TENTANG
BUPATI NGANJUK ,
Pasal 1
Pedoman Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri Tahun Anggaran 2019 tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan ini.
Pasal 2
Pedom an sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebagai acuan bagi
Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD) Kabupaten Nganjuk, dalam
Pelaksanaan Fasilitasi kartu nganjuk mandiri.
Pasal 3
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Nganjuk
pada tanggal Agustus 2019
BUPATI NGANJUK,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan mendasar yang dihadapi petani adalah kurangnya akses
kepada sumber permodalan, pasar dan teknologi serta organisasi tani yang
masih lemah. Oleh karena itu program penanggulangan kemiskinan merupakan
bagiandari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan
kesepakatan global untuk mencapai Tujuan Millenium. Bupati Nganjuk mulai
tahun 2019-202 akan melaksanakan program Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri
kepada petani miskin berupa bantuan sarana Produksi. Untuk mencapai tujuan
Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri, yaitu mengurangi tingkat kemiskinan dan
pengangguran, Fasilitasi Kartu Nganjuk MandirI, difokuskan untuk mempercepat
pengembangan usaha ekonomi produktif yang diusahakan petani diperdesaan.
C. Sasaran
Sasaran FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI, yaitu sebagai berikut:
1. berkembangnya usaha agribisnis di desa terutama desa miskin sesuai
dengan potensi pertanian desa;
2. meningkatnya kesejahteraan rumah tangga tani miskin, petani/ peternak
(pemilik dan/ atau penggarap) skala kecil, buruh tani; dan
3. berkembangnya usaha agribisnis petani yang mempunyai siklus usaha.
D. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan output antara lain:
1. Tersalurkannya Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri Tahun 2019, kepada petani,
sebagai modal untuk melakukan usaha produktif pertanian; dan
2. terlaksananya fasilitasi penguatan modal usahatani bagi petani miskin.
F. Pengertian
6
10. Subsistem Pertanian Primer adalah kegiatan eko nomi yang
menggunakan sarana produksi yang dihasilkan subsistem hulu .
11. Subsistem Agribisnis Hilir adalah yang mengolah dan memasarkan
komoditas pertanian .
12. Subsistem Penunjang adalah kegiatan yang menyediakan jasa
penunjang antara lain permodalan, teknologi dan lain -lain .
13. Usaha Produktif adalah segala jenis usaha ekonomi yang dilakukan oleh
petani/ k elompoktani / Gabungan Kelompoktani di perdesaan dalam
bidang agribisnis yang mempunyai transaksi hasil usaha harian,
mingguan, bulanan, musiman maupun tahunan.
14. Bant uan Langsung Masyarakat PUAP yang selanjutnya disingkat BLM
PUAP adalah dana bantuan modal untuk Gapoktan guna
pengembangan usaha agribisnis di perdesaan .
15. Rencana Usaha Bersama yang selanjutnya disingkat RUB adalah
rencana usaha untuk pengembangan agribisn is yang dis-
usun oleh Gapoktan berdasarkan kelayakan usaha dan potensi desa.
16. Dana Pendukung adalah dana yang dialokasikan oleh Bupati/ Walikota
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten/ Kota untuk persiapan, pengawalan dan p embinaan
Gapoktan PUAP.
17. Pendampingan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh dalam
rangka pemberdayaan petani, Poktan dan Gapoktan dalam
melaksanakan bantua FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI
18. Penyuluh adalah penyuluh pertanian yang ditugaskan oleh Bu-
pati/ Walikota atau pejabat ya ng ditunjuk untuk mendampingi petani,
Poktan dan Gapoktan dalam pelaksanaan PUAP.
19. Penyelia Mitra Tani yang selanjutnya disingkat PMT adalah individu
yang memiliki kemampuan dan pengetahuan di bidang keuangan mikro
yang direkrut oleh Kementerian Pertanian u ntuk melakukan sosialisasi,
advokasi, dan supervisi tentang pengetahuan PUAP kepada pengurus
Gapoktan dalam pengelolaan dana BLM PUAP.
20. Komite Pengarah adalah komite yang dibentuk oleh pemerintahan desa
yang terdiri dari wakil tokoh masyarakat, wakil dari P oktan dan
Penyuluh.
21. Balai Penyuluhan Pertanian / Balai Penyuluhan Pertanian , Perikanan
dan Kehutanan yang selanjutnya disingkat BPP/ BP3K adalah lembaga
yang menangani penyuluhan pertanian di tingkat kecamatan.
22. Daftar Nominasi Sementara selanjutnya disingkat DNS adalah daftar
Gapoktan calon penerima BLM -PUAP yang ditandatangani oleh Direktur
Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, yang akan diverifikasi
di lapangan oleh Tim Teknis Kabupaten/ Kota sebelum ditetapkan
melalui Surat Keputusan Menteri Pert anian.
23. Lembaga Ekonomi Petani atau Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis
yang selanjutnya disingkat LKM -A adalah salah satu unit usaha otonom
yang didirikan dan dimiliki oleh Gapoktan penerima dana BLM PUAP
guna memecahkan masalah/ kendala akses permodalan angg ota
Gapoktan PUAP .
7
BAB II
POLA DASAR DAN STRATEGI PELAKSANAAN FASILITASI KARTU
NGANJUK MANDIRI
A. Pola Dasar
Untuk pencapaian tujuan tersebut di atas, komponen utama dari pola dasar pengem-
bangan FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI, yaitu:
1) Keberadaan kelompok tani ;
2) Keberadaan Penyuluh sebagai pendamping;
3) Penyaluran FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI kepada petani
pemilik penggarap , petani penggarap.
4) Pembekalan pengetahuan tentang FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI
bagi pengurus kelompok
tani,distributor,pengecer pupuk bersubsidi dan lain -lain.
B. Strategi Dasar
C. Strategi Operasional
8
3. Fasilitasi modal usaha bagi petani pemilik penggarap , petani penggarap,
dilaksanakan melalui:
a) penyaluran dana FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI tahun 2019 ke-
pada petani dengan luas garapan maksimal 0,14 Ha ;
b) pembinaan teknis u saha agribisnis dan alih teknologi ; dan
c) fasilitasi pengembangan kemitraan dengan sumber permodalan
lainnya.
9
BAB III
ORGANISASI PELAKSANAAN PUAP
A. Tingkat Kabupaten
B. Tingkat Kecamatan
C. Tingkat Desa
11
D. Penyuluh
12
BAB IV
SELEKSI DESA,kelompok tani dan petani PENERIMA FASILITASI
KARTU NGANJUK MANDIRI
13
Jumlah petani calon penerima FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI per kabu-
paten, ditentukan oleh Tim kabupaten dengan mempertimbangkan:
1. jumlah petani pemilik pengarap danpetani penggarap denga luas lahan
maksimal 0,14 ha;
2. alokasi dana pendukung untuk pembinaan
3. potensi integrasi lokasi desa dengan program/ kegiatan lainnya.
C. Tah
apan Pengusulan petani Calon Penerima FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI
tahun 2019
1. Petani calon penerima FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI tahun 2019 da-
pat diusulkan melalui :
a. Penyuluh DALAM WILAYAH BINAANYA ;
14
Gapoktan
BAB V
TATA CARA DAN PROSEDUR PENYALURAN FASILITASI KARTU NGANJUK
MANDIRI TAHUN 2019
A. Penyusunan USULAN PETANI CALON PENERIMA FASILITASI KARTU NGANJUK
MANDIRI
15
2. Penyusunan USULAN PETANI CALON PENERIMA FASILITASI KARTU
NGANJUK MANDIRI , harus memperhatikan kelayakan usaha
produktif petani, yaitu: a) budidaya di sub sektor tana-
man pangan, hortikultura)
3. Penyusunan USULAN PETANI CALON PENERIMA FASILITASI KARTU
NGANJUK MANDIRI disusun oleh KELOMPOK TANI dibantu oleh Penyu-
luh. Selanjutnya diverifikasi oleh KEPALA DESA DAN TIM KECAMATAN
untuk disetujui oleh Tim Teknis Kabupaten.
4. Penyusunan USULAN PETANI CALON PENERIMA FASILITASI KARTU
NGANJUK MANDIRI yang sudah disetujui, selan jutnya
disampaikan kepada Bupati bersama dengan dokumen administrasi pendu-
kung Lainya.
.
16
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN
A. Pembinaan
1. Tingkat Kabupaten
Pembinaan Teknis pada tingkat kabupaten dilakukan oleh tim teknis baik
tingkat kabupaten maupun kecamatan sesuai dengan bidang tugasnya, an-
tara lain:
a) Pembinaan Teknis usaha produktif dilakukan oleh dinas lingkup
pertanian ;
b) Pendampingan inovasi teknologi usaha ekonomi produktif pertanian
dilakukan bersama Penyuluh dan stakeholder lainya.
Pembinaan pelaksanaan FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI oleh-
Tim Teknis Kabupaten maupun Tim Teknis Kecamatan kepada
petani penerima FASILITASI KARTU NGANJUK MANDIRI dilakukan dalam-
bentuk kunjungan, rapat, pendampingan dalam rangka
meningkatkan pemahaman terhadap pola pelaksanaan FASILITASI KARTU
NGANJUK MANDIRI
17
B. Pengendalian
1. Tingkat Kabupaten
18
B. Pengawasan Penyaluran dan Pemanfaat an Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri
Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri tahun 2019 yang disalurkan Oleh pemerintah daerah
Kabupaten Nganjuk kepada petani kecil sebagai modal usaha diharapkan dapat dikelola
dengan baik dan berkelanjutan.
Kepala Desa/ Lurah dan Kepala BPP/ BP3K bertanggung jawab melakukan
pengawasan terhadap penyaluran dan pemanfaatan Fasilitasi Kartu Nganjuk
Mandiri tahun 2019 untuk pengembangan usaha produktif.
Setelah Penebusan saprodi oleh petani, maka setiap petani atau pihak
yang menyalahgunakan Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri
tahun 2019 wajib mempertanggungjawabkan tindakannya
sesuai dengan Pera turan Perundang -undang an yang
berlaku.
A. Eval uasi
19
B. Pelaporan
BAB IX
PENUTUP
Keberhasilan Fasilitasi Kartu Nganjuk Mandiri sangat ditentukan oleh kerjasama dan
komitmen seluruh pemangku kepentingan mulai dari tahap
persiapan, pelaksa naan sampai dengan dukungan anggaran
dari tingkat pusat sampai daerah. Diharapkan dengan adanya Pendampingan
oleh Penyuluh serta adanya pengawalan dan pembinaan dari kabupaten
dan kecamatan dapat mendorong tumbuhnya kemandirian.
BUPATI ,
AMRAN SULAIMAN
20