Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi yang didalamnya memuat
struktur kurikulum, telah mempertajam perlunya disusun dan dilaksanakannya
program pengembangan diri yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru,
atau tenaga pendidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan
Bimbingan dan Konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan
sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
Bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik baik secara
perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam
bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir, melalui berbagai jenis pelayanan dan
kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Dalam permendiknas Nomor 23 tahun 2006 dirumuskan SKL yang harus dicapai
peserta didik melalui proses pembelajaran bidang studi, maka kompetensi peserta
didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah
kompetensi kemandirian untuk mewujudkan diri (self actualization) dan
pengembangan kapasitasnya (capacity development) yang dapat mendukung
pencapaian kompetensi lulusan. Sebaliknya, kesuksesan peserta didik dalam
mencapai SKL akan secara signifikan menunjang terwujudnya pengembangan
kemandirian.
5. SKB Mendiknas dan Kepala BAKN No. 0433/P/1993 dan No. 25 tahun
1993 bahwa Guru Pembimbing Wajib membimbing 150 orang siswa
minimal sampai 225 orang maksimal
Visi :
BERKARAKTER ( Bernuansa religius, kokoh, akhlaqulkarimah,
rasional dalam amaliah dan karya, tanamkan edukasi responsip )
Misi :
A. Mengembangkan semangat kebersamaan warga sekolah berbagai kegiatan
dan tindakan dengan dilandasi prinsip kekeluargaan.
B. Meningkatkan ketertiban administrasi pembelajaran dan sekolah
untuk mengoptimalkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat
dan mewujudkan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
berstandar nasional dengan mempertimbangkan kebutuhan lokal,
nasional dan perkembangan global internasional.
C. Meningkatkan profesionalisme guru dan pegawai untuk mempercepat
peningkatan kualitas pembelajaran dan pendidikan yang mampu mencetak
para peserta didik berkualitas, berdaya saing, bermartabat, serta melanjutkan
ke sekolah yang lebih tinggi.
D. Mengoptimalkan segala potensi yang ada baik sarana, prasarana, lingkungan
maupun sumber daya manusia yang berpotensi digali dan dikembangkan.
E. Melaksanakan inovasi pembelajaran dalam PBM yang mendorong
a. Pelayanan Dasar
Bimbingan Klasikal
Pelayanan Orientasi
Pelayanan Informasi
Bimbingan Kelompok
Pelayanan Pengumpulan Data/ Aplikasi Instrumentasi
b. Pelayanan Responsif
Konseling Individu dan Kelompok
Referal /Alih tangan
Kolaborasi dengan guru mata pelajaran atau wali kelas.
Kolaborasi dengan Orang Tua Siswa
Kolaborasi dengan Pihak-pihak terkait diluar sekolah
Konsultasi
N. Pendanaan
Dana operasional pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Konseling adalah
bersumber dari dana BOS dan dana dana lain yang relevan.
O. Evaluasi dan Analisis
Penilaian pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setelah selesai pelaksanaan kegiatan
layanan maupun kegiatan pendukung.Jenis jenis penilainan yang dilaksanakan
adalah :