Anda di halaman 1dari 107

1

Modul Ajar IPAS

INFORMASI
MODUL
AJAR MODUL AJAR A.1
Tema: Pembuatan Kompos
A.1 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

A. INFORMASI UMUM

1. Identitas Sekolah

Nama Penyusun: Mata Pelajaran


Wiwik Sri Rumiyati, S.Si Projek Ilmu Pengetahuan Alam
dan Sosial (IPAS)

Nama Institusi: Rumpun / Fase


SMK Negeri 1 Temanggung Teknologi / Fase E

Tahun Disusun: Kata Kunci


2022 Pengolahan Limbah Non B3

Jenjang / Kelas: Kode Perangkat


SMK / Kelas 10 AT

Alokasi Waktu Jumlah Peserta Didik


30 JP x 45 menit = 1350 menit 36 peserta didik terbagi menjadi 6
kelompok (@ peserta didik)
Jumlah Pertemuan
5 x pertemuan Moda
(1 pertemuan 6 JP) Tatap Muka (TM)

2. Kompetensi Awal

Kompetensi awal adalah pengetahuan dan atau keterampilan yang


perlu dimiliki peserta didik sebelum mempelajari topik Makhluk Hidup
dan Lingkungannya. Kompetensi awal yang harus dimiliki peserta didik
adalah kompetensi yang telah dicapai pada Fase D sebelumnya yang
terkait dengan topik Makhluk Hidup dan lingkungannya, diantaranya
Elemen Pemahaman Sains
a. Peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan
benda berdasarkan karakteristik yang diamati
6

Elemen Keterampilan Proses


Elemen mengamati
b. Peserta didik dapat menggunakan berbagai alat bantu dalam
melakukan pengukuran dan pengamatan, memperhatikan detail
yang relevan dari obyek yang diamati.
Elemen mempertanyakan dan memprediksi
c. Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih
lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi
tentang penyelidikan ilmiah.
Elemen merencanakan dan melakukan penyelidikan
d. Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah
operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab
pertanyaan. Dalam penyelidikan, peserta didik menggunakan
berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediks.
Elemen memproses dan menganalisis data dan informasi
e. Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta
menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data
secara digital atau non digital.
f. Mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya,
menggunakan data sekunder, serta menggunakan pemahaman
sains untuk mengidentifikasi hubungan dan menarik kesimpulan
berdasarkan bukti ilmiah.
Elemen mengevaluasi dan refleksi
g. Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang
ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan
dan efeknya pada data. Menunjukkan permasalahan pada
metodologi.
Elemen mengkomunikasikan hasil
h. Mengkomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang
dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks
penyelidikan.
i. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang
ditentukan.
7

3. Profil Pelajar Pancasila

Peserta didik diharapkan dapat menunjukkan pembiasaan profil pelajar


Pancasila dalam proses pembelajaran, seperti Beriman, Bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan
Gotong Royong.

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain:


Ruang Kelas, Outdoor
Komputer/Laptop/ Gawai
Jaringan Internet
Alat Tulis dan Buku
Proyektor dan LCD
Alat dan bahan percobaan disesuaikan di LKPD tiap pertemuan

5. Target Peserta Didik

Target peserta didik untuk mempelajari konten ini adalah


Peserta didik Kelas X Rumpun Teknologi dan Rekayasa .
Peserta didik reguler/tipikal, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar
Peserta didik yang telah menyelesaikan Fase sebelumnya, yakni Fase D

6. Model Pembelajaran yang digunakan

Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Tatap


Muka (TM) dengan menggunakan strategi Project Based Learning.
8

KOMPONEN INTI
B. KOMPONEN INTI

1. Tujuan Pembelajaran

Setiap elemen memiliki tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran


yang disusun paling tidak memuat kompetensi, pemahaman bermakna, dan
variasi. Tujuan Pembelajaran pada Modul ini adalah sebagai berikut:

Elemen 1

a. Menjelaskan tentang komponen ekosistem yaitu komponen biotik


(makhluk hidup) dan komponen abiotik (makhluk tak hidup)
b. Menjelaskan keterkaitan antara makhluk hidup yang terdiri dari
manusia, tumbuhan, dan hewan yang saling bergantung satu
dengan yang lain dan terhadap lingkungannya baik berupa
tanah, air, energi menggunakan kata – kata sendiri.
c. Menggambarkan hubungan makhluk hidup denga
lingkungannya sebagai individu-populasi-komunitas-ekosistem-
biosfer.
d. Mengidentifikasi fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan
sekitarnya dilihat dari hubungan makhluk hidup dan
lingkungannya.
e. Mendiskripsikan dampak keterkaitan fenomena-fenomena yang
terjadi di lingkungan sekitar terhadap makhluk hidup dan
lingkungannya.
f. Memberikan solusi terhadap permasalahan yang muncul dari
keterkaitan fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan
sekitar terhadap makhluk hidup dan lingkungannya
g. Menjelaskan jenis dan sifat zat yang dibedakan secara kimia dan
fisika,
h. Mendiskripsikan ciri-ciri dari perubahan zat secara fisika, kimia
dan biologi, serta unsur senyawa campuran.
i. Mendiskripsikan berbagai jenis zat dibedakan dari sifat dan
perubahan secara fisika dan kimia.
j. mendiskripsikan zat dapat tersusun atas unsur, senyawa dan
campuran yang dalam kehidupan sehari-hari dapat ditinjau
secara perspektif ekonomi kreatif dan sosial
k. Menjelaskan dasar-dasar besaran dan pengukuran, energi dan
perubahannya berkaitan dengan segala sesuatu yang mampu
membuat sebuah benda untuk melakukan sebuah usaha dan
bentuk.
l. Mendiskripsikan energi dan perubahannya mencakup perubahan
energi kimia, listrik, panas dan mekanik serta energi Terbarukan
m. Mengidentifkasi tentang peran diri, masyarakat serta negara
dalam memenuhi kebutuhan bersama.
n. Menganalisis faktor-faktor penyebab kelangkaan, permintaan,
penawaran, harga pasar, bentuk-bentuk pasar, serta inflasi.
o. Mengidentifikasi peran lembaga keuangan, nilai, serta fungsi
uang konvensional dan digital.
p. Mendeskripsikan pengelolaan, sumber-sumber pendapatan dan
pengeluaran keuangan keluarga, perusahaan serta negara.
q. Mengidentifikasi hak dan kewajiban dalam jasa keuangan.
Elemen 2
r. Mendesain prosedur pembuatan kompos untuk
menyelesaikan permasalahan limbah rumah tangga.
s. Melakukan penyelidikan ilmiah tentang prosedur pembuatan
kompos yang telah dibuat.
t. Mengevaluasi prosedur pembuatan kompos yang telah
dilakukan ( mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada
desain percobaan )

Elemen 3
u. Mengintepretasikan data hasil penyelidikan pembuatan kompos
ke dalam tabel, grafik, atau sumber lain.
v. Membandingkan data hasil penyelidikan pembuatan kompos
dengan referensi pembuatan kompos lain.
w. Mengkomunikasikan hasil penyelidikan pembuatan kompos
untuk menyelesaikan permasalahan limbah rumah tangga.
10

2. Pemahaman Bermakna

Aspek makhluk hidup dan lingkungannya membahas tentang


keterkaitan antara makhluk hidup yang terdiri dari manusia, tumbuhan,
dan hewan yang saling bergantung satu sama lainnya dan terhadap
lingkungannya. Manusia sebagai makhluk hidup sangat bergantung
pada lingkungannya. Jika lingkungan di sekitar manusia dapat terjaga,
maka kualitas hidup manusia dapat meningkat. Begitu juga sebaliknya,
jika lingkungan di sekitar manusia tidak terjaga, maka bisa dipastikan
akan menurunkan kualitas hidup manusia. Oleh karena itu, sudah
seharusnya manusia menjaga dan merawat lingkungannya.
Seiring dengan pesatnya laju pertumbuhan manusia, maka semakin
banyak volume sampah yang dihasilkan sebagai hasil dari aktivitas
manusia. Hal tersebut tentu menjadi ancaman serius bagi ekosistem.
Permasalahan sampah, khususnya sampah dari rumah tangga menjadi
masalah klasik yang belum terselesaikan. Hal tersebut dimungkinkan
karena tingkat kesadaran masyarakat dalam membuang dan mengelola
sampah masih sangat rendah.
Aspek zat dan perubahannya membahas tentang Setiap materi
memiliki sifat tertentu yang khas, yang memudahkannya untuk dikenali
dan dibedakan dengan zat lainnya. Sifat materi dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika suatu materi
dapat dilihat dan diukur secara langsung, yang termasuk sifat fisika
misalnya warna, bau, kerapatan, titik leleh, titik beku, kelenturan, dan
kekuatan. Sifat kimia ialah sifat yang berhubungan dengan kemampuan
sebuah zat untuk bereaksi atau berubah menjadi zat lain. Untuk
mengukur dan mengamati sifat kimia hanya dapat dilakukan melalui
reaksi.
Aspek energi dan perubahannya membahas tentang segala sesuatu
yang berkaitan dengan kemampuan sebuah benda untuk melakukan
usaha. Aspek energi dan perubahannya meliputi perubahan energi
kimia, listrik, kalor dan mekanik serta energi terbarukan
Aspek Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan berkaitan tentang
peran diri, masyarakat serta negara dalam memenuhi kebutuhan
bersama. Menganalisis faktor-faktor penyebab kelangkaan, permintaan,
penawaran, harga pasar, bentuk-bentuk pasar, serta inflasi.
Mengidentifikasi peran lembaga keuangan, nilai, serta fungsi uang
konvensional dan digital. Mendeskripsikan pengelolaan, sumber-sumber
11
pendapatan dan pengeluaran keuangan keluarga, perusahaan serta
negara. Mengidentifikasi hak dan kewajiban dalam jasa keuangan. Aspek
ini menjadi salah satu ruang berlatih bagi peserta didik untuk
memberikan kontribusi ke masyarakat, memenuhi kebutuhan hidup di
tingkat lokal namun dalam perspektif global
Dengan demikian setelah mempelajari dan melakukan modul ajar
ini diharapkan, peserta didik dapat berorganisasi untuk memecahkan
masalah pengolahan limbah padat sisa makanan yang berasal dari
rumah tangga, rumput atau dedaunan kering dengan menggunakan
metode pengomposan dan penggunaan 5R di lingkungan sekitar peserta
didik.

3. Persiapan Pembelajaran

a. Materi Ajar
Materi Ajar pada Aspek Makhluk Hidup dan Lingkungannya
membahas tentang
Materi 1: Ekologi
Materi 2: Limbah Non B3

Materi Ajar pada Aspek Zat dan Perubahannya membahas tentang


Materi 3 : Zat dan Karakteristiknya
Materi 4 : Materi dan Perubahnnya
Materi Ajar pada Aspek Energi dan Perubahannya membahas tentang
Materi 5 : Energi dan Perubahannya
Materi Ajar pada Aspek Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan membahas
tentang
Materi 6 : Perilaku, Motif dan Prinsip Ekonomi
Materi 7 : Kelangkaan Ekonomi: Pengertian, Faktor 7 Penyebab Dan
Dampak
Materi 8 : membahas tentang pengomposan
12
b. Video

Mengkhawatirkan! Sampah makanan di Indonesia


https://www.youtube.com/watch?v=eOerQ0ZM0rU
Pembuatan pupuk kompos cair
https://www.youtube.com/watch?v=nERBVkqgGs4

c. Google Classroom
Untuk media pengumpulan tugas, diskusi, dan berbagi referensi.
d. Kontrak Pembelajaran
Membahas tentang hak dan tanggung jawab peserta didik selama
melakukan projek pada aspek Makhluk Hidup dan Lingkungannya
e. Pengaturan Peserta didik
Selama projek peserta didik bekerja secara berkelompok yang terdiri dari
6 (enam) kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang)
f. Metode pembelajaran
Diskusi, Observasi, Penugasan, Percobaan

4. Pertanyaan Pemantik

Apa yang kamu lakukan dengan sampah sisa makanan di rumah? dan
Di pasar terkadang ada banyak sisa sayuran yang tidak terjual,
kemanakah sisa sayuran tersebut?
Jika sampah tersebut ditimbun (landfill). Bagaimana pengaruhnya
terhadap ekosistem di sekitarnya?
Jika sampah tersebut dibakar, apa efek samping dari penanganan
limbah dengan cara dibakar?
Adakah cara agar limbah/sampah sisa makanan dapat bermanfaat?
Apa kelebihan dan kekurangan metode pengomposan untuk
mengurangi sampah organik yang bertambah banyak?
Bagaimana cara pengomposan yang benar agar didapatkan hasil yang
maksimal?
13

5. Urutan Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke-1 : 1 Pertemuan Tatap muka = 6 jp x 45 menit


Elemen 1 : menjelaskan fenomena secara ilmiah (6 jp)
Asesmen Formatif (1 jp)

A Pendahuluan
1 Persiapan Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik
(10 menit) untuk berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan
dan selalu menjaga kesehatan
Guru melakukan presensi
Guru membagi peserta didik menjadi beberapa
kelompok

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
2 Apersepsi Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan
(20 menit) pembelajaran, penugasan, dan penilaian
Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan
masalah yang ada di sekitar peserta didik dengan
materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya.
Permasalahan yang diangkat adalah dampak negatif
menumpuknya sampah yang tidak terkendali
Peserta didik mengamati video tentang bahaya
sampah makanan melalui youtube
https://www.youtube.com/watch?v=eOerQ0ZM0rU

B Kegiatan Inti
1 (15 menit) Menggali pengetahuan awal peserta didik dengan
memberikan pertanyaan pemantik
Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik

2 (75 menit) Elemen 1: Menjelaskan fenomena secara ilmiah


Peserta didik melakukan studi literatur(1) tentang
keterkaitan antara makhluk hidup yang terdiri dari
manusia, tumbuhan, dan hewan yang saling
bergantung satu dengan yang lain dan terhadap
lingkungannya.
Peserta didik menjawab pertanyaan reflektif terkait
makhluk hidup dan lingkungannya serta dampak
negatif sampah makanan bagi lingkungan
Peserta didik melakukan studi literatur(1) terkait
sampah makanan yang termasuk ke dalam limbah
padat non B3 beserta cara pengolahannya

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) mandiri

3 (65 menit) Peserta didik berdiskusi tentang


14

o keterkaitan dampak limbah padat non B3 yang


berasal dari pemukiman dengan makhluk
hidup yang terdiri dari manusia, tumbuhan,
dan hewan
o

4 (15 menit)  Peserta didik melakukan refleksi tentang elemen


1 yakni makhluk hidup dan lingkungannya,
limbah non B3 dari pemukiman

5 (45 menit) Peserta didik mengerjakan soal formatif


C Kegiatan Penutup Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran
(25 menit) yang telah di lakukan
Peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan
Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk
pertemuan selanjutnya peserta didik diminta untuk
mempelajari materi zat dan perubahannnya
Doa Penutup
15

Pertemuan ke-2 : 1 Pertemuan Tatap muka = 6 jp x 45 menit


Elemen 1 : menjelaskan fenomena secara ilmiah (6 jp)
Asesmen Formatif (1 jp)

A Pendahuluan
1 Persiapan Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik
(10 menit) untuk berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan
dan selalu menjaga kesehatan
Guru melakukan presensi

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
2 Apersepsi Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan
(20 menit) pembelajaran, penugasan, dan penilaian
Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan
masalah yang ada di sekitar peserta didik dengan
materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya.
Mengingatkan kembali materi sebelumnya

B Kegiatan Inti
1 (15 menit) Menggali pengetahuan awal peserta didik dengan
memberikan pertanyaan pemantik
Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik

2 (75 menit) Elemen 1: Menjelaskan fenomena secara ilmiah


Peserta didik melakukan studi literatur(1) tentang
Sifat materi dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika suatu
materi dapat dilihat dan diukur secara langsung
Peserta didik menjawab pertanyaan reflektif terkait
zat dan perubahannya
Peserta didik melakukan studi literatur(1) terkait
materi zat dapat tersusun atas unsur, senyawa
dan campuran yang dalam kehidupan sehari-hari
dapat ditinjau secara perspektif ekonomi kreatif
dan sosial

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) mandiri

3 (65 menit) Peserta didik berdiskusi tentang


16

o keterkaitan dampak limbah padat non B3 yang


berasal dari pemukiman dengan zat dan
perubahnnya

4 (15 menit)  Peserta didik melakukan refleksi tentang elemen


1 yakni zat dan perubahannya

5 (45 menit) Peserta didik mengerjakan soal formatif


C Kegiatan Penutup Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran
(25 menit) yang telah di lakukan
Peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan
Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk
pertemuan selanjutnya peserta didik diminta untuk
mempelajari materi energi dan perubahannnya
Doa Penutup
17

Pertemuan ke-3 : 1 Pertemuan Tatap muka = 6 jp x 45 menit


Elemen 1 : menjelaskan fenomena secara ilmiah (6 jp)
Asesmen Formatif (1 jp)

A Pendahuluan
1 Persiapan Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik
(10 menit) untuk berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan
dan selalu menjaga kesehatan
Guru melakukan presensi

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
2 Apersepsi Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan
(20 menit) pembelajaran, penugasan, dan penilaian
Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan
masalah yang ada di sekitar peserta didik dengan
materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya dan
materi terkait zat dan perubahannya (Mengingatkan
kembali materi sebelumnya)

B Kegiatan Inti
1 (15 menit) Menggali pengetahuan awal peserta didik dengan
memberikan pertanyaan pemantik
Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik

2 (75 menit) Elemen 1: Menjelaskan fenomena secara ilmiah


Peserta didik melakukan studi literatur(1) tentang
dasar-dasar besaran dan pengukuran, energi dan
perubahannya berkaitan dengan segala sesuatu
yang mampu membuat sebuah benda untuk
melakukan sebuah usaha dan bentuk.
Mendiskripsikan energi dan perubahannya
mencakup perubahan energi kimia, listrik, panas
dan mekanik serta energi Terbarukan

Peserta didik menjawab pertanyaan reflektif terkait


energi dan perubahannya
Peserta didik melakukan studi literatur(1) terkait
materi dasar-dasar besaran dan pengukuran,
energi dan perubahannya berkaitan dengan segala
sesuatu yang mampu membuat sebuah benda
untuk melakukan sebuah usaha dan bentuk.
Mendiskripsikan energi dan perubahannya
mencakup perubahan energi kimia, listrik, panas
dan mekanik serta energi Terbarukan

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) mandiri
3 (65 menit) Peserta didik berdiskusi tentang
18

o keterkaitan dampak limbah padat non B3 yang


berasal dari pemukiman dengan energi dan
perubahnnya

4 (15 menit)  Peserta didik melakukan refleksi tentang elemen


1 yakni energi dan perubahannya

5 (45 menit) Peserta didik mengerjakan soal formatif


C Kegiatan Penutup Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran
(25 menit) yang telah di lakukan
Peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan
Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk
pertemuan selanjutnya peserta didik diminta untuk
mempelajari materi Perilaku Ekonomi dan
Kesejahteraan
Doa Penutup
19

Pertemuan ke-4 : 1 Pertemuan Tatap muka = 6 jp x 45 menit


Elemen 1 : menjelaskan fenomena secara ilmiah (6 jp)
Asesmen Formatif (1 jp)

A Pendahuluan
1 Persiapan Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik
(10 menit) untuk berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan
dan selalu menjaga kesehatan
Guru melakukan presensi

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
2 Apersepsi Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan
(20 menit) pembelajaran, penugasan, dan penilaian
Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan
masalah yang ada di sekitar peserta didik dengan
materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya, materi
terkait zat dan perubahannya, serta materi energi
dan perubahannya (Mengingatkan kembali materi
sebelumnya)

B Kegiatan Inti
1 (15 menit) Menggali pengetahuan awal peserta didik dengan
memberikan pertanyaan pemantik
Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik

2 (75 menit) Elemen 1: Menjelaskan fenomena secara ilmiah


Peserta didik melakukan studi literatur(1) tentang
Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan yang meliputi
Perilaku, Motif dan Prinsip Ekonomi, Kelangkaan
Ekonomi, Pengertian, Faktor, 7 Penyebab Dan
Dampak

Peserta didik menjawab pertanyaan reflektif terkait


Peserta didik melakukan studi literatur(1) terkait
materi Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) mandiri

3 (65 menit) Peserta didik berdiskusi tentang


20

o keterkaitan dampak limbah padat non B3 yang


berasal dari pemukiman dengan materi
Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan

4 (15 menit)  Peserta didik melakukan refleksi tentang elemen


1 yakni materi Perilaku Ekonomi dan
Kesejahteraan

5 (45 menit) Peserta didik mengerjakan soal formatif


C Kegiatan Penutup Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran
(25 menit) yang telah di lakukan
Peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan
Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk
pertemuan selanjutnya peserta didik diminta untuk
membuat suatu projek terkait materi makhluk
hidup dan lingkungannya, zat dan perubahnnya,
energi dan perubahnnya serta perilaku ekonomi dan
kesejahteraan
Doa Penutup
21

Pertemuan 5, 6, dan 7 : 1 Pertemuan Tatap muka = 6 jp x 45 menit


Elemen 2 : Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah (18 jp)
o Pertemuan 5: Mendesain prosedur pembuatan kompos (6 jp)
o Pertemuan 6: melakukan prosedur pembuatan kompos (6 jp)
o Pertemuan 7: Mengevaluasi prosedur pembuatan kompos (6 jp)

Pertemuan 5 (6 jp)
Pertemuan 5: Mendesain prosedur pembuatan kompos (6 jp)

A Pendahuluan
1 Persiapan Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik
(10 menit) untuk berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan
dan selalu menjaga kesehatan
Guru melakukan presensi

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
2 Apersepsi Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang
(10 menit) materi pada pertemuan sebelumnya,
Peserta didik menyimak kaitan materi pertemuan
lalu dengan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan pertemuan ini
Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan
pembelajaran, penugasan, dan penilaian

B Kegiatan Inti
3 (45 menit) Peserta didik menyimak video pembuatan kompos

https://www.youtube.com/watch?v=3xe4WYs5rOM

Peserta didik diminta secara berkelompok untuk


mencari metode pembuatan kompos lain sebagai
pembanding (1)

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) bernalar kritis
4 (185 menit) Peserta didik berdiskusi bersama kelompoknya
untuk menyusun rencana pembuatan proyek
pembuatan kompos menggunakan dua metode
sebagai pembanding
Peserta didik melakukan presentasi terkait metode
yang akan digunakanan dalam pembuatan kompos
Hasil diskusi dituangkan ke dalam LKPD

C Kegiatan Penutup Peserta didik menyimpulkan kegiatan


(20 menit) pembelajaran yang telah dilakukan
Peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan
Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa
untuk pertemuan selanjutnya peserta didik
22

diminta untuk membuat progres proyek yang


dilakukan.
Doa Penutup

Pertemuan 6 (6 jp)
Pertemuan 6: melakukan prosedur pembuatan kompos (6 jp)

A Pendahuluan
1 Persiapan Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik
(10 menit) untuk berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan
dan selalu menjaga kesehatan
Guru melakukan presensi

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia

2 Apersepsi Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang


(10 menit) materi pada pertemuan sebelumnya,
Peserta didik menyimak kaitan materi pertemuan
lalu dengan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan pertemuan ini
Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan
pembelajaran, penugasan, dan penilaian

B Kegiatan Inti
4 (230 menit) Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai
dengan rencana yang disusun sebelumnya.
Guru memantau perkembangan proyek peserta
didik dan membimbing jika mengalami kesulitan.
Peserta didik mencatat setiap tahapan dan
mendokumentasikannya
Peserta didik mendiskusikan kendala/masalah
yang muncul

C Kegiatan Penutup Peserta didik menyimpulkan kegiatan


(20 menit) pembelajaran yang telah dilakukan
Peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan
Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa
untuk pertemuan selanjutnya peserta didik
diminta untuk melakukan analisa dan menyusun
laporan
Doa Penutup
23

Pertemuan 7 (1 Pertemuan Tatap muka = 6 jp x 45 menit)


Elemen 2
Pertemuan 4: Mengevaluasi prosedur pembuatan kompos (6 jp)

A Pendahuluan
1 Persiapan Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik
(10 menit) untuk berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan
dan selalu menjaga kesehatan
Guru melakukan presensi

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
2 Apersepsi Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang
(10 menit) materi pada pertemuan sebelumnya,
Peserta didik menyimak kaitan materi pertemuan
lalu dengan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan pertemuan ini
Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan
pembelajaran, penugasan, dan penilaian

B Kegiatan Inti
3 (135 menit) Peserta didik melakukan analisis produk kompos
antara lain warna, kadar air, tingkat keasaman,
bau, suhu
Peserta didik mencatat setiap data yang diamati
setiap minggu

4 (95 menit) Peserta didik melakukan evaluasi prosedur


pembuatan kompos menggunakan metode yang
digunakan

C Kegiatan Penutup Peserta didik menyimpulkan kegiatan


(20 menit) pembelajaran yang telah dilakukan
Peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan
Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa
untuk pertemuan selanjutnya peserta didik
diminta untuk melakukan analisa dan menyusun
laporan
Doa Penutup
24

Pertemuan 8 : 1 Pertemuan Tatap muka = 6 jp x 45 menit


Elemen 3 : Menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah (6 jp)

A Pendahuluan
1 Persiapan Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik
(10 menit) untuk berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan
dan selalu menjaga kesehatan
Guru melakukan presensi

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
2 Apersepsi Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang
(10 menit) materi pada pertemuan sebelumnya,
Peserta didik menyimak kaitan materi pertemuan lalu
dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
pertemuan ini
Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan
pembelajaran, penugasan, dan penilaian

B Kegiatan Inti
5 (95 menit) Peserta didik mengintepretasikan data kedalam grafik,
tabel, atau bentuk lainnya

4 (135 menit) Peserta didik mengkomunikasikan hasil infografis


yang telah dibuat dan kelompok lain menanggapinya
Guru memantau keaktifan peserta didik selama
melaksanakan proyek
Peserta didik membahas kelayakan proyek yang
dilakukan dan membuat laporan produk beserta hasil
perbandingannya dengan kelompok lain
Peserta didik menyimpulkan hasil proyek

C Kegiatan Penutup Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran


(20 menit) yang telah dilakukan
Peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan
Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk
pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi
Doa Penutup
25

Pertemuan 9 : 1 Pertemuan Tatap muka = 6 jp x 45 menit


Elemen 3 : Menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah (6 jp)

A Pendahuluan
1 Persiapan Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik
(10 menit) untuk berdoa(1) sebelum memulai kegiatan
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan
dan selalu menjaga kesehatan
Guru melakukan presensi

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila


(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
2 Apersepsi Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang
(10 menit) materi pada pertemuan sebelumnya,
Peserta didik menyimak kaitan materi pertemuan lalu
dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
pertemuan ini
Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan
pembelajaran, penugasan, dan penilaian

B Kegiatan Inti
5 (95 menit) Peserta didik diminta menjual produknya dengan
kemasan dan label yang telah mereka desain
sebelumnya
4 (135 menit) Peserta didik diminta membuat analisa ekonomi
secara sederhana dari hasil penjualan kompos dan
mempresentasikan pengalaman dalam menawarkan
kompos kepada konsumen

C Kegiatan Penutup Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran


(20 menit) yang telah dilakukan
Peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan

Doa Penutup
26

6. Asemen
1. Asesmen Diagnostik Non Kognitif

Tes untuk mengetahui gaya belajar peserta didik (visual, auditory,


Kinestetic) dapat dilakukan secara online menggunakan gawai masing-
masing peserta didik agar segera cepat terlihat hasilnya. Link tes gaya
belajar adalah
https://akupintar.id/tes-gaya-belajar/-/vak/pengerjaan-tes/1/0

2. Asesmen Formatif
a. Observasi Penilaian Sikap

JURNAL SIKAP

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Temanggung


Kelas / Kompetensi : X / Agribisnis Tanaman
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Semester : Ganjil

Petunjuk:
Bacalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
observasi:
1) Jurnal digunakan oleh wali kelas dan guru mata pelajaran selama
periode satu semester.
2) Catatan dilakukan selama satu semester hanya pada peserta didik
yang menunjukkan perilaku yang menonjol, sehingga ada
kemungkinan dalam satu hari hanya ada beberapa orang atau
bahkan tidak ada yang menunjukkan perilaku menonjol sesuai
indikator penguatan pendidikan karakter, yakni religius, mandiri,
gotong royong, integritas, dan nasionalis.
3) Nilai karakter Profil Pelajar Pancasila:
a. Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa: Taat
Beribadah; bersyukur; dan berdoa sebelum dan sesudah
memulai kegiatan.
b. Mandiri : percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja
keras, kreatif-inovatif, pembelajar sepanjang hayat
c. Gotong royong : suka menolong, bekerjasama, peduli sesama,
peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluagaan.
d. Bernalar Kritis
e. Kreatif
f. Berkebinekaan global
4) Perilaku yang menonjol dicatat dalam jurnal dan diberi warna
merah untuk karakter negatif yang ditunjukkan
27

N Hari/ Nama Catatan Nilai Tindak Hasil


o Tanggal Peserta Perilaku Utama Lanjut
didik Karakter
/ Karakter
operasiona
l

3
an

6
28

b. Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Temanggung


Kelas / Kompetensi : X / Agribisnis Tanaman
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Semester : Ganjil

Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
Poin
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian
dalam pembelajaran yang terlihat dari aktivitas di kelas.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten yang terlihat dari
aktivitas di kelas.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten yang terlihat dari
aktivitas di kelas.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam
menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan
ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas.

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


Poin
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama
dalam kegiatan kelompok yang terlihat dari aktivitas di kelas
2. Cukupjika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama
dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten
yang terlihat dari aktivitas di kelas
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama
dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten
yang terlihat dari aktivitas di kelas
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama
dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan
ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas

Indikator sikap proses pemecahan masalah yang berbeda dan


kreatif.
Poin
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berkontribusi / memberi ide
terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk berkontribusi /
memberi ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda
dan kreatif tetapi masih belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk berkontribusi /
memberi ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda
dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
29

4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk


berkontribusi / memberi ide terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten

REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP


PENILAIAN OBSERVASI

KELAS : ………….

Sikap Sikap
Sikap Aktif bekerjasama proses Rata-
No Nama Peserta didik dalam dalam pemecahan rata
Pembelajaran kelompok masalah skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Nilai = Jumlah skor yang didapat x 100%


Jumlah total skor (12)
30

c.Lembar Penilaian Antar Teman


Format penilaian antar teman untuk selanjutnya di input dalam LMS

Nama teman yang dinilai : ..............


Nama Penilai : .............
Kelas : ...............
Semester : ..............

Petunjuk :
Bukalah link Lembar Penilaian Diri (LPD) pada LMS, lalu Berilah tanda
“dot” (●) pada kolom yang sesuai.

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Teman Saya menyontek pada saat mengerjakan
penilaian
2 Teman Saya menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya pada saat
mengerjakan tugas
3 Teman Saya berani mengakui kesalahannya
4 Teman saya melakukan tugas – tugas dengan
baik
5 Teman Saya mengembalikan barang yang saya
pinjam
6 Teman Saya meminta maaf jika saya
melakukan kesalahan
7 Teman Saya mengikuti kegiatan pembelajaran
tepat waktu
8 Teman Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
9 Teman Saya memulai sesuatu dengan berdoa
10 Teman Saya selalu memberi salam sesuai
ajaran agama
11 Teman saya mengemukakan perasaan
terhadap sesuatu apa adanya
12 Teman saya melaporkan data atau informasi
apa adanya
31

7. Pengayaan dan Remedial

Pembelajaran Remedial
Kegiatan Pembelajaran Remedial
(semakin sedikit persennya, maka semakin
sedikit peserta didik yang dibawah KKM)
Tujuan Pembelajaran Penilaian
< 20% 20% - 50% > 50%
Tugas Tugas Pembelaja
Individu Kelompok ran Ulang
Elemen 1 Tugas Tutor Mengulan soal-soal
a. Menjelaskan keterkaitan antara membaca sebaya g setara
makhluk hidup yang terdiri dari materi dengan Pembelaja dengan
manusia, tumbuhan, dan hewan atau mempelaja ran ulangan
yang saling bergantung satu mempelajar ri bagian kembali di harian
dengan yang lain dan terhadap i kembali dalam luar jam utama
lingkungannya baik berupa Modul modul sesuai
tanah, air, energi menggunakan yang Modul
kata – kata sendiri. belum
b. Menjelaskan metode pengolahan dipahami
limbah non B3 yang dapat
diterapkan di kehidupan sehari-
hari.
Elemen 2
c. Mendesain prosedur pengolahan
limbah non B3 untuk
menyelesaikan permasalahan
limbah rumah tangga.
d. Melakukan penyelidikan ilmiah
tentang prosedur pengolahan
limbah non B3 yang telah
dibuat.
e. Mengevaluasi prosedur
pengolahan limbah non B3 yang
telah dilakukan.

Elemen 3
f. Mengintepretasikan data hasil
penyelidikan pengolahan limbah
non B3 ke dalam tabel, grafik,
atau sumber lain.
g. Membandingkan data hasil
penyelidikan pengolahan limbah
non B3 dengan referensi
pengolahan limbah B3 lain.
h. Mengkomunikasikan hasil
penyelidikan pengolahan limbah
non B3 untuk menyelesaikan
permasalahan limbah rumah
tangga.
32

Pembelajaran Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
Nilai Peserta Didik Kegiatan Pembelajaran Keterangan
(x)
NKB ≤ N ≤ NMakx Diberikan materi masih dalam NKB = Nilai Ketuntasan
cakupan Capaian Pembelajaran Belajar
dengan pendalaman sebagai NMaks = Nilai maksimal
pengetahuan tambahan ideal
N = NMaks Diberikan materi melebihi N = Nilai yang dicapai
cakupan Capaian Pembelajaran peserta didik
dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.
33

8. Refleksi peserta didik dan guru

Refleksi Guru
1. Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat mengerjakan semua
tugas yang diberikan!
2. Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan pembelajaran?
3. Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan pembelajaran?

Refleksi Peserta DIdik


Pada sesi sebelumnya, Adik – Adik telah mengalami pembelajaran tentang
Makhluk Hidup dan Lingkunganmya yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dari
pengalaman tersebut, mari kita melakukan refleksi dengan menjawab
beberapa pertanyaan berikut:
1. Apa yang adik – adik pelajari dari pengalaman aspek 1?
2. Apa tantangan yang Anda rasakan selama mempelajari aspek 1?
3. Hal baik apa yang muncul selama pembelajaran?
4. apa yang perlu ditingkatkan selama pembelajaran?
5. Pilihlah gambar di bawah ini yang mewakili perasaaan adik- adik
setelah mempelajari modul ajar ini?
34

LAMPIRAN

26
C. LAMPIRAN
1. Lembar kerja peserta didik (LKPD) pertemuan 1

LKPD IPAS Elemen 1


(Pertemuan ke-1) Makhluk
Hidup dan Lingkungannya
IDENTITAS

Sekolah : ....................................
Jurusan : ....................................
Nama : ....................................
Kelas : ....................................

ELEMEN 1
Menjelaskan fenomena secara ilmiah

TUJUAN PEMBELAJARAN

E1.TP. 1 Menjelaskan tentang komponen ekosistem yaitu komponen biotik


(makhluk hidup) dan komponen abiotik (makhluk tak hidup)
E1.TP 2. Menjelaskan keterkaitan antara makhluk hidup yang terdiri dari
manusia, tumbuhan, dan hewan yang saling bergantung satu
dengan yang lain dan terhadap lingkungannya baik berupa
tanah, air, energi menggunakan kata – kata sendiri.
E 1.TP 3. Menggambarkan hubungan makhluk hidup dengan
lingkungannya sebagai individu-populasi-komunitas-ekosistem-
biosfer.
E 1.TP 4. Mengidentifikasi fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan
sekitarnya dilihat dari hubungan makhluk hidup dan
lingkungannya.
E 1. TP 5. Mendiskripsikan dampak keterkaitan fenomena-fenomena yang
terjadi di lingkungan sekitar terhadap makhluk hidup dan
lingkungannya.
E 1. TP 5. Memberikan solusi terhadap permasalahan yang muncul dari
keterkaitan fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan
sekitar terhadap makhluk hidup dan lingkungannya
E 1. TP 6. Menjelaskan metode pengolahan limbah non B3 yang
dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.
28

Petunjuk Kerja

1. Yuk, membiasakan diri dengan berdoa sebelum


memulai sesuatu.

3. LKPD ini berisi langkah – langkah untuk mencapai Capaian


Pembelajaran Aspek 1

4. Jika ada kendala, silahkan hubungi bapak /ibu Guru di grup WA.

5. Selamat belajar. Ingat segala sesuatu diawali dari niat dan


niat yang bagus mewujudkan hasil yang bagus.
29

JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT DENGAN JAWABAN YANG TEPAT


1. Jelaskan cara perkembangan biakan hewan untuk menjaga kelestarian
spesiesnya !

2. Jelaskan komponen lingkungan hidup dalam ekosistem !

3. Jelaskan komponen biotik berdasarkan peranannya!

4. Jelaskan dampak pemcemaran lingkungan terhadap ketidakseimbangan


lingkungan !

5. Jelaskan upaya -upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran


lingkungan !
30

Lembar kerja peserta didik (LKPD) pertemuan 1

LKPD IPAS Elemen 1


(Pertemuan ke-2) Zat dan
Perubahannya
IDENTITAS

Sekolah : ....................................
Jurusan : ....................................
Nama : ....................................
Kelas : ....................................

ELEMEN 1
Menjelaskan fenomena secara ilmiah

TUJUAN PEMBELAJARAN

E 1. TP 7. Menjelaskan jenis dan sifat zat yang dibedakan secara kimia


dan fisika

E 2. TP 8. Mendiskripsikan ciri-ciri dari perubahan zat secara fisika,


kimia dan biologi, serta unsur senyawa campuran.

E 3. TP 9. Mendiskripsikan berbagai jenis zat dibedakan dari sifat dan


perubahan secara fisika dan kimia.
31

JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT DENGAN BENAR

1. Jelaskan komposisi zat tunggal beserta lambangnya !

2. Jelaskan komponen campuran beserta lambangnya!

3. Jelaskan sifat zat kimia berkaitan dengan reaksi dan


perubahannya !

4. Jelaskan perubahan zat yang terjadi pada besi berkarat


32

Lembar kerja peserta didik (LKPD) pertemuan 1

LKPD IPAS Elemen 1


(Pertemuan ke-3) Energi dan
Perubahannya
IDENTITAS

Sekolah : ....................................
Jurusan : ....................................
Nama : ....................................
Kelas : ....................................

ELEMEN 1
Menjelaskan fenomena secara ilmiah

TUJUAN PEMBELAJARAN

E.1 TP. 10. Menjelaskan dasar-dasar besaran dan pengukuran, energi


dan perubahannya berkaitan dengan segala sesuatu yang mampu
membuat sebuah benda untuk melakukan sebuah usaha dan
bentuk.
E.1 TP. 11. Mendiskripsikan energi dan perubahannya mencakup
perubahan energi kimia, listrik, panas dan mekanik serta energi
Terbarukan
33

JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT DENGAN BENAR

1. Jelaskan klasifikasi berbagai bentuk enenrgi yang tersedia


di alam!

2. Jelaskan hubungan energi terhadap usaha perubahan


energi kinetik !

3. Jelaskan contoh peristiwa yang menunjukkan adanya


perubahan energi !
34

Lembar kerja peserta didik (LKPD) pertemuan 1

LKPD IPAS Elemen 1


(Pertemuan ke-4) Perilaku Ekonomi
dan Kesejahteraan
IDENTITAS

Sekolah : ....................................
Jurusan : ....................................
Nama : ....................................
Kelas : ....................................

ELEMEN 1
Menjelaskan fenomena secara ilmiah

TUJUAN
PEMBELAJARAN

E. 1 TP.12. Mengidentifkasi tentang peran diri, masyarakat serta


negara dalam memenuhi kebutuhan bersama.
E.1 TP.13. Menganalisis faktor-faktor penyebab kelangkaan,
permintaan, penawaran, harga pasar, bentuk-bentuk pasar, serta
inflasi.
E.1 TP.14. Mengidentifikasi peran lembaga keuangan, nilai, serta
fungsi uang konvensional dan digital.
E1. TP.15. Mendeskripsikan pengelolaan, sumber-sumber
pendapatan dan pengeluaran keuangan keluarga, perusahaan serta
negara.
E1. TP.16. Mengidentifikasi hak dan kewajiban dalam jasa
keuangan
35

JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT DENGAN BENAR

1.Apa sajakah faktor-faktor yang menyebabkan kelangkaan barang


dan jasa? Jelaskan

2. Jelaskan hubungan antara tindakan, motif dan prinsip ekonomi !

3. Jelaskan unsur-unsur yang harus dipenuhi agar uang elektronik


dapat didefinisikan sebagai alat pembayaran sesuai dengan
Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009!

4. Tuliskan perbedaan antara CV dan firma !


36

KEGIATAN BELAJAR 1 :
Menjelaskan Fenomena Limbah Non B3 Secara Ilmiah
kaitannya dengan Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Apersepsi

Sumber Sumber Gambar


Gambar

(a)
(b)

Gambar 1 (a) Lingkungan Kumuh ; (b) Lingkungan Bersih

Perhatikan Gambar 1 dan isilah pertanyaan berikut!


1. Apa yang bisa anda ceritakan tentang kedua gambar tersebut?
37

2. Menurut anda, manakah lingkungan yang sehat dan berikan alasannya?

3. Analisalah bagaimana perilaku sosial masyarakat menjadi penyebab


perbedaan kedua gambar tersebut

4. Bagaimanakah perilaku sosial masyarakat yang seharusnya agar tercipta


ekosistem lingkungan yang saling mendukung antara manusia, hewan,
dan tumbuhan?
38

Kegiatan Inti

Kegiatan Inti 1:
Pengamatan Komponen Biotik dan Abiotik pada suatu ekosistem

Alat dan Bahan


Alat yang dibutuhkan diantaranya Alat tulis, luxmeter (jika tidak
memiliki dapat download di appstore atau playstore), termometer, dan kertas
lakmus. Bahan yang digunakan bergantung pada sampel yang telah
ditentukan.

Cara Kerja
1. Pilihlah dua jenis ekosistem yang akan ananda amati. Misalnya rumah
dengan lingkungan kumuh (perkotaan atau pemukiman padat penduduk)
dan rumah dengan lingkungan asri (pedesaan/pemukiman dengan
lingkungan yang bersih dan terawat). Ananda dapat mengkonsultasikan
lokasi terlebih dahulu dengan gurunya.
2. Foto lokasi yang dipilih untuk didiskusikan
3. Amati faktor biotik di kedua tempat tersebut, seperti jenis produsen,
konsumen dan dekomposernya.
4. Selanjutnya ukurlah faktor abiotik pada kedua tempat tersebut. Ukurlah
intensitas cahaya matahari, tingkat keasaman air, kecepatan angin (dapat
menggunakan aplikasi weather) dan temperatur (dapat menggunakan
aplikasi weather)
5. Lakukan observasi
6. Catat hasil pengamatanmu pada tabel pengamatan.
39

Jenis Ekosistem Ekosistem


Komponen Komponen yang Pemukiman Pemukiman
diamati kumuh bersih
Komponen 1. Jenis
Biotik produsen
2. Jenis
konsumen
Kompnen 1. Air
Abiotik 2. Kecepatan
angin
3. Temperatur
4. keasaman

Pertanyaan
1. Adakah kesamaan komponen biotik dan komponen abiotik dari
kedua ekosistem tersebut?
..........................................................................................................
2. Adakah perbedaan komponen biotik dan komponen abiotik dari kedua
ekosistem tersebut?
......................................................................................................
3. Bagaimana perilaku sosial masyarakat yang ada disekitar perumahan
yang bersih dan kumuh?
..............................................................................................................
4. Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah ananda lakukan?
....................................................................................................
40

Kegiatan Inti 2:
Pengolahan Limbah Non B3

Setelah melakukan kegiatan inti 1, Silahkan lakukan studi literatur


terkait limbah non B3.
1. Limbah dapat digolongkan menjadi limbah B3 dan limbah non B3.
Jelaskan perbedaan antara limbah B3 dan Limbah Non B3?
.............................................................................................................
2. Sebutkan contoh limbah Non B3 yang sering dijumpai di kehidupan
sehari-hari!
.............................................................................................................
3. Limbah berdasarkan wujudnya dapat digolongkan menjadi Limbah
padat, cair, dan gas. Analisalah lingkungan yang sudah kalian pilih,
lalu isilah tabel berikut!
Komponen Lokasi kumuh Lokasi bersih
Contoh limbah padat rumah tangga
Contoh limbah cair rumah tangga
Contoh limbah gas rumah tangga
Bagaimana masyarakan memerlakukan
limbah rumah tangga (dibuang begitu
saja, dipilah-pilah, atau sudah
menerapkan metode pengolahan
limbah)
Apakah masing-masing lokasi sudah
menerapkan pengolahan limbah yang
sesuai

4. Sebutkan dan jelaskan beberapa metode pengolahan limbah non B3


............................................................................................................
5. Sebutkan limbah atau sampah rumah tangga yang sering dibuang, lalu
kelompokkan kedalam sampah organik dan anorganik!
............................................................................................................
6. Tentukanlah metode pengolahan limbah yang sesuai untuk sampah
rumah tangga!
...........................................................................................................
7. Analisalah dampak limbah non B3 yang berasal dari pemukiman
terhadap makhluk hidup yang terdiri dari manusia, tumbuhan, dan
41

hewan!
.....................................................................................................
8. Identifikasilah kelebihan dan kekurangan metode pengolahan limbah
dengan cara pengomposan dan landfill?
............................................................................................................
9. Langkah apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah limbah
rumah tangga yang ramah lingkungan?
...........................................................................................................

Tes Formatif

Untuk mengetahui apakah ananda telah menguasai materi pelajaran


pada modul ini kerjakan tugas yang disediakan. Silahkan kerjakan soal di
quizizz melalui link berikut. Caranya
(1) Siapkan aplikasi QR Code di smartphone
(2) Lalu scan code berikut ini
(3) Klik link yang muncul,
(4) Lalu kerjakan soal, Ananda dikatakan telah menguasai materi pada
modul ini jika mendapatkan nilai >80.

Gambar 2. QR Code Soal Makhluk Gambar 3. QR Code Soal Limbah Non B3


Hidup & Lingkungannya
42

2. Lembar kerja peserta didik (LKPD) pertemuan 6

LKPD IPAS Elemen 2


PENGOLAHAN LIMBAH NON B3
(Pertemuan ke-6)

IDENTITAS

Sekolah : ....................................
Jurusan : ....................................
Nama : ....................................
Kelas : ....................................

ELEMEN 2
Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah

TUJUAN PEMBELAJARAN:
TP 17
Mendesain prosedur pembuatan kompos untuk menyelesaikan
permasalahan limbah rumah tangga.

TP 18
Melakukan penyelidikan ilmiah tentang prosedur pembuatan kompos
yang telah dibuat.

TP 19
Mengevaluasi prosedur pembuatan kompos yang telah dilakukan
43

PETUNJUK KERJA
1. Yuk, membiasakan diri dengan berdoa sebelum memulai
sesuatu.

2. LKPD ini berisi langkah – langkah untuk mencapai Capaian


Pembelajaran Aspek 1,2,3 dan 7

3. Jika ada kendala, silahkan hubungi bapak / ibu Guru di grup WA.

4. Selamat belajar. Ingat segala sesuatu diawali dari niat dan niat
yang bagus mewujudkan hasil yang bagus.
44

KEGIATAN BELAJAR 2 :
Mendesain Metode Pengolahan Limbah Non B3
Menggunakan Teknik Composting

Lembar Kerja Peseta Didik


Pembuatan Pupuk Organik

A. Tujuan
Peserta didik mampu mengidentifikasi kegiatan pembuatan kompos dari
makanan rumah tangga/ daun kering sederhana sesuai prosedur

B. Rumusan Masalah
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

C. Dasar Teori
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

D. Keselamatan Kerja
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

E. Alat dan Bahan Yang dibutuhkan


..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
45

..................................................................................................................
..................................................................................................................

F. Langkah atau prosedur kerja


..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

G. Hasil Pengamatan
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

H. Analisis Data

Setelah kalian melakukan kegiatan pembuatan kompos menggunakan


sampah oranik, silakan kalian cari referensi di buku maupun internet,
selanjutnya diskusikan dengan kelompokmu untuk memperdalam
pengamatan. Lakukan analisa / perhitungan ekonominya.
:.................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

I. Hasil kegiatan pembuatan kompos dan perhitungan ekonominya, dapat


disimpulkan sebagai berikut
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
46

3. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

Bahan Bacaan guru dan Peserta didik dapat dilihat pada daftar pustaka

4. Glosarium
Ekosistem : merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk
oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya

Komunitas : Kumpulan seluruh makhluk hidup dalam satu


area/daerah
Komponen Abiotik : Penyusun ekosistem yang berupa benda tak hidup
Komponen Biotik : Penyusun ekosistem yang berupa organisme
Konsumen : Makhluk hidup yang memperoleh makanan atau
energi langsung dari produsen
Pengurai atau : Organisme atau makhluk hidup yang berfungsi
dekomposer menguraikan sampah atau sisa-sisa makhluk hidup
yang mati.
Produsen : makhluk hidup yang mampu menyediakan
makanan sendiri
Temperatur : Faktor abiotik yang ikut menentukan jenis
organisme yang dapat hidup di suatu tempat
tertentu.

5. Daftar pustaka

Anonim. 2010. Buku Kompos. (Online) https://andyjalur.files.wordpress.com


/2010/08/buku-kompos.pdf, diakses pada tanggal 09 September 2021.
Hastuti, T.,P. & Suratno. (2009). Pembelajaran ilmu pengetahuan alam dan
kontekstual. Jakarta: Karya Mandiri Nusantara
Hati, Siratul. 2018. Pembuatan Pupuk Kompos Cair dari Limbah Rumah
Tangga sebagai Penunjang Mata Kuliah Ekologi dan Masalah
Lingkungan. Skripsi. (Online). https://repository.ar-
raniry.ac.id/id/eprint/2809
/1/SIRATUL%20HATI.pdf, diakses pada tanggal 10 September 2021.
Karem, S., Kaniawati, I., Fauziah, N, Y., & Sopandi, W. (2009). Belar IPA
Membuka Cakrawala
Alam Sekitar. Jakarta: PT. Setia Purna Inves.
Rohima, L. & Puspita P. (2009) Alam Sekitar IPA Terpadu. Jakarta: PT. Leuser
Cita Pustaka.
Widodo, W., Rachmadiarti, F., & Hidayati, N. S. (2017) Ilmu Pengetahuan Alam
Edisi Revisi.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Winarsih, A., Nugroho, A., Sulistyoso., M. Zajuri., Supliyadi., & Slamet, S.
(2008). IPA Terpadu. Jakarta: Grasindo.
40

FASE E
MATE
6. MateriRI
AjarAJAR

PROJEK

IPAS
ASPEK 1:
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
41

SUB
UNIT
DAFTAR ISI
1

Daftar Isi Materi Ajar

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA ................................................................ 40


1.1 EKOLOGI ..................................................................................................................... 42
A. Komponen Ekologi ................................................................................................ 43
1. Faktor Biotik ............................................................................................................... 43
2. Faktor Abiotik ............................................................................................................... 50
B. Komponen dalam Ekosistem ............................................................................. 50
1. Komponen biotik........................................................................................................ 51
2. Komponen abiotik ..................................................................................................... 52
1.2 LIMBAH NON B3....................................................................................................... 53
1. Pengertian Limbah ................................................................................................ 53
2. Jenis – Jenis Limbah ............................................................................................ 53
3. Pengelolaan Limbah Domestik .......................................................................... 54
1.3 PENGOMPOSAN........................................................................................................ 55
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 56

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bukti Pencemaran laut- Ikan Paus menelan plastik ..................... 42
Gambar 2. Ernest Haeckel (1834-1914) ........................................................ 42
Gambar 3 Perbedaan Biotik dan Abiotik ....................................................... 43
Gambar 4 Gambaran TIngkatan Organisasi Makhluk Hidup ........................ 44
Gambar 5 Adaptasi Morfoogi Pada Hewan..................................................... 46
Gambar 6. Beda Individu, Populasi, Komunitas, dan Ekosistem ................... 48
42

SUB
UNIT
EKOLOGI
1

1.1 EKOLOGI

Sumber Gambar

Gambar 1 Bukti Pencemaran laut- Ikan Paus menelan plastik

PENGANTAR
Sedih! Itulah gambaran perasaan setelah
melihat gambar 1. Ulah manusia yang tidak bisa
menjaga alam berdampak pada ekosistem laut.
Andai saja, manusia benar-benar memahami
ekologi?. Sumber Gambar

Apa itu ekologi? Kata ekologi berasal dari


bahasa Yunani, yakni oikos dan logos. Oikos berarti
rumah atau tempat tinggal dan logos yang artinya Gambar 2. Ernest Haeckel
(1834-1914)
adalah ilmu atau pengetahuan. Jadi kata ekologi
berarti ilmu yang mempelajari organisme di tempat

42
43

tinggalnya atau lebih jelasnya, ekologi adalah ilmu yang mempelajari


hubungan timbal balik atau interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya, baik biotik maupun abiotik. Ernest Haeckel (1834 -
1914) adalah orang yang pertama kali mengemukakan definisi ekologi.
Ruang lingkup ekologi adalah berkisar pada tingkat populasi,
komunitas, dan ekosistem.
Batasan ilmu ekologi mengacu pada anggapan Miller, bahwa
seluruh alam semesta merupakan suatu ekosistem yang tersusun oleh
berbagai komponen atau kesatuan. Sehingga batasan atau ruang
lingkup ekologi dari paling bawah adalah tingkat organisme atau
tingkat individu dan batas teratas adalah tingkat biosfer. Secara
ringkas, ruang lingkup ekologi dimulai dari organisme,
membentuk populasi,
komunitas, ekosistem, dan yan paling tinggi adalah biosfer.

A. Komponen Ekologi

Berdasarkan pada interaksi


antara makhluk hidup dengan
lingkungannya, maka komponen
Sumber
yang mempengaruhi, yaitu gambar

komponen abiotik dan biotik.


Komponen abiotik sering disebut
komponen tak hidup dan
Gambar 3 Perbedaan Biotik dan Abiotik
komponen biotik sering disebut
komponen hidup. Komponen abiotik antara lain suhu, air, kelembaban,
cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup
yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.

1. Faktor Biotik

Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk


44

hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekologi,


tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai
konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
Faktor biotik juga meliputi tingkatan - tingkatan organisme yang
meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer.
Tingkatan - tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam
ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk
suatu sistem yang menjadi satu kesatuan. Secara lebih terperinci,
tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut. Perhatikan
Gambar 4.

Sumber
gambar

Gambar 4 Gambaran TIngkatan Organisasi Makhluk Hidup

a. Individu

Satu makhluk hidup yang Anda lihat itu disebut individu. Jadi Anda
menyebut Anda sendiri sebagai individu, demikian juga tiap sebatang
pohon dalam rumpunnya. Individu juga beradaptasi dengan
lingkungannya untuk bertahan hidup. Ada bermacam - macam adaptasi
45

makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi morfologi,


adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.

(1) Adaptasi morfologi


Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk
kelangsungan hidupnya. Contoh adaptasi morfologi, antara sebagai
berikut.
a) Gigi - gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi
empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta
gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik -
cabik mangsanya.
b) Moncong
Moncong beberapa hewan ada yang memiliki bentuk khusus sesuai
dengan pola kebiasaan untuk kelangsungan hidupnya. Misalnya
moncong hewan Trenggiling besar yang hidup di hutan rimba Amerika
Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan
serangga lain yang merayap. Oleh karena itu, Hewan ini mempunyai
moncong yang panjang dengan ujung mulut kecil tidak bergigi dengan
lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya.
Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yang dapat
dijulurkan keluar mulut untuk menangkap serangga.
c) Paruh
Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang
melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk mengoyak
korbannya.
d) Daun
Tumbuhan insektivor (tumbuhan pemakan serangga). Misalnya
kantong semar, memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan
dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang
hinggap. Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivor, serangga
tersebut akan dilumatkan.
46

e) Akar
Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang yang berfungsi untuk
menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa
pada tumbuhan bakau memiliki bentuk yang berbeda yang berfungsi
untuk bernapas.

Sumber
gambar

Gambar 5 Adaptasi Morfoogi Pada Hewan

(2) Adaptasi fisiologi


Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh
untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
a) Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busuk dengan cara
menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut
berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya karena
menimbulkan bau menyengat yang tidak disukai oleh musuhnya.
b) Kantong tinta
Cumi - cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan
hitam yang akan disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga
musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi - cumi dan gurita.
47

c) Mimikri
Beberapa hewan memiliki kulit yang dapat berubah warna, seperti
pada bunglon. Kulit bunglon dapat berubah warna karena pigmen yang
dikandungnya. Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam
berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya.

(3) Adaptasi tingkah laku


Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian tingkah laku untuk
mendukung kelangsungan hidupnya.
Contohnya sebagai berikut.
a) Pura - pura tidur atau mati
Beberapa hewan memiliki sikap yang unik, yaitu berpura - pura
tidur atau mati, misalnya tupai virginia. Hewan ini sering berbaring
tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
b) Migrasi
Ikan salem melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai
untuk bertelur. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur empat
sampai tujuh tahun berkumpul di teluk di sepanjang Pantai Barat
Amerika Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem
jantan mengeluarkan sperma di atas telur - telur ikan betinanya.
Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk
sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka
bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut dan siklus terulang
kembali.

b. Populasi

Populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu


daerah dan waktu tertentu. Misalnya populasi yang ada di sawah
antara lain sekelompok tanaman padi, sekelompok tikus, sekelompok
belalang,
sekelempok burung, dan lain-lain. Contoh lain yang dapat kita sebut
48

misalnya populasi yang ada di kolam seperti kumpulan ikan mas, ikan
lele, ikan mujaer, belut, cacing, ganggang hijau, teratai dan sebagainya.
Suatu populasi dapat bertambah karena terjadinya kelahiran
(natalitas) atau adanya pendatang masuk (imigrasi) dan dapat
berkurang karena terjadinya kematian (mortalitas) atau adanya
perpindahan keluar (emigrasi). Penurunan jumlah populasi akan terjadi
secara mencolok bila lingkungannya terganggu, seperti karena hama,
penyakit atau bencana alam.
Populasi bersifat dinamis karena bertambah saat ada yang lahir atau
datang dan berkurang saat ada yang meninggal, atau pergi. Populasi
juga memiliki sifat penyebaran umur, sifat adaptasi, sifat ketahanan.
Adanya penambahan populasi menyebabkan kepadatan populasi.
Kepadatan populasi adalah besarnya populasi dalam hubungannya
dengan satuan ruang, umumnya dinyatakan dalam jumlah individu,
atau biomassa perencanaan satuan luas atau volume. Misalnya 36
siswa per kelas yang luasnya 60 meter persegi, 100 pohon apel per
hektar, 50 ekor ikan lele per meter persegi kolam, dan atau 200
kambing per hektar.

Gambar 6. Beda Individu, Populasi, Komunitas, dan Ekosistem


49

c. Komunitas

Komunitas adalah sekumpulan populasi yang berada di suatu


daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contohnya, dalam
komunitas sawah terdapat bermacam - macam organisme, misalnya
padi, belalang, burung, ular, dan gulma yang saling berinteraksi satu
sama lain. Contoh lain, komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang,
zooplankton, fitoplankton, dandekomposer. Antara komunitas sungai
dan komunitas sawah terjadi interaksi dalam bentuk distribusi nutrien
dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua
komunitas tersebut.
Interaksi antar komunitas cukup kompleks karena tidak hanya
melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi
antar komunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur
karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.

d. Ekosistem

Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi.


Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem.
Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau),
konsumen (herbivor, karnivor, dan omnivor), dan dekomposer atau
pengurai (mikroorganisme).

e. Biosfer

Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap


makhluk hidup menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya.
Lingkungan atau tempat yang cocok untuk kehidupannya disebut
habitat. Dalam biologi kita sering membedakan istilah habitat untuk
makhluk hidup mikro, seperti jamur dan bakteri, dengan istilah
50

substrat.
Dua spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama,
tetapi tetap memiliki relung (nisia) berbeda. Nisia adalah status
fungsional suatu organisme dalam ekosistem. Dalam nisia-nya
organisme tersebut dapat berperan aktif, sedangkan organisme lain
yang sama habitatnya tidak dapat berperan aktif.

2. Faktor Abiotik

Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan
kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah suhu,
sinar matahari, air,tanah, ketinggian, angin dan garis lintang.

B. Komponen dalam Ekosistem

Ekosistem adalah kesatuan dari komunitas atau satuan fungsional


dari makhluk hidup dengan lingkungannya dimana terjadi antar
hubungan. Dalam ekosistem itulah makhluk hidup saling berinteraksi
satu sama lain maupun dengan lingkungannya. Pengaruh lingkungan
terhadap makhluk yang hidup di sana disebut sebagai aksi, sebaliknya
makhluk hidup bereaksi terhadap pengaruh tadi. Pengaruh makhluk
hidup yang satu terhadap yang lainnya disebut sebagai koakasi.
Contoh dari ekosistem misalnya hutan, kolam, danau, padang
rumput, akuarium yang baik dan sebagainya. Dalam mempelajari
ekosistem ini kita harus melihatnya sebagai suatu kesatuan, suatu
sistem yang meliputi faktor - faktor lingkungan dan makhluk yang
hidup di dalamnya. Jadi suatu ekosistem secara fungsionil
mempunyai dua komponen. Yang pertama adalah komponen abiotik,
yaitu bagian - bagian yang tak hidup. Yang kedua adalah
komponen biotik yaitu
seluruh makhluk - makhluk hidup yang hidup di sana.
51

1. Komponen biotik

Semua makhluk hidup dalam ekosistem termasuk dalam komponen


biotik, baik itu manusia, hewan, tumbuhan, hingga makhluk
mikroskopik seperti bakteri atau dekomposer. Berdasarkan cara
mendapatkan makanannya, komponen biotik ini dibedakan menjadi
tiga, yakni produsen (autotrof), konsumen (heterotrof), dan pengurai
(dekomposer).

a. Produsen (Autotrof)
Pengertian produsen atau organisme autotrof adalah komponen
biotik atau makhluk hidup yang mampu menghasilkan makanannya
sendiri. Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri lewat proses
fotosintesis karena tumbuhan memiliki klorofil dan bisa mendapatkan
sinar matahari sebagai syarat melakukan fotosintesis.

b. Konsumen (Heterotrof)
Pengertian konsumen atau organisme heterotrof adalah komponen
biotik atau makhluk hidup yang tidak dapat menghasilkan
makanannya sendiri dan bergantung pada organisme lain sebagai
bahan makanan. Hewan termasuk sebagai konsumen atau organisme
heterotrof ini. Terdapat 3 jenis-jenis konsumen berdasarkan dari
sumber makanan yang dikonsumsi antara lain yaitu:
(1) Karnivora, yakni organisme yang sumber makanannya adalah
organisme lain. Contoh karnivora misalnya singa, harimau, buaya,
serigala, dan hiu.
(2) Herbivora, yakni organisme yang sumber makanannya tumbuhan.
Contoh herbivora misalnya sapi, kambing, kerbau, rusa, jerapah,
dan zebra.
(3) Omnivora, yakni organisme yang sumber makanannya bisa berasal
dari tumbuhan atau daging organisme lain. Adapun contoh omnivora
52

misalnya beruang, monyet, ayam, tikus, dan babi.

c. Pengurai (Dekomposer)
Pengertian pengurai atau dekomposer adalah organisme yang
bertugas untuk menguraikan sisa-sisa makhluk hidup lainnya yang
telah mati. Adanya dekomposer membuat keseimbangan ekosistem
terjaga karena semua organisme kembali lagi ke alam. Contoh pengurai
misalnya bakteri, jamur, cacing tanah, dan sebagainya.

2. Komponen abiotik
Komponen abiotik yang umumnya merupakan faktor lingkungan
yang mempengaruhi makhluk hidup di antaranya :
a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan
syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis - jenis
organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena
menentukan suhu suatu daerah. Selain itu, sinar matahari juga sangat
dibutuhkan untuk organisme, seperti tumbuhan, hewan, dan manusia
pun juga sangat dipengaruhi, seperti warna kulit dan lain sebagainya.
c. Air
Air sangat berpengaruh bagi ekosistem karena air dibutuhkan
untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi unsur abiotik lain,
misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk
d. Tanah
Tanah menyediakan unsur – unsur penting bagi organisme. Jenis
tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup di dalamnya
juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur - unsur penting bagi
pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
e. Ketinggian
Ketinggian tempat mempengaruhi jenis organisme yang hidup di
53

tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan


kondisi fisik dan kimia yang berbeda pula.
f. Angin
Angin menentukan dalam hal kelembapan suatu daerah dan
berperan juga dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
g. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang
berbeda pula. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang
tertentu saja.

1.2 LIMBAH NON B3

1. Pengertian Limbah

Pengertian limbah menurut PP nomor 22 tahun 2021 adalah sisa


suatu usaha dan atau kegiatan. Sisa yang dimaksud adalah barang
tersebut sudah tidak bernilai ekonomis. Limbah dapat berasal dari
sisa proses produksi di industri maupun domestik atau rumah
tangga. Jika ada masyarakat yang bermukim, maka pasti ada
berbagai jenis limbah yang dihasilkan.

2. Jenis – Jenis Limbah

Limbah berdasarkan wujudnya dapat berupa limbah padat,


limbah cair, dan limbah gas. Contoh limbah padat adalah kertas,
plastik, sisa sayuran, dan lain – lain. Limbah cair misalnya air bekas
mencuci, mandi, sisa pewarnaan kain, dan lain-lain. Limbah gas
misalnya asap pembakaran.
Limbah berdasarkan pada sumbernya dapat dibagi menjadi dua,
yakni limbah industri dan limbah domestik. Limbah industri
dihasilkan dari proses produksi di industri atau di kawasan dengan
produksi massal. Sedangkan, limbah domestik merupakan jenis
54

limbah yang berasal dari konsumsi dalam rumah tangga.


Limbah berdasarkan tingkat bahanyanya dibagi menjadi limbah
bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbah non bahan
berbahaya dan beracun (Non B3). Limbah B3 menurut PP nomor 21
tahun 2021 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun. Bahan berbahaya dan
beracun yang dimaksud adalah zat, enerfi, dan atau komponen lain
yang karena sifat, konsentrasi, dan atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan, merusak,
dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Limbah non
B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang tidak
menunjukkan karakteristik limbah B3.
Limbah B3 bukan hanya berasal dari industri, namun dari sisa
rumah tangga juga ada yang termasuk limbah B3, misalnya bekas
pengharum ruangan/freshner, pemutih, detergen baju, pembersih
lantai, insektisida, lem, hair spray, dan baterai.

3. Pengelolaan Limbah Domestik


Limbah domestik atau dapat disebut limbah rumah tangga
adalah sisa kegiatan yang berasal dari kegiatan sehari-hari yang
terjadi dalam rumah tangga,selain tinja dan sampah spesifik.
Problematika sampah sampai sekarang masih menjadi topik hangat,
karena populasi manusia yang semakin meningkat menimbulkan
dampak yang buruk bagi lingkungan. Oleh karena itu, perlu
dilakukan tindakan untuk mengolah limbah rumah tangga, sehingga
tidak mencemari lingkungan dan tetap menjaga ekosistem.
Pengolahan limbah rumah tangga yang bisa dilakukan sehari –
hari adalah
a. memilah sampah berdasarkan jenis senyawanya, yakni
sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah
sampah yang dapat terurai secara alami tanpa proses campur
55

tangan manusia. Sedangkan sampah anorganik adalah


kebalikan dari sampah organik.
b. Memanfaatkan sampah organik. Setelah dipisahkan, sampah
organik dapat digunakan untuk berbagai hal, salah satunya
diolah menjadi pupuk kompos untuk berkebun.
c. Mengolah sampah anorganik. Sampaj anorganik dapat
diolah menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan lagi,
misalnya botol
untuk tempat alat tulis, pot tanaman, hiasan, atau lainnya.

