Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat

yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Spesialite

dan Alkes mengenai “ Alat Pembedahan “ dengan baik.

Makalah ini dapat diselesaikan sesuai waktu atas bantuan dan bimbingan

serta dorongan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan

membimbing kami secara moril maupun material.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima dengan terbuka atas koreksi,

kritik, saran dan masukan yang bersifat membangun demi penyempurnaan

makalah ini.

Kupang, November 2013


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2

C. Tujuan ......................................................................................... 2

D. Manfaat ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 3

BAB III PENUTUP ................................................................................ 9

A. Simpulan ..................................................................................... 9
B. Saran ........................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72

Tahun 1998 Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan, 

Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak

mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,

menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta

memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur

dan memperbaiki fungsi tubuh.


  Sejak perang dunia II di Indonesia sudah mengenal pabrik alat

kesehatan Aesculap dari Jerman. Kini banyak dikenal nama

pabrik  diantaranya Dimedia, Chiron, Diener, Reicodent, Rudolv, Martin

dll.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

116/SK/79, Alat kesehatan dapat digolongkan menjadi :

1.    Preparat untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan

2.    Pestisida dan insektisida pembasi hama manusia dan binatang  piaraan

3.    Alat kecantikan yang digunakan dalam salon kecantikan

4.    Wadah dari plastik dan kaca untuk obat dan injeksi, juga karet tutup

botol infus

5.    Peralatan obstetri dan hgynekologi

6.    Pelalatan anestesi

7.    Peralatan dan perlengkapan kedokteran gigi

8.    Peralatan dan perlengkapan kedokteran THT

9.    Peralatan dan perlengkapan kedokteran mata

Alat bedah merupakan salah satu kelompok alat kesehatan. Alat

bedah adalah alat yang dirancang untuk digunakan untuk

kegiatan pembedahan, seperti membedah hewan, manusia dan sebagainya.

Beberapa bagian juga diperlukan dalam pembuatan sediaan botani.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Peralatan apa saja yang termasuk dalam alat – alat bedah ?

2. Apa kegunaan dari alat-alat tersebut?


C. TUJUAN

Untuk mengetahui peralatan apa saja yang termasuk dalam alat – alat

bedah serta kegunaannya.

D. MANFAAT

Untuk menambah pengetahuan mengenai alat – alat kesehatan khususnya

tentang alat bedah dan kegunaannya.


BAB II

PEMBAHASAN

Alat bedah adalah alat yang dirancang untuk

digunakan untuk kegiatan pembedahan, seperti membedah

hewan, manusia dan sebagainya. Beberapa bagian juga

diperlukan dalam pembuatan sediaan botani. Sebelum kita melakukan

pembedahan kita harus memiliki pengetahuan mengenai sarana dan prasarana

penunjang dalam pembedahan sehingga kita tidak salah dalam penggunaan alat

tersebut, karena setiap alat memiliki fungsi tertentu.

Alat - alat bedah dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu:

1. Delivery set

Delivery set adalah kumpulan alat bedah yang dirancang untuk para

ahli bedah agar lebih higienis dalam melakukan pembedahan.


2. Deletion and Curatage set

Deletion and Curatage set dirancang untuk digunakan pada

pembedahan bagian organ dalam seperti ginjal.

3. Minor Operating Set

Minor operating set atau alat bedah minor adalah peralatan standar

yang harus dimiliki oleh ahli bedah dengan pembedahan yang sederhana.

4. Mayor Operating Set

Mayor set adalah seperangkat instrument/ alat-alat kesehatan yang

digunakan oleh para operator di ruang bedah, biasanya digunakan dalam

proses pembedahan/ operasi besar.

Macam – macam alat bedah, yaitu

1. SCALPEL (BISTOURY atau

BISTOURIES)

Scalpel adalah pisau operasi, bentuknya

ada dua macam:

a. Pointed (ujungnya runcing, tajam)

b. Bellied (convex)
Selain scapel ada juga istilah lainnya seperti: scapel blade adalah pisau

saja tanpa pegangannya dan scapel handle adalah pegangannya saja tanpa

pisau. Kegunaannya adalah untuk menyayat berbagai organ atau bagian

tubuh manusia.

2. GUNTING (SCHAREN)

Gunting adalah suatu alat yang digunakan untuk memotong sesuatu

barang, atau suatu benda. Penggolongannya antara lain:

a. Bandage Scissor (Verbandschaar): alat ini digunakan untuk

menggunting perban atau gaas.

b. Ligature Scissor: alat ini digunakan untuk menggunting jahitan luka.

c. Surgical Scissors (Gunting Operasi): alat ini digunakan dalam

pembedahan.

d. Dissecting Scissors: gunting yang digunakan untuk memotong

jaringan-jaringan tubuh untuk keperluan pelajaran praktek.

e. Untuk keperluan obstetric, ada 2 macam gunting yang harus dikenal,

yaitu:

1) Umbilical cord scissor: digunakan untuk memotong pusar bayi.


2) Episiotomy: digunakan untuk memotong vulva (alat kelamin

wanita) di waktu melahirkan.

3. KORENTANG

Fungsinya adalah untuk mengambil instrumen steril, mengambil

kasa, handscoen (sarung tangan), jas operasi, kain operasi, dan laken

steril.
4. Nald vooder/Needle Holder/Nald Heacting

Gunanya adalah untuk memegang jarum jahit

(nald heacting) dan sebagai penyimpul benang.

5. Hecht Naald (Beld.) Surgical Needles atau

Suture Needles (Ing.) jarum jahit

Fungsi : jarum untuk menjahit luka

Jenis-jenis jarum jahit

a. ujungnya bulat untuk menjahit otot

b. ujungnya segi tiga untuk menjahit kulit

6. Suture (Ing.) Benang Bedah

Benang bedah dapat dibagi ke dalam dua golongan yaitu :

a. Yang dapat diabsorbsi jaringan tubuh.

Menurut bahannya terdiri dari :

1) Collagen yang berasal dari jaringan usus sapi, sub mukosa

kambing, usus kucing. Sampai sekarang disebut Catgut (usus

kucing). Catgut dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu :

i. Catgut Plain

ii. Catgut Chromic

Catgut Chromic adalah Catgut Plain yang dilapisi oleh chromium

sehingga daya kekuatan mengikatnya lebih lama.

2) Polygiactin 910 contoh : Vicryl

3) Polygiactin acid contoh : Dexon


a. Yang tidak diabsorbsi tubuh.

Jenisnya yaitu :

1. Linen dari rami

2. Sutera, dalam bahasa Belanda : Zijde; dalam Bahasa Inggris: Silk

3. Polyamide (Nylon)

7. Sonde ( Probe )

Penggunaannya adalah untuk penuntun pisau saat melakukan

eksplorasi, dan mengetahui kedalam luka.

8. Lain - Lain

a. Vessel Scissor digunakan untuk menggunting pembuluh-pumbuluh,

karena itu ujungnya selalu runcing, lancip.

b. Rectal Scissor digunakan untuk menggunting rectum.

c. Forceps adalah alat yang terdiri dari 2 keping yang saling berhadapan,

yang dapat dikontrol (dapat dijepitkan & dilepaskan) oleh pegangan

atau oleh tekanan langsung keping-keping tersebut. Alat ini

digolongkan sebagai berikut:

1) Pinset digunakan untuk menjepit sesuatu/ benda. Terdiri

dari :
a. Pinset Sirugis

Penggunaannya adalah untuk

menjepit jaringan pada waktu

diseksi dan penjahitan luka,

memberi tanda pada kulit

sebelum memulai insisi.

b. Pinset Anatomis

Penggunaannya adalah untuk

menjepit kassa sewaktu

menekan luka, menjepit

jaringan yang tipis dan lunak.

c. Pinset Splinter

Penggunaannya adalah untuk

mengadaptasi tepi-tepi luka

( mencegah overlapping).

2) Klem adalah alat untuk mengambil (memegang dan menekan)

sesuatu benda. Terdiri dari :

a. Klem arteri Pean.

Ada dua jenis yang lurus dan bengkok. Kegunaanya adalah

untuk hemostatis untuk jaringan tipis dan lunak.

b. Klem Kocher

Ada dua jenis bengkok dan lurus. Sifatnya mempunyai gigi pada
ujungnya seperti pinset sirugis. Kegunaannya adalah untuk menjepit

jaringan.

c. Klem Allis

Penggunaan klem ini adalah untuk menjepit jaringan yang halus

dan menjepit tumor.

d. Klem Babcock

Penggunaanya adalah menjepit dock atau kain operasi.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Alat – alat bedah termasuk alat – alat kesehatan yang digunakan

untuk membantu dan memperlancar kegiatan pembedahan. Berdasarkan

fungsinya, alat bedah dibedakan menjadi Delivery set, Deletion dan

Curatage set, Minor Operating set dan Mayor Operating set. Yang

termasuk dalam alat bedah yaitu pisau operasi, gunting operasi, korentang,

sonde, klem, pinset, benang bedah dan jarum bedah.


3.2 Saran

Sebelum menggunakan alat – alat kesehatan khususnya mengenai

alat bedah, harus lebih diperdalam lagi pengetahuannya mengenai nama

dan kegunaan masing – masing alat tersebut sehingga dapat digunakan

secara baik dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Hartono,Drs. 2002. Mengenal Alat-Alat Kesehatan & Kedokteran. Depot

Informasi Obat: Jakarta

Sjamsuhidajat R, De Jong Wim.2006. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta :

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare, 2002, Buku Ajar Keperawatan

Medikal Bedah Vol.1, EGC, Jakarta

Susetyowati, dkk (2010). Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai