Anda di halaman 1dari 1

Nama : Anastasya Nurjanah

NPM : E1D020086
Kelas : Agribisnis B
Dosen Pengampu : Ir. Bambang Sumantri, MS
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
TUGAS KELAS
 Identifikasi bentuk kebijakan perdagangan internasional untuk komoditi pertanian.
 Tariff Barrier
Tarif adalah hambatan perdagangan berupa penetapan pajak atas barang-barang impor atau barang-
barang dagangan yang melintasi daerah pabean (custom area). Hambatan tarif (tariff barrier) adalah
suatu kebijakan perlindungan terhadap barang-barang produksi dalam negeri dari ancaman
membanjirnya barang-barang sejenis dari luar negeri (impor).
a. Specific Tariff (tarif spesifik) adalah biaya impor tetap yang dikenakan pada satu unit barang yang
diimpor. Tarif ini dapat bervariasi sesuai dengan jenis barang yang diimpor. Misalnya, Indonesia
mengenakan tarif Rp450 untuk setiap kilogram beras yang diimpor dan mengenakan tarif Rp750 untuk
setiap kilogram gula yang diimpor. Tarif semacam ini memberikan perlindungan yang tinggi untuk
barang yang lebih murah, tetapi perlindungan yang lebih rendah untuk barang yang lebih mahal.
b. Tariff Rate Quota (TRQ) adalah quota yang ditetapkan untuk impor pada tingkat tertentu.
Sedangkan untuk impor di atas tingkat yang ditentukan akan dikenakan tarif yang lebih tinggi.
Sedangkan in quota tariff ditentukan rendah atau lebih rendah dibandingkan dengan applied tariff. Hal
ini karena beras impor digunakan sebagai buffer stock atau public stock holding (PSH) yang akan
dikelola Bulog untuk operasi pasar, bantuan pada saat terjadi bencana dan cadangan beras pemerintah.
Hanya beras yang sudah didaftarkan di WTO sebagai komoditas PSH. Jika Indonesia ingin
menambahkan komoditas lain untuk dijadikan PSH, maka Indonesia harus melakukan renegosiasi di
WTO.

 Non tarrif barrier


a. Kuota Impor
1. Untuk merangsang petani meningkatkan produksi, pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri
Pertanian (Permentan) Nomor 60/Permentan/OT.140/9/2012 tentang Kebijakan Pembatasan
Impor Bawang Merah. Contoh : dgn melindungi petani dalam negeri dengan
mempertimbangkan jadwal panen, serta kemampuan produksi dalam negeri sebelum
melakukan impor.
b. Local Content (persyaratan kandungan lokal) adalah kebijakan pemerintah yang meminta agar pada
persentase/bagian tertentu dari produk dibuat di dalam negeri. Pembatasannya dapat berupa persentase
dari produk itu sendiri atau persentase dari nilai barang yang diproduksi. Contoh : pembatasan impor
susu tepung dapat lakukan dengan ketentuan bahwa 15 persen dari susu untuk membuat susu tepung
dibeli di dalam negeri. Jadi, dapat dikatakan 15 persen dari nilai produk harus berasal dari produk
dalam negeri.

Anda mungkin juga menyukai