1.3 PENGOMPOSAN

Kompos adalah hasil penguraian bahan – bahan organik yang


dapat dipercepat dengan menambahkan populasi mikroorganisme dan
menjaga lingkungan yang tepat. Pengomposan adalah proses
penguraian bahan organik secara biologis menggunakan
mikroorganisme.
Teknologi pengomposan sangat beragam, baik secara aerob
maupun anaerob. Umumnya untuk mempercepat proses pengomposan
digunakan aktivator pengomposan yang dapat berasal dari
mikroorganisme atau dapat juga dari cacing (vermicompost). Hasil akhir
dari pengomposan didapatkan bahan yang sangat dibutuhkan untuk
kepentinan tanah pertanian. Lebih detailnya peserta didik dapat
melakukan studi literasi secara mandiri terkait pengomposan. Salah
satu alamat yang dapat digunakan untuk mempelajari pengomposan
adalah
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/92429/MENGENAL-KOMPOS-DAN-
PROSES-PENGOMPOSAN/
http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/inovasi/333-membuat-kompos-skala-rumah-tangga
56
57

Daftar Pustaka
Anonim. 2020. Contoh Limbah B3 Berdasarkan Jenisnya. (Online)
https://formasibisnis.com/artikel/contoh-limbah-b3-
berdasarkan- jenisnya, diakses pada tanggal 12 September
2021.
Herlina, L. & Iskandar, R.B. 2020. Interaksi Makhluk Hidup dengan
Lingkungannya. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia. (Online)
http://ditsmp.kemdikbud.go.id /download/ipa- modul-7-
interaksi-makhluk-hidup-dan-lingkungannya/, diakses pada
tanggal 11 September 2021.
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Kencana, I Putu Sila. Mengenal Kompos dan Proses Pengomposan
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/92429/MENGENAL-KOMPOS-
DAN-PROSES-PENGOMPOSAN/, diakses pada tanggal 8 Juni 2022
Knowledge Center Perubahan Iklim, Pembuatan Kompos Skala Rumah Tangga Metode
Takakura,
http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/info-iklim/perubahan-iklim,
diakses pada tanggal 8 Juni 2022
58

MATERI AJAR

PROJEK
IPAS

Aspek 2
Zat dan Perubahannya
59

Materi III
ZAT DAN KARAKTERISTIKNYA

Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Semua
materi di sekitar kita, termasuk semua makhluk hidup tergolong materi karena
menempati ruang dan memiliki massa. Contohnya besi, air, dan udara. materi di alam
dapat berupa zat tunggal (murni) dan dapat juga berupa campuran. Zat murni hanya
tersusun dari satu jenis zat, sedangkan campuran merupakan materi yang tersusun
dari dua atau lebih zat.
A. Pembagian Materi
Secara fisika, berdasarkan wujudnya, materi dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu padat, cair dan gas.
1. Zat padat : Sifat yang dimiliki oleh zat padat adalah mempunyai bentuk dan
volume tertentu, partikel-partikel zat padat mempunyai energi yang sangat
rendah, jarak partikelnya sangat rapat sehingga partikelnya tidak dapat
bergerak bebas. Jika zat padat dipanaskan, terjadi penambahan energi yang
menyebabkan partikel-partikelnya bervibrasi (bergetar). Jika suhu dinaikkan
maka getaran semakin cepat sehingga terjadiproses pemuaian dan jarak
partikelnya semakin merenggang dan menjauh, yang menyebabkan perubahan
fase padat mulai mencair.
2. Zat cair : Sifat yang dimiliki oleh zat cair adalah mempunyai volume tertentu,
tetapi tidak memiliki bentuk yang tetap. Jarak antar partikelnya lebih
renggang, memiliki energi yang lebih besar daripada zat padat, dan partikelnya
dapat bergerak bebas. Bila dilakukan pemanasan, getaran antar partikelnya
semakin cepat, ikatan antar partikelnya semakin lemah sehingga partikelnya
dapat bergerak bebas dan saling menjauh satu sama lain. Jika pemanasan
terus dilakukan maka akan terjadi perubahan zat cair menjadi gas.
3. Gas : Molekul zat gas selalu bergerak, ikatan dari antarpartikel semakin lemah
dan semakin menjauh sehingga jarak antarpartikel semakin besar karena
bergerak sangat bebas dan mempunyai susunan tidak beraturan. Keadaan
akan semakin menjauhkan molekul satu dengan lainnya dan bergerak bebas di
mana keadaan tersebut akan terjadi bila suhu dinaikkan.

B. Materi dan Sifatnya


Setiap materi memiliki sifat tertentu yang khas, yang memudahkannya untuk
dikenali dan dibedakan dengan zat lainnya. Sifat materi dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika suatu materi dapat dilihat dan diukur
secara langsung, yang termasuk sifat fisika misalnya warna, bau, kerapatan, titik leleh,
titik beku, kelenturan, dan kekuatan. Sifat kimia ialah sifat yang berhubungan dengan
kemampuan sebuah zat untuk bereaksi atau berubah menjadi zat lain. Untuk
mengukur dan mengamati sifat kimia hanya dapat dilakukan melalui reaksi.
Contohnya, gas hidrogen dapat berubah menjadi air jika direaksikan dengan gas
oksigen. Setelah gas hidrogen dan gas oksigen bereaksi, dihasilkan zat baru, yaitu air
yang sifatnya berbeda dengan sifat zat pembentuknya. Untuk membedakan antara sifat
fisika dan sifat kimia, contohnya kita lihat pada besi. Besi memiliki titik leleh sebesar
1000oC. Titik leleh tersebut disebut sebagai sifat fisika, sedangkan kemampuan besi
untuk berubah menjadi karat besi disebut dengan sifat kimia.
60

C. Perubahan Zat
Perubahan zat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan fisika dan
perubahan kimia.
1) Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak menghasilkan zat baru.
Ciri-ciriperubahan fisik adalah: 1) tidak terbentuk zat jenis baru; 2) zat yang
mengalami perubahandapat kembali ke bentuk semula; 3) perubahan yang
terjadi hanya diikuti perubahan sifat fisik.Perubahan fisika dapat kembali
kembali ke asalnya. Beberapa contoh perubahan fisik adalah:
a) Perubahan bentuk. Misalnya selembar kertas digunting-gunting menjadi
potonganpotongan kertas kecil, maka potongan kecil ini masih tetap memiliki
sifat yang samadengan kertas semula, masih tetap kertas. Yang berubah
adalah bentuk dan ukuran kertas.Beras ditumbuk menjadi tepung, batu
dipecah menjadi kerikil, kayu dipotong-potongmenjadi bahan kursi.
b) Perubahan wujud. Jika suatu zat dipanaskan maka akan mengalami
kenaikan suhu, perubahan wujud, ataupemuaian. Demikian pula jika suatu
zat cair didinginkan, maka akan mengalami penurunansuhu dan mengalami
pembekuan. Contoh es batu mencair, air menjadi es, iodium yangmenyublim,
dan kamfer menyublim. Contoh semangkok air dapat membeku Ketika
didinginkan dan dapat kembali mencair ketika dipanaskan. Jika gula
dilarutkan dalam airmenghasilkan air gula, ini adalah perubahan fisika.

Perubahan Wujud Zat Proses


Padat menjadi cair Meleleh
Cair menjadi gas Menguap
Cair menjadi padat Membeku
Gas menjadi cair Kondensasi
Padat menjadi gas Menyublim

Tabel 4.1 berikut menunjukkan proses yang menyertai perubahan wujud zat

Jika panas diberikan kepada suatu zat, seperti pada proses meleleh,
menguap, dansublimasi, prosesnya adalah endoterm. Dalam hal ini,
meningkatnya panas suatu zatmenyebabkan kecepatan molekul bergerak lebih
cepat.Jika panas dikeluarkan dari suatu zat, seperti dalam proses meleleh dan
kondensasi,prosesnya disebut eksoterm. Dalam hal ini, berkurangnya panas
menyebabkan kecepatanbergerak lebih lambat.
2) Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan zat jenis
baru.Perubahan kimia sifatnya kekal. Ciri-ciri perubahan kimia adalah: 1)
terbentuk zat jenis baru;2) zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk
semula; 3) selama terjadi perubahan kimia,massa zat sebelum dan sesudah
reaksi sama; 4) perubahan yang terjadi diikuti oleh perubahansifat kimia
melalui reaksi kimia. Ciri-ciri yang menyertai terjadinya reaksi kimia, yaitu:
a) Terjadi perubahan warna, contoh: perubahan warna pepaya yang belum
masakberwarna hijau menjadi kuning saat sudah masak. Perubahan warna
ini menunjukkanadanya perubahan komposisi zat dalam buah pepaya muda
61

dan yang sudah masak.Kristal gula pasir yang berwarna putih jika dibakar
menjadi caramel/arang yangberwarna coklat hitam dan rasanya berubah
dari manis menjadi pahit.

b) Terjadi perubahan suhu, contoh jika larutan asam klorida dalam tabung
reaksi
c) ditambahkan larutan natrium hidroksida, maka akan terjadi perubahan
suhu larutandalam gelas kimia yang menjadi hangat.
d) Timbulnya gas, contoh jika sekeping batu marmer dimasukkan dalam gelas
kimia yangberisi asam klorida maka akan muncul gelembung-gelembung
gas. Kertas dibakar akanterjadi perubahan warna dari putih menjadi abu-
abu. Selain itu, juga terjadi gas hasilpembakaran.
e) Terbentuknya endapan, contoh larutan perak nitrat (AgNO3) direaksikan
dengan asamklorida (HCl) akan menghasilkan perak klorida (AgCl) berupa
endapan putih. Reaksipembentukannya sebagai berikut:
𝐴𝑔𝑁𝑂3(𝑎𝑞) + 𝐻𝐶𝑙(𝑎𝑞) →𝐴𝑔𝐶𝑙(𝑠) + 𝐻𝑁𝑂3(𝑎𝑞)
62

MATERI AJAR

MATERI IV

PROJEK
IPAS

Aspek 2
Zat dan Perubahannya
63

MATERI IV

MATERI DAN PERUBAHANNYA

Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi. Materi
adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
Hal-hal yang dipelajari dalam ilmu kimia antara lain :
1. Klasifikasi materi
2. Sifat-sifat materi
3. Perubahan materi

1. Klasifikasi materi
. Unsur
Zat murni
Materi
Senyawa
Homogen
Suspensi
Campuran
Heterogen
Koloid
1. Unsur

Unsur adalah zat murni yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat
lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa.
Jons Jacob Berzelius dari Swedia pada tahun 1813 mengusulkan
lambang unsur dengan ketentuan sebagai berikut :
- Nama asli unsur dari bahasa latin
- Lambang unsur yang terdiri dari satu huruf harus
memakai huruf besar
- Lambang unsur yang terdiri atas dua huruf harus
memakai huruf besar pada huruf pertama dan
huruf kecil pada huruf kedua.

Contoh:
Nitrogenium lambangnya N
Natrium lambangnya Na
Berdasarkan sifat-sifatnya unsur dapat dibedakan menjadi 3,yaitu ;
a. Unsur logam
Sifat-sifat unsur logam :
- Pada suhu kamar berwujud padat,kecuali Raksa,Fransium
dan Galium berwujud cair.
- Bersifat konduktor (dapat menghantarkan panas dan listrik)
- Mengkilap dan dapat ditempa.
64

Di bawah ini b
Nama latin Nama Lamb Nama latin Nama Lambang
Indonesia ang Indonesia

Argentum Perak Ag Kalium Kalium K


Aluminium Aluminium Al Magnesium Magnesiu Mg
m
Aurum Emas Au Manganum Mangan Mn
Barium Barium Ba Natrium Natrium Na
Bismuth Bismut Bi Niculeem Nikel Ni
Calsium Kalsium Ca Plumbum Timbal Pb
Cobaltum Kobalt Co Platinum Platina Pt
Chromium Krom Cr Stanum Timah Sn
Cuprum Tembaga Cu Vanadium Vanadium V
Ferrum Besi Fe Wolfram Wolfram W
Hydrargyrum Raksa Hg Zincum Zeng Zn

b. Unsur bukan logam


Sifat-sifat unsur nonlogam:
- pada suhu kamar berwujud padat,cair umumnya gas
- bersifat isolator,kecuali Karbon
- tidak mengkilap dan rapuh
Nama latin Nama Indonesia Lamba Nama latin Nama Indonesia Lamb
ng ang

Argon Argon Ar Neon Neon Ne


Bromium Brom Br Nitrogenium Nitrogen N
Carbonium Karbon C Kripton Kripton Kr
Chlorium Klor Cl Oxygenium Oksigen O
Fluorium Fluor F Phosphorus Fosfor P
Hydrogenium Hidrogen H Radon Radon Ra
Helium Helium He Sulfur Belerang S
Iodium Yodium I Xenon Xenon Xe

Tabel di atas ini beberapa unsur bukan logam dan lambangnya

c. Unsur metaloid
Unsur metaloid yaitu unsur peralihan dari unsur logam ke unsur
non logam, sehingga mempunyai sifat antara logam dan non logam. Yang
termasuk unsur metaloid adalah Boron (B), Silikon(Si), Germanium(Ge),
Arsen(As), Stibium/Antimon(Sb), Tellurium(Te), dan Astatin(At).
Beberapa unsur logam dan kegunaannya :
1. Al : dari kata alumen (tawas), ditemukan tahun 1827. Logam terbanyak
dan unsure terbanyak ketiga. Digunakan untuk membuat
peralatan rumah tangga sampai sayap pesawat terbang.
Duraluminium ( Cu, Mg, Al) digunakan sebagai chasis pesawat
terbang.
2. Co: dari kata kobold (roh jahat) karena bijih beracunnya
membahayakan tambang-Ditemukan tahun 1735. Garam birunya
digunakan untuk mewarnai porselin, Ubin, dan email.Lakurnya
digunakan pada mesin jet, dan isotopnya digunakan pada
pengobatan kanker. Digunakan juga untuk membuat paduan
65

logam Alniko (50% Al, 10% Co, 20%Ni, 20% Fe) yang digunakan
untuk membuat membuat magnet yang sangat kuat.
3. Fe: dari kata ferrum. Unsur paling banyak keempat dan logam paling
murah digunakan sebagai bahan bangunan, alat-alat industri, dan
merupakan bahan pokok pembuatan baja.
4. Zn: digunakan untuk melapisi besi atau baja supaya dapat mencegah
korosi selanjutnya, sebagai anoda pada batu baterai.
5. Ag: digunakan untuk bahan peralatan rumah tangga dan perhiasan
untuk membuat larutan perak bromida (AgBr) yang digunakan
dalam fotografi.

2. Senyawa
Senyawa adalah zat murni yang dapat diuraikan menjadi unsur-
unsur penyusunnya dengan reaksi kimia. Senyawa terdiri dari dua jenis
unsur atau lebih dengan perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya
tetap dan tertentu. Hal ini sesuai dengan hasil percobaan Joseph Louist
Proust, seorang ahli kimia Perancis yang menyatakan bahwa
“perbandingan massa unsur-unsur penyususn suatu senyawa adalah
tetap”. Inilah yang disebut Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust).
Contoh :
Perbandingan massa hidrogen dengan massa oksigen dalam air
adalah 1:8. Jika hidrogen dan oksigen dicampurkan dalam perbandingan
selain 1:8,maka ada unsur yang tersisa (tidak habis).
Sedangkan sifat-sifat unsur penyusun senyawa tidak tampak lagi
jika sudah membentuk senyawa.
Contoh pemisahan senyawa:
1. Batu kapur bila dipanaskan sampai suhu 900 C,akan terurai
menjadi kapur Tohor dan gas karbondioksida.
Reaksi : CaCO3 → CaO + CO2
2. Air minum bila dielektrolisa akan terurai menjadi gas H 2 dan gas
O2
Reaksi : 2H2O → 2H2 + O2
3. Elektrolisa lelehan garam dapur
Reaksi : 2NaCl → 2Na + Cl2
Contoh senyawa dan kegunaannya
1. CaC2 : kalsium karbida, digunakan untuk menghasilkan gas
asetilen jika dicampur dengan air
2. CaSO4 .2H2O : Gibs, digunakan untuk bahan pembuatan
semen serta untuk membalut tulang yang patah
3. Ca(OCl)2 : Kaporit,digunakan sebagai pembunuh kuman
pada industri air minum
4. CuSO4.5H2O : Terusi, digunakan untuk larutan elektrolit pada
proses penyepuhan (melapisi logam dengan logam
Cu),untuk membunuh ganggang, dicampur dengan
Cu(OH)2 membunuh cendawan (jamur).
5. BaSO4 : Barium sulfat, digunakan sebagai cat putih
6. K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O Tawas, digunakan untuk mengendapkan
kotoran dalam air munum sehingga menjadi jernih
9. NH4Cl : Salmiak, sebagai pasta yang berfungsi sebagai zat
elektrolit pada batu baterai
66

3. Campuran
Campuran adalah zat yang terdiri atas dua atau lebih zat lain,
dimana sifat- sifat penyusunnya masih tampak. Campuran dapat
dibedakan menjadi dua,yaitu :
A. Campuran homogen
Yaitu campuran dua zat atau lebih yang tidak terdapat lagi batas
antara zat-zat penyusunnya. Campuran homogen disebut juga larutan.
Contoh : larutan alcohol (campuran alkohol dengan air), larutan asam
sulfat (campuran asam sulfat dengan air), larutan gula (campuran gula
dan air) dan lain-lain.
B. Campuran heterogen
Yaitu campuran dua zat atau lebih yang masih terdapat batas
antara zat-zat penyusunnya. Campuran heterogen terdiri 2 macam yaitu
suspensi dan koloid. Suspensi adalah campuran heterogen yang ukuran
jari-jari zat penyusunnya relative besar ( > 5 µ) sehingga masih dapat
dilihat dengan mikroskop biasa. Suspensi dikenal juga dengan dispersi
kasar. Contoh suspensi : campuran kapur dengan air. Campuran pasir
dengan air, air sungai yang keruh dll. Koloid adalah campuran
heterogen yang ukuran jari-jari penyusunnya relatif kecil ( 1 mµ - 0,5 µ )
sehingga hanya bias dilihat dengan mikroskop ultra. Contoh koloid :
agar-agar, susu, kabut dll.
Campuran dapat dipisahkan dengan cara fisika biasa antara lain
dengan cara :
1. Penyaringan /Filtrasi
Contoh : pemisahan kerikil dan pasir
2. Pemanasan /Kristalisasi
Contoh : pemisahan garam dapur dari air laut
Pemisahan gula tebu dari campurannya
3. Penyulingan/ Destilasi
Yaitu pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih
zat-zat penyusunnya
Contoh : Pemisahan alkohol dan air
Pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
4. Kromatografi
Yaitu pemisahan campuran berdasarkan perbedaan daya serap
(rembes) unsur-unsur penyusunnya.
Contoh : pemisahan unsur-unsur yang ada pada kunyit
Pemisahan warna dalam tinta

Perbedaan antara senyawa dan campuran

No Senyawa Campuran
1. Sifat-sifat unsur penyusunnya Sifat-sifat zat penyusunny
tidak tampak a masih tampak
2. Perbandingan massa unsur-unsur Perbandingan massa zat-z
penyusunnya tertentu dan tetap at penyusunnya sembara
Dipisahkan dengan reaksi kimia ng
3. Dipisahkan dengan cara fi
sika biasa
67

4. Kelarutan zat
Kelarutan zat adalah banyaknya mol zat yang dapat larut
secara maksimal dalam satu liter zat pelarut padam suhu kamar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan :
- suhu
- jenis zat pelarut
- jenis zat terlarut
Kadar zat dalam campuran
Suatu larutan tersusun dari komponen pelarut (yang
jumlahnya lebih banyak) serta komponen zat terlarut (yang
jumlahnya lebih sedikit).
Banyaknya zat dalam campuran dapat dinyatakan dalam
persen (per seratus bagian) atau bpj (per sejuta bagian). Persen
sering dipakai dalam perdagangan, sedang bpj untuk menyatakan
kadar zat yang sangat kecil, misal zat-zat pencemar dalam limbah.

MATERI AJAR
68

PROJEK
IPAS

ASPEK 3
ENERGI DAN PERUBAHANNYA

Materi V

ENERGI DAN PERUBAHANNYA

USAHA

Usaha adalah besarnya energi untuk merubah posisi yang diberikan gaya pada benda
atau objek. Usaha yang dilakukan suatu objek didefinisikan sebagai perkalian antara
jarak yang ditempuh dengan gaya yang searah dengan perpindahannya.
69

Agar kamu mampu memahami materi Usaha dan Energi dengan baik, kamu harus
memahami terlebih dahulu materi:
- Gerak Lurus (GLB dan GLBB)
- Hukum Newton
- Gaya Gravitasi
Usaha dinotasikan dengan W yang merupakan singkatan bahasa Inggris dari Work
yang berarti kerja. Satuan usaha adalah Joule yang didefinisikan sebagai besarnya
energi yang dibutuhkan untuk memberi gaya sebesar satu Newton sejauh satu meter.
Oleh sebab itu, 1 Joule sama dengan 1 Newton meter (N.m).
ENERGI

Energi merupakan salah satu konsep paling penting dalam ilmu pengetahuan. Energi
tidak dapat didefinisikan secara ringkas saja. Akan tetapi pada materi kali ini karena
energi berhubungan dengan usaha, maka energi dapat didefinisikan sebagai
kemampuan untuk melakukan usaha.

Energi Kinetik
Energi Kinetik adalah energi gerak, energi yang dimiliki benda atau objek karena
geraknya. Energi kinetik berasal dari kata Yunani kinetikos yang artinya bergerak.
Jadi, kamu pasti tahu kan kalau setiap benda yang bergerak maka benda tersebut
memiliki energi kinetik.

Energi Potensial
Saat benda bergerak, dapat dikatakan benda memiliki energi
kinetik. Akan tetapi, benda juga kemungkinan memiliki Energi
Potensial. Energi Potensial adalah energi yang dimiliki benda karena
posisinya atau bentuk maupun susunannya. Salah satu contoh
energi potensial adalah energi potensial gravitasi atau selanjutnya
kita sebut Energi Potensial. Energi Potensial disebabkan adanya
gaya gravitasi. Suatu benda memiliki energi potensial yang besar
jika massanya semakin besar dan ketinggiannya semakin tinggi.

Energi Mekanik
Energi Mekanik merupakan bentuk energi yang berkaitan dengan gerak. Nah, kedua
tipe energi diatas yakni Energi Kinetik dan Energi Potensial merupakan bagian dari
Energi Mekanik.

Energi Kalor
Kalor merupakan energi yang berpindah dari benda yang memiliki suhu lebih tinggi
ke benda yang bersuhu lebih rendah. Dalam satuan internasional, kalor dinyatakan
70

dengan Joule. Satuan lainnya dinyatakan dengan kalori. Nah, kamu juga perlu tahu
pernyataan ini:

1 kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk


memanaskan sebanyak 1 kg air sebesar 1⁰C.

1 kalori = 4.2 joule dan 1 joule = 0.24 kalori

Kalor Jenis

Kalian sudah pernah mendengar istilah kalor


jenis, kan? Kalor jenis adalah banyaknya kalor
yang diserap atau diperlukan oleh 1 gram zat
untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Kalor jenis
juga diartikan sebagai kemampuan suatu benda
untuk melepas atau menerima kalor. Masing-
masing benda mempunyai kalor jenis yang
berbeda-beda, lho. Satuan kalor jenis ialah
J/kg⁰C.

Energi Listrik
Energi listrik atau tenaga listrik adalah salah satu jenis energi utama yang
dibutuhkan bagi peralatan listrik atau energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan
satuan ampere (A) dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan
kebutuhan konsumsi daya listrik dengan satuan Watt (W) untuk
menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan atau
menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi
yang lain. Energi listrik menjalankan peralatan rumah tangga, peralatan perkantoran,
mesin industri, kereta api listrik, lampu umum, alat pemanasan, memasak, dan lain-
lain.

Energi Cahaya
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata
dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah
radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasatmata maupun yang
tidak.[2][3] Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi
tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut
"dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian
dipersepsikan secara visual oleh indra penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya
dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang
mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang
gelombang, polarisasi dan fase cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap
sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi,
dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi.
Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika geometris (en:geometrical
optics) dan optika fisis (en:physical optics).
Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang
elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun 1838
71

oleh Michael Faraday dengan penemuan sinar katode, tahun 1859 dengan teori radiasi


massa hitam oleh Gustav Kirchhoff, tahun 1877 Ludwig Boltzmann mengatakan bahwa
status energi sistem fisik dapat menjadi diskrit, teori kuantum sebagai model dari teori
radiasi massa hitam oleh Max Planck pada tahun 1899 dengan hipotesis
bahwa energi yang teradiasi dan terserap dapat terbagi menjadi jumlahan diskrit yang
disebut elemen energi, E.
Pada tahun 1905, Albert Einstein membuat percobaan efek fotoelektrik, cahaya
yang menyinari atom mengeksitasi elektron untuk melejit keluar dari orbitnya. Pada
pada tahun 1924 percobaan oleh Louis de Broglie menunjukkan elektron mempunyai
sifat dualitas partikel-gelombang, hingga tercetus teori dualitas partikel-gelombang.
Albert Einstein kemudian pada tahun 1926 membuat postulat berdasarkan efek
fotolistrik, bahwa cahaya tersusun dari kuanta yang disebut foton yang mempunyai
sifat dualitas yang sama. Karya Albert Einstein dan Max Planck mendapatkan
penghargaan Nobel masing-masing pada tahun 1921 dan 1918 dan menjadi dasar teori
mekanika kuantum yang dikembangkan oleh banyak ilmuwan, termasuk Werner
Heisenberg, Niels Bohr, Erwin Schrödinger, Max Born, John von Neumann, Paul
Dirac, Wolfgang Pauli, David Hilbert, Roy J. Glauber dan lain-lain.
Era ini kemudian disebut era optika modern dan cahaya didefinisikan sebagai
dualisme gelombang transversal elektromagnetik dan aliran partikel yang
disebut foton. Pengembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan
ditemukannya sinar maser, dan sinar laser pada tahun 1960. Era optika modern tidak
serta merta mengakhiri era optika klasik, tetapi memperkenalkan sifat-sifat cahaya
yang lain yaitu difusi dan hamburan.

MATERI AJAR
72

PROJEK
IPAS
ASPEK 4

PERILAKU EKONOMI DAN


KESEJAHTERAAN

Materi V1

Perilaku, Motif dan Prinsip Ekonomi

Ekonomi adalah “ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi dan


pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti hal keuangan,
perindustrian dan perdagangan)” https://kbbi.web.id/ekonomi Ekonomi
73

juga dapat diartikan sebagai “suatu studi mengenai perilaku manusia


dalam mengusahakan dan mengatur kegiatan konsumsi dan
produksinya” (Paul A Samuelson dalam E. Ahman dan Y. Rohman,
2009). Dengan kata lain, ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang
perilaku orang dan masyarakat dalam memilih, menggunakan sumber
daya yang langka dan yang memiliki beberapa alternatif penggunaan
untuk dapat memproduksi berbagai komoditi kemudian
menyalurkannya, baik saat ini maupun di masa depan pada berbagai
individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. Dengan
mempelajari ilmu ekonomi berarti kita mempelajari perilaku ekonomi
yaitu suatu perilaku dalam memilih berbagai alternatif yang
memberikan hasil yang terbaik.

A. Perilaku Ekonomi
Kebutuhan manusia memiliki sifat yang tidak terbatas karena
manusia cenderung tidak pernah merasa puas dan selalu merasa
kekurangan sementara sumber daya yang dimilikinya terbatas. Dengan
keterbatasan sumber daya yang dimiliki tersebut, manusia berusaha
mengatasi masalah itu dengan melakukan perilaku ekonomi. Perilaku
ekonomi tidak akan pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari
mulai dari hal kecil hingga besar. Manusia melakukan berbagai
perilaku ekonomi dalam upaya untuk bertahan hidup. Setiap individu
memiliki kebutuhan masing-masing. Dalam sebuah keluarga
menerapkan perilaku ekonomi pada anak-anak sejak dini agar kelak
mampu menjalankan kehidupan ekonomi di masa datang. Seorang ibu
dalam sebuah keluarga melakukan perilaku ekonomi dengan mengatur
penghasilan keluarganya. Ketika mendapatkan uang bulanan, ibu pasti
akan membagi berbagai kebutuhan keluarga untuk satu bulan ke depan
dengan melakukan pengaturan belanja makanan yang dikonsumsi oleh
keluarga secara rutin. Perilaku ekonomi juga terjadi pada lingkup yang
lebih luas misalnya saja pada sebuah perusahaan ingin
mendapatkan keuntungan dengan membeli peralatan baru untuk
meningkatkan hasil produksinya. Perilaku ekonomi dalam
perusahaan itu juga terjadi ketika perusahaan
74

tersebut mempekerjakan karyawan dan memberikan upah setiap bulannya.


Perilaku ekonomi yang lebih luas dapat terjadi ketika pemerintah menyediakan
beras murah untuk rakyat pra-sejahtera supaya harga beras menjadi murah
yang dapat terjangkau oleh masyarakat kecil. Pemerintah tidak hanya
melakukan perilaku ekonomi sehari-hari untuk pangan tetapi juga faktor lain
dalam rangka menunjang kebutuhan masyarakat lainnya seperti membangun
pengairan sawah melalui bendungan yang dibuat pemerintah. Proses
pembangunan bendungan merupakan perilaku ekonomi yang dilakukan
pemerintah untuk membantu masyarakat agar lebih mudah dalam mengatur
kebutuhan pangannya
Perilaku ekonomi antar negara berupa kerjasama internasional dilakukan
juga sebagai cara negara memperbaiki perekonomian untuk kepentingan
rakyatnya. Kerjasama ekonomi membuat beberapa negara bergotong-
royong untuk membantu perekonomian satu sama lain. Kerjasama
internasional ini membantu negara dari kemiskinan, meningkatkan
pembangunan, melengkapi sarana dan prasarana pendidikan dan
meningkatkan kesadaran berpolitik, dll. Contoh dari kerjasama seperti ini
antara lain adalah kegiatan bilateral dan multilateral.
b. Motif Ekonomi
Segala sesuatu itu tergantung dari niatnya artinya bahwa segala kegiatan
yang kita lakukan harus dibarengi dengan niat kita. Setiap orang pasti
memiliki alasan tertentu ketika melakukan suatu kegiatan misalnya saja
seseorang bekerja dengan niat untuk mendapatkan uang dan memenuhi
kebutuhan hidupnya. Motif merupakan alasan atau niat dari suatu
kegiatan. Semua yang dilakukan manusia pasti ada dorongan atau alasan
tertentu. Dengan demikian, motif ekonomi adalah sebuah alasan
tertentu yang mendasari seseorang dalam melakukan aktivitas
perekonomian baik lingkup kecil maupun lingkup besar. Seseorang
melakukan aktivitas ekonomi dengan menggunakan fikiran dan akal
sehatnya ketika dianggap memungkinkan maka ia akan melakukannya
tapi kalau tidak memungkinkan maka ia akan mengurungkan niatnya
tersebut. Berdasarkan alasan inilah, motif ekonomi terbagi menjadi dua,
yaitu
 Motif Ekonomi Instrinsik
Motif ekomomi instrinsik adalah sebuah alasan yang berasal dari dalam
diri manusia itu sendiri dengan tanpa paksaan atau pengaruh dari
pihak lain. Orang itu sendiri yang menentukan perilaku ekonomi seperti
menjual barang yang ia miliki dan lain sebagainya. Akan tetapi motif ini
75
masih tergantung pada mood yang dimiliki oleh individu tersebut bila
moodnya baik maka kegiatan ekonomi akan mudah terlaksana dan
ketika moodnya kurang bagus maka ia tidak akan melakukan aktivitas
ekonominya
 Motif Ekonomi Ekstrinsik
Motif ekonomi ekstrinsik merupakan motif yang terpengaruh oleh situasi
di luar individu seperti ajakan dari orang lain untuk berbisnis, situasi
dan kondisi lingkungan sekitar dan lain sebagainya. Motif ini terjadi
karena stimulus yang diberikan oleh pihak luar seperti teman maupun
situasi dan kondisi. Misalnya saja seorang bekerja karena tuntutan
dari keluarga dan anak untuk membayar keperluan dan kebutuhan
sehari-hari, Indonesia menjalin kerjasama dengan negara lain untuk
mendapatkan sebuah keuntungan dan keamanan.

Dua motif tersebut adalah pengelompokkan motif ekonomi yang


didasarkan atas alasan dari suatu pihak ketika melakukan suatu
kegiatan atau aktivitas perekonomian. Selanjutnya kita akan membahas
tentang pembagian motif ekonomi berdasarkan aspeknya, antara lain:

1) Mendapatkan sebuah keuntungan

Keuntungan atau laba menjadi salah satu tujuan pihak-pihak tertentu


untuk melakukan kegiatan perekonomian, motif inilah yang menjadi
motif paling terlihat dari semua golongan yang melakukan kegiatan
perekonomian. Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang yang memiliki
tujuan untuk mendapatkan sebuah keuntungan lebih dari kegiatan
ekonomi yang telah mereka lakukan, baik keuntungan berupa uang
maupun barang. Motif inilah yang menjadi pendorong seseorang untuk
melakukan kegiatan perekonomian.

2) Mencari sebuah kekuasaan dalam perekonomian

Mendapatkan sebuah posisi menjadi seorang pemimpin di bidang


perekonomian menjadi sebuah motif untuk melaksanakan
kegiatan perekonomian. Hal ini biasa dilakukan oleh pihak yang sudah
mapan atau makmur namun ingin mendapatkan sesuatu yang lebih
yaitu sebuah kekuasaan. Misalnya, sebuah pedagang besar yang
memiliki banyak kekuatan dari segi modal berusaha untuk melakukan
segala kegiatan yang bisa menarik perhatian konsumen dan bisa
menyingkirkan semua pesaingnya yaitu dengan cara menjual produk
76
lebih murah, menjual produk yang tidak ada di pedagang lain. Ketika
pedagang tersebut mampu memperluas jangkauannya atau bisa
membentuk cabang-cabang di berbagai daerah saat itulah kekuasaan
ekonomi ada di tangannya.

3) Mendapatkan penghargaan dari pihak lain


Semua manusia memiliki sifat dasar untuk menjadi yang terbaik
diantara yang lainnya. Motif ini menjadi sebuah alasan atau dorongan
untuk melaksanakan sebuah kegiatan atau aktivitas ekonomi. Mereka
menginginkan adanya sebuah penghargaan, baik atas keahlian yang
mereka miliki, atas etos kerja yang mereka berikan dan lainnya.

4) Dorongan untuk perbuatan sosial

Motif ekonomi selanjutnya adalah sebuah motif yang didasari atas sikap
kepedulian sosial dari suatu pihak. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita
sebagai manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa
bantuan dari orang lain dan kita juga bisa bermanfaat bagi orang lain.
Motif ini merupakan sebuah motif yang patut dikembangkan dan
diapresiasi serta disosialisasikan dalam melakukan aktivitas
perekonomian untuk tujuan membantu pihak lain yang kurang mampu.

5) Memenuhi kebutuhan hidup dan mencari sebuah kesejahteraan.


Pemenuhan kebutuhan hidup merupakan motif yang tidak bisa ditawar
lagi. Pasti semua orang melakukan kegiatan ekonomi adalah
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan untuk memperoleh
sebuah kesejahteraan dalam kelangsungan hidupnya. Contohnya dari
motif ini adalah seorang bekerja dari pagi hingga sore hari dengan
tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya yang berupa biaya
pendidikan anak, biaya tagihan listrik dan lain sebaginya.

c. Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi merupakan suatu usaha yang bisa dilakukan untuk


mendapatkan hasil yang maksimal dengan pengorbanan seminimal
mungkin. Dalam kegiatan sehari-hari kita tentu saja menerapkan
prinsip ekonomi. Jadi, prinsip yang pertama menunjukkan bahwa dalam
melakukan pemilihan harus didasarkan pada pemilihan biaya yang
paling efisien. Sedangkan yang kedua menunjukkan bahwa pemilihan
berdasarkan pada aspek produktivitas. Efisiensi dan produktivitas
77
memang merupakan dua istilah yang melekat dan menjiwai kegiatan
ekonomi.

Prinsip 1: Tiap orang menghadapi tarik ulur


Dalam kehidupan manusia apabila kita ingin mendapatkan sesuatu
maka terdapat suatu harga dari barang yang ingin kita dapatkan itu.
Dengan kata lain, kita mesti mengorbankan sesuatu untuk
mendapatkan sesuatu yang kita inginkan itu. Sesuatu yang biasanya
dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu itu adalah berupa uang,
kesempatan maupun barang lainnya. Setiap orang menghadapi situasi
tarik ulur ini. Misalnya saja, kita mengunjungi tempat wisata kita harus
siap untuk mengorbankan uang dan waktu serta kehilangan
kesempatan untuk melakukan aktivitas lainnya.

Prinsip 2: Konsep biaya


Kita biasanya hanya menilai biaya adalah nilai yang mesti dibayar untuk
mendapatkan yang dibutuhkan. Padahal, sebenarnya biaya tidak hanya
menyangkut masalah uang saja tetapi juga kesempatan. Konsep tentang
kesempatan ini ialah harga yang harus dibayarkan atau dihilangkan
untuk mendapatkan suatu kesempatan yang lain.

Prinsip 3: Berpikir pada margin


Konsep ekonomi rasional merupakan suatu konsep dimana seseorang
akan melakukan hal terbaik untuk mendapatkan pemenuhan
kebutuhan yang diinginkan dengan kesempatan yang ada. Dengan
demikian konsep ekonomi rasional berfokus pada batas yang dapat
dilakukan seseorang dengan pemikiran rasional untuk mendapatkan
pemenuhan kebutuhan secara maksimal.

Prinsip 4: Reaksi terhadap insentif


Insentif bisa berupa hadiah atau hukuman untuk membujuk seseorang
agar bertindak. Dalam ilmu ekonomi, insentif merupakan salah satu hal
yang sangat penting bagi para pembuat kebijakan untuk mengetahui
pergerakan pasar dengan menerapkan insentif dan mengetahui
bagaimana reaksi apabila diberi insentif. Pemberian insentif akan
membuat seseorang lebih aktif dan antusias dalam bekerja karena
menerima keuntungan tambahan dari pekerjaan sehari-harinya.
78
Prinsip 5: Pertukaran barang
Dalam kegiatan ekonomi tidak pernah lepas dengan pertukaran barang.
Setiap negara memproduksi suatu barang sesuai dengan kemampuan
yang paling optimal dengan biaya rendah, kemampuan produksi
maksimal dan kualitas barang yang bagus. Kemudian negara menjual
barang produksi dalam negeri ke negara lain yang tidak memproduksi
barang tersebut ataupun produksinya belum maksimal. Sebagai contoh
yaitu Indonesia mengekspor minyak mentah untuk diolah di negara lain
dan mengimpor kendaraan bermotor untuk digunakan di Indonesia.

Prinsip 6: Mekanisme pasar untuk mengatur kegiatan ekonomi


Mekanisme pasar merupakan suatu cara untuk mengalokasikan sumber
daya dengan tepat. Mekanisme yang seperti ini bertumpu pada
keputusan kolektif dari rumah tangga serta perusahaan untuk
mengalokasikan sumber daya. Fungsi utama pasar adalah
mengumpulkan perusahaan dan rumah tangga untuk memberikan
penawaran dan permintaan akan suatu barang dan jasa.

Prinsip 7: Pemerintah meningkatkan kinerja pasar


Mekanisme pasar bisa dianggap sebagai satu hal yang penting untuk
mengatur kegiatan pasar, seolah-olah pemerintah tidak memiliki peran
yang berarti. Namun sebenarnya peran pemerintah untuk meningkatkan
kinerja pasar juga sama pentingnya dengan mekanisme pasar. Tanpa
adanya pemerintah yang memberikan sarana prasarana untuk kegiatan
pasar; mekanisme pasar juga tidak bisa berjalan sesuai dengan
fungsinya. Selain itu, pemerintah juga berperan sebagai penegak hukum
dan pembuat kebijakan untuk mencegah kecurangan
pada pasar. Intervensi pemerintah untuk mekanisme pasar terkadang
juga diperlukan untuk meningkatkan efisiensi serta keadilan pasar.
Kehadiran pemerintah bisa mencegah kemungkinan pasar dikuasai oleh
perseorangan atau monopoli pasar untuk mencegah kegagalan kinerja
pasar.

Prinsip 8: Inflasi terjadi ketika pemerintah mencetak uang dalam jumlah


banyak Banyak faktor yang menyebabkan inflasi yang terjadi di suatu
negara. Salah satu faktornya adalah ketika pemerintah mencetak uang
terlalu banyak. Tingginya produksi uang juga mengakibatkan
peningkatan peredaran uang. Hal ini menyebabkan nilai mata uang
semakin turun sehingga dapat menyebabkan inflasi.
79
Demikian contoh prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa dari contoh di atas mungkin juga sering kita lakukan dan
beberapa diantaranya adalah biasa kita saksikan dalam siaran berita.
Jadi, prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari tidak akan pernah
lepas dari kehidupan manusia

2. Produksi, Distribusi, dan Kosumsi


Dalam ilmu ekonomi terdapat tiga konsep utama yakni, produksi,
konsumsi dan distribusi. Ketiga konsep ini merupakan inti dari kegiatan
ekonomi dalam memenuhi kebutuhan dasar hidup masyarakat

a. Produksi
Produksi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk menghasilkan
barang dan jasa. Dalam pengertian yang lebih luas, produksi
didefinisikan sebagai setiap perilaku yang ditujukan untuk menciptakan
atau menambah “nilai guna” suatu barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Dengan demikian, tidak semua kegiatan atau
proses produksi merupakan perubahan bentuk suatu barang. Dalam
proses produksi untuk menambah nilai guna suatu barang dapat
ditempuh melalui: (1) mengubah suatu bentuk barang menjadi barang
baru; (2) memindahkan suatu barang dari suatu tempat ke tempat lain;
(3) mengatur waktu penggunaan suatu barang; dan (4) menciptakan
suatu jasa.

Sementara barang-barang yang dihasilkan dalam suatu proses produksi


dapat dibedakan menjadi: (1) barang konsumsi yakni barang-barang
yang langsung dapat memuaskan pemakai; dan (2) barang produksi
yakni barang-barang yang sengaja diproduksi untuk proses produksi
untuk menghasilkan barang-barang lain. Akan tetapi, perbedaan antara
barang produksi dan konsumsi tidak selalu jelas. Hal itu dikarenakan
pada kondisi tertentu suatu barang dapat digolongkan sebagai barang
konsumsi tetapi di saat lain justru digolongkan sebagai barang produksi.

Barang dan jasa yang dapat dihasilkan dalam proses produksi memilki
keterbatasan sumber daya yang berupa: sumber daya alam (land),
tenaga kerja (labour), modal (capital) dan kewirausahaan (enterprise)
sementara kebutuhan manusia dengan barang dan jasa tidak terbatas.
Oleh karena itu, dalam menghasilkan barang dan jasa, produsen mesti
mempertimbangkan faktor produksi tersebut di atas, yakni:
80

1) Sumber daya alam (land)

Sumber daya alam atau land ini berkaitan dengan sumber daya alami
seperti lahan, air, matahari, hutan, mineral dan minyak bumi yang
merupakan faktor utama bagi produksi. Seluruh sumber daya alam
merupakan faktor produksi karena sudah tersedia.

2) Modal (capital)

Modal atau capital berkaitan dengan keseluruhan bahan dan alat yang
dilibatkan dalam proses produksi seperti alat mesin, perlengkapan,
pabrik, gudang,
pengangkutan dan fasilitas distribusi yang digunakan memproduksi
barang dan jasa bagi konsumen akhir. Modal tidak hanya terbatas pada
uang tetapi juga keseluruhan barang-barang modal biasa disebut
sebagai investasi.

3) Tenaga kerja (labour)

Tenaga kerja dalam proses produksi merupakan unsur yang paling


mendasar. Pengetahuan yang dimiliki seorang tenaga kerja akan banyak
bergantung pada aktivitas yang dilakukan oleh orang tersebut dalam
proses produksi. Karya seseorang di dalam produksi merupakan
kegiatan praktis yang paling mendasar. Dunia pekerjaan menjadi
sumber utama dalam pengembangan pengetahuan seseorang.

Tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi dapat digolongkan


menjadi: (a) tenaga kerja terdidik yaitu golongan tenaga kerja yang telah
mengikuti jenis dan jenjang pendidikan tertentu; (b) tenaga kerja terlatih
yaitu golongan tenaga kerja yang telah mengikuti pelatihan dan memiliki
pengalaman tertentu; dan (c) tenaga kerja tidak terdidik dan tidak
terlatih yaitu golongan tenaga kerja yang menangani pekerjaan yang
tidak memiliki keahlian khusus.

4) Kewirausahaan (enterprise)

Kewirausahaan atau enterprise merupakan teknik dalam


menggabungkan sumber-sumber daya yang ada dalam menghasilkan
barang dan jasa. Enterprise ini juga berperan dalam membuat
81
keputusaan-keputusan yang berkenaan dengan kebijakan dasar usaha
yakni keputusan tidak rutin yang menjadi acuan jalannya bisnis
perusahaan. Enterprise merupakan cara-cara yang diperkenalkan
sebagai dasar bisnis sebuah produk baru, teknik-teknik produk baru
dan format baru organisasi perusahaan. Untuk lebih memahami
kegiatan belajar Anda, maka perhatikanlah bagan proses produksi di
bawah ini sebagai berikut.
Distribusi

Distribusi merupakan suatu proses menyalurkan barang dan jasa yang


berasal dari produsen sampai pada konsumen. Proses penyaluran
barang dan jasa ini meliputi beberapa pihak yang saling mempengaruhi
satu sama lain yaitu produsen, perantara (distributor) dan konsumen.
Produsen perlu memikirkan saluran yang bagaimana yang akan dipilih
untuk menyalurkan barang dan jasanya dengan tepat dan biaya murah,
antara lain:

1) Membangun saluran distribusi

Secara ekonomi, kegiatan distribusi merupakan suatu upaya untuk


memberikan kegunaan waktu dan tempat. Dalam memutuskan saluran
distribusi biasanya melibatkan: (a) jumlah pedagang perantara yang
akan dilibatkan; (b) bagaimana memelihara saluran-saluran komunikasi
antara berbagai tingkat dari pedagang perantara; (c) seleksi pedagang
perantara yang khusus; (d) penempatan menurut letak geografis dari
persediaan barang; dan (e) lokasi dari pusat-pusat distribusi

2) Jenis-jenis saluran distribusi

Jenis saluran distribusi dapat terbagi menjadi tiga yaitu (a) bentuk
intensif merupakan jenis saluran yang memanfaatkan banyak pedagang
besar dan kecil; (b) bentuk selektif dengan hanya memanfaatkan
beberapa grosir dan sejumlah kecil pengecer; dan (c) bentuk eksklusif
dengan hanya melibatkan satu perantara dalam lingkungan masyarakat
tertentu untuk menangani produk.
82
3) Saluran Distribusi

Distribusi langsung dari produsen ke konsumen yaitu perpindahan atau


pergerakan material dilakukan secara langsung dari produsen ke
konsumen.
Contohnya adalah peternak mengirimkan susu ternaknya langsung ke
rumah konsumen atau melalui toko pengecer miliknya sendiri dan
melalui pos.

(a) Saluran tidak langsung

● Produsen – grosir – pengecer

Barang yang didistribusikan dengan cara ini adalah yang tahan lama
dan mudah didapatkan seperti barang yang terbuat dari logam, obat-
obatan dan bahan makanan.

● Produsen – pengecer – konsumen

Contoh barang yang didistribusikan dengan cara semacam ini adalah


alat-alat rumah tangga, furniture dan alat-alat sekolah. Terkadang
produsen membuat gudang-gudang cabang untuk memenuhi
permintaan produk di daerah lain.

4) Lembaga-lembaga distribusi

(a) Wholesaler (grosir), Merupakan pedagang perantara yang membeli


barang dagangan untuk dijual kembali terutama kepada pengusaha lain
dan bukan kepada konsumen. Fungsi utamanya adalah mengumpulkan
dan menyebarkan.
(b) Agen, Merupakan pedagang perantara yang tidak membeli dan
memiliki barang yang mereka jual. Fungsi utamanya adalah melakukan
penjualan bagi produsen. Agen biasanya dibayar dengan komisi
berdasarkan volume penjualannya.
(c) Pedagang eceran, Merupakan perusahaan yang membeli barang-
barang dari produsen atau dari grosir kemudian menjualnya kepada
konsumen. Lembaga yang berniaga secara eceran antara lain:
▪ Toserba (Department store)
83
Merupakan lembaga pemasaran eceran yang menjual berbagai jenis
barang yang dikelompokkan ke dalam departemen-departemen (bagian).
▪ Pasar swalayan (Supermarket)

Merupakan toko yang sangat besar terutama menjual bahan pangan


dengan harga-harga rendah. Setiap konsumen bekerja atas dasar
melayani sendiri dan pembayaran dilakukan secara kontan.
▪ Toko khusus

Toko yang strategi pemasarannya dengan menawarkan pilihan yang


banyak dari barang-barang yang sejenis. Toko semacam ini banyak
dijumpai di pusat-pusat perbelanjaan. Contoh toko khusus antara lain
toko perhiasan, toko mainan dan toko sepatu.
c. Konsumsi

Konsumsi adalah suatu aktivitas pemakaian barang dan jasa baik


secara langsung maupun tidak langsung oleh individu atau kolektif
individu dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia. Setiap anggota
masyarakat tentu mengharapkan kehidupan layak yang sangat
ditentukan oleh pemenuhan ketersediaan barang dan jasa dari segi
kualitas dan juga kuantitas yang memadai. Kelayakan untuk hidup
sangat bergantung pada tiga faktor yaitu pendapatan, ketersediaan
barang dan jasa serta harga barang dan jasa tersebut karena bagi
masyarakat konsumtif masalah yang saling bertentangan yakni
kebutuhan dan penghasilan. Penghasilan yang minim dan terbatas
berbanding terbalik dengan kebutuhan yang tidak terbatas. Jenis
kebutuhan dasar manusia itu mencakup: kebutuhan biologis untuk
hidup, kebutuhan yang timbul dari budaya peradaban dan kebudayaan
manusiaitu sendiri dan kebutuhan lain yang khas menurut masing-
masing perorangan. Manusia mengatur hidupnya secara bijaksana dan
terencana dengan menyesuaikan antara penghasilan dan kebutuhan
serta norma yang berlaku di lingkungan masyarakatKonsumsi
merupakan tindakan pemenuhan kebutuhan dengan menghabiskan
atau mengurangi nilai guna suatu barang atau jasa. Setiap orang akan
berupaya memaksimalkan nilai guna barang dan jasa yang
dikonsumsinya. Syarat yang harus dipenuhi adalah setiap rupiah yang
dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang
akan memberi nilai batas yang sama besar dengan barang/jasa yang
diperolehnya
84
. Pasar

Pada umumnya, jika sekelompok orang ditanya “apakah ilmu ekonomi


itu?” Maka mereka akan menjawab bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu
yang mempelajari tentang pasar modal, investasi, finance, dan
sebagainya. Semua jawaban tersebut tidak salah, namun pada
hakekatnya ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dan mengapa manusia berperilaku demikian.

Perilaku manusia, khususnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya


dipicu oleh terbatasnya sumber-sumber daya yang tersedia, sedangkan
kebutuhan dan keinginan manusia tidak terbatas. Kondisi ini
menyebabkan manusia harus melakukan pilihan-pilihan untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya secara efektif agar ia
dapat mencapai tingkat kepuasan maksimal.

Terkait dengan pemilihan dan pengalokasian sumber-sumber daya yang


terbatas tersebut, salah satu permasalahan ekonomi yang muncul di
masyarakat menurut teori Ekonomi modern adalah: barang apa yang
harus di produksi dan disediakan? berapa jumlah barang yang harus di
produksi dan di sediakan? Masalah-masalah tersebut dapat dijawab
melalui adanya interaksi antara para pembeli dan penjual atau dengan
kata lain terjadinya interaksi antara permintaan dari para pembeli
dengan penawaran dari para penjual dalam sebuah pasar. Interaksi
tersebut akan menghasilkan jumlah suatu barang/jasa yang akan
diperjual belikan di pasar serta tingkat harga dari barang/jasa tersebut.

Interaksi antara permintaan dan penawaran dapat dijadikan sebagai


sebuah alat analisis terhadap perilaku dan interaksi dari para pembeli
dan penjual di pasar. Disamping itu, interaksi tersebut dijadikan sebagai
landasan dalam menjelaskan berbagai bentuk pasar yang ada dalam
masyarakat. Oleh karena itu sebelum membahas karakteristik dan
mekanisme berbagai bentuk pasar, pembahasan mengenai teori
permintaan dan teori penawaran perlu kemukakan terlebih dahulu.

Modul ini akan membahas teori permintaan dan kurva permintaan, teori
penawaran dan kurva penawaran, faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran, penentuan harga keseimbangan dan jumlah
85
barang yang diminta dan ditawarkan pada harga keseimbangan
tersebut.
1. Konsep Permintaan

Permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang dibutuhkan atau


diinginkan masyarakat/ konsumen pada berbagai tingkat harga pada
suatu jangka waktu tertentu. Permintaan masyarakat atas suatu barang
dapat digolongkan menjadi tiga (Mulyati, Mahfudz, Permana, 2009),
yaitu:

a. Permintaan absolut, yaitu permintaan atas barang atau jasa yang


tidak diiringi dengan kemampuan untuk membeli, sehingga lebih
merupakan angan-angan. Permintaan absolut ini dimiliki oleh semua
orang. Misalnya, seorang Pegawai Negeri Sipil baru dengan pangkat IIIa
memiliki keinginan untuk membeli sebuah mobil baru namun belum
memiliki uang yang cukup untuk membeli.

b. Permintaan potensial, yaitu permintaan atas suatu barang atau jasa


yang didukung dengan adanya kepemilikan sejumlah uang atau
kemampuan daya beli, namun pembelian atas barang/jasa tersebut
masih berupa rencana membeli karena adanya beberapa alternatif
barang/jasa. Orang- orang yang mempunyai kemampuan untuk
membeli ini biasanya menjadi sasaran iklan untuk mempengaruhi agar
mereka melakukan pembelian atas produk tertentu. Misalnya, seorang
yang memiliki uang Rp 300.000 berencana membeli sepasang sepatu
dengan kisaran harga Rp 250.000, namun masih belum memutuskan
sepatu merk apa yang akan dibeli

c. Permintaan efektif, yaitu permintaan atas suatu produk barang atau


jasa yang dilakukan sesuai dengan daya beli yang dimiliki. Misalnya
seseorang pada contoh diatas (permintaan potensial) akhirnya membeli
sepatu merk Adidas, seharga Rp 280.000.

Pada dasarnya setiap manusia mempunyai kebutuhan yang tinggi atas


barang dan jasa, namun manusia mempunyai keterbatasan sumberdaya
dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Keterbatasan sumberdaya yang
dimiliki mendorong seseorang untuk berupaya dengan giat bekerja
mencari rejeki dan berpikir kreatif ketika pendapatan tidak dapat
mencukupi kebutuhan yang terus meningkat.
2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Permintaan
86

Teori permintaan adalah teori yang menjelaskan sifat hubungan antara


jumlah barang yang diminta/dibeli oleh masyarakat dengan berbagai
faktor yang mempengaruhinya (Sukirno, 2000). Menurut Sukirno (2000),
permintaan seseorang atau sebuah masyarakat dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor. Secara umum, para ekonom telah menentukan
beberapa faktor terpenting yang biasanya mempengaruhi permintaan
suatu masyarakat atas suatu barang atau jasa. Faktor-faktor tersebut
adalah (Samuelson, 2001): Harga barang/jasa itu sendiri, Harga barang
lain yang terkait, Pendapatan masyarakat, Cita rasa masyarakat,
Jumlah Penduduk, Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan
datang.

Namun adalah sangat sulit untuk menganalisis pengaruh faktor-


faktor diatas secara sekaligus dalam menentukan permintaan terhadap
barang/jasa .Oleh karena itu dalam teori permintaan, para ekonom
biasanya membuat analisis yang lebih sederhana, yaitu jumlah
permintaan atas barang/jasa dipengaruhi oleh harga dari barang/jasa
tersebut, dan mengasumsikan faktor-faktor lain tidak berubah (ceteris
paribus) (Lipsey, Courant, purvis, Steiner, 1995).

Hukum permintaan merupakan konsep yang menjelaskan bagaimana


hubungan antara permintaan terhadap sesuatu barang dengan
harganya. Hukum Permintaan dapat dinyatakan “bila harga naik maka
jumlah barang yang diminta semakin berkurang, sebaliknya bila harga
turun jumlah barang yang diminta akan bertambah”.

3. Konsep Penawaran

Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang bersedia


ditawarkan/dijual oleh penjual (produsen) pada berbagai tingkat harga
pada suatu waktu tertentu dan syarat tertentu. Penawaran dapat juga
dikatakan sebagai ketersediaan produk dan siap untuk ditawarkan
kepada konsumen. Ketersediaan produk di pasar sangat bergantung
pada berbagai hal, misalnya kondisi pasar, baik harga produk (ouput)
maupun harga input yang digunakan untuk menghasilkan produk.
Kondisi harga jual produk dan harga input sangat mempengaruhi
motivasi pengusaha, penjual dalam menyediakan produknya di pasar.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penawaran
87
Teori penawaran adalah teori yang menjelaskan sifat hubungan antara
jumlah barang yang ditawarkan/diproduksi oleh produsen terhadap
berbagi faktor yang mempengaruhinya. Sebagaimana permintaan,
penawaran juga dipengaruhi oleh berbagai hal, namun para ahli
ekonomi telah menetapkan beberapa faktor yang dianggap paling
memberi pengaruh terhadap jumlah penawaran suatu barang/jasa.
Faktor-faktor tersebut adalah (Samuelson, 2001): Harga barang itu
sendiri, Harga barang lain, Biaya produksi, Pajak, Subsidi, Harga bahan
baku, Upah tenaga kerja, Tarif Listrik, Harga BBM, Tingkat teknologi,
Tujuan-tujuan perusahaan.

Pasar adalah “tempat orang berjual beli”. Di tempat itu terjadi “kekuatan
penawaran dan permintaan... penjual yang ingin menukar barang atau
jasa dengan uang dan pembeli yang ingin menukar uang dengan barang
atau jasa” https://kbbi.web.id/pasar. Pada sistem ekonomi pasar
kehidupan ekonomi dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme
proses pasar. Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan demikian bagi
produsen bisa memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa
dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan
keinginan dan daya beli konsumen itu sendiri.

Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya pasar


persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat dan
untuk produsen kecil mungkin tidak berdaya. Untuk mengatasi
keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui peraturan
perundang-undangan yang dianggap perlu sehingga terbentuk sistem
ekonomi pasar yang terkendali dan tidak berlaku ekonomi bebas lagi.

Dalam rangka memenuhi segala kebutuhan masyarakat terhadap


barang dan jasa harus terdapat sebuah proses yang menghubungkan
antara kebutuhan masyarakat dengan produsen selaku pihak penghasil
barang dan jasa. Semakin sinerginya antara kebutuhan masyarakat dan
ketersediaan barang dan jasa akan berdampak pada adanya rasa saling
menguntungkan antar keduanya. Dengan melihat proses tersebut maka
dibutuhkan sebuah peran distribusi sebagai penengah yang dapat
mempertemukan kebutuhan masyarakat dengan pelaku produksi,
dimana dengan adanya distribusi sangat penting dalam membantu
kedua belah pihak dalam mencapai keuntungan dari proses transaksi
pasar yang ada.
88

Pasar adalah tempat pertemuan antara pembeli dan penjual mungkin


tidak saling melihat satu sama lainnya. Menurut Sudarman (2011)
pasar memiliki lima fungsi yaitu: (1) menetapkan nilai (sets value).
Gerak kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar akan
menentukan tingkat harga barang. Juga menentukan apa dan berapa
jumlah macam barang diproduksi dalam suatu perekonomian; (2)
pasar mengorganisasikan produksi yaitu memecahkan masalah
bagaimana cara menghasilkan barang; (3) pasar mendistribusikan
barang. Gerakan harga barang dan faktor produksi akan menentukan
distribusi barang yang diproduksi pada masyarakat; (4) pasar berfungsi
menyelenggarakan penjatahan. Tingginya tingkat harga barang akan
membatasi tingkat konsumsi; dan (5) pasar mempertahankan dan
menyediakan barang dan jasa untuk yang akan datang. Dalam
Perekonomian sektor rumah tangga membeli barang dan jasa dari sektor
perusahaan di pasar barang dan sebagai imbalannya sektor perusahaan
menerima uang. Dalam aliran ini sektor rumah tangga berperan sebagai
pembeli barang dan jasa sedang sektor perusahaan sebagai penjual.
Pendapatan konsumen yang dibelanjakan untuk barang dan jasa ini
diperoleh dari penjualan faktor produksi yang dimilikinya. Sektor rumah
tangga menawarkan faktor produksi yang dimilikinya (tanah, tenaga
kerja, kapital dan keterampilan) pada sektor perusahaan dengan
imbalannya sektor rumah tangga menerima uang (pendapatan
konsumen).

4. Kesejahteraan

Ekonomi mempersoalkan usaha manusia untuk meningkatkan


kemakmurannya, baik secara perseorangan maupun secara
berkelompok (keluarga, bangsa dan masyarakat). Sebagai suatu ilmu,
ekonomi tentunya memiliki objek material (apa yang dipelajari) dan
objek formal (bagaimana mempelajarinya). Objek material ekonomi
meliputi produksi, distribusi, pembagian kerja, pembangunan, sistem
moneter dan keuangan, perdagangan dan dunia usaha. Sedangkan
objek formal ekonomi meliputi kemakmuran manusia di masa sekarang
dan masa depan. Oleh karena itu kesejahteraan juga merupakan objek
formal kajian dari ilmu ekonomi ini.
89
Kesejahteraan adalah “hal atau keadaan sejahtera; keamanan,
keselamatan, ketenteraman;- jiwa kesehatan jiwa; - sosial keadaan
sejahtera masyarakat” https://kbbi.web.id/sejahtera. Sedangkan
menurut wikipedia sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi
manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam
keadaan sehat dan damai. Dalam istilah ekonomi, sejahtera
dihubungkan dengan keuntungan benda. Sementara dalam istilah
kesejahteraan sosial merujuk pada keterjangkauan pelayanan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan.

Pemenuhan kebutuhan hidup merupakan motif yang tidak bisa ditawar


lagi. Pasti semua orang melakukan kegiatan ekonomi adalah memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan tujuan untuk memperoleh sebuah
kesejahteraan dalam kelangsungan hidupnya. Pada umumnya
kebutuhan manusia ada beberapa macam, baik kebutuhan pokok,
sekunder maupun tersier semuanya dipenuhi dengan perencanaan atau
sistem yang dimiliki masing-masing individu.

Dalam ekonomi kita tidak pernah bisa lepas dari konsep kesejahteraan
(welfare). Bahkan menurut asumsi kaum developmentaris menganggap
bahwa tujuan akhir
dari pembangunan ekonomi adalah menciptakan kesejahteraan. Salah
satu kelebihan dari konsep kesejahteraan adalah karena memiliki
prinsip serta mengalami evolusi konsep untuk terus memperbaiki
pemahaman karena pada hakikatnya akan selalu ada konsep-konsep
yang lebih baik.

Aktivitas ekonomi dilakukan karena manusia ingin mencukupi semua


kebutuhannya sehingga menjadi sejahtera atau makmur. Ukuran
kesejahteraan secara ekonomi bisa disamakan dengan terpenuhinya
kebutuhan materiil (fisik). Perilaku ekonomi yang dilakukan secara terus
menerus (setiap hari) oleh masyarakat ini akhirnya menjadi suatu
aktivitas yang disebut kegiatan ekonomi. Kualitas hidup kita selama ini
sangat kental dengan nuansa ekonomi akan tetapi sekarang ini telah
mengalami pergeseran dimana konsep kesejahteraan lebih komprehensif
dengan memasukan konsep-konsep lain seperti pembangunan yang
memperhatikan aspek sosial dan aspek pelestarian lingkungan. Apalah
arti sejahtera dalam bidang ekonomi akan tetapi tidak dibarengi dengan
kualitas hubungan sosial yang baik dengan orang lain. Konsep
90
kesejahtera dalam arti pertumbuhan ekonomi yang tinggi mesti
dibarengi dengan pelestarian lingkungan. Oleh karena itu, konsep
kesejahteraan yang dikembangkan dewasa ini mesti dapat menciptakan
masyarakat yang terjamin secara financial mapan secara sosial dan
tetap menjaga kelestarian lingkungan untuk menjamin kelangsungan
kebutuhan hidup generasi di masa yang akan datang.

5. Kegiatan Ekonomi dalam Meningkatkan Kehidupan Masyarakat


Kegiatan dan jenis perekonomian yang dilakukan masyarakat
antara lain seperti contoh berikut.

a. Pertanian

Pertanian adalah jenis usaha yang mengolah tanah untuk ditanami


suatu jenis atau berbagai jenis tanaman. Jenis usaha di bidang ini
banyak terdapat di pedesaan, karena di desa masih banyak tanah
pertanian yang dapat diolah untuk usaha pertanian. Tanah yang subur
di suatu desa dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya misalnya
dengan ditanami padi, palawija, dan buah- buahan. Penduduk yang
mengolah tanah untuk usaha pertanian disebut petani

b. Industri

Industri adalah jenis usaha yang mengolah bahan mentah menjadi


barang jadi. Selain itu ada pula industri yang mengolah bahan mentah
menjadi bahan setengah jadi atau bahan setengah jadi menjadi
barang jadi. Industri ada yang berskala kecil disebut industri kecil
atau home industry dan berskala besar atau industri yang bermodal
besar dan memiliki banyak tenaga kerja.

c. Perdagangan

Perdagangan adalah jenis usaha yang menjual barang-barang hasil


produksi dari suatu perusahaan kepada pengusaha lain atau pemakai
barang. Usaha perdagangan timbul karena perusahaan penghasil
barang kadang kala tidak langsung menjual hasil produksinya sendiri
tetapi dijual lewat perantara, yaitu pedagang. Jenis usaha
perdagangan misalnya perdagangan beras, sandang, hewan, dan
makanan.
91
d. Jasa

Jasa adalah jenis usaha yang tidak membuat/menghasilkan barang


tetapi lebih menitikberatkan pada pelayanan terhadap konsumen.
Jenis usaha ini lebih mengutamakan keahlian atau ketrampilan.
Walaupun begitu, ada juga jenis usaha jasa yang mengutamakan
tenaga. Beberapa contoh usaha jasa adalah guru, dokter, paramedis,
perusahaan asuransi, bank, dan perusahaan angkutan. Jenis jasa ini
dikelola secara profesional oleh pengusahanya.

e. Usaha yang Dikelola Sendiri dan Kelompok

Pada dasarnya semua jenis usaha harus dikelola secara profesional.


Kegiatan usaha ada yang dikelola sendiri dan ada yang dikelola
oleh kelompok (group). Usaha yang dikelola sendiri misalnya usaha
industri tahu, tempe, dan sebagainya. Usaya yang dikelola kelompok
atau group misalnya adalah PT dan badan-badan usaha lain. Badan
usaha di Indonesia digolongkan menjadi tiga bentuk seperti uraian
berikut.

1) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Sesuai dengan UUD 1945 maka cabang-cabang produksi yang


penting dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh negara. Untuk keperluan itu, negara mendirikan perusahaan
atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BUMN digolongkan menjadi
tiga jenis yaitu perusahaan jawatan, perusahaan umum, dan
perusahaan perseroan.

a) Perusahaan jawatan Perusahaan jawatan adalah perusahaan negara


yang bertujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat dan
bukan semata-mata mencari keuntungan.
b) Perusahaan umum (perum) Perusahaan umum adalah
perusahaan negara yang seluruh modalnya diperoleh dari negara.
Selain bertujuan melayani masyarakat, Perum juga mencari
keuntungan.
c) Perusahaan perseroan atau persero Seiring dengan perkembangan
zaman, perusahaan jawatan dan perusahaan umum milik negara
diubah menjadi perusahaan perseroan (persero). Contoh dari
perubahan ini adalah Perusahaan Jawatan kereta Api (PJKA) yang
92
diubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) dan
sekarang diubah lagi menjadi PT Kereta Api Indonesia; dan Perum Pos
dan Giro yang sekarang berubah menjadi PT Pos Indonesia.

2) Badan Usaha Swasta

Badan usaha swasta atau perusahaan swasta dapat berbentuk


perusahaan perorangan, firma, PT atau CV. Perusahaan perorangan,
Perusahaan perorangan adalah badan usaha yang dimiliki satu
orang saja. Usaha ini dijalankan sendiri oleh pemiliknya. Pada
perusahaan perorangan tidak ada pemisahan yang jelas antara
modal perusahaan dan kekayaan pribadi miliknya.
b) Firma, Firma adalah badan usaha yang dimiliki oleh orang
banyak.

Pemilik-pemilik firma mempertaruhkan seluruh harta


kekayaannya untuk mendukung usahanya. Jika salah satu
anggota mempunyai hutang atas nama firma kepada pihak lain, hutang
tersebut ditanggung bersama oleh seluruh anggota.
c) Perseroan Terbatas (PT), Perseroan terbatas adalah badan usaha yang
modalnya dihimpun dari beberapa orang dengan cara menjual saham.
Pemilik saham sama dengan pemilik PT. Jika PT mempunyai hutang,
jaminannya hanyalah kekayaan milik PT. Kekayaan pribadi pemilik
saham tidak dapat dijadikan jaminan atas hutang PT.
d) Persekutuan Komanditer (CV) Dalam CV terdapat dua macam
anggota yaitu anggota aktif dan anggota pasif. Anggota aktif
bertanggung jawab penuh terhadap CV dengan mempertaruhkan
seluruh kekayaannya sedangkan anggota pasif tanggung jawabnya
hanya sebatas modal yang ditanam dalam CV.

3) Koperasi,

Koperasi adalah bentuk usaha bersama berdasarkan


atas asas kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah kesejahteraan
anggota. Koperasi merupakan bentuk perekonomian yang sesuai
dengan UUD 1945 Pasal 33 ayat 1.

4) Yayasan,
93
Yayasan merupakan badan usaha nirlaba, artinya tidak
bertujuan untuk mendapat keuntungan. Contoh: yayasan pendidikan.

Dilihat dari hasil kerjanya, jenis pekerjaan dibedakan menjadi dua


yaitu pekerjaan yang menghasilkan barang dan pekerjaan yang
menghasilkan jasa.

a. Pekerjaan yang menghasilkan barang

Pekerjaan yang menghasilkan barang adalah pekerjaan yang


menghasilkan sesuatu barang yang bisa dipergunakan oleh
seseorang. dan contoh dari pekerjaan yang menghasilkan barang
seperti penjual kue, petani, peternak dan masih banyak lagi
pekerjaan yang menghasilkan barang untuk keperluan
masyarakat banyak.

b. Pekerjaan Yang Menghasilkan Jasa

Pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah suatu pekerjaan yang di


mana dari hasil pekerjaanya bisa di nikmati dan di rasakan
oleh orang lain. Ppekerjaan yang menghasilkan jasa ini tidak
menghasilkan barang. Contoh dari pekerjaan yang menghasilkan jasa
ini seperti guru, dokter, tukang potong rambut, polisi, montir, sopir,
pengacara, polisi tentara, jaksa, hakim, pegawai negeri, perias
pengantin dan masih banyak lagi. Jenis pekerjaan ini
menghasilkan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai