Anda di halaman 1dari 14
Menimbang Mengingat KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER-20 /BC/2013 - TENTANG PENGGUNAAN PROFIL RISIKO DALAM PELAYANAN DI TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, . bahwa untuk—melaksanakan ketentuan Pasal 58 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan Berikat sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44/PMK.04/2012, Pasal 35 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.04/2011: tentang Gudang Berikat, dan Pasal 38 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.04/2013 tentang Toko Bebas Bea, yang mengamanatkan penerapan manajemen risiko dalam pelayanan dan pengawasan di Tempat Penimbunan Berikat; . bahwa dalam rangka memberikan dorongan terhadap: Pengusaha ‘Tempat Penimbunan Berikat untuk meningkatkan kinerja dan kepatuhan terhadap ketentuan tetkait pemberian fasilitas kepabeanan, perlu perlaluan yang proporsional dalam pelayanan di Tempat Penimbunan Berikat berdasarken kinerjanya; . bahwa dalam rangka optimalisasi pemberian pelayanan terhadap ‘Tempat Penimbunan Berikat perlu diatur ketentuan mengenai Penggunaan Profil Risiko dalam Pelayanan di Tempat Penimbunan Berikat; . bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan hurf c, perm menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Penggunaan Profil Risiko dalam Pelayanan di Tempat Penimbunan Berikat; : Undang-Undang Nomor 10 ‘Tabun’ 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612), sebagaimana telah diubah dengén Undang Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lemberan Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661); . Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 3613) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 105, Tambshan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4755); . Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2009 tentang Tempat Penimbunan Berikat (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2009 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4998); - Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.04/2011 tentang Gudang Berikat; . Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan Berikat scbagaimana telah diubah beberapa kali teralchir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44/PMK.04/2012; ; Feraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.04/2013 tentang ‘Toko Bebas Bea; i 1S Menetapkan MEMUTUSKAN: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG PENGGUNAAN PROFIL RISIKO DALAM PELAYANAN DI TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini yang dimaksud dengari: 1. Tempat Penimbunan Berikat adalah bangunan, tempat, atau kawasan yang memenuhi persyaratan tertentu yang digunakan untuk menimbun barang dengan tujuan_ tertentu. dengan mendapatkan penangguhan Bea Masuk, 2. Direkctur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan Cukai. 3. Kantor Pabean adalah kantor dalam .lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tempat-dipenuhinya kewajiban pabean sesuai dengan’ketentuan Undang-Undang Kepabeanan. 4. Pejabat adalah pegawai Direktorat Jénderal’ yang ditunjuk dalam jabatan tertentu untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan ‘Undang-Undang Kepabeanan. 5. Sistem Komputer Pelayanan yang selanjutnya disingkat dengan SKP adalah sistem komputer yang digunakan oleh Kantor Pabean dalam rangka pengawasan dan pelayanan kepabeanan. 6. Profil Risiko . adalah kumpulan elemen yang. dapat mengindikasikan tingkat risiko. BABIL PROFIL RISIKO _ Pasal 2 (2) Pelayanan kepada pengusaha Tempat Penimbunan Berikat diberikan secara proporsional berdasarkan Profil Risiko pengusaha ‘Tempat Penimbunan Berikat yang dikategorikan menjadi: a. Kategori layanan hijau; b. Kategori layanan kuning; atau ¢. Kategori layanan mezah, (2) Profil Rjsiko pengusaha Tempat Penimbunan Berikat ditentukan antara lain berdasarkan nilai registrasi kepabeanan, data pelanggaran, data pemenuhan kewajiban lainnya, pendayagunaan sistem informasi persediaan berbasis komputer (IP inventory), jenis hasil produksi atau barang yang ditimbun, dan lokasi pengusaha ‘Tempat Penimbunan Berikat. (8) Hasil dari penentuan Profil Risiko pengysaha Tempat Penimbunan Berikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak bersifat rahasia dan dapat dipublikasikan. (4) Tatacara penentuan Profil Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Instruksi Direktur Jenderal. Pasal 3 Frofil Risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), digunakan untuk menentukan tingkat perlaluan atas kegiatan: a. pelayanan perizinan; b. pelayanan kegiatan operasional; dan/atau Ags ©. pelayanan kepabeanan dan cukai selain sebagaimana dimaksud. pada huruf a dan hurufb. BABII PENGGUNAAN PROFIL RISIKO DALAM PELAYANAN PERIZINAN ia Pasal 4 Penggunaan Profil Risiko dalam pelayarlan perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 hurut (a) meliputi: cara penyampaian permohonan; pemenuhan kelengkapan dokumen; enelitian permohonan perizinan; dan cara penyampaian persetujuan/penolakan. ar) Fe Pasal 5 (1) Techadap pengusaha Tempat Penimbunan Berikat yang masuk dalam Kategori layanan hijau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a, dapat diberilcan pelayanan perizinan berupa: a. penyampaian permohonan perizinan dan kelengkapan permohonan menggunakan: 1) surat elektronik (email); atau 2) media penyimpan data elektronik; b. penelitian _kelengkapan dan kebenaran pengisian data Permohonan dilakcukan oleh SKP dan’ pengecekan fisik dan/atau penelitian lapangan tetap dilalcukan| dalam hal ketentuan mempersyaratkan; dan ¢. penyampaian persetujuan atau penolakan eléktronik kepada Pengusaha Tempat Penimbunan Berikat menggunakan surat elekttronik (email) atau media elelitronik lainnya, (2) Persetujuan atau penolakdn elektronik sebagaimana dimaksud. pada ayat (1) Htiruf c dicetak oleh SKP tanpa memerlukan tanda tangan Pejabat-dan ‘cap dinas serta dianggap sebagai dokumen resmi dan dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah. Pasal 6 ‘Terhadap pengusaha Tempat Penimbunan Berikat yang masuk dalam Kategori layanan kuning sebagaimana,dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b, dapat diberikan pelayanan perizinan berupa: & penyampaian _permohonan perizinan dan" kelengkapan permohonan menggunaken media penyimpan data elektroniic; b. penelitian permohonan yang bersifat administratif dengan atau fanpa pemeriksaan fisik dilakukan sebelum persetujuan diterbitkan; dan penyampaian surat persetujuan atan penolakan kepada Pengusaha Tempat Penimbunan Berikat dilalcukan dengan menggunakan media faksimili atau secara manual. ee Pasal 7 Terhadap pengusaha Tempat Penimbunan Berikat yang masuk dalam catego layanan merah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c, dapat diberikan pelayanan perizinan berupa: * Penyampaian surat permohonan iin dan _kelengkapannya menggunakan media penyimpan data elektronik dan disertai surat Permohonan dan kelengkapannya dalam bentuk hard copy, 3 OFS b. penelitian permohonan yang bersifat administratif dengan atau tanpa pemeriksaan fisik dilakuléan . sebelum . persetujuan- diterbitkan; dan ©. penyampaian sutat _persetujuaii atau penolakan . kepada pengusaha ‘Tempat Penimbunan ‘Berikat dilakukan’ secara manual, Pasal 8 (1) Kepala. Kantor Pabean secara periodik melakukan penelitian terhadap perizinan yang telah diberikan kepada’ pengusaha ‘Tempat Penimbunan Berikat yang masuk dalam Kategori layanan hijau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5. (2) Hasilpenelitian sebagaimana . dimaksud pada ayat’ (1), dipergunakan untuk pemutakhiran profil risike pengusaha Tempat Penimbunan Berikat. e BABIV PENGGUNAAN PROFIL RISIKO DALAM PELAYANAN KEGIATAN OPERASIONAL DI TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT Pasal 9 (1) Penggunaan profil risiko dalam pelayanan kegiatan operasional sebagaimana dimalsud dalam Pasal 3 huruf (b) mieliputi: ‘Pengawasan pemasukan barang; pembukaan tanda pengaman; Pengawasan pembongkaran (stripping) barang; pengawasan penimbunan barang; pemeriksaan fisik barang; Pengawasan pemuatan (stuffing) barang; pelekatan tanda pengaman; Pengawasan pengeluaran barang; penggunaan jenis jaminan; dan/atan J. pemberitahuan dokumien pabean secara berkala, (2) Pengaturan mengenai penggunaan Profil Risiko| Tempat Penimbunan Berikat dalam pelayanan kegiatan operasional di ‘Tempat Penimbunan Berikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) buruf a sampai dengan burof j diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal, a) BABV PENGGUNAAN PROFIL RISIKO DALAM PELAYANAN KEPABEANAN DAN CUKAI LAINNYA DI TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT Pasal 10 Penggunaan, Profil Risiko dalam pelayanan kepabeanan dan cukai lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf (c) antara lain Penempatan Pejabat di’ Tempat Penimbunan Berikat secara Proporsional berdasarkan Frofil Risiko dengan prioritas utama Pengawasan pada Tempat Penimbunan Berikat yang masuk dalam ‘kategori layanan merah, 4ops BAB VI PENUTUP Pasal 11 Peraturan Direktur. Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. e Ditetapkan di Jakarta [2 pada tanggal 24 pet 2012, ee AGUNG KUSWANDONO = Soft KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAL Yth. 1, Para Kepala Kantor Wilayah DJBC; 2, Para Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai; dan 3. Para Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukal, di seluruh Indonesia SURAT EDARAN NOMOR SE- 9 /8C/2013 TENTANG PENERAPAN APLIKAS! PELAYANAN PERIZINAN ATAS KEGIATAN DI KAWASAN BERIKAT A. Umum: Dalam rangka meningkatkan pelayanen kepada pengusaha Kawasan Berikat, khususnya terkait pelayanan perizinan atas kegiatan di Kawasan Berkkat, dan mengingat tingginya beban kerja serta proses pelayanan pemberian izin yang masih manual, maka perlu diatur Ketentuan mengenai penerapan Aplikasi Pelayanan Perizinan atas kegiatan di Kawasan Berikat, B, Maksud dan Tujuan Memberikan kepastian hukum, memberikan pedoman, den menyeragamkan pelaksanaan pelayanan perizinan atas kegiatan di Kawasan Berikat. C. Ruang Lingkup Surat Ederan ini mencakup tatacara pelayanan perizinan atas kegiatan di Kawasan Berikat pada Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPUBG) dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC), dengan menggunakan Aplikasi Pelayanan Perizinan, D. Dasar Hukum 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan Berikat sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44/PMK.04/2012; 2, Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 7/80/2011 tentang Kawasan Berikat sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukal Nomor 17/86/2012. E, Pokok Pengaturan 4... Dalam memberikan pelayanan perizinan atas kegiatan di Kawasan Berikat, KPUBC atau KPPBG harus menggunakan Aplikasi Pelayanan Perizinan. 2. Penggunaan, Aplikasi Pelayanan Perizinan sebagaimana dimaksud pada butir 1 dilaksanakan secara bertahap sebagai berikut: a. KPPBC TMP A Bekasi, KPPBC TMP A Purwakarta, dan KPPBC TMP A Bogor, Giberlakukan 30 hari sejak tanggal Surat Edaran ini; b. KPUBC Tipe A Tanjung Priok, KPPBC TMP Soekaro Hatta, KPPBC TMP A Jakarta, dan KPPBC TMP A Tangerang, diberlakukan 60 hari sejak tanggal Surat Edaran ini; dan ©. KPUBC dan KPPBC lainnya, pemberlakuannya akan ditetapkan lebih tanjut berdasarkan Surat Direktur Fasilitas Kepabeanan, 3. Pelayanan perizinan “ sebagaimana dimaksud pada butir 1, dilakukan dengan ‘menggunakan Modul Aplikasi Pelayanan Perizinan untuk pengusaha Kawasan Berikat dan SKP Perizinan untuk Kantor Pabean yang disediakan oleh Ditektorat Informasi Kepabeanan dan Cukai. 4, Pelayanan perizinan dilakukan secara manual terhadep jenis perizinan yang belum terdapat di dalam Modul Apiikesi Pelayanan Perizinan. 5. Pengajuan permohonan perizinan di Kawasan Berikat dengan menggunakan Modul Aplikasi Pelayanan Perizinan sebagaimana dimaksud pada butir 3, dapat disampaikan dengan menggunakan: a. surat elektronik (email); b, media penyimpan data elektronik; atau ©. media penyimpan data elektronik disertai hardcopy surat permohonan dan kelengkapannya 6. Untuk pengusaha Kawasan Berikat yang masuk dalam Kategori Layanan Hijau dapat menyampeikan permohonan perizinan sesuai dengan butit 5a atau butir 5b, 7. Untuk pengusaha Kawasan Berikat yang masuk dalam Kategori Layanan Kuning dapat menyampaikan permohonan perizinan sesuai dengan butir 5b. 8. Untuk pengusaha Kawasan Berikat yang masuk dalam Kategori Layanan Merah menyampaikan permohonan perizinan sesual dengan butir 5c. 9. Penelitian atas permohonan perizinan dilakukan oleh : a. SKP Perizinan, dalam hal permohonan perizinan diajukan oleh pengusaha Kawasan Berlkat yang masuk dalam Kategori Layanan Hijau; b. SKP Perizinan dan Pejabat Bea dan Cukai, dalam hal permohonan diajukan oleh pengusaha Kawasan Berikat yang mestik dalam Kategori Layanan Kuning atau Kategori Layanan Merah 10. Dalam hal terkena random (acak) atau permohonan perizinan harus diteruskan ke Kantor Wilayah DJBC, penelitian atas permohonan perizinan yang diajukan oleh pengusaha Kawasan Berikat yang masuk dalam Kategori Layanan Hijau dilakukan oleh SKP Perizinan dan Pejabat Bea dan Cukai sebagaimana dimaksud pada butir 9.b. 11, Penyampaian persetujuan/penolakan kepada pengusaha Kawasan Berikat dan/atau Penyampaian surat rekomendasi kepada Kantor Wilayah DJBC dilakukan. dengan menggunakan : @. Media surat elektronik (email) berupa surat persetujuan/penolakan elektronik atau surat rekomendasi dan kelengkapannya, dalam hal permohonan perizinan diajukan oleh pengusaha Kawasan Berikat yang masuk dalam Kategori Layanan Hijau; b. Media faksimili atau penyampaian secara manual dalam bentuk hardcopy, dalam hal permohonan perizinan diajukan oleh pengusaha Kawasan Berikat yang masuk dalam Kategori Layanan Kuning; atau c. Penyampaian secara manual dalam bentuk hardcopy, dalam hal permohonan perizinan. diajukan olen pengusaha Kawasen Berikat yang masuk dalam Kategori Layanan Merah. 12. Surat persetujuan/penolakan elektronik sebagaimana dimaksud pada butir 11.a, dicetak oleh SKP Perizinan tanpa memerlukan tanda tangan Pejabat dan cap dinas serta merupakan alat bukti yang sah. 13. Berdasarkan surat rekomendasi dan kelengkapannya yang dikirim melalui media surat elektronik (email) sebagaimana dimaksud pada butir 11.a Kepala Kantor Wilayah DJBC ‘melakukan penelitian dan menyampaikan jawaban kepada pengusaha Kawasan Berikat dengan tembusan ke KPPEC menggunakan media surat elektronik (emai). 14, Berdasarkan surat rekomendasi dan kelengkapannya yang dikitim melalui media faksit atau penyampaian secara manual dalam bentuk hardcopy sebagaimana dimaksud pada butir 11.b atau 11.c, Kepala Kantor Wilayah DJBC melakukan penelitian dari menyampaikan jawaban kepada pengusaha Kawasan Berikat dengan tembusan ke KPPBC menggunakan media faximili atau manual. 18. Dalam rangka pelaksanaan penggunaan Aplikasi Pelayanan Perizinan sebagaimana dimaksud pada butir 1, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut : Pengusaha Kawasan Berikat harus mengajukan permohonan kepada Kepala Kantor Pabean yang berisi 41) permintaan Modu! Aplikasi Pelayanan Perizinan; dan 2) pemyataan kesanggupan mengisi dan menyampaikan data surat permohonan Perizinan dan kelengkapan dalam bentuk soffcopy dengan benar, b. Kepala Kantor Pabean dan pengusaha Kawasan Berikat membuat Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) mengenal penggunaan Aplikasi Pelayanan Perizinan bagi masing-masing pengusaha Kawasan Berikat yang masuk dalam Kategori Layanan Hijau; ¢. Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) sebageimana dimaksud pada huruf b sekurang-kurangnya memuat: 1) Identitas pengusaha Kawasan Berikat, meliputi: @) nama dan alamat penanggung jawab, ») nama, alamat, NPWP, nomor Surat Keputusan izin Kawasan Berikat dan Romor telepon perusahaan, dan ©) alamat email resmi perusahaan; 2) Pemyataan kebeneran data dan keabsahan dokumen yang disampaikan oleh kedua belah pihak; dan 3) Kesanggupan mempertanggungjawabkan data yang disampaikan dari kedua belah pihak. fh 46.Kepala Kantor Pabean atau pejabat yang ditunjuk melakukan uji petik torhadap Permohonan yang diajukan oleh pengusaha Kawasan Berikat yang masuk dalam Kategori Layanan Hijau secara periodik, Kemudian hasil uji petik tersebut dipergunakan untuk Pemutakhiran profil risiko pengusaha Kawasan Berikat. 17. Jangka waktu uji petik secara periodik sebagaimana dimaksud pada butir 16 ditetapkan oleh Kepala Kantor Pabean dengan mempertimbangkan beban kerja Kantor Pabean masing-masing, 18. Dalam hal SKP Perizinan di Kantor Pabean tidak berfungsi (keadaan kahar), pelayanan perizinan dilakukan secara manual. 19, Petunjuk teknis pengisian Modul Aplikasi Pelayanan Peri Aplikesi Pelayanan Perizinan, 20. Tatacara penyampaian permohonan perizinan, penelitian, dan penyampaian jawaban permohonan dengan menggunakan Apikasi Pelayanan Perizinan sebagaimana dimaksud pada butir 1 adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Surat Edaran Direktur Jenderal ini, jan terlampir dalam Modul 24. Ager para Kepala KPUBC atau Kepala KPPBC melakukan sosialisasi penggunaan Api Pelayanan Perizinan kepada seluruh pengusaha Kawasan Berikat yang berada di bawah Pengawasan masing-masing. Demikian disempaikan untuk dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, Ditetapkan di Jakarta pa jogal 24 Mei 2013, JENDERAL, AGUNG KUSWANDONO- NIP 19670329 199103 4 001 ‘Tembusan : 4. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukal; 2, Para Direktur dan Tenaga Pengkaji di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; 3. Kepala Pusat Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai.. Lampiran Surat Edaran DJBC. Nomor ; SE- } /BC/2013 Tanggal : 244. Mei 2013 TATACARA PELAYANAN PERIZINAN DI KAWASAN BERIKAT: MENGGUNAKAN APLIKAS! PELAYANAN PERIZINAN. PELAYANAN PERIZINAN TERHADAP PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT YANG MASUK DALAM KATEGORI LAYANAN HIJAU 1. Pengusaha Kawasan Berikat_membuat surat permohonan perizinan dengan mengguneken Modul Aplikasi Pelayanan Perizinan. 2. Pengusaha Kawasan Berikat mencetak surat permohonan perizinan dari Modul Aplikasi Pelayanan Perizinan dan menandatanganinya (hardcopy) serta menyiapkan lampiran surat permohonan sesual dengan yang dipersyaratkan. 3. Pengusaha Kawasan Berikat memindal (scan) surat permohonan perizinan yang telah ditandatangani dan tampiran surat permohonan sesuai dengan yang dipersyaratkan. 4. Pengusaha Kawasan Berikat mengirim data surat permohonan perizinan yang dihasilkan dari Modul Aplikasi Pelayanan Perizinan dan hasil scan sebagaimana dimaksud pada butir 3 menggunakan: @. media surat eleldronik (email; atau b. media penyimpan data elektronik, kepada Kantor Pabean. 5, Dalam’ hal permohonan perizinan menggunakan me sebagaimana dimaksud pada butir4.a : surat elektronik (email) @. petugas penerima dokumen di Kantor Pabean mengunduh (download) surat elektronik (email) dan mentransfer data surat permohonan perizinan ke dalam SKP Perizinan, b. SKP Perizinan menelii kelengkapan pengisian data surat permohonan perizinan dari pengusaha Kawasan Berikat, ©. Dalam hal penelitian sebagaimana dimaksud pada huruf b tidak fengkap, SKP Perizinan menerbitkan Nota Pemberitahuan Penolakan (NPP), kemudian petugas Penerima dokumen menginformasikan NPP kepada pengusaha Kawasan Berikat menggunakan media surat elektronik (email) 6. Dalam hal permohonan perizinan menggunakan media penyimpan data elektronik sebagaimana dimaksud pada butir 4.b : ‘a, Petugas penerima dokumen di Kantor Pabean menerima permohonan perizinan dari pengusaha Kawasan Berikat dan mentransfer data surat permohonan perizinan ke dalam SKP Perizinan, », SKP Perizinan meneliti kelengkapan pengisian data surat permohonan perizinan dari pengusaha Kawasan Berikat. ¢ Dalam hal penelitian sebagaimana dimaksud pada huruf b tidak lengkap, SKP Perizinan menerbitkan Nota Pemberitahuan Penolakan (NPP), kemudian petugas penerima dokumen menyerahkan NPP kepada pengusaha Kawasan Berikat. 7. Dalam hal penelitian sebagaimana dimaksud pada butir’5.b atau 6.b lengkap, SKP Perizinan memberi nomor agenda ates surat permohonan perizinan tersebut. 8. Petugas penerima dokumen mengunggah (upload) hasil scan sebagatr pada butir 3 ke dalam aplikasi Office Automation. 9, SKP Perizinan menerbitkan surat persetujuan elektronik, Kemudian petugas yang mengelola pengiriman surat mengirimken surat persetujuan elektronik dimaksud kepada Pengusaha ‘Kawasan Berikat menggunakan media surat elektronix (emai) dan/atau mendistribusikannya kepada pihak terkait, 10. Dalam hal Kepala Kantor Pabean menerbitkan surat rekomendasi, maka Kepala Kantor Pabean atau pejabat yang ditunjuk meneruskan surat rekomendasi dan surat permohonan perizinan beserta lampirannya dari pengusaha Kawasan Berikat kepada Kantor Wilayah DJBC menggunakan media surat elektronik (email) ana dimaksud PELAYANAN PERIZINAN TERHADAP PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT YANG MASUK DALAM KATEGORI LAYANAN KUNING 4. Pengusaha Kawasan Beriket membuet surat permohonan perizinan dengan menggunakan Modul Aplikasi Pelayanan Perizinan. 2. Pengusaha Kawasan Berixat mencetak surat permohonan perizinan ‘dari Modul Aplikasi Pelayanan Perizinan dan menandatanganinya (hardcopy) serta menyiapkan lampiran ‘surat permohonan sesuai dengan yang dipersyaratkan. 3. Pengusaha Kawasan Berikat memindai (scan) surat permohonan perizinan yang telah ditandatangani dan lampiran surat permohonan sesuai dengan yang dipersyaratkan, 4. Pengusaha Kawasan Berikat mentransfer data surat perizinan dari Modul Aplikasi Pelayanan Perizinan dan hasil scan sebagaimana dimaksud pada butir 3 ke media penyimpan data elektronik (softcopy), den mencetak formulir tanda terima penyerahan dokumen. 5. Pengusaha Kawasan Berlkat menyerahken permohonan perizinan berupa softcopy sebagaimana dimaksud pada butir 4 kepada petugas penerima dokumen di Kantor Pabean. 6. Petugas penerima dokumen di Kantor Pabean menerima dan menellti kelengkapan ersyaratan pengajuan permohonan perizinan dari pengusaha Kawasan Berikat. 7. Dalam hal permohonan diterima tidak Jengkap, peltigas penerima dokumen mengembalikan permohonan kepada pengusaha Kawasan Berikat, 8. Dalam hal permohonan diterima lengkap, petugas penerima dokumen mentransfer data surat permohonan perizinan ke dalam SKP Perizinan. 9. SKP Perizinan member nomor agenda atas surat permohonan perizinan tersebut, kemudian petugas penerima dokumen menuliskan nomor agenda tersebut pada formutir tanda terima penyerahan dokumen sebagaimana dimaksud pada butir 4. 10. Petugas: penerima dokumen mengunggah (upload) hasil scan sebagaimana dimaksud pada butir 3 ke dalam aplikasi Office Automation, 11. Petugas penerima dokumen melalui aplikasi Office Automation meneruskan surat ermohonan perizinan kepada Kepala Kantor Pabean atau pefabat yang dltunjuk. Kepala Kantor Pabean atau pejabat yang ditunjuk mendisposisikan surat permohonan Perizinan kepada pejabat atau petugas yang menangani perizinan untuk diekukan enelitian. 12, 13, Pejabat atau petugas yang menangani perizinan melakukan penelitian menggunakan SKP mM. Perizinan, 14, Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada butir 13 permohonan perizinan ditolak: a. Pelabat atau petugas yang menangani perizinan mencetak Konsep surat penolaken melalui SKP Perizinan dan mengajuken kepada Kepala Kantor Pabean atau pejabat yang ditunjuk melalui aplikasi Office Automation. b. Kepata Kantor Pabean atau pejabat yang citunjuk melakukan penelitian atas konsep surat penolakan, . Dalam hal konsep surat penolakan tidak memenuhi syarat, Kepala Kantor Pabean ‘atau pejabat yang ditunjuk mengembalikan Konsep penolakan kepada pejabat atau pelugas yang menangani perizinan disertai petunjuk perbaikan melalui aplikasi Office Automation. 4, Dalam hal konsep surat penolakan memenuhi syarat, Kepala Kantor Pabean atau pejabat yang ditunjuk menandetangani konsep surat penolakan serta memberikan tanda persetujuan konsep penolakan melalui aplikasi Office Automation. 15, Datam hal berdasarkan hasil peneliian sebagaimana’ dimaksud pada butir 13 Permohonan perizinan disetujut: @, Pejabat atau petugas yang menangani perizinan mencetak konsep surat persetujuan atau rekomendasi melalui SKP Perizinan dan mengajukan kepada Kepala Kantor Pabean atau pejabat yang ditunjuk melalui aplikasi Office Automation. ». Kepala Kantor Pabean atau pejabat yang ditunjuk melakukan penelitian atas konsep surat persetujuan atau rekomendasi, ©. Dalam hai konsep surat persetujuan atau rekomendasi tidak memenuhi syarat, Kepala Kantor Pabean atau pejabat yang ditunjuk mengembalikan kepada pejabat atau petugas yang menangani perizinan disertai petunjuk perbaikan melalui aplikasi Office Automation. d. Dalam hal. konsep surat persetujuan atau rekomendasi memenuhi syarat, Kepala Kantor Pabean atau pejabat yang ditunjuk sesuai kewenangannya menandatangani konsep surat serta memberikan tanda persetujuan melalui aplikasi Office Automation, 16. Petugas pengelola administrasi surat melakukan perekaman dan memberikan nomor atas surat penolakan/persetujuan atau rekomendasi yang berasal dari Kepala Kantor Pabean ‘atau pejabat yang ditunjuk pada aplixast Office Automation, selanjutnya menyerahkan berkas surat penolakan/persetujuan atau rekomendasi tersebut kepada petugas yang mengelola pengiriman surat untuk didistribusikan kepada pengusaha Kawasan Berikat dan/atau pihak terkait, PELAYANAN PERIZINAN TERHADAP PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT YANG MASUK DALAM KATEGORI LAYANAN MERAH 1. Pengusaha Kawasan Berikat_membuat surat permohonan perizinan’ dengan Menggunakan Modut Apiikasi Pelayanan Perizinan. 2. Pengusaha Kawasan Berikat mencetak surat permohonan perizinan dari Modul Aplika: Pelayanan Perizinan dan menandatanganinya (hardcopy) serta menylapkan lampiran surat permohonan sesual dengan yang dipersyaratkan, 3. Pengusaha Kawasan Berikat memindal (scan) surat permohonan perizinan yang telah

Anda mungkin juga menyukai