Anda di halaman 1dari 9

JURNAL

KONSEP STARTER ENGINE DENGAN PENGENALAN WAJAH

Dosen : Rifqi Riadhi, S.Kom., M.Kom

Kelas : C2
Anggota :
- Kurnia Nur Fazar 1755201147
- Nurul Firizki 1755201149
- Nofita Sari 1755201150
- Restica Mei Damayanti 1755201151
- Aditya Dwi Irawan 1755201195

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2021
KONSEP STARTER ENGINE DENGAN PENGENALAN WAJAH

1 2 3 4 5
Kurnia Nur Fazar , Nurul Firizki , Nofita Sari , Restica Mei Damayanti , Aditya Dwi Irawan
Teknik Informatika, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan I No.33,
Babakan, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15118
Abstrak
Penelitian ini membahas perancangan sebuah system keamanan mobil berbasis pengenalan wajah yang dibantu
oleh sebuah aplikasi pengontrol menggunakan smartphone. Pengenalan wajah merupakan sebuah sistem
identifikasi pribadi yang menggunakan karakteristik wajah seseorang. Pengenalan wajah sendiri merupakan
suatu cabang ilmu biometrik, yaitu suatu bidang keilmuan yang menggunakan karakteristik fisik dari seseorang
untuk menentukan atau mengungkapkan identitasnya. Sistem yang dikembangkan dalam projek ini adalah
sebuah system pengenalan wajah yang menggunakan ekstraksi fitur berbasis Principal Component Analysis
( PCA) dan Forward Chaining . Teknik ini melibatkan pengambilan komponen utama dari database wajah dan
pengoprasian starter engine.
Kata Kunci : Pengenalan Wajah, Biomerik, PCA, Forward Engine

Abstract
This study discusses the design of a facial recognition-based car security system assisted by a controller
application using a smartphone. Facial recognition is a personal identification system that uses a person's
facial characteristics. Facial recognition itself is a branch of biometrics, which is a scientific field that uses the
physical characteristics of a person to determine or reveal their identity. The system developed in this project is
a facial recognition system that uses feature extraction based on Principal Component Analysis (PCA) and
Forward Chaining. This technique involves taking the main components from the face database and operating
the starter engine.
Keywords: Face Recognition, Biomerics, PCA, Forward Engine

I. PENDAHULUAN

Teknologi komputer pada saat ini berkembang identifikasi ataupun verifikasi yang handal dan
dengan sangat pesatnya dan merupakan salah satu akurat dapat dirancang menggunakan teknologi
bidang yang mempunyai peran yang sangat penting biometrik yang memanfaatkan karakteristik khusus
dibeberapa aspek kehidupan manusia, termasuk dari individu manusia tersebut.
pada bidang security. Saat ini telah banyak Komunikasi antar mesin merupakan hal yang
dikembangkan sebuah sistem pengamanan akses lazim dewasa ini, bahkan hal tersebut kini dapat
masuk ke sebuah rumah atau ruangan dengan juga dijumpai pada perangkat mobile seperti
beberapa verifikasi identitas dengan sistem kendaraan dan smartphone. Sistem keamanan
komputer, baik dengan menggunakan kunci, kartu, mobil yang menggunakan kunci mekanik dirasa
password, dan sebagainya. Namun metode ini sudah ketinggalan jaman, terlebih mobil-mobil
masih memiliki kekurangan seperti keterbatasan jaman sekarang telah banyak mengadopsi sistem
manusia dalam mengingat benda dan kombinasi keyless entry. Mesin mobil dapat diaktifkan hanya
angka yang menyebabkan tidak dapatnya diakses dengan menekan tombol start and stop tanpa harus
pintu tersebut. Oleh sebab itu teknik untuk memasukkan kunci mekanik. Namun keyless entry
tidaklah cukup, sebuah mobil harus mengenal siapa Secara matematis Principal Component Analysis
pemiliknya untuk dapat menjalankan tugasnya. mentransformasikan sebuah variabel yang
Penggunaan sistem pendeteksi wajah sebagai berkolerasi ke dalam bentuk yang bebas tidak
kunci pada sistem keamanan dinilai sangat baik, berkolerasi.
namun akan lebih bagus jika diimplementasikan Principal Component adalah bentuk proyeksi
pada objek yang dapat bergerak. sistem keamanan transformasi linier dari variabel data. Principal
mobil yang dapat mengontrol aktivitas mesin Component satu dengan yang lain tidak saling
kendaraan bahkan saat pemilik kendaraan berada berkolerasi dan diurutkan sedemikian rupa
dalam posisi yang sangat jauh dengan sehingga Principal Component yang pertama
kendaraannya. memuat paling banyak variasi dari data set.
Sedangkan Principal Component yang kedua
memuat variasi yang tidak dimiliki oleh Principal
II. LANDASAN TEORI
Component pertama. Seringkali dengan beberapa
1. Principal Component Analysis (PCA) Principal Component (PC) sudah cukup untuk
Algoritma Principal Component Analysis menjelaskan struktur data asli. Jika data dalam
(PCA) merupakan suatu algoritma yang mampu dimensi asli sulit untuk direpresentasikan
mengkonversi sekelompok data yang pada awalnya melalui grafik, maka dengan dua PC atau satu
saling berkorelasi menjadi data yang tidak saling PC bisa dicitrakan melalui grafik (Santosa 2007).
berkorelasi (Principal Component). Misalkan terdapat data dengan susunan sebagai
Jumlah Principal Component yang dihasilkan berikut:
adalah sama dengan jumlah data aslinya, tetapi
dapat direduksi dengan jumlah yang lebih kecil dan
tetap mampu merepresentasikan data asli dengan
baik.
Sese or
Principal Component Analysis (PCA) atau
ang melalui Hasil Ekstraksi Algoritma Principal
disebut juga transformasi Karhunen- Loeve adalah
Component Analysis (PCA). Dimana n adalah
tekhnik yang digunakan untuk menyederhanakan
jumlah variabel/atribut dan m adalah
suatu data, dengan cara mentransormasi linear
banyaknya observasi. Kemudian data dapat
sehingga terbentuk system koordinat baru dengan
ditransformasi ke dalam suatu kolom, misalkan
variansi maksimum. PCA dapat digunakan untuk
dengan cara centering yakni mengurangi setiap
mereduksi dimensi suatu data tanpa mengurangi
data dengan rata-rata dari setiap atribut yang
karakteristik data tersebut secara signifikan
ada dengan rumus sebagai berikut:
(Cahyadi, 2007: 93).Metode ini mengubah dari
sebagian besar variabel asli yang saling
berkorelasi menjadi satu himpunan variabel
X adalah
baru yang lebih kecil dan saling bebas (tidak
vektor hasil setelah centering, X adalah vector
berkorelasi lagi).Prinsip dasar dari algoritma
kolom dan adalah rata-rata dari kolom yang
Principal Component Analysis adalah mengurangi
bersangkutan. Proses tersebut dilakukan untuk
satu set data namun tetap mempertahankan
semua kolom dari i = 1 sampai i = n. Untuk
sebanyak mungkin variasi dalam set data tersebut.
mendapatkan besaran baru digunakan matriks menggunakan inference engine (mesin pengambil
Covariance (C) : keputusan) dan bisa secara logis dideskripsikan
sebagai aplikasi pengulangan dari modus ponens
(satu set aturan inferensi dan argumen yang valid).
Forward chaining mulai bekerja dengan data yang
Dalam pattern tersedia dan menggunakan aturan-aturan inferensi
recognition, fitur-fitur suatu citra menggunakan untuk mendapatkan data yang lain sampai sasaran
PCA direpresentasikan sebagai eigenvectors. atau kesimpulan didapatkan. Mesin inferensi yang
Eigenvectors didefinisikan sebagai kumpulan menggunakan forward chaining mencari aturan-
hubungan karakteristik-karakteristik dari suatu aturan inferensi sampai menemukan satu dari
citra untuk mengenali citra tersebut secara antecedent (dalil hipotesa atau klausa IF - THEN)
spesifik. yang benar.
Setelah matrik covariance dihitung, langkah 4. Gambaran Komponen Starter Mobil
berikutnya adalah mencari eigenvalue dan Pada gambar dibawah ini adalah gambar
eigenvector. Eigenvalue yang didapat diurutkan rangkaiannya start engine yang digunakan pada
mulai yang terbesar sampai yang terkecil, dan mobil.
eigenvector yang bersesuaian dengan eigenvalue
tersebut juga diurutkan.
2. Pengertian Citra
Citra merupakan istilah lain dari gambar yang
merupakan komponen multimedia yang memegang
peranan sangat penting sebagai bentuk informasi
visual (Ahmad, 2005: 37 ). Citra merupakan fungsi
intensitas cahaya f(x,y) pada bidang 2D, dimana Gambar 1 Komponen Starter

harga x dan y merupakan koordinat spasial dan


Ignition switch
nilai fungsi tersebut pada setiap titik (x,y)
Ignition switch untuk mengalirkan arus listrik
merupakan tingkat kecemerlangan citra pada
ke bagian-bagian yang memerlukan. Secara umum
titik tersebut. Citra digital adalah citra f(x,y)
ada lima posisi saklar yang dipergunakan, yaitu :
dimana dilakukan diskritisasi koordinat spasial
a. Lock – Semua rangkaian akan terbuka (tidak
(sampling) dan diskritisasi tingkat
ada arus) dan pengendali roda (stir) akan
kecemerlangannya/keabuan (kwantisasi). Citra
terkunci. Pada beberapa mobil, transmisi
digital merupakan suatu matriks dimana indeks
pengangkat roda tidak dapat digerakkan dari
baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada
posisinya. Bila stir menggunakan tekanan
citra tersebut dan elemen matriksnya (yang
untuk mengunci secara mekanik, kunci
disebut sebagai elemen gambar / piksel / pixel /
mungkin akan sulit untuk diputar. Bila
picture element / pels) menyatakan tingkat
mengalami hal ini, maka gerakkan stir untuk
keabuan pada titik tersebut.
menghilangkan tekanan dan saat itu juga putar
3. Algoritma forward chaining
kunci.
Algoritma forward chaining adalah satu dari
dua metode utama reasoning (pemikiran) ketika
b. Off – Semua rangkaian terbuka, tetapi stir Pada gambar 2 merupakan gambaran rancangan
dapat digerakkan dan kunci tidak dapat arsitekturnya. ignition switch digantikan oleh
dicabut. button on/off yang berfungsi untuk mengaktifkan
c. Run – Semua rangkaian, kecuali rangkaian aliran listrik, lalu sistem pengenalan wajah akan
starter, tertutup (memungkinkan arus bekerja, ketika pengendara akan mengaktifkan
mengalir). Arus dialirkan ke semua rangkaian mesin mobil maka system pengenalan wajah akan
terkecuali rangkaian starter). mengidentifikasi wajah yang akan menjadi kunci
d. Start – Daya hanya dialirkan ke saklar untuk mengaktifkan mesin mobil.
pengapian dan motor starter. Hal inilah yang 1. Arsitektur Sistem
menyebabkan radio berhenti pada posisi start.
Posisi saklar pengapian dilepaskan sehingga
tidak ada hubungan sementar itu mesing
menyala., Posisi ini terjadi sementara waktu,
hanya mengaktifkan starter.
Starter Motor
Starter adalah sebuah perangkat yang dipakai
Pada aritektur system ini menjelaskan
untuk menyalakan motor bakar pembakaran dalam
Gambar 2 Arsitektur Sistem
sehingga operasi mesin tersebut berada di bawah
bagaimana aplikasi yang berada di handphone dapat
tenaganya sendiri. Starter dapat berupa motor
berkomunikasi ke server yang berfungsi untuk alat
listrik, mesin udara atau hidrolik.
pengendalian starter dengan pendeteksi wajah.
Accu
2. Requirment Specification
Fungsi accu antara lain adalah sebagai media
a. Handphone
penyimpan dan pensuplai arus listrik pada waktu
 Android Pie (9.0)
kendaraan distarter dan juga sebagai pemasok arus
listrik untuk kebutuhan lampu-lampu waktu  RAM 4GB

kendaraan berhenti/parkir di malam hari, alarm, jam  Front Camera 16 mp

elektronik, dsb saat mesin mati. a. Server


 Operating System : Linux
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
 Programming Language : Python
b. Database
 MySQL
3. Rancangan Flowchart

