Anda di halaman 1dari 4

PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN GASTRITIS – GEA DI RUANG

RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

Nengsi

Jurusan Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta.

ABSTRAK

Pemantauan terapi obat dilakukan di rumah sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Pasian msuk
dengan keluhan utama nyeri perut, BAB kurang lebih 10 kali perhari sejak tiga hari yang lalu,
mual muntah serta nyeri pinggang. Gastritis adalah suatu keadaan dimana terjadinya peradangan
dan perdarahan pada mukosa lambung yang bersifat akut, kronis, difusi atau local (Lindseth
2005:422). Gastroenteritis Akut (GEA) merupakan suatu peradangan pada lambung yang disertai
diare, muntah dan terkadang disertai peningkatan suhu tubuh (Suratun 2010).Pengkajian kasus
ini bertujuan mengkajiprofil pengobatan pasien rawat inap Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
Putih untuk mengetahui dan mengevaluasi adanya Drug Related Problem (DRP) Serta
kerasionalan pengobatan..Pengolahan data dilakukan dengan melihat riwayat pasien selama
perawatan dari tanda vital, hasil laboratorium dan data terapi penggunaan obat, sehingga
ditemukan adanya DRP yaitu gagal menerima obat New Diatab dan Rantin 150 mg tablet
sehingga efek terapi tidak optimal karena frekuensi regimen dosis tidak cukup.

Kata Kunci : Pemantauan Terapi Obat, Gastritis – GEA, DRP.

1jurnal pemantuan terapi obat penyakit vomitus dengan dehidrasi ringan- sedang | nengsi
PENDAHULUAN hilangnya nutrisi dan elektrolit (Simadibrata
Ketal, 2009)
Gastritis adalah suatu keadaan dimana
terjadinya peradangan dan perdarahan pada
mukosa lambung yang bersifat akut, kronis,
difusi atau local (Lindseth 2005:422). DESKRIPSI KASUS
Gastroenteritis Akut (GEA) merupakan
Pasien dengan inisial Ny.SR dating ke
suatu peradangan pada lambung yang
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
disertai diare, muntah dan terkadang disertai
pada tanggal 2 Juni 2017 dengan keluhan
peningkatan suhu tubuh (Suratun 2010).
nyeri perut sejak tiga hari sebelum masuk
Gastritis bukanlah penyakit tunggal, namun rumah sakit, BAB kurang lebih 10 kali
beberapa kondisi yang berbeda dimana perhari sejak tiga hari yang lalu, mual dan
semuanya mempunyai peradangan pada muntah serta nyeri pinggang. Pada saat
lapisan lambung. Penyebab utamanya karena masuk dilakukan pemeriksaan umum dan
produksi asam lambung yang berlebihan, pemeriksaan laboratorium dengan hasil
ketidakteraturan diet atau terinfeksi oleh protein urine +1 (tinggi), warna urine keruh,
penyebab lain seperti alcohol, Aspirin, leukosit Esterase urine +1 (tinggi).
refluks empedu atau terapi radiasi.
Selama pasien menjalani perawatan di
Kadangkala penyakit Gastritis berkembang
rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
setelah operasi utama, luka trauma, luka
telah dilakukan pemeriksaan fisik seperti
bakar atau infeksi berat, penyakit tertentu
suhu badan, tekanan darah, dan nadi. Pada
seperti anemia dan kelainan autoimun.
tanggal 2 Juni 2017 suhu tubuh pasien 36,5
(Brunner, 2000:187)
ᵒC, pernapasan 20 x/menit, tekanan darah
Gastroenteritia Akut (GEA) terjadi karena 100/70 mmHg, nadi 80 x/menit, kondisi
adanya infeksi dan non infeksi. Adanya badan yang lemas.
infeksi karena organisme bakteri, virus dan
parasit. GEA disebabkan 90 % oleh infeksi
bakteri ( Salmonella Typi, Shigella Flexneri,
Vibrio Cholera, Campilobacter Jejuni,
Streptococcus Spp, Yersinia Intestinalis )dan DISKUSI DAN PEMBAHASAN
penyebab lain antaralain obat obatan, bahan
toksik dan iskemik. Peradangan pada Pada kasus ini penatalaksanaan
Gastroenteritis oleh bakteri dengan yang diberikan di Rumah Sakit ialah
melakukan invasi pada mukosa,
pasien menerima pengobatn 3 jenis obat
memproduksi enterotoksin dan sitotoksin.
Mekanisme ini menghasilkan peningkatan dengan dosis dan bentuk sediaan yang
sekresi cairan dan menurunkan absorpsi berbeda-beda dimana dalam penggunaan
cairan sehingga adak terjadi dehidrasi dan obat yang diberikan pada pasien Ny.SR

2jurnal pemantuan terapi obat penyakit vomitus dengan dehidrasi ringan- sedang | nengsi
gagal menerima obat New Diatab pada Drug Related Problem (DRP). DRP yang
tanggal 2 dan 3 Juni 2017, dan rantin pada terjadi yaitu adanya efek terapi tidak
tanggal 2 - 3 Juni 2017. Keluhan Ny.SR optimal dimana frekuensi regimen dosis
dengan nyeri perut , BAB dan mual new diatab dan rantin yang tidak cukup.
mendapatkan terapi New diatab, Rantin Konseling dan PIO diberikan untuk
dan Antrain injeksi.New Diatab termasuk memberikan informasi terkait obat serta
dalam kelompok antidiare adsorbent yang memastikan pasien mengetahui tujuan dari
berkerja dengan menyerap kelebihan pengobatan. Memberikan informasi dan
cairan dan bahan-bahan toksik penyebab edukasi ke pasien dan keluarga tentang dan
diare. Di berikan pada tanggal 02 – 05 Juni mengajak pasien dan keluarga pasien untuk
2017, dalam kasus ini pemberian New memperhatikan jam pemberian obat.
Diatab untuk mengatasi BAB.Rantin
adalah obat yang digunakan untuk
mengobati penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh kelebihan produksi asam
lambung, Di berikan pada tanggal 02 – 05 KESIMPULAN
Juni 2017, dalam kasus ini pemberiaanya Berdasarkan hasil pemantauan
untuk mengatasi mual serta nyeri perut. terapi obat pada pasien Ny. SR diruang
Metamizole digunakan sebagai penghilang rawat Marwah Atas maka dapat
rasa sakit, antispasmodic (meredakan nyeri disimpulkan bahwa terapi obat yang
kolik akibat kejang otot polos). Obat ini diberikan pada pasien sudah rasional,
diserap baik melalui saluran pencernaan meskipun ditemukan drug related problem
dengan waktu paruh 1 hingga 4 jam. Di (DRP) yaitu gagal menerima obat sehingga
berikan pada tanggal 02 Juni 2017 secara efek terapi tidak optimal karena frekuensi
extra . regimen dosis tidak cukup.
Pasien mendapatkan terapi obat
UCAPAN DAN TERIMA KASIH
mulai tanggal masuk rumah sakit 2 Juni
sampai pasien pulang pada tanggal 5 Juni Terima kasih diucapkan kepada Manager
Farmasi Rumah Sakit Islam Jakarta
2017. Setelah dianalisa dari terapi obat
Cempaka Putih (RSIJCP) rekan – rekan
yang diberikan terdapat masalah terkait

3jurnal pemantuan terapi obat penyakit vomitus dengan dehidrasi ringan- sedang | nengsi
yang telah membantu selama proses Fleisher G. R., Ludwig, S.
pengumpulan data. (eds). Textbook of Pediatric
Emergency Medicine.
Philadelphia :
Wolters/Kluwer/Lippincott
DAFTAR PUSTAKA Williams and Wilkins.

A.Price,Sylvia.M.Wilson,Lorraine.2006. Kumar, Vinay, et all. 2007. Buku Ajar Patologi.


PATOFISIOLOGI Konsep Jakarta : EGC
Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC Monroe, S.S.,2001 Control and
prevention of Viral
Badan POM RI. 2008. Infomatorium Gastroenteritis. Emerging
Obat Nasional Indonesia Infectious Disease 17 (8) :
(IONI). Jakarta 1347 – 1348

Bresce, J.S., et al .,2012. The Etiology of


Severse Acute Medscape, 2015, Medscape Reference,
Gastroenteritis Among Aplikasi Medscape. (Akses 2015)
Adult Visiting Emergency
Department in the United
States. The Journal
ofInfectiou Disease. 205 :
1374-1381.
Diarrhea : case definition and guidelines
for collection analysis and
presentation of
immunization safety data,
2011

Dipiro. JT. Barbara G. Wells., Terry L


Scwinghammer,.Cecily V
Dipiro (2015)
Pharmacoterapy handbook,
9th Edition. New York : Me
Graw Hill.

Guyton AC, Hall JE. 2008.Buku Ajar


Fisiologi kedokteran. 11thed. Jakarta: ECG.

Harper, M.B.,Fleisher, G. R 2010


Infectious Disease
Emergencies. Dalam :
4jurnal pemantuan terapi obat penyakit vomitus dengan dehidrasi ringan- sedang | nengsi

Anda mungkin juga menyukai