INFORMASI
MODUL
AJAR MODUL AJAR A.1
Tema: Pembuatan Kompos
A.1 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Sekolah
2. Kompetensi Awal
KOMPONEN INTI
B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Elemen 1
Elemen 3
u. Mengintepretasikan data hasil penyelidikan pembuatan kompos
ke dalam tabel, grafik, atau sumber lain.
v. Membandingkan data hasil penyelidikan pembuatan kompos
dengan referensi pembuatan kompos lain.
w. Mengkomunikasikan hasil penyelidikan pembuatan kompos
untuk menyelesaikan permasalahan limbah rumah tangga.
10
2. Pemahaman Bermakna
3. Persiapan Pembelajaran
a. Materi Ajar
Materi Ajar pada Aspek Makhluk Hidup dan Lingkungannya
membahas tentang
Materi 1: Ekologi
Materi 2: Limbah Non B3
c. Google Classroom
Untuk media pengumpulan tugas, diskusi, dan berbagi referensi.
d. Kontrak Pembelajaran
Membahas tentang hak dan tanggung jawab peserta didik selama
melakukan projek pada aspek Makhluk Hidup dan Lingkungannya
e. Pengaturan Peserta didik
Selama projek peserta didik bekerja secara berkelompok yang terdiri dari
6 (enam) kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang)
f. Metode pembelajaran
Diskusi, Observasi, Penugasan, Percobaan
4. Pertanyaan Pemantik
Apa yang kamu lakukan dengan sampah sisa makanan di rumah? dan
Di pasar terkadang ada banyak sisa sayuran yang tidak terjual,
kemanakah sisa sayuran tersebut?
Jika sampah tersebut ditimbun (landfill). Bagaimana pengaruhnya
terhadap ekosistem di sekitarnya?
Jika sampah tersebut dibakar, apa efek samping dari penanganan
limbah dengan cara dibakar?
Adakah cara agar limbah/sampah sisa makanan dapat bermanfaat?
Apa kelebihan dan kekurangan metode pengomposan untuk
mengurangi sampah organik yang bertambah banyak?
Bagaimana cara pengomposan yang benar agar didapatkan hasil yang
maksimal?
13
A Pendahuluan
1 Persiapan Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik
(10 menit) untuk berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan
dan selalu menjaga kesehatan
Guru melakukan presensi
Guru membagi peserta didik menjadi beberapa
kelompok
B Kegiatan Inti
1 (15 menit) Menggali pengetahuan awal peserta didik dengan
memberikan pertanyaan pemantik
Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik
A Pendahuluan
1 Persiapan Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik
(10 menit) untuk berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan
dan selalu menjaga kesehatan
Guru melakukan presensi
B Kegiatan Inti
1 (15 menit) Menggali pengetahuan awal peserta didik dengan
memberikan pertanyaan pemantik
Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik
A Pendahuluan
1 Persiapan Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik
(10 menit) untuk berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan
dan selalu menjaga kesehatan
Guru melakukan presensi
B Kegiatan Inti
1 (15 menit) Menggali pengetahuan awal peserta didik dengan
memberikan pertanyaan pemantik
Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik
A Pendahuluan
1 Persiapan Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik
(10 menit) untuk berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan
dan selalu menjaga kesehatan
Guru melakukan presensi
B Kegiatan Inti
1 (15 menit) Menggali pengetahuan awal peserta didik dengan
memberikan pertanyaan pemantik
Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik
Pertemuan 5 (6 jp)
Pertemuan 5: Mendesain prosedur pembuatan kompos (6 jp)
A Pendahuluan
1 Persiapan Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik
(10 menit) untuk berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan
dan selalu menjaga kesehatan
Guru melakukan presensi
B Kegiatan Inti
3 (45 menit) Peserta didik menyimak video pembuatan kompos
https://www.youtube.com/watch?v=3xe4WYs5rOM
Pertemuan 6 (6 jp)
Pertemuan 6: melakukan prosedur pembuatan kompos (6 jp)
A Pendahuluan
1 Persiapan Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik
(10 menit) untuk berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan
dan selalu menjaga kesehatan
Guru melakukan presensi
B Kegiatan Inti
4 (230 menit) Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai
dengan rencana yang disusun sebelumnya.
Guru memantau perkembangan proyek peserta
didik dan membimbing jika mengalami kesulitan.
Peserta didik mencatat setiap tahapan dan
mendokumentasikannya
Peserta didik mendiskusikan kendala/masalah
yang muncul
A Pendahuluan
1 Persiapan Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik
(10 menit) untuk berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan
dan selalu menjaga kesehatan
Guru melakukan presensi
B Kegiatan Inti
3 (135 menit) Peserta didik melakukan analisis produk kompos
antara lain warna, kadar air, tingkat keasaman,
bau, suhu
Peserta didik mencatat setiap data yang diamati
setiap minggu
A Pendahuluan
1 Persiapan Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik
(10 menit) untuk berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan
dan selalu menjaga kesehatan
Guru melakukan presensi
B Kegiatan Inti
5 (95 menit) Peserta didik mengintepretasikan data kedalam grafik,
tabel, atau bentuk lainnya
A Pendahuluan
1 Persiapan Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik
(10 menit) untuk berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan
dan selalu menjaga kesehatan
Guru melakukan presensi
B Kegiatan Inti
5 (95 menit) Peserta didik diminta menjual produknya dengan
kemasan dan label yang telah mereka desain
sebelumnya
4 (135 menit) Peserta didik diminta membuat analisa ekonomi
secara sederhana dari hasil penjualan kompos dan
mempresentasikan pengalaman dalam menawarkan
kompos kepada konsumen
Doa Penutup
26
6. Asemen
1. Asesmen Diagnostik Non Kognitif
2. Asesmen Formatif
a. Observasi Penilaian Sikap
JURNAL SIKAP
Petunjuk:
Bacalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
observasi:
1) Jurnal digunakan oleh wali kelas dan guru mata pelajaran selama
periode satu semester.
2) Catatan dilakukan selama satu semester hanya pada peserta didik
yang menunjukkan perilaku yang menonjol, sehingga ada
kemungkinan dalam satu hari hanya ada beberapa orang atau
bahkan tidak ada yang menunjukkan perilaku menonjol sesuai
indikator penguatan pendidikan karakter, yakni religius, mandiri,
gotong royong, integritas, dan nasionalis.
3) Nilai karakter Profil Pelajar Pancasila:
a. Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa: Taat
Beribadah; bersyukur; dan berdoa sebelum dan sesudah
memulai kegiatan.
b. Mandiri : percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja
keras, kreatif-inovatif, pembelajar sepanjang hayat
c. Gotong royong : suka menolong, bekerjasama, peduli sesama,
peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluagaan.
d. Bernalar Kritis
e. Kreatif
f. Berkebinekaan global
4) Perilaku yang menonjol dicatat dalam jurnal dan diberi warna
merah untuk karakter negatif yang ditunjukkan
27
3
an
6
28
Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
Poin
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian
dalam pembelajaran yang terlihat dari aktivitas di kelas.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten yang terlihat dari
aktivitas di kelas.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten yang terlihat dari
aktivitas di kelas.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam
menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan
ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas.
KELAS : ………….
Sikap Sikap
Sikap Aktif bekerjasama proses Rata-
No Nama Peserta didik dalam dalam pemecahan rata
Pembelajaran kelompok masalah skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Petunjuk :
Bukalah link Lembar Penilaian Diri (LPD) pada LMS, lalu Berilah tanda
“dot” (●) pada kolom yang sesuai.
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Teman Saya menyontek pada saat mengerjakan
penilaian
2 Teman Saya menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya pada saat
mengerjakan tugas
3 Teman Saya berani mengakui kesalahannya
4 Teman saya melakukan tugas – tugas dengan
baik
5 Teman Saya mengembalikan barang yang saya
pinjam
6 Teman Saya meminta maaf jika saya
melakukan kesalahan
7 Teman Saya mengikuti kegiatan pembelajaran
tepat waktu
8 Teman Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
9 Teman Saya memulai sesuatu dengan berdoa
10 Teman Saya selalu memberi salam sesuai
ajaran agama
11 Teman saya mengemukakan perasaan
terhadap sesuatu apa adanya
12 Teman saya melaporkan data atau informasi
apa adanya
31
Pembelajaran Remedial
Kegiatan Pembelajaran Remedial
(semakin sedikit persennya, maka semakin
sedikit peserta didik yang dibawah KKM)
Tujuan Pembelajaran Penilaian
< 20% 20% - 50% > 50%
Tugas Tugas Pembelaja
Individu Kelompok ran Ulang
Elemen 1 Tugas Tutor Mengulan soal-soal
a. Menjelaskan keterkaitan antara membaca sebaya g setara
makhluk hidup yang terdiri dari materi dengan Pembelaja dengan
manusia, tumbuhan, dan hewan atau mempelaja ran ulangan
yang saling bergantung satu mempelajar ri bagian kembali di harian
dengan yang lain dan terhadap i kembali dalam luar jam utama
lingkungannya baik berupa Modul modul sesuai
tanah, air, energi menggunakan yang Modul
kata – kata sendiri. belum
b. Menjelaskan metode pengolahan dipahami
limbah non B3 yang dapat
diterapkan di kehidupan sehari-
hari.
Elemen 2
c. Mendesain prosedur pengolahan
limbah non B3 untuk
menyelesaikan permasalahan
limbah rumah tangga.
d. Melakukan penyelidikan ilmiah
tentang prosedur pengolahan
limbah non B3 yang telah
dibuat.
e. Mengevaluasi prosedur
pengolahan limbah non B3 yang
telah dilakukan.
Elemen 3
f. Mengintepretasikan data hasil
penyelidikan pengolahan limbah
non B3 ke dalam tabel, grafik,
atau sumber lain.
g. Membandingkan data hasil
penyelidikan pengolahan limbah
non B3 dengan referensi
pengolahan limbah B3 lain.
h. Mengkomunikasikan hasil
penyelidikan pengolahan limbah
non B3 untuk menyelesaikan
permasalahan limbah rumah
tangga.
32
Pembelajaran Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
Nilai Peserta Didik Kegiatan Pembelajaran Keterangan
(x)
NKB ≤ N ≤ NMakx Diberikan materi masih dalam NKB = Nilai Ketuntasan
cakupan Capaian Pembelajaran Belajar
dengan pendalaman sebagai NMaks = Nilai maksimal
pengetahuan tambahan ideal
N = NMaks Diberikan materi melebihi N = Nilai yang dicapai
cakupan Capaian Pembelajaran peserta didik
dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.
33
Refleksi Guru
1. Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat mengerjakan semua
tugas yang diberikan!
2. Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan pembelajaran?
3. Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan pembelajaran?
LAMPIRAN
26
C. LAMPIRAN
1. Lembar kerja peserta didik (LKPD) pertemuan 1
Sekolah : ....................................
Jurusan : ....................................
Nama : ....................................
Kelas : ....................................
ELEMEN 1
Menjelaskan fenomena secara ilmiah
TUJUAN PEMBELAJARAN
Petunjuk Kerja
4. Jika ada kendala, silahkan hubungi bapak /ibu Guru di grup WA.
Sekolah : ....................................
Jurusan : ....................................
Nama : ....................................
Kelas : ....................................
ELEMEN 1
Menjelaskan fenomena secara ilmiah
TUJUAN PEMBELAJARAN
Sekolah : ....................................
Jurusan : ....................................
Nama : ....................................
Kelas : ....................................
ELEMEN 1
Menjelaskan fenomena secara ilmiah
TUJUAN PEMBELAJARAN
Sekolah : ....................................
Jurusan : ....................................
Nama : ....................................
Kelas : ....................................
ELEMEN 1
Menjelaskan fenomena secara ilmiah
TUJUAN
PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 1 :
Menjelaskan Fenomena Limbah Non B3 Secara Ilmiah
kaitannya dengan Makhluk Hidup dan Lingkungannya
Apersepsi
(a)
(b)
Kegiatan Inti
Kegiatan Inti 1:
Pengamatan Komponen Biotik dan Abiotik pada suatu ekosistem
Cara Kerja
1. Pilihlah dua jenis ekosistem yang akan ananda amati. Misalnya rumah
dengan lingkungan kumuh (perkotaan atau pemukiman padat penduduk)
dan rumah dengan lingkungan asri (pedesaan/pemukiman dengan
lingkungan yang bersih dan terawat). Ananda dapat mengkonsultasikan
lokasi terlebih dahulu dengan gurunya.
2. Foto lokasi yang dipilih untuk didiskusikan
3. Amati faktor biotik di kedua tempat tersebut, seperti jenis produsen,
konsumen dan dekomposernya.
4. Selanjutnya ukurlah faktor abiotik pada kedua tempat tersebut. Ukurlah
intensitas cahaya matahari, tingkat keasaman air, kecepatan angin (dapat
menggunakan aplikasi weather) dan temperatur (dapat menggunakan
aplikasi weather)
5. Lakukan observasi
6. Catat hasil pengamatanmu pada tabel pengamatan.
39
Pertanyaan
1. Adakah kesamaan komponen biotik dan komponen abiotik dari
kedua ekosistem tersebut?
..........................................................................................................
2. Adakah perbedaan komponen biotik dan komponen abiotik dari kedua
ekosistem tersebut?
......................................................................................................
3. Bagaimana perilaku sosial masyarakat yang ada disekitar perumahan
yang bersih dan kumuh?
..............................................................................................................
4. Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah ananda lakukan?
....................................................................................................
40
Kegiatan Inti 2:
Pengolahan Limbah Non B3
hewan!
.....................................................................................................
8. Identifikasilah kelebihan dan kekurangan metode pengolahan limbah
dengan cara pengomposan dan landfill?
............................................................................................................
9. Langkah apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah limbah
rumah tangga yang ramah lingkungan?
...........................................................................................................
Tes Formatif
IDENTITAS
Sekolah : ....................................
Jurusan : ....................................
Nama : ....................................
Kelas : ....................................
ELEMEN 2
Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah
TUJUAN PEMBELAJARAN:
TP 17
Mendesain prosedur pembuatan kompos untuk menyelesaikan
permasalahan limbah rumah tangga.
TP 18
Melakukan penyelidikan ilmiah tentang prosedur pembuatan kompos
yang telah dibuat.
TP 19
Mengevaluasi prosedur pembuatan kompos yang telah dilakukan
43
PETUNJUK KERJA
1. Yuk, membiasakan diri dengan berdoa sebelum memulai
sesuatu.
3. Jika ada kendala, silahkan hubungi bapak / ibu Guru di grup WA.
4. Selamat belajar. Ingat segala sesuatu diawali dari niat dan niat
yang bagus mewujudkan hasil yang bagus.
44
KEGIATAN BELAJAR 2 :
Mendesain Metode Pengolahan Limbah Non B3
Menggunakan Teknik Composting
A. Tujuan
Peserta didik mampu mengidentifikasi kegiatan pembuatan kompos dari
makanan rumah tangga/ daun kering sederhana sesuai prosedur
B. Rumusan Masalah
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
C. Dasar Teori
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
D. Keselamatan Kerja
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
G. Hasil Pengamatan
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
H. Analisis Data
Bahan Bacaan guru dan Peserta didik dapat dilihat pada daftar pustaka
4. Glosarium
Ekosistem : merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk
oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya
5. Daftar pustaka
FASE E
MATE
6. MateriRI
AjarAJAR
PROJEK
IPAS
ASPEK 1:
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
41
SUB
UNIT
DAFTAR ISI
1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bukti Pencemaran laut- Ikan Paus menelan plastik ..................... 42
Gambar 2. Ernest Haeckel (1834-1914) ........................................................ 42
Gambar 3 Perbedaan Biotik dan Abiotik ....................................................... 43
Gambar 4 Gambaran TIngkatan Organisasi Makhluk Hidup ........................ 44
Gambar 5 Adaptasi Morfoogi Pada Hewan..................................................... 46
Gambar 6. Beda Individu, Populasi, Komunitas, dan Ekosistem ................... 48
42
SUB
UNIT
EKOLOGI
1
1.1 EKOLOGI
Sumber Gambar
PENGANTAR
Sedih! Itulah gambaran perasaan setelah
melihat gambar 1. Ulah manusia yang tidak bisa
menjaga alam berdampak pada ekosistem laut.
Andai saja, manusia benar-benar memahami
ekologi?. Sumber Gambar
42
43
A. Komponen Ekologi
1. Faktor Biotik
Sumber
gambar
a. Individu
Satu makhluk hidup yang Anda lihat itu disebut individu. Jadi Anda
menyebut Anda sendiri sebagai individu, demikian juga tiap sebatang
pohon dalam rumpunnya. Individu juga beradaptasi dengan
lingkungannya untuk bertahan hidup. Ada bermacam - macam adaptasi
45
e) Akar
Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang yang berfungsi untuk
menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa
pada tumbuhan bakau memiliki bentuk yang berbeda yang berfungsi
untuk bernapas.
Sumber
gambar
c) Mimikri
Beberapa hewan memiliki kulit yang dapat berubah warna, seperti
pada bunglon. Kulit bunglon dapat berubah warna karena pigmen yang
dikandungnya. Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam
berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya.
b. Populasi
misalnya populasi yang ada di kolam seperti kumpulan ikan mas, ikan
lele, ikan mujaer, belut, cacing, ganggang hijau, teratai dan sebagainya.
Suatu populasi dapat bertambah karena terjadinya kelahiran
(natalitas) atau adanya pendatang masuk (imigrasi) dan dapat
berkurang karena terjadinya kematian (mortalitas) atau adanya
perpindahan keluar (emigrasi). Penurunan jumlah populasi akan terjadi
secara mencolok bila lingkungannya terganggu, seperti karena hama,
penyakit atau bencana alam.
Populasi bersifat dinamis karena bertambah saat ada yang lahir atau
datang dan berkurang saat ada yang meninggal, atau pergi. Populasi
juga memiliki sifat penyebaran umur, sifat adaptasi, sifat ketahanan.
Adanya penambahan populasi menyebabkan kepadatan populasi.
Kepadatan populasi adalah besarnya populasi dalam hubungannya
dengan satuan ruang, umumnya dinyatakan dalam jumlah individu,
atau biomassa perencanaan satuan luas atau volume. Misalnya 36
siswa per kelas yang luasnya 60 meter persegi, 100 pohon apel per
hektar, 50 ekor ikan lele per meter persegi kolam, dan atau 200
kambing per hektar.
c. Komunitas
d. Ekosistem
e. Biosfer
substrat.
Dua spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama,
tetapi tetap memiliki relung (nisia) berbeda. Nisia adalah status
fungsional suatu organisme dalam ekosistem. Dalam nisia-nya
organisme tersebut dapat berperan aktif, sedangkan organisme lain
yang sama habitatnya tidak dapat berperan aktif.
2. Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan
kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah suhu,
sinar matahari, air,tanah, ketinggian, angin dan garis lintang.
1. Komponen biotik
a. Produsen (Autotrof)
Pengertian produsen atau organisme autotrof adalah komponen
biotik atau makhluk hidup yang mampu menghasilkan makanannya
sendiri. Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri lewat proses
fotosintesis karena tumbuhan memiliki klorofil dan bisa mendapatkan
sinar matahari sebagai syarat melakukan fotosintesis.
b. Konsumen (Heterotrof)
Pengertian konsumen atau organisme heterotrof adalah komponen
biotik atau makhluk hidup yang tidak dapat menghasilkan
makanannya sendiri dan bergantung pada organisme lain sebagai
bahan makanan. Hewan termasuk sebagai konsumen atau organisme
heterotrof ini. Terdapat 3 jenis-jenis konsumen berdasarkan dari
sumber makanan yang dikonsumsi antara lain yaitu:
(1) Karnivora, yakni organisme yang sumber makanannya adalah
organisme lain. Contoh karnivora misalnya singa, harimau, buaya,
serigala, dan hiu.
(2) Herbivora, yakni organisme yang sumber makanannya tumbuhan.
Contoh herbivora misalnya sapi, kambing, kerbau, rusa, jerapah,
dan zebra.
(3) Omnivora, yakni organisme yang sumber makanannya bisa berasal
dari tumbuhan atau daging organisme lain. Adapun contoh omnivora
52
c. Pengurai (Dekomposer)
Pengertian pengurai atau dekomposer adalah organisme yang
bertugas untuk menguraikan sisa-sisa makhluk hidup lainnya yang
telah mati. Adanya dekomposer membuat keseimbangan ekosistem
terjaga karena semua organisme kembali lagi ke alam. Contoh pengurai
misalnya bakteri, jamur, cacing tanah, dan sebagainya.
2. Komponen abiotik
Komponen abiotik yang umumnya merupakan faktor lingkungan
yang mempengaruhi makhluk hidup di antaranya :
a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan
syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis - jenis
organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena
menentukan suhu suatu daerah. Selain itu, sinar matahari juga sangat
dibutuhkan untuk organisme, seperti tumbuhan, hewan, dan manusia
pun juga sangat dipengaruhi, seperti warna kulit dan lain sebagainya.
c. Air
Air sangat berpengaruh bagi ekosistem karena air dibutuhkan
untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi unsur abiotik lain,
misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk
d. Tanah
Tanah menyediakan unsur – unsur penting bagi organisme. Jenis
tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup di dalamnya
juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur - unsur penting bagi
pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
e. Ketinggian
Ketinggian tempat mempengaruhi jenis organisme yang hidup di
53
1. Pengertian Limbah
1.3 PENGOMPOSAN
Daftar Pustaka
Anonim. 2020. Contoh Limbah B3 Berdasarkan Jenisnya. (Online)
https://formasibisnis.com/artikel/contoh-limbah-b3-
berdasarkan- jenisnya, diakses pada tanggal 12 September
2021.
Herlina, L. & Iskandar, R.B. 2020. Interaksi Makhluk Hidup dengan
Lingkungannya. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia. (Online)
http://ditsmp.kemdikbud.go.id /download/ipa- modul-7-
interaksi-makhluk-hidup-dan-lingkungannya/, diakses pada
tanggal 11 September 2021.
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Kencana, I Putu Sila. Mengenal Kompos dan Proses Pengomposan
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/92429/MENGENAL-KOMPOS-
DAN-PROSES-PENGOMPOSAN/, diakses pada tanggal 8 Juni 2022
Knowledge Center Perubahan Iklim, Pembuatan Kompos Skala Rumah Tangga Metode
Takakura,
http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/info-iklim/perubahan-iklim,
diakses pada tanggal 8 Juni 2022
58
MATERI AJAR
PROJEK
IPAS
Aspek 2
Zat dan Perubahannya
59
Materi III
ZAT DAN KARAKTERISTIKNYA
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Semua
materi di sekitar kita, termasuk semua makhluk hidup tergolong materi karena
menempati ruang dan memiliki massa. Contohnya besi, air, dan udara. materi di alam
dapat berupa zat tunggal (murni) dan dapat juga berupa campuran. Zat murni hanya
tersusun dari satu jenis zat, sedangkan campuran merupakan materi yang tersusun
dari dua atau lebih zat.
A. Pembagian Materi
Secara fisika, berdasarkan wujudnya, materi dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu padat, cair dan gas.
1. Zat padat : Sifat yang dimiliki oleh zat padat adalah mempunyai bentuk dan
volume tertentu, partikel-partikel zat padat mempunyai energi yang sangat
rendah, jarak partikelnya sangat rapat sehingga partikelnya tidak dapat
bergerak bebas. Jika zat padat dipanaskan, terjadi penambahan energi yang
menyebabkan partikel-partikelnya bervibrasi (bergetar). Jika suhu dinaikkan
maka getaran semakin cepat sehingga terjadiproses pemuaian dan jarak
partikelnya semakin merenggang dan menjauh, yang menyebabkan perubahan
fase padat mulai mencair.
2. Zat cair : Sifat yang dimiliki oleh zat cair adalah mempunyai volume tertentu,
tetapi tidak memiliki bentuk yang tetap. Jarak antar partikelnya lebih
renggang, memiliki energi yang lebih besar daripada zat padat, dan partikelnya
dapat bergerak bebas. Bila dilakukan pemanasan, getaran antar partikelnya
semakin cepat, ikatan antar partikelnya semakin lemah sehingga partikelnya
dapat bergerak bebas dan saling menjauh satu sama lain. Jika pemanasan
terus dilakukan maka akan terjadi perubahan zat cair menjadi gas.
3. Gas : Molekul zat gas selalu bergerak, ikatan dari antarpartikel semakin lemah
dan semakin menjauh sehingga jarak antarpartikel semakin besar karena
bergerak sangat bebas dan mempunyai susunan tidak beraturan. Keadaan
akan semakin menjauhkan molekul satu dengan lainnya dan bergerak bebas di
mana keadaan tersebut akan terjadi bila suhu dinaikkan.
C. Perubahan Zat
Perubahan zat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan fisika dan
perubahan kimia.
1) Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak menghasilkan zat baru.
Ciri-ciriperubahan fisik adalah: 1) tidak terbentuk zat jenis baru; 2) zat yang
mengalami perubahandapat kembali ke bentuk semula; 3) perubahan yang
terjadi hanya diikuti perubahan sifat fisik.Perubahan fisika dapat kembali
kembali ke asalnya. Beberapa contoh perubahan fisik adalah:
a) Perubahan bentuk. Misalnya selembar kertas digunting-gunting menjadi
potonganpotongan kertas kecil, maka potongan kecil ini masih tetap memiliki
sifat yang samadengan kertas semula, masih tetap kertas. Yang berubah
adalah bentuk dan ukuran kertas.Beras ditumbuk menjadi tepung, batu
dipecah menjadi kerikil, kayu dipotong-potongmenjadi bahan kursi.
b) Perubahan wujud. Jika suatu zat dipanaskan maka akan mengalami
kenaikan suhu, perubahan wujud, ataupemuaian. Demikian pula jika suatu
zat cair didinginkan, maka akan mengalami penurunansuhu dan mengalami
pembekuan. Contoh es batu mencair, air menjadi es, iodium yangmenyublim,
dan kamfer menyublim. Contoh semangkok air dapat membeku Ketika
didinginkan dan dapat kembali mencair ketika dipanaskan. Jika gula
dilarutkan dalam airmenghasilkan air gula, ini adalah perubahan fisika.
Tabel 4.1 berikut menunjukkan proses yang menyertai perubahan wujud zat
Jika panas diberikan kepada suatu zat, seperti pada proses meleleh,
menguap, dansublimasi, prosesnya adalah endoterm. Dalam hal ini,
meningkatnya panas suatu zatmenyebabkan kecepatan molekul bergerak lebih
cepat.Jika panas dikeluarkan dari suatu zat, seperti dalam proses meleleh dan
kondensasi,prosesnya disebut eksoterm. Dalam hal ini, berkurangnya panas
menyebabkan kecepatanbergerak lebih lambat.
2) Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan zat jenis
baru.Perubahan kimia sifatnya kekal. Ciri-ciri perubahan kimia adalah: 1)
terbentuk zat jenis baru;2) zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk
semula; 3) selama terjadi perubahan kimia,massa zat sebelum dan sesudah
reaksi sama; 4) perubahan yang terjadi diikuti oleh perubahansifat kimia
melalui reaksi kimia. Ciri-ciri yang menyertai terjadinya reaksi kimia, yaitu:
a) Terjadi perubahan warna, contoh: perubahan warna pepaya yang belum
masakberwarna hijau menjadi kuning saat sudah masak. Perubahan warna
ini menunjukkanadanya perubahan komposisi zat dalam buah pepaya muda
61
dan yang sudah masak.Kristal gula pasir yang berwarna putih jika dibakar
menjadi caramel/arang yangberwarna coklat hitam dan rasanya berubah
dari manis menjadi pahit.
b) Terjadi perubahan suhu, contoh jika larutan asam klorida dalam tabung
reaksi
c) ditambahkan larutan natrium hidroksida, maka akan terjadi perubahan
suhu larutandalam gelas kimia yang menjadi hangat.
d) Timbulnya gas, contoh jika sekeping batu marmer dimasukkan dalam gelas
kimia yangberisi asam klorida maka akan muncul gelembung-gelembung
gas. Kertas dibakar akanterjadi perubahan warna dari putih menjadi abu-
abu. Selain itu, juga terjadi gas hasilpembakaran.
e) Terbentuknya endapan, contoh larutan perak nitrat (AgNO3) direaksikan
dengan asamklorida (HCl) akan menghasilkan perak klorida (AgCl) berupa
endapan putih. Reaksipembentukannya sebagai berikut:
𝐴𝑔𝑁𝑂3(𝑎𝑞) + 𝐻𝐶𝑙(𝑎𝑞) →𝐴𝑔𝐶𝑙(𝑠) + 𝐻𝑁𝑂3(𝑎𝑞)
62
MATERI AJAR
MATERI IV
PROJEK
IPAS
Aspek 2
Zat dan Perubahannya
63
MATERI IV
Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi. Materi
adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
Hal-hal yang dipelajari dalam ilmu kimia antara lain :
1. Klasifikasi materi
2. Sifat-sifat materi
3. Perubahan materi
1. Klasifikasi materi
. Unsur
Zat murni
Materi
Senyawa
Homogen
Suspensi
Campuran
Heterogen
Koloid
1. Unsur
Unsur adalah zat murni yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat
lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa.
Jons Jacob Berzelius dari Swedia pada tahun 1813 mengusulkan
lambang unsur dengan ketentuan sebagai berikut :
- Nama asli unsur dari bahasa latin
- Lambang unsur yang terdiri dari satu huruf harus
memakai huruf besar
- Lambang unsur yang terdiri atas dua huruf harus
memakai huruf besar pada huruf pertama dan
huruf kecil pada huruf kedua.
Contoh:
Nitrogenium lambangnya N
Natrium lambangnya Na
Berdasarkan sifat-sifatnya unsur dapat dibedakan menjadi 3,yaitu ;
a. Unsur logam
Sifat-sifat unsur logam :
- Pada suhu kamar berwujud padat,kecuali Raksa,Fransium
dan Galium berwujud cair.
- Bersifat konduktor (dapat menghantarkan panas dan listrik)
- Mengkilap dan dapat ditempa.
64
Di bawah ini b
Nama latin Nama Lamb Nama latin Nama Lambang
Indonesia ang Indonesia
c. Unsur metaloid
Unsur metaloid yaitu unsur peralihan dari unsur logam ke unsur
non logam, sehingga mempunyai sifat antara logam dan non logam. Yang
termasuk unsur metaloid adalah Boron (B), Silikon(Si), Germanium(Ge),
Arsen(As), Stibium/Antimon(Sb), Tellurium(Te), dan Astatin(At).
Beberapa unsur logam dan kegunaannya :
1. Al : dari kata alumen (tawas), ditemukan tahun 1827. Logam terbanyak
dan unsure terbanyak ketiga. Digunakan untuk membuat
peralatan rumah tangga sampai sayap pesawat terbang.
Duraluminium ( Cu, Mg, Al) digunakan sebagai chasis pesawat
terbang.
2. Co: dari kata kobold (roh jahat) karena bijih beracunnya
membahayakan tambang-Ditemukan tahun 1735. Garam birunya
digunakan untuk mewarnai porselin, Ubin, dan email.Lakurnya
digunakan pada mesin jet, dan isotopnya digunakan pada
pengobatan kanker. Digunakan juga untuk membuat paduan
65
logam Alniko (50% Al, 10% Co, 20%Ni, 20% Fe) yang digunakan
untuk membuat membuat magnet yang sangat kuat.
3. Fe: dari kata ferrum. Unsur paling banyak keempat dan logam paling
murah digunakan sebagai bahan bangunan, alat-alat industri, dan
merupakan bahan pokok pembuatan baja.
4. Zn: digunakan untuk melapisi besi atau baja supaya dapat mencegah
korosi selanjutnya, sebagai anoda pada batu baterai.
5. Ag: digunakan untuk bahan peralatan rumah tangga dan perhiasan
untuk membuat larutan perak bromida (AgBr) yang digunakan
dalam fotografi.
2. Senyawa
Senyawa adalah zat murni yang dapat diuraikan menjadi unsur-
unsur penyusunnya dengan reaksi kimia. Senyawa terdiri dari dua jenis
unsur atau lebih dengan perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya
tetap dan tertentu. Hal ini sesuai dengan hasil percobaan Joseph Louist
Proust, seorang ahli kimia Perancis yang menyatakan bahwa
“perbandingan massa unsur-unsur penyususn suatu senyawa adalah
tetap”. Inilah yang disebut Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust).
Contoh :
Perbandingan massa hidrogen dengan massa oksigen dalam air
adalah 1:8. Jika hidrogen dan oksigen dicampurkan dalam perbandingan
selain 1:8,maka ada unsur yang tersisa (tidak habis).
Sedangkan sifat-sifat unsur penyusun senyawa tidak tampak lagi
jika sudah membentuk senyawa.
Contoh pemisahan senyawa:
1. Batu kapur bila dipanaskan sampai suhu 900 C,akan terurai
menjadi kapur Tohor dan gas karbondioksida.
Reaksi : CaCO3 → CaO + CO2
2. Air minum bila dielektrolisa akan terurai menjadi gas H 2 dan gas
O2
Reaksi : 2H2O → 2H2 + O2
3. Elektrolisa lelehan garam dapur
Reaksi : 2NaCl → 2Na + Cl2
Contoh senyawa dan kegunaannya
1. CaC2 : kalsium karbida, digunakan untuk menghasilkan gas
asetilen jika dicampur dengan air
2. CaSO4 .2H2O : Gibs, digunakan untuk bahan pembuatan
semen serta untuk membalut tulang yang patah
3. Ca(OCl)2 : Kaporit,digunakan sebagai pembunuh kuman
pada industri air minum
4. CuSO4.5H2O : Terusi, digunakan untuk larutan elektrolit pada
proses penyepuhan (melapisi logam dengan logam
Cu),untuk membunuh ganggang, dicampur dengan
Cu(OH)2 membunuh cendawan (jamur).
5. BaSO4 : Barium sulfat, digunakan sebagai cat putih
6. K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O Tawas, digunakan untuk mengendapkan
kotoran dalam air munum sehingga menjadi jernih
9. NH4Cl : Salmiak, sebagai pasta yang berfungsi sebagai zat
elektrolit pada batu baterai
66
3. Campuran
Campuran adalah zat yang terdiri atas dua atau lebih zat lain,
dimana sifat- sifat penyusunnya masih tampak. Campuran dapat
dibedakan menjadi dua,yaitu :
A. Campuran homogen
Yaitu campuran dua zat atau lebih yang tidak terdapat lagi batas
antara zat-zat penyusunnya. Campuran homogen disebut juga larutan.
Contoh : larutan alcohol (campuran alkohol dengan air), larutan asam
sulfat (campuran asam sulfat dengan air), larutan gula (campuran gula
dan air) dan lain-lain.
B. Campuran heterogen
Yaitu campuran dua zat atau lebih yang masih terdapat batas
antara zat-zat penyusunnya. Campuran heterogen terdiri 2 macam yaitu
suspensi dan koloid. Suspensi adalah campuran heterogen yang ukuran
jari-jari zat penyusunnya relative besar ( > 5 µ) sehingga masih dapat
dilihat dengan mikroskop biasa. Suspensi dikenal juga dengan dispersi
kasar. Contoh suspensi : campuran kapur dengan air. Campuran pasir
dengan air, air sungai yang keruh dll. Koloid adalah campuran
heterogen yang ukuran jari-jari penyusunnya relatif kecil ( 1 mµ - 0,5 µ )
sehingga hanya bias dilihat dengan mikroskop ultra. Contoh koloid :
agar-agar, susu, kabut dll.
Campuran dapat dipisahkan dengan cara fisika biasa antara lain
dengan cara :
1. Penyaringan /Filtrasi
Contoh : pemisahan kerikil dan pasir
2. Pemanasan /Kristalisasi
Contoh : pemisahan garam dapur dari air laut
Pemisahan gula tebu dari campurannya
3. Penyulingan/ Destilasi
Yaitu pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih
zat-zat penyusunnya
Contoh : Pemisahan alkohol dan air
Pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
4. Kromatografi
Yaitu pemisahan campuran berdasarkan perbedaan daya serap
(rembes) unsur-unsur penyusunnya.
Contoh : pemisahan unsur-unsur yang ada pada kunyit
Pemisahan warna dalam tinta
No Senyawa Campuran
1. Sifat-sifat unsur penyusunnya Sifat-sifat zat penyusunny
tidak tampak a masih tampak
2. Perbandingan massa unsur-unsur Perbandingan massa zat-z
penyusunnya tertentu dan tetap at penyusunnya sembara
Dipisahkan dengan reaksi kimia ng
3. Dipisahkan dengan cara fi
sika biasa
67
4. Kelarutan zat
Kelarutan zat adalah banyaknya mol zat yang dapat larut
secara maksimal dalam satu liter zat pelarut padam suhu kamar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan :
- suhu
- jenis zat pelarut
- jenis zat terlarut
Kadar zat dalam campuran
Suatu larutan tersusun dari komponen pelarut (yang
jumlahnya lebih banyak) serta komponen zat terlarut (yang
jumlahnya lebih sedikit).
Banyaknya zat dalam campuran dapat dinyatakan dalam
persen (per seratus bagian) atau bpj (per sejuta bagian). Persen
sering dipakai dalam perdagangan, sedang bpj untuk menyatakan
kadar zat yang sangat kecil, misal zat-zat pencemar dalam limbah.
MATERI AJAR
68
PROJEK
IPAS
ASPEK 3
ENERGI DAN PERUBAHANNYA
Materi V
USAHA
Usaha adalah besarnya energi untuk merubah posisi yang diberikan gaya pada benda
atau objek. Usaha yang dilakukan suatu objek didefinisikan sebagai perkalian antara
jarak yang ditempuh dengan gaya yang searah dengan perpindahannya.
69
Agar kamu mampu memahami materi Usaha dan Energi dengan baik, kamu harus
memahami terlebih dahulu materi:
- Gerak Lurus (GLB dan GLBB)
- Hukum Newton
- Gaya Gravitasi
Usaha dinotasikan dengan W yang merupakan singkatan bahasa Inggris dari Work
yang berarti kerja. Satuan usaha adalah Joule yang didefinisikan sebagai besarnya
energi yang dibutuhkan untuk memberi gaya sebesar satu Newton sejauh satu meter.
Oleh sebab itu, 1 Joule sama dengan 1 Newton meter (N.m).
ENERGI
Energi merupakan salah satu konsep paling penting dalam ilmu pengetahuan. Energi
tidak dapat didefinisikan secara ringkas saja. Akan tetapi pada materi kali ini karena
energi berhubungan dengan usaha, maka energi dapat didefinisikan sebagai
kemampuan untuk melakukan usaha.
Energi Kinetik
Energi Kinetik adalah energi gerak, energi yang dimiliki benda atau objek karena
geraknya. Energi kinetik berasal dari kata Yunani kinetikos yang artinya bergerak.
Jadi, kamu pasti tahu kan kalau setiap benda yang bergerak maka benda tersebut
memiliki energi kinetik.
Energi Potensial
Saat benda bergerak, dapat dikatakan benda memiliki energi
kinetik. Akan tetapi, benda juga kemungkinan memiliki Energi
Potensial. Energi Potensial adalah energi yang dimiliki benda karena
posisinya atau bentuk maupun susunannya. Salah satu contoh
energi potensial adalah energi potensial gravitasi atau selanjutnya
kita sebut Energi Potensial. Energi Potensial disebabkan adanya
gaya gravitasi. Suatu benda memiliki energi potensial yang besar
jika massanya semakin besar dan ketinggiannya semakin tinggi.
Energi Mekanik
Energi Mekanik merupakan bentuk energi yang berkaitan dengan gerak. Nah, kedua
tipe energi diatas yakni Energi Kinetik dan Energi Potensial merupakan bagian dari
Energi Mekanik.
Energi Kalor
Kalor merupakan energi yang berpindah dari benda yang memiliki suhu lebih tinggi
ke benda yang bersuhu lebih rendah. Dalam satuan internasional, kalor dinyatakan
70
dengan Joule. Satuan lainnya dinyatakan dengan kalori. Nah, kamu juga perlu tahu
pernyataan ini:
Kalor Jenis
Energi Listrik
Energi listrik atau tenaga listrik adalah salah satu jenis energi utama yang
dibutuhkan bagi peralatan listrik atau energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan
satuan ampere (A) dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan
kebutuhan konsumsi daya listrik dengan satuan Watt (W) untuk
menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan atau
menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi
yang lain. Energi listrik menjalankan peralatan rumah tangga, peralatan perkantoran,
mesin industri, kereta api listrik, lampu umum, alat pemanasan, memasak, dan lain-
lain.
Energi Cahaya
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata
dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah
radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasatmata maupun yang
tidak.[2][3] Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi
tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut
"dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian
dipersepsikan secara visual oleh indra penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya
dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang
mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang
gelombang, polarisasi dan fase cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap
sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi,
dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi.
Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika geometris (en:geometrical
optics) dan optika fisis (en:physical optics).
Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang
elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun 1838
71
MATERI AJAR
72
PROJEK
IPAS
ASPEK 4
Materi V1
A. Perilaku Ekonomi
Kebutuhan manusia memiliki sifat yang tidak terbatas karena
manusia cenderung tidak pernah merasa puas dan selalu merasa
kekurangan sementara sumber daya yang dimilikinya terbatas. Dengan
keterbatasan sumber daya yang dimiliki tersebut, manusia berusaha
mengatasi masalah itu dengan melakukan perilaku ekonomi. Perilaku
ekonomi tidak akan pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari
mulai dari hal kecil hingga besar. Manusia melakukan berbagai
perilaku ekonomi dalam upaya untuk bertahan hidup. Setiap individu
memiliki kebutuhan masing-masing. Dalam sebuah keluarga
menerapkan perilaku ekonomi pada anak-anak sejak dini agar kelak
mampu menjalankan kehidupan ekonomi di masa datang. Seorang ibu
dalam sebuah keluarga melakukan perilaku ekonomi dengan mengatur
penghasilan keluarganya. Ketika mendapatkan uang bulanan, ibu pasti
akan membagi berbagai kebutuhan keluarga untuk satu bulan ke depan
dengan melakukan pengaturan belanja makanan yang dikonsumsi oleh
keluarga secara rutin. Perilaku ekonomi juga terjadi pada lingkup yang
lebih luas misalnya saja pada sebuah perusahaan ingin
mendapatkan keuntungan dengan membeli peralatan baru untuk
meningkatkan hasil produksinya. Perilaku ekonomi dalam
perusahaan itu juga terjadi ketika perusahaan
74
Motif ekonomi selanjutnya adalah sebuah motif yang didasari atas sikap
kepedulian sosial dari suatu pihak. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita
sebagai manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa
bantuan dari orang lain dan kita juga bisa bermanfaat bagi orang lain.
Motif ini merupakan sebuah motif yang patut dikembangkan dan
diapresiasi serta disosialisasikan dalam melakukan aktivitas
perekonomian untuk tujuan membantu pihak lain yang kurang mampu.
c. Prinsip Ekonomi
a. Produksi
Produksi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk menghasilkan
barang dan jasa. Dalam pengertian yang lebih luas, produksi
didefinisikan sebagai setiap perilaku yang ditujukan untuk menciptakan
atau menambah “nilai guna” suatu barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Dengan demikian, tidak semua kegiatan atau
proses produksi merupakan perubahan bentuk suatu barang. Dalam
proses produksi untuk menambah nilai guna suatu barang dapat
ditempuh melalui: (1) mengubah suatu bentuk barang menjadi barang
baru; (2) memindahkan suatu barang dari suatu tempat ke tempat lain;
(3) mengatur waktu penggunaan suatu barang; dan (4) menciptakan
suatu jasa.
Barang dan jasa yang dapat dihasilkan dalam proses produksi memilki
keterbatasan sumber daya yang berupa: sumber daya alam (land),
tenaga kerja (labour), modal (capital) dan kewirausahaan (enterprise)
sementara kebutuhan manusia dengan barang dan jasa tidak terbatas.
Oleh karena itu, dalam menghasilkan barang dan jasa, produsen mesti
mempertimbangkan faktor produksi tersebut di atas, yakni:
80
Sumber daya alam atau land ini berkaitan dengan sumber daya alami
seperti lahan, air, matahari, hutan, mineral dan minyak bumi yang
merupakan faktor utama bagi produksi. Seluruh sumber daya alam
merupakan faktor produksi karena sudah tersedia.
2) Modal (capital)
Modal atau capital berkaitan dengan keseluruhan bahan dan alat yang
dilibatkan dalam proses produksi seperti alat mesin, perlengkapan,
pabrik, gudang,
pengangkutan dan fasilitas distribusi yang digunakan memproduksi
barang dan jasa bagi konsumen akhir. Modal tidak hanya terbatas pada
uang tetapi juga keseluruhan barang-barang modal biasa disebut
sebagai investasi.
4) Kewirausahaan (enterprise)
Jenis saluran distribusi dapat terbagi menjadi tiga yaitu (a) bentuk
intensif merupakan jenis saluran yang memanfaatkan banyak pedagang
besar dan kecil; (b) bentuk selektif dengan hanya memanfaatkan
beberapa grosir dan sejumlah kecil pengecer; dan (c) bentuk eksklusif
dengan hanya melibatkan satu perantara dalam lingkungan masyarakat
tertentu untuk menangani produk.
82
3) Saluran Distribusi
Barang yang didistribusikan dengan cara ini adalah yang tahan lama
dan mudah didapatkan seperti barang yang terbuat dari logam, obat-
obatan dan bahan makanan.
4) Lembaga-lembaga distribusi
Modul ini akan membahas teori permintaan dan kurva permintaan, teori
penawaran dan kurva penawaran, faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran, penentuan harga keseimbangan dan jumlah
85
barang yang diminta dan ditawarkan pada harga keseimbangan
tersebut.
1. Konsep Permintaan
3. Konsep Penawaran
Pasar adalah “tempat orang berjual beli”. Di tempat itu terjadi “kekuatan
penawaran dan permintaan... penjual yang ingin menukar barang atau
jasa dengan uang dan pembeli yang ingin menukar uang dengan barang
atau jasa” https://kbbi.web.id/pasar. Pada sistem ekonomi pasar
kehidupan ekonomi dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme
proses pasar. Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan demikian bagi
produsen bisa memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa
dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan
keinginan dan daya beli konsumen itu sendiri.
4. Kesejahteraan
Dalam ekonomi kita tidak pernah bisa lepas dari konsep kesejahteraan
(welfare). Bahkan menurut asumsi kaum developmentaris menganggap
bahwa tujuan akhir
dari pembangunan ekonomi adalah menciptakan kesejahteraan. Salah
satu kelebihan dari konsep kesejahteraan adalah karena memiliki
prinsip serta mengalami evolusi konsep untuk terus memperbaiki
pemahaman karena pada hakikatnya akan selalu ada konsep-konsep
yang lebih baik.
a. Pertanian
b. Industri
c. Perdagangan
3) Koperasi,
4) Yayasan,
93
Yayasan merupakan badan usaha nirlaba, artinya tidak
bertujuan untuk mendapat keuntungan. Contoh: yayasan pendidikan.