Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH UTAMA: DIABETES

MELLITUS

Oleh:

1. Dicky Candra Kusuma (2108137)


2. Anisa Agustina (2108129)
3. Arisa Vira Oktafiani (2108130)
4. Diyan Maryana (2108139)
5. Hardyana ayu soniya (2108148)
6. Ilham Baryy A (2108153)
7. Kusuma Azmil F (2108158)
8. Nur Wahyu Adi S (2108166)
9. Puput Rahmawati (2108171)
10. Putri Diah Ayu (2108179)
11. Putri L (2108172)
12. Riko Ardy T (2108180)
13. Tiara Kusuma (2108187)
14. Ulfanisatun (2108189)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG

2022
KASUS PEMICU 1

Seorang laki-laki usia 58 tahun menderita Diabetes Mellitus sejak 4 tahun yang lalu.
Saat dilakukan pemeriksaan di bangsal bedah, klien mengatakan sekitar ± 1 bulan lukanya
tidak sembuh. Klien mengatakan lukanya berbau, dan nyeri pada lukanya, rasa nyeri yang
dirasakan klien seperti di tusuk-tusuk, klien juga mengatakan nyeri timbul saat aktivitas.
Klien mengatakan selama dirawat dirumah sakit aktivitas dibantu oleh keluarganya. Luka
terdapat dibagian ekstremitas bawah bagian sinistra tepat didaerah jempol kaki menyebar ke
punggung kaki. Luka ditutupi verban dengan kondisi verban tampak basah dan kotor. Kondisi
luka klien tampak memerah, bengkak, berbau, ada pus dan nekrotik. Panjang luka klien di
jempol ± 5cm L : ± 6 cm dan luka punggung kaki dengan diameter ± 6cm. Pada saat
dilakukan penekanan pada daerah luka, wajah klien meringis skala nyeri 4, aktivitas klien
tampak dibantu oleh keluarganya. Demam ada sejak 3 hari terakhir, demam naik turun
dengan obat penurun panas, menggigil tidak ada. Klien juga mengeluh lemas, mual dan
muntah ada, dialami sejak 3 hari yang lalu dengan frekuensi 2-3x/hari, berisi air dan
makanan. Klien merasa mual tiap kali makanan masuk. Saat dilakukan pemeriksaan TTV :
TD 130/90 mmHg, Nadi : 96x/menit, RR : 24x/menit, Suhu : 39°C, SPO2 : 97%, GDS : 320
g/dl. Klien terpasang O2 nasal kanul 3 liter permenit.
A. PENGKAJIAN

DATA FOKUS

NO Data Subjektif Data Objektif


I. - P: Pasien mengatakan nyeri - Klien tampak meringis kesakitan
akibat luka di jempol dan - Kondisi luka klien tampak memerah,
punggung kaki yang tak bengkak, berbau, ada pus dan nekrotik.
kunjung sembuh. Panjang luka klien di jempol ± 5cm L : ± 6
- Q: Pasien menyatakan Nyeri cm dan luka punggung kaki dengan
seperti ditusuk tusuk diameter ± 6cm
- R: Luka terdapat dibagian - Aktivitas tampak dibantu keluarga
ekstremitas bawah bagian - Pasien tampak terbaring di tempat tidur.
sinistra tepat didaerah jempol TTV : TD 130/90 mmHg,
kaki menyebar ke punggung Nadi : 96x/menit
kaki RR : 24x/menit
- S: menyatakan Nyeri skala 4 Suhu : 39°C, SPO2 : 97%
- T: Pasien menyatakan Nyeri GDS : 320 g/dl.
saat beraktivitas Klien terpasang O2 nasal kanul 3 liter
permenit.
II. - Pasien mengatakan menderita TTV : TD 130/90 mmHg
Diabetes Mellitus sejak 4 tahun Nadi : 96x/menit
yang lalu. RR : 24x/menit
- klien mengatakan sekitar ± 1 Suhu : 39°C
bulan lukanya tidak sembuh SPO2 : 97%
- Klien juga mengeluh lemas, GDS : 320 g/dl.
mual dan muntah ada, dialami
sejak 3 hari yang lalu dengan
frekuensi 2-3x/hari, berisi air
dan makanan

III - Klien mengatakan sekitar ± 1 Kondisi luka klien tampak memerah,


bulan lukanya tidak sembuh bengkak, berbau, ada pus dan nekrotik.
- Klien mengatakan lukanya Panjang luka klien di jempol ± 5cm L : ± 6
berbau, dan nyeri pada cm dan luka punggung kaki dengan diameter
lukanya, rasa nyeri yang ± 6cm.
dirasakan klien seperti di
tusuk-tusuk, klien juga
mengatakan nyeri timbul saat
aktivitas.
- Klien mengatakan selama
dirawat dirumah sakit
aktivitas dibantu oleh
keluarganya.

IV. - Klien mengatakan lukanya - Luka ditutupi verban dengan kondisi


berbau, dan nyeri pada verban tampak basah dan kotor.
lukanya. - Kondisi luka klien tampak memerah,
- Pasien mengatakan demam bengkak, berbau, ada pus dan nekrotik.
sejak 3 hari yang lalu dan - Suhu : 39°C
naik turun dengan obat
penurun panas, menggigil
tidak ada.
B. Analisa Data (SDKI)

DATA INTERPRETASI MASALAH


NO
(SIGN/SYMPTOM) (ETIOLOGI) (PROBLEM)

I DS : DM Nyeri Akut ( D.0077)

- P: DM (gula darah naik)


- Q: Pasien menyatakan
Glukosa darah naik
Nyeri seperti ditusuk
tusuk
- R: Luka terdapat
Osmolaritas naik
dibagian ekstremitas
bawah bagian sinistra
tepat didaerah jempol Suplai darah O2 ke perifer
kaki menyebar ke lambat
punggung kaki
- S: menyatakan Nyeri
skala 4 Iskemik jaringan
- T: Pasien menyatakan
Nyeri saat beraktivitas
DO : Agen Pencedera fisiologis

- Klien tampak meringis


kesakitan
- Kondisi luka klien
tampak memerah,
bengkak, berbau, ada
pus dan nekrotik.
Panjang luka klien di
jempol ± 5cm L : ± 6 cm
dan luka punggung kaki
dengan diameter ± 6cm
- Aktivitas tampak
dibantu keluarga
- Pasien tampak terbaring
di tempat tidur.
- TTV : TD 130/90
mmHg, Nadi :
96x/menit, RR :
24x/menit, Suhu : 39°C,
SPO2 : 97%, GDS : 320
g/dl. Klien terpasang O2
nasal kanul 3 liter
permenit.
II DS : Sel B pankreas terganggu

- Pasien mengatakan ia
menderita Diabetes
Produksi insulin menurun
Mellitus sejak 4 tahun
yang lalu.
- klien mengatakan
Glikogen naik
sekitar ± 1 bulan
lukanya tidak sembuh
- Klien juga mengeluh
Hiperglikemi Ketidakstabilan
lemas, mual dan muntah
kadar glukosa darah
ada, dialami sejak 3 hari
(D.0027)
yang lalu dengan Tubuh gagal meregulasi
frekuensi 2-3x/hari, hiperglikemi
berisi air dan makanan
DO :

TTV : TD 130/90 mmHg, Ketidakstabilan kadar

Nadi : 96x/menit, RR : glukosa darah

24x/menit, Suhu : 39°C,


SPO2 : 97%, GDS : 320
g/dl.
III DS: Kadar gula darah
meningkat
- Klien mengatakan
sekitar ± 1 bulan
lukanya tidak sembuh
Aterosklerosis
- Klien mengatakan
lukanya berbau, dan
nyeri pada lukanya,
Mikroanginopati
rasa nyeri yang
dirasakan klien seperti
di tusuk-tusuk, klien
Penurunan sensitifitas
juga mengatakan nyeri
perifer
timbul saat aktivitas.
- Klien mengatakan Gangguan integritas
selama dirawat Kulit dan Jaringan
Mudah terluka
dirumah sakit aktivitas (D.0129)
dibantu oleh
keluarganya. Luka diekstremitas bawah
DO: (jempol kiri dan punggung

- Kondisi luka klien kaki) tak kunjung sembuh

tampak memerah,
bengkak, berbau, ada
pus dan nekrotik.
Panjang luka klien di
jempol ± 5cm L : ± 6
cm dan luka punggung
kaki dengan diameter
± 6cm.
IV DS: Sel beta pankreas hancur Risiko Infeksi
(D.0142)
- Klien mengatakan
lukanya berbau, dan
Defisiensi insulin
nyeri pada lukanya.
- Pasien mengatakan
demam sejak 3 hari
yang lalu dan naik turun
Anabolisme protein
dengan obat penurun
menurun
panas, menggigil tidak
ada.
DO:

- Luka ditutupi verban


Kerusakan pada antibodi
dengan kondisi verban
tampak basah dan
kotor.
Kekebalan tubuh menurun
- Kondisi luka klien
tampak memerah,
bengkak, berbau, ada
Nekrosis luka, terdapat
pus dan nekrotik.
pus dan tanda infeksi
- Suhu : 39°C

Resiko Infeksi

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
I. Nyeri Akut ( D.0077) b. d Agen Pencedera fisiologis d.d Pada saat dilakukan
penekanan pada daerah luka, wajah klien meringis skala nyeri 4, aktivitas klien
tampak dibantu oleh keluarganya
II. Ketidakstabilan kadar gula darah (D.0027) b.d Tubuh gagal meregulasi hiperglikemi
d.d Pasien mengatakan ia menderita Diabetes Mellitus sejak 4 tahun yang lalu, klien
mengatakan sekitar ± 1 bulan lukanya tidak sembuh, GDS: 320
III. Gangguan integritas Kulit (D.0129) dan Jaringan b.d mudah terluka akibat kadar
gula darah tinggi d.d Kondisi luka klien tampak memerah, bengkak, berbau, ada pus
dan nekrotik. Panjang luka klien di jempol ± 5cm L : ± 6 cm dan luka punggung kaki
dengan diameter ± 6cm.
IV. Resiko infeksi ( D.0142) b. d kekebalan tubuh menurun d.d terdapat tanda- tanda
infeksi seperti Luka ditutupi verban dengan kondisi verban tampak basah dan kotor,
Kondisi luka klien tampak memerah, bengkak, berbau, ada pus dan nekrotik., Suhu :
39°C

D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Tujuan & kriteria hasil Intervensi keperawatan


No Diagnose kep. Ttd
(SLKI) (SIKI)
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan Tindakan SIKI Managemen nyeri
( D.0077) b. d 3x24 jam diharapkan nyeri (I.08238)
Agen Pencedera akut menurun dengan Observasi
fisiologis kriteria hasil : 1. Identifikasi lokasi,
SLKI Control nyeri karakteristik,durasi
(L.08063) frekuensi, kualitas
1. Melaporkan nyeri intensitas nyeri dan
terkontrol skala nyeri
2. Kemampuan 2. Identifikasi respon
menggunakan verbal dan non
tekhnik non verbal terhadap nyeri
farmakologi 3. Identifikasi nyeri
3. Penggunaan non verbal
analgesik 4. Identifikasi faktor
SLKI Tingkat nyeri yang memperberat
(L08066) dan memperingan
1. Keluhan nyeri nyeri
menurun Terapeutik
2. Meringis kesakitan 5. Berikan teknik non
menurun farmakologi:
3. Anoreksia menurun Relaksasi napas
4. Mual muntah dalam.
menurun 6. Kontrol lingkungan
5. pasien tampak rileks yang memperberat
6. frekuensi nadi nyeri
membaik Edukasi
7. pola napas membaik 7. Ajarkan tekhnik
8. tekanan darah nonfamakologis untu
membaik mengurangi nyeri
9. nafsu makan SIKI pemberian
membaik anlgesik (I.08243)
1. Identifikasi Riwayat
alergi obat
2. Monitor tanda-tanda
vital sebelum dan
sesudah pemberian
analgesic
3. Monitor efektifitas
analgesic
Terapeutik
4. Dokumentasi respon
terhadap analgesic
Edukasi
5. Jelaskan efek terapi
dan efek samping obat
Kolaborasi
6.Kolaborasi pemberian
dosis dan jenis analgesik
sesuai indikasi
2 Ketidakstabilan Tujuan : setelah dilakukan SIKI managemen
kadar gula darah tindakan keperawatan Hiperglikemi I.03115
(D.0027) b.d selama 3 x 24 jam maka Observasi
Tubuh gagal masalah ketidak stabilan 1. Monitor kadar
meregulasi glukosa darah teratasi glukosa darah
hiperglikemi dengan Kriteria Hasil : 2. Monitor tanda
SLKI Kestabilan glukosa gejala
darah L.05022 hiperglikemia
1. Kadar glukosa darah 3. Monitor intake
membaik dan output
2. Pusing menurun Terapeutik
SLKI Status Nutrisi 4. Konsultasi dengan
L.03030 medis jika tanda
1. Porsi makanan yang gejala
dihabiskan hiperglikemi tetap
meningkat ada atau
2. Nafsu makan memburuk
membaik 5. Berikan asupan
3. Frekuensi makan cairan oral
membaik 6. Konsultasikan
dengan medis jika
tanda gejala
hiperglikemia
memburuk
Edukasi
7. Anjurkan
kepatuhan
terhadap diet dan
olahraga
8. Anjurkan
pengelolaan
diabetes misal
penggunaan
insulin, obat oral,
monitor asupan
cairan,
penggantian
karbohidrat, dan
bantuan
profesional
kesehatan.
Kolaborasi
9. Kolaborasi
pemberian insulin
10. Kolaborasi
pemberian cairan
IV, jika perlu
3 Gangguan Setelah dilakukan tindakan SIKI Perawatan luka
integritas Kulit
keperawatan selama 3x24 (I. 14564)
(D.0129) dan
Jaringan b.d jam maka masalah Observasi
mudah terluka
gangguan integritas kulit 1. Monitor
akibat kadar gula
darah tinggi dan jaringan teratasi dengan karakteristik luka
Kriteria Hasil: 2. Monitor tanda
SLKI Integritas kulit dan infeksi
jaringan L.14125 Terapeutik
1. Elastisitas meningkat 3. Lepaskan balutan
2. Perfusi jaringan dan plaster secara
meningkat berlahan
3. Kerusakan jaringan 4. Bersihkan dengan
menurun cairan NaCl
4. Kerusakan lapisan kulit 5. Pasang balutan
menurun sesuai jenis luka
5. Nyeri menurun 6. Pertahankan
6. Kemerahan menurun teknik steril saat
7. Hematoma menurun melakukan
8. Jaringan parut menurun perawatan luka
9. Nekrosis menurun 7. Jadwalkan
10. Suhu kulit membaik perubahan posisi
setiap 2 jam sesuai
kondisi pasien
Edukasi
8. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
9. Anjurkan
mengonsumsi
makanan tinggi
kalori dan protein
10. Ajarkan prosedure
perawatan luka
secara mandiri
Kolaborasi
11. Kolaborasi
pemberian
antibiotic
Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi
( D.0142) b. d
keperawatan selama 3x24 Observasi
kekebalan tubuh
menurun jam maka masalah dan 1) Monitor tanda dan
Risiko infeksi teratasi gejala infeksi lokal dan
dengan Kriteria Hasil: sistematik
SLKI Tingkat Infeksi Terapeutik
L.14137 1) Batasi jumlah
1. Nafsu makan pengunjung
meningkat 2) Berikan perawatan
2. Demam menurun kulit pada area edema
3. Kemerahan menurun 3) Cuci tangan sebelum
4. Nyeri menurun dan sesudah kontak
5. Bengkak menurun dengan pasien dan
6. Cairan berbau busuk lingkungan pasien
menurun 4) Pertahankan teknik
7. Kultur area luka aseptik pada pasien
membaik beresiko tinggi
Edukasi
1) Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
2) Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
3) Ajarkan cara
memeriksa kondisi
luka
4) Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
5) Anjurkan
meningkatkan asupan
cairan

Anda mungkin juga menyukai