Anda di halaman 1dari 22

MENYIAPKAN INSTRUMEN PADA JENIS-JENIS TINDAKAN

PEMBEDAHAN MAYOR

Disusun oleh :

1. Ulfanisatun (1907064)
2. Putri Libra Octora (1907065)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG

TAHUN AJARAN 2021


BAB 1

PENDAHULUAN

1. Pendahuluan

Pembedahan merupakan tindakan pengobatan yang menggunakkan teknik


invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani
melalui sayatan yang akan diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka
(Susetyowati et al., 2010). Pembedahan dilakukan karena beberapa alasan seperti
diagnostic (biopsy, laparatomi eksplorasi), kuratif (eksisi masa tumor,pengangkatan
apendiks yang mengalami inflamasi), reparative (memperbaiki luka multiplek),
rekonstruksi dan paliatif (Smeltzer & bare, 2002). Pembedahan menurut jenisnya
dibedakan menjadi 2 yaitu bedah mayor dan bedah minor. Bedah mayor merupakan
tindakan bedah yang menggunakkan anestesi umum/general anestesi yang merupakan
salah satu bentuk dari pembedahan yang sering dilakukan. Indikasi yang dilakukan
dengan tindakan bedah mayor antara lain kolesistektomi, nefrektomi,kolostomi,
histerektomi, mastektomi, amputasi dan operasi akibat trauma(Nadeak & Jenita,
2011).

Sebelum pembedahan dilakukan hal yang perlu dilakukan adalah


mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan. Sebelum melakukan pembedahan
pengetahuan mengenai sarana maupun prasarana penunjang dalam pembedahan perlu
dimiliki sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan alat tersebut, karena
setiap alat memiliki fungsi tertentu. Adapun hal-hal yang melatar belakangi
pembuatan makalah ini adalah mengetahui tentang alat bedah mayor serta untuk
memperluas pengetahuan tentang alat bedah mayor.

Alat bedah merupakan alat medis yang digunakan dalam proses pembedahan
yang biasa digunakanpada hewan, manusia dan sebagainya guna dalam proses
penyembuhan penyakit dan pengangkatan benda-benda asing yang merugikan tubuh.
2. Tujuan dan Manfaat Praktikum
Adapun tujuan dan manfaat dari pembuatan makalah yang berjudul alat bedah
ini adalah untuk mengetahui fungsi, cara penggunaan atau prosedur dan untuk
mengetahui instrument apa saja yang digunakan saat melakukan tindakan bedah
mayor. Sehingga dengan ini mahasiswa dapat lebih mengerti dan memahami materi
pengenalan alat bedah mayor.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Alat Bedah
Alat bedah adalah alat yang dirancang untuk digunakan untuk kegiatan
pembedahan, seperti membedah hewan, manusia, dan sebagainya. Beberapa bagian
juga diperlukan dalam pembuatan sediaan botani. Pembedahan pada manusia sudah
berkembang pesat sehingga sangat jauh berbeda dari zaman dahulu. Saat ini sudah
ada alat pembedahan minimal invasive yang dilakukan hanya dengan membuat
sayatan kecil pada kulit untuk melakukan tindakan pembedahan , ada juga
pembedahan oleh robotic (da vinci).
Operasi (perioperatif) merupakan tindakan pembedahan pada suatu bagian
tubuh yang mencakup fase praoperatif, intraoperatif dan pascaoperatif (postoperatif)
yang pada umumnya merupakan suatu peristiwa kompleks yang menegangkan bagi
individu yang bersangkutan
1. Mayor
Operasi yang melibatkan organ tubuh secara luas dan mempunyai tingkat resiko
yang tinggi terhadap kelangsungan hidup klien.
Contoh : bypass arteri koroner
2. Minor
Operasi pada sebagian kecil dari tubuh yang mempunyai resiko komplikasi lebih
kecil dibandingkan dengan operasi mayor.
Contoh :
– katarak
– operasi plastik pada wajah

2. Macam Macam Alat Bedah Mayor


a. Mayor Set
Mayor set adalah seperangkat instrument/ alat-alat kesehatan yang digunakan oleh
para operator di ruang bedah. Mayor set biasanya digunakan dalam proses
pembedahan/ operasi besar.
Macam-Macam Mayor Set
Alat-alat mayor set terdiri dari:
1. Scalpel dan scalpel handle
2. Gunting
3. Forceps
4. Needle Holders
5. Probes
6. Instrument tray
7. Instrument tray w/ cover

Adapun macam-macam perangkat alat bedah yaitu:

1. Scapel
Scalpel (Beld.) Bistoury/ Bistouries (Ing.) Pisau operasi (Ind.)
Skalpel adalah pisau yang biasa digunakan untuk operasi (pisau bedah). Dalam
beberapa literatur (katalog) ada yang menyebutnya dengan nama
BISTOURY.Pisau bedah ini terdiri dari dua bagian yaitu gagang dan mata
pisau(mess/bistouri/blade). Skalpel terdapat berbagai macam ukuran dan bahan.
Ada yangterbuat dari plastik dan stainless steel dan juga terdapat yang steril dan
non-steril.
Kegunaanya adalah untuk menyayat berbagai organ atau bagian tubuh manusia.
Matapisau disesuaikan dengan bagian tubuh yang akan disayat.
Bagian-bagian dari Scapel yaitu:
a. Scalpel Blade : pisau operasi
Fungsinya sebagai: Untuk pembedahan
b. Scalpel Handel : pegangan pisau operasi
Fungsinya sebagai : pegangan pisau operasi
2. Gunting
Pada dasarnya gunting mengkombinasikan antara aksi mengiris dan
mencukur. Mencukur membutuhkan aksi tekanan halus yang saling bertentangan
antara ibu jari dan anak jari lainnya. Gerakan mencukur ini biasanya dilakukan
oleh tangan dominan yang bersifat tidak disadari dan berdasarkan insting.
Sebaiknya gunakan ibu jari dan jari manis pada kedua lubang gunting. Hal ini akan
menyebabkan jari telunjuk menyokong instrumen pada waktu memotong sehingga
kita dapat memotong dengan tepat. Selain itu, penggunaan ibu jari dan jari telunjuk
pada lubang gunting biasanya pengontrolannya berkurang.
Jenis-jenis gunting berdasarkan objek kerjanya yaitu:
a. Bandage Scissors (Ing.) Verbandschaar (Beld.) gunting verband
Fungsinya sebagai: memotong verband atau kain kasa

b. Surgical Scissors gunting operasi


Fungsinya sebagai: gunting untuk pembedahan
c. Dissecting Scissors
Fungsinya sebagai: untuk memotong jaringan tubuh untuk keperluan praktek.

d. Ligature scissors
Fungsinya sebagai: Untuk menggunting jahitan luka

e. Untuk keperluan obstetric


- Umbillical cord scissors
Fungsinya sebagai: Untuk memotong tali pusar bayi

- Episiotomy scissors
Fungsinya sebagai: Untuk memotong vulva (alat kelamin wanita)saat
melahirkan, untuk mencegah robekny dinding perineum yaitu antara anus &
bagian bawah
3. Forceps
Forceps adalah alat yang terdiri dari 2 keping yang saling berhadapan, yang dapat
dikontrol (dapat dijepit/ dilepaskan )oleh pegangan/ tekanan langsung kepingan2
tersebut.
Terdiri dari:
1. PINSET
2. KLEM
3. TANG

1. PINSET
Berikut ini adalah macam-macam pinset:
a. Pinset anatomi
ada yagn lurus, ada yang bengkok kedua belah ujungnya bergaris – garis
horizontal
Fungsinya : Untuk menjepit/memegang jaringan, alat dan bahan medis lainnya

b. Pinset operasi
Cirinya memiliki ujung keduanya bergigi
Fungsinya : untuk menjepit pada saat operasi. Sering disebut chirurgische
c. Pinset chirurgis
Fungsinya : Untuk membentuk pola jahitan meremove jahitan

d. Cilia pinset
Fungsinya: Untuk menjepit & mencabut rambut

e. Untuk mengikat benang badan


Fungsinya : Untuk mengikat benang jahit luka
f

f. Pinset special
Fungsinya : Untuk menjepit benda kecil/ jaringan
g. Splinter
Fungsinya : Untuk mencabut keluar pecahan2, kepingan2 apapun yg menancap di
permukaan kulit tubuh sprt kesusuban bambu.

h. Pinset Telinga
Fungsinya : Untuk mencabut keluar benda dari telinga

i. Pinset Agrave
Fungsinya : Untuk menjepit klip pd luka2 shg luka itu tdk terbuka

j. Untuk Sterilisasi
Fungsinya : Untuk menjepit instrument steril
2. KLEM
Klem atau clamp adalah suatu alat untuk menjepit (memegang dan menekan) sesuatu
benda. Klem tersebut bias berupa jepitan yang penggunaannya adalah dengan cara
menekan langsung pada kedua keeping dengan menggunakan jempol dan jari
telunjuk (seperti bulldog clamp), ada juga yang penggunaannya memakai pegangan
seperti alat gunting dengan adanya cantelan sehingga bila terkunci tidak bs terbuka
kembali (seperti stomach clampatau Appendix clamp), ada juga yg dijepit dengan
menggunakan alat Mur bersayap yang diputar (seperti sircumcision clamp)

Untuk mempermudah Alat-alat ini kami uraikan secara berikut:

a. Arteri klem
Memiliki dua bentuk yaitu lurus dan belok.
Fungsinya: untuk melakukan hemostasis, penting untuk menghentikan
pendarahan selama operasi. Klem ini digunakan untuk jaringan yang tipis dan
lunak. Selain itu juga dibagi atas atraumatik dan traumatik.

b. Buildog clamp
Fungsinya: Untuk menjepit arteri pd luka agar darah tdk mengalir keluar

c. Peritoneum klem
Fungsinya: Untuk menjepit jaringan selaput perut
d. Hysterektomie klem
Fungsinya: Untuk menjepit dlm pembedahan uterus

e. Doeklem
Fungsinya: menjepit kain operasi juga untuk memegang tulang coste ketika
dilakukan traksi eksternal pada dinding dada.

f. Circumcision clamps
Klem ini mempunyai bentuk spesifik (lihat gambar) dan cara menjepitnya pun
berbeda yaitu dengan memutar mur bersayap.
Fungsinya: Untuk melakukan sunatan
g. Abdomal clamps
Fungsinya: Untuk menjepit bagian dalam isi perut.

h. Umbilical cord clamps


Fungsinya: Untuk menjepit tali pusat bayi

3. TANG
Forceps dengan nama dalam bahasa Belanda yang lebih dikenal dengan nama
berakhiran TANG, tidak semuanya berbentuk seperti TANG (catut/gegep), tetapi
ada juga yang berupa pegangan gunting.
Dibawah ini kami uaikan beberapa jenis TANG , yaitu:
a. Koorntang/Dressing forceps
Fungsinya: untuk menjepit, atau mengangkat alat – alat bedah dari dalam bak
instrumen.

b. Untuk sterilisasi (steriliser tang) (steriliser forceps)


Fungsinya: Untuk mengangkat alat yg di sterilizer terutama yang bulat dan agak
berat.
c. Tong Tang (Tongue forceps)
Fungsinya: Untuk menjepit lidah dg mksd agar lidah tdk mengganggu pernafasan
atau tidak mengganggu/menyulitkan dikala pemberian sonde melalui
tenggorokan.
Alat ini dilengkapi dengan penambahan karet pada pada kedua ujung lingkaran
jepitnya dengan maksud agar tidak merusak lidah, yang dijepit

d. Kogel Tang (bullet forceps)


Fungsinya: Untuk mengangkat bag./organ/jaringan tubuh termasuk benda asing
termasuk peluru.

e. Knabel Tang (bone rongeurs)


Fungsinya: Untuk memotong tulang
terutama tulang jari tangan & kaki dr
depan
f. Varlos Tang (obstetrical forceps)
Fungsinya: Untuk membantu persalinan yg ada kelainan

g. Haken Tang (uterine tenaculum forceps)


Fungsinya: Untuk keperluan pengguguran kandungan

h. Abortus Tang (placenta & ovum forceps)


Fungsinya: Untuk keperluan penguguran kandungan abortus

i. Uterus Tang (uterine holding forceps)


Fungsinya: Untuk mengangkut uterus

j. Tampon Tang (uterine Dressing forceps)


Fungsinya: Untuk memasukan tampon ke dalam vagina/mengeluarkannya lg u/
menanggulangi perdarahan.
k. Suture forceps (suture clip applying forceps)
Fungsinya: Untuk menjepit luka yg terbuka

4. Alat Bedah Lain


a. Needle-holders

Fungsinya: Untuk memegang jarum jahit serta menjahit luka terbuka (luka
pembedahan) seperti luka bekas pembedahan. Ada yang menjahitnya dari
samping, ada pula yang menjahitnya dari muka, alatnya ada lobang jarumnya
diujungnya.

b. Probes (sonde)
Fungsinya: Untuk mengukur
dalamnya suatu rongga ditubuh
c. Dilators
Fungsinya: Untuk melebarkan leher rahim perempuan slm persalinan dan
digunakan untuk membesarkan rongga/lobang pada tubuh.

d. Retractors
Fungsinya: Untuk menarik kebelakang sisi pinggiran luka sehingga
tengahnya terbuka lebar & dpt dilihat jelas.

e. Curettes
Fungsinya: alat yang digunakan dalam bidang obgyn, (obstetrics and
gynaecology) untuk membersihkan dari placenta, ovum pada waktu
keguguran

f. Pelvimeter
Fungsinya: suatu alat untuk mengukur dimensi dari panggul (=pelvis), untuk
keperluan obstetric.
g. Trocar
Sebuah alat dengan ujung tajam berupa segitiga didalamnya ada rongganya yang
berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari dalam tubuh.

h. Cranioplast
Fungsinya : untuk perbaikan dari kerusakan/ cacat pada tengkorak
5. Prinsip Penataan Instrumen Steril
Prinsip-prinsip penataan intrumen steril :
a. Diurutkan sesuai dengan fungsi instrumen selama pembedahan
b. Ditata dalam dua baris untuk mempermudah pengambilan
c. Instrumen yang jarang penggunaannya bisa diletakkan terpisah supaya meja
mayo tidak terkesan penuh, yang penting kita menggingat tempatnya.
d. Jangan sekali-kali meletakkan jarum diatas kassa.
e. Jumlah intrumen yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan
f. Siapkan segala instrumen yang kira-kira diperlukan di bawah meja instrumen
yang belum dibuka sehingga mempermudah sirkulasi nurse

6. Indikasi
Indikasi dilakukannya penataan instrumen adalah untuk :
1. Memperlancar kegiatan operasi dan diagnostik
2. Menjaga sterilitas alat-alat operasi dan alat-alat diagnostik
3. Menjaga keselamatan klien dari bahaya injury maupun kontaminasi kuman
4. Menjaga keutuhan alat agar tidak cepat rusak

7. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan

1. Penataan instrumen dilakukuan oleh srub nurse sebelum dan setelah prosedur
srubbing, gowning dan gloving.
2. Penataan sebelum prosedur srubbing, gowning dan gloving meliputi penataan
alat-alat operasi non steril dan membuka penutup meja alat operasi steril dan
membuka lapisan pertama dari bungkus bak set instrumen steril
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Mayor set adalah seperangkat instrument/ alat-alat kesehatan yang digunakan
oleh para operator di ruang bedah. Mayor set biasanya digunakan dalam
proses pembedahan/ operasi besar.
Macam-Macam Mayor Set
Alat-alat mayor set terdiri dari:
1. Scalpel dan scalpel handle
2. Gunting
3. Forceps
4. Needle Holders
5. Probes
6. Instrument tray
7. Instrument tray w/ cover
DAFTAR PUSTAKA

Kozol, Robert A., Farmer, Diana L., Tennenberg, Steven D., Mulligan,
Michael., 1999. Instruments and Sutures. In: Surgical Pearls.
Philadelphia: F.A. Davis Company, 8-12.

R.K Arya, Jain Vijay. 2013. Journal, Indian Academy of Clinical Medicine l
Vol. 14, No. 2l April-June, 2013.

Sjamsuhidajat R, De Jong Wim. 2006. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2.


Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai