2549-0222
Jurnal Intra-Tech
Abstrak
Di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat
ini, pemesanan tiket bus masih banyak dilakukan secara manual, cara ini kurang
efektif dan efisien. Pada umumnya, prosedur atau metode yang digunakan saat
ingin membeli tiket bus adalah datang langsung ke loket yang ada di terminal
ataupun pada agen. Permasalahan yang sering terjadi adalah penumpang sering
kehabisan tiket pada saat datang ke loket karena kurangnya informasi tentang
jadwal keberangkatan. Oleh karena itu, penelitian ini mengangkat permasalahan
mengenai sistem pemesanan tiket bus yang sampai saat ini masih dilakukan secara
manual. Tujuannya untuk membangun sistem informasi pemesanan tiket berbasis
online, dengan menerapkan siklus hidup pengembangan sistem yaitu metode
waterfall. Dengan adanya sistem informasi pemesanan tiket bus ini diharapkan
dapat menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dan dapat meningkatkan
efisiensi dan efektifitas agar pelayanannya menjadi lebih baik dibanding dengan
sistem yang terdahulu.
ABSTRACT
In the midst of the rapid development of science and technology, bus ticket
reservations are still mostly done manually, this method is less effective and
efficient. In general, the procedure or method used when wanting to buy a bus
ticket is to come directly to the counter in the terminal or the agent. The problem
that often occurs is that passengers often run out of tickets when they arrive at the
ticket window due to lack of information about the scheduled departure.
Therefore, this study raises issues regarding the bus ticket booking system which
is still done manually until now. The goal is to build an online ticket booking
information system, by applying the system development life cycle, the waterfall
method. With this bus ticket booking information system, it is expected to solve
the problems that occur and can improve efficiency and effectiveness so that the
service is better than the previous system.
13
Volume 3, No. 2 Oktober 2019 ISSN. 2549-0222
Jurnal Intra-Tech
nilai. di tempat Kamus diolah
Menurut tujuan dan Besar melalui
Kamus nomor Bahasa suatu
Besar tempat Indonesia model agar
Bahasa duduk. yang menghasilk
Indonesia Tiket bus dimaksud an
yang bisa pemesana informasi.
dimaksud diperoleh n adalah Data diolah
dengan dengan “proses, dengan
tiket cara perbuatan, menggunak
adalah memesan cara an suatu
“sesuatu sebelum memesan proses
yang hari (tempat,ba tertentu”.
dianggap keberangk rang,dsb) Data
sebagai atan atau kepada merupakan
alat bisa juga orang fakta
pembayar dengan lain”.(Idris mentah
an yang cara ,2017) dalam
digunaka membeli dunia
n oleh langsung 2.1 Definisi nyata,
suatu alat pada agen Data dapat
transporta penjualan Menurut (Sutabri : berupa
si yang tiket bus 2012) : angka,
ada”. pada hari “Data huruf, teks,
Ti keberangk merupaka gambar dan
ket bus atannya. n bentuk video yang
adalah ( Idris, mentah dapat
merupaka 2017 ) yang diolah
n karcis Pemesana belum untuk
yang n adalah dapat mendapatk
harus suatu bercerita an
dimiliki aktifitas banyak informasi.
sebelum yang sehingga Dibawah
melakuka dilakukan perlu ini adalah
n oleh diolah gambar
perjalana konsumen lebih siklus
n dengan sebelum membeli. lanjut. pemrosesan
menggun Untuk Data data :
akan alat mewujudk
transporta an Penyimpanan Data
Tata
si berupa kepuasan
bus. konsumen Sutabri,
Didalam maka
tiket bus perusahaa Sistem
tersebut Informasi
Data Prosesn harus
kita dapat mempuny Manajemen,
melihat ai sebuah 2016
jurusan, sistem Gamba 2.2 Pengol
jam pemesana r 1. ahan
keberang n yang Pemrosesa Data
katan, baik. n Data Pengolahan
jam tiba Menurut Sumber: data
14
Volume 3, No. 2 Oktober 2019 ISSN. 2549-0222
Jurnal Intra-Tech
merupakan penggunany dalam Kece
proses a. menilai patan
mengubah informasi
nilai-nilai mem
Menurut antara lain: perol
data menjadi (Sutabri : 1. Muda eh
informasi 2016) : h dapat
yang
“Nilai Diper diuku
bernilai
sehingga informasi oleh r,
dapat ditentukan Sifat misal
digunakan oleh 2 (dua) ini nya 1
sebagai hal, yaitu menun menit
landasan manfaat jukkan versu
pengambilan dan biaya mudah s
keputusan. untuk nya 24
Pengolahan mendapakat dan jam.
