KANDIMADU ARTA
TENTANG
MEMUTUSKAN :
i
KATA PENGANTAR
Bahwa hingga awal Oktober 2020 tercatat lebih dari 17 juta kasus wabah Coronavirus
Disease 2019 (COVID-19) yang terkonfirmasi di 216 negara dengan total angka kematian
mencapai lebih dari 680.000 kasus. Perkembangan penyebaran COVID-19 Berdampak secara
langsung ataupun tidak langsung terhadap kinerja dan kapasitas debitur termasuk debitur
UMKM, dalam memenuhi kewajiban pembayaran kredit atau pembiayaan, sehingga berpotensi
mengganggu kinerja perbankan dan stabilitas sistem keuangan yang dapat memengaruhi
pertumbuhan ekonomi. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mendorong optimalisasi fungsi
intermediasi perbankan, menjaga stabilitas sistem keuangan, dan mendukung pertumbuhan
ekonomi, Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor:
11/POJK.03/2020 tentang stimulus perekonomian Nasional sebagai Kebijakan countercyclical
dampak penyebaran Coronavirus Disease 2019.
Demikian Pedoman dan kebijkan ini disusun, semoga pedoman dan kebijakan ini dapat
bermanfaat dan dapat dipergunakan dengan baik.
ii
DAFTAR ISI
SURAT KEPUTUSAN ……………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR ………………………………………...………………………… ii
DAFTAR ISI..………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………...………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………… 1
B. Dasar Hukum ……………………………………………………… 1
C. Maksud, Tujuan dan Pengertian ………………………………………… 2
D. Ruang Lingkup Pedoman dan Kebijakan ……………………………….. 3
BAB II STRUKTUR ORGANISASI TIM DAMPAK COVID-19. 4
A. Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris……………………….. 4
B. Tim Penanganan dan Penyelesaian Dampak Covid-19 …………………. 5
BAB III KEBIJAKAN TERHADAP DEBITUR YANG TERKENA DAMPAK
COVID-19…………………………………………………………………. 6
A. Kriteria Debitur yang terkena dampak Penyebaran Covid-19 ………… 7
B. Sektor Ekonomi Debitur yang terkena Dampak Covid-19 .…………… 7
C. Kebijakan Penetapan Kualitas Aset …………………………………… 7
D. Kebijakan Restrukturisasi Kredit ……………….…….………………… 8
E. Kebijakan Pemberian Kredit/Penyediaan Dana Baru.………………… 10
F. Pelaksanaan Restrukturisasi…………………………………………….. 11
G. Skema Fasilitas Restrukturisasi…………………………………… 11
H. Mekanisme Penilaian Debitur Restrukturisasi 12
I. Pembentukan Cadangan 13
J. Pertimbangan Ketahanan Modal 13
K. Uji Ketahanan Modal 14
L. Pelaporan ………………………………………………………………. 14
BAB IV PENUTUP …………………….………………………………………….. 14
LAMPIRAN – LAMPIRAN: ………………………………………..………………… 15
Lampiran 1: Daftar Isian Assessment Debitur………………………………………… 16
Lampiran 1: Surat Pernyataan dan Pengajuan Restrukturisasi Kredit, Debitur
Dampak Covid-19………..……………………………………..….….. 16
Lampiran 2: Permohonan dan pernyataan penambahan /Fasilitas kredit baru.. ..… 18
Lampiran 3: Laporan Stimulus Kredit/ Penyediaan Dana Lain Yang Dinilai
Berdasarkan Ketepatan Pembayaran …………………………….… .. … 19
Lampiran 3a: Laporan rekap penilaian Debitur yang direstrukturisasi 20
Lampiran 4: Form Laporan Stimulus Kredit Restrukturisasi /Pembiayaan …….… ….. 21
Lampiran 5: Form Laporan Kredit Restrukturisasi……………………… …….…… …22
Lampiran 6: Form Laporan Debitur terdampak Covid-19 …………………….…… …23
Lampiran 7: Form Assessment Penilaian Debitur Perpanjangan Restrukturisasi…… …24
Lampiran 8: Form Uji Ketahanan dan Stres test PPAP ……………………….…… …25
Lampiran 9: Form Uji Ketahanan dan Stres test ATMR ……………………….…… …26
Lampiran 10: Form Uji Ketahanan dan Stres test KPMM……………………….…… …27
Lampiran 11: Form Uji Ketahanan dan Stres test LIKUIDITAS ……………….…… …28
Lampiran 12: Form Uji Ketahanan dan Stres test CASH RATIO …………….…… …29
iii
BAB I - PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) berdampak secara
langsung ataupun tidak langsung terhadap kinerja dan kapasitas debitur termasuk debitur
UMKM, sehingga berpotensi mengganggu kinerja perbankan dan stabilitas sistem
keuangan yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, untuk
mendorong optimalisasi fungsi intermediasi perbankan, menjaga stabilitas sistem
keuangan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi diperlukan kebijakan stimulus
perekonomian sebagai countercyclical dampak penyebaran COVID-19. Berdasarkan POJK
No.11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan
Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 No.48/POJK.03/2020
Tentang Perubahan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.11/POJK.03/2020 dan POJK
No.17/POJK.03/2021 Tentang Perubahan Kedua POJK No.11/POJK.03/2020.
PT. BPR KANDIMADU ARTA mengeluarkan kebijakan internal untuk mengurangi
dampak terhadap kinerja dan kapasitas debitur yang diperkirakan akan menurun akibat
pandemi Corona sehingga bisa meningkatkan risiko kredit.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No 7 Tahun 1992, sebagaimana telah di ubah dengan Undang- Undang
No 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 7 tahun 1992 tentang
Perbankan
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.20/POJK.03/2014 tentang Bank Perkreditan
Rakyat.
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.03/2018 tentang Kualitas Aset
Produktif dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif Bank Perkreditan
Rakyat.
b. Dampak adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik positif maupun
negatif
c. Coronavirus Disease 2019 yang selanjutnya disebut COVID-19 adalah suatu
kelompok virus yang ditemukan pada hewan dan manusia. Beberapa tipe
coronavirus menginfeksi manusia dan diketahui menyebabkan penyakit mulai
dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Sindrom Pernapasan Timur Tengah
(MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS).
d. Kredit adalah penyediaan uang/tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan/kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga”.
e. Debitur adalah pihak yang berhutang ke pihak lain, biasanya dengan menerima
sesuatu dari kreditur yang dijanjikan
2
3
BAB II STRUKTUR ORGANISASI
TIM DAMPAK COVID-19
5
PELAKSANA PELAKSANA
PE KEPATUHAN PE AUDIT INTERNAL
Kasie Kredit KPO Kasie Krd Cabang
6
BAB III KEBIJAKAN
TERHADAP DEBITUR YANG TERKENA DAMPAK COVID-19.
(1) Debitur yang secara langsung terkena dampak akibat penyebaran yaitu :
a. Debitur dengan Status Positif sakit Corona
b. Debitur dengan Status Orang Dalam Pemantauan
c. Debitur dengan Status Pasien Dalam Pengawasan
(2) Debitur yang terkena dampak secara tidak langsung akibat penyebaran Covid-19 yaitu:
a. Debitur maupun tempat usahanya dalam wilayah yang dinyatakan zona merah
penyebaran akibat penyebaran Covid-19;
b. Keluarga atau Pegawai dari debitur yang terkena dampak akibat penyebaran
Covid-19;
c. Distribusinya terhambat dengan adanya larangan masuk / keluar suatu daerah;
d. Pangsa pasar, pelanggan (costumer) dan daya beli masyarakat yang menurun
(1) Debitur yang sektor usahanya secara langsung terkena dampak akibat penyebaran Covid-
19 yaitu :
a. Jenis usaha perhotelan, transportasi, pariwisata, perdagangan, pertanian,
Industri, pertambangan dan Jasa
b. Bahan bakunya didatangkan dari luar daerah atau luar negeri
c. Pangsa pasar di luar daerah atau di luar negeri
(2) Debitur lainya sepanjang hasil assestmen Bank, debitur dimaksud terkena dampak
COVID-19.
1. Penetapan kualitas kredit dapat hanya didasarkan atas ketepatan pembayaran pokok
dan/atau bunga, untuk kredit dengan plafon sampai dengan Rp10.000.000.000,00
(sepuluh milyar rupiah)
2. Penetapan kualitas kredit/pembiayaan yang telah direstrukturisasi sebelum debitur
terkena dampak COVID-19 tetap mengacu pada Pedoman dan Kebijakan Prosedur
Perkreditan Edisi 2019 (PKPB) yang telah mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 33/POJK.03/2018 tentang Kualitas Aset Produktif dan Pembentukan
Penyisihan Penghapusan Aset Produktif Bank Perkreditan Rakyat.
7
3. Dalam hal debitur yang terkena dampak COVID-19 memiliki beberapa fasilitas Kualitas
seluruh kredit/pembiayaan debitur terkena dampak COVID-19 yang direstrukturisasi
4. dapat ditetapkan lancar. Namun demikian, penggolongan Kualitas Kredit mengacu pada
POJK No.33/POJK.03/2018 Bab IV Pasal 23 tentang restrukturisasi kredit.
Contoh: Debitur C yang telah ditetapkan sebagai debitur yang terkena dampak COVID-
19 memiliki fasilitas sebagai berikut:
Fasilitas Kredit / Plafond Keterangan
Pembiyaaan
Fasilitas 1 Rp. 20.0000.0000 Cash Flow terganggu
( Kredit Investasi ) akibat dampak COVID-
19
Fasilitas 2 Rp. 30.0000.0000 Cash Flow terganggu
( Kredit Modal Kerja ) akibat dampak COVID-
19
Fasilitas 3 Rp. 40.0000.0000 Cash Flow tidak
( Kredit Konsumsi ) terganggu akibat
dampak COVID-19
b. Pelaksanaan restrukturisasi kredit bagi Bank dilakukan sesuai dengan Pedoman dan
Kebijakan Prosedur Perkreditan Edisi 2019 (PKPB).
c. Penggolongan Kualitas Kredit mengacu pada POJK No.33/POJK.03/2018 Bab IV
Pasal 23 tentang restrukturisasi kredit.
2. Syarat- Syarat
a. Diberlakukan kepada debitur yang terkena dampak penyebaran COVID-19
Termasuk UMKM secara langsung/tidak langsung , dan dibuktikan dengan bukti
pendukung bahwa debitur yang bersangkutan terdampak langsung maupun tidak
langsung.
8
b. Direstrukturisasi setelah debitur terkena dampak penyebaran COVID-19
termasuk UMKM secara langsung/tidak langsung.
c. Debitur mengisi Surat Pernyataan dan Pengajuan Restrukturisasi Kredit.
d. Debitur wajib di survey ulang oleh petugas Bank untuk meyakinkan bahwa usaha
Debitur terkena dampak COVID-19 secara langsung/tidak langsung dengan tetap
dilakukan investigasi dan analisa tentang beberapa hal sebagai berikut;
1. Bukti dokumen pendukung bahwa debitur terdampat Covid-19
2. Dilakukan Bank Cheking (SLIK OJK) , Trade Cheking dan personal Cheking
3. Kunjungan Usaha ( On The spot) dan di dokumentasikan
4. Penilaian kembali agunan dan kelayakannya
3. Plafond
Bank dapat melakukan restrukturisasi untuk seluruh kredit kepada seluruh debitur,
termasuk debitur UMKM, sepanjang debitur terdampak COVID-19. Pemberian
perlakuan khusus plafond kredit sampai dengan Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar
rupiah).
4. Jangka waktu Restrukturisasi Kredit
Jangka waktu restrukturisasi kredit wajib mempertimbangkan kelayakan usaha dan
menyesuaikan kemampuan bayar debitur, maksimal 15 Tahun dan dapat di evaluasi
kembali manakala usaha debitur sudah mengalami perbaikan/pemulihan sesuai dengan
pemantauan usaha debitur.
5. Cara Restrukturisasi Kredit
Restrukturing kredit adalah upaya yang dilakukan bank dalam rangka membantu
Debitur agar dapat menyelesaikan kewajibannya, memberi ruang gerak untuk bisa
bertahan dan meringankan beban.
(1) Cara restrukturisasi dapat dilakukan dengan :
a. Rescheduling yaitu perubahan jadwal pembayaran kewajiban nasabah
atau jangka waktunya, jumlah setoran, dan/atau pembayaran bunga.
b Reconditioning yaitu perubahan sebagian atau seluruh persyaratan kredit
antara lain penundaan pembayaran pokok (grace period) pokok,
penurunan suku bunga; pengurangan tunggakan bunga;
c. Restructuring yaitu perubahan persyaratan kredit tidak terbatas pada
rescheduling atau reconditioning antara lain meliputi (penambahan
fasilitas kredit).
(2) Penundaan pembayaran pokok (grace period) sebagaimana dimaksud poin 1
huruf b diberikan minimal 3 (tiga) bulan dan dapat diperpanjang atau
dievaluasi kembali atau maksimal 12 bulan
(3) Proses tersebut diatas dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dengan
mempertimbangkan resiko.
9
6. Mekanisme Restrukturisasi
Gambar Flowchart 1
KETENTUAN DETAIL
1. Debitur mengajukan
permononan
restrukturasi kredit akibat dampak
1. Pendaftaran/
penyebaran COVID-19 dengan
Permohonan membawa seluruh syarat
Restrukturisasi dokumen dan disertai dengan
surat pernyataan.
(1) Bank dapat memberikan penyediaan dana lain dan atau pembiyaaan lain yang baru (kredit
baru) kepada Debitur yang terdampak wabah Covid-19 bagi usaha Micro,Kecil dan
Menengah.
(2) Penetapan Kualitas kredit bagi penyediaan / pembiayaan dana lain yang baru sebagaimana
dimaksud pada Poin (1) secara terpisah dengan kualitas kredit atau pembiyaaan atau
penyediaan dana lain yang telah diberikan sebelumnya.
(3) Penetapan Kualitas kredit atau pembiayaan dan/atau penyediaan dana lain yang baru
sebagaimana dimaksud pada poin (1) ;
a. Untuk kredit atau pembiayaan dan/atau penyediaan dana lain yang baru dengan
plafon paling banyak Rp.10.000.000.000 (Sepuluh miliar rupiah) penetapan
kualitas kredit atau pembiayaan dan atau penyediaan dana lain dapat di dasarkan
pada ketepatan pembayaran pokok dan/atau bunga dan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan POJK mengenai penilaian kualitas Aset atau ;
b. Untuk kredit atau pembiayaan dan/atau penyediaan dana lain yang baru dengan
plafon lebih dari Rp.10.000.000.000 (Sepuluh miliar rupiah) penetapan kualitas
kredit atau pembiayaan dan/ atau penyediaan dana lain sesuai dengan ketentuan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penilain kualitas asset.
10
(4) Syarat- Syarat
a. Disalurkan kepada debitur yang terkena dampak penyebaran COVID-19. Termasuk
UMKM secara langsung/tidak langsung.
b. Mendapatkan Fasilitas Kredit Baru setelah debitur terkena dampak penyebaran
COVID-19. Termasuk UMKM secara langsung/tidak langsung.
c. Debitur mengisi Surat Pernyataan ( Permohonan Penambahan Fasilitas
Kredit/Penyediaan Dana Baru )
F. PELAKSANAAN RESTRUKTURISASI
(1) Restrukturisasi dapat dilakukan dengan cara pembuatan Addendum Perjanjian Kredit
dengan merubah sebagian klausul yang telah disepakati antara Debitur dengan Bank
dengan tetap merujuk pada perjanjian kredit sebelumnya.
(2) Kualitas Kredit atau Pembiayaan yang di restrukturisasi ditetapkan lancar sejak dilakukan
restrukturisasi
(3) Restrukturisasi kredit atau pembiayaan sebagaimana dimaksud pada poin (2) dapat
dilakukan terhadap kredit atau pembiayaan yang diberikan sebelum maupun setelah
debitur terkena dampak penyebaran Covid-19 bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
(4) Kredit yang di restrukturisasi dikecualikan dari penerapan perlakuan akuntansi
restrukturisasi kredit atau pembiayaan.
(5) Restrukturisasi dalam rangka pelaksanaan stimulus wabah Covid-19 harus disertai
permohonan dan pernyataan debitur berikut penjelasan debitur terkait dampak yang
dialami dengan mengisi daftar pertanyaan Self Assessment ( Lampiran -1)
11
G. SKEMA RESTRUKTURISASI
(1) Untuk Fasilitas berjalan dengan type pinjaman Angsuran Pokok dan bunga dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut;
(2) Untuk Fasilitas berjalan adalah Fasilitas jenis berjangka dapat diberikan Pendanaan atau
kredit lain yang baru, dengan tetap memperhatikan kecukupan Agunan, dan batas
maksimum pemberian Kredit (BMPK) yang berlaku.
(3) Penurunan suku bunga kredit jika memungkinkan dengan memperhatikan kondisi
keuangan Bank.
(4) Jangka waktu Grace Period angsuran pokok ditetapkan 3 sampai dengan maksimal 12
bulan dengan tetap memperhatikan hasil assessment terhadap debitur.
(5) Jangka waktu restrukturisasi minimal sesuai tambahan Grace periode ditambah jangka
waktu Fasilitas sebelumnya yang diberikan, dan paling lama sesuai dengan SOP Kredit
yang berlaku di BPR.
(6) Biaya berkenaan restrukturisasi dalam rangka stimulus dapat dibebaskan kecuali biaya
meterai wajib dibayar debitur.
(7) Kredit restrukturisasi harus disertai surat pernyataan debitur bahwa atas kredit tersebut
tidak di sertakan atau di tutup premi assuransi dari lembaga Assuransi dan /atau Imbal Jasa
Penjaminan dari Lembaga Penjamin Kredit jika tidak ditutup Premi Assuransi atau di ikut
setakan Penjaminan Kredit.
Bank menentukan kreteria Debitur Yang di Restrukturisasi yang mampu bertahan dan yang tidak
mampu bertahan sebagai berikut.
1. Debitur Restrukturisasi yang dianggap masih mampu bertahan Antara lain yang
masih memenuhi kreteria sebagai berikut;
2. Debitur Restrukturisasi yang masih memenuhi kreteria tersebut diatas sesuai Poin-1 ,
masih dianggap mampu bertahan dapat dilakukan Restrukturisasi ulang sesuai dengan
kondisi debitur,
3. Debitur Restrukturisasi yang sudah tidak memenuhi kreteria tersebut diatas sesuai Poin-
1 , maka atas debitur tersebut sudah dianggap tidak mampu bertahan terhadap dampak
Pandemi Covid-19 dan oleh karenanya maka atas debitur tersebut akan diberlakukan
penilaian Kualitas Aktiva Produktif dan PPAP sesuai dengan kententuan POJK
33/pojk.03/2018 tentang KAP dan PPAP
12
4. Mekanisme Penilaian terhadap Debitur Restrukturisasi yang Mampu terus bertahan
Flow chart
PIC Proses
5. Pemimpin Cabang bersama dengan Credit Officer Cabang masing-masing membuat rekap
penilaian terhadap kredit yang di restrukturisasi untuk menentukan apakah debitur masih
mampu bertahan atau tidak mengacu pada variabel-variabel pada poin 1 ( satu ) diatas
I. PEMBENTUKAN CADANGAN
Untuk Mengantisipai Risiko kerugian yang mungkin timbul atas Debitur Restrukturisasi yang
tidak mampu bertahan maka Bank membentuk Pencadangan Penyisihan kerugian Aktiva
Produktif ( PPAP) sesuai dengan ketentuan POJK 33/pojk.03/2018 . Dalam hal menurut
ketentuan POJK 33/pojk.03/2018 Bank belum wajib membentuk cadangan maka dalam rangka
mengantisipasi risiko kerugian atas Debitur Restrukturisasi yang tidak mampu bertahan, Bank
dapat membentuk Pencadangan khusus secara bertahap atas debitur tersebut dengan
memperhatikan dan memperhitungkan batas ketentuan POJK 11/POJK.03/2020 yang telah
diperbaharui menjadi POJK 48/pojk.03/2020 dan POJK No.17/ Pojk.03/2021 yaitu pada
tanggal 31 Maret 2023.
13
K. UJI KETAHANAN BERKALA
Bank wajib melakukan Uji ketahanan secara berkala, sekurang kurang nya periode 3 bulan
dengan melakukan UJI KETAHANAN TERHADAP KAP, NPL , PPAP, LABA, KPMM DAN
LIKUIDITAS dengan format formulir seperti dalam Lampiran
H. PELAPORAN
1. Bank menyampaikan laporan untuk posisi akhir bulan April 2020, bulan Juni 2020,
bulan September 2020, bulan Desember 2020, dan bulan Maret 2021 secara luring
kepada OJK atas debitur yang memperoleh perlakuan khusus sebagaimana Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 11 /POJK.03/2020 Tentang
Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak
Penyebaran Coronavirus Disease 2019.
2. Bank menyampaikan laporan dengan batas waktu penyampaian laporan yaitu akhir
bulan berikutnya setelah posisi bulan laporan.
3. Format Laporan dituangkan dalam Lampiran , yang merupakan bagian yang tidak
terpisah dari Pedoman kebijakan ini
BAB IV PENUTUP
Pedoman dan Kebijakan Dampak penyebaran Covid-19 ini disusun sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan Operasional PT BPR KANDIMADU ARTA sehari-hari. Dalam
pelaksanaannya secara kontekstual dikaitkan dengan ketentuan lain yang diatur oleh Otoritas
Jasa keuangan maupun berbagai ketentuan internal BPR KANDIMADU ARTA Hal ini
dimaksudkan agar kegiatan BPR dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan ketentuan namun
tetap dapat melayani masyarakat yang menggunakan jasa BPR dengan cepat.
Pedoman dan Kebijakan Dampak penyebaran Covid-19 ini akan dilakukan evaluasi apabila
dalam perjalanannya perlu disesuaikan dengan kondisi dan semakin luasnya tingkat layanan
kepada masyarakat.
Dengan diberlakukannya Perubahan Pedoman kebijakan ini maka, SK Direksi
No.15/SKDIR/III/2020 Tentang Pedoman Kebijakan dan Penetapan Debitur yang terkena
dampak Corona Virus disease 2019 (COVID-19) tanggal 27 Maret 2020 dan
No.40/SKDIR/X/2020 dinyatakan tidak berlaku.
Ditetapkan di : Karanganyar
Pada Tanggal : 29 Juni 2022
PT BPR KANDIMADU ARTA
Kantor Pusat
Direksi
Menyetujui
Dewan Komisaris
TENTANG
15
LAMPIRAN-1
Nama Debitur :
Alamat :
Bidang Usaha :
Plafond :
Outstanding :
Angsuran per Bulan :
Jatuh Tempo Kredit :
16
Apakah anda yakin setelah COVID-19 berakhir,
13 usaha/pekerjaan anda mampu bangkit kembali (Pilih satu
jawaban) :
1.Sangat Yakin
2.Cukup Yakin
3.Tidak Yakin
Jika dilakukan restrukturisasi kredit, maka anda yakin
14 mampu menyelesaikan krdit tersebut ; (Pilih satu
jawaban)
1.Sangat Yakin
2.Cukup Yakin
3.Tidak Yakin
Apakah anda menjamin kebenaran informasi yang
diberikan di kuestioner ini dan memastikan apabila BPR
15 memberikan restruktrurisasi kredit, maka anda
berkomitmen untuk mentaati dan menjamin kelancaran
(pilih satu jawaban)
1.Ya, Saya menjamin
2.Mudah2an Lancar
3. Tidak Tahu
Apabila memberikan Agunan Sertifikat Tanah & Bangunan,
apakah agunan masih dikuasai dan atau sama persis
16
kondisinya sewaktu Pengajuan Kredit : (Pilih satu
jawaban)
1.Ya dikuasai penuh, sama sewaktu Pengajuan Kredit,
penggunaan sama (untuk asuransi kebakaran)
2. Saat ini dikontrakkan/disewakan/dipakai pihak lain
dengan Perjanjian Pengosongan sewaktu-waktu dan tidak
sesuai penggunaan (asuransi kebakaran)
3.Dikuasai pihak lain tanpa Perjanjian Pengosongan
Apabila memberikan Agunan Kendaraan Bermotor, apakah
angunan masih dikuasai dan atau sama persis kondisinya
17
sewaktu Pengajuan Kredit dan diperlihatkan keberadaan &
penguasannya :
1. Ya dikuasai penuh, sama sewaktu pengajuan Kredit,
dapat diperlihatkan kepada BPR dan penggunaan sama
(untuk asuransi komprehensif atau total loss)
2.Saat ini disewakan/dipakai pihak lain dengan Perjanjian
sewa yg tujuan pemakaian tidak sesuai dengan
kesepakatan dipermohonan kredit (asuransi)
3. Dikuasai pihak lain tanpa kemampuan menarik Kembali
Saya menyatakan sesungguhnya dan sejujur-jujurnya mengisi kuestioner asesmen kredit ini tanpa tekanan dan
arahan dari pihak manapun termasuk dari Karyawan BPR yang hanya menjelaskan maksud pertanyaan2 diatas,
sehingga saya siap dan bersedia mempertanggungjawabkan kebenaran kuestioner ini. Kemudian saya juga siap
kooperatif dengan BPR untuk langkah2 selanjutnya untuk kepastian penyelesaian hutang / kredit dan segera
menyiapkan data yang diperlukan dan memberikan data yang jujur / tidak fiktif / tidak direkayasa.
Karanganyar, ………………..
………………………….LAMPIRAN -2
Nama Jelas
17
LAMPIRAN-2
3. Saya bersedia di survey ulang dan bersedia menaati ketentuan Restrukturisasi kredit dan bersedia untuk
dilakukan pencarian ulang informasi keuangan melalui SLIK di
PT.BPR.KANDIMADU ARTA
Demikian pernyataan dan pengajuan ini saya buat dengan sebenar – benarnya tanpa ada paksaan dari pihak
manapun, dengan keadaan sehat jasmani dan rohani serta dapat di pertanggung jawabkan di hadapan hukum yang
berlaku.
…………………….., …………..
Yang menyatakan & Mengajukan Mengetahui,
Istri / Suami
Meterai
Rp. 10.000
( …………………………………. ) ( ……………………………….)
18
LAMPIRAN - 3
2. Saya dan usaha saya terkena dampak secara langsung / tidak langsung atas Perkembangan penyebaran
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dengan penjelasan perkembangan usaha saya saat ini sebagai berikut
:
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Sehubungan dengan permohonan penambahan fasilitas kredit baru tersebut, maka saya bersedia di survey ulang
dan melengkapi dokumen permohonan, dan bersedia untuk dilakukan pencarian informasi keuangan saya melalui
SLIK oleh
PT.BPR KANDIMADU ARTA
…………………….., …………..
Yang menyatakan & Mengajukan Mengetahui,
Istri / Suami
Meterai
Rp. 10000
( …………………………………. ) ( ……………………………….)
19
REKAP PENILAIAN DEBITUR RESTRUKTURISASI - TERDAMPAK COVID-19
PERIODE PENILAIAN : Tgl____Bln___ Tahun_____ VARIABEL PENILAIAN KESIMPULAN
Kolektibi Tunggak Terdapat Tunggakan hari Pinjaman Agunan
litas an hari Masih membayar Jatuh tempo TIDAK
MASIH
Nomor terakhir - Usaha Kemamp walau tidak rutin paling besar 180 belum lunas diketahui MAMPU TINDAK
No Nama Debitur Baki debet per MAMPU
Rekening per Berjalan uan dalam jangka waktu setelah dilakuka atau JT dan BERTAHA LANJUT
BERTAHAN
periode periode 6 bulan tetapi tidak N
20
Laporan Laporan Bayar restrukturisasi diperpanjang dikuasai
1
2
3
4
LAMPIRAN - 3a
5
Beri tanda Centang √ jika memenuhi syarat sesuai variabel pada kolom
LAMPIRAN-4
21
LAMPIRAN-5
LAPORAN STIMULUS KREDIT RESTRUKRUSISASI
22
LAMPIRAN-6
LAPORAN DAMPAK COVID-19
23
LAMPIRAN - 7
8 Rendah
SKOR AKHIR ≥8 ≤ 16 Sedang 0
≥ 16 Tinggi
* Arus Kas dihitung dgn Aplikasi Arus Kas yakni Uang Masuk lebih besar banding uang keluar
** D.E.L : Digitalisasi pemasaran, Edukasi Mnjn Usaha, Literasi keuangan (Upaya BPR Mendorong Debitur bangkit dgn
pelatihan)
24
LAMPIRAN - 8
PPAP
KREDIT YANG DIRESTRUKTURISASI BULAN:
PAAP YANG
NO.U NO. REK. NILAI AGUNAN YANG SEBELLUM
NAMA PLAFOND BAKI DEBET NILAI AGUNAN JENIS AGUNAN KOL TELAH RESTRUKTURISASI
RUT PINJAMAN DIPERHITUNGKAN
DIBENTUK
JML TUNGGAKAN
(HARI)
1
2
3
4
5
6 -
7 -
8 -
9 -
1 -
2 -
3 -
4 -
5 -
6 -
7 -
8 -
9 -
JUMLAH - - - -
SELF ASSESMENT
PENJELASAN
HISTORI RESTRUKTURISASI POTENSI BIAYA PPAP YANG HARUS DIBENTUK
RESTRUKTURISASI
RESTRUK 1 RESTRUK 2 RESTRUK 3 RESTRUK 4 PPAP KHUSUS
TERAKHIR TOTAL JUMLAH
KEKURANGAN
TUNGGAKAN KOL Kegagalan Restrukturisasi
(HARI) PPAP
JML TUNGGAKAN JML TUNGGAKAN JML TUNGGAKAN JML TUNGGAKAN JML TUNGGAKAN YANG SEHARUSNYA
(HARI) (HARI) (HARI) (HARI) (HARI) DIBENTUK
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- -
25
LAMPIRAN - 9
Kredit yang diberikan dengan agunan bersifat likuid berupa SBI, surat utang
yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, tabungan dan/atau
4 deposito yang diblokir pada BPR yang bersangkutan berdasarkan perjanjian - 0% -
antara BPR dan nasabah disertai dengan surat kuasa pencairan, dan logam
mulia, sebesar nilai terendah antara agunan dan baki debet.
Kredit yang diberikan dengan agunan berupa emas perhiasan yang disimpan
5 - 15% -
atau dibawah penguasaan BPR.
6 Kredit kepada/dijamin bank lain atau Pemerintah Daerah - 20% -
Bagian dari kredit yang dijamin oleh Badan Usaha Milik Negara/Daerah
7 - 20% -
(BUMN/BUMD) yang melakukan usaha sebagai penjamin kredit.
Kredit dengan agunan berupa tanah dan rumah tinggal/rumah toko/rumah
8 - 30% -
kantor yang diikat oleh hak tanggungan pertama
26
LAMPIRAN - 10
MODAL
I MODAL INTI
1. MODAL INTI UTAMA
a. Modal Disetor 100% -
b. Cadangan Tambahan Modal
1) Agio 100% -
2) Dana setoran modal 100% -
3) Modal sumbangan 100% -
4) Cadangan umum 100% -
5) Cadangan tujuan 100% -
6) Laba tahun-tahun lalu 100% -
Laba tahun berjalan setelah dikurangi kekurangan PPAP (maksimum
7) Paling Tinggi 50%
50% setelah dikurangi taksiran hutang PPh) -
- Laba tahun berjalan
- Kekurangan pembentukan PPAP -/-
- Taksiran Utang PPH -/-
8) Pajak tangguhan (deferred tax) -/- 100% -
9) Goodwill -/- 100% -
10) Disagio -/- 100% -
11) AYDA -/- 100% -
- AYDA berupa tanah dan/atau bangunan
- Melampaui jangka waktu 1 s.d. 3 tahun sejak pengambilalihan
sebesar nilai tercatat pada laporan posisi keuangan BPR -/-
- Melampaui jangka waktu 3 s.d. 5 tahun sejak pengambilalihan
sebesar nilai tercatat pada laporan posisi keuangan BPR -/-
- Melampaui jangka waktu 5 tahun sejak pengambilalihan sebesar
nilai tercatat pada laporan posisi keuangan BPR -/-
- AYDA berupa kendaraan bermotor, kapal, perahu bermotor, alat berat,
dan/atau mesin yang menjadi satu kesatuan dengan tanah
- Melampaui jangka waktu 1 s.d. 2 tahun sejak pengambilalihan
sebesar nilai tercatat pada laporan posisi keuangan BPR -/-
- Melampaui jangka waktu 2 tahun sejak pengambilalihan sebesar
nilai tercatat pada laporan posisi keuangan BPR -/-
- AYDA selain berupa tanah dan/atau bangunan serta kendaraan bermotor,
kapal, perahu bermotor, alat berat, dan/atau mesin yang menjadi satu
kesatuan dengan tanah yang telah melampaui jangka waktu 1 tahun -/-
12) Rugi tahun-tahun lalu -/- 100% -
13) Rugi tahun berjalan -/- 100% -
Sub Total (a+b) -
2. MODAL INTI TAMBAHAN 100% -
3. JUMLAH MODAL INTI (I.1 + I.2) -
II. MODAL PELENGKAP
Komponen modal yang memenuhi persyaratan tertentu (paling tinggi sebesar Paling Tinggi 50%
1. -
50% dari modal inti) dari modal inti
2. Surplus revaluasi aset tetap 100% -
Penyisihan Penghapusan Aset Produktif Umum (paling tinggi sebesar 1,25% Paling tinggi 1,25%
3. -
dari ATMR) dari ATMR
Jumlah Modal Pelengkap (paling tinggi sebesar 100% dari Modal Inti) (II.1 + Paling tinggi 100%
4.
II.2 + II.3) dari modal inti -
III. JUMLAH MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (I.3 + II.4) -
IV. ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR)
1. Jumlah ATMR sebelum perhitungan selisih lebih PPAP umum -
Selisih lebih PPAP umum yang wajib dihitung dari batasan PPAP umum yang
2. -
dapat diperhitungkan sebagai modal pelengkap -/-
3. Aset Tertimbang Menurut Risiko -
V. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM = III : IV.3 0,00%
Jumlah kekurangan modal untuk mencapai rasio KPMM sebesar 12% dari ATMR -
VI RASIO MODAL INTI = I.3 : IV.3 0,00%
Jumlah kekurangan modal untuk mencapai rasio modal inti sebesar 8% dari ATMR -
27
Risiko Likuiditas
Pengungkapan Profil Maturitas
Posisi Tanggal Laporan :____________________ Posisi Tanggal Laporan :____________________
Jatuh Tempo Jatuh Tempo
Kategori Portofolio Saldo Saldo
>7 hari s.d > 1 bulan s.d. > 3 bulan > 6 bulan s.d. > 1 bulan s.d. 3 > 3 bulan s.d. 6 > 6 bulan s.d.
< 7 hari >12 bulan < 7 hari ≤ 1 bulan >12 bulan
≤ 1 bulan 3 bulan s.d. 6 bulan 12 bulan bulan bulan 12 bulan
NERACA
A. Aset - - - - - - - - - - - - - -
1. Kas - -
2. Penempatan pada Bank Indonesia - -
28
3. Penempatan pada Bank Lain - -
4. Surat Berharga yang Dimiliki - -
5. Kredit yang diberikan - -
6. Aset lainnya - -
B. Liabilitas - - - - - - - - - - - - - -
1. Dana Pihak Ketiga
a. Tabungan - -
b. Deposito - -
c. Lainnya - -
2. Liabilitas kepada Bank Indonesia - -
LAMPIRAN - 11
3. Liabilitas kepada Bank Lain - -
4. Pinjaman yang Diterima - -
5. Liabilitas Lainnya - -
Selisih (A-B) - - - - - - - - - - - - - -
LAMPIRAN - 12
CASH RATIO
KOMPONEN MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4 JUMLAH RATA
Alat Likuid :
- Kas 0 0
- Penanaman Bank Lain (Giro + Tabungan) 0 0
- Tabungan bank lain di BPR -/- 0 0
Total Alat Likuid 0 0 0 0 0 0
Utang Lancar :
- Kewajiban Segera 0 0
- Tabungan 0 0
- Deposito 0 0
Total Hutang Lancar 0 0 0 0 0 0
29