Anda di halaman 1dari 3

REKONSILIASI OBAT

No. Dokumen No. Revisi


RSUD.LAMADDUKKELLENG Halaman
KABUPATEN WAJO 446.11/032/Farmasi 3
1/3

Ditetapkan
Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit RSUD Lamaddukkelleng Kab.Wajo
PROSEDUR 17 September 2018
OPERASIONAL
dr. Andi Sari Dwi Kartini Witman, S.Ked.
NIP. 19840421 201001 2 019
Pengertian Rekonsiliasi obat merupakan istilah yang digunakan untuk mencari
informasi mengenai pengobatan atau pun obat yang dibawa
langsung pasien ke rumah sakit. Formulir rekonsiliasi obat adalah
suatu dokumen legal yang mendokumentasikan keamanan dan
keefektifan manajemen pemberian obat terhadap pasien. Formulir
ini akan digunakan untuk mengidentifikasi obat pasien saat ini,
dosis, dan jadwal pemberian. Rekonsiliasi obat akan dilakukan
untuk memperjelas apakah ada keridaksesuaian antara regimen
obat pasien yang sesungguhnya dengan riwayat obat yang
diresepkan saat ini
Tujuan Sebagai sarana untuk memastikan bahwa setiap riwayat pemberian
obat terhadap pasien terdokumentasi oleh staf saat proses
memasukkan pasien dan direkonsiliasi oleh dokter. Ketika pasien
pulang, formulir ini akan digunakan untuk memastikan bahwa
seluruh obat telah diberikan.
Kebijakan Pasien diijinkan membawa obat miliknya untuk digunakan setelah
melalui proses rekonsiliasi obat di rumah sakit selama pengobatan
sesuai dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Wajo Nomor : 820/2368.1/RSUD tentang Kebijakan
Pelayanan Kefarmasian RSUD Lamaddukkelleng Kabupaten Wajo.
Prosedur 1. Lakukan identifikasi rekonsiliasi obat pada saat resusitasi,
dengan menanyakan, apakah terdapat obat yang dibawa pasien
atau obat yang dikonsumsi rutin.
REKONSILIASI OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD.LAMADDUKKELLENG
KABUPATEN WAJO 446.11/032/Farmasi 3 2/3

2. Rekonsialisasi dilakukan oleh petugas apotek dari IGD


3. Lakukan pengisian pada formulir rekonsiliasi obat yang telah
tersedia di rekam medik.
4. Isi dan lengkapi kolom identaitas pasien atau tempelkan label
identifikasi pasien pada bagian sudut kanan atas dari formulir ini.
5. Isi dan lengkapi kolom ”alergi obat”, yang mengindikasikan
adanya alergi obat, makanan dan lingkungan.
6. Tanyakan riwayat obat dari rumah kepada pasien dan/atau
keluarga pasien saat pasien masuk rumah sakit. Selain itu
riwayat obat dari rumah juga bisa diperoleh dari ringkasan
rujukan pasien, bila ada.
7. Isi dan lengkapi kolom ”nama obat, aturan pakai, rute
pemberian, lama pemakaian, alasan minum obat, waktu terakhir
menggunakan obat, dan keberlanjutannya” pemberian dari
masing-masing obat (Isi semua nama obat baik riwayat obat dari
rumah maupun obat yang diberikan saat ini)
8. Bagi perawat IGD/poliklinik atau Apoteker yang menangani pada
saat pasien masuk, lengkapi dan tandatangani kolom ”nama dan
tanda tangan yang melakukan assesstment” serta isi tanggal.
Bagi dokter jaga IGD/dokter umum poliklinik / dokter spesialis
yang memasukkan pasien, lengkapi dan tandatangani kolom
”nama dan tanda tangan dokter” serta isi tanggal, untuk
memastikan bahwa proses rekonsiliasi telah dilakukan dan
semua obat yang dibutuhkan pasien telah diresepkan.
9. Saat pasien pulang, centang di kolom ”Ya” atau ”Tidak”, pada
kolom ”obat dari rumah dilanjutkan saat pulang?”.
10. Contoh formulir rekonsiliasi obat terlampir.
11. Staf farmasi melakukan klarifikasi kelayakan obat milik pasien
yang dibawa ke rumah sakit dalam waktu 24 jam setelah proses
admission dan membubuhkan paraf pada label.

REKONSILIASI OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD.LAMADDUKKELLENG
KABUPATEN WAJO 446.11/032/Farmasi 3 3/3

12. Perawat harus menginformasikan kepada dokter yang merawat


pada saat pasien dirawat inap, obat yang dibawa oleh pasien
untuk persetujuan apakah akan digunakan selama terapi.
13. Bila obat milik pasien digunakan didalam terapi selama berada
di rumah sakit, maka obat tersebut harus dicatat dalam
medication chart dan disimpan sesuai dengan kondisi
penyimpanannya.
14. Untuk obat milik pasien golongan narkotika, setiap penggunaan
obat juga dicatat dalam buku pencatatan obat/drugs register
book.
Bila obat milik pasien setelah proses klarifikasi dan persetujuan
dari dokter tidak bisa digunakan dalam terapi, obat tersebut bisa
diserahkan ke pasien atau keluarganya untuk dibawa pulang
atau tetap disimpan dikeperawatan dan diserahkan pada saat
pasien pulang.
15. Obat milik pasien sepenuhnya dimiliki oleh pasien sehingga
penggunaan dan pemusnahannya dilakukan atas ijin pasien
atau keluarga pasien.
Apabila pasien menolak untuk menyerahkan obat miliknya,
maka hal ini harus didokumentasikan dalam catatan perawat.
Unit Terkait 1. Instalasi farmasi
2. IGD
3. Ruang perawatan

Anda mungkin juga menyukai