Gambar 4 Flowchart Pengenalan Wajah


Gambar 3 Rancangan Komponen
Pada Flowchart yang ada pada gambar 4 adalah
bagaimana proses pengenalan wajah terjadi. Ketika
sistem melakukan proses indentifikasi maka
langsung di capture lalu menjadi output
indentifikasi wajah, lalu capture hasil identifikasi
wajah yang tadi terjadi dikonversi menjadi warna
abu abu. Gambar 8 Panic Button

Pada gambar 8 Flowchart button panic ini


berguna untuk mematikan mesin mobil dari jarak
Gambar 5 Input Data Wajah
jauh untuk menghindari terjadinya pencurian.

Pada gambar 5, seperti inilah yang terjadi ketika


mendaftar wajah pada system untuk sebagai kunci
starter engine. ketika kamera melakukan pelatihan
pengenalan wajah yang akan menjadi sebuah data
maka data tersebut akan dimasukan kedalam
database untuk keperluan pengenalan wajah yang
akan menjadi system start engine.

Gambar 6 Daftar Akun

Pada gambar 6 menjelaskan proses pendaftaran


akun untuk pengguna bisa memakai aplikasi untuk
starter engine yang telah tersambung ke server
mobil.
Gambar 9 Flowchart Rancangan Starter Mobil

Gambar 7 Login Pada gambar 9, detail prosesnya yaitu:

Pada gambar 7 adalah bagaimana proses  pada saat mesin mobil dalam keadaan mati
terjadinya pengguna melewati proses masuk lalu pemilik atau pengemudi mobil
kesebuah sistem starter engine dengan pendeteksi menekan tombol on/off yang berfungsi
wajah. untuk mengaktifkan kelistrikan mobil.
 pada proses selanjutnya lalu kamera akan
mendeteksi wajah yang berfungsi sebagai
kunci untuk starter engine.
 Jika object wajah telah teridentifikasi
maka Raspberry pi akan mengaktifkan
relay dan dynamo starter lalu starter
engine mobil telah aktif.
 setelah mobil telah menyala maka akan
ada notifikasi di smartphone yang telah
terhubung ke sistem.
 Dan fungsi panic button adalah
mematikan mesin mobil dari jarak jauh.
4. Pengujian Aplikasi DAFTAR PUSTAKA

Gambar 10. Pengujian Aplikasi

Android dengan pendeteksi wajah yang di


masukkan akan secara langsung melakukan proses
dimana wajah pengguna akan discan sehingga hasil
yang tampil akan sesuai dan perintah bisa langsung
di kenali oleh program. Data wajah yang telah
masuk akan dikirimkan ke server.

IV. KESIMPULAN

Dari hasil pengujian dan analisa pada simulasi


starter otomatis pada mobil yang telah dibuat maka
dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Alat ini mampu melakukan simulasi starter
mobil otomatis menggunakan pendeteksi
wajah yang telah diatur sedemikian rupa pada
programnya.
2. Proses pengiriman dan penerimaan data dari
android di hubungkan dengan server.
3. Dengan melakukan sistem starter
menggunakan pendeteksi wajah akan
memudahkan pengguna mobil dan tidak
meminimalisir resiko kehilangan kunci
ataupun mobil dicuri orang. Karena untuk
menghidupkan mobil harus memiliki aplikasi
yang dibutuhkan pada androidnya.
Antonisfia, Y., Andrizal, & Aditama, F. R. (2017). Simulasi Starter Mobil Dengan Kontrol Suara Menggunakan
Android Model Berbasis Mikrokontroler.
Dharmawan, D., Fat, J., & Naga, D. S. (2018). Perancangan Sistem Start Engine Mobil Menggunakan
Fingerprint.
Fauzy, D. A., Iskandar, Rahmadhan, J., & Priambodo, R. (2020). Aplikasi Bengkel Motor Dengan Sistem Pakar.
Indartono, K., & Jahir, A. (2018). PROTOTYPE SISTEM KEAMANAN MOBIL DENGAN MENGUNAKAN
QUICK.
Ismawan, F. (2015). Hasil Ekstraksi Algoritma Principal Component.

Anda mungkin juga menyukai