data terdiri kannya. cepatn Akan
dari Suatu ya tetapi
kegiatan- informasi inform ,
kegiatan dikatakan asi berap
penyimpan bernilai bila dapat a
an data dan manfaat dipero nilain
penangana lebih efektif leh. ya
n data. dibandingka bagi
n dengan pema
2.3 Infor biaya
masi kai
mendapatka infor
Informasi n nya”.
adalah data masi
Sebagian sulit
yang sudah besar
diolah dan meng
informasi ukurn
mempunyai tidak dapat
makna bagi ya.
persis 2. Luas dan
penggunan ditafsir
ya dalam
Informasi Lengkap
keuntungan Sifat
pengambila nya dengan
n ini
suatu nilai menu
keputusan. uang, tetapi
Setiap njukk
dapat an
Informasi ditafsir nilai
harus di lengk
efektivitasn apnya
cek ya.
kesahihan, isi
Pengukuran infor
akurasi, nilai
dan masi.
informasi Hal
relevansiny biasanya
a, sehingga ini
dihubungka tidak
dapat n dengan
memberika berart
analisis cost i
n umpan effectivenes
balik hanya
s atau cost meng
(feedback) benefit.
yang positif enai
Berikut ini volu
bagi tolak ukur
15
Volume 3, No. 2 Oktober 2019 ISSN. 2549-0222
Jurnal Intra-Tech
me am an ubun
nya, hubu perm gan
teta ngan intaa denga
pi nya n n
juga deng para wakt
me an pem u
nge volu akai. yang
nai me Isi dilalu
info data infor i
rma yang masi yang
siny besar ada lebih
a. biasa hubu pende
Sifa nya ngan k dari
t ini terja nya pada
san di deng siklus
gat dua an untuk
kab jenis masa mend
ur kesal lah apatk
dan ahan yang an i
kare , seda Masu
na yakn ng kan,
itu i diha peng
sulit kesal dapi. olaha
me ahan Sem n, dan
ngu penc ua pelap
kur atata kelu oran
nya. n aran kelua
3. Ketelitian dan lainn ran
Sifa kesal ya kepad
t ini ahan tidak a para
ber penu berg pema
hub lisan una, kai
ung . tetap biasa
an 4. Kecocokan i nya
den Sifat mah tepat
gan ini al waktu
ting men mem .
kat unju persi Dala
keb kkan apka m
eba beta nnya beber
san pa . apa
dari baik Sifat hal,
kes kelu ini ketep
alah aran sulit atan
an infor men wakt
kel masi guku u
uar dala rnya. dapat
an m 5. Ketepatan diuku
info hubu Waktu r.
rma ngan Sifat Misal
si. nya ini nya,
Dal deng berh beber
16
Volume 3, No. 2 Oktober 2019 ISSN. 2549-0222
Jurnal Intra-Tech
apa erika asi ji
ban n tidak keluara
yak tang hanya n
pen gapa denga inform
jual n n lebih asi dan
an sege satu sampai
dap ra keputu pada
at kepa san, kesimp
dita da tetapi ulan
mb perm juga yang
ah intaa denga sama.
den n n lebih 9. Tidak
gan lang dari Ada
me gana seoran Prasan
mb n g gka
meng an penga Sifat
enai dapat mbil ini
tersed mema keputu berhub
ianya kan san. ungan
baran biaya Sifat dengan
g- yang ini tidak
baran besar. sulit adanya
g Berap diukur keingin
inven a , tetapi an
taris. biaya dalam untuk
6. Kejel yang banya mengu
asan diperl k hal bah
Sifat ukan dapat inform
ini untuk diberi asi
menu memp kan guna
njukk erbaik nilai menda
an i yang patkan
tingk lapora dapat kesimp
at n diukur ulan
kelua terseb . yang
ran ut ? 8. Dapat sama.
infor 7. Keluw Dibuk 10. Dapat
masi esan tikan Diukur
yang Sifat Sifat Sifat
bebas ini ini ini
dari berhu menun menunj
istila bunga jukkan ukkan
h- n kema hakikat
istila denga mpuan inform
h n bebera asi
yang dapat pa yang
tidak disesu pemak dihasil
jelas. aikann ai kan
Mem ya inform dari
betul keluar asi sistem
kan an untuk inform
lapor inform mengu asi
17
Volume 3, No. 2 Oktober 2019 ISSN. 2549-0222
Jurnal Intra-Tech
forma suatu mendukun aran,
l. organisasi g fungsi perencanaa
Mesk yang operasi n dan
ipun mempertem organisasi pembuatan
kabar ukan yang sketsa atau
angin kebutuhan bersifat pengaturan
, pengolahan manajerial dari
desas transaksi dengan beberapa
- harian yang kegiatan elemen
desus strategi yang
, dari suatu terpisah ke
dugaa organisasi dalam satu
n- untuk kesatuan
dugaa dapat yang utuh
n, menyediak dan
kleni an kepada berfungsi
k, pihak luar sebagai
dan tertentu perancanga
sebag dengan n sistem
ainya laporan- dapat
serin laporan dirancang
g yang dalam
diang diperlukan bentuk
gap . Sistem bagan alir
infor informasi sistem,
masi, dapat yang
hal dianalogik merupakan
hal an sebagai alat bantu
terseb sebuah grafik yang
ut permintaa dapat
berad n digunakan
a (demand) untuk
diluar dari menunjuka
lingk masyaraka n urutan-
up t industri, urutan
pemb ketika proses dari
icaan kebutuhan sistem.
kita. akan Dalam
sarana perancanga
2.4 Siste pengolaha n sistem
m n data dan informasi,
Infor komunikas pada
masi i yang umumnya
Menurut cepat dan ada 2 (Dua)
Jogiyanto murah. pemodelan
2017): sistem yang
Sistem 2.5 Perancanga lazim
Informasi n Sistem digunakan
adalah Pera yaitu
suatu ncangan pemodelan
sistem di adalah terstruktur
dalam penggamb dan
18
Volume 3, No. 2 Oktober 2019 ISSN. 2549-0222
Jurnal Intra-Tech
pemodela ikasikan, sebuah teks
n menggam sistem
Simbol pendukung.
Deskripsi
berorienta barkan, dengan UML
si objek. mambang mengguna
Use case hanya yang
Funsionalitas
Pada un dan kan berfungsi
disediakan sistem
praktekny mendoku diagram sebagaiuntukunit-unit
a kedua mentasika dan
namateks-
use case yang melakukan saling
pemodela n dari pemodelan. bertukar pesan
sistem
n ini sistem Jadi antar unit informasi
atau
sama perangkat aktor; biasanya
penggunaan pemesanan
penting lanak. dinyatakan dengan
UML tidak menggunakan kata
fungsinya terbatas kerja diawaltiket di
. pada awal frase nama
Pemodela metodologi use case. bus
n Aktor / tertentu,
actor Orang, proses, atau
terstruktu meskipun sistem lain online
yang
r sering pada berinteraksi dengan
kita kenal kenyataanny sistem informasi
ini, penulis
dengan UML 2.3 Diagram
a UML yang akan dibuat di
bagan alir paling luar sistem
menggunaka
nama aktor
seperti informasi yang
Interaction Diagram
banyak n
aliran akan dibuat itu
digunakan sendiri, jadi
sistem pada beberapa
walaupun simbol
informasi metodologi
Sequerice Diagram
dari aktor diagram
adalah dari
(Flowcha berorientasi 13 diagram
gambar orang, tapi
rt
Behavior Diagram
20
pemrograman
berorientasi
objek; biasanya
use
case
tambahan
memiliki nama
depan yang sama
dengan use case
yang ditambahkan
misal
Arah panah
mengarah pada
use case yang
ditambakan;
biasanya use case
yang menjadi
extend-nya
merupakan jenis
yang sama
dengan use case
yang menjadi
induknya.
