Anda di halaman 1dari 17

MODUL

PEMANGKASAN RAMBUT PRIA

TEKNIK BARBER
PENGETAHUAN DASAR PEMANGKASAN RAMBUT PRIA (BARBER)
DAN PENCUKURAN KUMIS, JENGGOT DAN JAMBANG (SHAVING)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajarai modul ini siswa dapat menelaskan tentang teori dasar
pemangkasan rambut pria dan pencukuran kumis, jenggot, dan jambang yang
meliputi:
1. Sejarah pemangkasan rambut pria
2. Alat pemangkasan rambut pria dan pencukuran dan teknik pengggunaannya
3. Teknik pemangkasan dan pencukuran
4. Keselamatan kerja dalam pemangkasan dan pencukuran
5. Alat bahan lenan dan kosmetika pemangkasan dan pencukuran
B. Uraian Materi
1. Sejarah Pemangkasan Rambut Pria (Barber)
Shaving (mencukur dengan alat razor) adalah suatu pelayanan yang dilakukan
terhadap pria dengan cara mencukur, memotong, membentuk jambang, kumis dan
jenggot. Barber berasal dari kata latin Barba yang berarti “Janggut” mulai dikelan
tahun 400 SM. Barber berasal dari Macedonia, Mesir dan Cina. Pada saat itu
dikenal dengan istilah “Tansorial” dari bahasa latin yang berarti “Potong Rambut”
dengan menggunakan alat gunting atau alat cukur.
Pemangkasan rambut pria mulai populer di roma pada tahun 295 SM, di
Yunani tahun 500 SM. Dua negara ini pangkas memangkas merupakan suatu seni
yang sangat cepat perkembangannya karena di zaman romawi kuno model dan warna
rambut menunjukkan kelas atau tingkat sosial seseorang, selain pemangkasan rambut
jenggot dan jambang juga mendapat perhatian khusus pada zaman dahulu semua
bahasa menganggap jenggot dan jamal sebagai lambang kebijaksanaan kekuatan dan
kejantanan.
Di indonesia pada pertengahan abad ke-18 muncul pemangkasan rambut
tradisional yang beroperasi di pinggir jalan ibukota mereka ini disebut sous les Pons
de Jakarta. pada abad ke-20 tempat-tempat pemangkasan rambut sudah semakin
maju. tempat untuk pemangkasan pria disebut “BARBER SHOP”

2. Peralatan Barber dan Teknik Penggunaannya


Seorang ahli pangkas pria memerlukan 4 macam peralatan pokok, yaitu :
2.1 Gunting Rambut
2.1.1 Jenis Gunting
a. Gunting Rambut Biasa/hair cutting shears

b. Gunting Penipis/thinning shears

2.1.2 Penggunaannya :
a. Tangan kanan memegang gunting dengan menempatkan ibu jari sesuai
aturan
b. Gunakan bantuan jari telunjuk tangan kiri untuk mengetahui
keseimbangan bilah gunting
c. Latihan membuka dan menutup gunting, dibagian ibu jari yang
bergerak.
Pemeliharaan Gunting :

a. Selesai digunakan gunting dibersihkan dari sisa rambut


b. Disterilkaan dengan alkohol atau disimpan dalam sterilizer
c. Disimpan ditempat yang aman, dan tidak boleh jatun
2.2 Razor
2.2.1 Razor Terbuka
Razor yang tidak mempunyai bilah penutup atau pengaman,
artinya langsung digukaan tanpa menggunakan pisau silet.
Bagiannya terdiri atas : kepala, ujung, belakang, bilah, tepi
pilakh, tumit punggung, tangkai, pegangan dan tang.

2.2.2 Razor Tertutup


Razor model ini mempnyai bilah penutup yang aman, dan
menggunakan silet, model ini dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Razor dengan bilah penutup satu
Bagiannya : Bilah, bilah penutup, leher, tempat ibu jari, pegangan
dan tang
b. Razor dengan bilah penutup dua
Bagiannnya : bilah pisau, bilah penutup, pegangan dan tang
2.2.3 Teknik Penggunaan Razor
Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
razor, yaitu :
a. Cara memegang razor yang tepat :
- Memegang razor jangan terlalu kuat
- Posisi ibu jari tepat pada tumit dan stabil
- Jari-jari sejajar dan rata sepanjang punggung razor
- Jari kelingking terletak pada tang
- Keseimbangan harus merata

b. Sudut Razor
Letak razor tidak menempel begitu saja pada kulit wajah, sebab dengan
posisi tersebut razor seakan-akan menancap pada kulit. Bila razor
terlalu razor yang tepat adalah menempel dan tegak denga sudut 30-
40.
c. Gerakan standar dengan teknik penggunaan razor pada shaving
1. Free Hand
Operator berdiri disamping kanan, mata pisau digerakkan
mengarah ke operator dengan posisi tangan dan ayunan yang
bebas, tangan kiri merenggangkan hair line
2. Reverse Free Hand
Posisi tangan dan ayunan bebas, tapi berlawanan arah, operator
berdiri dibelakang kursi. Ayunkan mata pisau secara bebas
keatas berlawanan arah.

3. Back Hand
Mata pisau dan punggung tangan membelakangi operator
dengan ayunan yang membelakangi gerakan razor mengarah.

4. Reverse Back Hand


Posisi Tangan dan ayunannya membelakangi tapi berlawanan.

2.3 Clipper
Alat cukur atau clipper terdapat 2 jenis yaitu :
1) Alat cukur biasa (hand clipper )
Alat ini digunakan untuk mencukur rambut tipis dan pendek yang
digunakan secara manula dengan gerakan tangan. Bagiannya terdiri
dari : pegangan penggerak, pegangan yang diam, tempat ibu jari,
aitan jari telunjuk, tumit, mata gunting atau pisau, sekrup poros.

2) Alat cukur electronic


Alat cukur ini digerakkan oleh listrik atau kekuatan magnet.
Mempunyai kepala pemotong yang dapat dilepas maupun tidak
dapat dilepas. Ada tiga maca, alat cukur elektrik, yaitu :
a. Alat cukur dengan getaran mekanik
Mempunyai kepala pemotong tunggal, dapat diatur sesuai
keperluan pemakai.

b. Alat cukur pembentuk atau out liner


Alat ini mempunyai kepala pemotong yang digunakan untuk
membuat garis bentuk kepala. Penggunaan alat ini dapat
mengurangi timbulnya resiko kerena pemakaian pisau cukur.
c. Alat cukur yang digerakkan oleh motor
Alat ini memiliki kepala pemotong yang dapat diganti,
digunakan untuk pemangkasan rambut yang tebal.
Pemeliharaan alat cukur listrik perlu diperhatikan untuk
menjamin keawetan alat. Cara pemeliharaannya disesuaikan
dengan petunjuk pembuatan pabrik.

2.4 Sisir Pangkas


Digunkaan untuk membantu pemangkasan dengan gunting maupun
pemangkasan dengan clipper. Bahan pembuat sisir terdiri dari plastik,
karet, tulang. Siisr yang paling kuat adalah terbuat dari tulang.
Pemeliharaannya dapat dengan dicuci dengan sampo dan disterilkan dalam
kotak sterilizer. Berikut jenis-jenis sisir yang umum digunakan dalam
barber :
2.4.1 Sisir untuk trimming
Panjangnya kurang lebih 7,5 inci khusus dipakai untuk
pemangkasan pria
2.4.2 Sisir pendek dengan gigi lebih renggang
Cocok digunakan untuk menggunting model cepak (Crew
Cut)

3. Teknik Pencukuran Kumis, Jambang dan Jenggot (Shaving)


Tujuan pencukuran shavinga adalah menunjang penampilan seorang pria
supaya bersih dan menarik. Bagi pria yang tidak menginginkan adanya kumis,
jambang dan jenggot karena alasan tertentu, maka dapat dilakukan dengan cara
pencukuran sampai bersih total. Sedangkan bagi yang ingin menampilakn sebagai
suatu hiasan, dapat dilakukan dengan penipisan dan pembentukan. Teknik
pencukuran :
3.1 Pengenalan Area Pencukuran
Area pencukuran ada 14 area pencukuran pada kumis, jambang, dan
jenggot.

3.2 Cara Mencukur Dengan Arah Pencukuran


Mengarahkan mata pisau dengan berpatokan pada gerakan standar posisi
razor yaitu : Free Hand, Reverse Free Hand, Back Hand, Reverse Back
Hand. Latihan teaknik mencukur dapat dilakukan dengan cara berlatih
mencukur atau menjalankan pisau cukur diatas Balon. Tujuan latihan pada
balon ini adlaah agar kita dapat melatih keseimbangan tangan dalam
memegang pisau cukur/razor.
4. Keselamatan Kerja
Merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan untuk mennunjang keberhasilan suatu
proses kerja. Hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Semua alat yang akan digunakan dalam keadaan bersih dan steril dan siap pakai
2. Melindungi alat listrik agar terhindar dari keadaan basah
3. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya. Letak pisau cukur/ razor posisi
4. Cara memegang atau membuka dan menutup razor
5. Setiap pencukuran , tangan kanan memegang razor dan tangan kiri memegang
kulit wjaah, tujuannya agar tidak melukai kulit.
6. Gunakan satu razor untuk 1 orang pelanggan
7. Setiap selesai pencukuran bersihkan mata pisau dengan tissue
8. Pencukuran tidak boleh dilakukan pada kulit terluka, berjerawat, pipi bengkak
9. Pemakaian shaving foam hanya pda bagian wajah yang akan dicukur saja
10. Setalah pencukuran gunakan after shave lotion
11. Operator menggunakan masker mulut atau tissue
12. Mata pelanggan dilindungi dengan kapas yang dilembabkan dengan boor water
13. Telinga pelanggan dilindungi dengan kapas
5. Alat, Bahan, Lenan dan Kosmetika Barber
A. Alat dan Kegunaannya
1. Gunting pangkas untuk memangkas rambut
2. Razor untuk membentuk garis tepi rambut dan mencukur kumis, jambang dan
jenggor
3. Sisir pangkas untuk membantu pemangkasan
4. Sikat rambut untuk membersihkan sisa rambut setalah selesai memangkas
5. Sikat leher untuk meratakan bedak talc sekitar leher
6. Waskom untuk tempat air hangat
7. Com busa mangkok kecil untuk tempat busa sabun atau foam
8. Batu asah untuk mengasah pisau cukur
B. Bahan dan Kegunaannya
1. Tissue untuk melindungi agar baju pelanggan tidak basah
2. Kapas untuk menerapkan penyegar atau lotion pengharum sesudah shaving
C. Lenan
1. Cape pengkas untuk emlindungi pakaian pada saat pemangkasan
2. Handuk untuk melindungi bagian leher serta memebrsihkan wajah pada saat
shaving.
3. Pakaian kerja digunakan oleh operator pada saat shaving
4. Selimut digunakan sebagai alas kursi pada saat shaving
5. Masker digunkana oleh operator selama pelaksanaan shaving.
D. Kosmetik
1. Styling Foam digunakan untuk membantu membentuk rambut sesudah
pemangkasan
2. Bedak Talk memudahkan terangkatnya sisa-sisa rambut yang dipangkas
3. Shaving Foam melunakkan kulit wajah, memudahkan terangkatnya sisa-sisa
rambut pencukuran
4. Parfum untuk menyegarkan dan mengecilakn pori-pori kulit
5. Alkohol 70 persen digunkaan untuk menghentikan darah apabila terjadi luka pada
saat pencukuran
6. Boor Water digunakan untuk melembabkan kapas penutup mata waktu shaving
7. After Shaving digunakan untuk menyegarkan wajah selesai pencukuran jambang,
kumis dan jenggot.
8. Air hangat untuk melunakkan kulit pada area pencukuran.
6. Pelaksanaan Pencukuran (Shaving)
A. Persiapan
1. Area Kerja
Lingkungan kerja dalam keadaan bersih
2. Alat, Bahan, Lenan, dan Kosmetik
Alat : Razor, sikat busa, waskom, com busa, batu asah
Bahan : Tissue dan kapas, air hangat
Lenan : Pakaian Kerja, handuk, cape pangkas, selimut, masker
Kosmetika : Shaving Foam, after shaving, detol, alkohol, dan talk
3. Pribadi
Operator mengenakan pakaian kerja, sepatu hak rendah, sterilisasi tangan
4. Model atau Client
a. Model dipersilahkan duduk dikursi dengan posisi setangah tidur
b. Memasang cape
c. Memasang handuk secara menyilang didada
d. Memasang tissue sekeliling cape pemangkasan
B. Pelaksanaan Shaving
1. Menganalisa kulit wajah, area yang akan dicukur (mengisi format analisa
diagnosa)
2. Pencukuran
Langkah
1. Membersihkan sisa kotoran menggunakan handuk lembab
2. Pengaplikasian shaving foam pada area yang akan dicukur dengan
gerakan rotasi. Tidak boleh terkana hidung, mata, telinga client
3. Massage ringan dengan menggunakan jari-jari secara rotasi
4. Melaksanakan pencukuran kumis, jambang, dan jenggot sesuai teknik
pencukuran yang telah ditetapkan, dan berpatokan pada 4 macam
gerakan standar posisi razor yaitu free hand, reverse free hand, back
hand, reverse back hand
5. Membersikan wajah yang sudah di shaving dengan diusap
menggunkaan handuk hangat lembab. Kemudian keringkan dengan
tissue
6. Pengolesan after shave lotion atau penyegar yang berfungsi sebagai
penutup pori-pori wajah. Bila waktu pencukuran terdapat goresan atau
luka karena pencukuran segera diberi alkohol pada bagian yang
terluka.
C. Berkemas
- Mengembalikan peralatan ketempat semula
- Mengembalikan kosmetik
- Menyapu dan mengepel
- Membuang sampah
- Mematikan aliran listrik
7. Pembentukan Kumis, Jambang dan Jenggot
Selain pencukuran kumis, jambabng dan jenggot secara total (bersih) bagi pria
yang ingin menampilkan kumis, jambang, dan jenggot sebagai suatu hiasan dapat
dilakukan dengan cara penipisan dan pengurangan panjang kumis dengan
menggunakan sisir dan gunting, clipper atau pisau cukur/razor.
Langkah-langkah pembentukan kumis jambang dan jenggot :
A. Langkah pengurangan dan penipisan kumis dan jenggot
1. Bagian kumis dan jenggot yang tebal ditrim dengan gunting, dan sisir
untuk mengurangi panjang jenggot
2. Memangkas atau membentuk jenggot dengan menggunakan gunting
3. Menipisakan bagian tepi garis jenggot agar tidak kelihatan batas yang
nyata antar jenggot dan kulit wajah
4. Mengurangi ketebalan kumis dengan cara ditrim menggunakan siisr dan
gunting
5. Gunting bagian kumis yang masing panjang menjadi rata sesuai dengan
yang diinginkan
6. Gunting kumis dengan kepanjangan minimal diatas bibir. Kumis tidak
boleh menutupi bibir.

B. Langkah pembentukan jambang


1. Bila jambang terlalu tebal, buatlah garis pada bentuk yang diinginkan
dengan menggunaan clipper pembentuk
2. Hilangkan bulu-bulu yang berada diluar garis yang telah dibentuk
3. Jambang yang terlalu panjang ditrim dan diratakan dengan gunting
4. Melakukan trim pada jambang disekitar telinga, dicek panjang pendek
rambut agar rata.
C. Model kumis, jenggot dan jambang sesuia bentuk wajah
Sama halnya dengan penataan rambut, maka kumis jambnag dan
jenggot juga harus disesuaikan dengan bentuk wajah.
1. Bentuk wajah bulat
Jenggot dibiarkan agak panjang untuk memberi kesan panjang pada wjah.
Jambang agak melebar kearah pipi untuk menutupi pipi yang bulat.

2. Bentuk wajah segitiga terbalik


Jenggot dan jambang tidak boleh terlalu luas dan panjang pada bagian
rahang agar memberi kesan lebar pada dagu yang sempit.
3. Bentuk wajah segi empat
Bentuk jambang membulat dibagian rahan dan menutupi rahang yang
bulat.

4. Wajah bentuk hati/jantung


Jenggot dibiarkan membentuk kerah tengah dagu (bawah bibir) jambang
jangan terlalu panjang.

5. Bentuk wajah bentuk belah ketupat atau diamond


Jambang dan jenggot dibentuk oval. Jangan terlalu panjang.
6. Bentuk wajah buah peer
Jambang dibentuk mendekati tulang pipi. Menutupi rahang dengan bentuk
membulat atau oval.

D. Contoh model kumis, jenggot dan jambang.


1. Model Kumis

2. Model Jenggot dan Jambang


DAFTAR PUSTAKA

Lindawati Afri. 2012. Pemangkasan Rambut Pria Teknik Barber. Semarang: SMK Negeri 6
Semarang

Rostamailis, dkk. 2008. Tata Kecantikan Rambut Jilid 2. Jakarrta. Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

Internet

Anda mungkin juga menyukai