Anda di halaman 1dari 6

REKONSILIASI OBAT

Nomor : /SOP/PKM-MJS/ /2022

No. Revisi : 0
SOP
Tgl.Terbit :

Halaman : 1/2

Puskesmas

Majasari Euis Jubaedah

1. Pengertian Rekonsiliasi obat adalah kegiatan pencatatan obat, obat bebas, obat
herbal dan suplemen yang dikonsumsi dan atau dibawa pasien dari
rumah untuk dilaporkan ke dokter penanggung jawab pasien.
Kemungkinan obat akan diteruskan saat terapi di puskesmas . Catatan
rekonsiliasi ini juga memuat daftar obat yang diberikan selama di
puskesmas dan saat dipulangkan dari puskesmas. Informasi ini dicatat
pada lembaran dalam status pasien saat dipulangkan atau dipindahkan.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah:

1. Mencegah terjadinya interaksi obat dan duplikasi obat

2. Efisiensi biaya pengobatan pasien

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang Penyediaan obat yang


menjamin ketersediaan obat.

4. Referensi 1. Permenkes RI No.74 Tahun 2016 tentang standar pelayanan


kefarmasian di puskesmas.
5. Prosedur/ 1. Dokter/perawat menanyakan kepada pasien/ keluarga pasien
Langkah – tentang riwayat alergi obat.
langkah 2. Dokter/perawat menanyakan obat yang sedang dikonsumsi atau
dibawa pasien saat datang ke poli BP atau IGD.
3. Dokter./perawat mencatat obat tersebut dalam lembar

2/2
rekonsiliasi obat pada rekam medis pasien.
4. Perawat memberi centang pada kolom ya bila obat atas
persetujuan dokter dilanjutkan, beri centang pada kolom tidak
bila obat tidak dilanjutkan untuk terapi.
5. Perawat menyimpan obat di ruang perawatan bila obat tidak
dilanjutkan, dan serahkan kembali ke pasien saat dinyatakan
pulang dari perawatan.
6. Perawat menyerahkan obat yang dilanjutkan saat terapi di
puskesmas ke farmasi bersama dengan KPPO pasien.
7. Petugas Farmasi menulis obat dari rumah pada KPPO: nama
obat,dosis, jumlah dan aturan pakai dan lakukan pengemasan
secara unit dose.
8. Apoteker mencatat obat pasien yang digunakan selama dirawat
di puskesmas.
9. Apoteker mencatat obat untuk dibawakan pulang dari
puskesmas.
10. Apoteker melengkapi rekonsiliasi obat saat pasien akan
dipulangkan.
11. Apoteker mengarsipkan lembar asli untuk rekam medis,
arsipkan lembar merah muda untuk farmasi,serahkan lembar
kuning ke pasien.
Catatan :Jika obat yang dibawa pasien sulit dideteksi nama obatnya,
ataupun berupa ramuan yang tidak secara pasti diketahui isinya, maka
obat tidak dilanjutkan pemberiannya.

6. Unit terkait Pelayanan gawat darurat


Pelayanan rawat jalan

REKONSILIASI OBAT

2/2
Nomor : /SOP/PKM-MJS/ /2022

No. Revisi : 0
SOP
Tgl.Terbit :

Halaman : 1/2

Puskesmas

Majasari Euis Jubaedah

7. Pengertian Rekonsiliasi obat adalah kegiatan pencatatan obat, obat bebas, obat
herbal dan suplemen yang dikonsumsi dan atau dibawa pasien dari
rumah untuk dilaporkan ke dokter penanggung jawab pasien.
Kemungkinan obat akan diteruskan saat terapi di puskesmas . Catatan
rekonsiliasi ini juga memuat daftar obat yang diberikan selama di
puskesmas dan saat dipulangkan dari puskesmas. Informasi ini dicatat
pada lembaran dalam status pasien saat dipulangkan atau dipindahkan.

8. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah:

1. Mencegah terjadinya interaksi obat dan duplikasi obat

2. Efisiensi biaya pengobatan pasien

9. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang Penyediaan obat yang


menjamin ketersediaan obat.

10. Referensi 1. Permenkes RI No.74 Tahun 2016 tentang standar pelayanan


kefarmasian di puskesmas.
11. Prosedur/ 1.Menyiapkan formulir Rekonsiliasi Obat.
Langkah – 2. Wawancara pasien atau keluarganya saat pasien masuk ke ruang
langkah perawatan dari rumah, poli rawat jalan,IGD atau ruang perawatan
sebelumnya terkait obat-obat yang dibawa,masih digunakan atau tidak
digunakan lagi dengan jangka waktu 1bulan.

2/2
3. Menuliskan hasil wawancara di formulir Rekonsiliasi Obat.

4. Mengkonfirmasi ulang tentang obat-obat yang sudah dituliskan kepada


pasien atau keluarganya.

5. Menyimpan obat yang dibawa pasien di kotak obat pasien bila pasien
membawa obat dari luar rumah sakit.

6. Mengevaluasi hasil rekonsiliasi obat untuk mengidentifikasi adanya


perbedaan.

7. Mendiskusikan perbedaan yang teridentifikasi dengan dokter atau tenaga


kesehatan lainnya untuk klarifikasi dan tindak lanjut.

8. memberikan edukasi dan konseling farmasi kepada pasien yang akan


pulang.

9. Menyerahkan kembali obat kepada pasien saat pasien keluar ruang


perawatan atau keluar rumah sakit yang disimpan di kotak obat

12. Unit Pelayanan gawat darurat


terkait Pelayanan rawat jalan

2/2
REKONSILIASI OBAT
Nomor : /SOP/PKM-MJS/ /2022

No. Revisi : 0
SOP
Tgl.Terbit :

Halaman : 1/2

Puskesmas

Majasari Euis Jubaedah

1. Pengertian Rekonsiliasi obat adalah kegiatan pencatatan obat, obat bebas, obat
herbal dan suplemen yang dikonsumsi dan atau dibawa pasien dari
rumah untuk dilaporkan ke dokter penanggung jawab pasien.
Kemungkinan obat akan diteruskan saat terapi di puskesmas . Catatan
rekonsiliasi ini juga memuat daftar obat yang diberikan selama di
puskesmas dan saat dipulangkan dari puskesmas. Informasi ini dicatat
pada lembaran dalam status pasien saat dipulangkan atau dipindahkan.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah:

1. Mencegah terjadinya interaksi obat dan duplikasi obat

2. Efisiensi biaya pengobatan pasien

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang Penyediaan obat yang


menjamin ketersediaan obat.

4. Referensi 1. Permenkes RI No.74 Tahun 2016 tentang standar pelayanan


kefarmasian di puskesmas.
5. Prosedur/ 1. Petugas menanyakan riwayat pengobatan sebelumnya.
Langkah – 2. Petugas akan mengkonsultasikan obat yang dibawa oleh pasien atau
langkah keluarga pasien memiliki kelas terapi yang sama dengan yang
diresepkan dokter.
3. Petugas akan memberikan informasi obat mana yang boleh

2/2
diminum dan mana yang tidak boleh diminum pasien.
4. Petugas memberikan informasi tentang aturan pakai obat yang sama
jika ada peningkatan dosis atau penurunan dosis sesuai resep
terbaru.
5. Petugas mendokumentasikan kegiatan.
6. Unit terkait Pelayanan gawat darurat
Pelayanan rawat jalan

2/2

Anda mungkin juga menyukai