Hubungan
generalisasi dan
spesialisasi (umum
– khusus) antara
Generalisasi/ dua buah use case
generalization dimana fungsi yang
satu adalah fungsi
yang lebih umum
dari lainnya,
misalnya:
arah panah
mengarah pada
use case yang
menjadi
generalisasinya
(umum)
Ubah
mengelola data
hapus data
3. Metode Penelitian
Antar muka Sama dengan Dalam perancangan sistem informasi
/interface konsep ini diterapkan System Development
interface dalam Life Cycle (SDLC) dengan metode
nama_interface
waterfall. pemrograman
SDLC adalah kerangka pengembangan sistem informasi
kerja (framework) terstruktur yang (perangkat lunak). Waterfall merupakan
disusun secara runtunan dalam upaya metode pengembangan sistem klasik,
Analisa Kebutuhan
dan Desain
paling banyak digunakan para kebutuhan yang telah dilakukan
pengembang sistem. Adapun bagan pada tahap analisa.
atau fase waterfall adalah seperti 3. Coding (Pengkodean)
gambar berikutCoding
ini: Merupakan tahap perwujudan
sistem yang berasal dari integrasi
Testing antara desain sistem yang telah
dibuat dengan menggunakan bahasa
pemrograman Visual Basic dan
desain basisdata menggunakan
DBMS MySQL.
4. Testing (Pengujian Sistem)
Merupakan tahap uji coba terhadap
sistem yang telah dibangun, dengan
tujuan untuk mengetahui kelayakan
Pemeliharaan serta kekurangan sistem tersebut.
Hasil dari tahap ini dijadikan sebagai
bahan evaluasi untuk melakukan
perbaikan dan penambahan pada
Gambar 3. Model Waterfall sistem yang telah dibangun.
5. Pemeliharaan Sistem
Keterangan: Merupakan tahap terakhir dalam
1. Analisa Kebutuhan Sistem pembuatan sistem (perangkat lunak),
Pada tahap ini merupakan tahap dimana sistem yang telah dibangun
analisis terhadap kebutuhan- dapat mengalami perubahan-
kebutuhan sistem yang diperlukan perubahan dan penambahan sesuai
untuk mempermudah proses dengan kebutuhan pengguna.
perancangan dan pengembangan
sistem tersebut. Tahap ini mencakup 4. Hasil dan Pembahsan
analisis proses bisnis yang sedang Hasil adalah representasi dari
berjalan, analisis masalah, sistem keseluruhan kegiatan dan metode
usulan, dan analisis kebutuhan ilmiah yang diterapkan selama
fungsional. penelitian. Hasil dari penelitian ini
2. Desain berupa aplikasi berbasis online.
Tahap ini merupakan proses Dalam pembahasan ini hasil dibagi
perancangan tampilan sistem yang menjadi 2 bagian yaitu perancangan
disesuaikan dengan hasil analisis dan impelementasi.
4.1 Rancangan Sistem Usulan
Berikut ini akan dibahas dan
dijelaskan hasil rancangan sistem
infromasi pemesanan tiket pada PO.
Handoyo Pekanbaru.
2. Activity Diagram
Activity Diagram adalah diagaram
yang menggambarkan alur kerja atau
proses bisnis sistem. Berikut ini
adalah Activity diagram sistem
pemesanan tiket bus Po.Handoyo
berbasis online yang diusulkan:
1. Activity Diagram Login
3. Sequence Diagram
Sequence Diagram
menggambarkan kelakukan objek ada
use case dengan mendeskripsikan
waktu hidup objek dan message yang
dikirmkan dan diterima antar objek. harus digambar adalah
Banyaknya diagram sequence yang minimal sebanyak
pendefinisian use case yang memiliki 4. Sequence Diagram Pembatalan
proses sendiri atau yang penting. Tiket
Berikut ini adalah sequence diagram
sistem pemesanan tiket bus
Po.Handoyo berbasis online yang
diusulkan:
1. Sequence Diagram Login
4. Implementasi Hasil
Implementasi hasil merupakan
Gambar 8. Sequence Login representasi dari keseluruhan kegiatan
2. Sequence Diagram Pemesanan dan metode ilmiah yang diterapkan
Tiket selama penelitian. Hasil dari
penelitian ini adalah aplikasi
pemesanan tiket berbasis online.
Berikut akan dibahas dan dijelaskan
fungsi dari setiap modul yang ada
dalam aplikasi.
1. Halaman Login
Halaman Login merupakan halaman
dimana kita diharuskan memasukkan
Username dan Password kemudian
Gambar 9. Sequence Pemesanan Level lalu menekan tombol Login.
Ticket Jika data yang di masukkan benar,
maka kita dapat mengakses website
3. Sequence Diagram Konfirmasi untuk bagian admin dan kasir seperti
Pembayaran Tiket terlihat pada gambar 12 berikut ini: