DASAR DAN
ACCOUNTING
ITEM
Tujuan Pembelajaran
Umum
Peserta pelatihan dapat
memahami jenis, fungsi dan
isyarat tangan serta cara
penyusunan instrumen diatas
meja mayo secara baik dan
benar
Tujuan Khusus
Peserta Dapat :
• Memahami
kelompok/jenis instrumen
• Memahami fungsi dari tiap
kelompok instrumen
• Dapat mengerti dan memahami
beberapa isyarat tangan
• Dapat mengerti dan memahami
cara memberikan instrumen
secara baik dan benar
• Dapat menyusun alat dimeja mayo
secara baik dan benar
Sejarah
• Tahun 1700 dibuat
oleh pandai besi,
pembuat pisau dan
gudang senjata.
• Tahun 1800 perak,
kayu, tembaga
dan baja
• Tahun 1900 mulai
berkembang pesat hingga
sekarang. Mayoritas
terbuat dari stainless steel
titanium, vitallium dan
metal lainnya (kuningan,
perak dan aluminium).
• Sekarang bedah minimal
invasif menggunakan
endoscopy, laparoscopy
dan robotic
SET DASAR
PEMBEDAHAN
Set dasar
pembedahan
adalah suatu
kelompok instru
ment bedah yang
digunakan
untuk membuka
sampai dengan
menutup insisi,
saat proses
pembedahan
berlangsung
Kelompok Tajam (Sharps/
Cutting/Dissecting)
Kelompok Penjepit (Clamping)
Kelompok
Instrumen Kelompok
Pemegang
(Grasping/Holding)
Kelompok Penarik
(Retracting)
Kelompok Tajam (Sharps/
Cutting/Dissecting)
Instrumen pemotongan dan pembedahan yang
digunakan untuk mengiris, membedah, dan memotong
jaringan.
Alat pemotong memiliki tepi setajam silet atau ganda
atau pisau, seperti pisau bedah, gunting, atau osteotomi.
Contoh :
Pisau bedah, gunting, bone cutter, rongeur, pahat,
gergaji, kuret dan dermatom.
Pisau
Bedah
• Scalpel Handle ( Gagang Pisau ) untuk
memegang berbagai pisau
• Blade ( Pisau ) Digunakan untuk
membuat sayatan kulit.
neny listiowati
neny listiowati
neny listiowati
• Komponen daíi desain dasaí ini meliputi gagang, íatchet, shank,
sambungan, íahang atau bilah, dan tip
• Cincin jaíi beíada di ujung píoksimal dan meíupakan menangani aíea
instíumen
• shank yang menentukan panjang instíumen, yang ditentukan oleh
kedalaman luka
• íatchet yang memungkinkan íahang menjadi ditutup dan dikunci pada tisu
• peísendian, di situlah keduanya bagian daíi instíumen beígabung untuk
memungkinkan untuk pembukaan dan penutupan. Sendi ini bisa beíupa
kotak kunci atau sambungan sekíup.
• Rahang bagian dalam, ujung, dan bentuknya menentukan bagaimana dan
pada jaíingan apa instíumen itu? digunakan
neny listiowati
Ibu jari dan jari manis
Cara Memegang
dimasukkan kedalam
Gunting dengan Baik lubang gunting, jari
tengah diletakkan
didepan jari manis dan
jari telunjuk di samping
mata gunting / pada
badan gunting sehingga
dapat mengendalikan
gunting dengan baik
Hal-hal yang harus diperhatikan
pada saat menggunting benang
neny listiowati
Towel Klip
Untuk menahan tepi duk / duk
pada tempatnya
Digunakan saat tindakan draping
neny listiowati
ROCHESTER-PÉAN RANDALL STONE HEMOSTAT KELLY
FORCEPS FORCEPS FORCEPS
KOCHER ALIS CLAMP BABCOCK LUNG CLAMP
FORCEPS
neny listiowati
MACAM – MACAM PENJEPIT
Kelompok Pemegang (Grasping
/ Holding Instrumen )
neny listiowati
BIASA DISEBUT PINSET
CAUTER
TOOTHED
TISSUE
FORCEPS
Cara Memegang Pinset
Dipegang diantara ibu jari, jari tengah dan telunjuk untuk
memberikan
kekuatan tambahan saat memegang
Fungsi : SPONGE HOLDING FORCEP
• Memegang kassa
saat
melakukan tindakan
persiapan daerah
operasi
• Memegang kassa
saat melakukan
tindakan menyerap
air/ darah dari
rongga dalam tubuh.
• Sebagai retraktor
Needle Holder
Untuk memegang jarum, saat menjahit luka
Bentuk dan ukuran
sangat bervariasi
tergantung daerah
/ lokasi yang akan
dijahit
Kelompok
Penarik
(Retracting)
neny listiowati
Retraktor Balfour
Retraktor Mekanik (Self-
Retaining Retraktor)
Lain-lain
Alat penghisap (suction
apparatus)
Jenis kerokan
Kateter
logam
Diagnosa Keperawatan
yang muncul :
1. Risiko perdarahan berhubungan dengan tindakan
pembedahan
Tujuan:
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama
2 -3 jam, tingkat
perdarahan menurun dengan kriteria hasil:
a) Perdarahan pasca operasi menurun
b) Hemoglobin membaik
c) Tekanan darah dan denyut nadi membaik
2. Risiko cidera berhubungan dengan perubahan sensasi
Tujuan:
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 2-3 jam,
tingkat
cedera menurun dengan kriteria hasil:
a) Kejadian cedera menurun
b) Luka/lecet menurun (SLKI,2019)
Penyusunan Instrumen di
atas meja mayo
Tujuan :
1. Alat tersusun sesuai urutan penggunaan
2. Memudahkan dalam melayani kebutuhanoperator
3. Safety bagi scrub nurse
4. Jiwa seni dari scrub nurse
Hitung kassa,
instrumen dan
jarum
minimal 3 kali
selama
pembedahan
MEMBERIKAN
INSTRUMEN/
ISYARAT
TANGAN
Gunting Hemostat
Isyarat Tangan
neny listiowati
Skalpel
neny listiowati
Pinset Benang untuk ikat
Needle
holder
Untuk
Menjahit
Pencukuran dan
Skin Preparasi
PP HIPKABI
TUJUAN PEMBELAJARAN
UMUM
Peserta dapat
memahami tentang
pencukuran dan skin
preparasi sesuai standar
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
Peserta dapat memahami :
1. Pengertian tehnik pencukuran
area operasi
2. Tujuan pencukuran area
operasi
3. Prinsip teknik pencukuran area
operasi
4. Prosedur Tehnik pencukuran
Area Operasi
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
5. Pengertian teknik aseptik dan antiseptik
area operasi
6. Tujuan teknik aseptik dan antiseptik area
operasi
7. Batas area untuk persiapan kulit
8. Prinsip teknik aseptik dan antiseptik area
operasi
9. Prosedur teknik aseptik dan antiseptik
area operasi
INTRODUCTION
Pada tahun 1885,
Gustav Neuber dari Jerman mungkin
adalah dokter bedah pertama yang
menganjurkan cukur rambut sebelum
operasi pada pasien bedah
Sampai tahun 1965, pencukuran , masih
dianggap sebagai suatu hal yang
diperlukan dan normal sebagai bagian
dari persiapan kulit sebelum operasi
LANDASAN TEORI
1. Asumsi : Rambut adalah "kotor", mengandung bakteri, dan
dapat menyebabkan infeksi luka operasi. NAMUN .....
2. Science : Mencukur menyebabkan kerusakan kulit,
tempat masuk microorganisme, abrasi, masuknya kuman
melalui luka dan dapat mendorong pertumbuhan bakteri.
3. Hipotesis: Cukur dihindari dan atau menggunakan
methode lain untuk mengurangi tingkat infeksi oleh
bakteri dan mencegah masuknya kuman melalui
lapisan epidermis kulit
CONTOH KERUSAKAN
(EPIDERMAL MICRO INJURY ) KULIT
SETELAH 2 MINGGU
PENCUKURAN DENGAN RAZOR /
SHAVING/PISAU CUKUR
DISEKITAR PORI - PORI KULIT
YANG DBERDAMPAK TERHADAP
MASUKNYA MIKROORGANISME
DISEKITAR LUKA OPERASI
Bashore TM, Bates ER, Berger PB, et al.American College of Cardiology. TaskForce on Clinical Expert ConsensusDocuments. American College of Cardiology/ Society for Cardiac Angiographyand Interventions
clinical expert consensus document on cardiac catheterization laboratory standards. A report of the
American College of Cardiology Task Force on Clinical Expert Consensus Documents. J Am Coll Cardiol 2001;37:2170–2214.
HAL INI DIDUKUNG OLEH
PENELITIAN YANG DILAKUKAN
OLEH ALEXANDER DKK TAHUN
1983.
Alexander dkk meneliti tentang
angka infeksi setelah 30 hari post
operasi. Hasil penelitian mereka
mengungkapkan bahwa
pencukuran malam hari 8,8 %,
dengan clipping malam 10 %,
Seropian & Reynolds: “Wound
pencukuran pagi 7,5 % dan infection after preoperative
depilatory vs razor preparation,”
American Journal of Surgery 121
clipping pagi 3,2 %. (March 1971) 251-254
Adisa, 2011
UPAYA MENGURANGI SSI
Antibiotics
Preoperative Bathing/showering
Preoperative Hair Removal
Preoperative Skin Antisepsis
OR sterilization
Wound Closure
Surgical Dressing and Wound Care
PENCUKURAN
APAKAH SEMUA PASIEN HARUS DICUKUR…
PENCUKURAN DAERAH OPERASI
PENGERTIAN
adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk
membersihkan rambut atau bulu dari kulit di area
operasi dengan menggunakan alat cukur rambut .
TUJUAN
Terciptanya lapangan operasi yang bersih
Mencegah terjadinya infeksi pada luka operasi
FUNGSI PENCUKURAN DAERAH OPERASI
• Optimalisasi tindakan pembersihan permukaan daerah sekitar sayatan (
rambut media yang baik tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme)
• Optimalsasi kemampuan merekat plastik penutup daerah sekitar sayatan
• Optimalisasi daya rekat dressing ( transparent dressing, plester)
dipermukaan kulit
Wesley Alexander J, Fischer JE, Boyajian M, Palmquist J, Morris MJ. (1983) The influence of hair-removal methods on wound infections. Archives of Surgery 118:347-352 (70-2008-1465-
8)
Conclusion: Pre-operative shaving is deleterious and the practice should be abandoned.
PRINSIP TEKNIK PENCUKURAN
AREA OPERASI
4. Penggunaan klipper
elektrik lebih baik dari
Evidence Based Practice Information Sheets
for Health Professionals Volume 7, Issue 2,
penggunaan pisau cukur 2003 ISSN 1329 - 1874
LITERATURE DAN
STUDY
Dengan perkembangan
teknologi, saat Rata-
ini teknik pencukuran Rata
Metode
berubah dari Kejadian
konvensional : Infeksi
Cukur silet ( razor & shaver )
menjadi klipper elektrik. Clipper 2%
Dengan klipper elektrik
kerusakan kulit Razor 10%
dapat dicegah sehingga
pertumbuhan
koloni dapat diminimalisir
mikroorganisme
JBI Pre-operative hair removal to reduce surgical site infection Best Practice 11(4) 2007 | 1
LITERATURE AND
STUDY
•“Jika diperlukan pencukuran, pilihan terbaik dengan menggunakan
clipper secepatnya sebelum prosedur pembedahan berlangsung.
• “If hair is to be removed, the best option is clipping immediately before
the procedure using a electric or battery-powered clipper.”
PENYELESAIAN.
Pencukuran dengan
menggunakan klipper
elektrik
REKOMENDASI HIPKABI 2015 ( SKIN
ANTISEPTIC)
Jika ekstremitas yang dilakukan antiseptic , maka ekstremitas tsb dipegang oleh personil
dan seluruh kelilingnya di olesi dengan cairan antiseptic . Jika jari –jari yg akan dibersihkan
gunakan kassa kecil diantara 2 jari , tanpa memakai pemegang kassa/ forsep
PERTIMBANGAN TAMBAHAN PERSIAPAN KULIT
Keselamatan Pasien
PERTIMBANGAN TAMBAHAN PERSIAPAN KULIT
Biaya (Cost)
KESIMPULAN
1. Persiapan kulit sebelum
operasi sangat penting
untuk mencegah timbulnya
mikroorganisme pada kulit
2. Pilih cairan antiseptic yang
sesuai dan berspektrum luas
3. Pastikan tepat sisi dan lokasi
pembedahan
4. Gunakan tehnik antiseptic
yang baik
DAFTAR
1.
PUSTAKA
Renee Nimitz, Surgical
Instrumentation: an
Interactive Approach ( S a u n d e r s,
2 0 1 0 ) 1416037020, pxiii
2. AORN. 2008, Standard Recommended
Practices & Guidelines, AORN, INC.
DENVER.
3. ACORN. 2003, Standard, Guidelines
and Po l i cy S t at e m e n t s , AC O
R N , Australia.
4. Dixon E, 2000, Theatre Technique, 6
Edition, Baillere. Tindall, London.
DAFTAR
5. PUSTAKA
Atkinson L J, and Louise Kohn M, 1995,
Bar r y and Kohn’s Intr oduction to
Operating Room Technique. Six th
Edition. Mc. Grow-Hill Book Company,
Singapore.
6. N e a l o n a n d N e a l o n , 1 9 9 4 ,
Fundamental Skills In Surgery, W.B.
Saunder s Company, Philadelphia,
Pennsylvania.
7. Tim Departemen Kesehatan RI, 1993,
Pedoman Kerja Perawat Kamar
Operasi.Cetakan Pertama, Jakarta.
Tujuan Instruksional Umum
Pada akhir sesi pelatihan peserta mampu
memahami dan melakukan drapping dengan baik
dan benar
Tujuan Instruksional Khusus
Pada Akhir sesi Pelatihan peserta mampu:
– Menjelaskan pengertian draping
– Memahami karakteristik draping
– Menjelaskan bahan – bahan yg digunakan
untuk draping
– Jenis jenis draping dan aplikasinya
– Standar draping
– Menjelaskan prinsip-prinsip dasar draping
– Prosedur draping
Suatuprosedur dalam menutup dan
melingkupi pasien dengan barrier steril
untuk membentuk, memberi batas tegas
daerah steril pada sekitar area incisi
setelah permukaan kulit dilakukan aseptik
area operasi dengan antiseptik dan
memelihara area operasi yg steril selama
proses pembedahan.
Resisten terhadap abrasi
Sebagai Barier (anti mikroorganisme)
Biocompatibility (Free toxic)
Drapebility
Dapat mencegah listrik statik
Nonflamable (tdk menginduksi kebakaran)
Bebas serat
Tensile strenght (kuat thd tahanan)
1. Bahan Pakai ulang (reusable)
Penggunaannya terutama u/ penggunaan
drapping atau jas operasi yg digunakan
berkali-kali,bahannya impermeable terhadap
cairan (dlm kondisi tertentu)
Proses pencucian,setrika dan sterilisasi
menyebabkan seratnya mengkisut
Siklus diatas menyebabkan kecenderungan
mengubah struktur material
Beberapa pabrikan melaporkan kerusakan
struktur material setelah 75-100 kali siklus.
Linen
– Memerlukan pencucian
– Memerlukan pelipatan yang benar
– Memerlukan proses sterilisasi
– Adanya lipatan/jahitan yang menjadi
tempat kuman
– Tidak kedap air sumber kontaminasi
1. Laken operasi besar rapat 12. Sarung couter
2. Laken operasi besar 13. Barakshort
bolong 14. Mitella (penutup kepala pasien)
3. Pembungkus alat (laken 15. Kantong sarung tangan
berlobang)
16. Kantong cannula, suction &
4. Alas meja dorong (trolley)
cauter
5. Duk bolong
13. Sarung kaki
6. Duk rapat
14. Sarung tabung O2
7. Laken kecil
8. Sarung mayo 15. Lap tangan/handuk
16. Baju pasien
9.Baju & celana operasi
17. Perlak besar dan kecil
10.Jas operasi
11.Topi operasi
2. Bahan sekali pakai (Disposible)
Mencegah penetrasi bakteri dan lelehan cairan
Lembut,bebas serat,ringan,padat,tahan
kelembaban,non iritasi dan bebas listrik statik
Menurunkan kontaminasi mikroorganisme
berbahaya/infeksius dari ekskresi dan cairan
tubuh dalam proses laundry dimana pada
bahan pakai ulang mempunyai resiko yg besar.
Penyimpanan,Transportasi,dan
pembuangan limbah biasanya menjadi
masalah
Penggunaan insenerator cukup baik
tetapi harus di olah dengan baik agar
tidak mencemarkan lingkungan.
Non Woven (Kertas)
- Lapatomy drape
- Split sheet
- Thyroid sheet
- Perineal sheet
- Ear or Eye drape
- Cranitomy sheet
Standard I :Hanya drapes steril yang
digunakan pada area steril drapes
menjadi barier untuk lapangan operasi
dengan area yg kemungkinan bermikroba
tdk dianjurkan unt di reposisi/geser