Anda di halaman 1dari 20

BUPATI NGANJUK

PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI NGANJUK


NOMOR 188 / 3 9 / K / 411.012 /2019

TENTANG

PEDOMAN FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI KABUPATEN NGANJUK


TAHUN ANGGARAN 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NGANJUK ,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pemberdayaan Petani/


Kelompok tani dalam mengelola dan mengembangkan
usaha kegiatannya secara mandiri dan berkelanjutab di
bidang pertanian melalui Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri
dilaksanakan sesuai dengan program Pengentasan
Kemiskinan Tahun 2019;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas dan untuk
melanjutkan pelaksanaan Program Fasulitasi Kartu
Nganjuk Mandiri, perlu menetapkan Pedoman Fasilitasi
Kartu Nganjuk Mandiri tahun 2019;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem


Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3478);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang –Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang –Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tamban Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4400);
5. Undang –Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ;
6. Undang -Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4660 );
7. Undang –Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
(Lembaran Negara, Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 149, Tambahan LembaranNegara Republik
Indonesia Nomor 5068) ;
8. Undang –Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang
Hortikultura (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5170);
9. Undang -Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5360);
10. Undang –Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang
Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran
Negara Republik Indon esia Tahun 2013 Nomor 131,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5433);
11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82 / Permentan /
OT.1 40/ 8/ 20 13 tentang Pedoman Pembinaan Kel
ompok tani dan Gabungan Kelompoktani ;
14. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 85/ Kpts/ OT.160/
2 / 2015 tentang Tim Pengembangan Usaha Agribisnis
Perdesaan Tahun Anggaran 2015 ; CARI YANG BARU
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI NGANJUK TENTANG PEDOMAN


FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI TAHUN ANGGARAN
2019.

Pasal 1
Pedoman Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri Tahun Anggaran 2019 tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan ini.

Pasal 2
Pedom an sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebagai acuan bagi
Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD) Kabupaten Nganjuk, dalam
Pelaksanaan Fasilitasi kartu nganjuk mandiri.

Pasal 3
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Nganjuk
pada tanggal Agustus 2019

BUPATI NGANJUK,

NOVI RAHMAN HIDHAYAT


LAMPIRAN PERATURAN BUPATI NGANJUK
NOMOR :
TANGGAL :

PEDOMAN FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI


TAHUN ANGGARAN 2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permasalahan mendasar yang dihadapi petani adalah kurangnya akses
kepada sumber permodalan, pasar dan teknologi serta organisasi tani yang
masih lemah. Oleh karena itu program penanggulangan kemiskinan merupakan
bagiandari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan
kesepakatan global untuk mencapai Tujuan Millenium. Bupati Nganjuk mulai
tahun 2019-202 akan melaksanakan program Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri
kepada petani miskin berupa bantuan sarana Produksi. Untuk mencapai tujuan
Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri, yaitu mengurangi tingkat kemiskinan dan
pengangguran, Fasilitasi Kartu Nganjuk MandirI, difokuskan untuk mempercepat
pengembangan usaha ekonomi produktif yang diusahakan petani diperdesaan.

B. Tujuan Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri, bertujuan untuk :


1. mengurangi biaya oprasional usahatani padi melalui pengembangan
kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan potensi wilayah;
2. memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi perdesaan untuk
pengembangan kegiatan usaha agribisnis;

C. Sasaran
Sasaran FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI, yaitu sebagai berikut:
1. berkembangnya usaha agribisnis di desa terutama desa miskin sesuai
dengan potensi pertanian desa;
2. meningkatnya kesejahteraan rumah tangga tani miskin, petani/ peternak
(pemilik dan/ atau penggarap) skala kecil, buruh tani; dan
3. berkembangnya usaha agribisnis petani yang mempunyai siklus usaha.

D. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan output antara lain:
1. Tersalurkannya Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri Tahun 2019, kepada petani,
sebagai modal untuk melakukan usaha produktif pertanian; dan
2. terlaksananya fasilitasi penguatan modal usahatani bagi petani miskin.

Indikator keberhasilan outcome antara lain:


1. meningkatnya jumlah petani, yang mendapatkan bantuan modal usaha; dan
2. meningkatnya aktivitas kegiatan usaha agribisnis (hulu, budidaya dan hilir) di
perdesaan .
Sedangkan Indikator benefit dan Impact antara lain:
1. berkembangnya usaha agribisnis di perdesaan;
2. berkurangnya jumlah petani miskin dan pengangguran di perdesaan.
5
E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pedoman FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI TAHUN


anggaran 2019 meliputi: Pola Dasar dan Strategi Pelaksanaan FASILITASI
KARTU NGANJUK MANDIRI ; Organisasi Pelaksanaan FASILITASI KARTU
NGANJUK MANDIRI; Seleksi petani penerima FASILITASI KARTU NGANJUK
MANDIRI; Tata Cara dan Prosedur Penyaluran FASILITASI KARTU NGANJUK
MANDIRI; Pembinaa n dan Pengendalian ; Pengawasan ; Evaluasi dan Pelapo-
ran; dan Penutup .

F. Pengertian

Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:


1. FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI adalah bantuan modal usaha
berupa sarana produksi pertanian sesuai dengan potensi pertanian desa
sasaran/ petani.
2. Petani adalah perorangan Warga Negara Indonesia beserta keluarganya
yang mengelola usaha di bidang pertanian yang meliputi usaha hulu,
usaha tani, agroindustri, pemasaran dan jasa p enunjang.
3. Kelompok tani yang selanjutnya disingkat Poktan adalah kumpulan
petani/ peternak yang dibentuk atas dasar
kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan
(sosial, ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk
meningkatkan dan mengembangkan usaha angg ota.
4. Gabungan Kelompok tani PUAP yang selanjutnya disingkat Gapoktan
PUAP adalah kumpulan beberapa Poktan bekerjasama untuk mening-
katkan skala ekonomi dan efisiensi usaha yang menerima dana BLM PUAP
.
5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas -batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan ma-
syarakat setempat berdasarkan asal -usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Re-
publik Indonesia (termasuk di dalamnya Kampung (Papua dan Papua
Barat), Kelurahan dan Nagari ).
6. Perdesaan adalah kawasan yang secara komparatif memiliki keunggulan
sumber daya alam dan kearifan lokal ( endogeneous knowledge )
khususnya pertanian dan keanekaragaman hayati.
7. Pemberdayaan Masyarakat Pertanian adalah upaya -upaya yang
dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat
agribisnis sehingga secara mandiri mampu mengembangkan diri dan usa-
hanya secara berkelanjutan.
8. Agribisnis adalah rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri atas
4 (empat ) subsistem meliputi subsistem hulu, subsistem pertanian
primer , subsistem agribisnis hilir , dan subsistem penunjang .
9. Subsistem Hulu adalah kegiatan ekonomi yang menghasilkan sarana pro-
duksi (input) pertanian .

6
10. Subsistem Pertanian Primer adalah kegiatan eko nomi yang
menggunakan sarana produksi yang dihasilkan subsistem hulu .
11. Subsistem Agribisnis Hilir adalah yang mengolah dan memasarkan
komoditas pertanian .
12. Subsistem Penunjang adalah kegiatan yang menyediakan jasa
penunjang antara lain permodalan, teknologi dan lain -lain .
13. Usaha Produktif adalah segala jenis usaha ekonomi yang dilakukan oleh
petani/ k elompoktani / Gabungan Kelompoktani di perdesaan dalam
bidang agribisnis yang mempunyai transaksi hasil usaha harian,
mingguan, bulanan, musiman maupun tahunan.
14. Bant uan Langsung Masyarakat PUAP yang selanjutnya disingkat BLM
PUAP adalah dana bantuan modal untuk Gapoktan guna
pengembangan usaha agribisnis di perdesaan .
15. Rencana Usaha Bersama yang selanjutnya disingkat RUB adalah
rencana usaha untuk pengembangan agribisn is yang dis-
usun oleh Gapoktan berdasarkan kelayakan usaha dan potensi desa.
16. Dana Pendukung adalah dana yang dialokasikan oleh Bupati/ Walikota
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten/ Kota untuk persiapan, pengawalan dan p embinaan
Gapoktan PUAP.
17. Pendampingan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh dalam
rangka pemberdayaan petani, Poktan dan Gapoktan dalam
melaksanakan bantua FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI
18. Penyuluh adalah penyuluh pertanian yang ditugaskan oleh Bu-
pati/ Walikota atau pejabat ya ng ditunjuk untuk mendampingi petani,
Poktan dan Gapoktan dalam pelaksanaan PUAP.
19. Penyelia Mitra Tani yang selanjutnya disingkat PMT adalah individu
yang memiliki kemampuan dan pengetahuan di bidang keuangan mikro
yang direkrut oleh Kementerian Pertanian u ntuk melakukan sosialisasi,
advokasi, dan supervisi tentang pengetahuan PUAP kepada pengurus
Gapoktan dalam pengelolaan dana BLM PUAP.
20. Komite Pengarah adalah komite yang dibentuk oleh pemerintahan desa
yang terdiri dari wakil tokoh masyarakat, wakil dari P oktan dan
Penyuluh.
21. Balai Penyuluhan Pertanian / Balai Penyuluhan Pertanian , Perikanan
dan Kehutanan yang selanjutnya disingkat BPP/ BP3K adalah lembaga
yang menangani penyuluhan pertanian di tingkat kecamatan.
22. Daftar Nominasi Sementara selanjutnya disingkat DNS adalah daftar
Gapoktan calon penerima BLM -PUAP yang ditandatangani oleh Direktur
Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, yang akan diverifikasi
di lapangan oleh Tim Teknis Kabupaten/ Kota sebelum ditetapkan
melalui Surat Keputusan Menteri Pert anian.
23. Lembaga Ekonomi Petani atau Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis
yang selanjutnya disingkat LKM -A adalah salah satu unit usaha otonom
yang didirikan dan dimiliki oleh Gapoktan penerima dana BLM PUAP
guna memecahkan masalah/ kendala akses permodalan angg ota
Gapoktan PUAP .

7
BAB II
POLA DASAR DAN STRATEGI PELAKSANAAN FASILITASI KARTU
NGANJUK MANDIRI

A. Pola Dasar

Pola dasar FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI dirancang untuk mening-


katkan keberhasilan penyaluran bantuan saprodi kepada petani
dalam mengembangkan Usaha Produktif petani untuk mendukung swasem-
bada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani .

Untuk pencapaian tujuan tersebut di atas, komponen utama dari pola dasar pengem-
bangan FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI, yaitu:
1) Keberadaan kelompok tani ;
2) Keberadaan Penyuluh sebagai pendamping;
3) Penyaluran FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI kepada petani
pemilik penggarap , petani penggarap.
4) Pembekalan pengetahuan tentang FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI
bagi pengurus kelompok
tani,distributor,pengecer pupuk bersubsidi dan lain -lain.

B. Strategi Dasar

Strategi Dasar FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI meliputi:


1. Optimalisasi potensi agribisnis di perdesaan ;
2. Fasilitasi modal usaha bagi petani pemilik penggarap dan petani pengga-
rap;

C. Strategi Operasional

Strategi Operasional FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI sebagai berikut:


1. Pemberdayaan petani penerima FASILITASI KARTU
NGANJUK MANDIRI dilaksanakan melalui:
a) pembekalan pengetahuan bagi petugas tim teknis kecamatan,
kabupaten/ kota sebagai pendamping dan pembina FASILITASI KARTU
NGANJUK MANDIRI
b) pembekalan pengetahuan tentang FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI
bagi pengurus Kelompok tani oleh Tim Teknis Kabupaten sebelum
dana FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI dicairkan; dan
c) pendampingan bagi petani oleh penyuluh dan bagi pengurus
kelompotani .
2. Optimalisasi potensi agribisnis di per desaan dilaksanakan melalui:
a) identifikasi potensi Desa;
b) penentuan usaha agribisnis (hulu, budidaya dan hilir); dan
c) penentuan luas garapan

8
3. Fasilitasi modal usaha bagi petani pemilik penggarap , petani penggarap,
dilaksanakan melalui:
a) penyaluran dana FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI tahun 2019 ke-
pada petani dengan luas garapan maksimal 0,14 Ha ;
b) pembinaan teknis u saha agribisnis dan alih teknologi ; dan
c) fasilitasi pengembangan kemitraan dengan sumber permodalan
lainnya.

D. Pelaksanaan Kegiatan FASILITASI

KARTU NGANJUK MANDIRI Pelaksa-

naan kegiatan FASILITASI KARTU

NGANJUK MANDIRI meliputi:


1. Identifikasi dan verifikasi usulan petani calonpenerima FASILITASI KARTU
NGANJUK MANDIRI 2019;
2. Verifikasi , pemberkasan, dan penetapan petani penerima FASILITASI KARTU
NGANJUK MANDIRI 2019-08-05
3. Sosialisasi dan koordinasi kegiatan FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI ;
4. Pendampingan ;
5. Penyaluran FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI ;
6. Pembinaan dan Pengendalian;
7. Pengawasan; dan
8. Evaluasi dan pelaporan.

9
BAB III
ORGANISASI PELAKSANAAN PUAP

A. Tingkat Kabupaten

Bupati membentuk Tim Teknis FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI tingkat


kabupaten , yang dalam pelaksanaannya dilakukan
oleh Kepala Dinas yang menyelenggarakan fungsi Pertanian Ta-
naman Pangan. Tim Teknis dipimpin oleh Kepala Dinas yang
menyelenggarakan fungsi pertanian tanaman pangan dan
Sekretaris Tim Teknis oleh lembaga yang menangani pe-
nyuluhan di tingkat kabupaten. Susunan organisasi Tim Teknis Kabupaten
terdiri atas ketua, sekretaris dan anggota.
Tim Teknis Kabupaten mempunyai tugas:
1. menetapkan Petunjuk T eknis (Juknis) FASILITASI KARTU NGANJUK
MANDIRI ;
2. m engkoordinasikan usu lan kelompok tani,desa calon penerima dana
FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI tahun 2019;
3. melakukan sosialisasi dan pembekalan pengetahuan tentang
FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI kepada calon penerima dana
FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI ;
4. melakukan verifikasi dokumen kelengkapan administrasi cal
on penerima FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI tahun 2019;
5. m elakukan pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI

B. Tingkat Kecamatan

Camat membentuk Tim Teknis FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI tingkat


kecamatan. Tim Teknis FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI tingkat keca-
matan diketuai Camat dibantu oleh Kepala BPP/ koordinator
dan Kepala Desa/ Kepala Kelurahan lokasi FASILITASI KARTU NGANJUK
MANDIRI sebagai anggota.
Tim Teknis Kecamatan mempunyai tugas:
1. melaksanakan identifikasi dan verifikasi Desa, kelompok tani dan petani
calon penerima dana FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI tahun 2019;
dan
2. melakukan p embinaan dan pengawasan FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI
di tingkat kecamatan.

C. Tingkat Desa

Pelaksana FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI di tingkat desa yaitu


pengurus kelompok tani didampingi oleh Penyuluh.
Kepala Desa dapat mengusulkan petani calon penerima FASILITASI KARTU
NGANJUK MANDIRI tahun 2019 melalui Kepala BPP / koordinator
penyuluh pertanian, yang selanjutnya mengusulkan kepada Tim Teknis
FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI Kabupaten serta melakukan pembi-
naan dan pengawasan kepada petani penerima FASILITASI KARTU NGANJUK
MANDIRI
10
.

11
D. Penyuluh

Penyuluh mempunyai tugas :


1. m elakukan identifikasi petani pemilik penggarap dan petani penggarap di
desa yang berbasis usaha pertanian;
2. m emberikan bimbingan teknis usaha agribisnis perdesaan termasuk pe-
masaran hasil usaha;
3. m embantu memecahkan permasalahan usaha petani/ poktan ,
4. m elaksanakan pendampingan usaha agribisnis dan usaha ekonomi
produktif sesuai potensi desa;
5. m embantu memfasilitasi kemudahan akses terhadap sarana produksi,
tek nologi dan pasar;
6. memberikan bimbingan teknis dalam pemanfaatan dan pengelolaan
dana FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI tahun 2019
7. m embantu kelompok tani dalam membuat laporan
perkembangan pelaksanaan FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI .

12
BAB IV
SELEKSI DESA,kelompok tani dan petani PENERIMA FASILITASI
KARTU NGANJUK MANDIRI

A. Kriteria dan Penentuan petani calon penerima


FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI

Kriteria petani calon penerima FASILITASI KARTU


NGANJUK MANDIRI :
1. desa berbasis pertanian ;
2. m emiliki kelompok tani yang sudah aktif; dan

13
Jumlah petani calon penerima FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI per kabu-
paten, ditentukan oleh Tim kabupaten dengan mempertimbangkan:
1. jumlah petani pemilik pengarap danpetani penggarap denga luas lahan
maksimal 0,14 ha;
2. alokasi dana pendukung untuk pembinaan
3. potensi integrasi lokasi desa dengan program/ kegiatan lainnya.

B. Kriteria dan Penentuan c a l o n p e n e r i m a FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI

Kelompok tani calon penerima FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI tahun


2019 yang memenuhi kr iteria sebagai berikut:
1. m emiliki Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola usaha
agribisnis;
2. m empunyai kepengurusan yang aktif dan dikelola oleh petani ; dan
3. petani harus masuk dalam anggota kelompok tani dengan luas garapan
maksimal 0,14ha.

Petani yang akan diusulkan sebagai calon penerima FASILITASI KARTU


NGANJUK MANDIRI tahun 2019 diketahui oleh kelompok tani,Kepala Desa
dan Kepala BPP/ koordinator penyuluh .

C. Tah
apan Pengusulan petani Calon Penerima FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI
tahun 2019

1. Petani calon penerima FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI tahun 2019 da-
pat diusulkan melalui :
a. Penyuluh DALAM WILAYAH BINAANYA ;

2. Tim Teknis Kecamatan melakukan identifikasi dan verifikasi PETANI , calon


penerima FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI TAHUN 2019 mengacu ke-
pada kriteria sebagaimana dimaksud dalam huruf B ;
3. Hasil identifikasi dan verifikasi PETANI oleh Tim Teknis Kecamatan
selanjutnya diusulkan kepada Tim Teknis Kabupaten, kemudian dite-
ruskan kepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk.

D. Penetapan PETANI CALON Penerima FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI


TAHUN 2019

1. Tim Teknis Kabupaten menyampaikan hasil verifikasi berikut


kelengkapan dokumen bagi PETANI yang telah memenuhi persyaratan ke-
pada BUPATI
2. Berdasarkan hasil verifikasi Tim KABUPATEN , KEPALA DINAS
PERTANIAN ATAS NAMA BUPATI MENETAPKAN PETANI PENERIMA
FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI TAHUN 2019 DALAM BENTUK SURAT
KEPUTUAN BUPATI.

Gambar 1 . Alur Usulan dan Penetapan Desa, Gapoktan dan Pengurus .

14

Gapoktan
BAB V
TATA CARA DAN PROSEDUR PENYALURAN FASILITASI KARTU NGANJUK
MANDIRI TAHUN 2019
A. Penyusunan USULAN PETANI CALON PENERIMA FASILITASI KARTU NGANJUK
MANDIRI

1. disusun oleh KELOMPOK TANI berdasarkan hasil identifikasi usaha


agribisnis PETANI calon penerima FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI
yang dibantu oleh Penyuluh .

15
2. Penyusunan USULAN PETANI CALON PENERIMA FASILITASI KARTU
NGANJUK MANDIRI , harus memperhatikan kelayakan usaha
produktif petani, yaitu: a) budidaya di sub sektor tana-
man pangan, hortikultura)
3. Penyusunan USULAN PETANI CALON PENERIMA FASILITASI KARTU
NGANJUK MANDIRI disusun oleh KELOMPOK TANI dibantu oleh Penyu-
luh. Selanjutnya diverifikasi oleh KEPALA DESA DAN TIM KECAMATAN
untuk disetujui oleh Tim Teknis Kabupaten.
4. Penyusunan USULAN PETANI CALON PENERIMA FASILITASI KARTU
NGANJUK MANDIRI yang sudah disetujui, selan jutnya
disampaikan kepada Bupati bersama dengan dokumen administrasi pendu-
kung Lainya.
.

B. Verifikasi Dokumen penerima FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI

1. Tim Kabupaten meneliti dan mem verifikasi dokumen administrasi pendu-


kung lainnya, yang diusulkan oleh kelompok tani yang telah direkomen-
dasi oleh Tim Teknis Kecamatan;
2. Dokumen administrasi pendukung yang tidakmemenuhi syarat, dikem
balikan oleh Tim Kecamatan. untuk
diperbaiki dan dilengkapi; dan
3. dokumen administrasi pendukung lainnya yang sudah di-
nyatakan memenuhi syarat selanjutnya dibuat rekapitulasi dokumen kemu-
dian disampaikan kepada Tim Kabupaten

C. Prosedur Penyaluran P e n e r i m a FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI tahun 2019

Tim Kabupaten, melakukan proses penyaluran dana FASILITASI KARTU


NGANJUK MANDIRI tahun 2019 kepada Petani Penerima , sesuai dengan persya-
ratan dan kelengkapan dokumen yang telah ditetapkan;

1. Penyaluran P e n e r i m a FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI tahun


2019 dilakukan dengan mekanisme pemberian langsung kepada petani
penerima FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI melalui kelompok tani.
2. FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI tahun 2019 yang telah diterima oleh petani
penerima FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI dapat langsung digunakan untuk
penebusan saprodi di kios saprodi yang ditunjuk dalam satu musim tanam.

16
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN

A. Pembinaan

1. Tingkat Kabupaten

Pembinaan Teknis pada tingkat kabupaten dilakukan oleh tim teknis baik
tingkat kabupaten maupun kecamatan sesuai dengan bidang tugasnya, an-
tara lain:
a) Pembinaan Teknis usaha produktif dilakukan oleh dinas lingkup
pertanian ;
b) Pendampingan inovasi teknologi usaha ekonomi produktif pertanian
dilakukan bersama Penyuluh dan stakeholder lainya.
Pembinaan pelaksanaan FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI oleh-
Tim Teknis Kabupaten maupun Tim Teknis Kecamatan kepada
petani penerima FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI dilakukan dalam-
bentuk kunjungan, rapat, pendampingan dalam rangka
meningkatkan pemahaman terhadap pola pelaksanaan FASILITASI KARTU
NGANJUK MANDIRI

17
B. Pengendalian

1. Tingkat Kabupaten

Tim Teknis FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI Kabupaten melaku-


kan pengendalian terhadap pelaksanaan FASILITASI KARTU
NGANJUK MANDIRI melalui pertemuan reguler dan kunjungan
ke kecamatan dan desa untuk menjamin pelaksanaan FASILITASI KARTU
NGANJUK MANDIRI sesuai dengan kebijakan teknis Bupati atau pejabat
yang ditunjuk serta menyelesaikan permasalahan FASILITASI
KARTU NGANJUK MANDIRI

Pengendalian FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI di


tingkat Kabupaten dilaksanakan oleh Bupati atau
pe jabat yang ditunjuk diharapkan dapat
membentuk operation room.

Tim Teknis FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI Kabupaten melakuk


an pengendalian terhadap pelaksanaan FASILITASI
KARTU NGANJUK MANDIRI melalui pertemuan reguler dan
kunjungan ke kecamatan dan desa agar sesuai
dengan tujuan dan sasaran serta menyelesaikan permasalahan
FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI

Tim Teknis FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI Kecamatan


melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan
FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI melalui pertemuan reguler dan
kunjungan ke desa dan kelompok tani sesuai dengan kebijakan teknis
Bupati atau pejabat yang ditunjuk.

BAB VII PEN-


GAWASAN

A. Pengawasan Pelaksanaan FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI

Pelaksanaan Pengawasan perlu dilakukan penilaian terhadap pemanfaatan


Bantuan saprodi melalui FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI oleh petani penerima
kartu nganjuk mandiri terhadap peningkatan produksi, pendapatan dan kesejahteraan.

18
B. Pengawasan Penyaluran dan Pemanfaat an Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri
Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri tahun 2019 yang disalurkan Oleh pemerintah daerah
Kabupaten Nganjuk kepada petani kecil sebagai modal usaha diharapkan dapat dikelola
dengan baik dan berkelanjutan.

Kepala Desa/ Lurah dan Kepala BPP/ BP3K bertanggung jawab melakukan
pengawasan terhadap penyaluran dan pemanfaatan Fasilitasi Kartu Nganjuk
Mandiri tahun 2019 untuk pengembangan usaha produktif.

Setelah Penebusan saprodi oleh petani, maka setiap petani atau pihak
yang menyalahgunakan Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri
tahun 2019 wajib mempertanggungjawabkan tindakannya
sesuai dengan Pera turan Perundang -undang an yang
berlaku.

Tindak lanjut permasalahan penyalahgunaan Fasilitasi Kartu Nganjuk


Mandiri tahun 2019 dilakukan oleh Tim Teknis Kabupaten yang dinyatakan den-
gan Berita Acara Penyelesaian Permasalahan (BAP).

BAB VII I EVALU-


ASI DAN PELAPORAN

A. Eval uasi

Evaluasi pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri dilaksanakan


oleh Tim Monev dengan melakukan e valuasi pelaksanaan Fasilitasi Kartu
Nganjuk Mandiri, apakah sesuai dengan peruntukkannya.

19
B. Pelaporan

Sesuai dengan alur pembinaan dan pengendalian Fasilitasi Kartu Nganjuk


Mandiri, maka terdapat laporan yang harus disampaikan oleh Tim Teknis
Kecamatan kepada Tim Kabupaten.

Tim Teknis Kabupaten membuat laporan pelaksanaan kegiatan


Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri untuk dis ampaikan pada akhir tahun kepada
Bupati

BAB IX
PENUTUP

Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri tahun 2019 merupakan program Pemerintah


Daerah Kabupaten Nganjuk untuk mengurangi kemiskinan dan
pengangguran di perdesaan. Dalam rangka mempercepat keberha silan
Pengurangan kemiskinan dilakukan berbagai upaya salah satunya melalui:; pengu-
atan modal bagi petani(Bantuan Saprodi) dan penguasaan teknologi pro-
duksi, pemasaran hasil dan pengelolaan nilai tambah.

Keberhasilan Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri sangat ditentukan oleh kerjasama dan
komitmen seluruh pemangku kepentingan mulai dari tahap
persiapan, pelaksa naan sampai dengan dukungan anggaran
dari tingkat pusat sampai daerah. Diharapkan dengan adanya Pendampingan
oleh Penyuluh serta adanya pengawalan dan pembinaan dari kabupaten
dan kecamatan dapat mendorong tumbuhnya kemandirian.

BUPATI ,

AMRAN SULAIMAN

20

Anda mungkin juga menyukai