Yosep Pratama
NIM: 4006130028
LAPORAN PENDAHULUAN
COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA (CAP)
A. Defenis i
Pneumonia merupakan peradangan akut parenkim paru yang biasanya berasal dari
suatu infeksi. (Price, 1995)
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus
terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, alveoli, serta menimbulkan
konsolidasi jaringan paru dan menimbulkan gangguan pertukaran gas setempat. (Zul,
2001)
Community acquired pneumonia (CAP) adalah dimulai sebagai penyakit pernafasan
umum dan bisa berkembang menjadi pneumonia. Pneumonia Streptococal merupakan
organisme penyebab umum.Tipe pneumonia ini biasanya menimpa kalangan anak-anak
atau kalangan orang tua.Reeves (2001)
Community acquired pneumonia(CAP) adalah pneumonia infeksius pada seseorang
yang tidak menjalani rawat inap di rumah sakit baru -baru ini.CAP adalah tipe
pneumonia yang paling sering. Penyebab paling sering dari CAP berbeda tergantung usia
seseorang,
B. Etiologi pneumonia
1. Bakteri
Agen penyebab pneumonia di bagi menjadi organisme gram-positif atau gram-negatif
seperti : Steptococcus pneumonia (pneumokokus), Streptococcus piogenes,
Staphylococcus aureus, Klebsiela pneumoniae, Legionella, hemophilus influenzae.
2. Virus
Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet.
Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus.
Influenzae virus, Parainfluenzae virus, Respiratory, Syncytial adenovirus, chicken-
pox (cacar air), Rhinovirus, Sitomegalovirus, Virus herves simpleks, Virus sinial
pernapasan, hantavirus.
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cap 2/23
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
2
8/12/2019 ASKEP CAP
3. Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui
penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran
burung, tanah serta kompos.
4. Protozoa
Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC).
Biasanya menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi. (Reeves,
2001)
C. Patofisiologi
Aspirasi mikroorganisme yang mengkolonisasi sekresi orofarinks merupakan rute
infeksi yang peling sering. Rute inokulasi lain meliputi inhalasi, penyebaran infeksi
melalui darah (hematogen) dari area infeksi yang jauh, penyebaran langsung dari tempat
penularan infeksi.
Jalan napas atas merupakan garis pertahanan pertama terhadap infeksi, tetapi,
pembersihan mikroorganisme oleh air liur, ekspulsi mukosiliar, dan sekresi IgA dapat
terhambat oleh berbagai penyakit, penurunan imun, merokok, dan intubasi endotrakeal.
Pertahanan jalan napas bawah meliputi batuk, refleks muntah, ekspulsi mukosiliar,
surfaktan, fagositosis makrofag dan polimorfonukleosit (PMN), dan imunitas selular dan
humoral. Pertahan ini dapat dihambat oleh penurunan kesadaran, merokok, produksi
mukus yang abnormal (mis, kistik fibrosis atau bronkitis kronis), penurunan imun,
intubasi dan tirah baring berkepanjangan.
1) Virus
Virus menyerang dan merusak sel untuk berkembang biak. Biasanya virus masuk
kedalam paru-paru bersamaan droplet udara yang terhirup melalui mulut dan
hidung.setelah masuk virus menyerang jalan nafas dan alveoli. Invasi ini sering
menunjukan kematian sel, sebagian virus langsung mematikan sel atau melalui suatu tipe
penghancur sel yang disebut apoptosis.
Ketika sistem imun merespon terhadap infeksi virus,dapat terjadi kerusakan paru.Sel
darah putih,sebagian besar limfosit, akan mengaktivasi sejenis sitokin yang membuat
cairan masuk ke dalam alveoli.
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cap 3/23
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
3
8/12/2019 ASKEP CAP
Kumpulan dari sel yang rusak dan cairan dalam alveoli mempengaruhi pengangkutan
oksigen ke dalam aliran darah. Sebagai tambahan dari proses kerusakan paru,banyak
virus merusak organ lain dan kemudian menyebabkan fungsi organ lain terganggu.Virus
juga dapat membuat tubuh rentan terhadap infeksi bakteri, untuk alasan ini, pneumonia
karena bakteri sering merupakan komplikasi dari pneumonia yang disebabkan oleh virus.
Pneumonia virus biasanya disebabkan oleh virus seperti vitus influensa,virus syccytial
respiratory(RSV),adenovirus dan metapneumovirus.Virus herpes simpleks jarang
menyebabkan pneumonia kecuali pada bayi baru lahir. Orang dengan masalah pada
sistem imun juga berresiko terhadap pneumonia yang disebabkan oleh
cytomegalovirus(CMV).
2) Bakteri
Bakteri secara khusus memasuki paru-paru ketika droplet yang berada di udara
dihirup,tetapi mereka juga dapat mencapai paru-paru melalui aliran darah ketika ada
infeksi pada bagian lain dari tubuh.
Banyak bakteri hidup pada bagian atas dari saluran pernapasan atas seperti
Bakteri juga dapat berjalan menuju area antara paru-paru dan dinding dada(cavitas
pleura) menyebabkan komplikasi yang dinamakan empyema. Penyebab paling umum dari
Tipe dari bakteri gram positif yang menyebabkan pneumonia pada hidung atau mulut
dari banyak orang sehat. Streptococcus pneumoniae, sering disebut”pneumococcus”
adalah bakteri penyebab paling umum dari pneumoni pada segala usia kecuali pada
neonatus.Gram positif penting lain penyebab dari pneumonia adalah Staphylococcus
aureus. Bakteri Gram negatif penyebab pneumonia lebih jarang daripada bakteri gram
negatif.Beberapa dari bakteri gram negatif yang menyebabkan pneumoni termasuk bkan
demam, menggigil, dan mual umumnya pada pneumoni yang disebabkan bakteri dan
jamur.Neutrophil, bakteri, dan cairan dari sekeliling pembuluh darah mengisi alveoli dan
mengganggu transportasi oksigen. Bakteri sering berjalan dari paru yang terinfeksi
menuju aliran darah menyebabkan penyakit yang serius atau bahkan fatal seperti septik
syok dengan tekanan darah rendah dan kerusakan pada bagian-bagian tubuh seperti
otak,ginjal,dan jantung.Bakteri juga dapat berjalan menuju area antara paru-paru dan
dinding dada(cavitas pleura) menyebabkan komplikasi yang dinamakan empyema.
Penyebab paling umum dari pneumoni yang disebabkan bakteri adalah Streptococcus
pneumoniae,bakteri gram negatif dan bakteri atipikal.
Penggunaan istilah “Gram positif” dan “Gram negatif” merujuk pada warna
bakteri(ungu atau merah) ketika diwarnai menggunakan proses yang dinamakan
pewarnaan Gram.Istilah “atipikal” digunakan karena bakteri atipikal umumnya
mempengaruhi orang yang lebih sehat,menyebabkan pneumoni yang kurang hebat dan
berespon pada antibiotik yang berbeda dari bakteri yang lain. Tipe dari bakteri gram
positif yang menyebabkan pneumonia pada hidung atau mulut dari banyak orang sehat.
Streptococcus pneumonia e, sering disebut”pneumococcus” adalah bakteri penyebab
paling umum dari pneumoni pada segala usia kecuali pada neonatus.Gram positif penting
lain penyebab dari pneumonia adalah Staphylococcus aureus.
Bakteri Gram negatif penyebab pneumonia lebih jarang daripada bakteri gram
negatif.Beberapa dari bakteri gram negatif yang menyebabkan pneumoni termasuk
3) Jamur
Pneumonia yang disebabkan jamur tidak umum,tetapi hal ini mungkin terjadi pada
individu dengan masalah sistem imun yang disebabkan AIDS,obat-obatan imunosupresif
atau masalah kesehatan lain.patofisiologi dari pneumonia yang disebabkan oleh jamur
4) Parasit
Beberapa varietas dari parasit dapat mempengaruhi paru-paru.Parasit ini secara khas
memasuki tubuh melalui kulit atau dengan ditelan.Setelah memasuki tubuh,mereka
berjalan menuju paru-paru,biasanya melalui darah.Terdapat seperti pada pneumonia tipe
lain ,kombinasi dari destruksi seluler dan respon imun yang menyebabkan ganguan
transportasi oksigen.Salah satu tipe dari sel darah putih,eosinofil berespon dengan dahsyat
terhadap infeksi parasit.Eosinofil pada paru-paru dapat menyebabkan pneumonia
eosinofilik yang menyebabkan komplikasi yang mendasari pneumonia yang disebabkan
D. Manifestasi Klinik
Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului infeksi saluran nafas atas akut selama
beberapa hari. Selain didapatkan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat
mencapai 40 derajat celsius, sesak nafas, nyeri dada, dan batuk dengan dahak kental,
terkadang dapat berwarna kuning hingga hijau. Pada sebagian penderita juga ditemui
gejala lain seperti nyeri perut, kurang nafsu makan,dansakit kepala.
Tanda dan Gejala berupa:Batuk nonproduktif, Ingus (nasal discharge),Suara napas lemah,
Retraksi intercosta, Penggunaan otot bantu nafas, Demam, Ronchii, Cyanosis,
Leukositosis, Thorax photo menunjukkan infiltrasi melebar, Batuk, Sakit kepala,
Kekakuan dan nyeri otot, Sesak nafas, Menggigil, Berkeringat, Lelah.
CAP (Pneumonia)
Saluran pernafasanatas
saluran pernafasan bawah
Antigen
Peningkatan Edema antara
Dilatasi
zat pirogen kapiler dan alveoli
pembuluh darah
Respon humoral
Metabolisme Iritasi PMN
Eksudat plasma meningkat eritrosit pecah
Anti en atho en berikaan den an antibodi masukalveoli
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cap 8/23
8/12/2019 ASKEP CAP
E. Klasifikasi
Sistem klasifikasi lain yang penting digunakan untuk pneumonia adalah
klasifikasi klinis kombinasi, yang mengkombinasikan banyak faktor termasuk usia,
faktor resiko untuk beberapa mikroorganisme, adanya penyakit paru yang mendasari
dan penyakit sistemik yang mendasari.
1. Skemak lasif ik asiawal
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cap 10/23
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
10
8/12/2019 ASKEP CAP
□ Aspiration pneumonia
Aspiration pneumonia (atau aspiration pneumnitis) disebabkan oleh
aspirasi oral atau bahan dari lambung, entah ketika makan atau setelah
muntah. Hasilnya inflamasi pada paru bukan merupakan infeksi tetapi
dapat menjadi infeksi karena bahan yang teraspirasi mungkin mengandung
bakteri anaerobic atau penyebab lain dari pneumonia. Aspirasi adalah
penyebab kematian dirumah sakit.
Pneumonia terbagi dalam berbagai jenis berdasarkan dengan penyebab, natomik, dan
berdasarkan asal penyakit ini didapat, seperti :
1. Berdasarkan penyebab
□ Pneumonia lipid
□ Pneumonia kimiawi
□ Pneumonia karena extrinxik allergic alveolitis
□ Pneumonia kerana obat
□ Pneumonia karena radiasi
□ Pneumonia dengan penyebab tak jelas
2. Berdasarkan anatomik
□ Pneumonia lobaris
Merupakan pneumonia yang terjadi pada seluruh atau satu bagian besar
dari lobus paru dan bila kedua lobus terkena bisa dikatakan sebagai
pneumonia lobaris.
□ Pneumonia interstisial
Merupakan pneumonia yang dapat terjadi didalam dinding alveolar
□ Bronchopneumoni
penyakit itu didapat saat pasien berada dirumah sakit atau tempat
pelayanan kesehatan.
F. Pemeriksaan penunjang
□ Pemeriksaan diagnostik
G. Penatalaksanaan
1. Pencegahan
□ Tindakan kewaspadaan isolasi untuk pasien dengan penurunan imun
□
pasien rawat inap tetapi mungkin perlu diubah bila kultur dengan
sensitivitas telahtersedia (48 samapi 72 jam).
□ Pilihan antibiotik empiris bervariasi berdasar pada pasien rawat jalan
versus rawat inap, usia, faktor risiko pasien, dan pengkajian pasien;
pilihan antibiotika empiris yang umum dirangkum dalam tabel
dibawah.
2. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas yang berhubungan dengan sekret mukus
yang kental.
2. Kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan gangguankapasitas
pengangkutan oksigen dalam darah.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
batuk produktif.
4. Hipertermi yang berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh
terhadap infeksi.
5. Resti terhadap penyebaran infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan utama
(penurunan kerja silia, perlekatan sekret pernafasan)
6. Nyeri akut yang berhubungan dengan inflamasi pada parenkim paru-paru
7. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplay dan kebutuhan O 2.
8. Resti kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan berlebih.
□
Mampu 5. Berikan pasien dukungan
mendekskripsikan emosi
rencana untuk 6. Atur posisi pasien yang
perawatan di rumah memungkinkan untuk
pengembangan maksimal
rongga dada (misalnya,
bagian kepala tempat tidur
0
ditinggikan 45 C kecuali
ada kontraindikasi).
7. Pertahankan keadekuatan
hidrasi untuk mengencerkan
sekret
8. Singkirkan atau tangani faktor
penyebab, seperti nyeri,
keletihan, dan sekret yang
kental
Kolaborasi
9. Rundingkan dengan ahli terapi
pernafasan
10. Berikan udara/oksigen yang
telah dihumidifikasi
(dilembapkan) sesuai dengan
kebijakkan institusi
11. Lakukan atau bantu dalam
terapi aerosol, nebulizer
ultrasonik
DAFTAR PUSTAKA
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cap 19/23
20/23
LAPORAN PENDAHULUAN KMB DIRUANG FRESIA 2
20
8/12/2019 ASKEP CAP
Smeltzer SC, Bare B.G (2000). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah , Volume I,
Jakarta : EGC
Suyono, (2000). Ilmu Penyakit Dalam . Edisi II, Jakarta : Balai Penerbit FKUI
LAPORAN PENDAHULUAN
COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA (CAP)
DIRUANG FRESIA 2 RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG
OLEH:
NAMA :LEZA MARLENA
NIM 4006130025
PEMBIMBING AKADEMIK
( )
http://slidepdf.com/reader/full/askep-cap 23/23