BP : 1910612045
Tugas 4 Pembibitan Ternak
Sapi teaser ditempatkan di kandang jepit dan sapi pejantan diarahkan oleh handler untuk
menaiki teaser. Kegiatan tersebut dilakukan untuk merangsang pejantan sehingga libidonya tetap
tinggi dan menghasilkan semen yang lebih baik.
Saat pejantan akan berejakulasi, collector memasukan gland penis kedalam AV. Ejakulasi sapi
simental ditandai dengan tindakan menghentakan badan dan mendorong penisnya kedepan
sehingga penis dapat masuk kedalam selongsong silikon AV dan mengereksikan semen.
Selanjutnya semen akan masuk pada corong penghubung (connect latex), dan tertampung di
tabung sperma. Setelah semen terkoleksi, ditempelkan name tag yang bertuliskan nama dan
nomor identitas sapi pada tabung sperma. Name tag pada setiap bangsa sapi berbeda warnanya.
Tabung sperma kemudian dilindungi dengan protector dan ditutup dengan jaket AV.
b. Proses pengenceran semen
Straw yang sudah disusun dalam rak kemudian dilakukan proses pre-freezing. Proses pre-
freezing dilakukan untuk penyesuaian suhu sebelum proses pembekuan. Proses pre-freezing
semen sapi yaitu dengan memasukan straw kedalam mesin minitube turbo freezing dan dialiri
uap dingin dari nitrogen cair dengan suhu -110oC sampai -120oC selama 9 menit. Proses Pre-
freezing yaitu straw yang berisi semen disusun pada rak dan ditempatkan dalam uap N2 cair
sekitar 4 cm di atas permukaan nitrogen cair.
Proses freezing dilakukan dengan menyimpan straw dalam goblet yang terbuat dari plastik dan
dimasukan dalam canister dalam container yang berisi nitrogen cair dengan suhu -196oC.
Container yang berisi straw tersebut juga merupakan tempat penyimpanan semen beku yang
dapat bertahan hingga bertahun-tahun. Proses pembekuan dan penyimpanan semen dapat
merusak kualitas semen beku terutama motilitasnya. Penurunan motilitas spermatozoa setelah
pendinginan diduga karena rusaknya komponen membran akibat turunnya kandungan senyawa
phospholipid dan kolesterol. Phospolipid berfungsi untuk melindungi sel spermatozoa dari cold
shock, sedangkan kolesterol berperan penting dalam menjaga integritas sel spermatozoa. Karena
semen dapat mengalami kerusakan, maka harus dilakukan.