
sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan
Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja,
konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau
sumber dana yang lain.
Verifikasi Artikel
Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan
sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak
dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan
semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara
eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan
penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam
bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari
plagiarisme
Konstribusi
Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah,
sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.
Perubahan penulis
Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah
urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara
lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau
mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh
corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan
meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau
diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis
yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas
Bahasa
Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.
PERSIAPAN
Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli
menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu
kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.
Struktur Artikel
Sub pokok bahasan-penomoran
Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok
bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya.
Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.
Pendahuluan
Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci
atau kesimpulan dari hasil penelitian
Hasil
Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas
Pembahasan
Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan
mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan
dari penelitian sebelumnya
Appendik
Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya.
Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan
seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1;
Gambar. A.1
Alamat korespondensi
Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi
semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi.
Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci
harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis
Alamat penulis
Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka
alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat
dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat
utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap
menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic
Abstrak
Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus
menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan
umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak
menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama
penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak
umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu
sendiri
Gambar
Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat
menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan
Kata kunci
Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari
penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)
Singkatan
Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman
pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada
abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis.
Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.
Unit
Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang
berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI
Tabel
Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel
dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data
yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain
dari artikel
Daftar pustaka
Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum
dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan
di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan
bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan
sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan
jurnal ini.
Penulisan buku
Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul.
(Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit
Artikel jurnal
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal,
volume (issue), halaman
Skipsi/Tesis/Disertasi
Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi.
Universitas, kota
Submission checklist
Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir
sebelum artikel dikaji oleh editor.
Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:
alamat email
kode pos
nomor telepon atau fax
Semua file yang dibutuhkan telah diupload
Kata kunci
Gambar
hal
Halaman Judul …………………………………………………………………………..... i
Deskripsi Jurnal Farmasi Udayana .................................................................................... i
Petunjuk Penulisan ........................................................................................................... ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………………….. viii
1 Derivatisasi Morfin Menggunakan Dansil Klorida untuk Meningkatkan Kepekaan
Deteksi Morfin pada Metode KLT-Spektrodensitometer ……………………………… 1
2 Kajian Interaksi Obat pada Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Kronis Hipertensi di Unit
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Sanglah Denpasar Tahun 2007 ……………………. 9
3 Kajian Kelengkapan Resep Pediatri Rawat Jalan yang Berpotensi Menimbulkan
Medication Error di Rumah Sakit Ari Canti Mas Ubud Gianyar …………………… 16
4 Metode Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif LDL-C Menggunakan Elektroforesis
Agorase Dapar TAE-Spektrofotodensitometri ………………………………………… 22
5 Pengaruh Variasi Kepolaran Fase Gerak Aseton-Diklorometana: Metanol-Asam
Asetat terhadap % Distribusi (+)-Katekin dari Gambir dengan Metode Kromatografi
Cair Vakum …………………………………………………………………………….. 31
6 Pengaruh Konsentrasi Amilum Jagung Pregelatinasi sebagai Bahan Penghancur
terhadap Sifat Fisik Tablet Vitamin E untuk Anjing ………………………………….. 39
7 Pengaruh Rasio Amilum: Air dan Suhu Pemanasan terhadap Sifat Fisik Amilum
Singkong Pregelatin yang Ditujukan sebagai Eksipien Tablet ………………………… 43
8 Sifat Fisik Granul Amilum Jagung yang Dimodifikasi secara Enzimatis dengan
Lactobacilus acidophilus pada Berbagai Waktu Fermentasi ………………………….. 61
9 Studi Pendahuluan Derivatisasi BEberapa Senyawa dengan Gugus Amin
Menggunakan Dansil Klorida pada KLT-Densitofotometer …………………………… 69
10 Uji Aktivitas Penangkapan Radikal DPPH Ekstrak Produk Teh Hitam (Camellia
sinensis(L.) O.K.) dan Gambir (Uncariagambir(Hunter) Roxb) serta Profil KLT-
Densitometernya ……………………………………………………………………….. 80
Kadek Lenny Kar isma Sar i, I G.N. Je mmy Anton Pr asetia, Cok. Istr i Sri Arisanti
Ju r usan Far masi Faku ltas Matemat ika dan Ilmu Pengetahu an Alam Universitas
Udayana
ABSTRACT
50
Pengaruh Rasio Amilum: Air dan Suhu Pemanasan (Lenny K.S., Jemmy A.P., Sri A.)
bagian tanaman dan dalam proses Menurut penelitian Yusuf dkk (2008)
pembuatannya belum mengalami yang melakukan modifikasi amilum
perubahan secara fisika atau kimia. singkong secara pregelatin dengan metode
Ditinjau dari bentuk fisiknya, amilum yang cetak langsung membuktikan bahwa
diolah secara tradisional masih berbentuk modifikasi amilum secara pregelatin
serbuk. Amilum tersebut memiliki mampu memperbaiki sifat alir amilum
kekurangan yaitu tidak mempunyai sifat alami dan kompaktibilitas tablet. Amilum
alir yang baik (Soebagio dkk., 2009). Sifat yang dihasilkan memiliki kecepatan alir
alir ini sangat penting saat proses yang baik yaitu 14,63 g/detik. Hal ini
pengempaan tablet khususnya dalam sesuai dengan pustaka, dimana kecepatan
formulasi tablet kempa langsung karena alir yang baik adalah lebih besar dari 10
jika tidak dapat mengalir secara baik dapat g/detik (Siregar, 2008). Sudut diam yang
memberikan bobot tablet yang berbeda. dihasilkan yaitu antara 250 sampai 400,
Bobot tablet yang berbeda berpengaruh berarti memiliki sifat alir yang baik. Dari
terhadap keseragaman kandungan tablet, hasil pemeriksaan kompaktibilitas
sehingga efek yang ditimbulkan oleh diperoleh hasil sebesar 11,49%, bila
masing-masing tablet akan berbeda pula di dihubungkan dengan sifat alir maka
dalam tubuh. Selain itu, sifat alir juga amilum singkong pregelatin ini memiliki
dapat mempengaruhi kompaktibilitas sifat alir yang sangat baik.
tablet. Tablet yang terlalu keras akan Amilum pregelatin yang baik akan
memiliki waktu hancur yang lama, terbentuk dengan perbandingan air dan
sedangkan tablet yang terlalu rapuh amilum serta penggunaan suhu yang tepat.
akanmemiliki waktu hancur yang terlalu Menurut penelitian Alebiowu dan Itiola
cepat (Hastuti, 2008). (2001), melakukan pembuatan amilum
Amilum modifikasi merupakan pregelatin dengan menggunakan
amilum tradisional yang telah mengalami perbandingan amilum dan air sebesar 1:1
pengolahan secara fisika atau kimia. Salah dan dengan suhu 550C. Dari penelitian
satu cara modifikasi amilum secara fisika tersebut, akan dilakukan pembuatan
yaitu dengan cara pregelatin, dimana amilum pregelatin dengan memvariasikan
amilum yang diolah secara tradisional lalu rasio amilum:air dengan perbandingan
diberikan perlakuan tambahan melalui 1:0,5 ; 1:0,75 ; 1:1. Masing-masing
penambahan air dengan jumlah yang tepat amilum pregelatin yang dibuat dengan
dan pemanasan pada suhu yang sesuai variasi jumlah penambahan amilum dan air
(Rowe dkk., 2009).Amilum modifikasi di atas, kemudian akan dipanaskan pada
secara pregelatin memiliki keunggulan variasi suhu yang berbeda-beda yaitu
daripada amilum tradisional yaitu mampu 500C, 550C dan 600C. Variasi suhu serta
meningkatkan sifat alir karena amilum rasio amilum:air tersebut dilakukan untuk
pregelatin yang terbentuk dari proses memperoleh amilum singkong pregelatin
penyatuan partikel-partikel serbuk yang memenuhi persyaratan sehingga
menghasilkan amilum dengan ukuran yang dapat dijadikan eksipien dalam pembuatan
lebih besar yaitu granul. Massa granul ini tablet.
akan memberikan sifat alir yang lebih baik
daripada dalam bentuk serbuknya sehingga BAHAN DAN ME TO DE
cocok untuk dikempa langsung. Massa Bahan
granul dengan ukuran yang seragam Bahan-bahan yang digunakan dalam
tersebut juga akan memberikan daya penelitian ini adalah amilum singkong dan
kompaktibilitas tablet yang baik sehingga aquades.
dapat menghasilkan tablet kompak
(Hastuti, 2008). Alat
51
Pengaruh Rasio Amilum: Air dan Suhu Pemanasan (Lenny K.S., Jemmy A.P., Sri A.)
53
Pengaruh Rasio Amilum: Air dan Suhu Pemanasan (Lenny K.S., Jemmy A.P., Sri A.)
Mikroskopik amilum
Hilus
Amilum singkong
Rasio amilum:air Variasi suhu pemanasan dalam pembuatan amilum singkong pregelatin
dalam pembuatan
amilum singkong 50°C 55°C 60°C
pregelatin
Hilus Hilus Hilus
1:0,5
1:0,75
1:1
55
Pengaruh Rasio Amilum: Air dan Suhu Pemanasan (Lenny K.S., Jemmy A.P., Sri A.)
Tabel 2. Hasil Uji Makroskopik Amilum Singkong dan Amilum Singkong Pregelatin
Dari tabel 2, terlihat bahwa ukuran serbuk µm dan tergolong serbuk kasar (coarse
amilum singkong yaitu ≤180 µm dan powder). Penggolongan serbuk di atas
tergolong serbuk sangat halus (very fine berdasarkan pada penggolongan serbuk
powder). Hal ini sesuai pada Farmakope yang ditetapkan oleh Ansel (2005).
Indonesia IV (1995) yang menyatakan Semakin besarnya ukuran amilum
bahwa amilum alami berbentuk serbuk singkong pregelatin disebabkan karena
sangat halus. Sedangkan, ukuran amilum proses gelatinasi yang terjadi. Proses
singkong pregelatin yaitu 250 µm – 850 gelatinasi mengakibatkan granul-granul
amilum pecah dan berubah menjadi
56
Pengaruh Rasio Amilum: Air dan Suhu Pemanasan (Lenny K.S., Jemmy A.P., Sri A.)
susunan yang bergerombol (Kurniadi, <0,05). Uji kadar air ini dilakukan untuk
2010). Amilum singkong pregelatin yang menetapkan jumlah air yang menguap
sampai diperoleh bobot konstan, dimana
berbentuk granul ini lebih baik daripada merupakan salah satu syarat uji
amilum singkong yang masih berbentuk pendahuluan amilum.
serbuk. Bentuk granul lebih mudah 5. Uji pH
mengalir sehingga dapat dimanfaatkan Dilakukan pengukuran pH terhadap
sebagai eksipien tablet cetak langsung. amilum singkong maupun amilum
singkong pregelatin, hasil pengukuran pH
4. Uji kadar air dapat dilihat pada tabel 4.
Pengujian kadar air bertujuan untuk
menetapkan jumlah air yang menguap
pada kondisi tertentu (Depkes RI, 1995). Tabel 4. Hasil Uji pH Amilum Singkong
Pengujian kadar air dilakukan pada dan Amilum Singkong Pregelatin
amilum singkong dan amilum singkong
pregelatin. Hasil pengujian kadar air dapat Rasio pH
amilum:air Amilum Variasi suhu pemanasan
dilihat pada tabel 3. dalam singkong amilum singkong
pembuatan pregelatin
amilum °
50 C 55°C 60°C
singkong
pregelatin
Tabel 3. Hasil Uji Kadar Air Amilum 1:0,5 6,14 6,14 6,14
± ± ±
Singkong dan Amilum Singkong 0,02 0,01 0,04
Pregelatin 1:0,75 6,36 6,13 6,14 6,14
± ± ± ±
Rasio Kadar air (%) 0,07 0,01 0,04 0,01
amilum:air Amilum Variasi suhu pemanasan 1:1 6,14 6,13 6,14
dalam singkong amilum singkong pregelatin ± ± ±
pembuatan 50°C 55°C 60°C 6,14 0,01 0,01
amilum
singkong
pregelatin
1:0,5 11,50 11,17 9,40 Hasil pengukuran pH di atas menunjukkan
± ± ±
0,50 0,12 0,30
bahwa pH amilum singkong maupun
1:0,75 11,87 11,50 11,40 10,73 amilum singkong pregelatin sesuai dengan
± ± ± ± pustaka yaitu antara 4,5 sampai 7,0 (Rowe
0,15 0,30 0,30 0,64
1:1 11,80 11,45 11,40
dkk., 2009).Hal ini berarti, saat
± ± ± penyimpanan amilum akan stabil atau
0,10 0,51 0,10 dapat bertahan lama.Hasil uji ANOVA
Dari tabel 3, terlihat bahwa baik menunjukkan bahwa rasio amilum:air dan
amilum singkong maupun amilum variasi suhu pemanasan berpengaruh
singkong pregelatin telah memenuhi signifikan terhadap penurunan pH amilum
persyaratan yaitu kadar air amilum tidak pregelatin (P<0,05).
diperbolehkan lebih dari 15% (b/b)
(Depkes RI, 1995). Kadar air yang tinggi B. Uji Sifat Fisik Amilum
dapat memicu reaksi enzimatik maupun 1. Uji kelembaban
pertumbuhan mikroba sehingga dapat Tujuan pengujian kelembaban (Moisture
terjadi pembusukan atau degradasi Content) adalah untuk mengetahui
senyawa yang ada di dalam amilum kandungan lembab dalam amilum.
tersebut (Depkes RI, 1994). Berdasarkan Kandungan lembab yang diperbolehkan
hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa yaitu 1%-5%. Pengujian kelembaban
rasio amilum:air dan variasi suhu dilakukan terhadap amilum singkong dan
pemanasan berpengaruh signifikan amilum singkong pregelatin. Persentase
terhadap kadar air amilum pregelatin (P nilai kelembaban dari amilum singkong
57
Pengaruh Rasio Amilum: Air dan Suhu Pemanasan (Lenny K.S., Jemmy A.P., Sri A.)
58
Pengaruh Rasio Amilum: Air dan Suhu Pemanasan (Lenny K.S., Jemmy A.P., Sri A.)
Dari gambar 2, dapat dilihat bahwa terayak pada ayakan mesh no. 80 yaitu
amilum singkong menunjukkan distribusi sebesar 99,88%. Hal ini sesuai pada
yang sempit karena lebih dari 50% mampu Farmakope Indonesia IV (1995) yang
59
Pengaruh Rasio Amilum: Air dan Suhu Pemanasan (Lenny K.S., Jemmy A.P., Sri A.)
Dari tabel 6, terlihat bahwa amilum suhu 50°C memiliki sifat alir yang baik
singkong tidak mampu mengalir karena dengan rentang (4-10) gram/detik (Aulton,
amilum singkong memiliki ukuran partikel 1988). Amilum singkong pregelatin
yang kecil (≤ 180 µm) (Depkes RI, 1995). dengan rasio amilum:air sebesar 1:1 suhu
Ukuran partikel yang kecil ini 50°C, 1:0,75 suhu 55°C dan rasio 1:0,5 ;
menyebabkan tidak adanya rongga udara 1:0,75 ; 1:1 dengan suhu 60°C memiliki
antarpartikel, sehingga amilum tidak dapat sifat alir yang sangat baik karena mampu
mengalir (Voigt, 1995). Sedangkan, mengalir > 10 gram/detik (Aulton, 1988).
amilum singkong pregelatin dengan rasio Amilum singkong pregelatin dapat
amilum:air berturut-turut 1:0,5 ; 1:0,75 mengalir karena berbentuk granul dengan
dengan suhu 50°C dan rasio 1:0,5 dengan ukuran partikel 250 µm - 850 µm yang
60
Pengaruh Rasio Amilum: Air dan Suhu Pemanasan (Lenny K.S., Jemmy A.P., Sri A.)
Tabel 7.Hasil Uji Sudut Diam Amilum Singkong dan Amilum Singkong Pregelatin
61
Pengaruh Rasio Amilum: Air dan Suhu Pemanasan (Lenny K.S., Jemmy A.P., Sri A.)
Dari tabel 8, terlihat bahwa nilai kecil nilai kompaktibilitas maka sifat
kompaktibilitas amilum singkong paling alirnya akan semakin baik. Hasil uji
besar karena ukuran partikelnya yang kecil ANOVA menunjukkan bahwa rasio
sehingga akan memiliki kompaktibilitas amilum:air dan variasi suhu pemanasan
yang lebih besar. berpengaruh signifikan terhadap
Amilum singkong pregelatin rasio kompaktibilitas amilum pregelatin (P
1:0,5 (50°C) memiliki nilai kompaktibilitas <0,05).
24,76%, berarti memiliki sifat alir yang
kurang dan memiliki fines dengan jumlah C. Uji Sifat Tablet
yang paling besar yaitu 19,26% sehingga 1. Uji organoleptik
nilai kompaktibilitasnya besar. Amilum Uji organoleptik diamati dengan
singkong pregelatin rasio 1:0,75 (50°C) melihat bentuk dan permukaan, warna,
dan rasio 1:0,5 (55°C) memiliki nilai bau, diameter dan ketebalan tablet yang
kompaktibilitas antara 18%-23%, berarti dihasilkan. Peningkatan suhu pemanasan
memiliki sifat alir yang cukup dengan dan rasio amilum:air tidak memberikan
jumlah fines yaitu 17,95% dan 17,94%. perbedaan hasil uji organoleptik yaitu
Amilum singkong pregelatin rasio 1:1 tablet yang dihasilkan memiliki bentuk
(50°C, 55°C), 1;0,75 (55°C) dan 1:0,5 bulat pipih, permukaan rata dan tidak
(60°C) memiliki nilai kompaktibilitas capping dengan warna putih berdiameter
antara 12%-18%, berarti memiliki sifat alir 12 mm dan memiliki ketebalan tablet 3,2
yang baik dengan jumlah fines berturut- mm dan tidak berbau.
turut yaitu 16,46% ; 14,80% ;16,13% ;
12,18%. Amilum singkong pregelatin rasio 2. Uji keseragaman bobot tablet
1:1 (60°C), 1;0,75 (60°C) memiliki nilai Rata–rata keseragaman bobot tablet
kompaktibilitas antara 5%-12%, berarti dengan amilum singkong pregelatin
memiliki sifat alir yang sangat baik dengan ditunjukkan oleh tabel 9.
jumlah fines 12,71% dan 11,06%.
Peningkatan jumlah air dan suhu
pemanasan menyebabkan penurunan nilai
kompaktibilitas amilum. Hal ini dapat
dilihat dari jumlah fines, dimana semakin
meningkatnya jumlah air dan suhu
pemanasan mengakibatkan jumlah fines
semakin menurun pula. Semakin besar
jumlah fines maka semakin besar nilai
kompaktibilitasnya (Siregar, 2008).
Apabila dilihat dari sifat alirnya, semakin
62
Pengaruh Rasio Amilum: Air dan Suhu Pemanasan (Lenny K.S., Jemmy A.P., Sri A.)
Hasil evaluasi keseragaman bobot tablet Tabel 10. Rata-Rata Kekerasan Tablet
ditunjukkan pada tabel 4.8 menunjukkan Rasio Kekerasan tablet (kg)
amilum:air Variasi suhu pemanasan amilum singkong
bahwa tablet yang dihasilkan memenuhi dalam pregelatin
ketentuan Farmakope Indonesia Edisi IV pembuatan
(Depkes RI, 1995), yang menyatakan tidak amilum
50°C 55°C 60°C
singkong
boleh lebih dari 2 tablet yang bobotnya pregelatin
menyimpang dari bobot rata lebih besar 1:0,5 4,35 ± 0,16 5,44 ± 0,17 6,37 ± 0,13
dari 5% dan tidak ada satu tablet pun yang 1:0,75 5,37 ± 0,16 6,44 ± 0,17 7,84 ± 0,12
1:1 6,84 ± 0,13 7,74 ± 0,17 8,83 ± 0,15
bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata
lebih dari 10%. Tabel di atas menunjukkan, semua tablet
Hasil keseragaman bobot ditentukan amilum pregelatin memenuhi persyaratan
oleh sifat alir amilum. Sifat alir amilum kekerasan yang baik yaitu antara 4 kg - 8
singkong pregelatin yang berada dalam kg (Lachman dkk., 2008). Hasil uji
rentang baik sampai sangat baik ANOVA menunjukkan bahwa rasio
menyebabkan amilum dapat mengisi ruang amilum:air dan variasi suhu pemanasan
cetak secara konstan sehingga tablet yang berpengaruh signifikan terhadap kekerasan
dihasilkan dapat memenuhi keseragaman tablet amilum pregelatin (P>0,05).
bobot yang baik. Hasil uji ANOVA Peningkatan suhu pemanasan dan
menunjukkan bahwa rasio amilum:air dan jumlah air menghasilkan kekerasan tablet
variasi suhu pemanasan tidak berpengaruh yang semakin meningkat. Hal ini
signifikan terhadap keseragaman bobot menunjukkan, bahwa peningkatan jumlah
tablet amilum pregelatin (P >0,05). air dan suhu mengakibatkan amilum
singkong pregelatin yang terbentuk
3. Uji kekerasan tablet semakin sempurna sehingga daya ikat
Kekerasan tablet merupakan amilopektin akan semakin kuat. Semakin
parameter untuk menilai ketahanan tablet kuat daya ikat amilopektin maka kekerasan
terhadap goncangan pada saat pembuatan, tablet akan bertambah besar. Bila dilihat
pengepakan maupun pendistribusiannya dari nilai kompaktibilitasnya, dimana
kepada konsumen (Lachman dkk., 2008). peningkatan suhu pemanasan dan jumlah
Rata–rata kekerasan tablet dari amilum air mengakibatkan nilai kompaktibilitas
singkong pregelatin ditunjukkan oleh tabel semakin menurun.Semakin menurunnya
10. kompaktibilitas maka kekerasan tablet
akan semakin meningkat pula (Siregar,
2008).
63
Pengaruh Rasio Amilum: Air dan Suhu Pemanasan (Lenny K.S., Jemmy A.P., Sri A.)
Tabel 13. Hasil Pengujian Tablet Masing-Masing Rasio Amilum:Air dan Suhu Pemanasan
Tabel 13, menunjukkan hanya rasio Ansel, H. C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan
amilum:air 1:1 (60°C) yang tidak memenuhi Farmasi .Edisi Keempat. Jakarta : UI-
kriteria parameter uji sifat fisik tablet. Apabila Press. Hal : 203-216.
dilihat dari segi kepraktisan dan ekonomis,
maka terpilihlah rasio 1:1 dengan suhu Aulton, M.E. 1988. Pharmac eutic The Science
pemanasan 50°C sebagai formula terpilih. Dari of Dosage Form Design. Hongkong :
segi kepraktisannya, amilum dengan rasio dan ELBS. Hal : 356-370.
suhu tersebut sangat mudah dikerjakan dan
memerlukan tenaga pengadukan yang rendah. Candra, D. 2008. Pengaruh Variasi
Selain itu, dari segi ekonomisnya amilum Konsentrasi Asam Tartrat terhadap Sifat
singkong pregelatin dengan rasio dan suhu Fisik dan Respon Rasa Tablet
tersebut dapat digunakan sebagai bahan Evervescent Ekstrak Tanaman Ceplukan
pengikat dan bahan penghancur sekaligus (Physalis angulata L.) (skripsi).
dalam formulasi tablet secara optimal dan Surakarta: Universitas
menggunakan suhu yang rendah dapat Muhahammadiyah Surakarta.
menghemat waktu dan biaya pembuatan tablet
Depkes RI. 1994. Keputusan Menteri
KE SIMPULAN Kesehatan Republik Indonesia Nomor
661-MENKES/SK/VII-1994 Tentang
1. Peningkatan jumlah air serta suhu Persyaratan Obat Tradisional. Jakarta:
pemanasan menghasilkan amilum dengan DIrektorat Jendral Pengawasan Obat dan
sifat alir dan kompaktibilitas yang Makanan Departemen Kesehatan RI.
memenuhi persyaratan. Nilai
kompaktibilitas yang rendah menyebabkan Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia.Edisi
peningkatan sifat alir amilum. IV. Jakarta: Departemen Kesehatan
2. Berdasarkan kriteria uji sifat fisik tablet Republik Indonesia. Hal : 107, 175, 741,
maka terpilihlah rasio 1:1 dengan suhu 771, 784, 1086.
pemanasan 50°C sebagai formula terpilih
untuk eksipien tablet kempa langsung. Firmansyah, Y. Deswita, dan E.S. Ben. 2007.
Ketersediaan Hayati Tablet
Parasetamol dengan Menggunakan Pati
Nangka (Arthocarpus heterophyllus
DAFTAR P USTAKA Lamk) sebagai Bahan Pembantu
(skripsi). Sumatra Barat:Universitas
Alebiowu, G. dan Itiola. 2001. Pharmac eutical Andalas.
Technology. Effects of Natural
andPregelatinized Sorghum,Plantain, Fudholi, A. 1983. Metodologi Formulasi
and Corn Starch Binderson the dalam Kompresi Direk. Jakarta :
Compressional Characteristics of Kongres XI ISFI. Hal : 98-105.
aParacetamol Tablet Formulation.
Nigeria : Faculty of Pharmacy.
65
Pengaruh Rasio Amilum: Air dan Suhu Pemanasan (Lenny K.S., Jemmy A.P., Sri A.)
Jenkins. 1957. Scoville’s The Art Of Voigt, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi
Compounding.9th Edition. London : The Farmasi. Yogyakarta : Gajah Mada
Blankiston Division MC Graw Hiill University Press. Hal : 116-189.
Book Company. Hal : 257.
Yusuf, H., A. Radjaram dan D. Setyawan.
Kurniadi, T. 2010. Kopolimerasi Grafiting 2008.Modifikasi Pati Singkong
Monomer Asam Aklirat pada Onggok Pregelatin sebagai Bahan Pembawa
Singkong dan Karakteristiknya (skripsi). Cetak Langsung (skripsi). Surabaya:
Bogor: Institut Pertanian Bogor. Universitas Airlangga.
66
Pengaruh Rasio Amilum: Air dan Suhu Pemanasan (Lenny K.S., Jemmy A.P., Sri A.)
67
PENGARUH RASIO
AMILUM:AIR DAN SUHU
PEMANASAN TERHADAP
SIFAT FISIK AMILUM
SINGKONG PREGELATIN
YANG DITUJUKAN SEBAGAI
EKSIPIEN TABLET
by I G N Jemmy Anton Prasetia
13 %
SIMILARIT Y INDEX
12%
INT ERNET SOURCES
1%
PUBLICAT IONS
3%
ST UDENT PAPERS
PRIMARY SOURCES
1
www.hargacrusher.com
Int ernet Source 3%
2
www.farmasi.unud.ac.id
Int ernet Source 2%
3
Submitted to Universitas Muhammadiyah
Surakarta
1%
St udent Paper
4
digilib.ump.ac.id
Int ernet Source 1%
5
Submitted to iGroup
St udent Paper 1%
6
www.transformator-ru.ru
Int ernet Source 1%
7
mayani14.wordpress.com
Int ernet Source <1%
8
perpusnwu.web.id
Int ernet Source <1%
9
maruaryriskaterz-pharmacy.blogspot.com
Int ernet Source
<1%
10
jstf.ffarmasi.unand.ac.id
Int ernet Source <1%
11
mro.massey.ac.nz
Int ernet Source <1%
12
etd.eprints.ums.ac.id
Int ernet Source <1%
13
blogkesehatan.net
Int ernet Source <1%
14
laporanakhirpraktikum.blogspot.com
Int ernet Source <1%
15
repository.unand.ac.id
Int ernet Source <1%
16
etheses.uin-malang.ac.id
Int ernet Source <1%
17
pangan.unisri.ac.id
Int ernet Source <1%
18
sunarti-syam.blogspot.com
Int ernet Source <1%
19
www.fkunissula.ac.id
Int ernet Source <1%
20
Bouffard, Jonathan, Meagan Kaster, and
Hubert Dumont. "Influence of Process
<1%
Variable and Physicochemical Properties on
the Granulation Mechanism of Mannitol in a
Fluid Bed Top Spray Granulator", Drug
Development and Industrial Pharmacy, 2005.
Publicat ion
21
id.scribd.com
Int ernet Source <1%
22
jurnal-online.um.ac.id
Int ernet Source <1%
23
www.oilfield.de
Int ernet Source <1%
24
es.slideshare.net
Int ernet Source <1%
25
www.docstoc.com
Int ernet Source <1%
26
www.apollonia.de
Int ernet Source <1%