HANDLING INSTRUMENT
Disusun oleh :
Shofa Salsabila
21102100104
1
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................3
1.3 Tujuan..........................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
2.1 Armamentarium bedah dan handling instrument.............................................................4
BAB III.....................................................................................................................................14
KESIMPULAN........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bedah mulut merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran gigi yang menggunakan
metode pembedahan untuk mengkoreksi penyakit, cedera, dan cacat pada kepala, leher,
wajah, rahang, dan jaringan lunak dari mulut. Prinsip kerja tindakan bedah pada
umumnya menganut 3 hal yang harus dilakukan, yaitu asepsis, atraumatik, dan dibawah
anastesi yang baik.
Ruang lingkup pembedahan diantaranya adalah operator, asisten operator, instrumen,
teknik anastesi, teknik pembedahan, dan kondisi pasien. Penting bagi operator menguasai
berbagai ilmu yang mencakup instrumentasi bedah, teknik anastesi, teknik bedah, cara
mencapai kondisi asepsis, dan kemungkinan komplikasi yang dapat ditimbulkan untuk
mencapai keberhasilan dalam tindakan bedah
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Armamentarium bedah dan handling instrument
a) Scalpel (Handle dan blade)
Handle. Kebanyakan handle yang digunakan pada bedah mulut adalah Bard-parker
no.3. ujungnya dapat diganti dengan jenis blade yang berbeda.
Blade. Blade dapat diganti-ganti dan ada 3 jenis (no.11, 12, dan 15). Jenis blade
paling umum adalah no. 15, yang digunakan untuk flap dan insisi pada edentulous
alveolar ridge. Blade no.12 diindikasikan untuk insisi sulkus gingiva dan insisi gigi
posterior, khususnya pada daerah tuberositas maksillari. Blade no.11 digunakan untuk
insisi kecil, seperti insisi abses. Blade scalpel ditempatkan pada handle dibantu
dengan needle holder atau hemostat, slide dimasukkan ke dalam lubang dengan arah
bevel searah dengan handle. Scalpel dipegang dengan cara pen grasp dan ujung
pemotong menghadap kulit atau mukosa yang akan diinsisi.
Sacalpel dan berbagai jenis blade scalpel (No. 11, 12, 15) yang sering
digunakan pada bedah mulut
4
Potongan blade scalpel dengan bagian yang tajam menghadap ke atas, dengan bantuan
hemostat
5
Berbagai jenis periosteal elevator, a. Seldin, b. Freer, c. Molt No. 9
c) Hemostat
Hemostat yang digunakan dalam bedah mulut adalah yang lurus atau berbentuk kurva.
Hemostat yang sering digunakan berbentuk kurva atau mikro-Halstet Hemostat,
relative kecil dan beak yang sempit sehingga alat tersebut dapat menjepit pembuluh
darah dan menghentikan perdarahan. Hemostat juga dapat digunakan untuk
memegang jaringan lunak dengan kuat dan dapat dimanipulasi.
d) Pinset bedah-anatomi
Pinset bedah digunakan pada penjahitan luka, merekatkan luka dengan kuat saat
needle digunakan. Ada 2 jenis pinset : pinset bedah standar panjang, digunakan pada
daerah posterior, dan yang kecil, pinset Adson sempit, digunakan pada daerah
anterior. Beak pinset ini memiliki bentuk mengiris atau gigi pada satu sisi dan
penerima pada sisi yang lain, yang cocok bila handle dikunci. Mekanisme pinset
membolehkan untuk memegang jaringan lunak diantara beak yang sangat rapat.
Anatomi pinset tidak mempunyai bentuk mengiris, tetapi alur yang parallel. Jenis
pinset ini digunakan untuk membantu dalam menjahit luka, sama baiknya dengan
instrumen kecil yang lain selama prosedur pembedahan.
6
Pinset Bedah, a. Standar, b. Pinset jaringan Adson
e) Tang Rongeur
Instrumen ini digunakan selama pembedahan intraoral dan sesudah
pembedahan, untuk menghilangkan tulang dan spikula tulang yang tajam. Ujung dan
sisi blade yang tajam menjadi sempit, jadi ketika handle ditekan, alat tersebut
memotong tulang diantaranya tanpa menggunakan tekanan. Terdapat sebuah spring
antara handle, sehingga dapat mengembalikan handle ke posisi semula saat tekanan
diaplikasikan untuk memotong tulang. Rongeur yang lebih sering digunakan pada
bedah mulut adalah Luer-Friedmann, karena memiliki dua blade yaitu ujung untuk
memotong dan sisi memotong.
7
paralel kecil yang diatur dengan tarikan yang efektif. Bone file digunakan dalam
bedah mulut untuk menghaluskan tulang dan tidak digunakan untuk menghilangkan
bagian tulang yang besar.
Mallet dan Chissel bedah. a. Chissel Partsch monobevel, b. Chissel Lucas dengan ujung
konkaf, c. Chissel Lambotte bibevel
h) Needle Holder
Needle holder digunakan untuk menjahit luka. Needle holder Mayo-hegar &
Mathieu disarankan untuk digunakan. Jenis pertama terlihat seperti hemostat dan
8
sebagian besar digunakan untuk penempatan jahitan intraoral. Hemostat dan needle
holder memiliki perbedaan seperti di bawah ini :
1. Beak pendek dari hemostat lebih tipis dan panjang bila dibandingkan dengan needle
holder.
2. Untuk needle holder, permukaan dalam pada beak pendek adalah beralur dan
menyilang, kuat dan stabil dalam memegang needle (gbr 4.16), sedangkan beak
pendek hemostat memiliki alur yang sejajar, tegak lurus terhadap long axis instrumen.
3. Needle holder dapat melepas jarum dengan tekanan sederhana, karena adanya jarak
pada tahap akhir penguncian handle, oleh karena itu hemostat membutuhkan gerakan
khusus sehingga tidak ada tahap akhir penguncian handle.
Cara yang benar untuk memegang needle holder yaitu dengan menempatkan ibu jari
dalam satu lingkaran handle dan lingkaran jari disisi lain. Tumpuan jari dari berbentuk
kurva, sedangkan ujung jari ditempatkan pada engsel atau sedikit di atas engsel, untuk
kontrol instrumen yang lebih baik.
i) Gunting
Beberapa jenis gunting digunakan pada bedah mulut, tergantung pada
prosedur pembedahan. Gunting tersebut masuk ke dalam beberapa kelompok, yaitu
gunting jahitan dan gunting jaringan lunak. Kebanyakan gunting digunakan untuk
memotong jahitan dengan ujung yang tajam, seperti Goldman-Fox, Lagrange (dengan
blade berbentuk kurva yang tipis) dan Metzenbaum yang digunakan untuk jaringan
lunak. Gunting Lagrange merupakan gunting kecil dengan blade tajam dan digunakan
terutama untuk menyingkirkan jaringan gingiva, sedangkan Metzenbaum merupakan
gunting dengan ujung tumpul dan cocok untuk pemotongan dan pengangkatan
mukosa dari lapisan jaringan lunak. Gunting dipegang seperti memegang needle
holder.
9
Needle Holder. a. Needle Holder Mayo-Hegar, b. Needle Holder Mathieu
Beak dari needle holder yang memegang jarum jahit. Permukaan beak needle holder yang
bergerigi menjamin stabilitas jarum saat penetrasi dalam jaringan
10
Gunting jahit standar, b. Gunting jaringan lunak Goldman-Fox
j) Penjepit Handuk
Penjepit handuk sebagian besar digunakan untuk mengambil handuk yang
steril dan meletakkanya pada kepala dan dada pasien, selain itu penjepit handuk juga
berfungsi melindungi tabung sedotan bedah dan tabung yang terhubung dengan
handpiece dengan meletakkan handuk steril pada dada pasien
11
Penjepit handuk
k) Retractor
Retractor digunakan untuk mengangkat pipi dan flap mukoperiosteal selama
prosedur pembedahan. Retractor yang paling sering digunakan adalah Farbeuf,
Kocher Langenbeck dan Minnesota. Retractor lidah dapat digunakan untuk
mengangkat lidah menjauhi daerah operasi dan dapat disesuaikan.
12
Retraktor Minnesota untuk retraksi pipi dan lidah
13
BAB III
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Fragiskos, F.D., 2007. Oral surgery. Springer Science & Business Media.
Hupp, J., Ellis, E., & Myron, T. (2008). Contemporary Maxillofacial Surgery. 5th
Edition. St: Louis: Elsevier.
15